ENGINE
PT.PAMAPERSADA NUSANTARA
PLANT PEOPLE DEVELOPMENT
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
K ATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga dapat tersusun buku “ ENGINE“.
Buku ini disusun untuk melengkapi bahan pelatihan di lingkungan PT. Pamapersada Nusantara khususnya
Plant Departement.
Buku ini disajikan dalam bentuk yang sederhana, dengan harapan dalam pemahamannya akan lebih
mudah, khususnya bagi Calon Mekanik atau Junior Mekanik dibidang Alat-alat Berat.
Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, maka
dengan keterbatasan yang ada penyusun sangat mengharap kritik dan saran dari para pembaca untuk
meningkatkan kesempurnaan buku ini sehingga tidak terjadi salah persepsi untuk pemahaman dari isi dan
makna terhadap buku ini.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
terselesaikannya buku ini.
Jakarta,
Penyusun
Plant Training Development
1
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................................... 1
• CYLINDER HEAD............................................................................................................................................ 24
• CYLINDER BLOCK .......................................................................................................................................... 33
• CYLINDER LINER ........................................................................................................................................... 37
• PISTON ......................................................................................................................................................... 42
• RING PISTON ................................................................................................................................................ 46
• CRANKSHAFT ................................................................................................................................................ 48
• CONNECTING ROD ....................................................................................................................................... 57
• VALVE, VALVE GUIDE & VALVE SEAT ........................................................................................................... 60
• ROCKER ARM................................................................................................................................................ 64
• TAPPET & CAM FOLLOWER .......................................................................................................................... 66
• FIRING ORDER, TABLE SEQUENCE & VALVE TIMING ................................................................................... 69
• CYLINDER BLOCK .......................................................................................................................................... 77
• TIMING GEAR ............................................................................................................................................... 79
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
B. Klasifikasi Engine
Diesel engine merupakan salah satu tipe dari internal combustion engine (motor bakar dalam). Internal
combustion engine (motor bakar dalam) merubah energi panas yang dibangkitkan dari hasil pembakaran
fuel menjadi energi mekanik. Combustion engine (motor bakar) dapat diklasifikasikan menjadi internal
combustion engine (motor bakar dalam) dan external combustion engine (motor bakar luar).
Berdasarkan fungsinya maka terminologi engine biasa digunakan sebagai sumber tenaga atau penggerak
utama (prime power) pada machine, genset, kapal (marine vessel) ataupun berbagai macam peralatan
industri.
3
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
B. GASOLINE ENGINE
Pada gasoline engine dilengkapi dengan karburator sebagai tempat pencampuran udara dan bahan bakar.
Campuran udara dan bahan bakar dihisap ke dalam ruang bakar dan dikompresikan hingga mencapai
tekanan dan temperatur tertentu. Pada akhir langkah kompresi, busi memercikkan api sehingga terjadi
pembakaran.
5
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Selain perbedaan diatas, di bawah ini dijelaskan tentang keuntungan dan kerugian diesel engine.
♥ Keuntungan Diesel Engine
• Biaya pengoperasian lebih ekonomis karena harga bahan bakar lebih murah.
• Thermal efficiency tinggi (motor bensin adalah 20 – 30% dan motor diesel adalah 30 – 35%).
• Bahaya kebakaran lebih rendah karena titik nyala (flashing point) fuel relative lebih tinggi.
• Tidak membutuhkan sistem penyalaan (ignition device) dan carburator.
• Dapat menghasilkan tenaga yang besar pada putaran rendah.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Kesimpulan :
Dua kali langkah piston atau satu kali putaran crank shaft, menghasilkan satu kali pembakaran.
7
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
ENGINE 4 LANGKAH
Kesimpulan :
Empat kali langkah piston atau dua kali putaran crank shaft, menghasilkan satu kali pembakaran.
8
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Pada umumnya ruang bakar di klasifikasikan menurut letak intake valve dan exhaust valve.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
♥ T-head type
Ruang bakar T - head type Intake dan exhaust valve
masing masing dipasang secara terpisah di sisi kanan dan
kiri dari silinder block. Tipe ini memudahkan udara masuk
dan keluar tetapi efisiensi panas (thermal efficiency)
kurang baik karena memerlukan waktu lama untuk
meratakan pembakaran, karena itu ruang bakar tipe ini
sangat jarang digunakan.
♥ F-head type
Ruang bakar F-head type Intake dan exhaust valve
masing-maing dipasang pada silinder head dan pada sisi
silinder block. Tipe ini adalah gabungan (perpaduan) dari
tipe over head valve dan tipe side valve. Bentuk ruang
akar mirip dengan tipe side valve. Mekanisme gerakan
valve ruang bakar F-head type lebih komplek sehingga
tipe ini jarang digunakan.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Keuntungan :
• Efisiensi panas lebih tinggi dan pemakaian bahan bakar lebih hemat.
• Start dapat dilakukan dengan mudah pada waktu mesin dingin tanpa menggunakan alat pemanas.
• Cocok untuk mesin - mesin besar ( high power ) karena konstruksi dari kepala silinder lebih
sederhana.
• Temperatur gas buang relatif lebih rendah.
Kerugian :
• Sangat peka terhadap mutu bahan bakar dan membutuhkan mutu bahan bakar yang baik.
• Membutuhkan tekanan injeksi yang lebih tinggi.
• Sering terjadi gangguan pada nozzle dan umur nozzle lebih pendek karena menggunakan multiple
hole nozzle (nozzle lubang banyak).
• Dibandingkan dengan jenis ruang bakar tambahan, turbulensi lebih lemah, sehingga sulit untuk
kecepatan tinggi.
12
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Keuntungan:
♥ Jenis bahan bakar yang dapat digunakan lebih luas, karena turbulensi yang baik maka percampuran
udara dan bahan bakar lebih sempurna.
♥ Perawatan pompa injeksi lebih mudah karena tekanan penyemprotan lebih rendah dan tidak terlalu
peka terhadap perubahan saat injeksi.
♥ Detonasi berkurang dan bekerjanya mesin lebih baik sebab menggunakan throttle nozzle.
Kerugian :
♥ Biaya pembuatan lebih mahal sebab perencanaan silinder head lebih rumit.
♥ Membutuhkan motor starter yang besar.
♥ Kemampuan start awal kurang baik, karena itu harus menggunakan alat pemanas.
♥ Pemakaian bahan bakar lebih boros.
13
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Keuntungan :
♥ Dapat menghasilkan putaran tinggi karena turbulensinya yang baik pada saat kompresi.
♥ Gangguan pada nozzle berkurang karena menggunakan nozzle tipe pin.
♥ Putaran mesin lebih tinggi dan operasinya lambat, menyebabkan jenis ini cocok untuk automobil.
Kerugian :
♥ Konstruksi silinder head rumit.
♥ Efisiensi panas dan pemakaian bahan bakar lebih boros dibandingkan dengan tipe ruang bakar
langsung.
♥ Detonasi lebih besar pada kecepatan rendah.
APLIKASI ENGINE
Tabel di atas menunjukkan contoh aplikasi engine SAA12V140E-3 yang terpasang pada unit D475A-5,
HD785-7, PC2000-8, WA800-3 dan WA900-3.
14
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
15
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Stroke: menunjukkan jarak yang ditempuh oleh piston untuk bergerak dari BDC menuju TDC atau
sebaliknya.
• Total piston displacement dari seluruh engine. Sehingga bila ada engine 6 cylinder, maka total piston
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Perhatikanlah tabel di atas, engine di atas memiliki type SAA12V140E-3. Pada pelajaran Pengenalan
Product sebelumny anda telah dijelaskan bagaimana cara membaca arti kode pada engine. Silahkan
anda tulis pada clue di bawah ini.
S AA 12 V 140 E -3
A
• S adalah kependekan dari supercharger. Artinya engine ini dilengkapi dengan turbocharger
untuk meningkatkan jumlah udara yang akan dikirim menuju ke ruang bakar.
• AA artinya engine ini dilengkapi dengan air to air aftercooler (intercooler) yang digunakan
untuk menurunkan temperature udara yang yang akan masuk ke ruang bakar. Sehingga
banyaknya udara yang masuk ke ruang bakar meningkat.
• 12 artinya jumlah cylinder liner pada engine ini adalah 12 cylinder.
• V artinya engine ini 12 cylinder yang berbentuk V type. 6 cylinder di sebelah kiri dan 6 cylinder
di sebelah kanan.
• 140 artinya diameter cylinder liner adalah 140 mm.
• -3 artinya modifikasi ke 3.
• Kalau diameter cylinder liner adalah 140 mm maka berapakah besarnya r atau jari – jari dari
engine ini?
Jawab : ................................................................
17
• Selanjutnya gunakan rumus total piston displacement dan hitunglah apakah total piston
displacement sebesar 30.500 cc tersebut benar 100%! Jawab : Ya / Tidak (Coret yang tidak perlu
Page
ya).
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Berdasarkan besarnya diameter cylinder liner dengan besarnya langkah (stroke) maka engine dibagi
menjadi 3 jenis yaitu Square Stroke engine, Long stroke engine dan short stroke engine.
• Square stroke engine : Diameter dan stroke sama. Contoh Stroke 100 mm, Diameter 100 mm.
• Short stroke engine : Stroke (langkah) dari BDC ke TDC lebih pendek (kecil) daripada diameter cylinder
liner. Contoh : Stroke 100 mm, Diameter 150 mm.
• Long stroke engine : Stroke (langkah) dari BDC ke TDC lebih panjang (besar) daripada diameter cylinder
liner. Contoh Stroke : 100 mm, Diameter : 50 mm.
• Silahkan anda lihat lagi tabel di halam sebelumnya. Menurut anda engine HD785-7 tersebut termasuk
engine type apa ya? Jawab : .....................
• Perhatikan tabel di atas, berdasarkan besarnya diameter cylinder liner dibandingkan dengan stroke,
18
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Selanjutnya silahkan anda lakukan penghitungan besarnya total piston displacement dari engine
tersebut!
Jawab :........................
• Di samping rumus volume tabung, telah saya lampirkan tangga satuan panjang, sebelum anda
melangkah lebih jauh ke pelajaran selanjutnya pastikan anda memahami bagaimana cara
mengkonversi dari masing – masing satuan panjang tersebut (mudah – mudahan anda tidak melupakan
pelajaran saat kelas 2 SD ini. Tapi kalau anda terlalu banyak mengkonsumsi MICIN maka bisa dipastikan
pelajaran satuan panjang ini sudah menguap entah kemana.
LATIHAN
• Contoh soal :
19
Bila ada engine 1 cylinder beroperasi 1800 Rpm (Rotasi Per Menit), maka berapakah pembakaran yang
terjadi selama 1 detik?
Page
Jawab :........................
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Contoh soal 2 :
Bila ada engine 12 cylinder beroperasi 2000 Rpm, maka berapakah jumlah pembakaran yang terjadi
pada engine tersebut selama 2 jam?
Jawab :........................
• Ingat ya, untuk mendapatkan 1 kali pembakaran memerlukan 2x putaran crankshaft. Sehingga bila
engine running 3600 Rpm, maka pembakaran yang terjadi selama 1 detik untuk engine 1 cylinder
adalah :
3600/ 2 (putaran crankshaft) = 1800 x per menit
1800/ 60 detik = 30 x kali pembakaran
• Kenapa harus dibagi 60? karena 1 menit sama dengan 60 detik. (Hayo,,,,lupa lagi. Kurangi MICIN)
Soal Latihan :
1. Bila ada engine SAA12V140E-3 running dengan putaran engine 2500 Rpm, berarti berapa kali
pembakaran yang terjadi selama 1 detik untuk 1 cylinder?
Jawab : .......................................
2. Bila ada engine SAA6D140E-5 running dengan putaran engine 2500 Rpm, berarti berapa kali
pembakaran yang terjadi selama 12 Jam?
