Anda di halaman 1dari 3

Pengujian Proteksi generator

1. Differential Protection
Differential protection pada generator merupakan skema proteksi yang diperuntukan
mengatasi gangguan internal antara titik netral pada generator dengan titik output pada
generator. Proteksi ini bekerja berdasarakan perbedaan sudut arus yang menentukan arah arus
di dalam zona proteksi (perbandingan sudut input dan output). Sample arus pada relay
diferensial didapatkan dari CT pada sisi output generator dan CT pada sisi netral generator.
Pengujian pada differential protection dilakukan dengan memberi injeksi arus
sekunder pada analog input relay untuk kedua titik sampel CT. Pengujian ini meliputi
pengujian nilai arus stabil, nilai arus kerja diferensial (pick up dan instantaneous) dan nilai
slope yang merupakan perbandingan pertambahan nilai arus diferensial terhadap pertambahan
nilai arus restraint.

2. Loss of Excitation Protection


Loss of excitation merupakan proteksi untuk sistem eksitasi pada generator apabila
arus eksitasi hilang dikarenakan kegagalan pada power supply untuk sistem eksitasi.
Kegagalan sistem eksitasi dapat berdampak pada meningkatnya kecepatan generator diatas
kecepatan sinkron.
Pengujian pada proteksi loss of excitation dilakuan dengan memberi injeksi arus dan
tegangan sekunder pada analog input relay proteksi. Injeksi pada arus dan tegangan sekunder
disesuaikan berdasarkan perhitungan impedansi nilai kerja dan nilai setting waktu tunda pada
relay protection.

3. Over Excitation Protection


Over excitation protection merupakan proteksi ketika flux magnetic pada core
meningkat diatas level normal. Proteksi ini menggunakan karakteristik inverse dari
perbandingan sampel antara tegangan dan frekuensi .
Pengujian over excitation protection dilakukan dengan memberi injeksi tegangan dan
frekuensi sekunder pada analog input relay proteksi. Injeksi frekuensi dan tegangan sekunder
disesuaikan dengan nilai kerja relay proteksi berikut durasi injeksi waktu tunda.

4. Low Forward Power Protection


Low forward power protection akan bekerja apabila generator tidak dapat
mengeluarkan minimum daya output. Proteksi ini menggunakan sampel daya dari kalkulasi
antara arus dan tegangan.
Pengujian low forward protection dilakukan dengan memberi injeksi arus dan
tegangan sekunder kurang dari nilai kerja relay pada analog input arus dan tegangan relay
proteksi. Durasi injeksi arus dan tegangan disesuaikan dengan nilai setting waktu tunda.

5. Reverse Power Protection


Reverse power protection merupakan proteksi cadangan dari low forward power
protection. Proteksi akan bekerja apabila generator bertindak sebagai motor yang diakibatkan
oleh kegagalan turbin memberikan daya mekanikal yang dibutuhkan. Proteksi ini
menggunakan sampel daya dari kalkulasi antara arus dan tegangan.
Pengujian reverse power protection dilakukan dengan memberi injeksi arus dan
tegangan sekunder kurang dari nilai kerja relay pada analog input arus dan tegangan relay
proteksi. Durasi injeksi arus dan tegangan disesuaikan dengan nilai setting waktu tunda.
6. Stator Earth Fault (3rd) Harmonics
Stator earth fault 3rd Harmonic merupakan proteksi yang akan bekerja berdasarkan
sampel arus pada titik netral stator apabila timbul arus melebihi nilai kerja relay proteksi.
Pengujian pada proteksi Stator earth fault dilakukan dengan memberi injeksi arus
sekunder lebih dari nilai kerja dan tegangan diatas nilai kerja dengan frequensi 3 kali lebih
besar dari frekuensi nominal pada analog input relay proteksi. Durasi injeksi arus disesuaikan
dengan nilai setting waktu tunda pada relay proteksi.

7. Dead Machine Protection


Dead machine protection merupakan proteksi yang berfungsi untuk mengantisipasi Circuit
Breaker close Ketika kondisi generator sedang dalam kondisi off.
Pengujian pada proteksi dead machine protection dilakukan dengan memberi injeksi
sekunder lebih dari nilai kerja pada analog input relay proteksi. Durasi injeksi disesuaikan
dengan nilai setting waktu tunda pada relay proteksi.

8. Overcurrent Protection
a. Overcurrent Protection General
Overcurrent protection merupakan proteksi berdasarkan sampel arus pada
sistem yang akan bekerja ketika arus lebih muncul. Proteksi arus lebih terdiri dari 2
jenis yaitu Definite Time (DT) dimana relay akan bekerja apabila arus lebih muncul
dalam durasi waktu sesuai dengan nilai setting waktu tunda. Kedua, Inverse Definite
Minimum Time (IDMT) dimana relay akan bekerja sesuai dengan waktu tunda sesuai
dengan arus lebih yang muncul dan kurva karakteristik yang digunakan.
Pengujian pada proteksi overcurrent dilakukan dengan memberi injeksi arus
sekunder lebih dari nilai kerja relay pada analog input relay proteksi. Durasi injeksi
arus disesuai kan dengan nilai setting waktu tunda pada relay proteksi.
b. Voltage dependent overcurrent protection
Voltage dependent overcurrent merupakan proteksi yang akan bekerja
berdasarkan sampel arus dan tegangan apabila timbul arus melebihi nilai kerja relay
dan tegangan kurang dari nilai kerja relay proteksi. Tegangan pada proteksi berfungsi
sebagai blocking atau releasing ketika arus gangguan muncul.
Pengujian pada proteksi voltage dependent overcurrent dilakukan dengan
memberi injeksi arus sekunder lebih dari nilai kerja relay dan injeksi tegangan
sekunder sesuai dengan nilai kerja pada analog input relay proteksi. Durasi injeksi
arus dan tegangan disesuai kan dengan nilai setting waktu tunda pada relay proteksi.

9. Unbalance Load Protection atau Negative Phase Sequence Protection


Unbalance load protection merupakan proteksi berdasarkan sampel dari pengukuran
arus langkah negatif (I2). Proteksi unbalance load berfungsi untuk memproteksi peralatan
dari kenaikan temperature yang disebabkan oleh ketidakseimbangan arus antar fasa dan arus
balik atau hilangnya arus antar fasa.
Pengujian pada proteksi unbalance load dilakukan dengan memberi injeksi sekunder
arus lebih dari nilai kerja relay dengan sudut arus negatif pada analog input relay proteksi.
Durasi injeksi arus disesuai kan dengan nilai setting waktu tunda dan sudut arus antar fasa
dibuat negatif.

10. Overvoltage Protection dan Undervoltage Protection


Proteksi ini menggunakan sampel tegangan sebagai prinsip kerjanya. Proteksi tegangan
dibagi menjadi 2, berikut masing-masing prinsip kerja dan pengujian untuk proteksi
Overvoltage dan Undervoltage :
a. Overvoltage protection
Overvoltage protection merupakan proteksi berdasarkan sample dari
pengukuran tegangan melebihi tegangan nominal. Overvoltage akan bekerja apabila
muncul tegangan lebih pada system melebihi tegangan nilai kerja relay proteksi.
Pengujian overvoltage dilakukan dengan memberi injeksi tegangan sekunder
lebih dari nilai kerja relay pada analog input tegangan relay proteksi. Durasi injeksi
tegangan disesuaikan dengan nilai setting waktu tunda.
b. Undervoltage protection
Undervoltage protection merupakan proteksi berdasarkan sample dari
pengukuran tegangan dibawah dari tegangan nominal. Undervoltage akan bekerja
apabila muncul tegangan pada system kurang dari tegangan nilai kerja relay proteksi.
Pengujian undervoltage protection dilakukan dengan memberi injeksi
tegangan sekunder kurang dari nilai kerja relay pada analog input tegangan relay
proteksi. Durasi injeksi tegangan disesuaikan dengan nilai setting waktu tunda.

11. Overfrequency Protection dan Underfrequency Protection


Proteksi frekuensi menggunakan sampel frekuensi pada tegangan kerja sebagai prinsip
dasar kerjanya. Proteksi frekuensi dibagi menjadi 2, berikut masing-masing prinsip kerja dan
pengujian untuk proteksi overfrequency dan underfrequency :
a. Overfrequency protection
Overfrequency protection akan bekerja apabila frekuensi pada tegangan kerja
melebihi nilai frekuensi tegangan nominal dalam waktu tunda tertentu.
Pengujian overfrequency protection dilakukan dengan memberi injeksi
frekuensi pada tegangan sekunder lebih dari nilai kerja relay pada analog input
tegangan relay proteksi. Durasi injeksi frekuensi pada tegangan disesuaikan dengan
nilai setting waktu tunda.
b. Underfrequency protection
Underfrequency protection akan bekerja apabila frekuensi pada tegangan
kerja dibawah nilai frekuensi tegangan nominal dalam waktu tunda tertentu.
Pengujian underfrequency protection dilakukan dengan memberi injeksi
tegangan sekunder kurang dari nilai kerja relay pada analog input tegangan relay
proteksi. Durasi injeksi frekuensi pada tegangan disesuaikan dengan nilai setting
waktu tunda.

Anda mungkin juga menyukai