Dunia sudah berubah cepat, artifi cial intelligence, big data, internet of
things, virtual reality, dan 3D printing hadir, jurusan- jurusan baru dibuka.
Seperti REKAYASA PERANGKAT LUNAK DAN MULTIMEDIA Jangan
sampai kita terperangkap hanya pada materi dan jurusan yang monoton.
Pasalnya, tantangan dan kebutuhan SDM di dunia industri semakin
meningkat. Termasuk untuk memberesi pekerjaan rumah mindset negatif
masyarakat terhadap pendidikan vokasi. Jika diselisik lebih jauh, yang
paling diuntungkan dengan lulusan pendidikan vokasi ialah Iduka. Jadi
seharusnya perusahaan berinvestasi lebih efektif, yaitu dengan ikut terlibat
mendesain kurikulum, menjadi dosen tamu dari indsutri, memberikan
beasiswa, joint research, program magang, memberikan sertifikat
kompetensi, membantu fasilitas laboratorium, hingga komitmen kuat
menyerap lulusan SMK dan kampus vokasi .Seperti kakak kita yang
sedang magang di jogjakarta yang termasuk program magang
Siswa vokasi di Jerman memiliki jam belajar di sekolah satu sampai dua
hari dan di perusahaan tiga sampai empat hari per minggu, selama masa
sekolah. Siswa mendapatkan hak gaji dan cuti selama proses belajar
tersebut. Alhasil, setelah lulus, kita tidak harus menduplikat secara penuh
apa yang ada di negara lain karena setiap negara memiliki budaya,
permasalahan, hingga kearifan lokal masing-masing. Namun, satu hal yang
perlu kita catat bahwa link and match antara pendidikan vokasi dan industri
mutlak dibutuhkan.