Jawab : ..........................................
3. Bila ada engine SAA6D170E-5 berputar 2200 Rpm, maka berapakah injeksi yang terjadi pada
engine tersebut selama 9 Jam?
Jawab : ..........................................
• CR (Compression Ratio) : Perbandingan antara volume cylinder sebelum di kompresi dengan setelah di
kompresi.
• Standart compression ratio untuk engine SAA12V140E-3 adalah 16,7.
• CR = VS + VC
20
VC
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• VC = Volume compressi.
• Contoh soal :
Bila piston yang digunakan adalah flat di bagian atas, maka berapakah tinggi VC apabila engine yang
digunakan adalah SAA6D140E-3, CR : 10 dan panjang stroke adalah 165 mm.
• Cara mengerjakan soal tersebut adalah sbb :
• CR = (VS + VC) / VC
• 10 = (165+VC) / VC
• 10-1 = 165/VC
• 9 = 165/VC
• 9VC = 165
• VC = 165/9
• Tinggi VC = 18 mm
• Soal Latihan :
1. Bila diketahui CR = 16, pada unit SAA12V140E-3, berarti berapakah tinggi dari VC bila tinggi dari VS
adalah 140 mm?
Jawab :............................
2. Bila diketahui CR = 12, pada unit SAA12V140E-3, berarti berapakah tinggi dari VC bila tinggi dari VS
adalah 100 mm?
Jawab : ............................
3. Bila diketahui engine SAA6D140E-5 merupakan square stroke engine, maka berapakah tinggi dari
VC bila Compression Ratio pada engine tersebut 15?
Jawab : ............................
• Friction/gesekan: Friction adalah tahanan yang timbul dari gesekan antara dua permukaan yang saling
bergerak relatif satu sama lain. Contoh: Friction yang terjadi antara piston dan dinding liner pada saat
piston bergerak ke atas dan ke bawah. Friction menimbulkan panas yang merupakan salah satu
penyebab utama keausan dan kerusakan pada komponen.
• Engine low idle adalah putaran engine terendah tanpa beban.
• Engine High Idle adalah putaran engine tertinggi tanpa beban.
21
• Engine rated speed adalah putaran engine pada saat HP (Horse Power) Maximum.
• Stall speed adalah putaran engine pada saat torque converter stall. (Akan dilanjutkan pada pelajaran
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Engine compression pressure adalah tekanan udara yang dihasilkan pada langkah compressi di dalam
cylinder.
• Engine hunting adalah keadaan pada saat putaran engine tidak stabil (lebih sering dikarenakan proses
bleeding (membuang udara dari fuel system) yang kurang sempurna.
• Boost pressure adalah tekanan udara pada intake manifold untuk engine yang dilengkapi turbocharger
(satuan yang digunakan adalah mmHg/kPa).
• Blow by pressure adalah tekanan yang diizinkan di dalam crankcase (satuan yang digunakan adalah
mmAq/Kpa/mmH2O).
• ASTM adalah American Standart Testing & Material.
• Tabel di atas menunjukkan standart fuel yang digunakan pada unit PC1250-8.
• Tabel di atas menunjukkan standart oli engine yang digunakan pada unit PC1250-8, rekomendasi dari
factory menggunakan oli engine type multigrade oil.
• Multi grade oil adalah Oli yang mempunyai sifat kekentalannya dapat menyesuaikan dengan
perubahan temperature.
22
• Tabel di atas menunjukkan banyaknya jumlah oli yang di isikan pada engine oil pan HD785-7 134 liter.
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Specified capacity artinya : keseluruhan oli yang terdapat pada system baik yang berada pada oli pan
maupun yang terjebak di parts dan line lubrication.
• Refill capacity artinya jumlah oli yang diisikan pada saat service. Karena pada saat service, oli yang bisa
dibuang hanya yang berada di oil pank, sementara yang sirkulasi dan terjebak di system tidak bisa di
drain (dibuang).
• Tabel di bawah ini menunjukkan kapasital fuel tank pada unit HD785-7 sebanyak 1.308 liter.
• Ejector pipe adalah berfungsi untuk menyedot debu dan kotoran dari Pre-Cleaner secara otomatis
untuk dibuang ke atmosfir melalui exhaust pipe saat engine hidup.
• Pre Cleaner berfungsi untuk menyaring debu yang/partikel yang besar-besar. (sebagai penyaring awal).
• Jenis pre cleaner adalah cyclone dan mulicyclone (komaklone).
23
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Cylinder head berfungsi sebagai tempat kedudukan dari Valve, Rocker arm dan Injector.
• Pada bagian cylinder head ditutup dengan menggunakan cylinder head cover.
• Struktur dari cylinder head tergantung pada metode pembakaran. Bentuk dari cylinder head dan lain -
lainnya sehingga kondisi tersebut menyebabkan perbedaan struktur dari cylinder head antara lain
seperti dibawah ini :
a. Direct injection type dan pre combustion type.
b. Two valve system dan four valve system.
c. Sectional type dan solid type.
d. Injection nozzle type dan injection type.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
b. Two valve type cylinder head dan four valve type cylinder head.
* Two valve cylinder head, hanya mempunyai satu intake valve dan satu exhaust valve. Untuk four valve
type cylinder head mempunyai dua intake vaklve dan dua exhaust valve.
* Dalam langkah pemasukan, udara segar harus masuk sebanyak mungkin dalam waktu tertentu untuk
memperbaiki campuran udara dengan bahan bakar yang diinjeksikan. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut diatas intake dan exhaust valve harus dibuat besar bila memngkinkan tempatnya dan tidak
melewati batas lubang cylinder.
* Tempat valve yang sempit atau ruangan tdak cukup, dapat menambah efektifitas penempatan dengan
membuat empat buah valve atau dua valve intake dan dua valve exhaust.
* Four valve type, walaupun menambah biaya dibanding Two Valve Type disebutkan struktur yang lebih
rumit, tetapi jumlah udara yang dimasukkan lebih banyak dan memperbaiki percampuran bahan bakar.
Sectional Type
Solid Type
26
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Nozzle Type
Injector Type
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Specifications
Cylinder head
Direct injection type Valve seat
4-valve type Valve seat inserts are press fitted to both intake
Split-type 1 cylinder, 1 cylinder head and exhaust valves
Centralized cooling system for valve bridge and
injector Rocker cover
Cylinder head bolt: Plastic-region tightening O-ring seal
Injector
Installation: Dry type (without sleeve)
• Cylender head cover digunakan untuk menutup bagian atas cylinder head dan disekat dengan
menggunakan o-ring seal.
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Cylinder head menahan tekanan pembakaran, mengendalikan panas dalam ruangan ( dengan system
pendinginan ) dan tempat duduknya mecahnism valve intake / exhaust dan mecahanism penyemprotan
bahan bakar.
Dengan demikian cylinder head harus dilengkapi dengan mecanism yang komplet dan mempunyai
kekuatan yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi. Untuk itu perlu dilakukan bermacam-
macam test dan pengukuran pada cylinder head.
Dibawah ini digambarkan lokasi head yang harus diperiksa dan diukur.
♥ Tighten the cylinder head mounting bolt in order of [1] to [7] artinya bolt mounting cylinder head sesuai
dengan urutan 1 s.d 7.
♥ Berikan pendandaan pada baut yang telah di torque.
♥ Bolt Mounting ini hanya bisa digunakan sebanyak 5 torque. Setelah di torque 5x, maka
29
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
♥ Angle torque methode/ Plastic Range Turning angle methode adalah metode pengencangan baut
dengan cara di torque maksimal standart kemudian ditambahkan beberapa derajat kearah
mengencang.
♥ Satuan yang digunakan pada torque wrench adalah kgm, Nm dan Lbfeet.
♥ Cylinder Head Lapping : Proses perataan pada permukaan cylinder head.
♥ Bila pengukuran kerataan cylinder head (strain of cylinder head mounting face) maka bisa dilakukan
proses cylinder head lapping.
30
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
♥ Nomer 4 pada gambar di atas menunjukkan posisi dari exhaust manifold yang akan terhubung dengan
cylinder head dan akan mengalirkan gas buang menuju ke exhaust line (turbocharger).
31
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
32
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
CYLINDER BLOCK
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
menyekat coolant yang berada di bagian atas sisi luar liner (water jacket), Lower seal berfungsi untuk
menyekat oli dan middle seal sebagai back up bila terjadi kerusakan pada upper dan lower seal.
Page
• Bila ketiga seal tersebut mengalami kerusakan, maka coolant akan bercampur dengan oli engine.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Latihan
• Pada gambar di atas, apa nama parts yang ditunjukkan oleh gambar nomer 24?
35
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
36
Berdasarkan konstruksinya terdapat 2 jenis cylinder block, yaitu inline type dan V-type cylinder block.
Page
Yang menggunakan V type contohnya engine SAA12V140E-3 dan inline type (SAA6D114E-3).
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
CYLINDER LINER
37
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Cylinder liner merupakan komponen combustion chamber yang berhubungan dengan tekanan tinggi,
dan beban gesek yang besar sebagai akibat gerak naik turun piston.
• Cylinder liner harus tahan terhadap temperatur tinggi, tidak mudah aus dan mampu menerima gaya
yang besar dari piston.
• Ukuran cylinder liner harus sesuai dengan ukuran piston dan ring piston.
• Liner harus mempunyai kemampuan menyerap panas dan mentransfer seluruh panas dari permukaan
dalam liner ke permukaaan luar liner. Liner harus tahan karat karena pada permukaan bagian luar
berhubungan langsung dengan air pendingin. Untuk menjamin efisiensi pendingin yang tinggi,
ketebalan liner lebih kurang 5 – 10 mm.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
39
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Connecting Rod
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
PISTON
FUNGSI PISTON
Piston adalah komponen yang langsung berhubungan dengan gas pembakar dan menerima beban berat
yang disebabkan tekanan pembakaran. Piston bergerak berulang-ulang dengan kecepatan tinggi sehingga
menderita beban gesek yang besar. Piston harus memenuhi syarat sebagai berikut :
• Kuat.
• Tahan terhadap panas.
• Memiliki berat yang sedang (tidak menghasilkan inertia yang besar pada kecepatan tinggi).
• Memiliki pemuaian yang kecil dari akibat panas.
• Memiliki kestabilan yang tinggi (faktor kelelahan material besar) tidak mudah aus.
MATERIAL PISTON
Material piston dibuat dari allumunium alloy terdiri dari silikon (Si), nickel (Ni), copper (Cu). Pada
umumnya material piston terdiri dari nickel allumunium alloy called Lo-ex, dengan spesifik gravity rendah
(diatas 27), tahan panas dan dapat menyalurkan panas dengan cepat. Penyerapan panas dari allumunium
alloy tiga kali lebih tinggi dibanding cast iron.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
ENGINE PISTON
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Kepala piston yang kepalanya lebih kecil akan menjadi sama besar akibat pemuaian dan perbedaan
temperatur antara atas dan bawah piston.
• Berdasarkan sistem bahan bakar dan bentuk ruang bakar maka dikenal dua macam piston, yaitu:
1. Pre combustion piston mempunyai heat plug pada crown.
2. Direct injection piston tidak mempunyai heat plug.
44
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
45
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
RING PISTON
• Piston ring berfungsi untuk menahan tekanan gas kompresi di dalam cylinder, menjaga ketebalan oil
film pada dinding cylinder dan mentransfer panas dari piston ke cylinder liner.
• Ring bagian atas disebut ring kompresi untuk mencegah kebocoran gas kompresi, dan ring bagian
bawah disebut ring oil yang bekerja menjaga ketebalan oil film.
• Tekanan gas kompresi akan mempercepat keausan ring piston dan mengurangi tenaga engine.
Kebocoran pada piston ring akan meningkatkan konsumsi oli.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Piston ring sering menerima temperatur dan tekanan tinggi, beban gesek yang tinggi dan hentakan
yang disebabkan gerakan reciprocating dari piston.
• Untuk mengatasi kondisi yang demikian piston ring dibuat dari special cast iron yang memiliki
ketahanan terhadap panas dan tahan gesek, dan dilapisi dengan chrome platina pada lingkaran
luarnya.
47
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
CRANKSHAFT
Fungsi Crankshaft
• Crankshaft merubah gerak turun naik piston menjadi gerakan berputar yang dipakai untuk melakukan
kerja. Di dalam crankshaft terdapat saluran lobang tempat jalannya oli yang disebut oil gallery. Lubang
saluran oli dibuntu pada satu ujungnya dengan plug atau set screw.
• Untuk mengurangi gerak maju atau mundur pada crankshaft (gerakan maju-mundur crankshaft
tersebut biasa disebut End Play) maka dipasanglah thrust metal.
Struktur Crankshaft
• Crankshaft merupakan komponen yang menerima tenaga gerak dari piston.
• Crankshaft Bersama dengan connecting rod merubah gerakan naik/turun piston menjadi gerak putar.
• Crankshaft engine dengan beban sedang didukung dua main journal pada setiap dua piston.
• Crankshaft engine dengan beban berat didukung dengan dua main journal pada setiap satu piston.
Jumlah main journal pada crankshaft sama dengan jumlah piston di tambah satu.
• Main journal dan pin journal (crank pin) selalu menerima beban berat dan bervariasi dengan gesekan
kecepatan tinggi. Karena itu crankshaft harus kuat dan tahan terhadap gesekan.
• Pada umumnya crankshaft dibuat dari besi tempa dengan carbon tinggi dan pengerasan dengan
chrome ditambah molybdenum. Permukaan journal dikeraskan dengan induksi frekwensi tinggi.
48
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Main bearing dan connecting rod atau biasa disebut dengan metal bearing terpasang dengan pas pada
masing-masing main journal dan crank pin journal.
• Bearing adalah yang mendukung langsung pada bagian yang bergesekan dari crankshaft dan selalu
menerima tekanan pada permukaannya dan gesekan dengan kecepatan tinggi.
• Disamping harus tetap kedudukannya bearing juga harus memiliki kekuatan yang besar dan dapat
menyesuaikan.
• Pada metal bearing terdapat oil groove yang tujuannya untuk membawa oli ke seluruh permukaan
bearing dan membuat pergerakan atau gesekan menjadi lembut. Selain itu, oil groove juga sebagai
penampung oli pada saat engine mati untuk menjaga persentuhan yang baik pada permukaan shaft.
• Untuk menjaga kehalusan crankshaft bearing harus dibuat lebih lunak tetapi kuat dan permukaan
dapat menyesuaikan, dengan demikian bearing dibuat dari material yang berbeda untuk memenuhi
persyaratan diatas dan bearing ada yang mempunyai lebih dari dua jenis material.
• Gambar nomer 2 di atas adalah crank gear yang akan memutar timing gear sehingga bisa meneruskan
gerakan menuju ke water pump, fuel pump, alternator, compressor dan oil pump engine.
• Nomer 3 adalah key yang berfungsi untuk menjaga posisi dari crank gear (2)
• Metal upper (4,6) dan metal lower (5,7) berfungsi sebagai bantalan antara crankshaft dengan main cap
50
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Pada bagian depan crankshaft terdapat vibration damper (front damper). Front damper ini berfungsi
untuk meredam getaran yang terjadi akibat putaran crankshaft (torsional vibration).
• Crankshaft selalu menerima gaya puntir pada saat tekanan pembakaran yang dihasilkan di dalam
cylinder diteruskan ke crankshaft sehingga menyebabkan bergetarnya crankshaft.
• Jika terjadi getaran resonan antara getaran crankshaft dan getaran pembakaran akan membangkitkan
getaran yang lebih kuat dan dapat mengganggu gerakan crankshaft. Untuk mengatasi hal itu dipasangn
vibration damper.
• Type vibration damper ada yang berupa rubber damper dan viscous damper yang menggunakan silicon
oil high viscosity. Damper memafaatkan inertia dari pemberatnya dan inertia dari crankshaft untuk
mengimbangi getaran/vibrasi.
• Sesuai maintenance standart crankshaft, bolt mounting front damper harus di torque 3 tahap. Pertama
di torque 7,5 kgm. Kedua di torque 25 kgm dan terakhir di torque 36 kgm.
51
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Dowel Pin
Engine flywheel
• Apabila di bagian depan engine terhubung dengan front damper, maka pada bagian belakang engine
akan terhubung dengan fly wheel (1).
• Fly wheel ini akan bertugas untuk meneruskan putaran engine menuju ke system unit seperti PTO
(Power Take Off), Hydraulic Pump, Transmisi dll.
• Di gambar sebelah kanan atas, pada nomer 7 adalah rear seal yang bertugas untuk menyekat agar oli
engine tidak bocor keluar di sela – sela ujung crankshaft. Rear seal terpasang pada fly wheel housing
untuk menyekat komponen yang bergerak pada crankshaft. Ada dua jenis rear seal, single lip type seal
dan double lip type seal.
• Dalam pemasangan double lip seal jangan sampai lipnya terlipat keluar karena mengakibatkan oil
bocor dan lip menjadi rusak.
• Nomer 16 pada gambar kanan atas berfungsi sebagai barring tools untuk memutar engine secara
manual, hal ini biasa dilakukan pada saat proses adjust valve.
• Nomer 10 pada gambar kanan atas disebut sebagai engine speed sensor yang akan bertugas untuk
membaca kecepatan putaran engine dan akan ditampilkan di layar monitor dalam satuan RPM (Rotasi
Per Menit).
• Bila rear seal engine rusak, maka oli engine akan memasuki ruangan fly wheel, oli di area fly wheel
menjadi penuh. Bila oli penuh maka speed sensor pembacaannya akan terganggu dan pada saat awal
start engine tidak akan bisa running.
A
52
Page
Engine Flywheel
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Pada saat memasang fly wheel, maka anda harus memposisikan dowel pin dengan benar. Bila anda
memasang dowel pin pada posisi forcing screw (lubang yang digunakan sebagai jack bolt pada saat
melepas fly wheel), maka engine tidak akan bisa running. Hal ini terjadi karena kesalahan pada saat
penentuan TOP 1 oleh controller engine.
• Hole (A) yang terdapat pada fly wheel akan dibaca oleh engine speed sensor sebagai acuan proses
pembakaran engine.
• Sebelum memasang engine pada unit, maka anda diwajibkan melakukan pengukuran end play engine.
• Pengukuran end play engine juga dilakukan setelah engine selesai terpasang ke unit.
• Gambar di atas menunjukkan urutan langkah pada saat proses torque bolt mounting flywheel.
• Sekali lagi saya ingatkan ya, jangan sampai salah pada saat memasang dowel pin.
CAMSHAFT
53
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Lubrication Camshaft
54
Oil dari pump dialirkan dengan tekanan melalui cylinder block atau main gallery kemudian masuk ke
camshaft melalui lubang bushing journal. Bila mengganti bushing harus meluruskan kembali lubang yang
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Lokasi Camshaft
Camshaft ditempatkan di cylinder head dan dilengkapi pengubah putaran dari crankshaft ke cam shaft
(gear). Type dari camshaft yang putaran camnya dihubungkan ke valve melalui tappet, push rod dan
rocker arm, akan terjadi inertia pada mecahnisme perantara dan membuat valve sulit mengikuti
kecepatan putar cam.
• Camshaft digerakkan oleh roda gigi crankshaft. Bila camshaft berputar maka cam lobe berputar.
Komponen valve (klep) yang terhubung ke camshaft akan ikut bergerak naik dan turun. Bila permukaan
lobe berada di atas, valve akan terbuka.
• Putaran camshaft adalah setengah putaran crankshaft sehingga valve membuka dan menutup pada
waktu yang tepat selama proses empat langkah.
• Bagian camshaft yang mendorong valve adalah camshat lobe. Masingmasing lobe mengoperasikan (1)
Intake dan (2) Exhaust valve untuk setiap cylinder. Beberapa cam memiliki lobe untuk menyemprotkan
bahan bakar seperti pada enge SAA6D170E-3.
• Lobe ini akan menekan unit injector. Lobe tersebut akan mengatur kapan bahan bakar disemprotkan
ke combustion chamber. 55
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Jarak dari base circle ke puncak nose disebut lift. Cam Lift menentukan seberapa jauh valve dibuka.
Selain itu bentuk kelandaian ramp juga menentukan kecepatan membuka dan menutup valve,
sedangkan bentuk nose akan menentukan berapa lama valve tersebut membuka penuh.
56
Page
Contoh aplikasi camshaft menggerakkan injector pada engine HPI (High Pressure Injection)
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
CONNECTING ROD
57
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Pada saat melakukan pemeriksaan Connecting rod, maka pengukuran yang harus dilakukan adalah
pengukuran bending dan twisting.
• Pengukuran bending dan twisting menggunakan tools yang bernama connecting rod fixture.
58
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
59
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
60
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Camshaft berputar dan mendorong cam follower (4). Selanjutnya cam follower akan mendorong push
rod (10).
• Push rod (10) akan mendorong rocker arm (11). Selanjutnya rocker arm akan mendorong cross head
(14).
• Selanjutnya cross head akan menekan valve.
• Cross head hanya terpasang pada engine yang memiliki valve lebih dari 2 di setiap cylinder head. Bagi
engine yang hanya memiliki 1 intake valve dan 1 exhaust valve di cylinder head, maka tidak terpasang
cross head.
Proses adjustement valve clearance menggunakan tools yang bernama thickness gauge (feeler gauge).
61
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Valve Guide
Valve guide sebagai penuntun pergerakan valve secara
sliding antara permukaan stem dan valve guide dengan
gerakan vertikal dan juga sebagai pengontrol pelumasan
pada valve stem. Dengan demikian dibutuhkan celah yang
tepat antara stem dan guide, sehingga tidak terjadi
kebocoran udara dan oli ke dalam air intake dan exhaust
gas. Valve guide dan valve dibuat dari bahan yang tahan
panas.
Valve guide pada gambar di samping ditunjukkan oleh
gambar nomer 4.
62
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Valve Spring
• Valve spring mengangkat valve hingga merapat pada valve seat saat valve sedang menutup. Valve
spring juga bekerja mengambalikan rocker arm, push rod dan tappet ke posisi normal dengan cepat.
• Push rod dan tappet selama operasi menimbulkan inertia yang menyebabkan valve jumping pada saat
engine putaran tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan. Gambar dibawah ini sebagai gambaran
valve spring yang bergetar. Spring coil akan berosilasi kearah axial dari gulungan spring.
• Puncak osilasi yang terbesar terdapat di bagian tengah spring tetapi jarak coil bisa hampir tidak
berubah pada kedua ujung spring. Bila terjadi stress yang besar pada spring, jarak coil akan berubah
karena disebabkan getaran pada spring coil.
• "Valve jumping" (valve meloncat/ melompat) adalah fenomena dimana valve meninggalkan cam/
rocker arm nya, sedangkan "valve bouncing" (valve memantul) adalah fenomena dimana valve
meninggalkan dudukannya (seat valve).
• Vale jumping terjadi pada saat cam / rocker arm menekan valve dengan kecepatan tinggi sehingga
valve "meloncat" meninggalkan cam atau rocker arm nya akibat gaya inertia sehingga valve seolah olah
mengambang mendahului pergerakan cam atau rocker arm.
• Valve bouncing terjadi saat valve menutup dengan cepat saat kembali duduk pada seat nya terjadi
"tumbukan", apabila gaya tumbukan nya besar dapat menyebabkan "pantulan" terhadap seat nya.
Tumbukan antara valve dan seat nya menimbulkan "noise", terutama dalam keadaan dimana terjadi
pantulan yang besar.
• Fenomena tersebut diatas tidak hanya disebabkab oleh frekuensi pribadi dari sistem valve tersebut
saja, tetapi fenomena tersebut dipengaruhi juga oleh:
1. Kecepatan putar dari cam shaft (rpm engine)
2. Gaya pantulan dari valve (tension spring)
3. Frekuensi dari spring valve (resonansi getaran)
4. Bentuk dan tinggi angkat dari kontur cam lobe.
• Kecepatan putaran engine yang berlebihan (over running) dapat memperparah efek dari fenomena
tersebut. Kemudian kekuatan gaya regang dari spring yang rendah juga bisa membuat efek fenomena
tersebut menjadi lebih besar (kelainan suara / noise), apabila kekuatan spring dibuat terlalu besar
63
memang dapat membuat efek fenomena tersebut berkurang, tetapi dampaknya adalah keausan
antara cam/ rocker arm terhadap valve akan semakin besar juga karena gaya geseknya yang semakin
Page
keras.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Sehingga dalam penentuan bentuk kontur cam, dan kekuatan spring sangat mempengaruhi efek dari
fenomena valve jumping dan valve bouncing tersebut selain itu harus dijaga juga agar rpm engine tidak
berlebihan (over running).
Kerenggangan antara rocker arm dan valve stem dirancang untuk mengatasi pemuaian dari mechanisme
penggerak. Penyetelan valve clearance dilakukan dengan mengendorkan lock nut dan memasukkan feeler
gauge antara rocker arm dan valve stem dengan ketebalan sesuai ukuran standard kemudian putar screw
bolt untuk menyesuaikan kerenggangan. Untuk penyetelan model empat valve, yang distel kerenggangan
antara rocker arm dengan cross head.
64
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Buat latihan, silahkan anda cari dimanakan letak push rod dan rocker arm pada gambar di atas. Cari
nomernya ya!
Latihan lagi.
• Tunjukkan dimana letak camshaft pada gambar di atas!
• Tunjukkan dimana letak push rod pada gambar di atas!
65
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Tappet dan push rod digabung dengan cam shaft, rocker arm dan valve disebut valve mechanism.
Putaran camshaft dirubah melalui cam menjadi gerakan vertikal pada tappet yang selalu bersentuhan
dengan cam.
• Push rod terbuat dari batang besi untuk mentransfer gerak vertikal dari tappet ke rocker arm. Tappet
dan push rod diangkat oleh cam dan turunnya dengan tenaga spring. Pergerakan tappet dan push rod
sesuai dengan permukaan cam lift. Pada umumnya cam lift kurang lebih 10 mm. Tappet dan push rod
selalu bergerak vertikal berulang-ulang dengan kecepatan tinggi.
• Tappet digunakan pada engine – engine ukuran sedang seperti SAA6D114E-3 pada unit PC3000-8.
• Valve mechanism untuk engine yang berukuran besar seperti SAA6D140E-5 memakai cam follower
sebagai pengganti tappet. Pada engine Komatsu four valve type maka setiap cam menggerakkan dua
valve dibantu dengan cross head untuk membuka atau menutup valve. Pengontrolan injeksi bahan
bakar mekanismenya sama dengan mekanisme valve.
66
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
TAPPET
67
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
68
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
TABLE SEQUENCE
Adalah suatu table yag menyatakan urutan langkah dan urutan pembakaran yang terjadi pada engine,
baik engine dengan satu silinder atau lebih.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Firing order (FO) = 1-2-4-3 (Ini soal latihan, silahkan anda kerjakan).
Beda langkah setiap cylinder = 720O / 4 cylinder = 180o.
70
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
VALVE TIMING
Adalah saat membuka dan menutup valve intake dan valve exhaust.
Misalkan engine SAA6D140E-5 dengan data FO = 1 - 5 - 3 - 6 - 2 – 4 dan kondisi :
• Valve intake terbuka = 20 B T D C ( Before top dead center ).
• Valve intake menutup = 30 A B D C ( After bottom dead center ).
• Valve exhaust membuka = 55 B B D C ( Before bottom dead center ).
• Valve exhaust menutup = 20 A T D C ( After top dead center ).
Dari data tersebut, dapat diketahui panjang langkah dari engine SAA6D140E-5 adalah :
Intake stroke = 20 + 180 + 30 = 230o.
Compression stroke = 180 - 30 = 150o.
Power stroke = 180 - 55 = 125o.
Exhaust stroke = 55 + 180 + 20 = 255o.
Total stroke = 230 + 150 + 125 + 255 = 760o.
Jadi over lapping = 760 - 720 = 40o.
Catatan tambahan :
• Setengah lingkaran sama dengan sudut 180o.
• Satu lingkaran penuh sama dengan 360o.
• Satu kali pembakaran memerlukan 2x putaran crankshaft atau sama dengan 2 kali lingkaran penuh,
yang artinya 360o * 2 = 720o.
• Untuk penghitungan overlapping bisa dilakukan dengan cara menambahkan bagian atas intake valve
72
open dengan bagian atas valve exhaust close. Berarti 20o + 20o = 40o.
• Overlapping adalah kondisi pada saat intake valve dan exhaust valve sama – sama kondisi terbuka.
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Fungsi over lapping adalah untuk mengadakan pembilasan gas bekas di dalam silinder. Hal ini terjadi
pada saat exhaust valve belum tertutup dan intake valve sudah terbuka.
• Intake valve tertutup di 30o ABDC (After Bottom Dead Center) untuk meningkatkan jumlah udara yang
masuk ke dalam ruang bakar dan memperingan kerja dari piston pada saat proses compressi.
• Exhaust valve mulai terbuka di 55o BBDC (Before Bottom Dead Center) untuk mencegah terjadinya
engine low power. Karena pada saat 55o BBDC gas buang sudah mulai di release (dibuang) ke muffler,
sehingga pada saat piston bergerak dari BDC ke TDC pressure (tekanan) gas buang tidak akan
membebani engine dan mudah untuk dikeluarkan.
Untuk pembuatan Table Squence yang sebenarnya, dalam perhitungan sesuai dengan data diatas maka
anda bisa menggunakan methode di bawah ini :
Akhir power = 0 + 125 = 125.
Akhir exhaust = 135 + 255 = 375.
Awal intake = 375 - 40 = 335.
Akhir intake = 340 + 230 = 570.
Akhir compression = 570 + 150 = 720.
Untuk silinder 2 dan seterusnya, dihitung dengan cara yang sama.
Kesimpulan :
• Dilihat dari putaran crank shaft, maka terjadi over lapping power, yaitu power silinder 1 belum
berakhir sudah disusul dengan power silinder 5 dan seterusnya.
• Table squence dapt digunakan untuk mebuat table adjusment valve dengan 2 putaran crank shaft.
73
Page
REV 1
Tabel stroke per cylinder
Cylinder 1 2 3 4 5 6
bawah ini.
Stroke Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
Power
Engine
Exhaust
Intake
Compresi
REV 1
Page 74
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
76
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
CYLINDER BLOCK
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Gambar di samping
menunjukkan inner parts yang
terpasang pada cylinder block.
• Nomer 27 menunjukkan posisi
dari cylinder liner.
• Pada bagian luar cylinder liner
disekat dengan 3 buah seal
untuk mencegah bercampurnya
antara coolant dengan oli
engine.
• Nomer 24 menunjukkan posisi
piston cooling nozzle yang
berfungsi untuk mendinginkan
piston dan memberikan
pelumasan pada piston dan
cylinder liner.
78
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
TIMING GEAR
• Timing gear secara umum diartikan suatu gigi penghubung yang dilengkapi untuk mentransfer putaran
crankshaft ke perlengkapan engine dan lain - lainnya yang membutuhkan tenaga putar. Jumlah gigi dan
susunannya bergantung pada engine model.
• Timing gear terdiri dari beberapa gigi penggerak yang berputar bersama shaft yang langsung
berhubungan dengan masing - masing shaft penggerak dan beberapa idler gear yang dipasang hanya
untuk merubah arah putaran atau untuk mentransfer tenaga putaran ke gigi selanjutnya.
• Struktur utama dari timing gear adalah cam gear, injection pump gear, accesory gear, oil pump driving
gear dan crank pulley gear.
• Gambar di atas menunjukkan timing gear yang terpasang pada engine SAA12V140E-3.
• Rumus gear ratio adalah = Jumlah gear output/ Jumlah gear input.
• Besarnya putaran output gear. N = 1 * Putaran input gear
Gear ratio 79
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
80
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
81
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Keterangan gambar :
W: Coolant 10. Main gallery
11. Crankshaft
1. Oil pan 12. Camshaft
2. Strainer 13. Rocker arm
3. Oil pump (Triple gear pump) 14. Cam follower
4. Main relief valve 15. Intake valve and exhaust valve
5. Oil cooler 16. Piston
6. Regulator valve 17. Piston cooling nozzle
7. Oil cooler bypass valve 18. Timing gear
8. Oil filter 19. Turbocharger
9. Oil filter safety valve 20. Fuel supply pump
• Oil pump (3) akan menhisap oli yang berasal disaring kembali seluruh dikirim untuk
dari oil pan (1). melumasi engine component.
• Sebelum masuk ke oil pump, maka oli terlebih • Output engine oil cooler juga mengalir
dahulu akan disaring oleh strainer (2). menuju ke regulator valve (6), pada saat
• Bila engine oil pressure melebihi 12.2 ± 0.5 output pressure engine lubricating system
kg/cm2, maka oli akan dikembalikan ke oil lebih dari 4.1 ± 0.5 kg/cm2, maka oli akan
pump melalui main relief valve (4). dikembalikan menuju ke oil pan. Sehingga di
• Dari oil pump, selanjutnya oli akan mengalir sini bisa disimpulkan bahwa output pressure
menuju ke oil cooler by pass valve. oli yang menuju ke masing – masing
• Oil cooler by pass valve ini akan terbuka bila komponen engine tidak boleh lebih dari 4.1 ±
differential pressure telah melebihi 4.0 ± 0.2 0.5 kg/cm2.
kg/cm2. • Dari engine oil filter, selanjutya oli akan
• Pada saat oli masih dingin, maka kekentalan mengalir menuju ke masing – masing
oli masih tinggi. Sehingga oli akan kesulitan komponen engine seperti crankshaft,
untuk melewati engine oil cooler. Karena oli camshaft, piston cooling nozzle, rocker arm,
yang pengen lewat oil cooler banyak, fuel supplay pump, timing gear, dll.
sedangkan jalur di oil cooler kecil dan oli masih
kental, maka akan menyebabkan kenaikan
pressure yang akan menekan oil cooler by
pass valve menuju ke engine oil filter.
• Pada saat engine oil mulai panas, maka
kekentalan oli akan turun dan mampu
melewati engine oil cooler dengan mudah,
sehingga oil cooler by pass valve perlahan –
lahan akan mulai tertutup dan oli akan
mengalir melalui engine oil cooler untuk
mendapatkan sentuhan pendinginan.
• Oil cooler by pass valve juga berfungsi untuk
mengalirkan oli ke system pada saat terjadi
kebuntuan pada engine oil cooler.
82
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Proses sirkulasi oli dalam lubricating system menggunakan methode splash dan force feed.
• Splash dilakukan dengan merendam parts yang akan dilumasi pada oil pan. Sehingga pada saat parts
tersebut bergerak, selain melakukan gerakan normal juga masuk ke dalam oil pan untuk mengambil
84
pelumasan.
• Force feed artinya oli dikirim ke lubricating point dengan cara di dorong menggunakan pressure oli dari
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Engine oil pump terpasang pada bagian • Engine oil pump ini bertype gear pump.
bawah engine dan tertutup oleh engine oil
pan.
• Engine oil pump ini berfungsi untuk
menghisap oli dari engine oil pan dan dikirim
menuju ke system.
• Engine oil pump diputar oleh pump drive gear
yang memiliki jumlah teeth 27 dan engine oil
pump ini akan berputar 1,67 kali lebih cepat
85
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
86
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Bila dibandingkan dengan engine SAA12V140E-3, maka pada engine SAA6D170E-5 ini pada inner oil
cooler dilengkapi dengan thermostat dan pada engine ini tidak dilengkapi dengan engine oil cooler by
pass valve.
• Selama engine oil masih dingin atau di bawah angka 85°C ± 1.5°C maka engine oil sebagian bisa
melewati engine oil cooler dan sebagian bisa langsung mengalir menuju ke lubricating system untuk
melumasi komponen engine.
• Ini dilakukan karena posisi engine oil masih dingin dan viskositas oli masih tinggi (kental) sehingga akan
kesulitan pada saat mengalir hanya melewati engine oil cooler.
• Pada engine oil temperature melebihi angka 85°C ± 1.5°C, maka thermostat akan mulai tertutup dan
menjadi posisi full closed (full tertutup) pada temperature 100°C. Hal ini dilakukan karena engine oil
sudah panas dan menjadi encer sehingga bisa mudah untuk melewati engine oil cooler.
• Bila o-ring 4 dan 5 pada gambar di atas mengalami keruakan, maka akan menyebabkan oil mix with
coolant (oli engine bercapur dengan water coolant) yang akan menyebabkan kerusakan oli yang lebih
cepat dan mengurangi performance pelumasan dari oli engine.
89
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Gambar nomer 28 di atas menunjukkan posisi dari suction tube yang menjadi satu dengan engine oil
strainer.
• Bila piping / tube strainer ini kendor atau crack (retak), maka akan menyebabkan kemampuan hisap
dari engine oil pump menjadi berkurang dan mengakibatkan engine oil pressure menjadi drop.
• Sehingga kemampuan pelumasan dari engine menjadi berkurang dan akan menyebabkan keausan
pada komponen – komponen engine.
90
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
ya?
• Lanjut, pipa input engine oil filter ditunjuk oleh
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Specifications
Oil cooler bypass valve
Cracking pressure (differential pressure):
392 ± 20 kPa {4.0 ± 0.2 kg/cm2}
Regulator valve
93
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
SCAVENGING PUMP
Saat posisi unit dioperasikan ditempat miring, oil mengalir dan berada di ujung oil pan. Sehingga oil
bersikulasi tidak sempurna. Scavenging oil sirkuit mempunyai strainer yang terletak disisi berlawanan
dengan strainer utama. Sehingga oli yang berada diujung oil pan dihisap oleh scavenging pump dan
dialirkan ke sisi sebelahnya .
BY PASS FILTER
By pass filter berfungsi untuk menyaring oil dari oil pan agar tetap bersih dan mencegah oil filter cepat
buntu / membantu kerja oil filter. Struktur bypass filter sama dengan oil filter dan ukurannya lebih besar.
94
By pass filter ini terpasang pada engine KTTA38-8 yang digunakan oleh unit PC3000-6.
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
95
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Dari lower tank radiator, selanjutnya coolant akan dihisap oleh water pump (3).
• Setelah melewati water pump, selanjutnya coolant akan mengalir menuju ke oil cooler. Dari oil cooler
selanjutnya water coolant akan mengalir menuju ke water jacket yang ada di sekitar cylinder liner.
• Karena liner menjadi lokasi tempat terbakarnya fuel, maka temperature cylinder liner harus di
dinginkan dengan menggunakan water coolant.
• Selain digunakan untuk mendinginkan area water jacket, coolant juga digunakan untuk mendinginkan
turbocharger.
• Output coolant dari water jacket selanjutnya akan mengalir menuju ke themostat.
• Pada saat coolant temperature masih di bawah 76.5 ± 2°C, maka coolant dari water jacket langsung
kembali dialirkan menuju ke water pump.
• Pada saat coolant temperature berada di atas 76.5 ± 2°C, maka water coolant akan mengalir dari
thermostat menuju ke radiator.
• Radiator akan mendapatkan hembusan udara dari fan radiator.
• Pada unit HD785-7, HD465-7 dan D155A-2, Hitachi EX2500-5 fan radiator masih diputar dengan
menggunakan media belt. Namun pada unit PC2000-8, D155A-6, PC1250-8, GD705-5 fan motor sudah
diputar dengan menggunakan media oli hydraulic.
96
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
97
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
WATER PUMP
• Water pump berfungsi untuk mensirkulasikan seal atau oil seal mengalami kerusakan maka
air dengan tekanan ke dalam sistem water atau oli akan bocor keluar melalui drain
pendingin. hole.
• Water pump digerakkan dengan • Pada saat terjadi kebocoran water atau oli
menggunakan belt pada unit Scania dan yang melewati drain hole tersebut, maka anda
menggunakan driver gear pada engine dilarang untuk menutup drain hole tersebut.
Komatsu SAA12V140E-3. Hal ini wajib diperhatikan karena baik water
• Jumlah teeth pada water pump drive gear seal maupun oil seal merupakan single lip seal
adalah 25 teeth. yang hanya mampu menyekat di salah satu
• Water pump ini bertype centrifugal gear sisi. Sehingga bila drain hole dibuntu baik
pump dan mampu berputar 1,80 lebih cepat dengan cara di las maupun methode yang lain,
dari speed engine. maka akan menyebabkan coolant dan oli
98
• Pada bagian dalam dari gear pump terpasang bercampur di dalam system dan akan
water seal untuk menyekat water coolant dan mengakibatkan kerusakan yang parah pada
Page
oil seal untuk menyekat oli engine. Bila water komponen engine.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Pada saat melaksanakan proses maintenance • Selain kotoran, water coolant yang bocor juga
engine, pastikan anda membersihkan kotoran bisa menimbulkan kerak dan akan menutup
yang terjebek pada drain hole. jalur dari drain hole.
• Karena kotoran tersebut akan menyebabkan
tersumbatnya drain hole dan akan
menimbulkan effect di atas.
• Gambar di atas menunjukkan inner • Oli engine pada water pump berfungsi untuk
component dari water pump. melumasi gear (4) serta bearing (7, 8).
• Nomer 4 adalah water pump yang akan • Bila water pump ini mengalami kerusakan
menjadi input putaran dari water pump. maka engine akan mengalami trouble engine
• Nomer 3 adalah shaft yang akan meneruskan overheating (temperature engine lebih dari
putaran menuju ke pump impeller (2). 105oC.
99
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
100
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Gambar di atas menunjukkan posisi water mengalirkan coolant menuju ke upper tank
pump (3) pada engine SAA12V140E-3. Hampir radiator pada saat collant panas.
semua engine Komatsu, posisi water pump • Jalur A menunjukkan jalur yang akan menuju
terpasang di sebelah kanan depan engine. upper tank radiator. Hayo, masih ingat ya, di
• Namun pada engine cummins, posisi water temperature berapa coolant akan mulai
pump lebih sering ditempatkan di sebelah kiri mengalir menuju upper tank radiator?
belakang engine.
• Gambar nomer 1 menunjukkan posisi dari
engine oil cooler yang harus dilayani oleh
water pump dengan cara mengalirkan cairan
pendingin melewati tube dari engine oil
cooler. Pada engine SAA12V140E-3 terpasang
2 pcs engine oil cooler.
101
• Nomer 2 menunjukkan posisi dari thermostat • Gambar no.1 merupakan coolant level sensor
housing untuk mengatur jalur coolant menuju yang terpasang pada upper tank. Level sensor
ke water pump pada saat dingin dan ini bertugas untuk memonitor level coolant.
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
ENGINE THERMOSTAT
A: To radiator Specifications
B: To water pump (When bypassing) Valve cracking temperature: 76.5 ± 2°C
C: To thermostat Temperature at full opening: 90°C
Lift at full opening: Min. 10 mm
1. Thermostat housing Q’ty : 3
2. Thermostat
3. Cylinder block
• Pada engine SAA12V140E-3 terpasang 3 pcs • Thermostat akan mulai membuka pada
102
thermostat untuk engine cooling system. temperature 76.5 ± 2°C dan akan membuka
Namun pada engine lain bisa terpasang 2 atau penuh pada temperature 90°C.
lebih engine thermostat. • Panjang pembukaan (lift opening) dari
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
memberikan informasi ke controller sehingga dingin, maka coolant akan langsung dihisap
controller dapat mengatur fan speed kembali oleh water pump.
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Pada saat coolant temperature masih di piston ke arah atas dan mulai membuka jalur
bawah 76.5 ± 2°C, maka coolant dari engine coolant dari system menuju ke radiator dan
system akan mengalir melewati bagian tengah sebagian ke watur pump langsung.
thermostat kemudian menuju ke input water • Pada saat temperature tercapai di angka 90oC,
pump. maka valve akan bergerak 10 mm dan
• Hal ini terjadi karena jalur dari engine ke mendorong valve full ke atas. Sehingga valve
radiator tertutup oleh posisi dari valve akan menutup jalur dari system ke water
thermostat. pump.
• Pada saat coolant temperature berada di • Pada saat ini seluruh coolant akan mengalir
angka 76.5 ± 2°C, maka sensor akan dari system menuju ke upper tank radiator
104
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
RADIATOR
Fungsi radiator adalah sebagai pendingin water coolant engine. Dan mendinginkan air tersebut dengan
menggunakan bantuan udara luar.
• Tube merupakan jalur coolant yang akan mengalir dari upper tank menuju ke lower tank.
• Tube akan mengalirkan panas menuju ke fin, selanjutnya fin akan mendapatkan hembusan udara dari
fan radiator.
105
• Terdapat 3 type dari fin yaitu PF (Platted Fin) yang berbuntuk lurus pada seluruh fin, CF (Corrugated
Fin) berbentuk zig-zag dan ALW (Aluminium Wave) yang berbentuk gelombang.
• Bila banuak kotoran seperti debu, serangga, dan material lain yang menghambat fin, maka coolant
Page
temperature tidak bisa diturunkan dari upper tank ke lower tank secara maximal. Standart penurunan
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
temperature (perbedaan temperature) antara lower tank dengan upper tank adalah 15% atau sekitar
10oC.
• Type coolant yang banyak dipakai adalah PG Plus ( Propylene Glycol), DCA (Diesel Coolant Additive)
dan AFNAC (Anti Freeze Non Amine Coolant).
• Pressure valve berfungsi untuk menahan tekanan di dalam radiator sampai perbedaan tekanan dari
tekanan atmosphere (differential pressure menekan presure valve) adalah 0.9 kg/cm2 meskipun
temperatur air pendingin naik.
106
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
pressure dari pressure valve dibuat lebih tinggi, internal stress dari komponen cooling system akan
naik, sehingga set pressure tidak boleh diset terlalu tinggi.
• Setelah engine berhenti, dan temperatur air pendingin turun, menyebabkan timbulnya tekanan negatif
di dalam cooling system, pressure valve bekerja sebagai vacuum valve untuk menghilangkan internal
stress dan membebaskan tekanan negatif.
• Pada saat coolant di radiator berkurang, maka vacuum valve juga akan bekerja untuk mengambil
coolant dari reservoir tank di range pressure 0 – 0,05 kg/cm2.
• Raditor cap memainkan peranan yang sangat penting, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan kondisi
dan actuating pressure dari radiator cap, dan ganti segera bila abnormal. Pengechekan radiator cap
bisa menggunakan tool radiator cap tester.
• Gambar di atas menunjukkan grafik boiling point coolant radiator berdasarkan ketinggian dan tekanan
udara di area operasional unit.
• Air mendidih pada temperatur 100oC, pada permukaan laut, atau tekanan udara luar 1 atm (760
mmHg).
• Pada tempat yang lebih tinggi, maka tekanan udara luar menjadi semakin rendah, akibatnya titik didih
air akan lebih rendah dari 100oC.
• Bila machine beroperasi didaerah gunung atau ditempat yang tinggi, jika tekanan didalam radiator
107
sama dengan tekanan udara luar air pendingin akan mendidih dengan lebih cepat, dan engine akan
rusak.
• Bila unit beroperasi ditempat yang rendah dan engine mengalami overload, maka temperature coolant
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Akibatnya, pressure valve radiator cap akan terbukan dan air pendingin akan melimpah keluar dari
radiator.
• Untuk menhindari problem diatas, maka titik didih air pendingin harus dinaikan diatas 100oC, hal ini
dilakukan dengan cara menaikan tekanan udara didalam radiator (lebih tinggi dari tekanan udara
diluar) selama engine beroperasi.
• Dari grafik dapat dilihat, bahwa dengan tekanan didalam radiator 0.75 kg/cm 2 lebih tinggi dari udara
luar, titik didih air diketinggian 4000 meter mendekati 107oC.
CORROSION RESISTOR
108
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
NATURALLY ASPIRATED
Udara yang masuk ke dalam cylinder liner terjadi akibat hisapan piston dari engine itu sendiri.
SUPERCAHRGE ASPIRATED
• Turbocharger berputar
karena di dorong oleh
hembusan dari exhaust
gas.
109
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Pada type supercharge aspirated with aftercooler udara yang masuk ke dalam ruang bakar semakin
banyak karena adanya tambahan aftercooler.
• Aftercooler ini akan mendinginkan udara yang akan masuk ke dalam ruang bakar, sehingga berat udara
per satuan volumenya akan semakin meningkat.
• Pada gambar di atas, engine SA12V140E-3, letak aftercooler berada di dalam intake manifold dan
didinginkan dengan menggunakan media water coolant.
• Pada gambar di sebelah kanan merupakan engine SAA12V140E-3, letak aftercooler berada di depan
110
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Sesuai tabel di atas, bila engine tidak menggunakan turbocharger, maka temperature udara yang akan
masuk ke dalam ruang bakar berada di temperature 25-30oC.
• Pada saat turbocharger dipasang maka temperature udara yang masuk ke dalam ruang bakar naik
menjadi 160oC.
• Yang menyebabkan kenaikan panas adalah seperti tabel di bawah ini :
• Dengan menggunakan aftercooler pada engine (SA) yang di dinginkan menggunakan water coolant,
maka temperature udara yang masuk ke dalam ruang bakar turun menjadi 130 oC.
111
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Sesuai shop manual engine SAA12V140E-3, maka engine yang menggunakan air to air aftercooler (AA)/
intercooler yang menggunakan pendinginan udara segar, dikatakan bahwa “aftercooler outlet
temperature must not exceed 50oC.”
• Ini artinya udara yang masuk ke dalam ruang bakar menjadi lebih dingin dan semakin banyak udara
yang masuk ke dalam ruang bakar dan pembakaran menjadi lebih sempurna.
• Standart teoritis untuk mendapatkan pembakaran sempurna adalah 1 (fuel): 14,5 (udara).
• Dengan adanya turbocharger dan aftercooler maka jumlah udara yang masuk ke dalam ruang bakar
bisa meningkat menjadi 1,5 – 2x lipat dari standart (air excess ratio).
• Sehingga perbandingannya menjadi 1 : 21,75 – 29. Semakin sempurna pembakaran maka gas hasil
pembakaran semakin ramah lingkungan (Ingat arti E pada kode engine ya, Low Emmision).
112
• EPA adalah kependekan dari enviromental protection agency yaitu sebuah badan yang bertugas untuk
melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dengan cara membuat regulasi terkait pencemaran
Page
lingkungan.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
AIR CLEANER
ERB type
[Air cleaner of automatic exhaust gas discharge type (Radial seal type)]
• Air cleaner akan bertugas untuk menyaring udara yang akan masuk ke dalam ruang bakar.
• Udara kotor yang berukuran besar akan dihisap oleh efect kevakuman muffler melalui jalur C.
113
• Jalur yang mengubungkan antara air cleaner dengan muffler ini disebut dengana nama ejector pipe.
• Pada ejector pipe terpasang check valve (3), sehingga bila check valve terbalik posisinya/ rusak, maka
gas buang dari muffler akan masuk ke air cleaner.
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Gambar nomer 3 adalah outer element dan nomer 4 adalah inner element air cleaner yang bertugas
untuk menyaring udara yang akan masuk menuju ke ruang bakar.
• Outer air cleaner element di bersihkan menggunakan dry air (udara kering).
• Inner air cleaner element tidak boleh dibersihkan.
• Bila air cleaner mengalami restriction (kebuntuan), maka udara yang masuk ke dalam ruang bakar
menjadi berkurang dan menyebabkan asap muffler menjadi hitam karena terlalu kaya akan campuran
114
fuel.
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
FRG type
[Air cleaner of cyclone pack type with evacuator valve (Radial seal type)]
Keterangan gambar :
1. Inlet 6. Evacuator valve
2. Outlet 7. Dust pan
3. Guide vane 8. Guide plate (Sleeve)
4. Primary element 9. Body
5. Safety element 10. Element
Evacuator valve
• Udara yang mengandung debu tersedot secara vertical melalui inlet (1) dan debu dipisahkan oleh efek
sentrifugal pada guide vane (3).
• Debu dan air dipisahkan oleh guide vane (3) berputar di sepanjang dinding bagian dalam body (9) dan
akan masuk ke evacuator (6) ,kemudian dibuang keluar secara otomatis.
115
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
DUST INDICATOR
Fungsinya adalah untuk mengetahui kondisi air cleaner, apakah tersumbat atau tidak. Dust Indicator ini
dipasangkan pada tempat - tempat yang mudah terlihat dari luar dan yang perklu diperhatikan adalah
penunjukkannnya. Jika menunjuk tanda merah berarti air cleaner tersumbat. Dust indicator akan masuk
ke range merah pada range pressure vacuum 7,5 Kpa.
TURBOCHARGER
• Turbocharger berfungsi untuk meningkatkan jumlah udara yang akan masuk ke dalam ruang bakar.
• Turbo charger ini mempunyai dua impeller yaitu turbin dan blower. Turbin impeller diputar oleh gas
buang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pada ujung poros turbin ini dipasangkan blower impeller
dengan ikatan nut, sehingga putaran blower impeller akan sama dengan putaran turbin impeller.
• Putaran dari turbo charger ini berkisar antara 50.000 - 150.000 rpm.
• Untuk menahan putaran tinggi tersebut poros turbin di support oleh journal bearing dan thrust
bearing.
• Pada tengah - tengah rumah turbin dilengkapi dengan saluran oli untuk pelumasan bearing - bearing.
• Untuk pelumasan ini dipergunakan oil engine. Dan untuk menghindari kebocoran oli ke sisi hisap
maupun sisi turbin dipasang seal ring.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
8. Journal bearing
9. Thrust bearing
10. Seal ring
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
119
Latihan :
Silahkan anda belajar membaca gambar potongan turbocharger dengan cara menjodohkan lokasi parts di
atad gambar potongan di halaman sebelumnya. Selamat mencoba dan minta bantu di pandu ya Bapak
Page
Plant Instructor.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Structure and operation of turbocharger bearing dan sliding part, dan selanjutnya
• Penjelasa struktur dan fungsi turbocharger di kembali melalui lubang pada bagian bawah
bawah ini menggunakan gambar potongan center housing menuju ke engine oil pan.
dari shop manual.
• Turbocharger mempunyai turbine impeller (6)
yang diputar oleh high-speed exhaust gas.
Sehingga Blower impeller (11) yang satu shaft
dengan turbine impeller juga akan berputar
untuk memasukkan quantity udara yang lebih
banyak dan berpressure (supercharge) ke
dalam combustion chamber engine.
• Shaft yang menghubungkan turbine impeller
dan blower impeller biasanya dibuat menjadi
satu kesatuan dengan turbine impeller.
Blower impeller dipasang press fit dan ditahan
dengan nut diujung shaft sisi kebalikan
turbine impeller.
• Shaft berputar dengan sangat cepat antara
50,000 – 100,000 rpm dan dan menerima gaya
dorong (thrust load) yang ditimbulkan oleh
intake air dan exhaust gas yang bekerja pada
impeller. Oleh sebab itu, shaft ditumpu pada
cylindrical floating journal bearing (8) dan
thrust bearing (9). Center housing (3) ditumpu
oleh bearing dan mempunyai jalur oli untuk
melumasi bearing.
• Part yang dilumasi, exhaust side, dan air
intake side saling dipisahkan dengan seal rings
(7), (10).
• Turbine impeller (6) terdapat didalam turbine
housing (5) untuk mengalirkan exhaust gas
dari exhaust Manifold menuju turbine
impeller, sehingga exhaust gas memutar
impeller dengan kecepatan tinggi dan
selanjutnya mengalir keluar melalui muffler.
• Blower impeller terdapat didalam blower
housing (1) untuk mengalirkan udara yang
dihisap oleh blower impeller. Udara yang
dikompresikan oleh blower impeller akan
dimasukkan dengan pressure ke dalam
combustion chamber engine.
120
Lubrication of turbocharger
• Oli engine yang dialirkan dari bagian atas
center housing (3) akan melumasi setiap
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
121
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
122
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Tabel di atas menunjukkan 3 type measurement yang dilakukan pada turbocharger yaitu end play,
radial play dan clearance.
• Pengukuran radial play dan axial play menggunakan tools dial gauge dan pengukuran clearance
menggunakan tools feeler gauge.
• Performance turbocharger akan memperngaruhi pencapaian boost pressure dan akan sangat
berpengaruh terhadap performance engine.
• Boost pressure adalah tekanan udara pada intake manifold untuk engine yang dilengkapi turbo
charger.
• Pengukuran boost pressure menggunakan pressure gauge dengan satuan kPa atau mmHg. Pada saat
melakukan pengukuran boost pressure, maka pada hose measurement yang digunakan tidak boleh
terisi dengan air atau oli karena akan mempengaruhi pembacaan pressure gauge.
123
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Pada ujung impeller turbo terdapat coakan yang berfungsi sebagai balancing untuk menyeimbangkan
putaran dari impeller
124
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
K : KOMATSU
T : TURBOCHARGER
R : RADIAL TURBINE
110 : VANE O.D (mm)
1 : TYPE NUMBER
B : DESIGN HISTORY
WASTE GATE
Jika gas buang bertambah jumlahnya, maka putaran dari
turbin impeller akan semakin meningkat. Sehingga jumlah
udara yang masuk ke dalam ruang bakar semakin banyak.
Untuk mengurangi kecepatan putaran impeller
turbocharger, maka terpasanglah parts yang bernama waste
gate.
Waste gate ini akan mengurangi jumlah udara yang masuk
ke dalam ruang bakar dengan cara membuka jalur exhaust
gas langsung ke arah muffler, sehingga sebagian gas buang
memutar blowe impeller dan sebagian lagi akan langsung
126
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Tekanan yang bekerja pada sisi turbin • ”Operasi pada low idle tanpa beban ( low
turbocharger tergantung dari jumlah gas idling operation ) maka tekanan pada sisi
buang ( jumlah udara masuk x temperatur dari Exhaust akan turun, bila dioperasikan terus
pembakaran gas ). menerus pada kondisi yang demikian maka
• Sedangkan jumlah gas hasil pembakaran kotoran akan masuk lewat seal turbine dan oli
tergantung dari jumlah fuel yang bocor kesisi turbine”. Kebocoran oli tersebut
disemprotkan . dapat menimbulkan kebakaran bila unit
• Pressure yang bekerja pada Turbocharger sisi beroperasi dengan dibebani.
blower berasal dari negative pressure (isapan) • Pada posisi engine full load, maka exhaust
pada cylinder sesuai dengan putaran engine temperature bisa mencapai 500-700oC.
dan pressure sesuai dengan jumlah dari gas • Karena turbocharger berputar 50.000 –
buang. 150.000 Rpm, oleh karenanya operator tidak
• Selanjutnya blow by pressure juga akan timbul diperkenankan untuk mematikan engine
di dalam turbocharger karena terhubung secara mendadak.
dengan lubricating system. • Running engine low idle selama 5 menit untuk
• Pada operasi normal tekanan yang bekerja menurunkan temperature parts turbocharger
pada sisi turbine, sisi blower dan didalam setelah itu matikan engine.
turbocharger harus dipertahankan pada
kondisi yang seimbang. Penyebab kerusakan turbo :
• Namun bila engine beroperasi pada putaran 1. Kerusakan air cleaner element.
tinggi tanpa beban (high idle) secara terus 2. Bocornya hose connection turbocharger.
menerus, maka negative pressure yang 3. Masuknya material asing ke jalur
bekerja pada cylinder bertambah. Bila operasi turbocharger.
terus menerus maka oli akan bocor di sisi 4. Rusaknya hose / pipa di bagian dalam
127
blower, sama halnya bila terjadi hambatan yang mengalir masuk ke jalur
yang besar pada sisi udara masuk karena Air turbocharger.
cleaner element buntu”. 5. Masuknya tanah/pasir dari muffler.
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
MUFFLER
Muffler berfungsi sebagai peredam suara, menghilangkan percikan bunga api dan menurunkan
temperature gas buang.
4 type muffler :
1. Horizontal type.
2. Tube type.
3. Vertical type.
4. Catalytic muffler
Dari type - type di atas hanya ada 2 type yang kebanyakan digunakan yaitu horizontal Type dan Vertical
Type.
128
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Fuel dari tangki akan dihisap oleh primming • FIP akan mempompakan fuel menuju ke
pump. Selanjutnya dari feed pump, fuel akan masing – masing nozzle, setelah sebelumnya
129
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
INJECTION PUMP
Fuel Injection Pump (pompa injeksi bahan bakar) berfungsi mensupply bahan bakar ke nozzle dengan
tekanan tinggi (max 300 kg/cm2), menentukan timing penyemprotan dan jumlah bahan bakar yang
disemprotkan.
Gambar dibawah ini merupakan bentuk pompa injeksi bahan bakar dengan tipe PES-PD yang dipasang
pada engine S6D155-4. Pompa injeksi ini terdiri atas gabungan 6 buah pompa pribadi (individual pump),
dimana setiap pompa melayani masing-masing silinder.
130
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Plunger bergerak naik - turun dan juga dapat d. Langkah penyemprotan disebut efective
berputar. stroke, langkah tersebut dimulai dari
• Bagian atas plunger terdapat alur ( groove ), posisi start of injection sdampai alur
yang berfungsi untuk mengatur banyak ketemu dengan lubang masuk pada barrel.
sedikitnya bahan bakar yang akan e. Posisi langkah efective (efective stoke),
disemprotkan (injection) dengan jalan plunger berubah - ubah tergantung dari beban dan
tersebut diputar pada posisi tertentu. pengeluaran pengaturan operator secara
• Plunger ini berputar karena control rack manual.
ditarik. f. Ketika langkah efektif berakhir akan tetapi
• Prinsip kerjanya : plunger masih tetap bergerak ke atas,
a. Plunger naik karena dorongan poros kam, namun bahan balar tidak diinjeksikan lagi
sedangkan turunnya karena dorongan setelah berakhir langkahnya, plunger
spring. Langkah plunger keseluruhan bergerak turun karena mendapat
disebut dengan Constant Stroke. dorongan dari spring, sehingga akhir
b. Ketika plunger bergerak naik, pada saat langkah pad posisi titik mati bawah (TMB).
mana lubang ( port ) yang terletak pada g. Kemudian plunger bergerak naik kembali
plunger barrel mulai tertutup, maka saat karena dorongan camshaft.
itu disebut dengan mulai injeksi ( start of h. Langkah dari titik mati bawah (TMB)
injection ). Dimana bahan bakar nozzle sampai pada saat awal injeksi (start of
siap menyemprot. Apabila plunger injection) disebut pre - stroke, langkah ini
bergerak terus, maka bahan bakar pada bertujuan untuk mengisi bahan bakar ke
nozzle akan meyemprot. dalam plunger barrel.
c. Semprotan bahan bakar pada nosel akan
131
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
FEED PUMP
Feed Pump (variable delivery type) berfungsi mensupply bahan bakar ke pompa bahan bakar dengan
tekanan rendah berkisar 1.2 - 2.6 kg/cm2. Bersama dengan pompa priming mensupply bahan bakar ke
sistem pada saat engine hunting (engine hunting = sistem bahan bakar kemasukan udara).
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Posisi Discharging
Piston bergerak kembali pada posisi semula yang dibangkitkan oleh bahan bakar pada
akibat kekuatan spring. Akibatnya bahan bakar discharge line masih lebih rendah dari kekutan
yang berada pada outer chamber ditekan keluar spring, maka proses kerja akan kembali lagi ke
dan masuk ke dalam discharge line. Bila tekanan proses kerja 1, demikian seterusnya.
DELIVERY VALVE
• Pada bagian atas plunger dipasang katub pengeluaran dan springnya.
• Bahan bakar yang ditekan oleh plunger mendorong katub pengeluaran (delivery valve) melawan
springnya, sehingga bahan bakar akan mengalir ke pipa injeksi untuk selanjutnya menuju nozzle.
• Dengan turunnya tekanan bahan bakar, setelah berakhirnya penyemprotan bahan bakar, delivery valve
didorong ke bawah oleh spring sehingga piston menutup saluran bahan bakar. Tujuannya adalah
mencegah membaliknya aliran bahan bakar ( return flow of fuel ).
• Gerakan turun dari delivery valve oleh spring disebut dengan “Sucking Back Stroke Of Delivery Valve“.
Tujuannya untuk mencegah penetasan bahan bakar di ruang bakar untuk pembakaran langsung dan
ruang kamar muka untuk sistem pembakaran tidak langsung, saat injeksi bahan bakar berakhir.
133
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
GOVERNOR
• Governor berfungsi untuk mengatur putaran engine sesuai dengan bahan bakar dan putaran engine.
• Governor untuk pompa injeksi tipe bosch dapat diklasifkasikan sebagai berikut:
1. Minimum dan maksimum speed governor
Umumnya tipe ini digunakan untuk otomobil. All speed governor. Umunya tipe ini dipakai untuk
mesin–mesin konstruksi dan engine generator (GENSET).
2. Selanjutnya governor untuk pompa injeksi tipe bosch menurut strukturnya dibagi menjadi:
a. Mechanical governor (centrifugal type).
b. Pneumatic Governor.
134
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
All Speed Mechanical Governor banyak dipakai mesin-mesin konstruksi. Tipe ini mempunyai keuntungan
antara lain:
a. Kecepatan dapat dilakukan pada rangenya dengan sedikit penyimpangan.
b. Apabila ada beban (load) dan dapat menjaga ketepatan kecepatan engine.
1. Inlet connector.
2. Nozzle holder.
3. Nozzle spring.
4. Nozzle.
5. Needle valve.
Fungsinya :
• Untuk mengabutkan atau
menyemprotkan bahan bakar yang
dikirim dari FIP.
• Baik tidaknya pengabutan ditentukan
dengan kekuatan spring nozzle.
• Untuk menaikkan atau menurunkan
kekuatan dari spring dengan cara
menambah atau mengurangi shim.
135
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
FUEL TANK
• Fuel tank berfungsi sebagai tempat penampungan fuel (solar) sehingga unit mampu beroperasi dalam
jangka waktu yang lebih lama.
• Hose pengisian fuel digunakan pada saat proses pengisian fuel sehingga proses refueling bisa
dilakukan dengan lebih mudah tanpa harus naik ke atas unit.
• Hose breather merupakan parts yang sangat critical pada fuel tank. Bila hose ini tersumbat, maka
akan menyebabkan fuel tidak bisa dihisap oleh primming pump, feed pump maupun fuel supplay
pump. Jadi, jaga kebersihan hose ini dengan baik.
• Bila pada saat unit beroperasi hose ini terpuntir atau terkena material sehingga menjadi buntu, maka
unit akan mati secara mendadak.
136
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
139
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
140
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
♥ Setelah anda selesai menemukan jalur fuel system CRI, sekarang kita akan melanjutkan dengan
system kerjanya ya.
141
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
b. Bypass valve (2) : Spring terlihat pada hole yang dekat dengan nut.
c. Fuel inlet joint (3) : Gauze filter terlihat di kedua sisi hole.
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
FUEL PIPING
Specifications
Fuel supply pump
Manufacturer: DENSO CORPORATION
Model: DENSO ECD-U2
Lubrication method: Forced lubrication with engine oil
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
FUEL PIPING
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
FUEL COOLER
1. Mount bracket
2. Core
Specifications
Cooling method: Cooling with air
Type of core: Drawn cup, 23 layers
Heat dissipation surface area: 2.12 m2
• Fuel cooler digunakan untuk menurunkan temperature fuel temperature sebelum dikembalikan ke fuel
tank. Sehingga bisa mengurangi terjadinya kondensasi di dalam fuel tank.
145
• Bila temperature fuel meningkat, maka fuel akan menguap dan menimbulkan kandungan uap air pada
fuel. Air (water) ini bisa menyebabkan kerusakan pada komponen fuel system.
• Lakukan drain water dari fuel tank setiap hari (setiap daily check) untuk membuang water di dalam fuel
Page
tank.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
FUEL FILTER
Main Fuel Filter
A: Fuel inlet
B: Fuel outlet
Specifications
Filtration area: 1.06 m2
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
A: Fuel inlet
B: Fuel outlet
Specifications
Filtration area: 1.06 m2
147
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
1. Engine controller
2. Engine controller cooler
Cara kerja CRI System • Solenoid valve pada injector akan membuka
• CRI system memonitor kondisi engine (engine dan menutup nozzle needle valve untuk
speed, accelerator angle, coolant memulai dan mengakhiri fuel injection.
temperature, dsb.) dengan menggunakan
berbagai sensor.
• Microcomputer pada CRI system mengontrol
fuel injection rate, fuel injection timing, fuel
injection pressure, dsb secara menyeluruh
untuk mengoperasikan engine pada kondisi
terbaiknya.
• CRI system mempunyai diagnosis function dan
alarm function, dimana controller dalam
system akan memonitor main component dan
menginformasikan kepada operator saat
system mendeteksi terjadi kerusakan.
• Disamping itu, CRI system juga mempunyai
fail safe function yang akan mematikan engine
saat part tertentu mengalami kerusakan dan
backup function yang akan tetap meneruskan
kerja engine dengan cara merubah control
method dalam beberapa kasus.
• Structure CRI system ini hampir sama dengan
structure dasar dari engine Tier 2.
• Maksimum pressure dinaikkan dari 1.200
kg/cm2 menjadi 1.600 kg/cm2.
1. FUEL SYSTEM
• Fuel system mendistribusikan high-pressure
148
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Engine controller menghitung dan mengontrol energizing timing dan energizing period injector berdasarkan signal dari
berbagai sensor yang dipasang pada unit untuk menginjeksikan fuel dengan quantity dan timing yang setepat mungkin.
• Control system secara garis besar dibagi berdasarkan electric part menjadi sensor, computer dan actuator.
149
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Cara kerja :
• CRI system terdiri dari fuel supply pump, menuju ke control chamber melalui fuel
common rail, injector, engine controller dan injection pipe pada setiap cylinder.
sensor. • Injector mengontrol fuel injection rate dan
• Fuel supply pump menghasilkan fuel pressure fuel injection timing dengan memposisikan
dalam common rail. Fuel pressure dikontrol ON dan OFF TWV (2-way solenoid valve).
berdasarkan fuel discharge rate supply pump. • Saat TWV diposisikan ON (energized), maka
• Discharge rate dikontrol dengan fuel circuit akan berubah agar high pressure
memposisikan ON dan OFF, PCV (pressure fuel dalam control chamber akan mengalir
control valve) pada fuel supply pump sesuai keluar melalui orifice. Akibatnya needle valve
dengan electric signal dari engine controller. akan digerakkan naik untuk mulai
• Common rail menerima pressurized fuel dari menginjeksikan fuel oleh high-pressure fuel
fuel supply pump dan mendistribusikannya sesuai dengan nozzle cracking pressure pada
menuju ke masing masing cylinder. nozzle side.
• Fuel pressure disensor oleh common rail fuel • Jika TWV diposisikan OFF (de-energized), fuel
pressure sensor yang dipasang pada common circuit akan berubah sehingga high pressure
rail. fuel akan bekerja pada control chamber
• Feedback controlnya digunakan untuk melalui orifice. Akibatnya needle valve
mengatur agar actual fuel pressure menjadi bergerak turun untuk menghentikan fuel
sesuai dengan setting command pressure injection.
untuk menyesuaikan dengan engine speed • Oleh karena itu, fuel injection timing dan fuel
dan beban engine. injection rate, masing-masing dikontrol
• Fuel pressure dalam common rail dialirkan berdasarkan penentuan waktu (timing) saat
menuju ke nozzle side pada injector dan TWV posisi ON dan lamanya waktu TWV posisi
ON.
POSISI RAIL PRESSURE SENSOR
150
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
BY PASS VALVE
PCV
OVERFLOW VALVE
G - SENSOR
151
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
152
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
langkah saat naik) setelah PCV ditutup • Rumus ini digunakan untuk mengetahui
merupakan fuel delivery. Perubahan banyaknya fuel yang akan dikirimkan ke fuel
delivery dan common rail fuel pressure
Page
system.
dikontrol berdasarkan perubahan
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
2. FEED PUMP
• Feed pump yang dipasang menjadi satu
(built in) dengan fuel supply pump
assembly, akan menghisap fuel dari fuel
tank dan mengalirkan melalui fuel filter
menuju ke high-pressure pump chamber.
• Outer dan inner rotor feed pump,
keduanya diputar oleh camshaft.
• Fuel dihisap dari sisi suction dan akan di
discharge melalui sisi delivery sesuai
dengan meluas dan menyempitnya ruang
kosong (space) antara outer dan inner
154
rotor.
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
155
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
FLOW DAMPER
• Flow damper meredam getaran dalam high
pressure piping dan mensupply fuel menuju
ke injector dengan pressure yang stabil.
• Jika kelebihan fuel bocor keluar, maka flow
damper akan melakukan blocking jalur fuel
untuk mencegah aliran fuel yang abnormal
• Jika fuel bocor keluar secara abnormal, high
pressure akan bekerja pada piston dan
menggerakkannya ke kanan sampai kontak
dengan seat untuk menghentikan aliran fuel.
CARA KERJA
Saat fuel tidak di-injeksikan
• Piston (2) kontak dengan stopper (1) (posisi
awal (initial)).
• Static Fuel leakage dialirkan melalui orifice (a)
pada piston (2) dan clearance diantara sliding
part.
Saat fuel di-injeksikan
• Fuel pressure yang bekerja pada piston (2),
akan menekan spring (3) dan
menggerakkannya ke kanan.
• Static fuel leakage dialirkan melalui orifice (a)
pada piston (2) dan clearance diantara sliding
part.
Saat aliran fuel dihentikan
• Jika fuel mengalir secara abnormal karena
kebocoran pada piping (misalnya), maka
156
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
PRESSURE LIMITER
Pressure limiter akan terbuka untuk • Silahkan anda buka ruang diskusi ya seluas –
membebaskan pressure yang berlebih di dalam luasnya, bagaimana caranya untuk
fuel system. mengaktifkan pressure limiter memerlukan
• Jika common rail fuel pressure mencapai pressure 2,040 kg/cm2 , namun setelah
sekitar 200 MPa {2,040 kg/cm2}, pressure pressure tercapai maka pressure akan dijaga
limiter membuka. di range 310 kg/cm2. Koq bisa ya?
• Saat common rail fuel pressure turun
mencapai 30 MPa {310 kg/cm2}, pressure 1. Ball
limiter kembali ke posisi semula (menutup) 2. Housing
untuk mempertahankan pressure. 3. Spring
• Pada saat kondisi normal, pressure limiter 4. Body
tidak bisa kembali ke posisi semula (menutup) 5. Guide
sampai engine dimatikan.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
1. Inlet connector
2. Terminal
3. Upper body
4. Solenoid
5. Valve body
6. Orifice (out)
7. Orifice (in)
8. Pressure control chamber
9. Control piston
10. Spring
11. Pressure pin
159
Injector terdiri dari nozzle section, orifice untuk mengontrol fuel injection rate, hydraulic piston section,
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
pressure control chamber (8) dapat mengalir cepat, sehingga fuel injection dihentikan
keluar melalui orifice (3) dan (4), sehingga dengan sangat cepat.
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Karena high voltage (118 V) digunakan pada wiring harness yang dihubungkan dengan engine
controller, COMMON 1 dan COMMON 2 pada supply pump, dan TWV #1 – #6 pada injector, hati-
hati jangan sampai tersengat arus listrik.
161
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
162
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
RUNNNING IN STANDART
PERFORMANCE STANDART
akan menyebabkan kerusakan pada komponen engine dan exhaust system (bocor,crack,dll).
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
ENGINE SPECIFICATION
• Pak Instructor, minta bantu di test ya peserta • Rated HP, putaran engine tertinggi pada saat
trainingnya. Apa arti dari kode SAA12V140E-3. HP maksimum pada saat menggunakan
• Engine di atas merupakan engine 4 langkah methode test bench SAE J1995 (gross) adalah
(intake, compressi, power dan exhaust). 1200 HP/1900 Rpm.
• Pendinginan engine menggunakan water • Maximun torque yang mampu dihasilkan oleh
coolant (AFNAC). engine ini adalah 518 kgm/1.350 Rpm.
• Engine ini berbentuk V dimana 6 cylinder di • Fuel consumption pada engine milik HD785-7
sebelah kiri dan 6 cylinder di sebelah kana. ini adalah 154 gram/HpH.
• Jumlah cylinder liner adalah 12 pcs. • Starting motor yang digunakan adalah 24 V,
• Menggunakan system direct injection 7,5KW x 2 pcs.
(pembakaran langsung). • Alternator yang digunakan adalah 24
• Karena diawali dengan SAA, maka engine ini Volt,90 Ampere.
menggunakan turbocharger dan aftercooler. • Battery yang digunakan adalah 12V, 200Ah x 4
• Diameter cylinder liner adalah 140 mm pcs.
dengan panjang langkah dari BDC ke TDC • Untuk pembahasan terkait starting motor,
sepanjang 165 mm. Artinya engine ini bertype alternator dan battery akan dikupas secara
long stroke engine. tuntas pada materi Electric. So, yang sabar
• Total piston displacement atau volume total ya...
semua cylinder adalah 30.5 liter (30.500 cc).
164
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
165
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Engine Performance curve terdiri dari • Pada saat awal, Engine torque akan meningkat
beberapa parameter, yaitu: Engine torque, seiring dengan meningkatnya kecepatan
Horsepower engine dan Engine Speed. putaran engine sampai mencapai titik
• Gambar kurva di atas adalah salah satu contoh maksimum (518 kgm) pada 1.350 rpm. Jadi
dari engine performance curve yang ketika kecepatan putar engine mencapai
dihasilkan dari pengetesan dengan 1.350 rpm, maka dicapailah engine torque
menggunakan dynamometer pada maximum sebesar 518 kgm, sehingga pada
pembebanan 100%. Engine performance spesifikasi engine akan tertulis: Maksimum
curve ini biasanya ditampilkan pada buku Engine Torque adalah 518 kgm (pada 1.350
manual tiap-tiap tipe engine sebagai informasi rpm).
bagi penggunanya. • Kurva engine torque akan mengalami
• Berikut penjelasan cara pembacaan kurva penurunan tajam pada saat kecepatan putar
daya guna engine tersebut. engine mencapai 2.225 rpm. Hal ini
• Pada kurva tersebut terdapat beberapa disebabkan oleh sudah berfungsinya engine
sumbu, yaitu: controller untuk mengurangi jumlah bahan
1. Sumbu horisontal: menunjukkan bakar yang diijeksikan ke ruang bakar untuk
kecepatan putar engine (rpm). meningkatkan putaran engine.
2. Sumbu vertikal (kiri): menunjukkan brake
horsepower (HP).
3. Sumbu vertikal (kanan atas):
menunjukkan brake torque (kgm).
4. Sumbu vertikal (kanan bawah):
menunjukkan rasio konsumsi bahan bakar
(g/Hp.hours)
5. Misalnya kita akan mencari berapa
besarnya Engine Torque pada kecepatan
putar engine 1800 rpm. Untuk
mendapatkannya, dimulai dengan melihat
skala pada sumbu horisontal, kemudian
cari skala 1800 rpm. Setelah itu tarik garis
ke atas hingga menyentuh kurva Engine
Torque. Pada titik persinggungan tarik
garis mendatar ke kiri sampai menyentuh
garis sumbu vertikal dan akhirnya
diketahui besarnya brake torque pada
kecepatan putar 1800 rpm adalah 485
kgm.
6. Dengan cara yang sama, Anda dapat
mengetahui pula besarnya HP engine
tersebut yaitu sebesar 1210 Hp.
7. Mari kita lihat lebih dalam lagi mengenali
engine performance curve di atas. Berikut
166
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
167
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Perhatikan tabel diatas dan masukkan data – data tersebut sesuai rumus fuel consumption pada saat load
factor 80% :
Fuel consumption : 1.200 x 154 x 80%
0.83 * 1.000
: 147.840
830
: 178,12 Liter/Hours
Berapa besarnya fuel consumption pada saat engine load factor 50% sesuai tabel engine PC1250-8
(SAA6D170E-5) di atas.
Jawab :
168
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Latihan 2 :
Specified capacity fuel tank PC1250-8 adalah 1.360 liter. Bila engine running dengan load factor 50%
seperti tabel di atas, maka untuk menghabiskan 1.360 liter ini perlu waktu berapa jama ya?
Jawab :
Latihan 3 :
Perhatikan tabel di bawah ini. Berikut adalah tabel engine SAA6D140E-5 yang digunakan pada unit D155A-
6. Berapa besarnya fuel consumption pada saat engine load factor 75% ?
Jawab :
Latihan 4 :
Specified capacity fuel tank D155A-6 adalah 625 liter. Bila engine running dengan load factor 75% seperti
tabel di atas, maka untuk menghabiskan 625 liter ini perlu waktu berapa jama ya?
Jawab :
169
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
170
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
173
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
Bila unit running tanpa oli, maka akan menyebabkan engine noise dan timbul keausan yang parah.
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
176
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
177
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
180
Page
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
• Untuk chart trouble shooting engine low power, silahkan anda belajar untuk membaca sendiri.
EXTRA INFORMATION :
Exhaust Temperature Terlalu tinggi
Pada dasarnya : Air excess ratio menjadi rendah,
disebabkan oleh :
• Air cleaner buntu.
• Valve clearance membesar.
• Turbocharger tidak berfungsi.
• Quantity fuel membesar (jumlah fuel yang
diinjeksikan).
REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
Engine
This is my legacy
“ MAN JADDA WAJADA “
Siapa yang bersungguh – sungguh pasti akan berhasil
182
Hal yang kelihatannya mudah bisa menjadi bagian tersulit bila kita
menunda untuk mengerjakannya.
Page
REV 1