Anda di halaman 1dari 33

HINO SHARING PRODUCT

KNOWLEDGE
1
A. PENGETAHUAN DASAR
KENDARAAN NIAGA
B. PERATURAN KENDARAAN

PT Hino Motors Sales Indonesia


A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
1. KENDARAAN NIAGA

Kendaraan kendaraan untuk angkutan


Niaga kegiatan bisnis usaha barang & orang

Truk Angkutan Barang Truk Angkutan Orang

Pada dasarnya ATPM kendaraan niaga hanya menjual Chassis kendaraan, sedangkan Body
dibuat oleh Karoseri (Bodymaker)
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
2. KONFIGURASI PENGGERAK KENDARAAN
2 AXLE 3 AXLE 4 AXLE
4X2 4X4 6X2 6X4 8X4

Single Tire Double Tire

Dump, Mixer, Tractor Head


General Cargo Cargo, Dump, Mixer Off-Road/Militer General Cargo Dump, Mixer, Cargo
Cargo
Dutro (LD, MD, HD)
Ranger: FG & SG Dutro Ranger: FM Ranger: GY
Dutro (SD) Bus: 130 HD(4X4)
Ranger: FL Profia: ZS, SS, SV Profia: ZY
FC, FB, AK, RK, RN
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
3. TIPE-TIPE KENDARAAN NIAGA BERDASARKAN BODY
a. Pengetahuan Bodi Truk Pengangkut (Cargo)
4x2

Truk Box Truk Pemadam Kebakaran Truk Crane Truk Bak Terbuka
6x2

6x4

Truk angkutan “mayoritas bahan-bahan pokok dan kemasan”


A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
3. TIPE-TIPE KENDARAAN NIAGA BERDASARKAN BODY
b. Pengetahuan Bodi Truk Pengangkut (Dump Truk)

6x4

4x2

8x4

Truk angkutan “Tanah, Pasir & Batu Bara”


A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
3. TIPE-TIPE KENDARAAN NIAGA BERDASARKAN BODY
c. Pengetahuan Bodi Truk Pengangkut (Mixer)

6x4
4x2

8x4

Truk angkutan “Concrete Cement”


A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
3. TIPE-TIPE KENDARAAN NIAGA BERDASARKAN BODY
a. Pengetahuan Bodi Truk Penarik (Tractor Head)

4x2 6x4

➢ Truk Angkutan barang (Flat bed) ➢ Truk angkutan peti kemas


➢ Truk angkutan Gas (LPG Tank) ➢ Truk angkutan kendaraan
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
TIPE-TIPE KENDARAAN NIAGA BERDASARKAN BODY
5. PENGETAHUAN BODI KENDARAAN UNTUK SEGMEN BUS

MICRO BUS MEDIUM BUS BIG BUS

Travel/Shuttle

Bus Karyawan

Bus AKDP

12-20 Kursi
Bus Pariwisata

Bus Kota

25-31 Kursi

Bus AKAP 40-59 Kursi


A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
3. SISTEM PENGGERAK KENDARAAN

ENGINE KOPLING (CLUTCH) TRANSMISI PROPELLER SHAFT


Engine pada Menghubungkan GARDAN
kendaraan Untuk memvariasikan Untuk menghubungkan (DIFFERENTIAL)
dan melepaskan putaran dan momen
merupakan suatu alat putaran dari membedakan putaran
yang berasal dari putaran dari transmisi ke
yang merubah tenaga antara roda kanan
panas menjadi
mesin ke mesin agar sesuai gardan atau differential dan kiri saat
tenaga mekanik transmisi dengan dengan kebutuhan
lembut kendaraan berbelok.
(Motor Bakar) kendaraan. dengan lembut.
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
Mesin
Mesin/engine pada kendaraan merupakan sumber tenaga untuk
menggerakan kendaraan dengan cara merubah tenaga panas menjadi tenaga
mekanik (Motor Bakar) yang terbagi menjadi:
Mesin Uap
Motor Bakar Luar
(External Combustion
Chamber)
Turbine Uap

Motor Bakar

(Mechanical)
Mesin Bensin
Motor Bakar Dalam Konvensional
(Internal Combustion Mesin Diesel (Electrical)
Chamber) Common Rail
Mesin BBG
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
Simulasi Proses Kerja Mesin Bensin Simulasi Proses Kerja Mesin Diesel

Simulasi Proses Kerja Mesin CNG

Konvensional Common Rail


(Mechanical) (Electrical)
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
Tipe Engine Konvensional dan Common Rail
PS/Torque (JIS-
E/G Model Isi silinder Model
GROSS)
Mechanical Fuel
J08E-UH 215/62 7684 cc FG
Injection Pump
H J08E-UG 235/72 7684 cc FG, FL
FG, FL, FM,
J08E-UF 260/76 7684 cc
I Mesin dengan Turbo Intercooler membuat performa mesin lebih
SG

baik dan telah sesuai dengan standar emisi EURO 2

N E/G Model
PS/Torque
Isi silinder Model
(JIS-GROSS)
O Common Rail
J08E-WM 245/79 7684 cc
FG245JK,JL,JP,JS,JJ,
JD,FL245JN,JW

Injection J08E-WL 265/82 7684 cc FL265JT,FL265JW

J08E-WK 285/91 7684 cc FM285JW,FM285JD,FM285JM

P11C-VP 350/134 10520 cc FM350PD,PL,GY,Tractor Head

Sistem kontrol elektronik yang mengatur jumlah injeksi, waktu injeksi


serta tekanan injeksi untuk mendapatkan hasil pembakaran yang optimum.
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA

Perbedaan Mesin Konvensional dengan Common Rail

Sistem Bahan Bakar Konvesional Sistem Bahan Bakar Common Rail

❑ Menggunakan Injection pump ❑ Menggunakan Supply pump


❑ 2x Proses penyaringan Bahan Bakar ❑ 3x Proses penyaringan Bahan Bakar
❑ Perawatan secara manual ❑ Perawatan secara Computerize
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
Turbo Charger Intercooler
Dengan memanfaatkan gas buang untuk memutar turbin, sehingga volume udara yang
masuk ke ruang pembakaran lebih banyak dengan suhu yang ideal

Turbo Charger Intercooler akan menghasilkan TENAGA dan TORSI LEBIH BESAR sehingga
tetap HEMAT BAHAN BAKAR.
JAWABAN PERTANYAAN

D I E S E L
I
F Basic
Komponen
mesin yang
F Berfungsi
digunakanmerubah/
di Hino
E seriesmembedakan
dan kendaraan
R putaran
komersil
roda kiri
dan roda kanan
E
N
T
I
A
L
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
Sistem Pengereman Hino
Vacuum Servo Air Over Brake
Diaplikasikan pada model
- FC190 Truk
- Bus AK215

Semua Model Hino Dutro & Full Air Brake


FB130 Bus menggunakan
Sistem Pengereman Vacum
Servo
Diaplikasikan pada model
- Hino New Generation Ranger (All Model)
- Hino Bus RK235
- Hino Bus RK260
- Hino Bus RN285
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
Pengetahuan Ban
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
Pengetahuan Ban
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
4. DIMENSI

A B

B C

E F E
G
1. Overall length, adalah jarak antara ujung bumper kendaraan paling depan ke bumper paling belakang.
2. Overall Width, adalah lebar keseluruhan dari kendaraan itu sendiri.
3. Overal Height, adalah tinggi keseluruhan kendaraan.
4. Wheelbase, adalah jarak antara titik tengah dari roda depan dan roda belakang.
5. Tread, adalah jarak antara titik tengah roda kanan (depan/belakang) dan roda kiri(depan/belakang).
6. Overhang, adalah jarak titik roda (depan/belakang) terhadap bumper (depan/belakang).
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
DIMENSI – MENGHITUNG PANJANG BODY
150 mm “Satuan = mm”
Panjang Bodi
CA ROH

Contoh Panjang bodi unit FG Cargo

CA ROH 150 mm Panjang Bodi

200 mm

Panjang Bodi
CA

WB1 WB2 ROH

CA ½ WB2 ROH 200 mm Panjang Bodi


Keterangan:
Perhitungan panjang kendaraan berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh kementrian perhubungan.
❑ 150 mm = Untuk sumbu Roda Belakang Tunggal ❑ 200 mm = Untuk sumbu Roda Belakang Ganda
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
5. BERAT KENDARAAN DAN MUATAN

1. Berat Chassis

(Termasuk ban cadangan dan peralatan standar)

2. Berat Kosong

Berat kendaraan dengan cabin & body (tanpa muatan)

22
PT Hino Motors Sales Indonesia
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA

3. Berat Total Kendaraan (Gross Vehicle Weight/GVW)

GVW = Berat Chassis Berat Body Berat Muatan Berat Kru

4. Berat Kombinasi Kendaraan (Gross Combination Weight/GCW)

Berat Kombinasi
GCW = Berat Chassis Body Berat Muatan Berat Kru
23
PT Hino Motors Sales Indonesia
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
Menghitung Berat
Apakah muatan truk saya
Payload/Muatan = GVW – (Berat body + Berat Chassis + Berat Kru)

Misalkan :
SESUAI?
GVW = 8250 kg
UNIT : 130 HD Berat Body = 1000 kg
Berat Chassis = 2355 kg

Berapa MUATAN Kosongnya?

Payload/Muatan = GVW – (Berat body + Berat Chassis + Berat Kru)

= 8250 – (1000 + 2355) kg

= 4895 kg
Berapa MUATAN Aktualnya jika mengangkut pasir?

4895 kg
Actual Load = Payload/Muatan
Actual Load = = 3.05 m 3
Berat jenis muatan yang
1600
diangkut
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
Tabel Gaya Gravitasi JENIS BOBOT
MATERIAL PADAT Kg/m3
Abu 650 – 760
JENIS BOBOT Batu bara, bangunan 2300 – 2500
MATERIAL LIQUID Kg/liter Tanah liat dan koral 900
Alkohol 0.80 Beton, wet mix 2400
Minyak hewan 0.94 Kerikil, pasir 1600
Bir 1.03 Tanah dan koral kering 1500
Minyak makan 0.92 Tanah dan koral basah 1900
Susu 1.03 Tepung 450
Bahan bakar minyak 0.93 Sampah, 75 % kadar air 750
Batu kapur, pecahan 1500
Minyak palm 0.94
Batu kapur, padat 2700
Petrol, naptha, gasoline 0.75
Alumunium 2700
Water, fresh 1.00
Kaleng 8800
Besi, lempengan 7200
Besi roll 7700
Baja, lempengan 7800
Baja, roll 7900
Gula 1600
Gula bit 530
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA
5. BERAT KENDARAAN DAN MUATAN
1. GVW : Gross Vehicle Weight
a. JBB : Jumlah Berat yang di Perbolehkan
Adalah berat maksimum kendaraan bermotor berikut muatannya yang di perbolehkan
menurut rancangan ATPM
b. JBI : Jumlah Berat yang Diizinkan (Ditetapkan oleh DirJen Perhubungan Darat)
Berat maksimal kendaraan yang diijinkan untuk melewati kelas jalan tertentu dengan
berdasarkan kekuatan jalan serta dimensi dan kekuatan desain axle/sumbu roda

Sertifikat Uji Tipe


Kendaraan Bermotor
A. PENGETAHUAN DASAR KENDARAAN NIAGA

2. GCW : Gross Combination Weight


a. JBKB : Jumlah Berat Kombinasi Kendaraan Yang Diperbolehkan
Berat maksimal kombinasi kendaraan berikut muatannya yang diperbolehkan menurut
rancangan ATPM
b. JBKI : Jumlah Berat Kombinasi Kendaraan Yang Diizinkan
Berat maksimum rangkaian Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diizinkan
berdasarkan kelas jalan yang dilalui.

Sertifikat Uji Tipe


Kendaraan Bermotor
B. PERATURAN
SERTIFIKASI KENDARAAN
KEPMENHUB NO. KM 9 TAHUN 2004 (PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR)
Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, dan Kereta Tempelan yang akan dioperasikan di jalan wajib
dilakukan pengujian.

1. Uji Tipe Kendaraan hanya 1


kali per model kendaraan
2. Uji Berkala tiap 6 bulan
sekali per model kendaraan
B. PERATURAN
PROSES SERTIFIKASI/UJI TIPE KENDARAAN
UJI TIPE TPT BBN
(KEMENHUB) (PERINDUSTRIAN)

UJI TIPE LANDASAN UJI TIPE LENGKAP


(RIGID TRUK) (TRACTOR HEAD)
UJI FISIK FAKTUR KENDARAAN
PENGUJIAN KENDARAAN UJI PEMERIKSAAN TEKNIS

SUT SKRB (by BM*) UJI KELAIAKAN


JALAN
STNK
SRUT SRUT

KIR
* = Body Maker KEPMENHUB NO. KM 9 TAHUN 2004
B. PERATURAN
KETENTUAN UMUM KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN DIMENSI (TRUK)
PASAL 54 PP. 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN
ILLUSTRASI PERATURAN
TRUK PENGANGKUT
A = Julur Depan (FOH) = 47,5% dari WB

B = Julur Belakang (ROH) = 62,5% dari WB


F

C = Panjang Total = Max 12 Meter (Rigid Truck)


A Wheelbase(WB) B
E
C

D = Panjang Total = Max 18 Meter (Full Trailer)


TRUK PENARIK (TRACTOR HEAD & FULL TRAILER)

E = Lebar = (Max) 2,5 Meter

F = Tinggi = (Max) 4,2 Meter/(Max) 1,7 x Lebar


D

G = Tinggi Lampu = (Max) 1,5 Meter


B. PERATURAN
KETENTUAN UMUM KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN DIMENSI (BUS)
PASAL 54 PP. 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN
ILLUSTRASI PERATURAN
Tebak Aplikasi Bodi

1. Pilihlah bodi kendaraan mana yang cocok untuk usaha angkutan kendaraan?

A B C D

2. Pilihlah bodi kendaraan mana yang cocok untuk usaha angkutan semen?

A B C D

3. Pilihlah bodi kendaraan mana untuk angkutan daging?


A B C D
TERIMA KASIH

SUKSES SELALU UNTUK KITA SEMUA

Anda mungkin juga menyukai