Pneumatic System
(Brake)
1. Air compressor (on engine) 2. APU 3. Tank 4. Distributor duplex (in cab)
5. Distributor parking brake (in cab) 6. Relay-valve 7. double-command valve (anticompound)
8. Servo-distributore with triple command (only vehicles fitted for towing) 9. ABS-Valve
10. Membrane cylinder front axles (simplex for K-vers. And 10ton on the first axle)
11. Rear axles membrane/spring cylinder 12. ASR-Electric valve (if present)
Service braking
Service brake dioperasikan melalui pedal rem, memperlambat atau menghentikan kendaraan
dengan mengerem laju roda-roda. Biasanya service brake terdisi dua bagian yang terpisah, satu
bagian ke roda bagian depan dan satu lagi ke roda bagian belakang. Bagian ketiga yang
disambungkan dengan control valve kedua bagian ini di sediakan untuk mengerem bagian trailer.
Emergency brake memungkinkan untuk memperlambat laju kendaraan dan menghentikannya pada
tempat yang aman ketika terjadi kerusakan pada sistem rem (service brake). Hal ini dimungkinkan
karena sistem rem tersebut dipisahkan menjadi bagian-bagian yang bekerja secara terpisah (dual
circuit) masing-masing axle.
Retarding braking
I.T.B. (Iveco Turbo Brake) merupakan engine brake yang digunakan pada Cursor engines
yang terdiri dari mekanisme yang dikontrol secara hidrolik untuk menghilangkan exhaust valve
clearance. Dengan mekanisme ini, pada akhir langkah kompresi (beberapa derajat sebelum TMA)
exhaust valves sedikit terbuka sehingga tekanan yang terjadi diruang bakar akan terbuang. Hal ini
akan menjadikan efek pengereman karena tidak ada tekanan yang menekan piston untuk bergerak
kembali ke TMB.
Parking brake
Parking brakemempunyai mekanismemekanis yang dapatmengerem laju roda-roda. Biasanya
diaktifkan dengan mengeluarkan pressure udara dari brake chamber sehingga spring akan menekan
wedge actuator sehingga mengakibatkan roda-roda terkunci. Biasanya parking brake dipasangkan
pada roda-roda belakang.
Brake system yang bagus, hasil pengereman diperoleh dari gesekan antara roda dengan
permukaan jalan. Tetapi ketika permukaan jalannya licin (daya cengkram lemah) seperti jalan yang
basah atau permukaan jalan bersalju, maka pengemudi harus menekan pedal rem secara perlahan
untuk mencegah roda-roda terkunci, sehingga dapat menimbulkan bahaya. Fungsi dari ABS adalah
untuk menghasilkan stabilitas kendaraan (pada semua situasi pengereman), mencegah roda-roda
terkunci dan tergelincir pada permukaan jalan sehingga daya cengkeram akan tetap terjadi.
- Mencegah roda-roda penggerak terjadi slip ketika mulai berjalan, akselerasi, ataupun ketika
sedang berjalan dengan membedakan pengereman pada roda-roda.
- Menjaga traksi yang optimal ketika kendaraan berjalan diatas permukaan jalan dengan
koefisien gesek kecil.
- Meningkatkan stabilitas khususnya ketika membelok pada permukaan jalan dengan koefisien
gesek yang rendah.
Identifikasi Port
Standar International ISO 6786 tahun 1980 memberlakukan keseragaman kode identifikasi untuk
pipa koneksi pada komponen-komponen sistim rem.
- Satu digit
- Dua digit
1 Inlet ( Supply )
11 Inlet 1 ( First/highest priority )
12 Inlet 2 ( Second priority )
13 Inlet 3 ( Third priority )
2 Outlet ( Delivery )
21 Outlet 1 ( First/highest priority )
22 Outlet 2 ( Second priority )
23 Outlet 3 ( Third priority )
24 Outlet 4 ( Fourth priority )
3 Exhaust
4 Signal ( Command )
41 Signal 1 ( First/highest priority ) Positive +
42 Signal 2 ( Second priority ) Positive +
43 Signal 3 ( Third priority ) Negative –
5 Free
6 Free
7 Alkohol ( Eurocargo )
8 Lubrication ( Hanya untuk kompressor )
9 Coolant ( Hanya untuk Kompressor )
AIR COMPRESSOR
Twin cylinder Air Compressor
Product : KNORR,WABCO
Displacement : 630 cm 3
Induction Stroke
Pada langkah ini Piston bergerak dari atas
menuju bawah, inlet valve membuka, sehingga udara
dapat masuk ke dalam silinder.
Compression Stroke
Pada langkah ini Piston bergerak dari
bawah menuju atas, inlet valve tertutup dan
outlet valve terbuka, sehingga udara yang
terdapat didalam silinder akan ditekan dan
dialirkan melalui port 2 ke air dryer.
AIR DRYER
Berfungsi sebagai :
Penyaring, pengering dan pengendalian tekanan-maximum didalam jaringan air system,
dengan memisahkan embun (uap air) yang terkandung dalam udara.
Charging Phase
Pada phase ini udara bertekanan dari
kompresor melalui port 11 masuk ke inlet
chamber. Dalam chamber ini akan terjadi
kondensasi karena terjadu penurunan
temperatur ketika udara melalui outlet valve
melalui vertical duct . Dibagian atas cartridge
terdapat penyerap debu,sehingga ketika udara
mencapai bagian ini selain akan terjadi
kondensasi juga partikel-partikel dari udara
akan disaring. sehingga hanya udara yang sudah
disaring uap air dan partikel-partikel lainnya
yang dapat mengalir ke tangki reservoir
melalui port 21 dan juga port 22.
Blocked Filter
Ketika filter tersumbat, tekanan udara tidak
mampu melewati cartridge. Pada saat ini Bypass
valve akan terbuka sehingga udara dari port 11
tetap masuk ke sistem meskipun tanpa melewati
saringan. Uap air akan terdapat dalam tangki
reservoir mengindikasikan bahwa air dryer
cartridge sudah tersumbat.
Fungsi : Untuk menjaga agar tekanan dalam sirkuit braking sistem tetap ada apabila salah satu
sirkuit atau lebih mengalami kerusakan.
Specification
Opening Pressure Ports 21/22 = 7.5 bar
Opening Pressure Ports 23/24 = 8.0 bar Static
Closing Pressure = 6.5+0.5 bar
Port Identification
1 = From Air Drier
21 = To Rear Service Circuit
22 = To Front Service Circuit
23 = To Handbrake/Trailer Circuit
24 = To Auxiliary Service Circuit
Specification
Regulator setting = 10.5 bar
Pressure Reducing Valve setting = 8.5 bar
Port identification
(air drier section)
1 From Compressor
21 To Four Circuit Protection Valve
23 To Compressor Energy Saving Device
24 Test Point
25 To Air Suspension System Port
identification
Predominance (perbedaan waktu pengereman) diantara 2 Saluran output 0,3 + 0,5 bar
(prioritas untuk Rem-belakang) / Saluran 21.
Jarak langkah Plunger 2 mm.
Kemampuan Tekanan-kerja pada Saluran 11 & 12 : 12,5+ 0,5 bar
Tekanan kerja pada Saluran 21 & 22 : 8 + 0,6 bar
Fungsi
Footbrake valve disupply udara langsung dari
reservoir service brake melalui port 11 dan 12
dan kemudian udara bertekanan dialirkan ke
komponen komponen brake system melalui port
21 dan 22. Valve ini self-limiting karena supply
udara dicegah jangan melampaui maximum
braking pressure. Hal ini untuk menjaga agar
menghasilkan tekanan yang tepat meskipun
tekanan pada tangki reservoir berubah-ubah.
Specification
Self Limiting Pressure = 7.6 ± 0.3 Bar
Port Identification
11 = From Rear Service Reservoir
12 = From Front Service Reservoir
21 = To Rear Service Brakes
22 = To Front Service Brakes
3 = Exhaust
Brake Applied
Ketika footbrake di aktifkan maka piston bagian
atas bergerak ke bawah sehingga menutup
exhaust port dan membuka inlet valve, kemudian
udara bertekanan akan mengalir dari port 11 ke
port 21 dan mensupply komponen service brake
bagian belakang.
Pada waktu yang bersamaan tekanan udara
mengalir melalui valve body dan mensupply
piston bagian bawah sehingga piston bergerak ke
bawah dan kembali menutup exhaust port dan
membuka inlet port , sehingga udara dari port 12
sekarang mengalir ke komponen-komponen
service brake bagian depan melalui port 22.
Balanced Position
Ketika tekanan terdapat pada bagian bawah
masing-masing piston, kedua piston akan
bergerak ke atas dan menutup inlet valve. valve
sekarang berada pada posisi balanced dimana
inlet dan exhaust valve tertutup. pergerakan
brake pedal selanjutnya hanya akan membuka
kembali inlet valve untuk menaikan brake
pressure atau membuka exhaust valve untuk
merelease pressure
Brake Released
Ketika brake pedal dilepaskan maka proses akan
kembali ke semula dimana tekanan dari sirkuit
service brake akan mengalir keluar melalui port
3. hal ini dapat terjadi sekaligus atas secara
perlahan tergantung posisi brake pedal.
RELAY VALVE
Relay valve mengirimkan (mengatur) tekanan pengereman pada roda-roda bagian depan
dan belakang berdasarkan penurunan kecepatan yang diinginkan.
A. Piston C. Gap
B. Gap D. Piston
Fungsi
Front service relay valve digunakan untuk mensupply udara dari front service brake chamber, ketika
memperoleh sinyal dari footbrake valve. Relay valve bereaksi dengan tepat dan seketika, untuk
mempercepat pengereman (applied) dan pelepasan (release) front service brakes.
Port Identification
1 From Front Service Reservoir
2 To Front Service Chambers
3 Exhaust
4 From FootbrakeValve
Braking Position
Tekanan udara dari footbrake valve masuk
melalui port 4 dan berada pada bagian atas
sehingga menekan relay piston ke bawah.
Turunnya piston akan menutup exhaust valve dan
membuka inlet valve, sehingga udara dari port 1
yang disupply dari front brake chambers mengalir
melalui port 2.
Released Phase
Pada posisi ini tidak ada udara yang disupply dari
footbrake valve ke port 4, sehingga inlet valve
tertutup dan exhaust valve terbuka, sehingga
tekanan udara dari front service brake chambers ke
luar (ke atmosfir) melalui port 3.
Handbrake valve digunakan untuk menahan pergerakkan kendaraan agar tetap diam pada saat
kendaraan dalam kondisi parkir traktor dan trailer dengan mengeluarkan pressure pada spring brake
chamber melalui spring brake relay valve pada tractor dan trailer control valve untuk mengerem trailer.
Spesification
1 Dari Springbrake dan Trailer Reservoir
21 Ke Handbrake RelayValve
22 Ke Trailer ControlValve
3 Exhaust
Dual Control Valve With Integrated Check Valve/ Hand brake Valve.
Fungsi
Handbrake relay valve berfungsi untuk mensupply udara danmengeluarkannya dari spring brake
chamber, ketika diberi sinyal dari handbrake valve. Handbrake relay valve akan bereaksi cepat, ketika
diaktifkan dan ketika melepaskan spring brakes.
Port Identification
1 Dari Springbrake dan Trailer Reservoir
2 Ke Springbrake Chambers
3 Exhaust
41 Dari HandbrakeValve
42 Duplex distributor control
Handbrake Release
Tekanan udara dari handbrake valve masuk
melalui port 4 dan berada pada bagian atas relay
piston sehingga menekannya ke bawah.
Bergeraknya piston ke bawah menutup exhaust
valve dan membuka saluran inlet, Sehingga udara
dari port 1 untuk mensupply springbrake chambers
melalui port 2, sehingga membebaskan
springbrakes.
Handbrake Applied
Pada posisi ini tidak ada udara yang masuk ke
handbrake valve melalui port 4, sehingga inlet valve
tertutup dan exhaust valve terbuka, Udara dari
springbrake chambers keluar melalui port 3
sehingga terjadi pengereman pada tractor unit.
Function
Untuk men-supply tekanan secara bertahap terhadap trailer service (kuning) sesuai dengan
penggunaan footbrake valve. Juga untuk mensupply tekanan ke trailer service (kuning) ketika
handbrake valve pada posisi sekunder.
Specification
Trailer predominance = 0.5 bar
Port Identification
11 Dari Handbrake/Trailer Reservoir
12 Ke Trailer Emergency (merah)
22 Ke Trailer Service (yellow)
3 Exhaust
41 Dari FootbrakeValve (Front Service)
42 Dari FootbrakeValve {Rear Service)
43 Dari HandbrakeValve (inverse sianal)
Running Position
Pada posisi ini, udara masuk melalui port 11 dari
springbrake dan trailer reservoir;Udara akan
melewati trailer control valve untuk mensupply
saluran trailer emergency (merah) melalui port 12.
Pada saat yang bersamaan udara masuk dari
handbrake valve ke port 43 (sebaliknya) untuk me-
release trailer brakes yang kemudian keluar ke
atmosfir melalui port 22 ke port 3
Service Braking
Ketika footbrake ditekan,udara masuk melalui
port 41 dan 42. Hal ini menyebabkan piston
bergerak ke bawah menutup exhaust valve dan
membuka inlet valve, sehingga udara mengalir ke
sirkuit trailer (kuning ).
Balanced Position
Jika tekanan dari footbrake valve dipertahankan
tetap, maka valve akan tetap berada pada posisi
seimbang, dimana tekanan ke sirkuit trailer service
(kuning) seimbang dengan tekanan pada port 41
plus kelebihan tekanan (predominance), Posisi ini
bisa disetel.
Handbrake Applied
Pada tahap ini tekanan keluar dari port 43 melalui
handbrake valve. Hal ini menyebabkan tekanan
pada port 11 mengangkat bagian bawah piston
sehingga menutup exhaust valve dan membuka
inlet valve, sehingga men-supply tekanan ke sirkuit
trailer service (Kuning).
Function
Merupakan tabung yang dikombinasikan dengan brake chamber
dan dirancang agar sesuai ketika dipasangkan pada rem tipe wedge .
Juga dapat berfungsi ketika menggunakan service brake dan juga parking
dan secondary brake.
Driving Phase
Pada driving phase, handbrake valve pada posisi
menjaga tekanan agar konstan menekan pada
spring brake piston. Tekanan udara tersebut
dapat menahan pegas sehingga me-non
aktifkan rem. Sistem ini menjaga agar
kendaraan tidak dapat bergerak sampai
diperoleh tekanan udara yang cukup untuk
menekan pegas.
Manual Release
Pegas juga dilengkapi dengan baut yang
memungkinkan kendaraan dapat bergerak
meskipun tidak ada tekanan udara.
Function
Rest Position
Pada posisi pedal rem dilepaskan wedge assembly
akan ditahan agar tidak turun oleh return spring.
Applied Position
Ketika rem di-applied, Tekanan udara pada
chamber akan menekan push rod dan push
rodmenekan wedge head dan roller antara
plungers sehingga menekan brake shoe ke arah
luar.
Applied Position
Apabila lining bergesekan dengan drum, drum
menekan brake shoe sesuai dengan arah putaran
dan menggerakan plunger yang tertahan
bersamanya.
Brake Release
Ketika rem di-release wedge spring akan kembali
dan chamber diaphragma kembali ke posisi Off.
Brake shoe dan lining tertarik menajuhi drum
akibat gaya dari return springs dan plunger kembali
pada dudukannya.
Brake Release
Ketika rem di-release dan adjuster bolt dan
sleeve assembly kembali ke posisi semula pada
guide pawl, melalui dua set gigi dan
memutarkan sleeve berlawanan dengan jarum
jamdan melonggar dari adjusting bolt, sehingga
mengurangi tekanan lining pada drum.