Anda di halaman 1dari 7

TATA CARA PEMILIHAN KETUA RT DAN WAKIL

Tata Cara Pemilihan Ketua RT dan Wakil Ketua RT

(1) Tata Cara Pemilihan


- Pemilihan ketua RT dan Wakil Ketua RT dilaksanakan oleh suatu Panitia yang dibentuk
oleh Kepala Dusun dan Ketua
Ketua Rw yang dikukuhkan dengan surat keputusan keputusan
Kepala Desa berdasarkan usulan dari Kepala Keluarga di lingkungan RT melalui Ketua RW
yang diketahui Kepala Dusun setempat yang terdiri dari :
1. Ketua;
2. Wakil Ketua;
3. Sekretaris;
4. Beberapa anggota yang ditentukan oleh Ketua bila dipandang perlu dengan ketentuan
sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.
- Panitia pemilihan Ketua dan Wakil Ketua RT tidak dapat dicalonkan sebagai Ketua dan
Wakil Ketua RT.
(2) Tugas dan Wewenang Panitia Pemilihan
- Mencari dan mengumpulkan nama calon Ketua dan Wakil Ketua RT berdasarkan usulan
dari para Kepala Keluarga di lingkungan RT setempat;
- Memeriksa dan meneliti nama-nama dan persyaratan calon dalam surat penclonan dan
surat suara pemilihan;
- Menyelenggarakan pemilihan dengan mengutamakan musyawarah untuk mufakat;
m ufakat;
- Mengumpulkan surat-surat suara dan mengumpulkan nama calon yang telah dipilih
dengan suara terbanyak;
- Mengawasi dan menjamin pelaksanaan pemilihan secara tertib, bebas dan rahasia;
- Melaporkan berita acara hasil pemilihan kepada Kepala Desa melalui Ketua RW yang
diketahui Kepala Dusun setempat untuk mendapatkan pengesahan dari Kepala Desa.
(3) Pelaksanaan Pemilihan
- Ketua dan Wakil Ketua RT dipilih oleh para Kepala Keluarga setempat dalam suatu
pemilihan yang dihadiri sedikitnya 2/3 (dua pertiga) Kepala Keluarga du lingkungan RT
setempat;
- Dalam pelaksanaan pemilihan, Ketua RT yang terpilih berdasarkan urutan suara terbanyak
kedua, kecuali jika suara berjumlah sama, maka penentuan Ketua dan Wakil Ketua RT
ditentukan oleh panitia pemilihan dengan memperhatikan pendidikan, kewibawaan,
pengalaman hidup bermasyarakat dan lama tinggal sebagai penduduk setempat;
- Apabila dalam suatu pelaksanaan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua RT tidak dihadiri
sedikitya 2/3 (dua pertiga) jumlah Kepala Keluarga sebagaimana dimaksud pada huruf a,
maka atas dasar pertimbangan panitia pemilihan dengan pemuka masyarakat dan Kepala
Dusun serta Ketua Rw setempat, waktu pelaksanaan pemilihan dapat ditunda paling lama
15 (lima belas) hari kemudian dan selanjutnya diadakan pelaksanaan pemilihan walaupun
 jumlah yang hadir tidak mencapai jumlah sedikitnya 2/3 (dua pertiga) Kepala Keluarga di
lingkungan RT setempat;
- Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara dan Seksi dipilih oleh Ketua
dan Wakil Ketua RT;
- Hasil pemilihan Ketua dan Wakil Ketua RT berserta staf diajukan panitia pemilihan kepada
Kepala Desa melalui Ketua RW yang diketahui Kepala Dusun Setempat guna mendapatkan
pengesahan dengan keputudan Kepala Desa;
- Ketua dan Wakil Ketua berserta staf dikukuhkan oleh Kepala Desa;

Persyaratan Pengurus RT

Setiap calon pengurus RT harus memenuhi syarat :


