Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Kala (Jurnal Ilmiah Sastra)

P-ISSN 1234-5678
KL Volume 1, No. 1, 2022, pp. xx-xxx
E-ISSN 1234-5678
DOI:

Analisis Kritik Sosial Pada Kumpulan Lirik Lagu Bendera Terang


Karya Iksan Skuter

Irfan Khoirul Huda1, Heru Gunawan2 , Sefia Dinda Alerina3 , Dwi Rahmawati4 , Siti
Marifatul Umayah5
1,2,3,4,5
Universitas Muria Kudus
¹201934003@std.ac.id , 2 201934009@std.ac.id , 3 201934018@std.ac.id , 4
201934023@std.ac.id , 5 201934028@std.ac.id

ABSTRACT
This guideline is a new format for template article which will be published, starting from Januari
2022 by Jurnal Kala (Jurnal Ilmiah Sastra). Abstract is a summary of the article. Abstract must
include at least: research aim, research method, and results. Abstract should stand alone, means that
no citation in abstract. Consider it as the advertisement of your article. Abstract should tell the
prospective reader what you did and highlight the key findings. Avoid using technical jargon and
uncommon abbreviations. You must be accurate, brief, clear and specific. Use words which reflect the
precise meaning. Abstract should be precise and honest. Please follow word limitations no more than
200 words. Lines are one spaced. In addition, Keywords are the labels of your manuscript and critical
to correct indexing and searching. Therefore, the keywords should represent the content and highlight
of your article. Use only those abbreviations that are firmly established in the field. e.g. RME.
Provide at least three keywords.
Keywords: Keywords consist of two to five relevant words/phrases seperated with semicolon

ABSTRAK
Abstrak ditulis secara ringkas dan faktual menggunakan huruf Time New Roman, ukuran 10 pt spasi
1 dengan panjang teks tidak melebihi 250 kata. Abstrak versi Bahasa Indonesia ditulis menggunakan
Bahasa Indonsia yang baik dan benar. Jangan menggunakan singkatan atau kutipan pada abstrak.
Hasil dan simpulan ditulis dalam bentuk present tense. Abstrak harus menjelaskan secara singkat
tentang latar belakang permasalahan penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian
dan kesimpulan.
Kata Kunci: Berisi dua sampai lima kata/frasa dengan tanda baca titik koma pemisah

Submitted Apr 21, 20xx | Revised Nov 11, 20xx | Accepted Nov 28, 20xx

Pendahuluan
Indonesia merupakan suatu negara yang mendukung warganya untuk menyampaikan sebuah
pendapat baik kritik maupun saran. Hal itu terdapat pada pasal 1 dan 2 UU No.9 Tahun 1998
tentang penyampaian pendapat di muka umum. Dalam artikel ini membahas mengenai kritik sosial
dalam lirik lagu bendera terang karya Iksan Sekuter.
Walzer dalam Qusairi (2017, h. 206) kritik sosial merupakan aktivitas sosial yang melibatkan
berupa pengamatan dan membandingkan tentang perkembangan kualitas masyarakat di era saat ini.
Tujuan dari kritik sosial adalah mewujudkan perubahan sosial, emansipasi, dan pencerahan.
(Suparaja, 2018,h. 93). Tujuan penulisan dalam artikel ilmiah ini yakni untuk mengetaui makna
kritik sosial yang terdapat pada kumpulan lirik lagu Bendera Terang karya Ikhsan Skuter.
Penyampaian sebuah kritik bebas di ucapkan dengan lisan dan di tulis dengan tulisan, dengan
catatan besar semua itu bisa dipertanggung jawabkan sesuai dengan peratuaran UUD 1945. Contoh
yang sering diketahui penyair menulisnya lewat puisi dan musisi lewat musiknya. Banyak sekali

