Anda di halaman 1dari 8

1. Benzene di ketahui sebagai penyebab Leukemia.

Dalam dunia kerja Benzene dikenal


sebagai pelarut organik. Meluasnya penggunaan pelarut organik di tempat kerja,
menyebabkan manejemen perlu mengembangkan upaya kontrolnya, salah satunya
dengan memasang ventilasi. Dalam K3, Benzene termasuk potensi bahaya apakah ?:
a. Faktor Fisik.
b. Faktor Kimiawi
c. Faktor Biologi
d. Faktor Ergonomi
e. Faktor Psiko-sosial.

2. Untuk mengurangi paparan bahaya di tempat kerja, maka perusahaan membuat


kebijakan untuk mengganti pekerja secara bergilir dalam waktu tertentu (rotasi
kerja). Penggantian pekerja tersebut termasuk upaya kontrol yang manakah ?:
a. Local Ventilasi
b. General Ventilasi
c. Kontrol secara administratif.
d. Proses basah (Wet)
e. Proses tertutup (Closed).

3. Manajemen mengkhawatirkan beredarnya bahan kimia berbahaya yang beredar di


lingkungan kerja mereka. Untuk melindungi karyawan, mereka bermaksud
memasang ventilasi. Jenis ventilasi manakah yang diperlukan disini ?:
a. Ventilasi umum (general ventilation)
b. Air condition
c. Ventilasi lokal (Local exhaust ventilation)
d. Ventilasi alamiah
e. Exhaust fan.

4. Asbes berbahaya untuk kesehatan. Karena itu diupayakan agar asbes bisa diganti
dengan bahan lain yang kurang berbahaya dengan efektifitas yang sama dengan
asbes. Bilamana hal ini dimaksudkan sebagai upaya kontrol, termasuk elemen
kontrol yang manakah penggantian tersebut ?:
a. Eliminasi.
b. Substitusi
c. Rekayasa Teknik (Engineering Control)
d. Pengendalian Administratif (Administratif Control)
e. Penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD ).

5. Manajemen menyadari bahwa proses kerja mereka menghasilkan debu yang


mengganggu pernafasan. Karena itu diputuskan untuk melakukan pengendalian
secara teknik untuk mengurangi debu tersebut sebanyak mungkin. Kontrol teknik
manakah yang dimaksud ? :
a. Pemindahan pekerja
b. Pembatasan waktu kerja
c. Pemasangan exhaust fan

Page 1|8
d. Pemeriksaan fungsi paru pekerja
e. Membagi pekerja atas kerja shift.

6. Dalam pelaksanaan pekerjaan di Rumah Sakit, adalah pemakaian radiasi untuk radio
diagnostik atau radio-therapi. Perlu difikirkan upaya perlindungan bagi pengunjung
yang juga banyak di Rumah Sakit. Bentuk upaya perlindungan bagi pengunjung atau
pasien terhadap bahaya radiasi apakah yang dilakukan umumnya ? :
a. Pemakaian baju timah hitam
b. Pemasangan lampu merah di luar ruang radiasi
c. Pemakaian badge monitoing
d. Larangan liwat disekitar ruang radiasi tersebut
e. Penyuluhan pada pengunjung/pasien.

7. Suhu panas di lingkungan kerja dapat menyebabkan pekerja mengalami dehidrasi.


Karena itu manajemen perlu menyediakan air minum untuk re-hidrasi pekerjanya
untuk menghindarkan terjadinya penyakit-penyakit yang mungkin timbul. Termasuk
Faktor risko manakah suhu panas ? :
a. Faktor Fisik.
b. Faktor Kimiawi
c. Faktor Biologi
d. Faktor Ergonomi
e. Faktor Psiko-sosial.

8. Di Perusahaan A, sering terjadi konflik antar karyawannya. Manajemen kesulitan


mengatasi penyebab konflik tersebut. Dikarenakan Manejem tidak pernah mampu
mendeteksi adanya stressor dikalangan karyawan. Konflik yang diakibatkan adanya
faktor stressor tersebut, termasuk dalam potensi bahaya yang manakah? :
a. Faktor Fisik.
b. Faktor Kimiawi
c. Faktor Biologi
d. Faktor Ergonomi
e. Faktor Psiko-sosial

