Anda di halaman 1dari 32

Pneumatic PT Chakra Jawara

Pneumatic System
(Brake)

Training Center 6- 1
PT Chakra Jawara Pneumatic

PAGE LEFT BLANK INTENTIONALLY

6-2 Training Center


Pneumatic PT Chakra Jawara

LOKASI KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA SISTEM REM

1. Adapter valve - 2. Relay valve - 3. Manual condensate discharge valve - 4. Tanks - 5. Dual
control relay valve - 6. Rear axle combined brake cylinder - 7. Rear axle diaphragm brake
cylinder - 8. Triple servo control valve for trailer braking - 9. “ISO” half-coupling - 10. Rear
axle double drum brake assembly -11. Relay valve - 12. Twin stop valve - 13. A.P.U. - 14.
Tanks - 15. Manual condensate discharge valve - 16. Front axle diaphragm brake cylinder
(drum brakes) - 17. Front axle double drum brake assembly - 18. Front axle diaphragm
brake cylinder (disc brakes) - 19. Front axle disc brake assembly - 20. Tank -21. Engine
brake control pedal - 22. Twin control valve - 23. E.S. compressor- 24. Parking brake hand
control valve (isolated vehicles) - 25. Parking brake hand control valve for vehicles suited for
towing - 26. Manual control valve for slowing trailer.

Training Center 6- 3
PT Chakra Jawara Pneumatic

Lokasi Komponen-komponen utama sistem ABS-ASR

1. “Phonic” wheel - 2. Wheel speed sensor - 3. Brake anti-lock control valve - 4. ASR electro pneumatic
vatve - 5. Electronic control unit

6-4 Training Center


Pneumatic PT Chakra Jawara

MACAM-MACAM SISTEM REM


Service braking
Service brake dioperasikan melalui pedal rem, memperlambat atau menghentikan
kendaraan dengan mengerem laju roda-roda. Biasanya service brake terdisi dua bagian
yang terpisah, satu bagian ke roda bagian depan dan satu lagi ke roda bagian belakang.
Bagian ketiga yang disambungkan dengan control valve kedua bagian ini di sediakan
untuk mengerem bagian trailer.
Emergency brake memungkinkan untuk memperlambat laju kendaraan dan
menghentikannya pada tempat yang aman ketika terjadi kerusakan pada sistem rem
(service brake). Hal ini dimungkinkan karena sistem rem tersebut dipisahkan menjadi
bagian-bagian yang bekerja secara terpisah (dual circuit) masing-masing axle.

Retarding braking
I.T.B. (Iveco Turbo Brake) merupakan engine brake yang digunakan pada Cursor
engines yang terdiri dari mekanisme yang dikontrol secara hidrolik untuk menghilangkan
exhaust valve clearance. Dengan mekanisme ini, pada akhir langkah kompresi (beberapa
derajat sebelum TMA) exhaust valves sedikit terbuka sehingga tekanan yang terjadi
diruang bakar akan terbuang. Hal ini akan menjadikan efek pengereman karena tidak ada
tekanan yang menekan piston untuk bergerak kembali ke TMB.

Parking brake
Parking brakemempunyai mekanismemekanis yang dapatmengerem laju roda-
roda. Biasanya diaktifkan dengan mengeluarkan pressure udara dari brake chamber
sehingga spring akan menekan wedge actuator sehingga mengakibatkan roda-roda
terkunci. Biasanya parking brake dipasangkan pada roda-roda belakang.

ABS (Anti-Lock Brake System)


Apabila kendaraan sedang bergerak lalu direm, maka jarak perlambatan dan jarak
dari mulai pengereman sampai kendaraan berhenti akan tergantung dari cengkraman
antara permukaan ban dengan jalan.

Brake system yang bagus, hasil pengereman diperoleh dari gesekan antara roda
dengan permukaan jalan. Tetapi ketika permukaan jalannya licin (daya cengkram lemah)
seperti jalan yang basah atau permukaan jalan bersalju, maka pengemudi harus menekan
pedal rem secara perlahan untuk mencegah roda-roda terkunci, sehingga dapat
menimbulkan bahaya. Fungsi dari ABS adalah untuk menghasilkan stabilitas kendaraan
(pada semua situasi pengereman), mencegah roda-roda terkunci dan tergelincir pada
permukaan jalan sehingga daya cengkeram akan tetap terjadi.

Secara khusus fungsi anti-lock brake system (ABS) adalah :


- Mencegah roda-roda terkunci ketika kendaraan di rem pada semua situasi permukaan
jalan
- Memperpendek jarak pengereman.
- Menghasilkan keamanan (safety) untuk pengemudi dan kendaraan dimana ABS dapat
menjaga stabilitas kendaraan dan arah kendaraan.

ASR (Anti-Slip Regulator) system


Roda-roda penggerak kendaraan akan terjadi slip selama akselerasi yang dapat
menimbulkan bahaya, seperti kehilangan traksi, kehilangan daya cengkeram antara
permukaan ban dengan jalan yang dapat menyebabkan kehilangan kontrol kendaraan.
Fungsi ASR adalah untuk mencegah slip pada roda ketika akselerasi dan membelok,

Training Center 6- 5
PT Chakra Jawara Pneumatic

khususnya pada permukaan jalan yang licin atau bersalju ataupun jalan “Off-road” yang
berlumpur dan basah. Secara khusus fungsi sistem ASR (anti-slip regulator) adalah :
- Mencegah roda-roda penggerak terjadi slip ketika mulai berjalan, akselerasi,
ataupun ketika
sedang berjalan dengan membedakan pengereman pada roda-roda.
- Menjaga traksi yang optimal ketika kendaraan berjalan diatas permukaan jalan
dengan
koefisien gesek kecil.
- Meningkatkan stabilitas khususnya ketika membelok pada permukaan jalan dengan
koefisien
gesek yang rendah.

EBL (Electronic Brakes Limiter)


Fungsi EBL adalah untuk mengecek slip yang terjadi pada roda belakang dan
membandingkannya dengan kecepatan roda depan. ECU memperoleh input data dari
putaran roda dari sensor yang terpasang pada masing-masing roda dan memperoleh input
tekanan pengereman dari pressure sensor yang dipasangkan pada ABS Modulator pada
axle belakang. Dari nilai-nilai tersebut ECU akan menghitung kecepatan kendaraan,
sehingga ketika roda
belakang slip akan mengurangi akselerasi secara otomatis.
Fungsi EBL akan aktif ketika pengemudi memberikan tenaga pengereman yang
berlebihan dan tidak sesuai dengan beban kendaraan, dengan demikian akan mengurangi
tenagapengereman pada axle belakang.

Identifikasi Port

Standar International ISO 6786 tahun 1980 memberlakukan keseragaman kode


identifikasi untuk
pipa koneksi pada komponen-komponen sistim rem.
- Satu digit
- Dua digit

0 Suction (Hanya untuk kompressor )


4 Signal ( Command )
1 Inlet ( Supply ) 41 Signal 1 ( First/highest priority )
11 Inlet 1 ( First/highest priority ) Positive +)
12 Inlet 2 ( Second priority ) 42 Signal 2 ( Second priority ) Positive +
13 Inlet 3 ( Third priority ) 43 Signal 3 ( Third priority ) Negative –

2 Outlet ( Delivery ) 5 Free


21 Outlet 1 ( First/highest priority ) 6 Free
22 Outlet 2 ( Second priority ) 7 Alkohol ( Eurocargo )
23 Outlet 3 ( Third priority ) 8 Lubrication ( Hanya untuk
24 Outlet 4 ( Fourth priority ) Compressor )
9 Coolant ( Hanya untuk Kompressor )
3 Exhaust

6-6 Training Center


Pneumatic PT Chakra Jawara

AIR COMPRESSOR

Twin cylinder Air Compressor


Product : KNORR,WABCO
Displacement : 630 cm 3

Fungsi kompresor sebagai komponen yang


berfungsi untuk menghasilkan udara
bertekanan (compressed air) pada sistem rem
yang mengunakan air brake system dan juga
sistem-sistem lain yang memerlukan udara
bertekanan seperti pemindahan gigi pada
gearbox, air suspension,dan lain-lain.
Kompresor digerakan oleh timing gear engine
yang memperoleh pendinginan dan pelumasan
dari engine itu
sendiri.dengan demikian kompresor akan
berputar selama engine berputar.Tetapi ketika
tekanan pada sistem sudah melebihi tekanan
kerja,supplay udara dari kompresor akan di-
stop dengan cara menghubungkan supply
udara dari kompressor ke udara luar
(atmosphere). Waktu yang diperlukan untuk
mengisi sistem dari kosong sampai terisi penuh
tidak lebih dari 6 menit.

Port 0 = Port hisap


Port 2 = Port ke Air dryer

Training Center 6- 7
PT Chakra Jawara Pneumatic

Induction Stroke
Pada langkah ini Piston bergerak dari atas
menuju
bawah, inlet valve membuka, sehingga udara
dapat masuk ke dalam silinder.

Compression Stroke
Pada langkah ini Piston bergerak dari
bawah menuju atas, inlet valve tertutup dan
outlet valve terbuka, sehingga udara yang
terdapat didalam silinder akan ditekan dan
dialirkan melalui port 2 ke air dryer.

6-8 Training Center


Pneumatic PT Chakra Jawara

AIR DRYER

Berfungsi sebagai :
Penyaring, pengering dan pengendalian tekanan-maximum didalam jaringan air system,
dengan memisahkan embun (uap air) yang terkandung dalam udara.

Cut-out pressure : 11.5+0.4 bar Port Identification :


Cut-in pressure : 8.5+0.4 11 = Dari kompresor
Port screw-thread : M22 x150 21 = Ke braking system
22 = Ke regeneration reservoir
3 = Ke exhaust

Training Center 6- 9
PT Chakra Jawara Pneumatic

Charging Phase
Pada phase ini udara bertekanan dari
kompresor melalui port 11 masuk ke inlet
chamber. Dalam chamber ini akan terjadi
kondensasi karena terjadu penurunan
temperatur ketika udara melalui outlet valve
melalui vertical duct . Dibagian atas cartridge
terdapat penyerap debu,sehingga ketika udara
mencapai bagian ini selain akan terjadi
kondensasi juga partikel-partikel dari udara
akan disaring. sehingga hanya udara yang
sudah disaring uap air dan partikel-partikel
lainnya yang dapat mengalir ke tangki reservoir
melalui port 21 dan juga port 22.

Pressure regulation an regeneration


Ketika tekanan di dalam sistem telah
tercapai, udara di outlet chamber akan
bertekanan dan melalui vertical duct dan port
21, sehingga akan membuka outlet piston.
Pada posisi ini udara masuk dari port 11 dan
dari port 21 akan mengalir ke udara luar melalui
port 3. Dalam hal ini outlet piston berfungsi
sebagai relief valve yang akan membuka
secara otomatis ketika terjadi tekanan udara
yang berlebihan.Ketika udara dalam sistem
terpakai, maka tekanan udara di outlet port
akan turun kembali. Ketika nilai tekanannya
kurang dari batas pressure terendah maka
outlet piston akan tertutup kembali dan proses
pengeringan dan pengisian udara ke dalam
sistem kembali berjalan

Blocked Filter
Ketika filter tersumbat, tekanan udara
tidak mampu melewati cartridge. Pada saat ini
Bypass valve akan terbuka sehingga udara dari
port 11 tetap masuk ke sistem meskipun tanpa
melewati saringan. Uap air akan terdapat dalam
tangki reservoir mengindikasikan bahwa air
dryer cartridge sudah tersumbat.

6 - 10 Training Center
Pneumatic PT Chakra Jawara

FOUR WAY PROTECTION VALVE

Fungsi : Untuk menjaga agar tekanan dalam sirkuit braking sistem tetap ada apabila salah
satu sirkuit atau lebih mengalami kerusakan.

Specification
Opening Pressure Ports 21/22 = 7.5 bar
Opening Pressure Ports 23/24 = 8.0 bar Static
Closing Pressure = 6.5+0.5 bar

Port Identification
1 = From Air Drier
21 = To Rear Service Circuit
22 = To Front Service Circuit
23 = To Handbrake/Trailer Circuit
24 = To Auxiliary Service Circuit

Training Center 6 - 11
PT Chakra Jawara Pneumatic

Proses kerja 4 way Protection Valve

Tanpa Air Pressure


Ketika tanpa air pressure, semua katup
dalam
keadaan tertutup

Udara masuk port 1


Udara bertekanan dari air drier masuk
melewati
valve tang terdapat dalam port 1.

Pembukaan port 21/22


Pada posisi ini udara bertekanan melewati
katup
pada port 1 sehingga membuka kedua valve
pada
port 21 dan 22. Pada posisi ini udara
membuka
valve dan masuk ke service brake reservoirs.

6 - 12 Training Center
Pneumatic PT Chakra Jawara

Udara membuka valve port 23 dan 24


Ketika tekanan udara meningkat maka
valve yang terdapat dalam port 23 dan 24
akan terbuka
sehingga udara dapat melewati valve
tersebut dan keluar ke port 23 dan 24.

Semua Port dalam keadaan terbuka


Ketika tekanan udara mencapai
tekanan kerja maka semua port dialiri oleh
udara dari air drier.

Salah satu Port Bocor


Ketika salah satu port bocor, maka valve pada port tersebut akan secara otomatis tertutup,
sehingga port yang lainnya akan tetap mempunyai tekanan udara

Training Center 6 - 13
PT Chakra Jawara Pneumatic

AIR PROCESSING UNIT

APU (air processing unit) merupakan kombinasi beberapa komponen yang


merupakan gabungan dari air drier , safety valve and test point , dan four-circuit protection
valve dengan satu atau dua pressure reducing valve

Specification
Regulator setting = 10.5 bar
Pressure Reducing Valve setting = 8.5 bar

Port identification
(air drier section)
1 From Compressor
21 To Four Circuit Protection Valve
23 To Compressor Energy Saving Device
24 Test Point
25 To Air Suspension System Port
identification

(Four-Circuit Protection Valve section)


1 From Air Drier
21 To Rear Service Reservoir
22 To Front Service Reservoir
23 To Springbrake and Trailer Reservoir
24 To Auxiliary Services

6 - 14 Training Center
Pneumatic PT Chakra Jawara

SEMIELECTRONIC AIR PROCESSING UNIT

Technical characteristics
Operating voltage: 24Vdc
Power dissipated by the resistance: 100W (24Vdc)
Cutoff pressure: 10.5bar
Operating temperature: 40°C÷80°C

Pada TRAKKER ADH-N system pneumaticnya menggunakan semielectroic air


processing unit yang terdiri dari 4-way valve yang di dalamnya termasuk regulator valave
yang akan membatasi pressure pada port port tertentu.juga di lengkapi 2 buah selenoid
valve yang berfungsi mengatur/mengendalikan pressure yang ada pada system
pnuematic.selenoid ini sepenuhnya di atur oleh control unit (MET).komponent yang
berikutnya adalah air brake pressure sensor yang akan membaca pressure yang ada di
dalam system service brake dan memeberikan informasi pada instrument cluster.

Training Center 6 - 15
PT Chakra Jawara Pneumatic

Diagram S-APU

Solenoid valve electrical connector


Wire Colour
Pin Description
Code
Positive of pressure regulating solenoid valve from control unit MET
7.1 9043
C/A2
7.2 Solenoid valve ground 0000
7.3 Positive of regeneration solenoid valve from control unit MET C/A1 9043

Heater electrical connector (optional)


Wire Colour
Pin Description
Code
6.1 Positive from IBC 3 pin B 16 8840
6.2 Ground 0000

Pressure sensors electrical connector


Wire Colour
Pin Description
Code
1 -- --
2 Rear pressure sensor signal 5561
3 Positive for rear pressure sensor 5560
4 Rear pressure sensor ground 0560
5 Front pressure sensor signal 5562
6 Positive for front pressure sensor 5560
7 Front pressure sensor ground 0560

Pneumatic Coupling
Pin Description
1 Supply from the air compressor
12 Union for filling the system
21 Output
23 Control union
24 Union for inflating tyres
25 Outlet towards air suspension
3 Exhaust

6 - 16 Training Center
Pneumatic PT Chakra Jawara

DUPLEX DISTRIBUTOR VALVE

Training Center 6 - 17
PT Chakra Jawara Pneumatic

Predominance (perbedaan waktu pengereman) diantara 2 Saluran output 0,3 + 0,5 bar
(prioritas untuk Rem-belakang) / Saluran 21.
Jarak langkah Plunger 2 mm.
Kemampuan Tekanan-kerja pada Saluran 11 & 12 : 12,5+ 0,5 bar
Tekanan kerja pada Saluran 21 & 22 : 8 + 0,6 bar

Prinsip Kerja Threadle Valve

Fungsi
Footbrake valve disupply udara
langsung dari reservoir service brake melalui
port 11 dan 12 dan kemudian udara
bertekanan dialirkan ke komponenkomponen
brake system melalui port 21 dan 22. Valve
ini self-limiting karena supply udara dicegah
jangan melampaui maximum braking
pressure. Hal ini untuk menjaga agar
menghasilkan tekanan yang tepat meskipun
tekanan pada tangki reservoir berubah-ubah.