1
2 Nama Terakhir Penulis-1, Nama Terakhir Penulis -2, Judul pendek artikel…

pengkritik yang mengkritik melalui karya seni. Salah satu penyair Indonesia yaitu Iksan Sekuter
dengan karya albumnya yang bejudul Lagu Bendera Terang ini bertemakan kritik sosial.
Ikhsan skuter merupakan seorang musisi dari malang Jawa Timur yang lahir pada 30 Agustus
1981. Iksan sekuter dikenal sebagai salah seorang musisi indi yang kerap menyuarakan persoalan-
persoalan politik hingga makna filosofis hidup. Iksan Skuter mengawali karier pada tahun 2000-an
sebagai gitaris dan penulis lagu di sebuah band bernama Putih Band. Pada saat itu Putih Band
berhasil masuk ke industry musik melalui produser besar. Mereka berhasil merilis sebuah album
bertajuk Apa Kabar Cinta. Pada tahun 2008, Iksan Skuter bersama Putih Band merilis album kedua
berjudul Gelombang Cinta. Pada tahun 2008, di tahun selanjutnya, album ketiga berjudul Yang
Ketiga pun di rilis. Album itulah yang menjadi album terakhir Iksan Skuter bersama Putih Band.
Seiring berjalannya waktu Iksan Skuter akhirnya merilis album yang berjudul Bendera Terang.
Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan objek penelitian adalah kritik sosial
pada kumpulan lirik lagu Bendera Terang karya Ikhsan Skuter. Menurut Bogdan dan Tylor (dalam
Lutfiyah, 2019:32) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan kritik sosial yang
terkandung dalam kumpulan lirik lagu Bendera Terang karya Ikhsan Skuter. Pengumpulan data
menggunakan teknik baca dan catat. Menurut Rizki, 2020:28 pengumpulan data teknik baca dan
teknik catat, teknik baca yaitu membaca apa yang syair album lagu. Sedangkan teknik catat yaitu
mencatat data yang hasil membaca syair album lagu yang diteliti. Data dalam penelitian ini adalah
makna pesan kritik sosial yang terdapat dalam lirik lagu. Sumber data dalam penelitian ini berupa
data tertulis. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah sumber data primer dan
sekunder, data primer diperoleh dari lirik lagu, sedangkan data sekunder diperoleh dari jurnal dan
buku.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji kritik sosial yang terdapat pada
album yang berjudul “Bendera Terang” karya Iksan Skuter yang terdapat di dalamnya masalah-
masalah sosial. Konsep lagu yang diciptakan oleh Iksan Skuter berisikan mengenai kritikan
terhadap isi dan realitas sosial yang sedang ramai di kalangan masyarakat. Demikian lirik lagu
Iksan Skuter ini dapat dikaji menggunakan teori Sosiologi Sastra. Teori sosiologi sastra digunakan
untuk menganalisis unsur sosial pada Album Bendera Terang.
Hasil dan Pembahasan
Masalah sosial menurut Soekanto (2018:319) menyebutkan ada 9 macam masalah yaitu 1)
kemiskinan 2) kejahatan 3) disorganisasi keluarga 4) masalah generasi muda dalam masyarakat
modern 5) peperangan 6) pelanggaran norma masyarakat 7) masalah kependudukan 8) masalah
lingkungan hidup dan 9) masalah birokrasi. Untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial di atas
dibutuhkan sebuah kritikan yang disebut kritik sosial. Menurut Faruk (dalam Mas’oed, 1999:32)
menganggap bahwa kritik sosial adalah aktivitas pembebasan dari segala bentuk kontrol
pengendalian. Masyarakat tentu berkeingingan hidup harmonis dan jauh dari permasalahan sosial.
Kritik sosial ini yang menjadi pengendali diri sehingga masyarakat hidup aman. Menurut teori
tersebut dalam kumpulan lirik lagu dalam album Bendera Terang karya Iksan Skuter diperoleh tiga
data yaitu kritik sosial pelestarian lingkungan hidup, kritik sosial gaya hidup masyarakat dan kritik
terhadap kejahatan masyarakat.
Kritik Sosial Kejahatan Masyarakat
Kejahatan adalah hasil dari interaksi, fenomena yang ada dan saling mempengaruhi. Selain itu,
kejahatan tidak hanya ditetapkan dalam hukum pidana, namun juga dengan tindakan yang
menyebabkan penderitaan atau dianggap jahat tetap disebut tindakan kejahatan walaupun sudah
maupun belum tercantum dalam hukum pidana karena situasi dan kondisi tertentu (Gosita
Jurnal
3 Educatio, Volume xx, No. xx, 20xx, hal. xx-xx

2010:117). Lagu karya Iksan Skuter dalam kumpulan lagu Bendera Terang yang menyinggung
masalah kejahatan terdapat pada lagu Kertas Sialan yang ada pada bait kedua dan diulangi pada
bait empat dan lima yaitu:
Uang kertas sialan
Yang bisa bikin perang …..(data ke-1)
Uang kertas sialan
Buat orang saling serang ….. (data ke-2)
Data pertama yang berbunyi “uang kertas sialan yang bisa bikin perang” hal itu bermakna
bahwa uang walau hanya selembar kertas namun dapat membuat perang antara kedua belah pihak,
baik perang kontak fisik maupun tanpa kontak fisik. Hal tersebut ditekankan kembali pada data
kedua yaitu “uang kertas sialan buat orang saling serang” yang juga secara langsung
mengungkapkan akibat daripada uang dapat menjadikan konflik. Data tersebut diperkuat dengan
contoh kasus perang dagang Amerika dengan Tiongkok beberapa tahun lalu. Memang pokok
permasalahannya bukan hanya uang. Namun perdagangan wajarnya berhubungan dengan
keuntungan. Wujud daripada keuntungan adalah dihasilkannya uang atau barang.
Kasus lain yang nyata adalah kasus antara penagih pinjaman dan nasabah. Kasus seperti itu
terjadi di Tangerang Selatan, bahwa seorang penagih hutang adu bacok dengan nasabahnya yang
kebetulan adalah penjual gorengan hingga tewas ditempat. Berita itu telah dimuat di Poskota.co.id
pada 17 januari 2022. Kasus seperti itu marak terjadi di pedesaan. Penagih hutang dan pihak
nasabah sering melalukan adu mulut dan bahkan adu fisik. Semua permasalahan diatas disebabkan
karena uang yang dapat menyebabkan seorang berperang dan bertengkar.
Dalam album Bendera Terang karya Iksan Skuter lainnya yang membahas tentang masalah
keuangan terdapat dalam lagu Kisah Kakek dan Cucu. Lagu itu menjelaskan bahwa seorang kakek
yang sedang bersama cucunya untuk bercerita dan bergurau kemudian diseret paksa kebalai desa
untuk dibunuh secara keji hanya karena masalah ekonomi terutama uang. Lirik lagu yang
membahas hal itu terdapat dalam bait ke 3:
Pagi itu setengah jam berlalu
Pagi itu seorang kakek roboh tak bernyawa
Jauh disana nyawa murah harganya
Jauh disana uang seperti agama…. (data ke-3)
Jauh disana nyawa mudah hilangnya
Jauh disana uang seperti agama
Pagi itu sang kakek berpisah dengan sang cucu
Pagi itu oh pag itu
Data ketiga pada kutipan lagu itu menyinggung bahwa uang dijadikan seperti agama yaitu
rujukan untuk menghakimi seseorang. Kata “jauh disana uang seperti agama” dapat dan sering kita
jumpai dalam kehidupan nyata. Kondisi saat ini agama dapat diperjualbelikan karena uang,
siapapun yang mempunyai uang dan harta melimpah pasti dianggap benar atau dibenarkan. Dari
kasus itu dilihat dari konteks lirik lagu Kisah Kakek dan Cucu menggambarkan bahwa uang
menjadi raja segalanya dan juga dapat menjadi hakim bagi seseorang. Padahal, sumber segala
hukum adalah agama. Jadi, uang bukanlah seperti agama yang dapat menjadi pedoman dalam
semua hal, dan jangan menjadikan uang untuk menghakimi dan menghukum bahkan membunuh
seseorang.
Kritik Sosial Pelesetarian Lingkungan Hidup
Kritik Sosial melalui sebuah lagu memang sedang marak di Indonesia. Memaknai sebuah lagu
bukan hanya mengenai genre musik, aliran, gaya penyanyi mendendangkan lagunya akan tetapi
pesan moral yang dapat diresapi pendengar. Manusia adalah makhluk sosial yang bergantung pada
4 Nama Terakhir Penulis-1, Nama Terakhir Penulis -2, Judul pendek artikel…

