-----Sesuai dengan hak yang diberikan oleh undang – undang, melalui kesempatan ini setelah mendengar, membaca dan
meneliti Surat Dakwaan Penuntut Umum pada Kejaksaan Negri Jakarta Barat dengan No perkara
972/Pid.B/2021/PN.Jkt.Sel. dengan ini, Kami selaku tim Penasihat Hukum mengajukan Eksepsi dengan susunan
sebagai berikut ;--------------------------------------------------------------------------------------------------
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim Yang Terhormat,
Saudara Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,
Saudara Terdakwa dan hadirin yang kami hormati, Serta
Sidang yang kami muliakan,
-----Terlebih dahulu perkenankan kami memperkenalkan diri selaku Tim Penasehat Hukum Terdakwa berdasarkan
Surat Kuasa Tertanggal 1 Januari 2021 yang bertindak atas nama Terdakwa HENDARDI Bin SUNARDI, Pada
kesempatan ini kami memanjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, yang dengan Rahmat dan tuntunannya
kita semua masih diberikan nikmat sehat dan kehidupan sehingga kita dimampukan untuk menjalani tahap
persidangan ini dengan baik. Dalam hal ini kami bermaksudkan untuk mengajukan KEBERATAN atas Surat Putusan
NOMOR : 972/Pid.B/2021/PN.Jkt.Sel ; ---------------------------
----- Pengajuan Eksepsi yang kami buat ini, sama sekali tidak mengurangi rasa hormat kami kepada Jaksa Penuntut
Umum yang sedang melaksanakan fungsi dan juga pekerjaannya, serta juga pengajuan Eksepsi ini tidak semata-mata
mencari kesalahan dari dakwaan Jaksa Penuntut Umum ataupun menyanggah secara apriori dari materi ataupun formal
dakwaan yang dibuat oleh Jaksa Penutut Umum. Namun ada hal yang dapat diketahui Hakim Yang Mulia dan
saudara Jaksa Penuntut Umum demi tegaknya keadilan sebagaimana semboyan yang selalu kita junjung bersama
selaku penegak hukum yakni Fiat Justitia Ruat
Caelum;-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----- Pengajuan Eksepsi ini bukan untuk memperlambat jalannya proses peradilan ini, namun sebagaimana disebutkan
diatas bahwa pengajuan dari Eksepsi ini mempunyai makna serta tujuan sebagai penyeimbang dari Surat Dakwaan yang
disusun dan dibacakan dalam sidang. Kami selaku penasihat hukum Terdakwa percaya bahwa Hakim Yang Mulia
akan mempertimbangkan dan mencermati segala masalah hukum tersebut, sehingga dalam keberatan ini kami
mencoba untuk menggungah hati nurani Hakim Yang Mulia agar tidak semata-mata melihat permasalahan ini dari
aspek yuridis atau hukum positif yang ada semata, namun juga menekankan pada nilai-nilai keadilan yang hidup
didalam masyarakat yang tentunya dapat meringankan hukuman
Terdakwa;-------------------------------------------------------------------------------------------------
III. DIDAKWA
- Menyatakan HENDARDI bin (alm) SUNARDI bersalah melakukan tindak pidana tindak pidana
penggelapan yang dilakukan secara berlanjut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372
KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. sebagaimana dalam surat dakwaan Tunggal Jaksa Penuntut umum
;------------------------------------------------------------------
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa berupa pidana penjara selama 1(Satu) tahun dan 6(enam) dengan dikurangi
selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah Terdakwa tetap
ditahan;-----------------------------------------------------------------
- Bahwa uang perusahaan PT. Rasuna Residence Development yang telah digelapkan terdakwa tersebut telah
dipergunakan untuk kepentingan pribadi
;----------------------------------------------------------------------------------------------
- Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih
dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa;-------------------------
- Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya tersebut, Penuntut Umum telah mengajukan saksi-
saksi dipersidangan yang masing-masing memberikan keterangan di bawah sumpah;---------
V. PERMOHONAN
Bahwa kami sangat mengharapkan agar Majelis Hakim benar-benar mempertimbangkan alasan dan argument
hukum yang dikemukan dalam tanggapan dan keberatan ini berdasarkan asas yang sesuai dengan hukum acara
(due process) dan sesuai dengan hukum (due to the law) sehingga dapat membenarkan dan mengabulkan
kesimpulan yang kami kemukankan dibawah ini ;---------------------------------
VI. KESIMPULAN
Suatu kerugian dapat saja terjadi karena perbuatan pidana, misalnya penggelapan sebagaimana diatur
dalam Pasal 372 KUHP. Akan tetapi, tentu saja penggelapan ini harus merupakan suatu perbuatan yang
berakibat sangat serius sampai harus dipidana, misalnya sedemikian rupa sampai ganti kerugian saja sudah tidak
mungkin untuk memulihkan keadaan. Sampai pada kadar tertentu, self-dealing mungkin dapat dianggap sebagai
penggelapan, apabila itu dimaksudkan untuk memiliki sendiri aset yang dikuasakan padanya, dengan cara
menggunakan aset tersebut untuk kegiatan usaha sendiri, atau suatu usaha di mana seseorang turut
mendapatkan keuntungan pribadi baik langsung maupun tidak
langsung;----------------------------------------------------------------------------------------
Akan tetapi, dalam situasi seperti itu masih dimungkinkan gugatan perdata untuk memulihkan keadaan
melalui ganti kerugian. Sekadar pendapat mungkin dalam situasi ini . Pasal 372 KUHP ini harus digunakan
dengan hati-hati, misal dalam keadaan di mana kerugian yang timbul. Apabila hakim yang mulia berpendapat
lain, kami mohon putusan yang seadil-adilnya;, Setelah mendengar pembelaan Terdakwa, yang pada
pokoknya Terdakwa memohon hukuman yang seringan-ringannya dengan alasan merasa bersalah, menyesali
perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya
lagi;-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bentuk putusan hakim dalam pertimbangan eksepsi yang di ajukan oleh tersangka dimana dalam hal ini hakim
hanya mempertimbangkan keberatan tersebut selanjutnya mengambil keputusan dalam bentuk penetapan
dan dalam hal adanya putusan hakim berupa putusan sela, sedangkan dalam upaya hukumnya berupa upaya
hukum banding atau kasasi;-----------------------------------------------------
Pertimbangan keadaan memberatkan dan meringankan yang paling utama berpengaruh dalam
proporsionalitas penjatuhan pidana, baik proporsionalitas antara tindak pidana yang dijatuhkan dengan
tingkat kesalahan yang dilakukan terdakwa, proporsionalitas terkait disparitas putusan, maupun
proporsionalitas antara pemidanaan dengan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana. Pertimbangan keadaan
memberatkan dan meringankan juga berpengaruh dalam penjatuhan pidana maksimum dan pidana minimum,
bahkan dimungkinkan pula menjadi dasar dijatuhkannya pidana di bawah batas minimum
khusus.--------------------------------------------------------------------------------------------
Hormat Kami,
Tim Penasihat Hukum