Anda di halaman 1dari 1

Setelah lulus SMA, memiliki kesempatan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi

merupakan idaman semua orang. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi karena masuk ke perguruan tinggi tidaklah murah. Namun
bukan berarti orang yang tidak mampu tidak bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi,
ada banyak beasiswa seperti Bidikmisi atau jika belum beruntung bisa bekerja lebih dahulu
nabung, nanti jika sudah cukup bisa mendaftarkan secara mandiri masuk ke perguruan
tinggi. Meskipun itu tidak mudah, namun jika ada niat dan tekat yang kuat pasti ada jalan.
Ketika mendaftar perguruan tinggi, kita bisa memilih masuk ke perguruan tinggi
impian kita dengan jurusan yang kita minati, walaupun banyak juga yang dipaksa oleh orang
tua. Alasan orang tua kadang mengganggap jurusan yang kita pilih prospeknya untuk
mendapatkan pekerjaan sedikit. Contohnya, kita sangat menyukai bidang menggambar, kita
ingin masuk kuliah jurusan desain grafis atau seni rupa, namun orang tua mengganggap
jurusan senirupa itu memiliki masa depan yang cerah. Mereka beranggapan kalau nanti
masuk ke seni rupa kerjanya cuma menggambar, pakaiannya tidak rapih, rambutnya
panjang, seperti orang yang tidak terawat. Orang tua menginginkan anaknya bekerja di
kantoran, setiap berangkat kerja berpakaian rapih, rambut klimis berkilau, dan ruang
kerjanya ber-AC.
Tapi di lapangan, ketika melihat lowongan pekerjaan yang beredar sangat berbeda
jauh. Lowongan kerja saat ini tidak hanya melihat ijazah, namun pengalaman hard skill
maupun softskill kandidat karyawan. Lebih parah lagi kadang mereka memberikan
persyaratan yang sangat tidak masuk akal. kadang mereka mencari kandidat karyawan
dengan persyarata memiliki 2 skill lebih. Contohnya, Ada lowongan pekerjaan menjadi
programmer website dengan persyaratan harus menguasai, Pemograman PHP,
Pemograman Android, Pyton, Java, Oracle, punya laptop sendiri, dll. Kok gak sekalian bisa
cuci mobil, bisa service AC sekalian, kita dituntut untuk multitasking. Bayangkan dengan
sepesifikasi persyaratan yang seabrek, tapi gajinya UMR. Padahal dengan kemampuan
sepesifikasi yang disyaratkan orang bisa membuat aplikasi sendiri dan nilai projectnya
puluhan juta rupiah. Tapi lowongan tersebut hanya menggaji UMR. Sek kon gowo laptop
dewe, la perusahaane modal opo?. Modal abab karo ngomel-ngomel lek gak sesuai
ekspektasine. Wes berat.
Tapi tidak semuanya seperti itu, tergantung kita bagaimana menyikapinya. Yang
terpenting adalah kita terus mengembangkan diri, meningkatkan kapasitas diri. Karena
jaman sekarang banyak model pekerjaan baru, mungkin di jaman orang tua dulu belum ada,
contohnya admin sosial media, content creator. Meskipun banyak, persaingan juga semakin
ketat. Orang yang tidak putus asa terus belajarlah yang mampu survive di jaman sekarang.

Anda mungkin juga menyukai