Anda di halaman 1dari 12

Meca aid REPAIR RADIATOR & COOLING SYSTEM SCANIA LD

I. STRUCTURE & FUNCTION

1. Radiator, Engine Cooling Piping & Connection

Radiator terletak di depan engine sebagai media dalam pelepasaan panas coolant pada cooling
system, radiator terdiri dari Tank(hot & cool side), core, fin dan connectionnya. Coolant yang
terdapat di radator di turunkan temperaturnya dengan memanfaatkan udara yang dihisap oleh fan.
Sedangkan coolant piping adalah Sambungan yang berupa pipa atau hose (& clamp) yang digunakan
pada cooling system Engine untuk mensirkulasikan air pendingin radiator. Agar temperature kerja
engine selalu dalam range kerja, maka air radiator disirkulasikan kedalam system melalui komponen
berikut Radiator – Water pump Oil Cooler – Water jacket – Water Manifold – Thermostat – Radiator
atau kembali ke water pump.

2. Radiator Core

Susunan sejumlah pipa pipih yang berfungsi mengalirkan coolant pada radiator. Pada unit scania
terpasang horisontal sebagai penghubung antara hot side tank dan cool side tank. Pada saat air dari
hot side tank mengalir melalui dalam core, panas air akan dirambatkan ke permukaan core dan fin
untuk didinginkan dengan udara yang dihembuskan atau dihisap oleh blade fan.

Budi Nugroho/ 61091250 Page 1


Meca aid REPAIR RADIATOR & COOLING SYSTEM SCANIA LD

3. Radiator Cap

Pada unit Scania, Radiator Cap terpasang pada Expansion Tank. Pada komponen ini terdapat Safety
Valve. Safety Valve berfungsi untuk membatasi pressure maksimal dalam cooling system. Pada
pressure 1,2 bar Safety valve akan membuka dan membuang pressure untuk mencegah terjadinya
overpressure pada cooling system.

4. Pressure Limiting Valve

Pressure limiting valve pada scania adalah nama lain dari pressure valve yang terdapat pada samping
expansion tank. Fungsinya adalah membatasi pressure maksimal dalam cooling system dan
mempertahankan pressurenya agar selalu lebih tinggi (pada unit yang memakai PDE 0,6 - 0,9 bar)
dari pressure udara luar dan untuk menaikkan titik didih air pendingin .

5. Radiator Fin

Susunan sejumlah plat tipis yang dibentuk menyerupai sirip-sirip yang terpasang menempel antara
core radiator. Berfungsi sebagai media pelepasan panas coolant yang dialirkan melalui core dengan
memanfaatkan udara yang dihisap oleh Fan.

Budi Nugroho/ 61091250 Page 2


Meca aid REPAIR RADIATOR & COOLING SYSTEM SCANIA LD

6. Jinggle Valve

Jinggle valve terdapat pada thermostat, berupa valve yang sangat kecil. Fungsi dari komponen ini
adalah mengalirkan coolant pada saat melakukan pengisian dan membebaskan udara yang terdapat
pada thermostat housing.

7. Thermostat

Thermostat terdapat pada engine sebelah kanan, pada engine DSC 12 komponen ini terdapat di luar
engine, yaitu di chasis sebelah kanan engine. Fungsinya adalah menjaga temperatur kerja engine
dengan mengatur aliran coolant ke radiator sesuai dengan temperatur kerja engine (70-90®C). Pada
saat temperature dibawah 70®C coolant akan dialirkan kembali ke engine melalui saaluran by pass.
Sedangkan pada saat temperatur mencapai 90®C coolant akan dialirkan ke radiator agar temperatur
kerja engine tetap pada batas yang telah ditentukan.

8. Reservoir Tank

Pada unit scania reservoir tank disebut Expansion Tank. Komponen ini terdapat di cabin bagian
depan luar. Komponen ini terpasang di bagian paling atas dari cooling system. Terdapat pressure
control valve (0,7-0,9 bar) dan safety valve (1,2 bar). Expansion tank berfungsi sebagai tempat
penampungan dan pengecekan level coolant dan juga sebagai tempat pelepasan pressure saat
coolant menjadi panas.

9. Water Level Sensor

Komponen ini terdapat pada expansion tank. Fungsinya adalah membaca level dari coolant untuk
ditampilkan di monitor panel agar operator mengetahui mengenai kondisi/ level dari coolant dan
menginformasikan apabila levelnya kurang.

Budi Nugroho/ 61091250 Page 3


Meca aid REPAIR RADIATOR & COOLING SYSTEM SCANIA LD

II. TECHNICAL TERM

1. Boiling Point

Keadaan dimana cairan akan mendidih ketika tekanan uap cairanya sama dengan tekanan diatas
permukaan cairan tersebut.

2. Fan Belt Tension

Tekakan kekencangan pada fan belt pada kondisi terpasang.

3. Fan Slippage

Selisih putaran antara crank shaft dengan fan yang disebabkan karena kerusakan pada clucth fan.

4. Overcooling

Kondisi dimana temperature coolant dibawah standart yang telah diijinkan, hal itu akan
menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna dan bahkan menyebakan keretakan pada
komponen engine.

5. Overheating

Kondisi dimana temperature coolant melebihi standart yang telah ditentukan(suhu kerja engine), hal
itu akan menyebabkan kerusakan seal liner, kerusakan gasket dan keausan yang berlebih pada
engine karena pemuaian komponen.

III. TOOLS

1. Multimeter

Alat yang digunakan untuk mengukur hambatan, tegangan dan arus pada system electric. Satuan Ω,
V, A. Pada cooling sytem alat ini digunakan untuk mengukur resistansi/ hambatan dari Coolant
temperature sensor.

standart : resistnce at 20 ®C = 2419 ± 85Ω

Budi Nugroho/ 61091250 Page 4


Meca aid REPAIR RADIATOR & COOLING SYSTEM SCANIA LD

2. Radiator Cap Tester

Pada unit scania alat ini disebut Cooling System Tester. Digunakan untuk mengukur seeting pressure
pada pressure limiting valve (delivery valve). Hasil pengukuran yang di dapat tersebut merupakan
selisih pressure yang ada di dalam cooling system dengan udara luar.

Langkah-langkah Pressure Testing Cooling System ( Sumber dari Multi 02-00)

 Lepas Expansion Tank Cap


 Check permukaan/ sealing surface pada Filler Pipe dan Cap dari kerusakan
 Check Coolant level, tambah coolant jika perlu
 Pasang tool Cooling System Tester dan adapter pada Filler Pipe

 Pompa hingga delivery valve terbuka

Budi Nugroho/ 61091250 Page 5


Meca aid REPAIR RADIATOR & COOLING SYSTEM SCANIA LD

Delivery Valve harus terbukan pada pressure yang di ijinkan. Lihat tabel berikut :

 Hentikan memompa hingga Delivery Valve tertutup


 Pressure tidak boleh turun dibawah 0,5 Bar. Jika hal itu terjadi maka telah terjadi internal
leakage atau eksternal leakage.

3. Anemometer

Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan / hembusan angin. Pada cooling system alat ini
digunakan untuk mengetahui tingkat kebuntuan fin radiator.

4. Kertas lakmus / Ph tester

Alat ini digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman dari coolant yang digunakan pada cooling
system. Kertas lakmus dicelupkan ke coolant kemudian terjadi perubahan warna pada kertas dan
cocokan dengan warna yang ada di tabel. Perubahan warna tersebut yang mengindikasikan Ph
sesuai dengan angka Ph yang terdapat pada tabel. Sedangkan Ph tester adalah alat digital yang bisa
membaca nilai Ph dari coolant.

Petunjuk penggunaan Ph tester Digital :

 On kan PH tester
 Kalibrasi ph tester dengan air murni dengan mencelupkan ujungnya pada air tersebut dan
monitor menunjukkan angka Ph 7
 Bersihkan ujung Ph tester
 Celupkan ujung Ph tester tersebut ke permukaan coolant dan baca angka yang muncul pada
monitor

5. Digital Temperature Gauge

Adalah alat yang digunakan unutuk mengukur temperature coolant pada cooling system.

Budi Nugroho/ 61091250 Page 6


Meca aid REPAIR RADIATOR & COOLING SYSTEM SCANIA LD

6. Common Tools

Tools yang dipakai secara umum dalam melakukan proses maintenance, dan bukan merupakan
special tools.

IV. TROUBLESHOOTING

1. Water Coolant Overheating

 Check Coolant Level


 Check temperature coolant untuk memastikan kerusakan dari system atau hanya sensor
yang rusak dengan menggunakan Digital Temperature Gauge
 Check kondisi aliran udara yang mengalir ke radiator, pastikan tidak ada kotoran yang
menghalangi aliran udara
 Check kondisi Fin radiator dari kebuntuan dan kerusakan
 Check kemungkinan terjadi kerusakan Recirculation Shield & Fan cover yang menyebabkan
kebocoran udara yang dihisap oleh Fan
 Check kondisi Fan belt & pulley
 Check Fan ( Measuring Fan Slippage jika diperlukan)
 Check Thermostat
 Check Coolant Pump

2. Water Coolant OverCooling

 Check temperature coolant untuk memastikan kerusakan dari system atau hanya sensor
yang rusak dengan menggunakan Digital Temperature Gauge
 Check Fan ( Measuring Fan Slippage jika diperlukan)
 Check Thermostat
 Check Non Return Valve yang terdapat pada Expansion Tank ( seharusnya coolant tidak
mengalir dari expansion tank ke radiator, pada unit yang dibuat setelah September 1998
dilengkapi dengan Non Return Valve)

V. TESTING, ADJUSTING

1. Water Coolant Temperature

Pengetesan water cololant temperature dengan cara :

 Water temperature bisa dilakukan pengecekan dengan melihat paga monitor panel
 Selain dari monitor panel juga bisa dilihat dengan menggunakan SDP3 untuk unit P series
 Menggunakan Digital Temperature gauge atau Temperature Gun
2. Radiator Cap Pressure

Budi Nugroho/ 61091250 Page 7


Meca aid REPAIR RADIATOR & COOLING SYSTEM SCANIA LD

Pengecekan Radiator Cap Pressure :

Langkah-langkah Pressure Testing Cooling System ( Sumber dari Multi 02-00)

 Lepas Expansion Tank Cap


 Check permukaan/ sealing surface pada Filler Pipe dan Cap dari kerusakan
 Check Coolant level, tambah coolant jika perlu
 Pasang tool Cooling System Tester dan adapter pada Filler Pipe

 Pompa hingga delivery valve terbuka

Delivery Valve harus terbukan pada pressure yang di ijinkan. Lihat tabel berikut :

 Hentikan memompa hingga Delivery Valve tertutup


 Pressure tidak boleh turun dibawah 0,5 Bar. Jika hal itu terjadi maka telah terjadi internal
leakage atau eksternal leakage.

3. Fan Belt Tension

Pada unit Scania menggunakan Automatic Belt Tensioner yang secara otomatis tidak perlu
memerlukan adjusment tetapi diperlukan perawatan terhadap Fan belt dan puley.

