Anda di halaman 1dari 77

PT.

PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

01. Clutch

Gambar di atas merupakan komponen utama pada clutch system yang berfungsi sebagai
penerus dan pemutus tenaga dari engine ke transmission system system.
Berikut penjelasan detail komponen pada clutch system :

SAID/ARIA/1220 1
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

01.01 Master Cylinder


1

4
5
6 7

8
9
10
11
12

1. Tube 4. Spring 7. Sealing ring 10. Washer


2. Bushing 5. Valve stem cap 8. Piston 11. Snap ring
3. Housing 6. Valve 9. Sealing ring 12. Boot
Gambar diatas merupakan part pada master cylinder yang berfungsi sebagai perubah
tenaga mekanis menjadi hidrolis. Oli yang digunakan ialah oli dengan standar SAE J1307
atau DOT 3 atau DOT 4. Master cylinder memiliki maximum working pressure 4 MPa. Untuk
jangka waktu pendek master cylinder maximum working pressure 15 MPa. Range
temperature kerja master cylinder -40⁰C - +80⁰C.

SAID/ARIA/1220 2
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

1 2

Union (1) berfungsi sebagai output dari master cylinder dan merupakan quick connector.
Quick connector ini mempermudah pelepasan hose clutch dengan hanya melepaskan lock,
maka hose langsung dapat dilepas. Torque pengencangan union (1) 25±5 Nm.
Screw (2) M8 berjumlah 3 bersama dengan nut dengan torque 23 Nm, berfungsi sebagai
mounting master cylinder.
Pada gambar di samping
1 terdapat dua lubang 0,6 mm
(1) yang berfungsi sebagai
lubang evakuasi udara ketika
proses bleeding, masuknya oli
clutch dari reservoir selain
dari check valve dan yang
paling utama ialah untuk
mengembalikan oli ke
reservoir ketika terjadi
keausan pada clutch disc.
Pastikan lubang ini tidak
tertutup sealing ring.
Minimum bleeding pressure
3 2 0,0005 Mpa.
Langkah pushrod (2) 30,6 ± 0,8 mm dan kemiringan sudutnya 3⁰ dari arah mana saja.
Sealing ring (3) berfungsi sebagai penyekat oli supaya tidak bocor ke cabin.

SAID/ARIA/1220 3
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

1 2 3

Spring (1) berfungsi untuk menekan piston kembali keatas supaya sealing ring tidak
menutupi lubang 0,6 mm.
Check valve (2) berfungsi mengalirkan oli dari reservoir ke clutch system ketika dilakukan
proses pengisian oli atau bleeding oli.
Sealing ring (3) berfungsi untuk mencegah oli bocor ke reservoir dan mempertahankan
tekanan ketika pedal clutch diinjak.
Langkah pengecekan yang dilakukan untuk monitor performa dari master cylinder ialah
dengan melakukan pengecekan play pada clutch pedal menggunakan SDP3. Standar clutch
pedal play 15%.
Apabila melebihi standarnya hal tersebut mengindikasikan return spring pada master
cylinder patah / low tension.
Langkah pengecekan selanjutnya dilakukan dengan visual check apakah ada kebocoran oli
atau tidak.

SAID/ARIA/1220 4
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

01.02 Clutch Servo


2 3 4
5
1 7
6 8

9
10
11
13 12

1. Push rod 4. Pressurised area 7. Protection cover 10. Piston


2. Non-pressurised area 5. Spring 8. Hydraulic part 11. Valve
3. Piston 6. Piston rod 9. Outlet 12. Compression spring
Komponen utama clutch servo air cylinder with piston, hydraulic piston, dan valve.
Push rod (1) berfungsi untuk
1 meneruskan tenaga dari air piston
2 ke clutch lever. Ujung push rod di
hardening untuk meminimalisir
keausan push rod.
Piston rod (2) meneruskan tekanan
hydraulic ke push rod (1). Piston rod
juga berfungsi sebagai guide untuk
4 air piston.
3 Gasket (3) mencegah kotoran
masuk ke cylinder clutch servo.
Protection cover (4) juga berfungsi untuk mencegah kotoran masuk ke cylinder clutch servo
dari bagian tengah.

SAID/ARIA/1220 5
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Piston (1) meneruskan tekanan


1 2 3 udara ke push rod.
Green sealing ring (2) mencegah
kebocoran tekanan udara,
sehingga tekanan udara dapat
timbul di clutch servo cylinder.
Black sealing ring (4) berfungsi
untuk support piston supaya
tidak bergesekan langsung
4 dengan dinding cylinder.
Spring (3) berfungsi untuk menimbulkan pre load pada clutch lever untuk memastikan
release bearing selalu rapat dengan diapraghm spring.

4
5
1 2 3

Terdapat dua seal yang mana sealing (1) menyekat supaya tekanan udara dalam cylinder
tidak bocor dan sealing (2) menyekat supaya oli tidak bocor masuk ke dalam cylinder udara.
Diantara kedua seal ini terdapat rongga udara yang terhubung dengan udara luar dan
berfungsi sebagai indikator seal manakah yang rusak.
Grommet (3) sebagai support / pelurus piston supaya tidak bergesekan langsung dengan
dinding nya.
Union (4) berfungsi sebagai bleeder hydraulic pada clutch system (minimum bleeding
pressure 0,0005 Mpa). Ukuran thread union M8 dan dikencangkan manual 6 – 10 Nm.
Union dilindungi dengan protection cover (5) supaya terlindung dari kotoran.
SAID/ARIA/1220 6
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

1
2
3
4
5

Sealing ring (1) mencegah kebocoran supaya oli tidak masuk ke circuit udara. O-ring hijau
(2) mencegah tekanan udara masuk ke hydraulic system. O-ring (3) mencegah tekanan
udara dari cylinder bocor ke exhaust dan udara exhaust yang Kembali ke dalam cylinder.
Piston (4) memisahkan antara hydraulic dan pneumatic circuit. Piston bergerak ke bawah
akibat adanya tekanan oli dari master cylinder yang mana membuat valve udara terbuka
dan mengalirkan udara bertekanan ke dalam cylinder.
Valve (1) membuka sehingga udara
bertekanan mengalir masuk ke
dalam air cylinder. Pergerakan
membukanya valve terjadi karena
tekanan dari piston.
Compression spring (2) menekan
valve supaya selalu Kembali
menutup.
1
2

SAID/ARIA/1220 7
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

3
1 2

5
6

8
10
11
9 12
13
14
15
16
17

1. Pushrod 5. Piston 9. Piston rod 13. Washer 17. Grommet


2. Boot 6. Sealing ring 10. Retaining ring 14. Retaining ring
3. Cover 7. Sealing ring 11. Washer 15. Washer
4. Gasket 8. Spring 12. Sealing 16. Sealing

4
1. Sleeve
3 2. Compression spring
2 3. Valve
4. O-ring
1
5. Sleeve
6. O-ring

SAID/ARIA/1220 8
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

1. Compression spring
2. Piston
3. O-ring
4. O-ring
5. Seal ring
1

3
4
5

Union (1) merupakan saluran


input oli clutch servo dari
5 master cylinder.
1 Valve (2) sebagai exhaust
outlet udara bertekanan dari
air cylinder clutch servo.
Valve ini menghilangkan
4 2 kevakuman dan over
pressure akibat pergerakan
piston pada air cylinder.
Valve ditahan pada posisinya
dengan plastic clip dan
3 dilindungi dengan rubber
1
cap.
Insert union (3) sebagai inlet
udara bertekanan dengan
ukuran 12 X 1,5 mm plastic pipe, dengan torque 25 ± 5 Nm.
Hole inspection (4) merupakan indicator kebocoran seal pada clutch servo. Jika udara yang
keluar maka seal udara yang rusak dan jika oli yang keluar maka seal oli yang rusak.
Clutch wear indicator (5) merupakan rod yang mengindikasikan ukuran keausan clutch disc.

SAID/ARIA/1220 9
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Ketika terjadi keausan clutch disc,


1 pressure plate akan semakin
merapat ke arah flywheel maka
diapraghm spring menarik release
bearing sehingga fork tertarik oleh
release bearing. Karena fork
bagian bawah tertarik, maka fork
bagian atas terungkit sehingga
menekan push rod clutch servo
dan air piston terdorong ke
belakang mendorong rod clutch
wear indicator. Semakin aus
clutch disc maka semakin panajng rod clutch wear indicator.

Ketebalan clutch disc


baru 10,6 mm.

Panjang rod clutch wear


indicator menunjukan
dimana penggantian
clutch disc di
rekomendasikan dan
ukuran dimana clutch
disc telah aus maksimal.

SAID/ARIA/1220 10
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

01.03 Pressure plate (clutch cover)


Pengecekan pressure plate dilakukan dengan visual
check dan pengukuran. Jika terlihat permukaan gesek
pressure plate mengalami retakan thermal yang dalam
atau terlihat membiru akibat gesekan maka clutch cover
/ pressure plate tidak dapat digunakan lagi. Retakan
termal dikatakan dalam jika lebar retakan ≥1 mm.
Panas, yang disebabkan oleh penggunaan clutch yang
tidak tepat, sering kali akan menyebabkan permukaan
gesek pressure plate berubah bentuk dan menjadi
cekung.
Cekungan tidak merugikan jika clutch cover dan clutch
disc yang sama dipasang kembali. Namun, saat
memperbarui clutch disc, disarankan untuk memeriksa
seberapa dalam cekungan ini.
Jika dimensi B melebihi 0,6 mm, resiko keausan clutch
semakin tinggi.
Jika distorsi atau keausan dimensi A lebih dari 1 mm
maka clutch cover harus di ganti.
Lakukan pengecekan kerataan pada diapraghm spring. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui kerataan tekanan yang dapat di hasilkan oleh
diapraghm spring.
Jika diapraghm spring tidak rata maka akan menimbulkan getaran pada
release bearing. Hal ini dapat disebabkan oleh patahnya salah satu
diapraghm spring atau torque bolt mounting clutch cover yang tidak
sama.
Deviasi kerataan jari-jari diapraghm spring maksimal 1 mm.

SAID/ARIA/1220 11
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

01.04 Release bearing


Pada release bearing pengecekan
dapat dilakukan dengan melihat
fisik dari release bearing dan
pastikan tidak ada retakan atau
bengkok pada komponen release
bearing.
Lakukan pengecekan bearing
dengan cara menarik manual
sembari diputar, pastikan tidak
ada celah, bearing tidak
mengeluarkan bunyi, dan putaran
nya mulus.

01.05 Release fork


Lakukan pengecekan pada clutch fork body (2) pastikan tidak
ada keretakan atau bekas luka gesekan. Cek ball seat (8)
pastikan dapat mengunci ujung push rod clutch clutch servo.
Cek pressure roller (9) tidak jammed ketika diputar dan tidak
aus akibat gesekan. Cek shaft (7) harus bisa berputar halus
tanpa tersendat-sendat dan tidak oblak terhadap clutch fork
body. Jika Gerakan shaft tersendat atau oblak lakukan
pengecekan pada bearing (6) tidak mengalami deformasi atau
keausan dan begitu juga dengan washer (4,5). Berikan pelumas
pada shaft ketika dilakukan pembongkaran atau jika gearakan
shaft tersendat.

SAID/ARIA/1220 12
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

01.06 Clutch disc

Idling spring damper (1) berfungsi untuk meredam getaran ketika engine idle. Lakukan
pengecekan visual, pastikan tidak patah. Jika spring patah maka akan berakibat timbul noise
ketika idle dan terjadi deformasi pada spline clutch disc atau input shaft transmisi.
Main spring damper (2) berfungsi untuk meredam getaran ketika akselerasi dan deselerasi.
Lakukan pengecekan visual pastikan tidak patah dan tidak ada bekas singgungan pada sisi
setiap spring yang mengindikasikan spring telah lemah.
Lakukan pengecekan visual pada friction surface clutch, pastikan pola keusan pada clutch
disc rata. Ukur ketebalan clutch disc dan pastikan keausan tidak menebihi limit dari
rekomendasi shop manual.

SAID/ARIA/1220 13
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

02. Gearbox
Gearbox GR905 di desain untuk
mentransmisikan torque
engine 2200 Nm. Berat
transmisi tipe ini 295 kg
dengan panjang 1039 mm.
Memiliki 8 gear percepatan
dan dilengkapi dengan crawl
gear yang digunakan pada
kondisi tertentu, seperti
menanjak dengan muatan
berat. Crawl gear ratio 16,41:1.

Proses overhaul dapat dilakukan dengan melepas gearbox sesuai prosedur shop manual,
kemudian angkat gearbox dan letakkan pada universal stand dengan posisi planetary gear
diatas dan input shaft di bawah.
Remove – Planetary gear

SAID/ARIA/1220 14
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Langkah berikut berlaku pada gearbox tanpa retarder,


1. Lepas bracket dan air line clutch servo pada sisi kanan gearbox.
2. Lepas electric connection road speed sensor.
3. Lepas nut yoke dengan socket 98765, pasang puller 99497 kemudian tarik keluar yoke.
4. Lepas lock bolt dan protective plug. Tarik keluar guide pin dengan slide hammer 99074.

5. Lepas bolt mounting dan angkat planetary gear assy dengan


lifting handle 98322.

Dismantling – Rear section of gearbox

SAID/ARIA/1220 15
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

1. Lepas bolt dan washer.


2. Lepas sun wheel.
3. Lepas synchromesh cone dan spacing washer.

Removal – Reverse shaft gear

1. Lepas reverse idler shaft locking dan tarik keluar reverse idler shaft.
2. Lepas idler gear wheel dengan needle bearing dan washer.
3. Pasang kembali lock supaya adjustment bearing pada layshaft tidak berubah.

Dismantling – Front section of gearbox

SAID/ARIA/1220 16
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

1. Lepas lever dan release bearing.


Lepas oil pump cover. Berikan tanda pada rotor pompa supaya dapat dipasang dengan
posisi yang sama ketika proses assembling. Lepas oil pump.

2. Lepas support sleeve.


3. Lepas gear shift shaft assy.
4.

Lepas front gearbox housing dengan hati-hati.


Tahan input shaft supaya tidak ikut terlepas
bersama housing. Karena piston ring pada
input shaft dapat menimbulkan scratch pada
aluminium housing.

Lepas mounting keliling front


gearbox housing. Lepas
selector shaft lock (1).
Terdapat dua guide pin (2)
pada gearbox. Pukul dengan
soft hammer untuk melepas
housing.
Lepas secara hati-hati front
gearbox housing dan
gasketnya.

SAID/ARIA/1220 17
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

5. Tekan layshaft ke samping secara hati-hati supaya bearing tidak rusak (1). Angkat input
shaft (2). Lepas oil pipe (3).

6. Lepas synchromesh dengan selector fork dan shaft (1). Lepas selector shaft interlock (2).

7.

Angkat mainshaft secara hati-hati. Terdapat


resiko layshaft jatuh dari housing.

Pasang lifting tool 99548 pada


jalur pelumas di main shaft
dan pasang nut lifting tool.
Angkat mainshaft dengan
selector shaft. Lepas selector
shaft dari mainshaft.

SAID/ARIA/1220 18
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

8. Pasang lifting belt melingkari layshaft dan angkat


keluar dari housing.

9.
Information!
Kendorkan adjusting screw sekitar 2 putaran.
Jika tidak dikendorkan maka shaft akan mengalami
jammed akibat bearing preload yang terlalu besar
saat di assembling. Jika terlalu longgar akan timbul
masalah saat memutar gearbox.

Dismantling – Input shaft

1. Lepas kedua piston ring.


Letakkan sesuatu yang lunak ke dalam
hollow drift 99136 supaya input shaft
tidak terbentur ketika di press untuk
melepas bearing. Press input shaft
keluar dari bearing dengan split support
ring 99203.
2. Inspeksi Input shaft pada spline, groove
piston ring, bearing, gear, dan teeth
dog.

SAID/ARIA/1220 19
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Assembly – Input shaft

1. Sebelum dilakukan assembling semua komponen harus dalam kondisi bersih.


2. Letakkan shaft pada meja press. Pasang bearing kemudian press dengan drift 99190 dan
assembly drift 98636 seperti ilustrasi berikut.

SAID/ARIA/1220 20
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Dismantling – Mainshaft

SAID/ARIA/1220 21
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

1. Information!
Bearing akan rusak dalam proses pelepasan dan
harus diganti baru Ketika proses pemasangan.

Information!
Ketika proses pemasangan gunakan retaining ring
yang baru.

1. Tarik keluar front bearing dengan puller plate 2587983, 22 – 115 mm, bearing
puller 2587988, 60 – 215 mm, dan support drift 87237.
2. Lepas retaining ring dengan circlip pliers 587312.

2. Lepas driver, gear wheel speed 3 dan needle bearing.


3. Letakkan sesuatu yang lunak dalam hollow drift 99136, supaya
tidak terjadi benturan ketika di press ke bawah dengan support
ring 99202 dan drift 99132.
Lepas :
 Bearing.
 Spacing ring atau push wheel pada opticruise.
 Gear, bearing, dan reverse gear race.
 Coupling sleeve dan driver.
 Gear wheel, bearing, dan crawl gear race.
 Spacing sleeve.
 Gear wheel speed 1.
 Coupling sleeve dan coupling cone.

SAID/ARIA/1220 22
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Letakkan hollow drift 99136 pada stand supaya ada celah


minimal 15 cm. Letakkan sesuatu yang lunak di bawah
shaft supaya tidak terbentur ketika di press turun dengan
support ring 99141 dan support drift 98575.
Lepas :
 Synchromesh driver jika belum terlepas.
 Gear, bearing, dan third gear race.
 Spacing washer.
 Gear wheel dari second gear.
Angkat keluar bearing second gear dan shaft dari hollow
drift.

Wear control for synchromeshes GR/S/O 875/895/905/925/926/935/R

Dog teeth

Cek keausan pada cone dog teeth.

New dog teeth.

SAID/ARIA/1220 23
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Normal wear : keausan seperti ini part masih bisa digunakan lagi.

Heavy wear : part harus di ganti.

SAID/ARIA/1220 24
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Very heavy wear : part harus diganti.

Coupling sleeve

Cek keausan coupling sleeve

Normal wear : part bisa digunakan lagi.

SAID/ARIA/1220 25
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Very heavy wear : part harus diganti baru.

Friction surface, steel

Cek friction surface dan ganti baru jika rusak.

Steel friction surface digunakan pada :

 Inner cone (single synchromesh).


 Middle cone (double dan triple synchromesh)
 Coupling cone (triple synchromesh)

New friction surface.


SAID/ARIA/1220 26
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Normal wear : part dapat digunakan lagi.

Very heavy surface wear : part harus diganti.

Friction surface, molybdenum

Permukaan molybdenum yang aus akan terlihat mengkilat. Semakin luas area yang
mengkilat, semakin menurun kemampuan pengereman synchromesh.
Molybdenum surface dapat ditemukan pada :

 Latch cone, inside (single synchromesh).


 Latch cone, inside (double synchromesh).
 Latch cone, inside (triple synchromesh).
SAID/ARIA/1220 27
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

 Middle cone, inside and outside (triple synchromesh).


 Inner cone, outside (double synchromesh).

Cek friction surface dan ganti jika aus.

New friction surface.

Normal surface wear : part dapat digunakan lagi.

SAID/ARIA/1220 28
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Heavy surface wear : part harus diganti.

Very heavy surface wear : part harus diganti.

Wire spring

Jika tension wire spring hilang atau


menurun maka pre-synchronisation
tidak bekerja. Selalu ganti baru jika
melakukan pembingkaran
synchromesh.

SAID/ARIA/1220 29
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Driver

Pada kasus yang extreme driver bisa mengalami kerusakan. Teeth pada driver juga bisa
rusak jika ditangani secara ceroboh. Driver dapat digunakan lagi jika keausan pada teeth
normal.

Assembly – Mainshaft

SAID/ARIA/1220 30
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

1. Pasang needle bearing dan first


gear dengan permukaan
coupling teeth menghadap ke
bawah menggunakan support
ring 99144 dan support ring
99450. Pasang spacing sleeve.
Pasang crawl gear race dan
press dengan counterholding
tube 98334.
2. Press race ke tempatnya
dengan thrust ring 99463 dan
drift 87921.

3. Pasang needle bearing dan


crawl gear dengan coupling
teeth facing menghadap ke atas
dengan support ring 99144 dan
support ring 99450. Pasang
spacing sleeve. Pasang driver
untuk reverse dan crawl gear.
Pasang reverse shaft gear race
dan press dengan
counterholding tube 98334.
4. Press race ke tempatnya
dengan thrust ring 99463 dan
drift 87921.

SAID/ARIA/1220 31
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

5. Pasang :
 Coupling sleeve untuk crawl dan reverse gear.
 Needle bearing untuk reverse shaft gear.
 Reverse shaft gear dengan coupling teeth facing
menghadap ke bawah.
 Spacing ring atau pulse wheel pada opticruise dengan
cekungan menghadap atas.
 Bearing, dudukan drift 99190 tepat ditengah
kemudian press bearing ke posisinya.

6. Shaft harus diputar ketika melakukan adjustment


axial clearence maka friction surface pada
synchromesh harus diberi oli untuk mempermudah
pemutaran shaft.

7. Pasang synchromesh untuk first dan second gear.


Putar shaft dan berikan pelumas pada friction surface
dan pasang synchromesh untuk first dan second gear.
1. Pasang coupling cone.
2. Pasang inner cone.
3. Pasang middle cone.
4. Pasang latch cone dan sejajarkan dengan
coupling disc.
5. Masukkan wire spring pada driver.
6. Pasang driver.
7. Masukkan wire spring pada driver.
8. Press coupling sleeve.
9. Pasang latch cone dan sejajarkan dengan driver.
10.Padang middle cone.
11.Pasang inner cone
12.Pasang coupling disc.

SAID/ARIA/1220 32
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

8. Pasang bearing untuk second gear dan


pasang gear dengan coupling teeth facing
menghadap ke bawah. Pasang spacer dan
race untuk third gear. Press race turun
dengan counterholding tube 98334.
9. Press race ke tempatnya dengan thrust
ring 99463 dan drift 87921.

10.Pasang bearing third gear dan pasang gear dengan coupling teeth facing menghadap ke
atas. Pasang synchromesh driver dan pasang retaining ring dengan circlip pliers 587312.
Pasang retaining ring dengan melebarkan dan pastikan duduk sempurna.
Gunakan support ring 99144 dan support ring 99201. Mulai press pada front bearing
dengan drift 99132 dan press hingga duduk pada tempatnya dengan drift 87089.

SAID/ARIA/1220 33
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

11.Assemble synchromesh untuk third dan fourth


gear.
1. Letakkan coupling disc pada meja kerja.
2. Pasang inner cone.
3. Pasang middle cone.
4. Pasang latch cone dan sejajarkan
dengan inner cone.
5. Masukan wire spring di driver.
6. Pasang driver.
7. Masukan wire spring di driver.
8. Press coupling sleeve.
9. Pasang latch cone dan sejajarkan
dengan driver.
10.Pasang middle cone
11.Pasang inner cone.
12.Pasang coupling disc.

SAID/ARIA/1220 34
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Dismantling – Layshaft

SAID/ARIA/1220 35
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

1. Information!
Bearing akan rusak dalam proses pelepasan dan
harus diganti baru Ketika proses pemasangan.

Tarik keluar kedua layshaft bearing dengan tool seperti ilustrasi berikut.
 2587983 Puller plate, 22 – 115 mm.
 2587988 Bearing puller, 60 – 215 mm.
 98647 Support drift.

2. Lepas retaining ring


dengan circlip pliers
587312.
3. Letakkan sesuatu yang
lunak dalam hollow
drift 99136 sebagai
peredam benturan dan
press keluar front gear
dengan support ring
99450 dan support drift
98575.
4. Gunakan hollow drift 99136. Press keluar gear yang lain dengan support ring 99139 dan
support drift 98575.
5. Press keluar second gear dengan support ring 99450 dan support drift 98575.

SAID/ARIA/1220 36
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Assembly – Layshaft

1.
Information!
Press force harus mencapai minimal 300 kN (30
tonnes) sebelum gear mencapai dasarnya.

1. Letakkan second gear wheel pada support ring 99450, gunakan thread locking
fluid 561200 pada shaft dan press gear ke shaft dengan support drift 98575.
2. Letakkan third gear pada support ring 99450, gunakan thread locking fluid
561200 pada shaft dan press gear ke shaft dengan support drift 98575.
3. Letakkan front gear pada
support ring 99450,
gunakan thread locking
fluid 561200 pada shaft
dan press gear ke shaft
dengan support drift
98575.

SAID/ARIA/1220 37
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

2.
1. Press pada rear bearing dengan drift 98610.
2. Putar shaft dan pasang snap ring dengan circlip pliers 587312.
3. Biarkan shaft bertumpu pada gear yang sesuai sebagai penyangga atau
letakkan shaft pada drift 99191 dan press front bearing dengan assembly drift
98638.

Assembly – Front section of gearbox

Information!
Kendorkan adjusting screw sekitar 2 putaran.
Jika tidak dikendorkan maka shaft akan mengalami jammed akibat bearing preload
yang terlalu besar saat di assembling. Jika terlalu longgar akan timbul masalah saat
memutar gearbox.
1. Pasang layshaft.

SAID/ARIA/1220 38
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

2. Pasang lifting accessory


99548 melalui saluran oli
pada main shaft dan
pasang nut tool.

3. Miringkan layshaft.
4. Pasang selector fork dan selector shaft pada mainshaft kemudian tahan supaya tidak
lepas.
5.

Pasang mainshaft secara hati-hati. Terdapat


resiko layshaft terpelanting.

Pasang mainshaft pada housing. Letakkan mainshaft bearing tepat pada dudukan
bearing dan selector shaft pada dudukannya.
6. Lepas lifting tool.
7. Assemble synchromesh (1)
untuk third dan fourth gear.
Pasang synchromesh bersama
dengan shift fork dan shaft.
Posisikan gear selector di posisi
netral dan pasang selector shaft
interlock (2).

8. Pasang oil pipe (1).


Pasang input shaft (2).
Tekan layshaft sehingga gear
wheel terhubung dengan gear
wheel mainshaft (3).

SAID/ARIA/1220 39
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

9. Cek race pada front housing.


10.Pasang gasket baru. Pasang gearbox housing secara hati-hati (1).
Pasang selector shaft interlock (2).
Pasang mounting front dan rear housing M10 10.9 40 Nm + 120 ⁰
Untuk bolt mounting M10 8.8 Scania standar torque 50 Nm.

Fitting – Support sleeve, oil pump, dan release bearing.

1. Pasang sealing ring baru seperti ilustrasi di


samping. Press sealing ring ke dalam
support sleeve dengan drift 99472.
2. Lumasi sealing lip dengan oli dan masukkan
assembly tool 99468.
3. Lumasi o-ring dengan sedikit oli. Pasang
support sleeve pada input shaft dan lepas
assembly tool 99468.

SAID/ARIA/1220 40
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

4. Pasang pump gear


sesuai dengan yang
telah diberi tanda
sebelumnya. Pasang
pump cover.
5. Pasang release bearing
dan bolt mounting
pada lever.

Fitting – Reverse shaft gear

1. Putar reverse gear sehingga leher gear mengarah ke depan gearbox. Masukkan needle
bearing pada gear. Pasang washer pada setiap sisi gear dan masukan gear ke dalam
housing.
2. Pasang reverse gear shaft sehingga posisi locking slot seperti gambar diatas dan press
masuk reverse gear shaft.
3. Lock reverse gear shaft.

Adjusting – The mainshaft and layshaft with torque method

SAID/ARIA/1220 41
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

1. Information!
Ada 2 methode untuk mencapai bearing preload yang tepat pada
gearbox yaitu torque method dan measurement method. Selalu
gunakan measurement method jika ada indikasi adanya keausan
pada adjusting nut atau bearing outer race.

Gearbox harus pada room temperature ketika dilakukan adjustment.

Pastikan synchromesh pada mainshaft mainshaft telah terlumasi


dengan oli sebelum dilakukannya adjustment axial clearence. Jika
belum dilumasi maka berikan pelumas.

2. Putar gearbox sehingga posisi gearbox bagian belakang diatas.


3. Kendorkan lock dan adjusting nut dengan adjusting tool 99598 dan socket for adjusting
layshaft play 2297653. Pastiakn adjusting nut mudah diputar dengan tangan. Jika sulit
diputar dengan tangan, lumasi adjusting nut dan cek apakah sudah mudah diputar.

SAID/ARIA/1220 42
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Torque method

1. Shaft harus diputar minimal 10 putaran untuk setiap tahap adjustment sehingga bearing
roller akan duduk pada posisinya yang tepat.
Untuk memutar semua bearing yang mempengaruhi adjustment, gear harus engage
sebagai berikut :
 Posisikan netral dengan memposisikan shift fork di tengah.
 Masukan speed dengan menggerakan shift fork paling dalam keatas dengan chisel
seperti pada ilustrasi. Hati-hati jangan sampai merusak aluminium housing.
 Pada gearbox yang dilengkapi splitter pasang split selector shaft dan press ke
bawah sehingga gear pada input shaft terhubung dengan input shaft.
 Kemudian lepas split selector shaft.

2. Information!
Pastikan layshaft diputar juga.

Posisikan adjusting tool 99598 pada mainshaft adjusting nut dan socket for adjusting
layshaft play 2297653 pada layshaft adjusting nut (2).
Pasang adapter screw dari measuring tool 99561 pada ujung belakang mainshaft (3).
Putar shaft 10 putaran sehingga bearing duduk pada posisi yang tepat (4).

SAID/ARIA/1220 43
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

3. Posisikan torque wrench pada mainshaft seperti pada ilustrasi, 90⁰. Kencangkan kedua
adjusting nut dengan torque 20 Nm.

4. Putar mainshaft 10 putaran. Pastikan layshaft juga ikut


berputar.

SAID/ARIA/1220 44
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

5. Kencangkan adjusting nut pada mainshaft dan layshaft dengan kekencangan adjusting
nut 20Nm.
6. Putar mainshaft 10 putaran. Pastikan layshaft juga ikut berputar.
7. Kencangkan adjusting nut pada mainshaft dan layshaft dengan kekencangan 40 Nm.
Berlaku pada semua tipe gearbox kecuali GRSO925 dan GRSO935.
Pada gearbox tipe GRSO925 dan GRSO935 kekencangan adjusting nut mainshaft 50 Nm
dan adjusting nut layshaft 40 Nm.
8. Kencangkan adjusting nut searah jarum jam ke arah
latch notch terdekat. Lock adjusting nut pada posisi ini
dengan lock screw dan retaining plate.
9. Lepas adapter screw pada ujung mainshaft tadi.

10.Putar posisi gearbox sehingga bagian depan gearbox


atau input shaft pada posisi atas. Gerakkan input shaft
seperti pada ilustrasi. Tidak boleh ada play.

11. Information!
Jika ada play pada input shaft, adjustment
harus dilakukan lagi dengan measurement
method.

SAID/ARIA/1220 45
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Adjusting - The mainshaft and the layshaft with the measurement method

SAID/ARIA/1220 46
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Preparatory work

1.

Pastikan synchromesh pada mainshaft mainshaft telah terlumasi


dengan oli sebelum dilakukannya adjustment axial clearence. Jika
belum dilumasi maka berikan pelumas.

Gearbox harus pada room temperature saat melakukan measurement dan adjustment.
Sebelum final adjustment, axial clearence pada kedua shaft harus diantara 0,06 – 0,13
mm. Final adjustment berarti adjusting nut telah dikencangkan 1 notch dan kemudian di
lock. Untuk tipe GRSO925 dan GRSO935/R adjusting nut dikencangkan 2 notch
kemudian di lock. Ketika final adjustment telah dilakukan, settingan yang tepat telah
tercapai.
2. Putar gearbox sehingga bagian belakang gearbox di posisi atas. Shaft harus diputar
minimal 10 putaran untuk setiap tahap adjustment sehingga bearing roller akan duduk
pada posisinya yang tepat.
Untuk memutar semua bearing yang mempengaruhi adjustment, gear harus engage.
3. Engage 2 gear dengan
menggerakan 2 shift fork
keatas dengan chisel seperti
pada ilustrasi. Hati-hati
jangan sampai merusak
aluminium housing.

4. Ketika adjusting nut pada


mainshaft dan layshaft di
putar 1 notch, axial clearence
berkurang atau bertambah
0,07 mm tergantung pada
arah putaran adjusting nut.
Jika lock screw dipindah ke
lubang yang lain maka dapat
mengurangi atau menambah
axial clearence setengahnya
yaitu 0,035 mm.

SAID/ARIA/1220 47
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Fit tools before the measurement method for the mainshaft

1. Ilustrasi berikut menunjukan komponen part pada


measuring tool 99561.

2. Pasang adapter screw (1) pada mainshaft kencangkan


80 Nm. Pastikan 2 gear engage untuk mengunci
gearbox.

3. Pasang bracket pada gearbox housing. Arah anak panah


ke dalam dan bracket yang tinggi sejajar dengan
mainshaft. Kencangkan mounting bracket 39 Nm.

SAID/ARIA/1220 48
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

4. Pasang drift 99526 pada adapter screw.

5. Pasang adjusting tool 99443 pada bracket yang tinggi.


Bearing pada bracket tool harus mudah diputar.

6. Putar torque nut (1) keatas hingga hexagon head (2)


pada threaded stem (3). Pastikan threaded stem dan
torque nut bersih dan tidak terkena pelumas. Hal ini
untuk memastikan kekencangan torque nut tidak
berubah ketika shaft berputar.
Masukan threaded stem (3) melalui bearing pada
adjusting tool 99443.
Pasang nut with guide (4) dengan guide menghadap
kebawah.
Kunci drift 99526 pada tempatnya menggunakan nut
guide (4).
7. Pastikan torque nut mengulir terhadap hexagon head.
Kencangkan threaded stem dengan tangan pada drift
99526 dan adapter screw hingga mencapai dasar.

SAID/ARIA/1220 49
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

8. Posisikan adjusting tool 99443 dan bearing (2) tepat di


tengah.
Kencangkan adjusting screw dan washer (1)pada
tempatnya. Kencangkan 70 Nm.

9. Tandai drift 99526 dengan sebuah garis.

10.Pasang magnetic stand dan dial gauge dengan tip


menempel pada drift 99526.

SAID/ARIA/1220 50
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Measurement method for the mainshaft


1. Shaft harus diputar minimal 10 putaran untuk setiap tahap adjustment sehingga bearing
roller akan duduk pada posisinya yang tepat.
Untuk memutar semua bearing yang mempengaruhi adjustment, gear harus engage
sebagai berikut :
 Posisikan netral dengan memposisikan shift fork di tengah.
 Masukan speed dengan menggerakan shift fork paling dalam keatas dengan chisel
seperti pada ilustrasi. Hati-hati jangan sampai merusak aluminium housing.
 Pada gearbox yang dilengkapi splitter pasang split selector shaft dan press ke
bawah sehingga gear pada input shaft terhubung dengan input shaft.
 Kemudian lepas split selector shaft.

2. Kencangkan torque nut merapat ke arah bearing dengan


torque 10 Nm. Kemudian kunci dengan mengencangkan
handle dan tahan dengan torque wrench. Nut tidak boleh
berputar ketika sudah di lock.

SAID/ARIA/1220 51
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

3. Putar shaft 10 putaran searah jarum jam menggunakan


ratchet pada threaded stem untuk menarik mainshaft
bearing ke atas.

4. Nol kan dial gauge pada posisi dial gauge tip pada
marking.
5. Kendorkan torque nut. Torque nut harus benar-benar
kendor seperti pada ilustrasi.

6. Putar shaft 10 putaran searah jarum jam. Berhentikan


putaran tepat ketika tip dial gauge pada marking.

SAID/ARIA/1220 52
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

7. Pastikan torque nut tidak menyentuh bearing.

8. Baca hasil pengukuran pada dial gauge dan catat.

9. Kencangkan torque nut merapat ke arah bearing dengan


torque 10 Nm. Kemudian kunci dengan mengencangkan
handle dan tahan dengan torque wrench. Nut tidak boleh
berputar ketika sudah di lock.

10.Putar shaft 10 putaran searah jarum jam. Berhentikan


putaran tepat ketika tip dial gauge pada marking.

SAID/ARIA/1220 53
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

11.Baca hasil pengukuran pada dial gauge dan catat.

12.Ulangi pengukuran ini 5 siklus. Ingat untuk menulis semua hasil pengukuran pada tabel.

Contoh :

hitung rata-rata hasil pengukuran. Pada


contoh disamping hasil rata-rata 0,12 mm.
axial clearence yang tepat 0,06 – 0,13 mm
pada contoh disamping hasil pengukuran
masih masuk range, tetapi dapat dilakukan
pengurangan lagi setengah notch. Sehingga
menjadi 0,12 – 0,035 = 0,085 mm.
jika axial clearence sudah sesuai standar
0,06 – 0,13 mm, tambahkan dengan
mengencangkan 1 notch.
Untuk GRSO925 dan GRSO935/R,
tambahkan kekencangan 2 notches.

13.Jika hasil pengukuran di luar range 0,06 – 0,13 mm, lakukan adjusment dengan
mengencangkan atau mengendorkan adjusting nut. Measurement harus dilakukan lagi 5
siklus dan hasil pengukuran di hitung rata-rata nya lagi.
14.Ketika axial clearence sudah tepat ulangi pengukuran 1 kali lagi untuk memastikan
hasilnya benar-benar tepat.
15.Lepas adjusting tool 99443 dari bracket sebelum memulai final adjustment.
16.Sebelum final adjusment dilakukan pastikan axial clearence 0,06 – 0,13 mm.
Final adjustment GRSO925 dan GRSO935 : final adjustment dilakukan dengan
mengencangkan adjusting nut searah jarum jam 2 notches dengan tool 99598 dan di
lock pada posisi ini dengan lock screw.
Final adjustment of other gearboxes : final adjustment dilakukan dengan
mengencangkan adjusting nut searah jarum jam 1 notches dengan tool 99598 dan di
lock pada posisi ini dengan lock screw.

SAID/ARIA/1220 54
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Fit tools before the measurement method for the layshaft

1. Pasang bracket pada gearbox housing. Arah anak panah


ke dalam dan bracket yang tinggi sejajar dengan
mainshaft. Kencangkan mounting bracket 39 Nm.

2. Pasang conical nut (1) pada layshaft.

SAID/ARIA/1220 55
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

3. Pasang drift 99526 pada conical nut.

4. Pasang adjusting tool 99443 pada bracket yang pendek.


Bearing pada tool harus mudah diputar.

5. Putar torque nut (1) keatas hingga hexagon head (2) pada threaded stem (3). Pastikan
threaded stem dan torque nut bersih dan tidak terkena pelumas. Hal ini untuk
memastikan kekencangan torque nut tidak berubah ketika shaft berputar.
6. Pasang adapter nut with guide (3) dengan guide menghadap kebawah. Masukan
threaded stem (2) melalui bearing pada adjusting tool 99443. Kencangkan threaded
stem (2) dengan tangan pada drift 99526 dan conical nut hingga menyentuh shaft.
Pastikan bahwa torque nut (1) mengulir terhadap hexagon head (4) sehingga tidak
menyentuh bracket.
Lock drift 99443 pada tempatnya menggunakan nut with guide (3).
7. Posisikan adjusting tool 99443 dan bearing (2) tepat di
tengah.
Kencangkan adjusting screw dan washer (1)pada
tempatnya. Kencangkan 70 Nm.

8. Tandai drift 99526 dengan sebuah garis.

SAID/ARIA/1220 56
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

9. Pasang magnetic stand dan dial gauge dengan tip


menempel pada drift 99526.

Measurement method for the layshaft


1. Pengukuran dan adjustment di lakukan dengan cara yang sama seperti adjustment
mainshaft. Ingat untuk menulis demua hasil pengukurannya.
hitung rata-rata hasil pengukuran. Pada
contoh disamping hasil rata-rata 0,12 mm.
axial clearence yang tepat 0,06 – 0,13 mm
pada contoh disamping hasil pengukuran
masih masuk range, tetapi dapat dilakukan
pengurangan lagi setengah notch. Sehingga
menjadi 0,12 – 0,035 = 0,085 mm.
jika axial clearence sudah sesuai standar
0,06 – 0,13 mm, tambahkan dengan
mengencangkan 1 notch.
Untuk GRSO925 dan GRSO935/R,
tambahkan kekencangan 2 notches.

2. Jika hasil pengukuran di luar range 0,06 – 0,13 mm, lakukan adjusment dengan
mengencangkan atau mengendorkan adjusting nut. Measurement harus dilakukan lagi 5
siklus dan hasil pengukuran di hitung rata-rata nya lagi.
3. Ketika axial clearence sudah tepat ulangi pengukuran 1 kali lagi untuk memastikan
hasilnya benar-benar tepat.
4. Lepas adjusting tool 99443 dari bracket sebelum memulai final adjustment.
5. Sebelum final adjusment dilakukan pastikan axial clearence 0,06 – 0,13 mm.
final adjustment dilakukan dengan mengencangkan adjusting nut searah jarum jam 1
notches dan di lock pada posisi ini dengan lock screw dan retaining plate.

SAID/ARIA/1220 57
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Assembly - Rear section of gearbox

1. Information!
Pasang shim dengan arah flange
yang tepat sesuai ilustrasi.

Pasang shim pada mainshaft. Jika shim di gunakan lagi,


pastikan shim tidak mengalami keretakan atau kerusakan
yang lain. Ganti shim jika diperlukan.

2.

Terdapat jenis coupling cone dan latch cone yang berbeda sudutnya.
Coupling cone dan latch cone yang berbeda tidak boleh di gabung.
Jika planetary gear assembly yang tipe baru akan di pasang pada main
gearbox tipe lama, maka high gear coupling cone pada main gearbox
harus di ganti yang tipe baru.
Jika planetary gear tipe lama akan dipasang pada main gearbox tipe
baru, maka low gear coupling cone dan latch cone pada planetary harus
diganti.

Pasang coupling cone.

SAID/ARIA/1220 58
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

3. Ukur celah seperti ilustrasi. Standar ukuran 112 ± 0,25


mm.

4. Pasang sun gear.


5. Cek inner bearing race (vehicle with retarder) atau spacing ring (vehicle without
retarder) tidak rusak. Ganti jika di perlukan.
6. Pasang inner bearing race atau spacing ring.
7. Cek dan ganti jika lock washer bengkok. Pasang lock washer dan sementara pasang
screw yang lama. Kencangkan screw untuk menekan turun race atau spacing ring.
8. Ukur axial run out. Cek axial run out dari coupling cone kurang dari 0,10 mm. jika run out
melebihi 0,10 mm, reposisi coupling cone setengah putaran dan ukur ulang (8).
Untuk menghindari coupling cone berputar engage kan 2 speed, Engage kan gear
dengan menggerakan selector shaft (9).
Information!
Pasang screw yang baru yang telah ada
thread locking fluid nya.

Pasang screw pada sun wheel (10). Kencangkan dengan torque 380 Nm.

SAID/ARIA/1220 59
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Dismantling - Planetary gear

1.
1. Lepas interlock A dan lepas piston B.
2. Lepas latch cone.
3. Lepas internal ring gear dengan
dengan selector fork.
4. Letakkan bearing housing pada stand
di mesin press. Posisikan stand sedekat
mungkin dengan planet wheel carrier
dan coupling cone sehingga bearing
housing tertumpu oleh coupling disc.
Press output shaft keluar bersama
dengan planet wheel carrier
menggunakan support drift 98575.
5. Putar balik housing dan press keluar
bearing menggunakan drift 87446.
6. Putar balik housing kembali, letakan
pada stand untuk menjaga housing
sealing surface dan press masuk
bearing baru dengan drift 98566.
SAID/ARIA/1220 60
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

2. Ganti low gear coupling cone


Jika retaining ring terpasang : lepas retaining ring.
Lepas coupling cone low gear dan spacing ring pada
coupling disc.

3. Ganti seal pada split dan range gear selector shaft.

4. Ganti seal
1. Lepas seal menggunakan screwdriver.
2. Pasang seal baru. Pada GR gearbox terdapat blind
plug pada split selector shaft (1). Blind plug dan
gear selector shaft seal (2) permukaan yang
terdapat tulisan AIR SIDE harus menghadap
keluar.

SAID/ARIA/1220 61
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Planet wheel carrier


1. Lepas retaining ring dengan circlip pliers, straight 587585 dan lepas washer locking pada
shaft.

2.
Information!
Gear di mounting Bersama dengan needle
bearing yang bisa jatuh ketika shaft dilepas.

Information!
Jika needle bearing di gunakan lagi saat shaft
dicabut, maka untuk menghindari supaya
needle bearing tidak jatuh, masukkan benda
cylinder yang sama dengan shaft.

Information!
Tandai letak, posisi dan sisi nya dari
shaft, planet wheel, dan washer. Letakan
pada meja sesuai urutannya.

Lepaskan shaft.

SAID/ARIA/1220 62
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

3. Lepas roller bearing dari planet wheel carrier. Gunakan


counterhold 2588003 dan expanding sleeve 2588000.

Assembly - Planetary gear

Planet wheel carrier, without retarder


Gearbox tanpa retarder with bevel teeth pada planetary tidak dilengkapi dengan bearing
pada bagian tengah planet wheel carrier. Bearing digantikan dengan sebuah plate ring
untuk menjaga pelumasan pada needle bearing di planet wheel.

SAID/ARIA/1220 63
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

1. Press plate ring dengan drift 98133. Ring di press sesuai dengan level permukaan planet
wheel carrier.

Planet wheel carrier, with retarder


Untuk gearbox yang dilengkapi dengan retarder, press masuk
roller bearing baru menggunakan hollow drift 99136, support
ring 99141, dan drift 98133.

2. Needle bearing untuk setiap planet wheel terdiri dari dua baris. Bearing baru sudah di
lengkapi dengan inner dan outer plastic pipe. Plastic pipe ini dapat digunakan untuk tool
ketika memasang needle bearing.
3. Masukan satu set needle bearing kedalam planet wheel
menggunakan kardus yang dibentuk seperti tube.

4. Pasang planet wheel pada planet wheel carrier. Press turun


shaft sehingga inner plastic pipe terdorong keluar.
Sejajarkan shaft dengan washer.

SAID/ARIA/1220 64
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

5. Ketika shaft telah di posisikan dengan tepat, tekan kebawah


dengan shank 98450 dan press plate 98224.

6. Pasang washer dan retaining ring.


Output shaft and bearing housing
1.

Terdapat jenis coupling cone dan latch cone yang berbeda sudutnya.
Coupling cone dan latch cone yang berbeda tidak boleh di gabung.
Jika planetary gear assembly yang tipe baru akan di pasang pada main
gearbox tipe lama, maka high gear coupling cone pada main gearbox
harus di ganti yang tipe baru.
Jika planetary gear tipe lama akan dipasang pada main gearbox tipe
baru, maka low gear coupling cone dan latch cone pada planetary harus
diganti.

Jika low gear coupling cone telah terlepas dari coupling disc : Pasang low gear coupling
cone, spacing ring, dan retaining ring pada coupling disc.
2. Applies to vehicles with retarder
1. Letakkan planet wheel carrier dengan output shaft pada meja press. Pasang latch
cone.
2. Pasang coupling disc dengan low gear coupling cone dan pasang retrder drive gear
wheel. Pastikan spline tepat pada posisinya dan press gear ke posisinya
menggunakan drift 99190.
3. Angkat housing dan masukan. Sejajarkan metal plate dan housing dengan lubang
selector shaft di posisi atas. Press turun bearing mengguunakan drift 99190.

SAID/ARIA/1220 65
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

3. Applies to vehicles without retarder


1. Letakkan planet wheel carrier dengan output shaft pada meja press. Pasang latch
cone.
2. Pasang metal plate bersama dengan low gear coupling cone.
3. Angkat housing dan masukan. Sejajarkan metal plate dan housing dengan lubang
selector shaft di posisi atas. Press turun bearing mengguunakan drift 99190.

4.
Information!
Jangan press spring pada spline-nya. Gunakan
nut potongan seperti pada ilustrasi.

Information!
Jangan gunakan lagi spring bekas. Selalu ganti
dengan yang baru.

Renew the spring in the planetary gear internal ring gear


 Potong nut seperti pada ilustrasi. Nut potongan
digunakan untuk press spring ke dalam internal ring
gear.
 Posisikan nut diatas spring dan press nut ke dalam
groove internal ring gear menggunakan lock grip
seperti pada ilustrasi. Tekan turun nut hingga posisi
spring tepat di bawah lubang pin. Pasang pin kedalam
lubang untuk mengamankan spring.

SAID/ARIA/1220 66
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Housing and planetary gear


1. Angkat internal ring gear
bersama dengan selector fork
pada posisinya, sejajarkan
selector shaft dan tekan internal
ring gear masuk ke planet wheel
carrier.
2.

Posisikan internal ring gear


sehingga semua latch ball
menyentuh spline yang
pendek seperti pada
ilustrasi.
3. Pasang piston (1) dengan o-ring
yang baru dan telah di lumasi
dengan grease. Pasang catch (2)
dengan posisi internal ring gear
pada posisi terluar.
4.

Posisikan internal ring gear


sehingga semua latch ball
menyentuh spline yang
pendek seperti pada
ilustrasi.

Jika terjadi kesalahan pemasangan latch cone maka hanya 2-4


short spline yang akan menyentuh latch ball dan 2-4 short spline
lainnya tidak menyentuh latch ball. Hal ini dapat terindikasi
dengan timbulnya noise dan perpindahan yang kasar ketika
melakukan perpindahan range gear. Hal ini memperpendek
lifetime planetary gear.

SAID/ARIA/1220 67
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Fitting - Planetary gear

The description affects vehicles without retarder.


1. Pasang 2 guide pin 87095 pada gearbox housing. Pasang
gasket yang baru. Turunkan planetary gear menggunakan
lifting accessories 99167 sembari men sejajarkan selector
shaft dengan lubang pada gearbox housing.

2. Masukkan guide pin dan pasang protective plug pada thread. Pasang lock screw.

3. Pasang bearing housing.

SAID/ARIA/1220 68
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

Kerusakan transmisi scania


1. Speed 1&5 tidak bisa masuk GR905
GR905 memiliki spesifikasi berikut,
Tipe transport : Long haulage
Kapasitas torque : 2200 Nm
Berat : 295 kg
Panjang total : 1039 mm
Speed : 8+1 speed
(dilengkapi dengan range change)

Trend trouble yang sering terjadi pada


transmisi tipe ini salah satunya ialah
speed 1&5 tidak bisa masuk, sehingga
memerlukan overhaul komponen
untuk mengatasinya.

Setelah dilakukan pembongkaran


komponen ditemukan catch wire keluar
dari tempatnya dan melingkar di
coupling disc gear speed 1/5. Hal
tersebut mengakibatkan sleeve tidak
dapat menghubungkan coupling disc
gear speed 1/5 dengan driver karena
terganjal oleh catch wire.

Catch wire (4) keluar dari


tempatnya akibat dari
5
6 keausan latch cone (1).
4
1 Jika melihat gambar
2 disamping maka akan
terlihat bahwa keausan
latch cone menimbulkan
3
celah antara latch cone
dengan driver (6).

Semakin aus latch cone maka celah yang timbul semakin besar. Ketika celah melebihi
diameter catch wire, maka ketika sleeve (5) digerakkan menuju coupling disc (3) 1/5 catch
wire akan terdorong keluar dari dudukannya sehingga lepas dan melingkar pada coupling
disc.

SAID/ARIA/1220 69
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

- Mengapa latch cone bisa aus?

Gear speed pada transmisi menggunakan


gear tipe helical yang memiliki keunggulan
low noise karena kontak antar gear
bertahap dan mampu mentransmisikan
torsi yang besar karena jumlah teeth yang
bersinggungan lebih banyak dibandingkan
tipe spur gear. Kekurangan helical gear ialah
adanya gaya thrust atau axial load yang
timbul ketika 2 helical gear bersinggungan.

Axial load yang timbul akan ditahan oleh


cone bearing yang ada di ujung depan
transmisi (input shaft) dan ujung belakang
(main shaft). Ada masa di mana cone
bearing akan mengalami keausan akibat
menahan axial load yang timbul, semakin
sering unit di gunakan untuk
mentransmisikan torsi besar maka
semakin cepat aus cone bearing.
Keausan pada cone bearing
mengakibatkan end play atau axial play pada transmisi membesar sehingga gear semakin
ringan untuk diputar. Kondisi seperti ini akan mengakibatkan sisa putaran yang tinggi pada
gear ketika pedal clutch diinjak saat akan memasukan transmisi ke speed 1 pada angkatan
pertama. Synchromesh (latch cone, middle cone, dan inner cone) akan memberhentikan
sisa putaran yang ada ketika shift lever transmisi di gerakkan menuju speed 1. Semakin
besar sisa putaran gear maka semakin cepat aus synchromesh nya.
Note :
LATCH CONE &
INERTIA
END PLAY SYNCROMESH INTERMEDIETE
PUTARAN
MEMBESAR OVERLOAD CONE WORN
TINGGI
OUT

Inertia putaran gear dapat di cek dan rasakan pada shift lever dengan menginjak clutch
kemudian arahkan shift lever masuk ke speed crawl (C) atau reverse (R) saat engine running
idle. Jika tidak merasakan getaran akibat inertia putaran berarti end play masih normal.

SAID/ARIA/1220 70
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

- Tindakan pencegahan
Hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah trouble transmisi speed 1&5 tidak bisa masuk
ialah dengan,
1. Melakukan adjustment end play transmisi secara rutin dengan measuring method atau
torque method.

Measuring method Torque method

Pada unit yang karakter operasinya sering berhenti atau sering di gunakan untuk
angkatan pertama akan lebih cepat terjadi keausan seperti unit-unit support.
2. Informasikan ke operator supaya menginjak clutch lebih lama sekitar 5-10 detik sebelum
mengarahkan shift lever ke speed 1. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan sisa putaran
terlebih dahulu supaya synchromesh tidak overload.
Note :
Metode ini hanya di gunakan saat unit dari diam ke jalan atau angkatan pertama saja.
Jika perpindahan speed ketika unit operasi tetap di lakukan sesuai normalnya.

SAID/ARIA/1220 71
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

2. Range high shift lever posisi masuk speed tetapi unit tidak jalan GR905
Trouble ini terjadi akibat adanya
keausan pada fork range change sisi
high. Jika terjadi keausan pada fork
range change maka ketika range switch
di posisikan high, range fork tidak dapat
mendorong ring gear untuk engege
dengan gear range high karena stroke
memendek akibat fork aus.
Low position High position

- Mengapa fork range sisi high


aus?

Keausan fork terjadi jika unit dioperasikan


netral coasting. Air cylinder range change
hanya di supply udara ketika transmisi
posisi netral, jika posisi transmisi masuk
speed maka udara akan di buang dan yang
berfungsi untuk mempertahankan posisi
ring gear ialah latch pada shaft dan bentuk
sudut teeth dog pada ring gear dan range gear.

Apabila unit dioperasikan netral coasting posisi


range high maka ring gear akan diputar oleh roda
dengan putaran yang cepat akibat gear ratio dan
air cylinder tersupplai udara bertekanan. Pada
kondisi ini fork sisi high akan ditekan menempel
pada ring gear yang berputar sehingga fork
mengalami keausan.
1. Mainshaft 5. Planetary
2. High range 6. ring gear
3. Sun wheel 7. Latch cone
4. Latch cone 8. Low range

- Tindakan pencegahan

Feedback ke operator dan sampaikan kejadian ini ke pihak OTD supaya driving style
operator diperbaiki.
SAID/ARIA/1220 72
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

3. Speed susah masuk GR905


Penyebab trouble ini biasanya adanya masalah di clutch system atau linkage transmisi.
 Clutch system bermasalah
Speed susah masuk disebabkan disengage dari clutch
tidak sesuai standar. Mekanisme clutch disebut normal
jika mampu memberikan gerak bebas pada clutch disc
1,5 mm ketika clutch pedal diinjak maksimal.
Hal yang sering menjadi penyebab ke gagalan
mekanisme clutch ialah free play clutch pedal melebihi
standar. Standar play clutch pedal 15% di cek dengan
SDP3. Free play clutch pedal yang besar disebabkan
oleh patahnya return spring master cylinder yang
mengakibatkan stroke clutch pedal berkurang sehingga oli yang di kirim ke servomaster
sedikit. Jika oli yang dikirim ke servomaster sedikit maka clutch disc tidak bisa disengage
sempurna.
- Mengapa return spring master cylinder
patah?
Patahnya return spring akibat dari korosi.
Korosi terjadi karena adaya air yang
bercampur dengan oli clutch. Air masuk ke
reservoir oli akibat breather reservoir rusak.
Breather reservoir clutch terletak pada
tutup reservoir dan di lengkapi dengan
penyerap uap air. Jika tutup reservoir tidak
di ganti secara berkala maka penyerap uap
air akan buntu akibat kotoran dan bila telah
buntu tekanan udara dalam reservoir akan
membuat penyerap uap air ini sobek
sehingga air bisa masuk. Terlihat pada gambar di samping ketika return spring di tempel ke
tangan membekas warna karatnya.

- Tindakan pencegahan

Lakukan penggantian oli dengan interval sesuai


rekomendasi factory yaitu setiap 2000 jam, sekaligus
mengganti cover reservoir bersamaan.

SAID/ARIA/1220 73
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

 Linkage transmisi bermasalah

Speed susah masuk disebabkan linkage transmisi tidak


sesuai standard. Standard linkage transmisi lateral stroke
(A) 740 ±15 mm dan longitudinal stroke (B) 310 ±20 mm.
Apabila linkage tidak sesuai standar akan menyebabkan
operator kesulitan untuk mengarahkan shift lever ke
kamar speed yang dituju. Hal ini disebabkan adanya
keausan pada ball joint, u-joint, bell crank, atau bearing
bracket.

Jika longitudinal stroke (B) tidak


sesuai standar hal ini seringnya
disebabkan adanya kerusakan rubber
atau bush bell crank. Apabila stroke
sesuai standar tetapi shift lever
terasa berat ketika diarahkan
longitudinal, maka kerusakannya
disebabkan u-joint jammed.

Jika lateral stroke (A) tidak sesuai standar hal ini


seringnya disebabkan adanya keausan pada
bearing bracket yang di mounting pada chasis
(bearing oblak) atau ball joint link aus.

Jika kondisi diatas normal, maka


lakukan pengecekan keausan joint
linkage di cabin. Joint pada cabin
jarang sekali mengalami keausan,
kecuali bila boot rusak. Kerusakan
boot mengakibatkan kotoran masuk
dan menempel pada joint.

- Tindakan pencegahan
Lakukan pengukuran lateral dan longitudinal stroke secara berkala dan cek kondisi rubber
cover ball joint linkage setiap servis. Untuk linkage di cabin cek kondisi boot pastikan
kondisi tidak sobek supaya linkage terjaga kebersihannya.
SAID/ARIA/1220 74
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

4. Speed netral sendiri ketika unit operasi GR905


 Play linkage terlalu besar
Trouble ini di sebabkan play linkage terlalu besar sehingga
ketika terkena guncangan saat unit operasi hentakannya
mampu memposisikan transmisi netral sendiri. Play yang besar
di sebabkan keausan pada ball joint linkage transmisi. Keausan
ball joint terjadi karena rubber cover ball joint sobek akibat
telah getas, dan kotoran akan masuk sehingga tercampur pada
pelumas ball joint. Pelumas yang tercampur dengan kotoran
akan mengakibatkan keausan. (Pengecekan play dilakukan
seperti halaman 6)
 Latch low tension
Latch low tension menyebabkan transmisi netral sendiri ketika unit
operasi. Latch low tension akibat dari spring di dalamnya telah melemah
tension nya. Untuk mengetahui tension dari latch, matikan engine
kemudian masukan speed, perlawanan dari shift lever ketika memasukan
speed itulah tension dari latch.

 Keausan teeth dog coupling disc


Penguncian ketika unit operasi dilakukan
oleh teeth dog dengan bentuk sudut pada
setiap giginya. Standar bentuk sudut teeth
dog seperti pada gambar kotak biru
disamping. Jika sudut teeth dog aus
mengakibatkan penguncian gagal di lakukan
sehingga ketika terkena guncangan transmisi
akan netral sendiri. Keausan ini normal,
tetapi jika yang terjadi chipping
penyebabnya end play transmisi terlalu
besar.
- Tindakan pencegahan
Lakukan pengecekan play linkage transmisi dan latch secara berkala, lakukan penggantian
segera jika ditemukan adanya keausan pada komponen linkage atau low tension pada latch.
Teeth dog coupling disc di cek ketika overhaul, jika ditemukan keausan sudut lakukan
penggantian.

SAID/ARIA/1220 75
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA
Plant People Development

5. Speed transmisi tidak bisa masuk (spliter problem) GRSO905


Spliter transmisi yang rusak mengakibatkan
beberapa speed tidak bisa di gunakan
tergantung pada splitter high atau low yang
rusak. Hal yang dirasakan operator ketika
mengalami trouble ini ialah noise ketika
melakukan perpindahan spliter dan transmisi
netral sendiri ketika operasi pada gear speed
tertentu. Noise terjadi akibat keausan pada
latch cone splitter dan netral sendiri akibat
sudut teeth dog coupling disc spliter aus.
Kerusakan yang sering terjadi disebabkan 2
hal yaitu miss operasi atau end play transmisi
terlalu besar.
Miss operasi seringnya terjadi pada transmisi non opticruise karena pengendalian di
lakukan oleh operator. Kerusakan di sebabkan operator melakukan perpindahan spliter
dengan menginjak clutch pedal tidak full, sehingga putaran dari engine tidak terputus dan
latch cone spliter overload.
Untuk transmisi opticruise kerusakan yang terjadi merupakan akibat dari end play transmisi
terlalu besar. End play atau axial play dari lay shaft dan main shaft yang terlalu besar
mengakibatkan inertia putaran tinggi sehingga latch cone overload. Hal ini hanya terjadi
pada angkatan awal saja.
- Tindakan pencegahan

1. Feedback ke operator dan sampaikan kejadian ini ke pihak OTD supaya driving style
operator diperbaiki (untuk unit non opticruise).

2. Lakukan adjustment end play atau axial play dari mainshaft dan lay shaft secara berkala.

3. Ganti synchromesh spliter sesuai dengan TI terbaru dari Scania yang di improve dari
single synchromesh ke double synchromesh. TI 05-13 02 19

SAID/ARIA/1220 76

Anda mungkin juga menyukai