Anda di halaman 1dari 5
563 PENATALAKSANAAN UMUM KOMA Budiman. PENDAHULUAN Kondisi tidak sadar dan koma merupakan masalah mum dalam kedokteran. Keadaan ini mendominasi unit gawat darurat pada berbagai pelayanan rumah sakit Ketidaksadaran dan kehilangan kesadaran memiliki ‘manifestasi Klinik dan penjelasan fisiologi yang berbeda, kendati dapat disebabkan oleh berbagai penyakit. KEADAAN TIDAK SADAR (CONFUSIONAL STATE) Tidak sadar adalah kondisi mental dan perilaku dari menurunnya pemahaman (comprehension), rasionalitas (coherence), dan kapasitas motivasi. Ketidaksadaran, sebagaimana didefinisikan di atas, diawali dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan fokus pikiran ddan kerja, serta adanya disorientasi. Jka kondis tidak sadar ini memburuk akan terjadi penurunan kesadaran mental secara menyeluruh, termasuk kerusaken dalam ingatan, persepsi, komprehensi, penyelesaian masalah, bahasa, praksis, fungsi visiospasial dan aspek perilaku emosional lainnya yang merupakan bagian dari otak. KOMA DAN KELAINAN KESADARAN LAIN Koma adalah keadaan penurunan kesadaran dan respons dalam bentuk yang berat, kondisinya seperti tidur yang dalam di mana pasien tidak dapat bangun dari tidurnya, Stupor adalah kadar yang lebih rendeh dari ketidaksadaran yang mana pasien dapat bengun hanya dengan rangsangan kuat, disertai dengan perlaku motorik yang menghindarkan diri dari ketidaknyamanan atau rangsangan yang mengganggu. Drowsiness, yang biasa terjadi pada setiap orang, merangsang tidur ringan dan citandai dengan mudahnya dibangunkan dan persistensi kesadaran pada periode yang singkat. Vegetative state adalah kondisi tubuh yang sadar tetapi tidak responsif.Pasien ini sudah bangun dari koma setelah periode berhari-hari atau berminggu-minggu, kondisinya tidak responsif, yaitu kelopak mata yang terbuka, memperlihatkan bahwa dia dalam keadaan sadar. Dapat mengunyah, batuk, menelan, sebagaimana gerakan limbus dan kepala, akan tetapi dengan sedikit respons. ANATOMI DAN FISIOLOGI KETIDAKSADARAN Kesadaran secara kompleks berhubungan dengan korteks serebral. RAS adalah kelompok agregasi neuron yang terletak di atas batang otak dan talamus media, mempertahankan korteks sereberal dalam keadaan sadar. Jaci, prinsip dasar terjadinya koma adalah 1). Luka atau kerusakan pada RAS atau proyeksinya; 2). Rusaknya sebagian besar kedua serebral hemisfer; 3). Tertekannya fungsi retikulo serebral oleh obat-obatan, toksin, atau gangguan metabolik seperti hipoglikemia, anoksia, azotemia, atau kegagalan hati. Bagian formasi etikular yang penting bagi pertahanan kesadaran menyebar dari otak tengah kaudal menuju ‘talamus bagian bawah. Neuron RAS berdiri pada korteks terutama melalui nukleus penghantar talamik yang kemudian mengeluarkan dorongan rangsang pada aktivitas korteks serebral keseluruhan. Yang terpenting adalah pemahaman bahwa secara anatomi RAS mengontrol fungsi pupil dan gerakan mata, Jadi apabila terdapat pembesaran pupil dan hilangnya gerakan vertikal dan aduksi bola mata, maka dapat dipastikan penyebab koma adalah kerusakan pada batang otak bagian atas. 4159 4160 PENILAIAN AWAL KEGAWATDARURATAN MEDIK Koma Akibat Lesi Besar pada Serebral dan Herniasi Lubang kranial dipisahkan menjadi kompartemen oleh lipatan (infolding) dura. Herniasi adalah pergeseran Jaringan otak ke kompartemen yang secare normal tidak terjad Herniasi transtentorial uncal. Merupakan impaksi gus temporal media anterior (uncus) ke bagian anterior bukaan tentorial. Jaringan yang bergeser menekan saraf ketiga ketika ia melalui ruang subarachnoid dan mengakibatkan pembesaran pupil ipsilateral (kemungkinan karena serat para simpatetik fungsi pupil teretak pada daerah periperal sarat). Koma yang terjadi merupakan akibat dari tekanan lateral dari otak tengah yang berbenturan dengan sudut tentorial yang berseberangan Karena pergeseran gyrus parahipokampus. Herniasi transtentorial sentral. Merupakan gerakan simetik ke bawah dari bagian thalamus atas melalui bukaan tentorial, Tanda utama adalah pupil miotik dan drowsiness. Herniasi temporal dan sentral dianggap sebagai penyebab tekanan progresif batang otak dari atas: pertama otak tengah, kemudian pons dan terakhir medulla. Sehingga terjadi tanda neurologis yang berhubungan dengan tingkat yang terpapar. Bentuk lain adalah herniasi transfalsial (pergeseran gyrus singulat di bawab falx dan disamping gars tengah) ddan herniasi foraminal (dorongan ke bawah tonsil serebelar ke foramen magnum). Hubungan langsung antara berbagai konfigurasi herniasi transtentorial dan koma, tidak selalu ditemukan. Pergeseran, struktur otak dalam ke arah manapun oleh massa, cukup adekuat untuk menekan bagian RAS, sehingga terjadi koma. Drowsiness dan stupor dapat terjadi dengan pengangkatan sedang secara horizontal pada daerah diencefaton (thalami), sebelum transtentorial atau herniasi Pada kasus tempaknya massa akut, terdapathubungan konsisten antara tingkat pergeseran horizontal struktur garis tengah dengan tingkat kesadaran. + Pergeseran horizontal pineal 3-5 mm : drowsiness + Pergeseran horizontal pineal 6-8 mm: stupor + Pergeseran horizontal pineal > 9mm = koma Ketidaksadaran Karena Koma dan Kond Gangguan Metabolik Gangguan metabolik mengakibatkan koma dan mengganggu pengiriman substrat energi (hipoksia, iskemia, hipogltemia) atau dengan menggant eksitabiltas neuron, Neuron cerebral sangat tergantung pada alan 6.6 sampai 8,0 kPa (50 ~ 60 mmHg). Penatalaksanaan Tujuan utama adalah mencegah kerusakan sistem saraf yang lebih parah, Kondisi hipotensi, hipoglikemia, hiperkalsemia, hipoksia, hiperkapnia, dan hipertermia harus segera diperbaiki. Pada pasien drowsy yang bernapas secara normal, diperlukan pengawasan agar ‘oropharyngeal airway tetap terbuka. Intubasi trakeal

Anda mungkin juga menyukai