9. Pekerjaan Manual Handling di perusahaan banyak berisiko menyebabkan pekerja


menderita Nyeri punggung bawah (Low Back Pain). Drum solar yang penuh
dipindahkan dengan cara menggulirkannya karena ketiadaan alat angkat. Faktor
risiko manakah yang terdapat dalam pekerjaan manual handling tersebut diatas ? :
a. Faktor Fisik.
b. Faktor Kimiawi
c. Faktor Biologi
d. Faktor Ergonomi
e. Faktor Psiko-sosial

10. Potensi penularan penyakit di rumah sakit terhadap petugas medis adalah Heaptatis
B, HepatitiC dan HIV. Karena itu WHO mencanagkan slogan “Don’t re-cap”. Dimana

Page 2|8
petugas dilarang melakukan re-capping jarum suntik untuk mencegah tertusuknya
jarum suntik bekas menyuntik pasien ke dirinya. Potensi bahaya manakah yang
tersembunyi dalam penularan penyakit tersebut ? :
a. Faktor Fisik.
b. Faktor Kimiawi
c. Faktor Biologi
d. Faktor Ergonomi
e. Faktor Psiko-sosial.

11. Perusahaan / Manajemen menyadari bahwa bahaya yang dihadapi karyawannya


adalah suhu panas. Pekerja bekerja diluar ruangan dengan paparan panas sinar
matahari yang sangat menyengat. Sehingga konsekuensinya pekerja bisa mengalami
dehidrasi dalam bekerja. Untuk mencegah gangguan kesehatan pekerja serta
meningkatkan produktifitasnya, perusahaan ingin mengambil tindakan. Anda sebagai
seorang sarjana Kesehatan Masyarakat dengan peminatan K3 diminta sarannya. Dari
berbagai alternatif, saran apakah yang anda utamakan ? :
a. Penyediaan dispenser di kantor.
b. Penyediaan payung bagi pekerja.
c. Pasang strip berwarna di toilet menggambarkan tingkat dehidrasi
d. Pemberian air minum dalam botol untuk dibawa ke lokasi
e. Pemberian uang untuk beli minuman

12. Manajemen bermaksud mengisolasi potensi bahaya langsung dari sumbernya. Anda
sebagai seorang sarjana Kesehatan Masyarakat dengan peminatan K3 diminta
sarannya. Saran utama apakah yang anda berikan ? :
a. Pemasangan Local Ventilasi
b. Menjaga housekeeping
c. Pemeriksaan kesehatan bagi pekerja
d. Pemakaian APD dan edukasi
e. Isolasi pekerja dalam ruang kontrol.

13. Perusahaan penghasil listrik mengoperasikan mesin pembangkit listrik dalam skala
besar. Sehingga sulit mereka melokalisir potensi bahaya bising pada sumbernya.
Untuk itu Anda diminta saran bagaimana cara menghindarkan karyawan dari
paparan bising tinggi tadi. Saran apakah yang anda berikan ? :
a. Pemasangan Local Ventilasi
b. Menjaga housekeeping
c. Isolasi pekerja dalam ruang kontrol
d. Substitusi
e. Eliminasi

14. Dalam upaya mengontrol potensi bahaya di tempat kerja, manajemen menyadari
bahwa hampir tidak mungkin dilakukan dengan menghilangkannya. Strategi
kontrol manakah yg dimaksud paling efektif dalam menghilangkan faktor bahaya
namun sulit dilaksanakan tersebut ? :

Page 3|8
a. Eliminasi potensi bahaya.
b. Engineering Controls
c. Administrative Controls
d. PPE
e. Training & Supervisi

15. Dua faktor utama penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah Un-safe Act dan
Un-safe Condition. Dikatakan bahwa peran yang paling besar terhadap terjadinya
Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja adalah perilaku yang tidak aman
*Unsafe Act) dengan porsi 80 %. Apa sajakah contoh Perilaku yang tidak aman
tersebut ? :
a. Kondisi hujan.
b. Pelanggaran terhadap prosedur kerja aman.
c. Kondisi peralatan, perkakas yang rusak
d. Lingkungan kerja yang licin
e. Jalan yang tidak rata

16. Perundangan mewajibkan agar karyawan yang terkena Kecelakaan Kerja maupun
Penyakit Akibat Kerja harus mendapatkan pengobatan (pelayanan Kesehatan
Kerja). Pengobatan adalah termasuk pelayanan kesehatan yang mana ? :
a. Promotif
b. Preventif
c. Kuratif
d. Rehabilitatif
e. Rujukan

17. Karyawan yang terkena Kecelakaan Kerja maupun Penyakit Akibat Kerja,
diusahakan agar mampu memanfaatkan kemampuan yang tersisa untuk
menopang kehidupannya. Latihan dan Pendidikan diberikan agar karyawan untuk
dapat memanfaatkan kemampuan yang tersisa secara maksimal. Termasuk
pelayanan kesehatan yang manakah upaya tersebut ? :
a. Promotif
b. Preventif
c. Kuratif
d. Rehabilitatif
e. Rujukan

18. Untuk menjaga produktifitas kerja serta mencegah jangan sampai terjadi
gangguan kesehatan, maka perusahaan mengusahakan pemberian gizi seimbang
kepada karyawannya. Pemberian Gizi Kerja seimbang di kalangan pekerja,
merupakan pelayanan kesehatan yang manakah ? :
a. Promotif
b. Preventif
c. Kuratif
d. Rehabilitatif

Page 4|8
e. Rujukan

19. Manajemen sangat menghawatirkan timbulnya gangguan kesehatan di kalangan


pekerjanya, mengingat potensi bahaya yang cukup signifikan dapat menimbulkan
gangguan kesehatan. Karena itu manajemen memutuskan untuk memantau secara
berkelanjutan dan berkala kondisi kesehatan karyawannya. Apakah pemantauan
kesehatan dimaksud ? :
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala.
b. Pemeriksaan kesehatan khusus
c. Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan
d. Pemeriksaan “exit”
e. Pemeriksaan pre-employment.

20. Seorang pekerja ditemukan menderita TBC, karena itu selama 2 minggu
diistirahatkan total untuk pengobatan sehingga kuman TBC nya menjadi tidak aktif.
Kemudian dibolehkan masuk bekerja dengan status pengobatan dijalankan terus
sampai sembuh. Aapakah klasifikasi kelayakan bekerjanya (Fitness Status nya)
tersebut ? :
a. Fit to work (Fit untuk semua jenis pekerjaan).
b. Fit with restriction (Fit dengan keterbatasan pada kondisi tertentu).
c. Temporarily unfit to work (Unfit untuk sementara. Biasanya diikuti dengan
evaluasi ulang).
d. Unfit for spesific occupation (Unfit untuk jabatan tertentu).
e. Unfit to work (Tidak mampu bekerja)

21. Raisah bekerja di perusahaan Maju Pesat yang berlokasi di Jakarta dengan status
lajang. Adapun gaji pokok yang dia dapatkan adalah Rp7.500.000 dan tunjangan
tetap sebesar Rp2.500.000.- Jika sudah didaftarkan menjadi peserta BPJS
Kesehatan. Dalam Peraturan Presiden No. 64 Tahun 2020 tentang perubahan kedua
Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 Tentang Jaminan Kesehatan, pada pasal
30 disebutkan Iuran bagi Peserta yaitu sebesar 5% dari gaji atau upah per bulan
dengan ketentuan 4% dibayar oleh perusahaan serta 1% dibayar oleh karyawan.
Berapakah total iuran bulanan BPJS Kesehatan yang harus dibayarkan setiap bulan?
a. Rp. 100.000,-
b. Rp. 200.000,-
c. Rp. 300.000,-
d. Rp. 400.000,-
e. Rp. 500.000,-

22. Di puskesmas X sudah terdata jumlah penduduk yang menderita demam berdarah
15 orang pada bulan Oktober 2012 yang terdiri dari 10 orang dewasa dan 5 orang
anak, yang mana akibat dari penyakit demam berdarah tersebut ada 3 orang yang
meninggal yaitu 2 orang anak, dan 1 orang dewasa. Dilakukan strategi advocacy
dalam upaya penanggulangan. Strategi awal apakah yang dilakukan dalam upaya
advocacy tersebut ? :

Page 5|8
a. Melakukan pendekatan terdahulu dengan para pejabat untuk memberikan
bantuan di puskesmas X dalam mencegah demam berdarah dengan
menunjukkan data yang ada dan memberikan informasi pendahuluan kepada
para pejabat berwewenang.
b. Mendukung penyuluhan yang akan dilakukan dan memberikan bantuan untuk
kegiatan yang akan dilaksanakan.
c. Diharapkan pejabat sektor mendukung kegiatan penyuluhan pencegahan
demam berdarah
d. Adanya bantuan dana dari pejabat untuk memberikan obat abate kepada
masyarakat secara gratis
e. Adanya ketentuan yang ditetapkan untuk kegiatan fogging rutin didaerah
desa

23. Dalam kasus demam berdarah ini, diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat.
Dimana pemberdayaan yang dilakukan dengan sumber dayanya adalah masyarkat
sendiri yang mana nantinya nampak prilakunya untuk melaksanakan informasi yang
telah diterima. Dalam hal ini intervensi apakah yang diperlukan ?:
a. Masyarakat dapat paham akan materi pencegahan demam berdarah.
b. Masyarakat dapat melakukan kegiat menguras air, mngubur sampah yang
dapat menampung air, dan menutup air tampungan dirumah.
c. Menggunakan bubuk abate dirumah untuk membunuh jentik nyamuk aedes
aqepty.
d. Mengetahui tentang jadwal fogging.
e. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang materi pencegahan demam
berdarah.

24. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang materi pencegahan demam


berdarah.Seorang pekerja dari perhitungan kebutuhan kalorinya, mambutuhkan
2400 kal per hari untuk bekerja. Maka kebutuhan kalori untuk makan siang adalah :
a. 590 kal
b. 472 kal
c. 720 kal
d. 800 kal
e. 920 kal.

25. Pemahaman akan faktor risiko dalam pekerjaan sangatlah penting untuk
mengembangkan program kontrol dan pencegahan agar tidak menimbulkan
dampak kesehatan bagi pekerja. Pada seorang yang bekerja dalam bidang
pengolahan kayu berbagai faktor risiko dihadapi. Faktor risiko FISIK apakah yang
ada disektor tersebut ? :
a. Bising, Getaran, Debu
b. Tekanan Barometrik
c. Tinner (Pelarut Organik)
d. Radiasi Ionizing
e. Ergonomi

Page 6|8
26. Konflik dan kejenuhan dalam bekerja menimbulkan stress kerja. Karena itu perlu
diidentifikasi oleh manajamen hal-hal yang berpotensi menimbulkan gangguan
psikososial. Apakah yang dimaksud termasuk faktor Psiko-sosial? :
a. Hand-arm vibration syndrome
b. Ketidak harmonisan hubungan dengan sesama pekerja atau atasan
c. Gangguan pendengaran
d. Conjunctiva Photoelectric
e. Heat-Stress

27. Berbagai upaya kontrol dapat dikembangkan oleh perusahaan dalam upaya
mengendalikan potensi bahaya yang ada. Namun ada hirarki yang tidak boleh
diliwati. Apa yang dimaksud hirarki tersebut ? :
a. Kontrol Administratif – Kontrol Teknik - APD.
b. Kontrol Teknik – Kontrol Administratif - APD
c. Kontrol Administratif – APD – Kontrol Teknik
d. APD – Kontrol Teknik – Kontrol Administratif
e. APD – Kontrol Teknik – Kontrol Administratif.

28. Salah satu program monitoring kesehatan diperlukan dalam upaya mengetahui
adanya bahan berbahaya yang diserap oleh tubuh, namun yang bersangkutan belum
merasakan efek pada tubuhnya. Program monitoring apakah yang dimaksud ? :
a. Biological (Bio) monitoring
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
c. Pemeriksaan sebelum bekerja
d. Pemeriksaan udara lingkungan kerja
e. Pemeriksaan kesehatan purna karya.

29. Sebuah perusahaan pest control, ingin mengembangkan upaya monitoring kesehatan
bagi karyawannya yang terpapar pemakaian pestisida terutama golongan
Organophosphat dan Carbamat. Salah satunya adalah dengan monitoring aktifitas
Cholinesterase. Pemeriksaan kesehatan yang sesuai apakah yang dimaksud? :
a. Monitoring effect Biologis.
b. Monitoring Paparan Biologis
c. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
d. Pemeriksaan Kesehatan pra-kerja
e. Pemeriksaan Kesehatan Khusus.

30. Perusahaan pembuat Kusen menyadari bahwa potensi bahaya dari proses kerja
mereka adalah kebisingan yang tinggi akibat pemakaian mesin pemotong dan
pengetam kayu. Mereka memutuskan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
secara berkala untuk memantau adanya gangguan kesehatan pekerja. Pemeriksaan
apakah yang penting disini ? :
a. Pemeriksaan Spirometri
b. Pemeriksaan rontgen paru

Page 7|8
c. Pemeriksaan darah
d. Pemeriksaaan Audiometri
e. Pemeriksaan Urine.

OooooOOOooooo

Page 8|8

Anda mungkin juga menyukai