Anda di halaman 1dari 7

8-STEPS TROUBLESHOOTING METHOD

Pendahuluan

Troubleshooting adalah sebuah istilah dalam bahasa inggris, yang merujuk kepada sebuah masalah.
Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut
dapat diselesaikan.

Gambar 1. Ilustrasi problem dan solusi

Proses pencarian sumber masalah harus terorganisasi, menggunakan metode-metode yang logis agar
dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalah atau akar masalah dengan cepat dan tepat sehingga
lebih hemat waktu, energi dan biaya. Hal ini merupakan critical skill bagi seorang Service Technician dan
mencerminkan keefektifan dan efisiensi dalam memperbaiki sistem pada machine. Selain itu, akan
membantu meningkatkan kemampuan untuk menentukan akar permasalahan.

Banyak orang yang berpandangan bahwa troubleshooting adalah seni. Sementara sebagian lagi melihat
kemampuan troubleshooting adalah bawaan dari lahir.

Riset terbaru menemukan bahwa kemampuan troubleshooting dapat dipelajari. Dengan berbagai model
pelatihan yang berhasil dikembangkan. Walau demikian mengembangkan troubleshooter yang handal
adalah tugas yang menantang.

Troubleshooting setidaknya membutuhkan empat bidang area, menyangkut pengetahuan dan


keterampilan.
1. Kemampuan phisik motorik.
2. Menguasai informasi dasar.
3. Mengerti dan paham.
4. Kemampuan pikir untuk memecahkan masalah.

Sasaran yang ingin dicapai adalah:


 Customer senang
 Down time berkurang
 Produksi meningkat
 Biaya perawatan dan perbaikan berkurang
 Pendapatan dan imej lebih baik
Prosedur Umum Troubleshooting
Pada prinsipnya prosedur troubleshooting terdiri dari 3 bagian utama,yaitu :
 Deteksi
 Diagnosa
 Perbaiki

Dan cara-cara yang umum yang digunakan untuk troubleshooting adalah:


1. Membuat “dugaan-dugaan” yang menjadi penyebab masalah.
2. Mencoba satu persatu “dugaan-dugaan” tersebut hingga problem teratasi*.

Dalam konteks troubleshooting terdapat banyak sekali teknik untuk mempercepat troubleshooting
permasalahan pada machine,diantaranya:
 Pendekatan Shoot Gun Fire.
 Pendekatan 7 Steps Troubleshooting Method.
 Pendekatan 8 Steps Troubleshooting Method.
 Dll….

8-steps Troubleshooting Method


8-Steps Troubleshooting method adalah sebuah pendekatan yang sistematis dalam rangka untuk
memecahkan masalah dan menemukan akar masalah. Sehinga diharapkan dapat memecahkan masalah
dengan cepat dan efektif.

Pada pendekatan ini terdapat delapan langkah dasar yang harus diikuti secara berurutan. Langkah-
langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Yakinkan problem benar-benar terjadi

2. Tentukan problem dengan mencatat

3. Periksa machine secara visual

4. Tuliskan semua kemungkinan penyebab

5. Lakukan tes dan catat hasilnya

6. Temukan akar masalah

7. Perbaiki kerusakan

8. Analisa mengapa problem terjadi

Uraian 8 langkah troubleshooting tersebut adalah:

1. Yakinkan problem benar-benar terjadi.


 Menghimpun/mengumpulkan informasi
 Mendengarkan keluhan customer:
 Apa yang terjadi
 Apa yang dilakukan customer saat timbul problem
 Sebelum problem terjadi apakah machine bekerja dengan baik.
2. Tentukan problem dengan mencatat.
 Menyusun fakta yang dikumpulkan
 Menafsirkan informasi yang di dapat
 Kondisi operasi:
 Kondisi geografis (berbatu, berpasir, ketinggian operasi)
 Cuaca (Sangat dingin, sangat panas, kelembaban tinggi)
 Saat problem muncul, apakah operator berpengalaman yang
mengoperasikan?
 Sejarah machine/engine:
 Preventive maintenance apa yang telah dilakukan?
 Perbaikan apa yang telah dilakukan sebelumnya?

3. Periksa machine/engine secara visual


 Kumpulkan informasi tambahan yang diperlukan
 Pemeriksaan sensorik(lihat, dengar, raba, cium)
 Pengetesan secara teknis seperti operational adjustment, standard operation
procedure dan prosedur teknis.
 Lihat service manual, bulletin dan diagram skematik
 Tanya pada technical support seperti supplier, pabrik dan orang yang sudah
ahli
 Verifikasi problem operasional
 Kumpulkan bukti

4. Tuliskan semua kemungkinan penyebab


 Identifikasi kemungkinan kerusakan :
 Identifikasi sebanyak mungkin kemungkinan penyebab problem yang anda
ketahui
 Bila problem tidak memiliki penyebab yang jelas, persempit problem menjadi
sub-sistem dan coba lagi untuk mengidentifikasi penyebab
 Kumpulkan informasi sebanyak mungkin bila kemungkinan penyebab sulit
untuk diidentifikasi

5. Lakukan tes dan catat hasilnya


 Periksa kemungkinan-kemungkinan kerusakan :
 Kumpulkan informasi tambahan untuk kemungkinan kerusakan
 Variasikan pengujian suatu komponen dalam waktu yang bersamaan untuk
menguji kemungkinan penyebab bila anda tidak terbiasa dengan sistem atau
komponen tersebut
 Bila pengujian memakan waktu atau mahal, cobalah untuk menyingkirkan
beberapa kemungkinan penyebab sekaligus setiap kali melakukan tes
 Jangan berasumsi bahwa semua parts baru selalu beroperasi dengan baik
 Kurangi jumlah kemungkinan dengan pendekatan sistematis
 Kembalikan konfigurasi sistem kesemula setelah mengganti komponen atau
melakukan tes

 Simulasikan problem:
 Tes komponen/sistem yang dicurigai untuk memastikan hal itu merupakan
penyebabnya
 Minta operator untuk mensimulasikan kondisi saat problem muncul

 Catat semua hasil tes, parts yang diganti dan penyetelan yang dilakukan
 Patuhi peraturan keselamatan kerja saat melakukan pengujian

6. Temukan akar masalah


 Persempit penyebab terjadinya masalah
 Tentukan akar penyebab masalah
7. Perbaiki kerusakan
 Lakukan prosedur yang direkomendasikan untuk memperbaiki/menghilangkan
problem pada machine/engine
 Catatlah hasil pengujian, parts yang digunakan dan penyetelan yang dilakukan
 Patuhi aturan-aturan keselamatan selama melakukan proses perbaikan

8. Analisa mengapa problem terjadi


 Periksa setiap solusi yang didapat dengan pengujian
 Bila kerusakan masih muncul setelah melakukan pengujian pada solusi (atau
muncul problem baru) lakukan prosedur troubleshooting lagi
 Isi fault analysis paperwork dan buatkan service report.

Fase-fase 8-Langkah Troubleshooting

STEP TUGAS FASE

1 Yakinkan problem benar-benar terjadi

Problem DEFINITION

TUGAS UTAMA TROUBLESHOOTER


2 Tentukan problem dengan mencatat

3 Periksa machine secara visual

Tuliskan semua kemungkinan


4 penyebab
Problem
EVALUATION

5 Lakukan tes dan catat hasilnya (hinggga akar masalah


ditemukan)

Temukan akar masalah


6
(berpikir logis dengan fakta, hindari
dugaan tak berdasar)
Perbaiki kerusakan
Problem
7 (Setelah berkomunikasi dengan pihak
ELIMINATION *
yang bertanggung jawab)

Analisa kerusakan
Analisa mengapa problem terjadi *
8 (mencegah problem
berulang)
Tabel Daftar Kemungkinan Penyebab

Kondisi Kemungkinan penyebab

Tenaga kurang 1. Kualitas solar yang tidak bagus


2. Tekanan solar terlalu rendah
3. Kebocoran pada air inlet system
4. Setting governor tidak benar
5. Valve adjustment tidak benar
6. Kerusakan pada fuel injection nozzle atau fuel injection pump
7. Fuel injection timing tidak tepat
8. Fuel ratio control tidak sesuai
9. Kerusakan turbocharger (boost pressure rendah)

Tekanan oli engine 1. Oil filter atau oil cooler kotor


rendah
2. Oli tercampur fuel atau air
3. Celah antara rocker arm shaft dan rocker arm terlalu lebar
4. Oil pump suction pipe rusak
5. Oil pump relief valve tidak bekerja dengan benar
6. Oil pump aus atau telah rusak
7. Celah antara crankshaft dan crankshaft bearing terlalu lebar
8. Celah antara camshaft dan camshaft bearing terlalu lebar
9. Oil pressure gauge rusak
10. Celah bearing untuk idler gear terlalu lebar

Engine coolant terlalu 1. Aliran coolant pada radiator core tube terhambat
panas
2. Aliran udara melalui radiator terhambat
3. Kecepatan putar radiator rendah
4. Coolant pada sistem kurang
5. Pressure relief valve rusak
6. Adanya gas hasil pembakaran pada coolant
7. Thermostat atau temperature gauge rusak
8. Water pump rusak
9. Terlalu banyak beban pada sistem
10. Fuel injection timing salah
11. Torque converter atau transmission tidak bekerja dengan
benar
12. Beban engine berlebihan
Contoh form 8-Steps Troubleshooting
1. Does the fault exist?
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..

2. State the problem in writing


……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..

3. Inspect
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..

4. List all probable causes


……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..

5. Run tests and record data


……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
6. Eliminate and isolate the real cause
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..

7. Repair the faults


……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..

8. Record information
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai