Anda di halaman 1dari 13

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : NURLAILI FINA ROFIKA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041318193

Tanggal Lahir : 11 November 2000

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4369 / MANAJEMEN OPRASI JASA

Kode/Nama Program Studi : 54/MANAJEMEN-S1

Kode/Nama UPBJJ : 76/JEMBER

Hari/Tanggal UAS THE : JUM’AT / 31 DESEMBER 2021

Tanda Tangan Peserta Uji

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : NURLAILI FINA ROFIKA


NIM : 041318193
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4369 / MANAJEMEN OPRASI JASA

Fakultas : FAKULTAS EKONOMI (FE)


Program Studi : 54/MANAJEMEN-S1
UPBJJ-UT : JEMBER

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan
kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak
terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
LUMAJANG , 31 Desember 2021
Yang Membuat Pernyataan

NURLAILI FINA ROFIKA


041318193
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

No. 1
A. Pendekatan biaya untuk menentukan lokasi perusahaan
Surakarta
TFC =
50.000.000
TVC =
30.000 (Q)
50.000.000 + 30.000 (5000)
50.000.000 +150.000.000
200.000.000
Semarang
TFC =
85.000.000
TVC =
25.000 (Q)
85.000.000 + 25.000 (5000)
85.000.000 + 125.000.000
210.000.000
Magelang
TFC =
60.000.000
TVC =
20.000 (Q)
60.000.000 + 20.000 (5000)
60.000.000 + 100.000.000
160.000.000
Dengan demikian, lokasi yang dipilih adalah Magelang karena biaya total untuk
kapasitas produksi sebesar 5000 yang direncanakan paling rendah dibanding
dengan lokasi lainnya.

B. Sedangkan untuk minimal target penjualan di Jawa Tengah harus diperbandingkan antara
Semarang dengan Surakarta dan Semarang dengan Magelang.
a. PerbandinganSemarang dengan Surakarta
85.000.000 + (25.000* X) = 50.000.000 + (30.000*X)
X= 35.000.000/5.000 = 7.000
b. Perbandingan Semarang dengan Magelang
85.000.000 + (25.000* X) = 60.000.000 + (20.000*X)
X= 25.000.000/5.000 = 5.000
• untuk minimal target yang harus dicapai adalah ambil hasil perbandingan
tertinggikarena akan menghasilkan minimal biaya produksi terendah sama dengan
salah satu daerah tersebut. jadi jawabannya 7.000.
• pembuktiannya jika kita masukan persamaan diatas akan dihasilkan sbb
• Surakarta = 50.000.000 + (30.000 x 7.000) = Rp 260.000.0000
• Semarang = 85.000.000 + (25.000 x 7.000) = Rp 260.000.0000
• Magelang = 60.000.000 + (20.000 x 7.000) = Rp 200.000.0000
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

sehingga jika perusahaan dipaksakan memproduksi di Jawa Tengah akan profit


dengan biaya produksi yang minimal sama tinggi yakni Surakarta dan Semarang,
dari pada salah daerah Magelang.

No. 2
SKOR
No Faktor
Depok TangSel Tangerang
1 Keamanan 35 28 28
2 Topografi 24 30 24
Banyaknya
3 24 18 18
Pesaing
Kedekatan
4 35 42 42
dengan Pasar
5 Transportasi 12 16 16
TOTAL 130 134 128

Lokasi yang paling tepat yakni di Tangerang Selatan karena memiliki skor tertinggi yakni 134
dibanding Depok dan Tangerang

No. 3
Penempatan Perancangan
Fasilitas Sistem Fasilitas
Perencanaan
Fasilitas
Perancangan
Tata Letak
Perancangan
Fasilitas
Perancangan Sistem
Pemindahan Material

Gambar 2.1. Hirarki Perencanaan Fasilitas (Annisyah, 2010).

Proses Produksi
Proses produksi bisa dinyatakan sebagai sekumpulan aktivitas yang diperlukan untuk merubah satu
kumpulan masukan (human, resources, material, energy, information, dan lain-lain) menjadi produk
keluaran (finished product atau service) yang memiliki nilai lebih (Wignjosoebroto, 1993). Proses
produksi yang dilakukan melaui beberapa tahapan adalah :

1. Pembuatan Kerangka
Kerangka terbuat dari dua macam bahan yaitu rotan dan kayu. Untuk kerangka dari
rotan, mula-mula rotan batangan diluruskan, kemudian diukur sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki, setelah diukur diperiksa dulu sebelum dipotong agar tidak terjadi kekeliruan,
kemudian rotan dipotong-potong, setelah pemotongan selesai dilakukan pengamplasan agar
ruas-ruas rotan menjadi halus, setelah dipotong dan diamplas, rotan direndam dalam larutan
pengawet sekitar 1.5 jam sampai 2 jam agar rotan menjadi kuat dan tahan lama, selanjutnya
diperiksa apakah larutan tersebut sudah merata atau belum,kemudian rotan dijemur sampai
kering setelah kering rotan siap untuk dilakukan pengamalan dan dirakit. Pertama rotan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

batangan dilubangi dan dibengkokkan sesuai dengan model yang telah direncanakan, agar
bekas potongan dan perlubangan menjadi halus dan rata maka rotan diamplas lagi,
selanjutnya menggabungkan bagian yang satu dengan yang lain yaitu menggabungkan
kerangka kaki-kaki, sandaran dan alas duduk, setelah digabung proses selanjutnya adalah
pengamplasan dan pendempulan. Dempul yang terdiri dari tawur talk dan melamit yang
dicampur dibubuhkan pada rotan yang berlubang sebelum diadakan pengamplasan. Karena
produk sudah dirakit maka pengamplasan menggunakan amplas lembaran, setelah proses
pengamplasan dan pendempulan, produk sudah dapat dikatakan setengah jadi. Kerangka dari
kayu biasanya CV. Dimas Rotan memesan dari perusahaan lain karena bahan baku kayu
untuk membuat kerangka tidak tersedia.

2. Pembuatan Anyaman
Setelah kerangka tersebut selesai dibuat proses selanjutnya kerangka dibalut dengan
anyam rotan dan enceng gondok Rotan dan enceng gondok tersebut dirangkai menjadi satu
sehingga membentuk sebuah anyaman. biasanya untuk ukuran kursi kecil pekerja
menyelesaikan satu hari dua kursi, sedangkan ukuran kursi besar dua hari baru selesai satu
kursi.

3. Pembuatan Alas Meja dan Kursi


Alas duduk yang digunakan terbuat dari kain. pertama kain diukur sesuai dengan ukuran
yang dikehendaki, kemudian diperiksa apakah ukurannya sudah sesuai atau belum,
selanjutnya kain dipotong sesuai dengan pola yang telah ditentukan, kemudian kain dijahit,
setelah dijahit kain diisi dengan spon atau busa agar tampak lebih tebal,kemudian diperiksa
lagi agar alas duduk yang dihasilkan berkualitas bagus, berbeda dengan pembuatan alas meja
cukup dengan membuat anyaman sesuai dengan pesanan
4. Finishing
Proses finishing terdiri dari dua cara yaitu:

a) Secara Natural
Secara natural adalah pengobatan dengan menggunakan campuran antara waterglass
dan H2O yang berfungsi sebagai pemutih alami. Setelah dilakukan pengobatan disemprot
dengan melamin agar warna rotan tampak berkilau.

b) Secara Klir atau Pewarnaan


Secara klir atau pewarnaan adalah meja kursi rotan yang sudah dirakit tadi disemprot
dengan cat atau diplitur sehingga menghasilkan meja kursi rotan dengan warna yang sesuai
selera konsumen.
5. Quality Control
Pengendalian kualitas dalam industri meubel merupakan faktor penting untuk
memelihara kualitas produk agar tetap baik dan memenuhi standar perusahaan. Sistem
pengendalian kualitas yang dilakukan CV. Dimas Rotan mulai dari bahan baku sampai proses
produksi sebagai berikut :
a. Pengendalian kualitas bahan baku
Untuk menjaga mutu agar sesuai dengan standart yang ditentukan tidak terbatas
pada wujud akhir suatu produk yang belum terwujud, misal penggunaan bahan baku.
Bagi perusahaan mutu bahan baku langsung mempengaruhi produk akhir. Pengendalian
kualitas bahan baku dapat dilakukan dengan seleksi pemasok. Dalam menyediakan
bahan baku banyak pemasok yang menawarkan produknya. Kegiatan seleksi pemasok
sangat ditentukan untuk memenuhi criteria pemasok yang memenuhi syarat bagi
perusahaan. Setelah bahan baku dari pemasok memenuhi syarat bagi perusahaan maka
bahan baku tersebut dapat dikatakan mempunyai kualitas yang bagus.

b. Pengendalian kualitas proses produksi


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Pengendalian kualitas produk yang dilakukan selama proses akan lebih


menjamin produk akhir mempunyai mutu yang tinggi. Pengendalian ini dilakukukan karena
dipengaruhi lingkungan kerja misalnya tempat kerja, peralatan kerja, bahan dasar dan tenaga
kerja.Tempat kerja yang bersih akan membuat para pekerja nyaman dalam melakukan
pekerjaanya. Peralatan kerja yang lengkap akan mendukung semangat para pekerja sehingga
para pelkerja tidak kebingungan pada saat akan menggunakannya Bahan dasar menentukan
hasil produksi. Tenaga kerja harus semangat dan rajin dalam bekerja. Tenaga kerja yang rajin
terkadang melakukan lembur meski hari libur. Jika terdapat tenaga kerja yang malas maka
perusahaan tidak tanggung-tanggung akan mengeluarkannya.
c. Pengendalian kualitas akhir
Pengontrolan atau pemeriksaan dilakukan pada setiap tahapan, hal ini ditujukan
agar produk yang dihasilkan benar-benar mempunyai kualitas yang baik, namun
pemeriksaan yang paling puncak berada pada tahap akhir setelah proses finishing. Hal
ini bertujuan untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan berkulitas bagus dan tidak
mengecewakan konsumen.

6. Packing
Rotan yang telah melalui proses finishing telah menjadi meja kursivrotan yang siap untuk
dikemas melalui proses pengepakan. Prosesvpengepakan menggunakan bahan-bahan
sebagai berikut :
➢ Kertas
➢ Plastik
➢ Isolasi
➢ Tali plastic
➢ Stecofoom
➢ Papan kayu tipis
Pada proses pengepakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kualitas meubel
rotan tetap terjaga yaitu :
a) Untuk membungkus bagian tangan dan sandaran kursi dibutuhkan karton tebal,
karena bagian ini sering mengalami benturan, tujuannya untuk menghindari cat kursi
lecet atau terkelupas.

b) Untuk meja rotan, yang menggunakan kaca biasanya dilapisi papan kayu tipis
dan karton tebal dalam proses pengepakan, hal ini bertujuan untuk menghindari kaca
pecah karena benturan.

A. Tata Letak Aliran Fleksibel.


Tata letak ini digunakan pada kantor yang langsung berhubungan dengan
pelanggan (front office) dan job process dengan aliran kerja beragam, volume
rendah dan kastemisasi tinggi. Tata letak aliran fleksibel ini paling sesuai bila
kegiatan operasi dilakukan intermittent dengan berbagai tipe pelanggan atau
perusahaan manufaktur yang memiliki berbagai komponen yang berbeda-beda.
Contoh : suatu perusahaan jasa mencoba mengatur tata letak ruangan untuk
melayani pelanggan.
Perusahaan itu memiliki enam departemen yang masing-masing memerlukan luas
petak 20 kaki X 20 kaki, sedangkan ruangan yang dimiliki untukkeenam departemen
tersebut adalah panjang 60 kaki dan lebar 40 kaki. Pengaturan ke enam
departemen tersebut mengikuti keenam tahapan berikut:
1. Menyusun matriks muatan dari – ke masing-masing departemen
2. Menentukan kebutuhan ruangan untuk setiap departemen.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. Mengembangkan skema awal yang menunjukkan banyaknya barang atau orang


atau informasi yang di angkut antar departemen.
4. Menentukan biaya untuk pengaturan dengan menggunakan persamaan minimasi
biaya angkut dan penganganan barang.
5. Mencoba mencari tata letak departemen dapat mencapai biaya minimal.
6. Persiapkan pengaturan departemen yang sesuai dengan ruangan yang tersedia.
B. Tata Letak Aliran Lini.
Tata letak ini digunakan pada pabrikasi (back office) dan proses lini yang memiliki
aliran kerja linier dan tugas yang berulang-ulang.
Contoh : Setiap stasiun atau pusat kerja (work stasion) atau departemen diatur
sesuai jalur lini. Beberapa jenis pengaturan aliran, seperti bentuk L, O, S atau U.
Tata letak ini disebut dengan lini produksi atau lini rakitan.
C. Tata Letak Campuran.
Tata letak mengombinasikan elemen-elemen dari proses yang berbeda dengan
proses lini.Tata letak campuran digunakan dalam fasilitas yang mempunyai kegiatan
operasi pabrikasi dan rakitan (assembly).
Contoh : tempat kerja karyawan ditata saling berhadapan untuk para karyawan
bekerja sama lebih baik dan tidak terlalu kaku.
D. Tata Letak Posisi Tetap.
Digunakan dalam perusahaan manufaktur dan jasa dengan lokasi tetap, sementara
karyawan dan peralatan didatangkan ke lokasi tersebut.
Contoh : pada perusahaan manufaktur/pabrik dan rakitan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai