Sandi Huizche
Kajian Sosiologi Sastra
A. PENDAHULUAN
http://achmad.web.id/2008/10/belajar-17-pupuh-ki-sunda/http://i
d.wikipedia.org/wiki/Pupuh.
memberikan argumen menarik bahwa terlepas dari
segala sifat luhurnya, manusia memiliki kodrat
hewani yang tertanam jauh di dalam dirinya. Kodrat
hewani inilah yang memungkinkan manusia lepas dari
semua sebab ekonomi dan politis berubah dan
berkumpul sebagai massa serta bertindak kejam
terhadap manusia lainnya.
3
http://philosophyangkringan. wordpress.com/2011/12/12/tap-
mprs-no-xxv1966-dan-supersemar-dilihat- dari-sudut-pandang-
filsafat-analitik/.
Hanya dalam hitungan hari, sejak Gerakan 30
September (G30S) 1965 meletus, nasib Partai
Komunis Indonesia beruba drastis. Anggota dan
simpatisanya diuber-uber tentara dan massa untuk
dibersihkan. Propaganda anti-PKI pun dilancarkan ke
berbagai kota, termasuk Surabaya.4
4
https://historia.id/politik/articles/penumpasan-pki-di-surabaya-
6joym/page/2
Batasan penelitian ini sendiri karena dalam hal ini
peneliti mengkaji dengan pendekatan sosiologi sastra yang
menurut Wellek dan Warren dalam bukunya Theory of
Literature (1994, hlm. 109-133) Terdapat tiga pendekatan
yang umumnya dilakukan, yakni sosiologi pengarang, karya
sastra, dan pembaca. Ketiga tipe sosiologi sastra tersebut yang
menjadi batasan penelitian oleh peneliti. Terlepas dari hal itu
akan ada sedikit pembahasan mengenai sejarah pada masa
dimana peristiwa “mata luka sengkon karta” terjadi karena,
puisi esai tidak akan lepas dengan fakta yang telah terjadi
Paradigma
Rujukan
(https://misekta.id/news/paradigma-definisi-sosial)