1. Beragama;
2. Sebagai penduduk setempat minimal 1 ( satu ) tahun secara terus menerus dan dibuktikan
dengan KK/KTP;
3. usia minimal 21 (dua puluh satu) tahun atau 17 (tujuh belas) tahun yang sudah / pernah
menikah ;
4. Kepala Desa dan perangkat Desa tidak diperbolehkan merangkap menjadi pengurus RT di
wilayah kerjanya;
5. Mempunyai kemampuan dan sanggup menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat
dalam pembangunan ;
6. sehat jasmani dan rohani;

Hak dan Kewajiban Pengurus RT

1. Pengurus RT berhak menyampaikan saran-saran dan pertimbangan kepada pengurus RW


mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan;
2. Pengurus RT mempunyai kewajiban :
- melaksanakan tugas dan fungsi RT;
- melaksanakan keputusan anggota;
- membina kerukunan;
- membuat laporan mengenai kegiatan organisasi paling sedikit 6 (enam) bulan sekali
kepada warga;
- melaporkan hal-hal yang terjadi dalam masyarakat yang dianggap perlu mendapatkan
penyelesaian oleh Pemerintah Daerah melalui kepada Kelapa Desa;
- melaporkan data penduduk setiap 1 (satu) bulan sekali kepada Kepala Desa melalui Ketua
RW.

Tata Kerja Pengurus RT

1. Dalam melaksanakan tugasnya, para pengurus RT mengutamakan asas musyawarah


untuk mufakat;
2. Ketua RT bertaggungjawab kepada masyarakat di lingkungan RT melalui laporan kegiatan
dalam rapat musyawarah;
3. Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Seksi bertanggungjawab kepada Ketua.

Tugas dan Fungsi Ketua RT

Ketua RT 

Mempunyai tugas :
- Membantu menjalankan tugas pelayanan pemerintah Desa kepada masyarakat ;
- Memelihara kerukunan hidup warga;
- Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi
dan swadaya murni masyarakat.

Mempunyai fungsi :
- Pengkoordinasian antar warga;
- Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar sesama dan antar masyarakat dengan
Pemerintah Dasa ;
- Penanganan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi warga;

Tugas dan Fungsi Wakil Ketua RT

Wakil Ketua RT 

Mempunyai tugas :
- Membantu Ketua dalam melaksanakan tugas dan fungsi Ketua;

Mempunyai fungsi :
- Pelaksanaan tugas-tugas tertentu yang diberikan Ketua;
- Pelaksanaan tugas dan fungsi Ketua apabila Ketua berhalangan.

Tugas dan Fungsi Sekretaris RT

Sekretaris RT 
Mempunyai tugas :
- Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi dan memberikan saran-
saran serta pertimbangan kepada Ketua untuk kemajuan dan perkembangan RT;
Mempunyai fungsi :
- Penyelenggaraan surat menyurat, kearsipan, pendataan dan penyusunan laporan;
- Pelaksanaan tugas-tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua;
- Pelaksanaan tugas dan fungsi Ketua apabila Ketua dan Wakil Ketua berhalangan.

Tugas dan Fungsi Bendahara RT

Bendahara RT 

Mempunyai tugas :
- Bendahara mempunyai tugas menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan RT
termasuk benda-benda bergerak dan tidak bergerak.

Mempunyai fungsi :
- Pengelolaan, penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran keuangan RT;
- Penyelenggaraan pembukuan dan penyusunan laporan keuangan;
- Pencatatan kekayaan yang dimiliki.

Tugas dan Fungsi Ketentraman

Seksi Keamanan 

Mempunyai tugas :
1. Melaksanakan kegiatan untuk membantu usaha-usaha penumbuhan kesadaran
masyarakat di bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban sehingga masyarakat merasa
aman dan tenteram;
2. Meningkatkan kegiatan pembinaan siskamling dan menunjang usaha keamanan RT;
3. Mengkoordinasikan kegiatan partisipasi masyarakat dalam bidang penanggulangan
bencana alam;
4. Melaksanakan kegiatan untuk membantu meningkatkan kemampuan dan keterampilan
ptugas keamanan serta membantu mengawasi pelaksanaan program Pemerintah di bidang
ketertiban;
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua maupun Wakil Ketua yang berkaitan
dengan tugas seksi ketentramn.

Mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana keamanan sesuai dengan bidangnya;
2. Penyelenggaraan kegiatan keamanan sesuai dengan rencana;
3. Pengkoordinasian dengan seksi-seksi terwujudnya kesetasian keamanan;
4. Pengendalian kelompok-kelompok kerja yang dibentuk berdasarkan wilayah dan jenis
kegiatan;
5. Pengawasan terhadap kegiatan masing-masing;
6. Pelaksanaan perkembangan dan mencatat segala kegiatan dalam seksi serta
mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan;
7. Penyusunan laporan secara berkala (triwulan, semester, tahunan);
8. Pemberian saran dan pendapat pada Ketua sesuai bidang tugasnya;
9. Penyelenggaraan tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua maupun Wakil Ketua.
Tugas dan Fungsi Seksi Pembangunan

Seksi Pembangunan 

Mempunyai tugas :
1. Melaksanakan kegiatan untuk membantu usaha-usaha di bidang pembangunan fisik,
pengoperasian, perbaikan usaha ekonomi masyarakat, peningkatan produksi pangan dan
produksi lainnya termasuk industri rumah tangga dan perluasan kesempatan kerja serta
kewiraswastaan;
2. Melaksanakan kegiatan untuk membantu membuat perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan serta meningkatkan prakarsa, menggerakkan partisipasi masyarakat untuk
melaksanakan pembangunan;
3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua maupun Wakil Ketua yang berkaitan
langsung dengan tugas seksi pembangunan.

Mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana pembangunan sesuai dengan bidangnya;
2. Penyelenggaraan kegiatan pembangunan sesuai g rencana;
3. Pengkoordinasian dengan seksi-seksi terwujudnya keserasian pembangunan;
4. Pengendalian kelompok-kelompok kerja yang dibentuk berdasar wilayah dan jenis
kegiatan;
5. Pengawasan terhadap kegiatan masing-masing;
6. Pelaksanaan perkembangan dan mencatat segala kegiatan dalam seksi serta
mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan;
7. Penyusunan laporan secara berkala (triwulan, semester, tahunan);
8. Pemberian saran dan pendapat pada Ketua sesuai bidang tugasnya;
9. Penyelenggaraan tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua maupun Wakil Ketua.

Ketua dan Wakil Ketua RT berhenti dan diberhentikan

Karena :
1. Meninggal dunia,
2. Mengajukan permohonan berhenti atas permintaan sendiri;
3. Masa bakti berakhir dan pengurus baru telah dibentuk;
4. Melakukan tindakan yang menghilangkan kepercayaan masyarakat di RT yang
bersangkutan;
5. Tidak lagi memenuhi salah satu syarat untuk dipilih menjadi Ketua dan Wakil Ketua RT;
6. Pindah tempat tinggal dari lingkungan RT yang bersangkutan;
7. Sebab-sebab lain yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan atau norma-norma kehidupan masyarakat.

Masa Bakti Pengurus RT

1. Masa bakti Ketua dan Wakil Ketua RT beserta staf adalah 3 ( tiga ) tahun sejak tanggal
dikukuhkan Kepala Deasa dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya;
2. Setiap masa bakti berakhir atau pemberhentian atau penggantian sebelum masa bakti,
Ketua RT berkewajiban memberitahukan kepada anggota tentang pemberhentian atau
penggantian pengurus dan melaporkan kepada Kepala Desa melalui Ketua RW
3. Ketua RT menyusun laporan selama masa baktinya dengan memuat potensi RT, program
kerja yang sudah dan yang belum selesai, keuangan, harta kekayaan serta permasalahan
yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai