Technical Codes
M1- Batteries ground - M2. Starter ground - M3. Upper cab ground - M4. Right hand inner cab
ground - M5. Left hand inner cab ground - M6 Left hand “on-: chassis ground - M7. Engine ground
- M8. Right hand ‘front chassis ground - TI-T2. Equipotential braid
OPERATING FEATURES
Sistem Konvensional
Pada Can Line terdapat tiga klasifikasi transmisi data pada databus yaitu :
1. Class A; Low speed, (pada Windscreen dan lampu-lampu)
2. Class B; Medium speed, (pada AC dan Sound system).
3. Class C; High speed, (pada ABS dan Traction control system).
Kelemahannya :
1. Jumlah koneksi mungkin bertambah
2. Biaya produksi total kendaraan meningkat.
3. Technical training sangat diperlukan.
4. Fungsi-fungsi sistem tidak dapat di baca pada wiring diagrams
Engine yang digunakan pada kendaraan sedang dan kendaraan berat dikembangkan
secara bertahap sebagai pengganti engine yang masih konvensional, hingga sekarang engine
memiliki seri baru, seri 2 (F2) dan seri 3 (F3) dengan Volume silinder yang berbeda
disesuaikan dengan beban kendaraan.
Sistem penginjeksian untuk semua engine menggunakan tipe tekanan tinggi dengan
pengoperasian pompa injektor yang digerakan oleh sebuah head distribution shaft, dimana
karakteristik ukuran dan laju aliran bahan bakar berbeda antara seri F2 dengan seri F3
tetapi mempunyai prinsip dan cara kerjanya yang sama.
Secara fisik sistem elektronik sama untuk semua seri, tetapi mempunyai software
yang khusus untuk setiap seri engine dan pada seri yang sama juga terdapat perbedaan
tergantung power yang dihasilkan.
COMMERCIAL CODING
ENGINE CODING
A. Engine rpm sensor on timing system shaft - B. Engine pre-heating resistance - C. Engine inlet temperature
sensor - D. Overfeed pressure sensor - E. Alternator - F. Engine oil level (optional) sensor - G. EDC central unit
(MS6) - H. Ground point on engine -1. Starter - J. Fuel temperature sensor - K. Turbine speed sensor - L.
Engine rpm sensor on flywheel - M. Variable geometry turbine control solenoid valve - N. Turbine actuator
pressure sensor - O. Fuel filter clogged signal
switch - P. Oil low pressure transmitter - Q. Oil pressure transmitter - R. Edc water temperature sensor - S.
Water temperature sensor - T. Connector on engine head for connecting to injectors solenoid valves - U.
Engine brake solenoid valve
Electronic Control Unit (ECU) MS6.2 mengatur fungsi-fungsi utama sebagai berikut:
· Penginjeksian bahan bakar
· Fungsi tambahann (Cruise control, speed limiter, power take-off, dan lain-lain)
· Variable Geometry turbine (VGT)
· Aktivasi Engine brake
· Self-diagnosis
· Recovery
ECU MS6.2 secara lebih jelasnya mengatur fungsi-fungsi seperti di bawah ini.
Pengaturan bahan bakar Pengaturan bahan bakar diatur atau tergantung pada:
- Posisi pedal gas.
- Putaran engine.
- Jumlah udara yang masuk.
Hasil pengaturan dapat juga disesuaikan dengan :
- temperatur air pendinginan.
Pengaturan pengiriman bahan baker oleh ECU MS6.2 juga
untuk menghindari :
- Kebisingan
- Polusi
- Overload
- Overheating
- Overspeed putaran turbin.
Pengiriman dapat disesuaikan juga ketika ::
- Engine brake diaktifkan
- Penggunaan peralatan tambahan (ASR, pembatas
kecepatan, dan lain-lain).
- Terjadi kerusakan serius sehingga engine dapat
mengurangi power dan bahkan stop.
Koreksi laju aliran (flow- Ketika masih dingin, engine mengalami hambatan tinggi untuk
rate) berdasarkan pengoperasiannya, gesekan mekanis yang tinggi, oli masih
temperatur air. sangat kental, variasi clearance belum optimal.
Kebanyakan bahan bakar yang diinjeksikan memadat (terjadi
kondensasi) pada permukaan logam yang masih dingin. Oleh
karena itu pada engine yang masih dingin pengiriman bahan
bakar lebih banyak dibandingkan engine yang panas.
Koreksi laju aliran (flow- Apabila terjadi gangguan atau sesuatu yang tidak diharapkan
rate) untuk mencegah MS6.2 dapat menyesuaikan pemasukan bahan bakar untuk
kebisingan, asap atau mencegah gangguan tersebut.
overload
Pengaturan putaran turbin Putaran turbin diatur secara kontinyu, dan memungkinkan
disesuaikan dengan kerja VGT.
Engine Startup Saat pertama kali engine berputar, terjadi sinkronisasi antara
fase yang terjadi pada silinder 1 sinyal yang dikirimkan oleh
sensor (sensor flywheel dan sensor distribution shaft).
Cold startup Cold startup dapat terjadi meskipun hanya satu dari tiga sensor
temperatur (air, udara atau gas oil) menunjukan temperatur
dibawah 100 C, pre-post heating akan diaktifkan.
Saat kunci kontak ON, pre-heating warning light akan menyala
sampai temperatur berubah (karena udara di intake manifold
dipanaskan), kemudian lampu berkedip dan engine dapat di
start.
Hot startup Jika temperatur menunjukan diatas 100 C, jika kunci kontak ON
lampu peringatan menyala selama 2 detik kemudian padam, dan
pada kondisi ini engine dapat di start.
Saat berjalan Ketika kunci kontak diputarkan, unit akan menyimpan informasi ke
(Run up) memori utama sampai engine berhenti.
After Run saat setiap engine dimatikan melalui kunci kunci kontak, unit
menunjukan masih mensuplay untuk beberapa saat melalui relay
utama.
Dan membiarkan memori mikroprosesor mentransfer beberapa data
dari memory utama (untuk tipe data yang mudah berubah) ke yang
tetap, dari RAM ke ROM, agar data selalu tersedia apabila engine
di start
Data penting ini memuat:
- Variasi setting engine (engine minimum, dan lain-lain)
- Kalibrasi untuk beberapa komponen
- Failure memori
Pemutusan Cut off adalah penghentian penyaluran bahan bakar selama engine
(cut off) mengalami perlambatan atau engine brake aktif.
Untuk mengurangi sambungan, panjang kabel ke injektor yang dapat menyebabkan noise
ketika pengiriman sinyal, ECU dipasangkan langsung pada blok engine yang dilengkapi
heat exchanger dan menggunakan bahan elastis untuk mengurangi getaran dari engine.
Component VGT
A. Actuator - B. Turbine rpm sensor - C. Turbo compressor - D. VGT actuator position sensor
-E VGT actvator control electro valve
Turbocharger
Open
Moving wall
Sensor ini merupakan tipe sensor induktif yang ditempatkan pada impeller spindle. Sensor
menghasilkan sinyal yang diperoleh dari gaya magnetis. Sinyal yang dihasilkan oleh sensor
ini digunakan ECU untuk menentukan putaran turbine (putaran maksimum 120.000 rpm).
Sensor ini dihubungkan ke ECU melalui pin A7 / A 16. Coil resistance sebesar 900 Ohm.