 Check Fan belt dari Crack


 Check Keausan Fan Belt
 Check Automatic Belt Tensioner(Jammed, Malfunction, Spring Lemah)

Budi Nugroho/ 61091250 Page 8


Meca aid REPAIR RADIATOR & COOLING SYSTEM SCANIA LD

Gambar skema Fan Belt

4. Fan Slippage
Cara melakukan pengetesan Fan Slippage:

 Tempel reflektor pada satu titik di Fan


 Tempel juga reflektor pada satu titik di Fly Wheel
 Running Engine (apabila coolant temperature terlalu tinggi tunggu hingga mencapai
90 ®C)
 Speed engine pada 2000 Rpm
 Ukur kecepatan engine kemudian Fan dengan menggunakan Tachometer
 Calculasi kan dengan menggunakan Rumus:

 Hasil pengukuran tidak boleh melebihi 10 % (selisih speed engine dan Fan max 10 %)

VI. INSPECTION – MEASUREMENT

1. Radiator, Engine Cooling Piping & Connection

Inspection :

 Check kebocoran
 Check kekencangan clamp
 Check kondisi fin radiator dari kebuntuan dan penyok

Budi Nugroho/ 61091250 Page 9


Meca aid REPAIR RADIATOR & COOLING SYSTEM SCANIA LD

 Check kondisi hose dan piping


 Check kebocoran dapat dilakukan dengan menggunakan cooling system tester
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya

2. Radiator Core

Inspection :

 Check kebocoran core radiator ( visual check dan bila memungkinkan gunakan cooling system
tester)

3. Radiator Cap

Inspection :

 Check Kebocoran/ sealing dari cap radiator dan filler pipe


 Check kondisi safety valve yang terdapat di cap

4. Pressure Limiting Valve

Inspection :

 Check kebocoran

Measurement :

Langkah-langkah Pressure Testing Cooling System ( Sumber dari Multi 02-00)

 Lepas Expansion Tank Cap


 Check permukaan/ sealing surface pada Filler Pipe dan Cap dari kerusakan
 Check Coolant level, tambah coolant jika perlu
 Pasang tool Cooling System Tester dan adapter pada Filler Pipe

Budi Nugroho/ 61091250 Page 10


Meca aid REPAIR RADIATOR & COOLING SYSTEM SCANIA LD

 Pompa hingga delivery valve terbuka

Delivery Valve harus terbukan pada pressure yang di ijinkan. Lihat tabel berikut :

 Hentikan memompa hingga Delivery Valve tertutup

5. Radiator Fin

Inspection :

 Check kondisi fin radiator dari kebuntuan/ kotor


 Check kondisi fin radiator dari penyok

6. Jinggle Valve

Inspection :

 Check kondisi jingle valve pada saat melepas thermostat dari karat
 Check kondisi ball yang terdapat pada jingle valve tersebut (jammed, lepas)

7. Thermostat

Inspection :

Budi Nugroho/ 61091250 Page 11


Meca aid REPAIR RADIATOR & COOLING SYSTEM SCANIA LD

 Check thermostat dengan menggunakan digital temperatur gauge atau temperature gun
pada saluran by pass, input dan saluran ke radiator

 Pada saat temperature masih belum mencapai temperatur kerja maka temperatur di saluran
input sama dengan by pass dan berbeda jauh dengan saluran yang menuju radiator
 Pada saat temperature sudah mencapai temperatur kerja maka antara saluran input dan
saluran ke radiator sama temperaturnya apabila terjadi perbedaan yang sangat jauh maka
bisa dipastikan thermostat jammed close.

8. Reservoir

Inspection :

 Check kebocoran
 Check UV protector pada depan reservoir
 Check connection dan hose
 Check cap dan valve
 Check mounting reservoir

9. Water Level Sensor

Inspection :

 Check level pada reservoir


 Test dengan mengurangi level sampai lampu indicator menyala
 Check dengan multi meter (Ω) pada saat level normal kabel output tidak ada konektivitas
dengan ground dan pada saat level berkurang di bawah low maka akan terjadi konektivitas
dengan ground

VII. REPAIR
1. Fin Radiator Clogged & Dent
 Apabila buntu maka dilakukan washing dengan menggunakan high pressure gun untuk
menghilangkan kotoran
 Apabila penyok maka dilakukan repair satu per satu untuk mengembalikan ke kondisi
awal

Budi Nugroho/ 61091250 Page 12

Anda mungkin juga menyukai