lingkungan di sekitarnya. Mbolititas yang terus bertambah memberikan dampak bagi lingkungan
dari waktu ke waktu. Lagu yang berjudul "Petani" dari Iksan Skuter berasal dari album Bendera
Terang pada tahun 2016. Lewat lagu ini Iksan Skuter bermaksud nasib petani diera kiwari yang
terus tergerus oleh pembangunan pabrik dan bangunan lainnya.
Salahkah ku menjadi petani?
Bertahan tak menjadi petani?
Meski selebar dahi, sepanjang bahuku
Tanah ini untuk anak cucuku
Hingga pabrik datang
Sawah perlahan menghilang
Hingga pabrik tiba….(data ke-4)
Petani dipenjara
Lewat lagu ini Iksan Skuter mengkritik pemerintah yang cenderung tidak memberikan
perhatiannya kepada petani dan lahan pertanian. Ekosistem alam dirusak dan dikorbankan demi
mendirikan bangunan pabrik. Pembebasan lahan kepada warga terkesan semenena-mena tanpa
memperhatikan aturan dan norma, tidak segan rakyat yang melawan justru dipenjara. Misalnya
pembangunan bendungan di Desa Wadas yang menuai kontroversi karena dianggap merusak alam
dan menggusur lahan pertanian warga. Iksan Skuter melalui lagu ini menyampaikan kritikan
kepada pemerintah. Jangan sampai sawah atau ekosistem lingkungan rusak hanya dikarenakan hal
pendirian bangunan sebab pada dasarnya Indonesia terkenal sebagai negara agraris.
Kritik Sosial Gaya Hidup Masyarakat
Pada lagu Setor Data Iksan Skuter menggambarkan seseorang yang gila kamera sebagai ajang
untuk mempertontonkan segala hal baik dan buruk yang ada di dirinya. Iksan menuliskan dalam
lirik seperti dibawah ini.
Senyum manismu
Hanya untuk dia
Indah tatap matamu
Hanya untuk dia
Dia...
Kamera...
Lalu kau posting di sosial media …. (data ke-5)
Data kelima mempunyai arti perkembangan dunia yang semakin pesat. Perkembangan
teknologi dan social media yang semakin canggih menjadi daya pikat bagi semua manusia baik
muda dan tua, dari kaya ataupun miskin. Terkadang lupa akan segalanya jika sudah berhadapan
dengan kamera.
Hingga
Wangi ketekmu
Kau ceritakan pada dunia….. (data ke-6)
Dalam lagu ini terlihat di data keenam bahwa Iksan Skuter menuliskan " Kau ceritakan pada
dunia". Iksan Skuter menggunakan kata itu untuk mengungkapkan hal rahasia sekalipun diumbar di
sosial media. Adanya hal ini maka masyarakat terutama pemuda modern harus pandai dan bijak
bahwa bersosial media juga harus ada batasnya.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis terhadap kumpulan lirik lagu album Bendera Terang karya Iksan Skuter
memiliki tiga nilai kritikan sosial yaitu 1) kritik sosial pelestarian lingkungan hidup 2) kritik sosial
gaya hidup masyarakat dan 3) kritik terhadap kejahatan masyarakat. Diantara ketiga data tersebut
kritik sosial yang banyak adalah kritik sosial terhadap kejahatan masyarakat yang terdapat dalam
Jurnal
5 Educatio, Volume xx, No. xx, 20xx, hal. xx-xx

lirik lagu yang berjudul Kertas Sialan dan Kisah Kakek dan Cucu. Selain itu, dalam lagu Setor Data
mengandung kritikan terhadap gaya hidup masyarakat yang suka berswafoto dan mengumbarnya di
media sosial. Kemudian dalam lirik lagu Petani mengandung kritikan berupa kesewenang-
wenangan pemerintah mengambil alih lahan pertanian warga untuk pendirian pabrik. Iksan Skuter
menciptakan album lagu Bendera Terang pada 2016 dimana kejahatan masyarakat terutama
penyuapan, korupsi dan tindakan lainnya sedang ramai terjadi di Indonesia.

Daftar Pustaka
Al Ikhlas Putra Purwa, N., & Muhibbin, A. (2019). Lagu Sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Isi
Pesan Kritik Sosial Pada Lirik Lagu Karya A. Muhibbin) (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Faruk. 1994. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gosita. Afiff, 2010. Kejahatan. Jakarta: Bumi Aksara.
Lutfi, Hanifah. (2020). Analisis Semiotika Kritikan Sosial Dalam Balutan Humor Pada Komik
Faktap. Vol 17, 19-40.
Lutfiyah, A. (2019). Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu dalam Album Lelaku
Karya Fourtwnty dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra Indonesia Di
SMA (Doctoral dissertation, Universitas Pancasakti Tegal)
M Faizun, A. (2020). KRITIK SOSIAL PADA LIRIK LAGU KARYA. Feast (Kajian Sosiologi
Sastra) (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).
Nisa Puspitasari (2021). Biodata Iksan Skuter, Lengkap Umur dan Agama, Musisi Filosofis dari
Jawa Timur.
Qusairi, W. (2017). Makna Kritik Sosial pada Lirik Lagu Merdeka Karya Grup Musik Efek Rumah
Kaca. Universitas Mulawarman.
Rizki Ani, S. (2020). Kritik Sosial Dalam Lirik Lagu Album Shankara Karya Iksan Skuter:
Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implikasinya Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di
Sma (Doctoral dissertation, Universitas Pancasakti Tegal).
Sari, R. (2018). Tinjauan etnografi terhadap penggunaan ilmu gendam dalam kejahatan di
Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan Rokan Hilir (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Riau).
Soekanto. Soerjono, Budi Sulistyowati. 2018. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai