Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan
kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak
terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
LUMAJANG , 31 Desember 2021
Yang Membuat Pernyataan
No. 1
A. Pendekatan biaya untuk menentukan lokasi perusahaan
Surakarta
TFC =
50.000.000
TVC =
30.000 (Q)
50.000.000 + 30.000 (5000)
50.000.000 +150.000.000
200.000.000
Semarang
TFC =
85.000.000
TVC =
25.000 (Q)
85.000.000 + 25.000 (5000)
85.000.000 + 125.000.000
210.000.000
Magelang
TFC =
60.000.000
TVC =
20.000 (Q)
60.000.000 + 20.000 (5000)
60.000.000 + 100.000.000
160.000.000
Dengan demikian, lokasi yang dipilih adalah Magelang karena biaya total untuk
kapasitas produksi sebesar 5000 yang direncanakan paling rendah dibanding
dengan lokasi lainnya.
B. Sedangkan untuk minimal target penjualan di Jawa Tengah harus diperbandingkan antara
Semarang dengan Surakarta dan Semarang dengan Magelang.
a. PerbandinganSemarang dengan Surakarta
85.000.000 + (25.000* X) = 50.000.000 + (30.000*X)
X= 35.000.000/5.000 = 7.000
b. Perbandingan Semarang dengan Magelang
85.000.000 + (25.000* X) = 60.000.000 + (20.000*X)
X= 25.000.000/5.000 = 5.000
• untuk minimal target yang harus dicapai adalah ambil hasil perbandingan
tertinggikarena akan menghasilkan minimal biaya produksi terendah sama dengan
salah satu daerah tersebut. jadi jawabannya 7.000.
• pembuktiannya jika kita masukan persamaan diatas akan dihasilkan sbb
• Surakarta = 50.000.000 + (30.000 x 7.000) = Rp 260.000.0000
• Semarang = 85.000.000 + (25.000 x 7.000) = Rp 260.000.0000
• Magelang = 60.000.000 + (20.000 x 7.000) = Rp 200.000.0000
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
No. 2
SKOR
No Faktor
Depok TangSel Tangerang
1 Keamanan 35 28 28
2 Topografi 24 30 24
Banyaknya
3 24 18 18
Pesaing
Kedekatan
4 35 42 42
dengan Pasar
5 Transportasi 12 16 16
TOTAL 130 134 128
Lokasi yang paling tepat yakni di Tangerang Selatan karena memiliki skor tertinggi yakni 134
dibanding Depok dan Tangerang
No. 3
Penempatan Perancangan
Fasilitas Sistem Fasilitas
Perencanaan
Fasilitas
Perancangan
Tata Letak
Perancangan
Fasilitas
Perancangan Sistem
Pemindahan Material
Proses Produksi
Proses produksi bisa dinyatakan sebagai sekumpulan aktivitas yang diperlukan untuk merubah satu
kumpulan masukan (human, resources, material, energy, information, dan lain-lain) menjadi produk
keluaran (finished product atau service) yang memiliki nilai lebih (Wignjosoebroto, 1993). Proses
produksi yang dilakukan melaui beberapa tahapan adalah :
1. Pembuatan Kerangka
Kerangka terbuat dari dua macam bahan yaitu rotan dan kayu. Untuk kerangka dari
rotan, mula-mula rotan batangan diluruskan, kemudian diukur sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki, setelah diukur diperiksa dulu sebelum dipotong agar tidak terjadi kekeliruan,
kemudian rotan dipotong-potong, setelah pemotongan selesai dilakukan pengamplasan agar
ruas-ruas rotan menjadi halus, setelah dipotong dan diamplas, rotan direndam dalam larutan
pengawet sekitar 1.5 jam sampai 2 jam agar rotan menjadi kuat dan tahan lama, selanjutnya
diperiksa apakah larutan tersebut sudah merata atau belum,kemudian rotan dijemur sampai
kering setelah kering rotan siap untuk dilakukan pengamalan dan dirakit. Pertama rotan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
batangan dilubangi dan dibengkokkan sesuai dengan model yang telah direncanakan, agar
bekas potongan dan perlubangan menjadi halus dan rata maka rotan diamplas lagi,
selanjutnya menggabungkan bagian yang satu dengan yang lain yaitu menggabungkan
kerangka kaki-kaki, sandaran dan alas duduk, setelah digabung proses selanjutnya adalah
pengamplasan dan pendempulan. Dempul yang terdiri dari tawur talk dan melamit yang
dicampur dibubuhkan pada rotan yang berlubang sebelum diadakan pengamplasan. Karena
produk sudah dirakit maka pengamplasan menggunakan amplas lembaran, setelah proses
pengamplasan dan pendempulan, produk sudah dapat dikatakan setengah jadi. Kerangka dari
kayu biasanya CV. Dimas Rotan memesan dari perusahaan lain karena bahan baku kayu
untuk membuat kerangka tidak tersedia.
2. Pembuatan Anyaman
Setelah kerangka tersebut selesai dibuat proses selanjutnya kerangka dibalut dengan
anyam rotan dan enceng gondok Rotan dan enceng gondok tersebut dirangkai menjadi satu
sehingga membentuk sebuah anyaman. biasanya untuk ukuran kursi kecil pekerja
menyelesaikan satu hari dua kursi, sedangkan ukuran kursi besar dua hari baru selesai satu
kursi.
a) Secara Natural
Secara natural adalah pengobatan dengan menggunakan campuran antara waterglass
dan H2O yang berfungsi sebagai pemutih alami. Setelah dilakukan pengobatan disemprot
dengan melamin agar warna rotan tampak berkilau.
6. Packing
Rotan yang telah melalui proses finishing telah menjadi meja kursivrotan yang siap untuk
dikemas melalui proses pengepakan. Prosesvpengepakan menggunakan bahan-bahan
sebagai berikut :
➢ Kertas
➢ Plastik
➢ Isolasi
➢ Tali plastic
➢ Stecofoom
➢ Papan kayu tipis
Pada proses pengepakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kualitas meubel
rotan tetap terjaga yaitu :
a) Untuk membungkus bagian tangan dan sandaran kursi dibutuhkan karton tebal,
karena bagian ini sering mengalami benturan, tujuannya untuk menghindari cat kursi
lecet atau terkelupas.
b) Untuk meja rotan, yang menggunakan kaca biasanya dilapisi papan kayu tipis
dan karton tebal dalam proses pengepakan, hal ini bertujuan untuk menghindari kaca
pecah karena benturan.