Anda di halaman 1dari 3

Contoh I :

Kasus Posisi :
Melangsungkan perkawinan sebelum tanggal 1 Oktober 1975, dan
tanpa Perjanjian Perkawinan.

KETERANGAN HAK MEWARIS


Nomor :

-- Yang bertanda tangan dibawah ini, MIRA DELIMA, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Magister
Kenotariatan, Notaris di Kota Kediri, Wilayah Kerja Jawa Timur, menerangkan : bahwa berdasarkan
surat-surat yang diperlihatkan dan berdasarkan Akta Kesaksian Tentang Ahli Waris, tertanggal _______,
Nomor ___ Yang dibuat dihadapan saya, Notaris, serta keterangan-keterangan lain yang disampaikan
secara tertulis dan lisan, oleh :
1. Tuan A
2. Nona B
Maka dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa, Tuan X telah meninggal dunia di _________, pada tanggal __________
-- Demikian berdasarkan KUTIPAN AKTA KEMATIAN, yang dikeluarkan Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten _________, tanggal ________, Nomor : __________
2. Bahwa, almarhum Tuan X semasa hidupnya telah kawin sah dengan Nyonya Y
-- Demikian berdasarkan KUTIPAN AKTA PERKAWINAN, yang dikeluarkan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten __, tanggal _____, Nomor : __________
3. Bahwa perkawinan antara Tuan X dengan :
-- Nyonya Y, lahir di ____, pada tanggal __________, Warga Negara Indonesia, Mengurus
Rumah Tangga, bertempat tinggal di Kabupaten ______, Kecamatan _____, Kelurahan
_____, Rukun Tetangga ___, Rukun Warga __, Jalan _____
adalah perkawinan yang pertama dan terakhir serta telah dikaruniai 4 (empat) orang anak
kandung, yaitu :
3.1. Nyonya H, lahir di Kabupaten ____, pada tanggal ________, Warga Negara Indonesia,
Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Kota ____, Kecamatan _____, Kelurahan ____,
Rukun Warga ____, Rukun Tetangga ____, Jalan ________
3.2. Nyonya I, lahir di Kabupaten ____, pada tanggal ________, Warga Negara Indonesia,
Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Kota ____, Kecamatan _____, Kelurahan ____,
Rukun Warga ____, Rukun Tetangga ____, Jalan ________
3.3. Tuan J, lahir di Kabupaten ____, pada tanggal ________, Warga Negara Indonesia,
Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Kota ____, Kecamatan _____, Kelurahan ____,
Rukun Warga ____, Rukun Tetangga ____, Jalan ________
3.4. Tuan K, lahir di Kabupaten ____, pada tanggal ________, Warga Negara Indonesia,
Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Kota ____, Kecamatan _____, Kelurahan ____,
Rukun Warga ____, Rukun Tetangga ____, Jalan ________
dan tidak ada anak lain, baik anak yang diangkat atau anak luar kawin yang diakui maupun anak
lain yang meninggal dunia terlebih dahulu dari almarhum.
4. Bahwa Tuan X , tidak pernah membuat surat wasiat.
-- Demikian berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, tertanggal _______,
Nomor : __________
5. Bahwa perkawinan antara almarhum Tuan X dengan Nyonya Y, dilangsungkan sebelum
berlakunya Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan dilakukan tanpa
membuat perjanjian perkawinan, dengan demikian berdasarkan Pasal 119 Kitab Undang Hukum
Perdata, maka seluruh harta yang diperoleh sebelum melangsungkan perkawinan dan seluruh
harta yang diperoleh selama dalam perkawinan merupakan harta bersama.
6. Bahwa berdasarkan Pasal 128 Kitab Undang Hukum Perdata, seluruh harta yang diperoleh
sebelum melangsungkan perkawinan dan seluruh harta yang diperoleh selama dalam perkawinan
merupakan harta bersama, yang dibagi 2 (dua) antara Pewaris dengan Nyonya Y, yaitu setengah
(½) bagian untuk Pewaris dan merupakan harta peninggalan Pewaris, sedangkan setengah
(½) bagian yang lain dari harta bersama menjadi bagian dan hak Nyonya Y.
7. Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas dan memperhatikan ketentuan-ketentuan
hukum yang berlaku terhadap Pewaris, maka yang berhak atas harta peninggalan Pewaris,
adalah :
7.1. Nyonya Y;
7.2. Nyonya H;
7.3. Nyonya I;
7.4. Tuan J;
7.5. Tuan K.
Masing-masing untuk 1/5 (satu perlima) bagian harta peninggalan Pewaris yang merupakan
harta warisan atau masing-masing mendapatkan 1/10 (satu persepuluh) bagian dari harta
peninggalan Pewaris.
8. Bahwa dengan demikian yang berhak atas seluruh harta bersama almarhum Tuan X dengan
isteri satu-satunya, yaitu Nyonya Y tersebut adalah :
8.1. Nyonya Y, untuk ½ (satu perdua) bagian dari seluruh harta bersama ditambah 1/5
(satu perlima) bagian harta peninggalan Pewaris atau sama dengan 6/10 (enam
persepuluh) bagian dari seluruh harta bersama.
8.2. Nyonya H, untuk 1/5 (satu perlima) bagian harta peninggalan Pewaris atau sama
dengan 1/10 (satu persepuluh) bagian dari seluruh harta bersama.
8.3. Nyonya I, untuk 1/5 (satu perlima) bagian harta peninggalan Pewaris atau sama
dengan 1/10 (satu persepuluh) bagian dari seluruh harta bersama.
8.4. Tuan J, untuk 1/5 (satu perlima) bagian harta peninggalan Pewaris atau sama dengan
1/10 (satu persepuluh) bagian dari seluruh harta bersama.
8.5. Tuan K, untuk 1/5 (satu perlima) bagian harta peninggalan Pewaris atau sama
dengan 1/10 (satu persepuluh) bagian dari seluruh harta bersama.
9. Bahwa oleh karena itu, para ahli waris dengan mengecualikan siapapun juga, berhak untuk
melakukan tindakan-tindakan hukum terhadap semua harta peninggalan pewaris, diantaranya
berhak untuk meminta, menerima, menuntut dan menguasai serta mempergunakan harta
peninggalan tersebut dalam arti kata yang seluas-luasnya.

Demikian keterangan ini dibuat dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kota Kediri, ______,

MIRA DELIMA, S.H., Mkn.


Notaris Kota Kediri

Anda mungkin juga menyukai