Specification
Self Limiting Pressure = 7.6 ± 0.3 Bar

Port Identification
11 = From Rear Service Reservoir
12 = From Front Service Reservoir
21 = To Rear Service Brakes
22 = To Front Service Brakes
3 = Exhaust

6 - 18 Training Center
Pneumatic PT Chakra Jawara

Brake Applied
Ketika footbrake di aktifkan maka piston
bagian atas bergerak ke bawah sehingga
menutup exhaust port dan membuka inlet
valve, kemudian udara bertekanan akan
mengalir dari port 11 ke port 21 dan
mensupply komponen service brake bagian
belakang. Pada waktu yang bersamaan
tekanan udara mengalir melalui valve body
dan mensupply piston bagian bawah
sehingga piston bergerak ke bawah dan
kembali menutup exhaust port dan membuka
inlet port , sehingga udara dari port 12
sekarang mengalir ke komponen-komponen
service brake bagian depan melalui port 22.

Balanced Position
Ketika tekanan terdapat pada bagian
bawah masing-masing piston, kedua piston
akan bergerak ke atas dan menutup inlet
valve. valve
sekarang berada pada posisi balanced
dimana inlet dan exhaust valve tertutup.
pergerakan brake pedal selanjutnya hanya
akan membuka kembali inlet valve untuk
menaikan brake pressure atau membuka
exhaust valve untuk merelease pressure

Brake Released
Ketika brake pedal dilepaskan maka
proses akan kembali ke semula dimana
tekanan dari sirkuit service brake akan
mengalir keluar melalui port 3. hal ini dapat
terjadi sekaligus atas secara perlahan
tergantung posisi brake pedal.

Training Center 6 - 19
PT Chakra Jawara Pneumatic

RELAY VALVE

Relay valve mengirimkan (mengatur) tekanan pengereman pada roda-roda bagian depan
dan belakang berdasarkan penurunan kecepatan yang diinginkan.

A. Piston C. Gap
B. Gap D. Piston

6 - 20 Training Center
Pneumatic PT Chakra Jawara

Prinsip Kerja Relay Valve

Fungsi
Front service relay valve digunakan untuk mensupply udara dari front service brake
chamber, ketika memperoleh sinyal dari footbrake valve. Relay valve bereaksi dengan
tepat dan seketika, untuk mempercepat pengereman (applied) dan pelepasan (release)
front service brakes.

Port Identification
1 From Front Service Reservoir
2 To Front Service Chambers
3 Exhaust
4 From FootbrakeValve

Braking Position
Tekanan udara dari footbrake valve
masuk melalui port 4 dan berada pada
bagian atas sehingga menekan relay piston
ke bawah. Turunnya piston akan menutup
exhaust valve dan membuka inlet valve,
sehingga udara dari port 1 yang disupply dari
front brake chambers mengalir melalui port
2.

Released Phase
Pada posisi ini tidak ada udara yang
disupply dari footbrake valve ke port 4,
sehingga inlet valve tertutup dan exhaust
valve terbuka, sehingga tekanan udara dari
front service brake chambers ke luar (ke
atmosfir) melalui port 3.

Training Center 6 - 21
PT Chakra Jawara Pneumatic

PARKING BRAKE VALVE

1 = Power 21 = To dual control valve


22 = To triple acting servo distributor

Handbrake valve digunakan untuk menahan pergerakkan kendaraan agar tetap


diam pada saat kendaraan dalam kondisi parkir traktor dan trailer dengan mengeluarkan
pressure pada spring brake chamber melalui spring brake relay valve pada tractor dan
trailer control valve untuk mengerem trailer.

Spesification
1 Dari Springbrake dan Trailer Reservoir
21 Ke Handbrake RelayValve
22 Ke Trailer ControlValve
3 Exhaust

Park Brake Applied


Ketika handbrake di applied,udara
dari handbrake relay valve dan trailer
control valve akan keluar melalui ports
21 dan 22 ke atmosfir melalui port 3
sehingga springbrakes pada tractor unit
dan trailer mengerem.

6 - 22 Training Center
Pneumatic PT Chakra Jawara

Park Brake Released (Driving Position)


Apabila handbrake valve pada posisi running,
udara dari port 21 masuk ke handbrake relay
valve, menekan springbrakes pada tractor unit.
Pada saat yang sama udara dari port 22 masuk
ke trailer control valve untuk membebaskan
trailer brakes.

Dual Control Valve With Integrated Check Valve/ Hand brake Valve.

Fungsi
Handbrake relay valve berfungsi untuk mensupply udara danmengeluarkannya dari
spring brake chamber, ketika diberi sinyal dari handbrake valve. Handbrake relay valve
akan bereaksi cepat, ketika diaktifkan dan ketika melepaskan spring brakes.

Port Identification
1 Dari Springbrake dan Trailer Reservoir
2 Ke Springbrake Chambers
3 Exhaust
41 Dari HandbrakeValve
42 Duplex distributor control

Training Center 6 - 23
PT Chakra Jawara Pneumatic

Handbrake Release
Tekanan udara dari handbrake valve
masuk melalui port 4 dan berada pada
bagian atas relay piston sehingga
menekannya ke bawah. Bergeraknya piston
ke bawah menutup exhaust valve dan
membuka saluran inlet, Sehingga udara dari
port 1 untuk mensupply springbrake
chambers melalui port 2, sehingga
membebaskan springbrakes.

Handbrake Applied
Pada posisi ini tidak ada udara yang
masuk ke handbrake valve melalui port 4,
sehingga inlet valve tertutup dan exhaust
valve terbuka, Udara dari springbrake
chambers keluar melalui port 3 sehingga
terjadi pengereman pada tractor unit.

6 - 24 Training Center
Pneumatic PT Chakra Jawara

TRAILER CONTROL VALVE

Function
Untuk men-supply tekanan secara bertahap terhadap trailer service (kuning) sesuai
dengan
penggunaan footbrake valve. Juga untuk mensupply tekanan ke trailer service (kuning)
ketika handbrake valve pada posisi sekunder.

Specification
Trailer predominance = 0.5 bar

Port Identification
11 Dari Handbrake/Trailer Reservoir
12 Ke Trailer Emergency (merah)
22 Ke Trailer Service (yellow)
3 Exhaust
41 Dari FootbrakeValve (Front Service)
42 Dari FootbrakeValve {Rear Service)
43 Dari HandbrakeValve (inverse sianal)

Running Position
Pada posisi ini, udara masuk melalui
port 11 dari springbrake dan trailer
reservoir;Udara akan melewati trailer control
valve untuk mensupply saluran trailer
emergency (merah) melalui port 12. Pada
saat yang bersamaan udara masuk dari
handbrake valve ke port 43 (sebaliknya)
untuk me-release trailer brakes yang
kemudian keluar ke atmosfir melalui port 22
ke port 3

Service Braking
Ketika footbrake ditekan,udara masuk
melalui port 41 dan 42. Hal ini menyebabkan
piston bergerak ke bawah menutup exhaust
valve dan membuka inlet valve, sehingga
udara mengalir ke sirkuit trailer (kuning ).

Training Center 6 - 25
PT Chakra Jawara Pneumatic

Balanced Position
Jika tekanan dari footbrake valve
dipertahankan tetap, maka valve akan tetap
berada pada posisi seimbang, dimana
tekanan ke sirkuit trailer service (kuning)
seimbang dengan tekanan pada port 41 plus
kelebihan tekanan (predominance), Posisi ini
bisa disetel.

Handbrake Applied
Pada tahap ini tekanan keluar dari port
43 melalui handbrake valve. Hal ini
menyebabkan tekanan pada port 11
mengangkat bagian bawah piston sehingga
menutup exhaust valve dan membuka inlet
valve, sehingga men-supply tekanan ke
sirkuit trailer service (Kuning).

Broken Service (Yellow) Line


Akibat sirkuit trailer service (kuning)
port 22 rusak, ketika footbrake kembali di
tekan maka tidak ada peningkatan tekanan
pada supply dump valve, sehingga
menekannya ke bawah dan menutup port 11.
Sirkuit emergency (merah) port 12 sekarang
berhubungan dengan sirkuit yang rusak
sehingga trailer brake applied secara
automatis.

6 - 26 Training Center
Pneumatic PT Chakra Jawara

COMBINATION BRAKE CHAMBER

Function
Merupakan tabung yang dikombinasikan dengan brake
chamber dan dirancang agar sesuai ketika dipasangkan pada
rem tipe wedge . Juga dapat berfungsi ketika menggunakan
service brake dan juga parking dan secondary brake.

Training Center 6 - 27
PT Chakra Jawara Pneumatic

Driving Phase
Pada driving phase, handbrake
valve pada posis menjaga tekanan agar
konstan menekan pada spring brake
piston. Tekanan udara tersebut dapat
menahan pegas sehingga me-non
aktifkan rem. Sistem ini menjaga agar
kendaraan tidak dapat bergerak sampai
diperoleh tekanan udara yang cukup
untuk
menekan pegas.

Service Braking Phase


Service brake chamber merupakan
tipe diaphragma. Service brake
kendaraan di kontrol oleh footbrake,
dengan men-supply secara bertahap
tekanan ke service brake chamber,pada
posisi ini pegas masih ditahan oleh
tekanan dari handbrake valve.

Secondary and Parking Phase


ketika handbrake valve lever
dipindahkan dari posisi Off ke posisi
secondary and park, Secara bertahap
terjadi penurunan (keluar) tekanan udara
dari spring chamber dan memungkinkan
pegas memanjang. Meningkatnya
Secondary braking diakibatkan kenaikan
tekanan pegas yang menekan push rod.
Pada posisi parkir, tekanan udara
sepenuhnya dikeluarkan dan kendaraan
akan tertahan hanya oleh tekanan pegas.

Manual Release
Pegas juga dilengkapi dengan
baut yang memungkinkan kendaraan
dapat bergerak meskipun tidak ada
tekanan udara.

6 - 28 Training Center
Pneumatic PT Chakra Jawara

ROCKWELL STOP MASTER DRUM BRAKE

Function

Rest Position
Pada posisi pedal rem dilepaskan
wedge assembly akan ditahan agar tidak
turun oleh return spring.

Training Center 6 - 29
PT Chakra Jawara Pneumatic

Applied Position
Ketika rem di-applied, Tekanan udara
pada chamber akan menekan push rod dan
push rodmenekan wedge head dan roller
antara plungers sehingga menekan brake
shoe ke arah luar.

Applied Position
Apabila lining bergesekan dengan
drum, drum menekan brake shoe sesuai
dengan arah putaran dan menggerakan
plunger yang tertahan bersamanya.

Brake Release
Ketika rem di-release wedge spring
akan kembali dan chamber diaphragma
kembali ke posisi Off. Brake shoe dan lining
tertarik menajuhi drum akibat gaya dari
return springs dan plunger kembali pada
dudukannya.

6 - 30 Training Center
Pneumatic PT Chakra Jawara

Berfungsi menyetel secara


otomatis agar adjuster bolt dan sleeve
assembly bergerak ke-luar. Hal ini
dimungkinkan karena champer yang
saling berhadapan chamfers antara gigi
adjuster sleeve dan gigi pada guide pawl
(A) sehingga pawl akan terangkat
melawan spring

Ketika celah antara brake lining


dan drum melebihi batas yang ditentukan,
adjuster bolt akanmempunyai langkah
kerja yang besar sehingga
memungkinkan pawl melompat ke gigi
berikutnya pada adjuster sleeve.

Brake Release
Ketika rem di-release dan adjuster
bolt dan sleeve assembly kembali ke
posisi semula pada guide pawl, melalui
dua set gigi dan memutarkan sleeve
berlawanan dengan jarum jamdan
melonggar dari adjusting bolt, sehingga
mengurangi tekanan lining pada drum.

Training Center 6 - 31
PT Chakra Jawara Pneumatic

PAGE LEFT BLANK INTENTIONALLY

6 - 32 Training Center

Anda mungkin juga menyukai