Anda di halaman 1dari 94

KAJIAN METODE PERAWATAN SISTEM SUSPENSI UNIT

SCANIA P 380 CB EHZ DI PT. BORNEO ALAM SEMESTA


SITE MELAK

TUGAS AKHIR

AHMAD ZULFIKAR FAUSI


NIM : 150309262591

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
2018
KAJIAN METODE PERAWATAN SISTEM SUSPENSI UNIT
SCANIA P 380 CB EHZ DI PT. BORNEO ALAM SEMESTA
SITE MELAK
SAMPUL

TUGAS AKHIR

KARYA TULIS INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU


SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA
DARI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

AHMAD ZULFIKAR FAUSI


NIM : 150309262591

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
2018
LEMBAR PENGESAHAN

KAJIAN METODE PERAWATAN SISTEM SUSPENSI UNIT


SCANIA P 380 CB EHZ DI PT. BORNEO ALAM SEMESTA
SITE MELAK

Disusun Oleh :

AHMAD ZULFIKAR FAUSI

NIM : 150309262591
Pembimbing I Pembimbing II

Ida Bagus Dharmawan, S.T., M.Si. Zulkifli, S.T., M.T.


NIP. 197412312007011181 NIP. 198508282014041003

Ketua Penguji, Anggota Penguji, Anggota Penguji,

H. Syahruddin., S.Pd., M.T. Margono Basri Dahlan, S.Ag., M.Pd.I.


NIP. 197411272006041017 NRP. 80110034 NIP. 197108272007011025

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin

Zulkifli, S.T., M.T.


NIP. 198508282014041003

ii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ahmad Zulfikar Fausi

Tempat/Tgl Lahir : Ujung Pandang, 5 Januari 1997

NIM : 150309262591

Menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul “Kajian Metode Perawatan


Sistem Suspensi Unit Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta Site
Melak” adalah bukan merupakan hasil karya tulis orang lain, baik sebagian
maupun keseluruhan, kecuali dalam kutipan yang kami sebutkan sumbernya.

Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila


pernyataan ini tidak benar kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Balikpapan, 14 Agustus 2018

Mahasiswa,

Materai 6000

AHMAD ZULFIKAR FAUSI


NIM : 150309262591

iii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada


Ayahanda dan Ibunda tercinta
Zainuddin dan Nurjannah
Dan semua anggota keluarga yang terlalu banyak untuk di sebutkan

iv
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Politeknik Negeri Balikpapan, saya yang bertanda


tangan dibawah ini :

Nama : Ahmad Zulfikar Fausi

NIM : 150309262591

Program Studi : Alat Berat

Judul : Kajian Metode Perawatan Sistem Suspensi Unit Scania


P 380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta Site Melak

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk


memberikan hak kepada Politeknik Negeri Balikpapan untuk menyimpan,
mengalih media atau format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Balikpapan
Pada tanggal : 14 Agustus 2018

Yang menyatakan

Materai 6000

(Ahmad Zulfikar Fausi)

v
ABSTRACT

Based on historical damage to the trucks’s units of Scania P 380 CB EHZ at PT.
Borneo Alam Semesta (BAS) Melak’s site, the suspension system is the most
severely damaged component. The most components often damage in the
suspension system occur in leaf spring components, damage that occurs due to
installation errors. Based on this, a study of the suspension system maintenance
method at units of ScaniaP 380 CB EHZ was finally carried out. The aims of this
study is to find out how the suspension system maintenance is carried out at the
research location, then provide recommendations on the results of the study. This
research was carried out by field s research and literature study by reviewing
Scania P 380 CB EHZ service sheet units, Historical Component Units of Scania
P 380 CB EHZ units, Technical Service Reports (TSR) repairing leaf spring and
Trainer Outdoor Service Reports compared to the shop manual. The results of this
study were it was found that the method of maintenance of the suspension system
in the units of Scania P 380 CB EHZ was still not correct and there were some
errors. By using the fish bone method, there were 3 main causes that cause the
treatment method and the suspension system was not right, it was the machine,
man, and method. Therefore to avoid mistakes in the future, recommendations for
actions which are neede to be taken, including adding items to the service sheet
and doing work in accordance with the shop manual.

Key Word : Leaf Spring, Maintenance, Scania P 380, Suspension System

vi
ABSTRAK

Berdasarkan historical kerusakan unit truck Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo
Alam Semesta (BAS) site Melak, sistem suspensi menjadi komponen yang paling
banyak mengalami kerusakan. Adapun komponen yang paling sering mengalami
kerusakan pada sistem suspensi terjadi pada komponen leaf spring, kerusakan
yang terjadi karena kesalahan pemasangan. Berdasarkan hal tersebut, akhirnya
dilakukan kajian metode perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB
EHZ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perawatan sistem
suspensi yang dilakukan di lokasi penelitian, setelah itu dilakukan kajian terhadap
perawatan ada pada lokasi penelitian, lalu memberikan rekomendasi terhadap
hasil kajian. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi lapangan dan studi
literatur dengan meninjau service sheet unit Scania P 380 CB EHZ, Historical
Component Unit pada unit Scania P 380 CB EHZ, Technical Service Report
(TSR) perbaikan leaf spring dan Laporan Dinas Luar Trainer yang dibandingkan
dengan shop manual. Dari hasil penelitian ini ternyata ditemukan bahwa metode
perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ masih belum tepat dan
terdapat beberapa kesalahan. Dengan menggunakan metode fish bone terdapat 3
penyebab utama yang menyebabkan terjadinya metode perawatan dan pada sistem
suspensi yang kurang tepat, hal tersebut ialah machine, man, dan method.
Sehingga kedepannya untuk menghindari kesalahan yang ada, dilakukan
rekomendasi tindakan yang perlu dilakukan, antara lain ialah menambahkan
beberapa item pada service sheet dan melakukan pekerjaan sesuai dengan shop
manual.

Kata Kunci : Leaf Spring, Perawatan, Scania P 380 , Sistem Suspensi.

vii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,


karena atas rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
dengan judul “Kajian Metode Perawatan Sistem Suspensi pada Unit Scania P 380
CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta Site Melak”.

Di dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan mengenai alasan


penulis memilih judul dari tugas akhir ini dengan meliputi hal-hal bagaimana
Kajian Metode Perawatan Sistem Suspensi pada Unit Scania P 380 CB EHZ di
PT. Borneo Alam Semesta Site Melak.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ramli, S.E., M.M. sebagai Direkur Politeknik Negeri Balikpapan.

2. Ida Bagus Dharmawan, S.T., M.Si. sebagai Wakil Direktur I Politeknik Negeri
Balikpapan merangkap pembimbing I, yang telah membimbing dan
memberikan pengarahan selama pengerjaan tugas akhir ini.

3. Zulkifli, S.T., M.T. sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Balikpapan merangkap sebagai pembimbing II, yang telah membimbing dan
memberikan pengarahan selama pengerjaan tugas akhir ini.

4. Seluruh staf dan karyawan jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri


Balikpapan dan rekan-rekan atas diskusi dan konsultasi yang diberikan.

5. Ayahanda dan Ibunda yang senantiasa memberikan segala hal yang tidak
ternilai kepada anaknya.

6. Seluruh teman angkatan 2015 Teknik Mesin yang telah banyak membantu
selama penyusunan proposal tugas akhir ini hingga selesai.

7. Seluruh karyawan PT. Borneo Alam Semesta site Kutai Barat terlebih khusus
instruktur training.

viii
8. Semua pihak yang penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan tugas akhir ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah karya yang sempurna, dan
masih banyak ditemui kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, saran dan
masukan yang membangun sangat diharapkan.

Balikpapan, 14 Agustus 2018

Penulis

ix
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN....................................................................................... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................ iv

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................... v

ABSTRACT ............................................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3

1.3. Batasan Masalah .......................................................................................... 4

1.4. Tujuan Penelitian......................................................................................... 4

1.5. Manfaat Penelitian....................................................................................... 4

1.6. Sistematika Penelitian ................................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 6

2.1. Prouduct Knowledge ................................................................................... 6

2.2. Pengertian dan Fungsi Suspensi .................................................................. 8

2.3. Jenis dan Karakteristik Suspensi ............................................................... 11

2.3.1. Sistem Suspensi Dependen atau Sistem Suspensi Poros Kaku (Rigid) ..... 11

2.3.2. Sistem Suspensi Independen atau Sistem Suspensi Bebas ........................ 12

x
2.4. Pegas Pada Sistem Suspensi ...................................................................... 13

2.4.1. Pegas Daun (Leaf Spring) ......................................................................... 14

2.4.2. Pegas Koil (Coil Spring) ........................................................................... 14

2.4.3. Pegas Torsi (Torsion Spring) .................................................................... 15

2.4.4. Pegas Udara (Air Suspension) ................................................................... 15

2.4.5. Pegas Berlubang (Hollow Spring) ............................................................. 16

2.5. Suspensi pada Scania P 380 CB EHZ ....................................................... 17

2.5.1. Multi Leaf Spring ...................................................................................... 17

2.5.2. Parabolic Spring ....................................................................................... 18

2.6. Standart Inspection Leaf Spring Pada Sistem Suspensi ............................ 18

2.6.1. Clamps Bolts ............................................................................................. 19

2.6.2. Spring Brackets ......................................................................................... 19

2.6.3. Spring Bolts ............................................................................................... 20

2.6.4. Spring Deflection....................................................................................... 20

2.7. Remove Install Leaf Spring Scania P 380 CB EHZ .................................. 21

2.8. Perawatan (Maintenance) .......................................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 25

3.1. Jenis Penelitian .......................................................................................... 25

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 25

3.3. Prosedur Penelitian .................................................................................... 25

3.4. Instrumen Penelitian .................................................................................. 26

3.4.1. Peralatan .................................................................................................... 26

3.4.2. Bahan ......................................................................................................... 26

3.5. Metodologi Penelitian ............................................................................... 27

3.6. Tahap Perumusan Data .............................................................................. 28

3.7. Tekhnik Pengumpulan Data ...................................................................... 28

xi
3.7.1. Data Primer ............................................................................................... 28

3.7.2. Data Sekunder ........................................................................................... 28

3.8. Time Frame ............................................................................................... 29

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN .................................................................. 30

4.1. Hasil Penelitian ......................................................................................... 30

4.1.1. Pelaksanaan Perawatan Sistem Suspensi Pada Unit Scania P 380 ........... 30

4.1.2. Hasil Pengamatan Metode Perawatan Sistem Suspensi Pada Unit ........... 32

4.2. Pembahasan ............................................................................................... 36

4.2.1. Hasil Kajian Metode Perawatan Sistem Suspensi Pada Unit .................... 36

4.2.2. Kajian Metode Perawatan Sistem Suspensi dengan Metode Fishbone..... 39

4.3. Tindakan Yang Perlu Dilakukan ............................................................... 42

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 45

5.1. Kesimpulan................................................................................................ 45

5.2. Saran .......................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 47

LAMPIRAN .......................................................................................................... 48

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Grafik Jumlah Unit di PT. Borneo Alam Semesta ............................. 1

Gambar 1.2. Grafik Persentase Kerusakan yang Terjadi pada Scania P 380 .......... 2

Gambar 1.3. Grafik Jumah Kerusakan yang Terjadi pada Sistem Suspensi ........... 3

Gambar 2.1. Unit Scania P 380 CB EHZ ................................................................ 6

Gambar 2.2. Model Gambar Tipe Penggerak Rigid 6x4 pada Unit ........................ 7

Gambar 2.3. Model Gambar Tipe Penggerak Rigid 6x6 pada Unit ........................ 7

Gambar 2.4. Model Gambar Tipe Penggerak Tractor 6x4 pada Unit ................... 7

Gambar 2.5. Jenis Beban yang Dimiliki oleh Kendaraan ....................................... 9

Gambar 2.6. Oskilasi Sprung Weight .................................................................... 10

Gambar 2.7. Oskilasi Unsprung Weight ............................................................... 11

Gambar 2.8. Sistem Suspensi Dependen / Rigid ................................................... 11

Gambar 2.9. Sistem Suspensi Independen / Bebas ............................................... 12

Gambar 2.10. Pegas Daun atau Leaf Spring ......................................................... 14

Gambar 2.11. Pegas Koil atau Coil Spring ........................................................... 15

Gambar 2.12. Pegas Torsi atau Torsion Spring .................................................... 15

Gambar 2.13. Pegas Udara atau Air Suspension ................................................... 16

Gambar 2.14. Letak Pegas Berlubang atau Hollow Spring................................... 16

Gambar 2.15. Kontruksi Multi Leaf Spring .......................................................... 17

Gambar 2.16. Kontruksi Multi-Leaf Spring pada Suspensi Bagian Belakang ...... 17

Gambar 2.17. Konstruksi Parabolic Spring.......................................................... 18

Gambar 2.18. Kontruksi Multi-Leaf Spring pada Suspensi Bagian Depan........... 18

Gambar 2.19. Lokasi Clamp Bolts ........................................................................ 19

Gambar 2.20. Penyetelan Spring Brackets ............................................................ 19

Gambar 2.21. Konstruksi Spring Bolts ................................................................. 20

xiii
Gambar 2.22. Proses Spring Deflection ................................................................ 20

Gambar 2.23. Pemberian Wheel Chocked ............................................................. 21

Gambar 2.24. Pemberian Jack Stand .................................................................... 21

Gambar 2.25. Pelepasan U-Bolt Nut, Washers, dan Clamp Pad ......................... 22

Gambar 2.26. Pemindahan Leaf Spring ................................................................ 22

Gambar 2.27. Pengencangan U-Bolt Multi Leaf Spring ....................................... 23

Gambar 2.28. Pengencangan U-Bolt Parabollic Spring ....................................... 23

Gambar 2.29. Urutan re torque nut tyre ................................................................ 23

Gambar 2.30 . Diagram Pie Persentase Kerusakan Unit ...................................... 24

Gambar 3.1. Flowchart Metodologi Penelitian .................................................... 27

Gambar 4.1. Penggunaan Pegas Daun yang Bukan Produk Asli .......................... 32

Gambar 4.2. Diassembly Leaf Spring dengan Roda Bagian Belakang ................ 33

Gambar 4.3. Pengangkatan dan Pemindahan Leaf Spring Secara Manual ........... 33

Gambar 4.4. Hanya Leaf Spring yang Rusak yang Diganti .................................. 34

Gambar 4.5. Pemasangan Leaf Spring yang Tidak Sesuai di Sistem Suspensi .... 34

Gambar 4.6. Leaf Spring Dipotong agar Bisa Terpasang ..................................... 35

Gambar 4.7. Pemasangan Leaf Spring yang Tidak Sesuai di Sistem Suspensi .... 35

Gambar 4.8. Analisa Sebab Akibat ....................................................................... 40

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Populasi Jenis Truck di PT. Borneo Alam Semesta site Melak ............. 2

Tabel 3.1. Pengumpulan Data dan Metode Pengolahan Data ............................... 28

Tabel 3.2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .............................................................. 29

Tabel 4.1. Kegiatan yang Dilakukan terhadap Spring ketika Periodic Service .... 30

Tabel 4.3. Rekomendasi Penambahan Item pada Service Sheet ........................... 42

Tabel 4.4. Rekomendasi Penambahan Item pada Historical Component Unit ..... 43

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Produksi batubara global akan meningkat 15% dari tahun 2011 sampai
tahun 2035. Namun hal tersebut tidak akan terwujud jika tidak ada peralatan
penunjang-nya (Dewan Energi Nasional, 2014). Setidaknya ada beberapa
peralatan-peralatan penunjang yang perlu digunakan untuk melakukan aktifitas
pertambangan batubara, antara lain : peralatan pembersih lapangan/lahan,
peralatan penggali, penggangkat, dan pemuat, peralatan pengangkut dan penggali,
peralatan pembentuk permukaan dan alat pemadatan, peralatan pengangkat,
peralatan pemancang tiang, kompressor dan pompa air, peralatan pemecah batu,
peralatan pembetonan, pengolah aspal dan perkerasan ; dll (Wahyu Anhar, 2015).

Peralatan penunjang pertambangan tersebut salah satunya ialah truck.


Truck merupakan salah satu unit yang paling banyak digunakan dalam dunia
pertambangan. PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak merupakan salah satu
perusahaan yang memiliki komoditas unit truck yang paling banyak dibandingkan
daripada unit lainnya. Adapun perbandingan jumlah unit tersebut sebagaimana
terdapat pada gambar 1.1. yang di dapatkan berdasarkan daftar unit di PT. Borneo
Alam Semesta (BAS) site Melak pada lampiran 1.

Jumlah Unit di PT. BAS


60
50
40
30
20
10 Jumlah Unit
0

Gambar 1.1. Grafik Jumlah Unit di PT. Borneo Alam Semesta


Sumber : (PT. BAS, 2017)

1
2

Adapun populasi dari jenis truck yang paling banyak digunakan di PT.
Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak ialah Scania P 380 CB EHZ, adapun hal
tersebut diuraikan sebagaimana tabel l 1.

Tabel 1.1. Populasi Jenis Truck di PT. Borneo Alam Semesta site Melak

No. Jenis Truk Unit Model Jumlah Unit


1 Dump Truk Scania P 380 CB 6x4 45
2 Hauling Truk Scania P 420 8x4 1
3 Low Boy Truk Scania P 380 CB 4x6 1
4 Anvo Truk Scania P 380 CB 6x6 1
5 Water Truk Scania P 380 CB 6x6 2
6 Fuel Truk Scania P 380 CB 6x6 2
7 Manhaul Iveco 240 1
8 Crane Truk Scania P 380 CB 6x6 1
9 Lube Truk Scania P 380 CB 6x6 2
10 Colt Diesel Mitsubishi 1
Total 57

Sumber : (PT. BAS, 2017)

Dalam kurun waktu bulan Juli – November 2017 di PT. Borneo Alam
Semesta (BAS) site Melak berdasarkan data dari work order unit Scania P 380 CB
EHZ sebagaimana terdapat pada lampiran 2, didapatkan perbandingan persentase
kerusakan yang ada pada unit tersebut, adapun persentase kerusakan komponen
unit Scania P 380 CB EHZ di sebagaimana gambar 1.2.

Persentase Kerusakan
25%
20%
Persentase

15%
10%
5%
0%

Gambar 1.2. Grafik Persentase Kerusakan yang Terjadi pada Scania P 380
Sumber : (PT. BAS, 2017)
3

Dari kerusakan yang terjadi pada sistem suspensi tersebut, kerusakan yang
paling banyak terjadi pada bagian leaf spring. Adapun hal tersebut sebagaimana
terdapat pada gambar 1.3.

Jumlah Kerusakan Pada Komponen Suspensi


30
25
20
15
10
5
Jumlah Kerusakan
0

Gambar 1.3. Grafik Jumah Kerusakan yang Terjadi pada Sistem Suspensi
Sumber : (PT. BAS, 2017)

Berdasarkan Laporan Dinas Luar Trainer PT. Borneo Alam Semesta


(BAS) site Melak sebagaimana terdapat pada lampiran 3, penyebab utama dari
seringnya terjadi kerusakan terhadap sistem suspensi terutama pada bagian leaf
spring ialah disebabkan karena pemasangan leaf spring yang tidak sesuai.
Berdasarkan hal tersebut, dianggap perlu mengkaji lebih lanjut mengenai metode
perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo Alam
Semesta site Melak

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut, maka dapat ditarik beberapa rumusan
masalah antara lain :

1. Bagaimana metode perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB


EHZ di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak ?

2. Apa hasil kajian metode perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380
CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak ?
4

3. Apa tindakan yang perlu dilakukan dari hasil kajian metode perawatan sistem
suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta
(BAS) site Melak ?

1.3. Batasan Masalah


Mengingat luasnya permasalahan yang ada pada penelitian ini, maka
dianggap perlu memberikan batasan masalah agar penyajiannya tidak
menyimpang terlalu jauh dari tujuan yang diinginkan sehingga materi yang
terdapat di dalam karya tulis ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan hasil
penelitian yang dilakukan. Adapun penelitian metode perawatan pada sistem
suspensi tersebut hanya terfokus terhadap komponen-komponen yang sering
mengalami kerusakan, komponen yang sering mengalami kerusakan tersebut
ialah leaf spring.

1.4. Tujuan Penelitian


Adapun penelitian pada Tugas Akhir ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui metode perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB


EHZ di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak.

2. Mengkaji metode perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ
di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak.

3. Memberikan rekomendasi tindakan yang perlu dilakukan dari hasil kajian


metode perawatan dan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ di PT.
Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak

1.5. Manfaat Penelitian


Adapun penelitian dari tugas akhir ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Bagi penulis, tugas akhir dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta
diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
5

2. Bagi perusahaan, tugas akhir ini dapat menjadi tambahan informasi dan juga
untuk dapat menerima solusi yang diberikan oleh penulis
3. Bagi pembaca, tugas akhir ini dapat menjadi salah satu pengetahuan
permasalahan dan pemahaman pada unit yang terkait, sehingga diharapkan
ketika pembaca menemukan kejadian serupa pembaca dapat memberikan
solusi yang lebih baik agar terjadinya perbaikan secara terus menerus.

1.6. Sistematika Penelitian


Sistematika penulisan karya tulis tugas akhir ini disusun menjadi 5 bab,
yaitu :

a. BAB I - Pendahuluan : Berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan


masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan
b. BAB II - Landasan Teori : Pada bagian ini berisi uraian tentang teori dasar
yang berhubungan dengan kajian topik yang dibahas dalam tugas akhir
c. BAB III - Metodologi Penelitian : Bab ini memuat rincian mengenai proses
dan alur penelitian yang terdiri dari jenis penelitian (bersifat analisis,
perancangan, pembuatan, dll), cara penelitian, tempat dan waktu penelitian
(dimana penelitian dan kapan dilaksanakan)
d. BAB IV - Hasil dan Pembahasan : Merupakan rincian tentang hasil penelitian
yang terdiri dari data pendukung dan pembahasan terhadap hasil setiap
penelitian tersebut.
e. BAB V Penutup : Terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisikan
tentang rincian poin-poin hasil penelitian, sedangkan saran merupakan suatu
rekomendasi pada pelaksaan penelitian ini agar pada pelaksanaan penelitian
lanjutan dapat diperbaiki dan disempurnakan.
f. Daftar Pustaka : Bagian ini merupakan sumber-sumber informasi dari berbagai
jenis media sebagai landasan dalam melakukan penulisan tugas akhir.
g. Lampiran : Merupakan tempat data penunjang dalam penelitian yang
dilakukan dalam penulisan tugas akhir ini.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Prouduct Knowledge


Scania P 380 CB EHZ merupakan medium truck atau di PT. Borneo Alam
Semesta (BAS) site Melak lebih sering disebut dump truck (DT) yang umumnya
digunakan sebagai alat pengangkut dari lokasi penggalian batubara ke tempat
penampungan sementara batubara. Namun, di PT. Borneo Alam Semesta (BAS)
site Melak unit ini juga digunakan sebagai unit support, antara lain yaitu : low boy
(low bed 60 ton), anvo truck, fuel truck, water tank, lube truck & crane truck .

Gambar 2.1. Unit Scania P 380 CB EHZ


Sumber : (Dokumentasi Pribadi, 2017)

Scania P 380 CB EHZ merupakan salah satu produk scania P series.


Adapun arti lengkap dari Scania P 380 CB EHZ ialah sebagai berikut :

P : Model Kabin

380 : Tenaga Mesin 380 Horse Power (HP)

C : Pengoperasian jarak pendek di jalan yang tidak rata, jalan


terbuka dan bukan di jembatan

B : Penggunaan chassis normal

E : Ukuran kabin rendah

H : Ground clearance tinggi yang cocok digunakan untuk operasi


pada jalan ofd-road

6
7

Z : Penggunaan pegas daun di bagian depan dan belakang (United Tractors,


2002)

Penggunaan Scania model P 380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta


(BAS) site Melak meliputi dump truck dan alat support. Untuk dump truck
menggunakan tipe penggerak rigid 6x4 (gambar 2.2.), sedangkan untuk alat
support menggunakan tipe penggerak rigid 6x6 (gambar 2.3.) dan untuk unit
support low boy (low bed 60 ton) menggunakan tipe penggerak tractor 6x4
(gambar 2.4.).

Gambar 2.2. Model Gambar Tipe Penggerak Rigid 6x4 pada Unit Scania P 380
Dump Truck
Sumber : (www.Scania.com, 2010)

Gambar 2.3. Model Gambar Tipe Penggerak Rigid 6x6 pada Unit Scania P 380
Support
Sumber : (www.Scania.com, 2010)

Gambar 2.4. Model Gambar Tipe Penggerak Tractor 6x4 pada Unit Scania P 380
Support Low Boy (Low Bed 60 ton)
Sumber : (www.Scania.com, 2010)
8

2.2. Pengertian dan Fungsi Suspensi


Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam
kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak
rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian
kendaraan. Sistem suspensi kendaraan terletak di antara bodi (kerangka) dengan
roda. (www.Wikipedia.com, 2018).

Fungsi suspensi pada umumnya menghubungkan axle dan body dan


mencegah penyaluran getaran dan tekanan secara langsung dari permukaan jalan
ke kendaraan selama beroperasi, sehingga mencegah kerusakan terhadap body,
dan juga membantu menyamankan pengendaraan. Sistem suspensi juga berperan
meneruskan gaya gerak dari roda-roda penggerak atau daya pengereman ke
masing-masing roda atau gaya sentrifugal, dan sebagainya. Pada belokan sistem
suspensi juga berfungsi untuk menstabilkan kondisi perjalanan terhadap keadaan
permukaan jalan yang beragam. Sistem suspensi terletak diantara kendaraan dan
roda-roda , dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga
menambah kenikmatan dan stabilitas berkendaraan serta memperbaiki
kemampuan cengkram roda terhadap jalan. Suspensi terdiri dari pegas, shock
arbsorber, stabilizer dan sebagainya. Pada umumnya sistem suspensi dapat
digolongkan menjadi suspensi tipe rigid / rigid axle suspension dan tipe bebas /
independent suspension.

Suspensi juga menghubungkan bodi kendaraan dengan roda-roda dan


berfungsi sebagai berikut :

- Selama berjalan , kendaraan secara bersama-sama dengan roda , menyerap


getaran , oskilasi dan kejutan dari permukaan jalan , hal ini untuk melindungi
penumpang dan barang agar aman , serta menambah kenyamanan dan
stabilitas.
- Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan
antara jalan dengan roda-roda.
- Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body
dan roda- roda. (Novriza, 2012)
9

Sistem suspensi juga dipengaruhi oleh beban yang dimiliki oleh kendaraan
itu sendiri. Secara umum ada dua jenis beban yang membedakan, antara lain
Sprung weight dan unsprung weight. Sprung weight adalah seluruh bobot
kendaraan yang ditopang oleh pegas (spring) kendaraan, termasuk diantaranya
adalah body, frame, engine, transmission, dst. Sedangkan unsprung weight adalah
bobot suatu komponen yang tidak ditopang oleh pegas (spring). Termasuk
diantaranya adalah tires, wheels, axles, dst. Semakin besar sprung weight pada
kendaraan, maka semakin besar pula tingkat kenyamanan yang akan diperoleh.
(Novriza, 2012)

Gambar 2.5. Jenis Beban yang Dimiliki oleh Kendaraan


Sumber : (Novriza, 2012)

Pada kendaraan ada sebuah istilah yang ada hubungannya dengan sistem
suspensi, istilah tersebut dinamakan oskilasi, yaitu pergerakan bodi kendaraan
akibat gaya yang diterima dari luar saat berkendara. Jenis oskilasi itu sangat
beragam, tergantung dari arah pergerakan bodi saat menerima gaya. Adapun jenis-
jenis oskilasi tersebut antara lain juga dibedakan berdasarkan sprung weight dan
unsprung weight. Oskilasi sprung weight antara lain :

1. Rolling

Merupakan oskilasi yang terjadi pada saat mobil menikung. Hal ini dapat
dirasakan saat mobil menikung ke kanan, penumpang akan merasa terlempar atau
terasa goyang ke kiri akibat gaya sentrifugal. Disaat itu juga, suspensi di sebelah
kanan mengembang, suspensi di sebelah kiri mengkerut dan sebaliknya. Rolling
juga dapat terjadi secara berlebihan jika suspensi sudah mulai rusak, efeknya saat
mobil menikung mobil akan terasa limbung atau terasa seperti mau terbalik.
10

2. Pitching

Merupakan gerakan naik turun bodi mobil depan dan belakang terhadap titik
tengah mobil. Pergerakan bodi mobil ini dapat dilihat dari samping mobil, yaitu
bergeraknya bodi depan dan belakang mobil secara bergantian.

3. Bouncing

Merupakan pergerakan bodi depan dan belakang mobil secara bersamaan.


Untuk melihatnya tetap dilihat dari samping mobil. Pergerakan ini terjadi karena
mobil melewati jalan yang bergelombang.

4. Yawing

Merupakan pergerakan bodi kendaraan memanjang ke arah kanan dan kiri


terhadap titik tengah kendaraan. Yawing dapat terjadi ketika mobil melewati jalan
yang tidak rata, berbatu dan sebagainya. (Novriza, 2012)

Gambar 2.6. Oskilasi Sprung Weight


Sumber : (Novriza, 2012)

Sedangkan oskilasi unsprung weight terdiri dari :

1. Hopping

Merupakan gerakan ke atas ke bawah roda-roda yang biasanya terjadi pada


jalan bergelombang pada kecepatan sedang dan tinggi.

2. Tramping

Merupakan gerakan oskilasi turun-naik pada arah yang berlawanan pada roda
kiri dan kanan.
11

3. Wind Up

Merupakan gejala dimana pegas daun melintir disekeliling poros yang


disebabkan moment penggerak kendaraan (Novriza, 2012)

Gambar 2.7. Oskilasi Unsprung Weight


Sumber : (Novriza, 2012)

2.3. Jenis dan Karakteristik Suspensi


Secara umum, menurut konstruksi ada dua jenis suspensi yaitu :

2.3.1. Sistem Suspensi Dependen atau Sistem Suspensi Poros Kaku (Rigid)
Sistem ini memiliki sistem yang dalam satu poros dihubungkan dengan
poros kaku (rigid), poros kaku tersebut dihubungkan ke bodi dengan
menggunakan pegas, peredam kejut dan lengan kontrol (control arm). Awalnya
semua kendaraan menggunakan sistem ini. Sampai sekarang sebagian besar
kendaraan berat seperti truck, masih menggunakan sistem ini, sedangkan
kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada roda belakang.
(www.wikipedia.com)

Gambar 2.8. Sistem Suspensi Dependen / Rigid


Sumber : (Novriza, 2012)
12

Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan roda kanan dihubungkan oleh axle tunggal.
Karakteristik suspensi tipe rigid adalah sebagai berikut :

- Konstruksi sederhana, kuat dan biaya produksi rendah karena leaf spring
assembly digunakan untuk menempatkan axle.

- Mudah untuk mendapatkan karakteristik pemegasan non-linear dengan


menggunakan helper spring, dan lain-lain.

- Sulit untuk menggunakan pegas dengan konstanta yang lebih rendah karena
leaf spring assembly digunakan untuk menempatkan axle. Pada tipe ini,
getaran mungkin terjadi dikarenakan oleh gesekan antara spring, sehingga
mempengaruhi kualitas pengendaraan.

- Suara mendecit, aksi wind-up tinggi dan getaran mungkin terjadi karena
variasi dalam torsi penggerak dan gaya pengereman. Axle akan terlepas jika
leaf spring patah. (Novriza, 2012)

2.3.2. Sistem Suspensi Independen atau Sistem Suspensi Bebas


Sistem suspensi ini memiliki sistem yang dimana antara roda dalam satu
poros tidak terhubung secara langsung, masing-masing roda ( kiri dan kanan)
terhubung ke bodi atau rangka dengan lengan suspensi (suspension arm), pegas
dan peredam kejut. Goncangan atau getaran pada salah satu roda tidak
memengaruhi roda yang lain. Umumnya kendaraan penumpang menggunakan
sistem ini pada semua poros rodanya, sedangkan kendaraan niaga umumnya
menggunakan sistem ini pada roda depan sedangkan pada poros roda belakang
menggunakan sistem suspensi dependen pada poros roda belakang.
(www.Wikipedia.com, 2018).

Gambar 2.9. Sistem Suspensi Independen / Bebas


Sumber : (Novriza, 2012)
13

Pada suspensi jenis ini, masing- masing pada roda kiri dan kanan bergerak bebas
(independen) tanpa saling mempengaruhi. Karakteristik suspensi independen
adalah sebagai berikut :

- Unsprung weight yang lebih rendah menghasilkan kontak roda dengan jalan
yang lebih baik, memperbaiki stabilitas pengemudian

- Dengan tidak adanya axle yang menghubungkan roda-roda pada setiap sisi,
posisi mesin dan lantai dapat di buat rendah. Pengaturan ini juga menaikkan
ruang penumpang dan bagasi.

- Rumit dalam desain dan mahal.

- Penyetelan wheel alignment dipengaruhi oleh gerakan vertikal dari roda -


roda, sehingga mempengaruhi umur ban. (Novriza, 2012)

2.4. Pegas Pada Sistem Suspensi


Sistem suspensi tentunya mempunyai beberapa komponen utama.
Kebanyakan sisten suspensi pada kendaraan alat berat mempunyai komponen
utama yang relatif sama dan beroperasi dengan cara yang sama. Perbedaannya
biasanya terletak pada metode dimana komponen utama tersebut disusun. (Scania,
2007). Adapun salah satu komponen utama dari sistem supensi tersebut ialah
pegas (spring). Pada sistem suspensi, pegas-pegas berperan penting sekali dalam
hubunganya antara poros-poros dan rangka dengan jalan menahan kejutan-kejutan
dari jalan, mencegah kejutan-kejutan berpindah langsung ke bodi. Bentuk suatu
bodi akan berubah bila diberikan beban dan kembali pada bentuk aslinya bila
beban dipindahkan, hal ini disebut sifat elastik. Pegas mempunyai sifat elastik
untuk menahan kejutan-kejutan (Zajid, 2013). Pegas juga merupakan inti dari
hampir semua sistem suspensi. Pegas merupakan komponen yang menyerap shock
forces (Scania, 2007).

Adapun beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi antara
lain adalah sebagai berikut :
14

2.4.1. Pegas Daun (Leaf Spring)


Konstuksi pegas ini terdiri dari plat baja yang di ikat atau disusun menjadi
satu. Keuntungan pegas daun adalah mampu meredam pembebanan yang besar,
oleh karena itu penggunaannya terdapat pada kendaraan angkutan, dan biasanya
digabungkan dengan pegas koil. Keuntungan dari penggunaan pegas ini adalah
konstruksinya sederhana, sedangkan kerugiannya adalah berat dan tidak menyerap
getaran yang memiliki frekuensi tinggi. (Novriza, 2012)

Gambar 2.10. Pegas Daun atau Leaf Spring


Sumber : (Novriza, 2012)

2.4.2. Pegas Koil (Coil Spring)


Pegas koil berfungsi meredam kejutan dari jalan sehingga tidak langsung
diterima bodi. Pegas koil memiliki tahanan atau redaman kejutan yang lebih baik
dibandingkan dengan pegas daun dan tidak terjadi gesekan antara pegas (defleksi)
yang menyebabkan getaran pada bodi. Sebaliknya pegas koil memiliki
kekurangan saat menerima kejutan, maka secara langsung kejutan tersebut
dilendutkan sehingga menyebabkan kejutan balik yang cepat pada bodi. Oleh
karena pada umumnya pegas koil di kombinasikan dengan shock absorber.
Adapun keuntungan dari pegas ini ialah pegas dapat dibuat ringan dan membantu
menjaga kualitas berkendara yang lebih baik dan dapat menyerap getaran yang
memiliki frekuensi tinggi. Sedangkan kerugiannya adalah konstruksinya rumit.
(Novriza, 2012)
15

Gambar 2.11. Pegas Koil atau Coil Spring


Sumber : (Zajid, 2013)

2.4.3. Pegas Torsi (Torsion Spring)


Pegas ini pada umumnya digunakan pada mobil-mobil kecil pada suspensi
bagian depan. Pegas batang torsi ini bahannya terbuat dari baja elastis yang
mampu menahan puntiran yang terjadi. (Novriza, 2012)

Gambar 2.12. Pegas Torsi atau Torsion Spring


Sumber : (Novriza, 2012)

2.4.4. Pegas Udara (Air Suspension)


Pada suspensi udara, bellow berisikan udara dipasangkan pada tempat
dimana dipasangkan pegas-pegas daun dan koil untuk menjamin berat kendaraan.
Bekerjanya pegas ini disebabkan terjadinya kompresi elastik udara di dalam
bellow-bellow dan ruang udara. Kelembutan pegas dapat diperoleh pada suspensi
udara dan tambahan pula kekuatan kekuatan pegas berubah-ubah dengan adanya
beban dengan demikian efek jalannya kendaraan tidak banyak berbeda antara
kendaraan dengan beban dan tanpa beban. Sebaliknya, sistem suspensi
16

memerlukan sebuah pompa untuk menekan udara secukupnya sebagai


kelengkapan tambahan lainnya terutama digunakan pada bus-bus dan kendaraan
besar. (Zajid, 2013)

Gambar 2.13. Pegas Udara atau Air Suspension


Sumber : (Zajid, 2013)

2.4.5. Pegas Berlubang (Hollow Spring)


Hollow spring adalah potongan karet yang dibuat pada bagian atas poros
control arm, atau pada bagian atas rangka. Dengan demikian hoollow spring
kebanyakan digunakan sebagai pegas-pegas tambahan untuk mencegah rangka
bertumbukan bila roda-roda mendapat kejutan-kejutan yang berlebihan dan
terjadinya defleksi yang melebihi batas. (Zajid, 2013)

Gambar 2.14. Letak Pegas Berlubang atau Hollow Spring


Sumber : (Zajid, 2013)
17

2.5. Suspensi pada Scania P 380 CB EHZ


Sistem suspensi yang digunakan pada Scania P 380 CB EHZ ialah
suspensi jenis dependen / rigid (kaku). Baik itu pada bagian roda depan maupun
bagian roda belakang. Sistem suspensi jenis dependen / rigid (kaku) komponen
utama penyusunnya ialah adalah pegas daun (leaf spring). Adapun leaf spring
yang digunakan dalam setiap produk scania ialah terdiri dari 2 jenis, yaitu multi-
leaf spring dan parabolic spring. (Scania, 2000)

2.5.1. Multi Leaf Spring


Multi-leaf spring ialah komponen spring yang tersusun dari beberapa leaf
dengan masing-masing panjang yang berbeda dan saling bersentuhan. Ketebalan
leaf dan jarak antara leaf cenderung sama. Leaf yang paling panjang merupakan
leaf nomor 1. Pada leaf nomor 1 dan nomor 2 diujungnya terdapat mata yang
menjadi tempat spring bolts. (Scania, 2000)

Gambar 2.15. Kontruksi Multi Leaf Spring


Sumber : (Scania, 2000)

Konstruksi Multi-leaf spring secara umum bekerja dengan mentransfer


gaya getaran dari pegas yang paling panjang menuju yang paling kecil. Adapun
penggunaan konstruksi multi leaf spring digunakan pada sistem suspensi bagian
belakang.

Gambar 2.16. Kontruksi Multi-Leaf Spring pada Suspensi Bagian Belakang


Sumber : (Scania, 2000)
18

2.5.2. Parabolic Spring


Parabolic spring ialah komponen leaf yang tersusun dari dua (2) sampai
dengan empat (4) leaf dengan panjang yang relatif sama dan tidak bersentuhan.
Masing-masing leaf dibatasi dengan spacer yang berguna untuk memberikan
suspension action. Parabolic spring memiliki celah di antara leaf paling atas ke
tengan maupun leaf paling bawah ke tengah, hal tersebut karena leaf yang berada
di tengah biasanya lebih tipis daripada leaf yang berada di bagian paling bawah
dan paling atas. (Scania, 2000)

Gambar 2.17. Konstruksi Parabolic Spring


Sumber : (Scania, 2000)

Konstruksi Parabolic spring secara umum bekerja dengan mentransfer


gaya getaran dari pegas bagian paling bawah dan bagian paling atas menuju pegas
yang berada di tengah, selain itu gaya pemegasan juga dibantu dengan komponen
shock absorber. Adapun untuk penggunaan parabolic spring digunakan pada
sistem suspensi bagian depan.

Gambar 2.18. Kontruksi Multi-Leaf Spring pada Suspensi Bagian Depan


Sumber : (Scania, 2000)

2.6. Standart Inspection Leaf Spring Pada Sistem Suspensi Unit Scania P
380 CB EHZ
Beberapa komponen pada sistem suspensi unit Scania P 380 CB EHZ
terkhusus leaf spring tentunya juga perlu dilakukan perawatan, adapun
komponen-komponen tersebut ialah antara lain sebagai berikut :
19

2.6.1. Clamps Bolts


Clamp bolts merupakan komponen yang berfungsi untuk penahan antara
spring. Komponen ini terdapat pada semua bagian spring bagian depan maupun
bagian belakang. Clamp bolts dikencangkan menggunakan mur dengan torsi
tertentu. Sehingga, torsi pengencangan c lamp bolts lama kelamaan akan
menurun. Oleh karena itu, clamp bolts ini membutuhkan pemeriksaan berkala dan
pengencangan kembali. (Scania, 2000)

Gambar 2.19. Lokasi Clamp Bolts


Sumber : (Scania, 2000)

2.6.2. Spring Brackets


Sama halnya dengan Clamp bolts, Spring brackets juga berfungsi untuk
penahan antara spring. Komponen ini hanya terdapat pada spring bagian depan .
Clamp bolts juga perlu membutuhkan pemeriksaan berkala. Jika sudah tidak
sesuai sesuai dengan standar yang ada maka perlu dilakukan penyetelan. Adapun
standar dari adjusting wedge dari spring brackerts ini ialah 0.5 – (Scania,
2000)

Gambar 2.20. Penyetelan Spring Brackets


Sumber : (Scania, 2000)
20

2.6.3. Spring Bolts


Spring bolts merupakan salah satu komponen yang paling penting pada
sistem suspensi, komponen ini berfungsi untuk menyerap semua gaya diantara
axel, springs dan frame. Pelumasan menggunakan grease secara berkala perlu
dilakukan pada komponen ini, hal tersebut dikarenakan Spring bolts bersama
dengan bushing menerima gaya geser. (Scania, 2000)

Gambar 2.21. Konstruksi Spring Bolts


Sumber : (Scania, 2000)

2.6.4. Spring Deflection


Spring deflection merupakan salah satu perawatan yang dilakukan pada
sistem suspensi untuk mengetahui kemampuan defleksi dari spring itu sendiri.

Gambar 2.22. Proses Spring Deflection


Sumber : (Scania, 2000)
21

2.7. Remove Install Leaf Spring Scania P 380 CB EHZ


Adapun prosedur remove install Scania P 380 CB EHZ ketika terjadi
penggantian leaf spring yang benar dan sesuai dengan shop manual ialah dengan
uraian sebagai berikut :

1. Letakan unit di bidang tanah yang rata.


2. Posisikan handle brake ke posisi parking brake.
3. Berikan wheel chocked pada kedua sisi wheel sebagai tindakan aman agar unit
tidak bergerak ketika dilakukan pengerjaan sesuai dengan gambar 2.23.

Gambar 2.23. Pemberian Wheel Chocked


Sumber : (Scania, 2002)

4. Jack unit pada bagian yang aman, lalu berikan stand pada beberapa titik-titik
kritikal yang ada pada unit. Remove kedua tyre untuk melakukan proses
pembongkaran sesuai dengan gambar 2.24.

Gambar 2.24. Pemberian Jack Stand


Sumber : (Scania, 2002)

5. Remove u-bolt nut, washers, dan clamp pad serta lepas spring pin dan lepas
pin yang berada pada spring seat seperti pada gambar 2.25.
22

Gambar 2.25. Pelepasan U-Bolt Nut, Washers, dan Clamp Pad serta Pelepasan
Spring Pin dan Lepas Pin yang ada di Spring Seat.
Sumber : (Scania, 2002)

6. Pindahkan leaf spring menggunakan bantuan alat angkat seperti gambar 2.26.

Gambar 2.26. Pemindahan Leaf Spring


Sumber : (Scania, 2002)

7. Ganti leaf spring secara keseluruhan


8. Setelah leaf spring telah diganti, maka pindahkan kembali leaf spring
menggunakan bantuan alat angkat
9. Pasang pin ke spring seat dan lock menggunakan locking pin.
10. Cek u-bolt apakah masih bisa digunakan atau tidak. Jika nut masih bisa
mencapai thread u-bolt, maka u-bolt tersebut masih bisa digunakan. Dengan
catatan setiap kali penggantian leaf spring, salah satu dari u-bolt harus diganti.
11. Install clamp pad
12. Install washers and nuts ke u-bolts, serta lakukan greasing jika u-bolt lama
digunakan
13. Lakukan pengencangan sesuai standar yang digunakan seperti pada gambar
2.27. untuk multi leaf spring dan 2.28. untuk parabollic spring.
23

Gambar 2.27. Pengencangan U-Bolt Multi Leaf Spring


Sumber : (Scania, 2002)

Gambar 2.28. Pengencangan U-Bolt Parabollic Spring


Sumber : (Scania, 2002)

14. Install tyre dan re torque nut tyre dengan proses pengencangan baut dengan
urutan sesuai gambar 2.29.

Gambar 2.29. Urutan re torque nut tyre


Sumber : (Scania, 2002)

15. Jack the unit dan remove stands dari unit


16. Selesai, lakukan cleaning area.
24

2.8. Perawatan (Maintenance)


Secara umum, perawatan dapat didefinisikan sebagai usaha tindakan-
tindakan reparasi yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance
dari sebuah mesin selalu seperti kondisi dan performance dari mesin tersebut
waktu masih baru, tetapi dengan biaya perawatan yang serendah-rendahnya.
Untuk menjaga agar kondisi dan performance dari mesin tidak menurun adalah
usaha-usaha teknis, sedang menekan biaya perawatan sampai serendah mungkin
menyangkut soal-soal management. Sebagai alat, alat–alat besar harus
diperlakukan sebagai layaknya sebuah alat produksi, yaitu agar selalu ada dalam
kondisi yang prima dan dapat bekerja secara terus menerus dengan down time
yang seminimum mungkin. Hal-hal tersebut dapat dicapai dengan perawatan atau
pemeliharaan yang baik. Perawatan yang dinilai baik adalah perawatan yang
menghasilkan down time yang seminimum mungkin tetapi tentu saja dengan biaya
perawatan yang serendah mungkin (Pama, 2004). Berikut ini dapat dilihat
beberapa kasus yang menajdi penyebab terjadinya kerusakan.

Gambar 2.30 . Diagram Pie Persentase Kerusakan Unit


Sumber: ( Pama, 2004 )

Pada diagram tersebut terlihat jelas bahwa kerusakan akibat kesalahan


maintenance menduduki porsi tertinggi yaitu 72% dengan rincian 41% terdapat
kesalahan dalam Periodic Maintenance dan 31% kesalahan dalam Daily
Inspection (Pama, 2004).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian dalam tugas akhir ini adalah penelitian lapangan (field)
yaitu di dalam penelitian melakukan pengumpulan data primer atau informasi
yang baru dan terkait dengan kondisi kenyataan yang berada dilapangan.
Penelitian yang dilakukan adalah Kajian Metode Perawatan Sistem Suspensi Unit
Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini bertempatkan di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site
Melak dilakukan pada tanggal 1 Juli hingga 30 November 2017 dan Politeknik
Negeri Balikpapan pada April sampai dengan Agustus 2018.

3.3. Prosedur Penelitian


Penelitian dilakukan dengan beberapa langkah untuk menentukan dan
memecahkan permasalahan yang terjadi di lapangan. Adapun prosedur yang
digunakan untuk mengumpulkan data yaitu sebagai berikut :
1. Observasi lapangan, yaitu melakukan pengamatan langsung mengenai hal apa
yang paling sering terjadi di lapangan secara langsung di PT. Borneo Alam
Semesta (BAS) site Melak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hal yang
mungkin bisa digunakan sebagai objek penelitian

2. Dokumentasi, setelah melakukan observasi lapangan, perlu melakukan


dokumentasi untuk mengumpulkan data penunjang berupa foto atau gambar
terhadap yang telah di amati di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak.
Data-data foto yang diambil akan dijadikan pedoman dasar atas masalah yang
akan dibahas pada penelitian yang ada di tugas akhir ini.

3. Olah data, hal ini dilakukan untuk mengetahui history kejadian yang akan
dijadikan objek penelitian.

25
26

4. Studi Pustaka, yaitu mencari sumber-sumber referensi yang berguna sebagai


penunjang dalam menyusun tugas akhir ini. Adapun referensi yang digunakan
ialah dari berbagai macam literasi berupa buku, jurnal, shop manual dan bahan
ajar, selain itu juga terdapat beberapa referensi dari internet.

3.4. Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian merupakan merupakan komponen yang digunakan
untuk membantu proses dari obeservasi dilapangan. Adapun instrumen yang
digunakan adalah :

3.4.1. Peralatan
Peralatan yang digunakan berupa :

1. Alat Pelindung Diri (APD) ketika melakukan pekerjaan berupa : Sarung


tangan, safety googes, safety shoes, safety helmet, Dll
2. Satu set toolbox
3. Komponen-komponen penunjang seperti : wheel chuck, jack stand, dongkrak,
dll
4. Kamera untuk melakukan dokumentasi

3.4.2. Bahan
Sedangkan bahan yang digunakan antara lain adalah :

1. Unit Scania P 380 CB EHZ yang terdapat breakdown pada sistem suspensi
2. Shop Manual unit Scania P 380 CB EHZ
3. Technical Service Report
4. Tugas Dinas Luar Trainer
27

3.5. Metodologi Penelitian


Start

Rumusan
Masalah

Studi Lapangan Studi Literartur

Observasi Dokumentasi Shop Manual Internet

*Tahap Perumusan Data Pengumpulan


Data

Data Primer Data Sekunder

Foto Laporan
TSR Trainer Historical
Kerusakan
Unit

*Tahap Pengumpulan Data

Pengolahan & penyusunan


data

Identifikasi Kaji

Hasil Penelitian

*Tahap Proses dan Hasil Kesimpulan & Saran

Finish

Gambar 3.1. Flowchart Metodologi Penelitian


Sumber : (Pribadi, 2018)
28

3.6. Tahap Perumusan Data


Pada dasarnya penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
data yang dapat memecahkan masalah, pada tahap ini dilakukan proses perumusan
masalah yang telah ditentukan. Untuk lebih memperjelas, maka juga dilakukan
studi literatur dari berbagai buku maupun internet sebagai acuan dalam
merumuskan masalah yang sedang diamati.

3.7. Tekhnik Pengumpulan Data


Berdasarkan sumber data penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu :

3.7.1. Data Primer


Data Primer didalam penelitian yang diperoleh dengan cara melakukan
observasi pengamatan di lapangan selama melakukan penelitian dan menemukan
permasalahan yang terjadi.

3.7.2. Data Sekunder


Data Sekunder yang dimaskud ialah data penunjang dari data primer,
seperti halnya dokumen perusahaan seperti Historical Unit, Technical Service
Report dan lain- lain.

Tabel 3.1. Pengumpulan Data dan Metode Pengolahan Data

Kelompok Jenis
Data Sumber
Data Data

Data
Kualitatif Dokumentasi lapangan Primer
Pribadi

Historical Unit

Kuantitatif Technical Service Report Sekunder Planner

Laporan Trainer

(Sumber : PT.Borneo Alam Semesta, 2017)


29

3.8. Time Frame


Adapun rincian kegiatan selama penelitian yang telah dilaksanakan
diuraikan sebagaimana tabel 3.2.

Tabel 3.2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Bulan
Juli –
No. Jenis Kegiatan Maret April Mei Juni - Agustus
November
2018 2018 2018 Juli 2018 2018
2017
Tinjauan
1 Pustaka &
Observasi
Membuat
2 Proposal Tugas
Akhir
Seminar
3 Proposal Tugas
Akhir
Mengolah
4
Data
Mengkaji
5
Data
Membuat
6 Laporan Tugas
Akhir
Ujian Tugas
7
Akhir

(Sumber : Pribadi , 2018)

Keterangan :

: Sudah Dilakukan
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian


Pada bagian ini terdapat penjelasan secara merinci dan detail mengenai
proses metode perawatan sistem suspensi unit Scania P 380 CB EHZ di PT.
Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak.

4.1.1. Pelaksanaan Perawatan Sistem Suspensi Pada Unit Scania P 380 CB


EHZ di PT. Borneo Alam Semesta Site Melak
Pelaksanaan perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ di
PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak dilakukan ketika periodic service
dan juga ketika terjadi kerusakan terhadap komponen (unschedule breakdown).
Adapun berdasarkan service sheet sebagaimana terdapat pada lampiran 4 hal-hal
yang dilakukan ketika service pada bagian sistem suspensi terutama pada bagian
leaf spring ialah antara lain sebagaimana terdapat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Kegiatan yang Dilakukan terhadap Spring ketika Periodic Service

DATA SPRING CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan Front Right Spring OK BROKEN REPLACE


Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Bracket Front Right Spring OK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Front Left Spring OK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Bracket Front Left Spring OK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Rear Right Spring OK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Rear Left Spring OK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :

(Sumber : PT.Borneo Alam Semesta, 2017)

Selain itu, di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak, dalam
melakukan perawatan pada sistem suspensi. Tidak ada satupun sistem suspensi
yang masuk menjadi komponen penting yang direkap pada historical component
unit sebagaimana terdapat pada tabel 4.2.

30
31

Tabel 4.2. Komponen yang Termasuk dalam historical component unit

HM Target
Component Utilisation
UNIT NO Unit Model GROUP Description
Pos
Avr
Life
Current hrs

DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Engine Assy NONE 18 20000


DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Injector NONE 18 14000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Injection Pump NONE 18 14000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Starter Motor NONE 18 9000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Turbocharge NONE 18 14000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Water Pump NONE 18 9000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Altenator NONE 18 9000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Radiator Assy NONE 18 18000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Air compressor NONE 18 14000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 PTO pump NONE 18 9000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Propeller shaft Front 18 9000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Rear 18 9000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Differential Center 18 4000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Rear 18 6000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Brake lining Front LH 18 8000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 RH 18 8000
Brake lining
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 LH 18 8000
Center
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 RH 18 8000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Brake lining Rear RH 18 8000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 LH 18 8000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Final Drive Front 18 16000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Rear 18 16000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Cylinder dump NONE 18 9000

(Sumber : PT.Borneo Alam Semesta, 2017)

Pada umumnya di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak perawatan
sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ mengacu terhadap adanya
kerusakan (unschedule) breakdown yang terjadi pada komponen-komponen yang
ada sistem suspensi pada unit tersebut yang sebagaimana terdapat pada gambar
1.3.
32

4.1.2. Hasil Pengamatan Metode Perawatan Sistem Suspensi Pada Unit


Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta Site Melak
Berdasarkan metode perawatan yang dilakukan pada sistem suspensi unit
Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta (BAS), ditemukan beberapa
hal yang tidak dilakukan ketika melakukan perawatan sistem suspensi, adapun
hal-hal tersebut antara lain :

1. Pada pengambilan data spring, tidak ada pengencangan bolts clamp.


2. Pada pengambilan data spring, tidak ada penyetelan ulang pada spring
brackets
3. Tidak ada dilakukan spring deflection.
4. Tidak ada satupun komponen dari sistem suspensi yang masuk dalam rekapan
historical component unit.

Selain itu ketika terjadi unschedule breakdown pada sistem suspensi unit
Scania P 380 CB EHZ di PT Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak,
sebagaimana dalam Technical Service Report (TSR) yang terdapat pada lampiran
5. Terdapat beberapa prosedur remove install yang kurang tepat, adapun hal-hal
tersebut ialah antara lain sebagai berikut :

1. Kualitas komponen leaf spring ketika dilakukan penggantian di PT. Borneo


Alam Semesta (BAS) site Melak bukan merupakan leaf spring asli sesuai
dengan yang dikeluarkan oleh Scania, melainkan menggunakan produk dari
Indospring sebagaimana terdapat gambar 4.1.

Gambar 4.1. Penggunaan Pegas Daun yang Bukan Produk Asli


Sumber : (Dokumentasi Pribadi, 2017)
33

2. Ketika melakukan proses diassembly penggantian leaf spring sistem suspensi


unit Scania P 380 CB EHZ di PT Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak ,
hanya salah satu bagian roda yang dilepas, sebagimana seperti yang terdapat
pada gambar 4.2. roda bagian belakang pada sistem penggerak roda belakang
tidak dilepas.

Roda tidak
dilepas

Gambar 4.2. Diassembly Leaf Spring dengan Roda Bagian Belakang Tidak
Dilepas
Sumber : (PT. BAS, 2017)

3. Metode pengangkatan dan pemindahan leaf spring ketika dilakukan


penggantian leaf spring sistem suspensi unit Scania P 380 CB EHZ di PT.
Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak di angkat secara manual satu persatu
dan pemindahan leaf spring menggunakan alat bantu berupa hand pallet
sebagaimana terdapat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3. Pengangkatan dan Pemindahan Leaf Spring Secara Manual


Sumber : (Pribadi, 2017)
34

4. Ketika dilakukan diassembly penggantian leaf spring sistem suspensi unit


Scania P 380 CB EHZ di PT Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak, hanya
leaf spring yang rusak yang diganti seperti gambar 4.4.

Gambar 4.4. Hanya Leaf Spring yang Rusak yang Diganti


Sumber : (PT BAS, 2017)

Selain hal tersebut, dalam metode perbaikan yang dilakukan pada sistem
suspensi unit Scania P 380 CB EHZ di PT Borneo Alam Semesta (BAS) site
Melak, berdasarkan dokumentasi Laporan Tugas Dinas Luar Trainer sebagaimana
terdapat pada lampiran 3. Terdapat pemasangan leaf spring yang tidak sesuai.
Adapun hal-hal tersebut ialah antara lain sebagai berikut :

1. Pemasangan leaf spring ketika melakukan penggantian pada sistem suspensi


unit Scania P 380 CB EHZ di PT Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak
yang tidak sesuai di sistem suspensi bagian depan.

Gambar 4.5. Pemasangan Leaf Spring yang Tidak Sesuai di Sistem Suspensi
Bagian Depan
Sumber : (PT BAS, 2017)
35

2. Terdapat sebuah leaf spring yang sengaja dipotong agar bisa terpasang ketika
melakukan penggantian pada sistem suspensi unit Scania P 380 CB EHZ di
PT Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak pada sistem suspensi bagian
depan.

Gambar 4.6. Leaf Spring Dipotong agar Bisa Terpasang


Sumber : (PT BAS, 2017)

3. Pemasangan leaf spring ketika melakukan penggantian pada sistem suspensi


unit Scania P 380 CB EHZ di PT Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak
yang tidak sesuai di sistem suspensi bagian belakang.

Gambar 4.7. Pemasangan Leaf Spring yang Tidak Sesuai di Sistem Suspensi
Bagian Belakang
Sumber : (PT BAS, 2017)
36

4.2. Pembahasan
Pada bagian ini terdapat penjelasan secara merinci dan detail mengenai
hasil kajian proses metode perawatan dan perbaikan sistem suspensi unit Scania P
380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak.

4.2.1. Hasil Kajian Metode Perawatan Sistem Suspensi Pada Unit Scania P
380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta Site Melak
Berdasarkan hasil pengamatan metode perawatan sistem suspensi pada
unit Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta site Melak, ditemukan
beberapa item yang ada di shop manual namun tidak terdapat pada service sheet.
adapun hal-hal tersebut ialah antara lain sebagai berikut :

1. Pada service sheet pengambilan data spring, tidak ada pengencangan bolts
clamp. Sedangkan di shop manual, bolts clamp perlu dilakukan pengencangan
ulang secara berkala. Komponen ini perlu dilakukan pengencangan ulang
secara berkala agar komponen spring tetap dapat menyerap daya kejut dan
getaran dari permukaan jalan secara maksimal.
2. Pada service sheet pengambilan data spring, tidak ada penyetelan ulang pada
spring brackets. Sedangkan di shop manual, spring brackets perlu dilakukan
penyetelan ulang secara berkala. Komponen ini perlu dilakukan penyetelan
ulang secara berkala agar komponen spring tetap dapat menyerap daya kejut
dan getaran dari permukaan jalan secara maksimal.
3. Tidak adanya dilakukan spring deflection untuk mengetahui kekuatan defleksi
yang mampu diterima oleh spring. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui
apakah komponen spring masih bisa menerima daya kejut dan getaran dari
permukaan jalan secara maksimal atau tidak.
4. Tidak ada satupun sistem suspensi yang masuk menjadi komponen penting
yang direkap pada historical component unit, padahal sistem suspensi juga
menjadi bagian penting dalam kendaraan. Seharusnya dalam historical
component unit perlu juga ditambahkan beberapa komponen penting dalam
sistem suspensi seperti leaf spring, agar kedepannya juga pengerjaan tersebut
bisa dilakukan monitoring.
37

Selain itu ketika terjadi unschedule breakdown, ditemukan adanya


perbedaan antara prosedur remove install yang sesuai dengan shop manual
dibandingkan dengan prosedur yang berjalan di PT. Borneo Alam Semesta (BAS)
site Melak, adapun hal-hal tersebut ialah antara lain sebagai berikut :

1. Sebagaimana pada gambar 4.1. berupa penggantian leaf spring. Dapat diihat
bahwa penggunaan spare part leaf spring bukan merupakan produk asli dari
Scania, sehingga mengakibatkan adanya ketidaksesuaian penggunaan produk.
Adapun spare part leaf spring yang digunakan ketika dilakukan penggantian
leaf spring ialah menggunakan spare part leaf spring dengan produk dari
Indospring. Hal ini tentunya tidak dianjurkan, karena akan mengakibatkan
kualitas suspensi menjadi tidak baik.
2. Pada langkah ke 4 pada shop manual harus seluruh tyre yang dilepas, namun
jika di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak hanya salah satu bagian
tyre saja yang dilepas (lihat gambar di TSR / Gambar 4.2.). Hal tersebut
disebabkan karena mekanik PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak
lebih memilih untuk mengefisiensikan waktu pengerjaan daripada harus
memikirkan kenyamanan bekerja. Dalam hal ini mekanik PT. Borneo Alam
Semesta (BAS) site Melak menganggap jika melepas satu tyre lagi akan
memakan waktu. Mekanik PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak juga
telah terbiasa mengerjakan penggantian leaf spring dengan hanya melepas
salah satu tyre, sehingga mereka masih tetap merasa nyaman dalam
mengerjakan penggantian leaf spring. Hal ini sebenarnya bukan kebiasaan
yang bagus, dikarenakan metode ini tidak memerhatikan aspek safety.
3. Pada langkah ke 6 dan 8 pada shop manual, yaitu semua leaf spring
dipindahkan dan harus menggunakan alat bantu, sedangkan jika di PT. Borneo
Alam Semesta (BAS) site Melak metode pemindahannya dilakukan dengan
metode pengangkatan manual satu per satu (lihat gambar di TSR / Gambar
4.3.). Hal tersebut disebabkan karena ketersediaan alat bantu (alat angkat)
yang ada di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak terkadang tidak
tersedia. Ketidaksediaan alat angkat disebabkan karena terkadang over head
crane yang ada digunakan untuk pengerjaan lain, selain itu unit Manitou juga
terkadang digunakan oleh section tyre. Dikarenakan hal tersebut, mekanik PT.
38

Borneo Alam Semesta site Melak telah terbiasa mengerjakan pemindahan leaf
spring secara manual, sehingga di setiap pengerjaan penggantian leaf spring
metode pengangkatannya dilakukan secara manual. Hal ini terjadi dikarenakan
ada kesinambungan dengan penggantian leaf spring, di PT. Borneo Alam
Semesta (BAS) site Melak jika ada penggantian leaf spring, leaf yang diganti
hanya leaf yang fracture. Hal ini sebenarnya bukan kebiasaan yang bagus,
dikarenakan metode ini tidak memerhatikan aspek safety.
4. Pada langkah ke 7 pada shop manual leaf spring harus diganti secara
keseluruhan, namun jika di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak
hanya leaf yang fracture saja yang diganti (lihat gambar di TSR / Gambar
4.4.). Hal tersebut disebabkan karena ketersediaan leaf spring yang ada di
ware house tidak selalu ada. Ketersediaan leaf spring yang ada di ware house
tidak selalu ada dikarenakan permintaan oleh planner yang meminta jika
terjadi leaf spring fracture jangan di ganti semua, tapi yang diganti hanya leaf
spring yang fracture saja. Planner memberlakukan hal tersebut dikarenakan
untuk mengefisiensikan pengeluaran. Hal ini juga sebenarnya bukan hal yang
baik, dikarenakan jika hanya leaf yang fracture yang diganti, maka
kemampuan spring untuk melakukan fungsinya tidak optimal. Hal tersebut
dikarenakan kualitas leaf yang baru dan yang bekas tidak sama.
5. Sebagaimana pada gambar 4.5. terlihat jelas bahwasanya secara fisik
komponen, pemasangan leaf spring yang digunakan sangat jelas merupakan
leaf spring yang tidak sesuai dengan konstruksinya. Pada gambar tersebut leaf
spring nomor 3 baru saja diganti, namun komponen yang digunakan dari leaf
spring tersebut bukanlah merupakan komponen yang sesuai dengan leaf
spring lainnya yakni leaf spring nomor 1, leaf spring nomor 2 dan leaf spring
nomor 4. Sehingga akibat dari perbedaan penggunaan leaf spring tersebut
mengakibatkan terdapat celah diantara leaf spring nomor 2 dan nomor 3. Hal
ini akan mengakibatkan gaya pemegasan yang terjadi ketika kendaraan
menerima beban kejut akan tidak optimal, dikarenakan pembagian beban
antara leaf spring satu dengan leaf spring lainnya tidak sama dan tidak sesuai.
39

6. Sebagaimana pada gambar 4.6. terlihat jelas bahwasanya secara fisik


komponen pemasangan leaf spring yang digunakan sangat jelas merupakan
leaf spring yang tidak sesuai dengan konstruksinya. Pada gambar tersebut
sangat terlihat jelas bahwasanya leaf spring nomor 2 yang tidak sesuai dengan
konstruksinya sengaja dipotong agar dapat disesuaikan dengan leaf spring
yang ada. Hal ini akan mengakibatkan gaya pemegasan yang terjadi ketika
kendaraan menerima beban kejut akan tidak optimal, dikarenakan pembagian
beban antara leaf spring satu dengan leaf spring lainnya tidak sama dan tidak
sesuai. Hal tersebut dikarenakan terdapat gap atau celah antara leaf spring
nomor 2 dan 3 sekitar 5 – 8 mm.
7. Sebagaimana pada gambar 4.7. terlihat jelas bahwasanya secara fisik
komponen pemasangan leaf spring yang digunakan sangat jelas merupakan
leaf spring yang tidak sesuai dengan konstruksinya. Pada gambar tersebut leaf
spring nomor 4 dan 5 baru saja diganti, namun komponen yang digunakan
dari leaf spring tersebut bukanlah merupakan komponen yang sesuai dengan
leaf spring lainnya. Hal ini akan mengakibatkan gaya pemegasan yang terjadi
ketika kendaraan menerima beban kejut akan tidak optimal, dikarenakan
pembagian beban antara leaf spring satu dengan leaf spring lainnya tidak sama
dan tidak sesuai.

4.2.2. Kajian Metode Perawatan Sistem Suspensi dengan Metode Fishbone


Berdasarkan hal tersebut, dilakukan analisa sebab akibat dari
permasalahan yang terjadi. Analisa sebab akibat dilakukan untuk mengetahui akar
permasalahan dan apa dampak yang akan ditimbulkan dari penelitian yang
dilakukan. Adapun hasil dari analisa sebab akibat tersebut dilakukan dengan
metode fish bone. Hasil dari analisa sebab akibat tersebut dapat dilihat pada
gambar 4.8.
40

Man

a. Kesalahan Pemasangan

b. Planner

Perawatan Sistem
Suspensi Tidak Tepat

a. Spare Parts a. Maintenance Tidak Standar

b. Tools b. Tidak ada Monitoring

Machine Method

Gambar 4.8. Analisa Sebab Akibat


Sumber : (Pribadi, 2017)

Pada gambar 4.8. terdapat beberapa penyebab permasalahan yang pada


akhirnya menyebabkan terjadinya perawatan sistem suspensi pada unit Scania P
380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak yang tidak benar. 3
penyebab permasalahan penyebab tersebut terdiri dari Machine, Man, dan
Method. Adapun penjelasan dari 3 penyebab permasalahan tersebut diuraikan
sebagaimana berikut :

1. Machine
Machine disini ialah dalam artian material atau bahan yang digunakan dalam
melakukan proses perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ.
Dalam hasil kajian terdapat 2 hal mengenai machine yang digunakan dalam
perawatan tidak sesuai standar maupun kurang. Hal tersebut ialah spare parts
dan tools yang digunakan ketika melakukan proses perawatan sistem suspensi
pada unit Scania P 380 CB EHZ. Ketidaksesuaian spare part yang digunakan
ketika melakukan penggantian leaf spring pada unit Scania P 380 CB EHZ
41

pada akhirnya akan berdampak pada kemampuan sistem suspensi yang


nantinya tidak akan bekerja secara optimal. Selain itu ketersediaan tools juga
berpegaruh terhadap proses pengerjaan dalam melakukan proses perawatan
sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ.
2. Man
Man disini ialah dalam artian sumber daya manusia atau sering disebut man
power yang bekerja dalam melakukan perawatan sistem suspensi pada unit
Scania P 380 CB EHZ. Dalam hasil kajian, sumber daya manusia merupakan
faktor utama yang menyebabkan terjadinya sistem perawatan dan perbaikan
yang tidak benar pada unit Scania P 380 CB EHZ. Hal tersebut ialah
kesalahan pemasangan dan planner. Kesalahan pemasangan yang terjadi disini
ialah dalam melakukan perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB
EHZ leaf spring dengan sengaja dipasang padahal leaf spring tersebut berbeda
konstruksinya satu sama lain. Selain hal tersebut, pengetahuan sumber daya
manusia yaitu planner juga merupakan salah satu hal yang mengakibatkan
terjadinya perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ yang
tidak tepat, hal ini ialah ketika memilih spare part yang digunakan, dalam hal
ini planner memilih menggunakan spare part yang bukan merupakan produk
asli sesuai dengan kondisi unit. Selain pengetahuan mengenai pemilihan spare
part, ketika melakukan penggantian leaf spring seharusnya leaf spring
tersebut diganti hanya leaf spring yang mengalami kerusakan, seharusnya
keseluruhan dari leaf spring tersebut harus diganti.
3. Methode
Methode disini ialah dalam artian metode yang digunakan dalam melakukan
perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ. Dalam melakukan
perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo
Alam Semesta (BAS) site Melak ternyata masih banyak komponen-komponen
yang tidak dilakukan perawatan, sehingga hal itu mengakibatkan secara
keseluruhan kinerja sistem suspensi tidak akan optimal. Selain hal tersebut
ternyata dalam proses perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB
EHZ di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak tidak ada satupun dari
sistem suspensi yang direkap dalam historical component unit, hal ini
42

akhirnya mengakibatkan akan terjadinya kesulitan dalam melakukan


peninjauan ulang terhadap komponen suspensi yang telah dilakukan
perawatan maupun perbaikan.

4.3. Tindakan Yang Perlu Dilakukan


Berdasarkan hasil pengamatan dan kajian yang dilakukan, tentunya perlu
dilakukan tindakan lebih lanjut atas permasalahan yang terjadi dalam melakukan
perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo Alam
Semesta (BAS) site Melak. Hal ini dilakukan agar kedepannya perawatan sistem
suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site
Melak sesuai dengan prosedur yang ada berdasarkan shop manual, maka dianggap
perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut :

1. Menambahkan item pengencangan bolts clamps ketika pengambilan data


spring pada service sheet di setiap service sebagaimana terdapat pada gambar
tabel 4.3.
2. Menambahkan item penyetelan spring brackets ketika pengambilan data
spring pada service sheet setiap service sebagaimana terdapat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Rekomendasi Penambahan Item pada Service Sheet

DATA SPRING CONDITION OR RESULT


Lakukan Pengecekan Front Right Spring OK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Bracket Front Right Spring OK BROKEN ADJUST REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Clamp Bolt Front Right Spring OK BROKEN ADJUST REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Front Left Spring OK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Bracket Front Left Spring OK BROKEN ADJUST REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Clamp Bolt Front Left Spring OK BROKEN ADJUST REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Rear Right Spring OK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Clamp Bolt Rear Right Spring OK BROKEN ADJUST REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Rear Left Spring OK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Clamp Bolt Left Right Spring OK BROKEN ADJUST REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :

(Sumber : Pribadi, 2018)


43

3. Menambahkan pemeriksaan spring deflection untuk mengetahui life time dari


leaf spring.
4. Menambahkan komponen suspensi yaitu komponen leaf spring kedalam
historical component unit sebagaimana terdapat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Rekomendasi Penambahan Item pada Historical Component Unit

HM Target
Component Utilisation
UNIT NO Unit Model GROUP Description
Pos
Avr
Life
Current hrs

DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Engine Assy NONE 18 20000


DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Injector NONE 18 14000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Injection Pump NONE 18 14000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Starter Motor NONE 18 9000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Turbocharge NONE 18 14000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Water Pump NONE 18 9000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Altenator NONE 18 9000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Radiator Assy NONE 18 18000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Air compressor NONE 18 14000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 PTO pump NONE 18 9000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Propeller shaft Front 18 9000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Rear 18 9000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Differential Center 18 4000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Rear 18 6000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Brake lining Front LH 18 8000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 RH 18 8000
Brake lining
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 LH 18 8000
Center
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 RH 18 8000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Brake lining Rear RH 18 8000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 LH 18 8000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Final Drive Front 18 16000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Rear 18 16000
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Cylinder dump NONE 18 9000
Front
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Spring 18
RH
Front
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 18
LH
Rear
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 18
RH
DT00-065 P380CB (6X4) MGLTTK 20417 Rear LH 18

(Sumber : Pribadi, 2018)


44

5. Ketika mengganti leaf spring sebaiknya menggunakan spare parts leaf spring
asli dari produk Scania
6. Ketika melakukan proses penggantian leaf spring sebaiknya membawa
petunjuk penggantian leaf spring yang sesuai dengan shop manual.
7. Ketika mengganti leaf spring komponen leaf spring diganti seharusnya secara
keseluruhan.
8. Tidak menggunakan ataupun memotong komponen leaf spring yang tidak
sesuai dengan konstruksi leaf spring yang ada pada unit.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan kajian yang dilakukan ketika perawatan
dan perbaikan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo
Alam Semesta (BAS) site Melak, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Perawatan sistem suspensi pada unit Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo
Alam Semesta(BAS) site Melak secara umum dilakukan ketika dilakukan
periodic service dan unschedule breakdown , hal tersebut dibuktikan dengan
adanya pengambilan data sistem suspensi yang ada pada service sheet. Namun
dalam penanganannya belum mengacu kepada shop manual yang ada, hal
tersebut dibuktikan dengan beberapa dokumentasi yang ada.
2. Dari hasil kajian terhadap metode perawatan sistem suspensi pada unit Scania
P 380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak ternyata
ditemukan bahwa metode ketika melakukan perawatan masih terdapat
beberapa item perawatan yang kurang. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa
faktor, antara lain ialah dari sumber daya manusia (man) yang meliputi
kesalahan pemasangan dan planner, selain itu dari alat (tools) dan bahan
(spare parts) yang digunakan juga tidak sesuai standar, dan juga masih
terdapat maintenance yang tidak standar dan tidak ada monitoring yang
dilakukan terhadap sistem suspensi tersebut.
3. Diperlukan beberapa rekomendasi tindakan yang perlu dilakukan kedepannya
ketika melaksanakan perawatan dan perbaikan sistem suspensi pada unit
Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak agar
dapat meminimalisir kesalahan yang ada. Adapun hal tersebut ialah
menambahkan beberapa item perawatan komponen di service sheet dan juga
ketika melakukan perawatan sistem suspensi disesuaikan dengan shop manual
yang ada.

45
46

5.2. Saran
Adapun rekomendasi saran sebagai bentuk pembenahan agar kedepannya
tidak ada lagi kesalahan yang dilakukan ketika perawatan sistem suspensi pada
unit Scania P 380 CB EHZ di PT. Borneo Alam Semesta (BAS) site Melak ialah
sebagai berikut :
1. Melengkapi beberapa item yang ada di service sheet ketika melakukan
perawatan sistem suspensi.
2. Memasukan salah satu komponen sistem suspensi kedalam data historical
component unit.
3. Menggunakan spare part yang merupakan produk asli dari Scania ketika
melakukan perbaikan pada sistem suspensi.
4. Ketika melakukan perbaikan pada sistem suspensi sebaiknya menggunakan
petunjuk perbaikan yang sesuai dengan shop manual.
DAFTAR PUSTAKA

Anhar, Wahyu. (2015). Pengenalan dan Penggunaan Alat Berat, Bahan Ajar.
Politeknik Negeri Balikpapan.

Dewan Energi Nasional. (2014). Indonesia Energi Outlook. Jakarta: Menteri


ESDM.

Novriza. (2012). Memperbaiki Sistem Suspensi, Modul Pembelajaran.


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta

PT. Pama Persada Nusantara. ( 2004 ). Development Mechanic, Perawatan.


Jakarta

Scania, (2002). Remove and Install Suspension. Sweden.

Scania, (2000). Leaf Spring Suspension. Sweden.

United Tractors, (2002). Product Knowledge of Scania. Sweden.

United Tractors, (2007). Basic Knowledgment Axle, Suspension and Wheel.


Sweden.

Zajid, Ahmad. (2013). Materi Sistem Suspensi, Skripsi Program Sarjana


Efektivitas Pembelajaran Sistem Suspensi Dengan Menggunakan
Instructional Materials Pada Mata Diklat Chasis Dan Sistem Pemindahan
Daya. Universitas Negeri Semarang, Lampiran.

https://www.scania.com/global/en/home/products-and-services/trucks/our-
range/p-series/specification.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_suspensi_(kendaraan)

47
LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Unit di PT. Borneo Alam Semesta

Lampiran 2. Historical Kerusakan Unit Scania P 380

Lampiran 3. Laporan Tugas Dinas Luar Trainer

Lampiran 4. Service Sheet Unit Scania P 380 CB EHZ

Lampiran 5. Technical Service Report (TSR)

48
LAMPIRAN 1 - DAFTAR UNIT DI PT. BORNEO ALAM SEMESTA
EQUIPMENT LIST
As of 15 November 2017
NO UNIT NUMBER UNIT UNIT MANUFACTURE UNIT MODEL ENGINE MODEL S/N UNIT TAHUN

Excavator Small Digger


1 EX01-016 EXCAVATOR SMALL DIGGER HITACHI ZAXIS 450-3 6WG1 1XL00E00023195 2010
2 EX01-017 EXCAVATOR SMALL DIGGER HITACHI ZAXIS 450-3 6WG1 1XL00C00023196 2010
3 EX01-018 EXCAVATOR SMALL DIGGER HITACHI ZAXIS 450-3 6WG1 1XL00V00023319 2010
4 EX01-019 EXCAVATOR SMALL DIGGER HITACHI ZAXIS 450-3 6WG1 1XL00C00023321 2010
5 EX01-020 EXCAVATOR SMALL DIGGER HITACHI ZAXIS 450-3 6WG1 1XL00V00023322 2010
6 EX01-021 EXCAVATOR SMALL DIGGER HITACHI ZAXIS 450-3 6WG1 1XL00P00023380 2010
7 EX01-029 EXCAVATOR SMALL DIGGER KOMATSU PC 200 - 8 SAA6D107E-1 316985 2010
8 EX01-030 EXCAVATOR SMALL DIGGER KOMATSU PC 200 - 8 SAA6D107E-1 316988 2010
9 EX01-031 EXCAVATOR SMALL DIGGER KOMATSU PC 200 - 8 SAA6D107E-1 317217 2010
10 EX01-032 EXCAVATOR SMALL DIGGER KOMATSU PC 300 - 8 SAA6D114E-3 C50594 2011
11 EX01-045 EXCAVATOR SMALL DIGGER HITACHI ZAXIS 450-3 23850
Excavator Big Digger
1 EX03-001 EXCAVATOR BIG DIGGER KOMATSU PC1250-8 SAA6D170E-5 35333 2011
2 EX03-002 EXCAVATOR BIG DIGGER KOMATSU PC1250-8 SAA6D170E-5 35334 2011
3 EX03-003 EXCAVATOR BIG DIGGER HITACHI EX1900-6 SN : 33185502 18K00L00001119 2011
4 EX03-004 EXCAVATOR BIG DIGGER KOMATSU PC1250-8 SAA6D170E-5 35407 2012
5 EX03-005 EXCAVATOR BIG DIGGER HITACHI EX1900-6 SN : 33188197 18K00L00001136 2011
Bulldozer
1 DZ01-009 DOZER AUXILLIARY KOMATSU D85ESS-2 S6D125E-2 J13847 2010
2 DZ01-011 DOZER AUXILLIARY KOMATSU D85ESS-2 S6D125E-2 J13910 2010
3 DZ01-018 DOZER AUXILLIARY KOMATSU D85ESS-2 S6D125E-2 5229
4 DZ02-002 DOZER AUXILLIARY CATERPILAR CAT D8R 3406 9EM05770 2010
5 DZ02-003 DOZER AUXILLIARY CATERPILAR CAT D8R 3406 9EM05870 2010
6 DZ02-005 DOZER AUXILLIARY CATERPILAR CAT D8R 3406 9EM06644 2011
7 DZ02-006 DOZER AUXILLIARY CATERPILAR CAT D8R 3406 9EM06646 2012
8 DZ01-019 DOZER AUXILLIARY CATERPILAR CAT D6R S6X00322
9 DZ01-020 DOZER AUXILLIARY CATERPILAR CAT D6R S6X00327
10 DZ01-021 DOZER AUXILLIARY CATERPILAR CAT D6R S6X00409
11 DZ01-022 DOZER AUXILLIARY CATERPILAR CAT D6R S6X00441
Drilling Machine
1 DR00-001 DRILL TECH DRILLING SANDVIK D25KS C 15 733150 2010
2 DR00-002 DRILL TECH DRILLING SANDVIK D245S C 15 733461 2011
3 DR00-003 DRILL TECH DRILLING SANDVIK D245S
Motor Grader
1 GD00-003 MOTOR GREDER AUXILLIARY CATERPILLAR CAT 14M C 11 B9J01114 2010
2 GD00-004 MOTOR GREDER AUXILLIARY CATERPILLAR CAT 14M C 11 B9J01289 2010
3 GD00-005 MOTOR GREDER AUXILLIARY CATERPILLAR CAT 14M C 11 R9J00129 2011
4 GD00-007 MOTOR GREDER AUXILLIARY CATERPILLAR CAT 14M C 11 R9J00227 2011
Dump Truck
1 DT00-042 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053257 2010
2 DT00-043 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053346 2010
3 DT00-044 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053163 2010
4 DT00-045 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053165 2010
5 DT00-046 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053171 2010
6 DT00-047 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053173 2010
7 DT00-048 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053181 2010
8 DT00-049 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053360 2010
9 DT00-050 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053364 2010
10 DT00-051 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053370 2010
11 DT00-052 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053380 2010
12 DT00-053 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053385 2010
13 DT00-056 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053059 2010
14 DT00-059 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053098 2010
15 DT00-060 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053067 2010
16 DT00-061 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053100 2010
17 DT00-062 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053395 2010
18 DT00-063 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40005241360 2010
19 DT00-064 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40005241684 2010
20 DT00-066 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40005241753 2010
21 DT00-069 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YS2P6X40002055958 2010
22 DT00-076 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YS2P6X40002056162 2010
23 DT00-078 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YS2P6X40002056118 2010
24 DT00-080 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 XLEP6X40005243635 2010
25 DT00-082 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 XLEP6X40005243689 2010
26 DT00-084 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 XLEP6X40005243771 2010
27 DT00-085 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 XLEP6X40005243804 2010
28 DT00-086 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 XLEP6X40005243822 2010
29 DT00-079 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 XLEP6X40005243622 2010
30 DT00-088 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 XLEP6X40005243953 2010

DUMP TRUCK HD785


1 DT02-001 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9152 2011
2 DT02-002 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9153 2011
3 DT02-003 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9154 2011
4 DT02-004 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9155 2011
5 DT02-005 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9196 2011
6 DT02-006 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9472 2011
7 DT02-007 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9473 2011
8 DT02-008 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9474 2011
9 DT02-009 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9476 2011
10 DT02-010 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9510 2012
11 DT02-011 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9513 2012
12 DT02-012 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 J20373 2012
13 DT02-013 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 J20374 2012
14 DT02-014 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9664 2012
15 DT02-015 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9678 2012
16 DT02-016 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9680 2012
17 DT02-017 HEAVY DUTY TRUCK BIG HAULER KOMATSU HD785-7 SAA12V140E3 9885 2012
Hauling Truck
1 HL00-003 HAULING TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 420CB DC 1206 YS2P8X40002053112 2010
2 DT00-041 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053213 2010
3 DT00-054 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053391 2010
4 DT00-055 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053400 2010
5 DT00-057 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053073 2010
6 DT00-058 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40002053092 2010
7 DT00-065 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40005241733 2010
8 DT00-067 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40005242622 2010
9 DT00-068 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YSZPGX40005242634 2010
10 DT00-070 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YS2P6X40002055977 2010
11 DT00-072 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YS2P6X40002056000 2010
12 DT00-074 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 XLEP6X40005242668 2010
13 DT00-075 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 XLEP6X40005242674 2010
14 DT00-077 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 YS2P6X40002056189 2010
15 DT00-081 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 XLEP6X40005243647 2010
16 DT00-083 DUMP TRUCK SMALL HAULER SCANIA P 380CB DC 1217L02 XLEP6X40005243695 2010
Pump
1 PU00-001 MULTIFLO MULTIFLO CF-28M 3054C CFA 00022 2010
2 PU00-003 LEGRA LEGRA SD-130 1D90Z 1081809 009219 2010
3 PU00-009 MULTIFLO MULTIFLO MP-385 C13 2011
4 PU00-010 MULTIFLO MULTIFLO MP-385
5 PU00-007 MULTIFLO MULTIFLO CF-32M C4.4
6 PU00-012 LEGRA LEGRA SD-130
Support Equipment
1 PM01-003 LOW BED 60 TON SUPPORT SCANIA P 380CB DC 1217L09 YSZPGX40002042589 2010
2 AN01-001 ANVO TRUCK SUPPORT SCANIA P 380CB DC 1217L09 XLEP6X60005239184 2010
3 WT01-005 WATER TRUCK SUPPORT SCANIA WT P380 CB DC 1217L09 XLEP6X60005239223 2010
4 WT01-006 WATER TRUCK SUPPORT SCANIA WT P380 CB DC 1217L09 XLEP6X60005239212 2010
5 FT01-004 FUEL TRUCK SUPPORT SCANIA P 380CB DC 1217L09 XLEP6X60005239201 2010
6 FT01-005 FUEL TRUCK SUPPORT SCANIA P 380CB DC 1217L09 XLEP6X60005239189 2010
7 BSHGA401 MANHAUL SUPPORT IVECO AD240T38W TRAK 2007 E C232282
8 CT01-003 CRANE TRUCK SUPPORT SCANIA P 380CB DC 1217L09 XLEP6X60005239122 2010
9 LT01-001 LUBE TRUCK SUPPORT SCANIA P 380CB DC 1217L09 XLEP6X60005239178 2010
10 LT01-003 LUBE TRUCK SUPPORT SCANIA P 380CB DC 1217L09 XLEP6X60005281348 2012
11 PRC-331 COLT DIESEL SUPPORT MITSUBISHI
12 GE01-029 GENSET 12KVA SUPPORT DAIHATSU
13 GE01-038 GENSET 60 KVA SUPPORT PERKINS PL 60 SB 2506 / 1500 2009
14 GE01-039 GENSET 60KVA SUPPORT PERKINS PL 60 SB 2506 / 1500 2009
15 GE01-041 GENSET 100KVA SUPPORT PERKINS PL 100 SB 2330 / 1500 2009
16 GE01-042 GENSET 100 KVA SUPPORT PERKINS PL 100 SB 2330 / 1500 2009
17 GE01-043 COMPRESSOR SUPPORT MEIJI 2010
18 GE01-044 GENSET 13.5 KVA SUPPORT PERKINS PL 15 SB 2010
19 GE01-045 COMPRESSOR ATLAS COPCO SUPPORT ATLAS COPCO XAS 130 2010
20 GE01-046 COMPRESSOR ATLAS COPCO SUPPORT ATLAS COPCO XAS 47 2010
21 GE01-047 GENSET LAS SUPPORT LINCOLN 2010
22 GE01-074 GENSET 17.5 KVA SUPPORT PERKINS PL 15 SB 2011
23 GE01-075 GENSET 20 KVA SUPPORT PERKINS PL 20 SB GN65732U 2011
24 GE01-076 GENSET 20 KVA SUPPORT PERKINS PL 20 SB GN65732R 2011
25 GE01-077 GENSET 20 KVA SUPPORT PERKINS PL 20 SB GN65732R 2011
26 GE01-078 GENSET 20 KVA SUPPORT PERKINS PL 20 SB GN6573U 2011
27 GE01-082 GENSET 20 KVA SUPPORT PERKINS PL 20 KVA
28 GE01-083 GENSET 20 KVA SUPPORT PERKINS PL 20 KVA
29 GE01-086 ATLAS COPCO XAS 47 SUPPORT ATLAS COPCO D20011L02 2012
30 GE01-087 ATLAS COPCO XATS 67 SUPPORT ATLAS COPCO D2011 L03 2012
31 GE01-088 PERKINS 1300 SERIES SUPPORT PERKINS 1300 Series N11206U 2012
32 GE01-089 PERKINS 1300 SERIES SUPPORT PERKINS 1300 Series N10416W 2012
33 GE01-093 GENSET 20 KVA SUPPORT PERKINS PL 20 KVA N10416W 2012
34 FL 00-001 FORKLIP SUPPORT PATRIA PFD30CL-1 020300K4949WS1
35 GE01-036 DOMPENG/WATER FILL SUPPORT YANMAR TS230
36 CR01-001 TYRE HANDLER SUPPORT MANITAOU MLT 845-120LSU NJ38698 1593396/103390 2011
37 CO00-001 COMPACTOR SUPPORT SAKAI SV512D 20529 2011
38 CR02-002 CRANE TADANO 50 TON SUPPORT TADANO GRS50X 2011
39 GE01-053 GENSET PERKIN P30K SUPPORT PERKINS PL 30 SB
40 GE01-091 GENSET PERKIN P12.5K SUPPORT PERKINS PL 12.5 SB
41 GE01-093 GENSET 20 KVA SUPPORT PERKINS PL 20 KVA
LAMPIRAN 2 - HISTORICAL KERUSAKAN UNIT SCANIA P 380
Work Equipment
WO Desc Raise Date
Order Reference
39176 DT00-058 BRKEA CHAMBER LEAK DT00-058 03-07-17
39178 DT00-080 REPLACE BRAKE CHAMBER DT00-080 03-07-17
39177 DT00-081 BRAKE CHAMBER LEAK DT00-081 03-07-17
39181 DT00-081 BUSHING TORQUE ROD BROKEN DT00-081 05-07-17
39202 DT00-065 SPRING REAR RHS CRACK DT00-065 06-07-17
39190 DT00-067 TURBOCHARGER BROKEN DT00-067 06-07-17
39203 DT00-072 V-BELT WORN OUT DT00-072 06-07-17
39198 DT00-081 SPRING REAR RHS CRACK DT00-081 06-07-17
39199 DT00-081 SENSOR TERMPERATUR OUT DOOR MAL DT00-081 06-07-17
39197 DT00-083 HOSE FLAXIBLE MUFFLER CRACK DT00-083 06-07-17
39237 DT00-058 COMPRESSOR AC MALFUNCTION DT00-058 11-07-17
39226 EXPANTION TANK RADIATOR LEAK DT00-063 11-07-17
39225 DT00-065 APS MALFUNCTION DT00-065 11-07-17
39229 DT00-067 AIR DRAYER BLOKED DT00-067 11-07-17
39224 DT00-068 LINK YOKE BROKEN DT00-068 11-07-17
39236 DT00-068 PLEXIBLE MUFFLER BROKEN DT00-068 11-07-17
39232 DT00-070 BATERRY LOW VOLTAGE DT00-070 11-07-17
39228 DT00-072 PIPE MUFFLER BROKEN DT00-072 11-07-17
39254 DT00-060 BUSHING CABIN WORN OUT DT00-072 13-07-17
39240 DT00-082 BUSHING TORQUE ROD BROKEN DT00-082 13-07-17
39258 DT00-057 BATERRY LOW VOLTAGE DT00-057 14-07-17
39257 DT00-064 BUSHING SPRING FRONT RHS BROKEN DT00-064 14-07-17
39276 BRAKE CHAMBER LEAK DT00-059 15-07-17
39284 CT01-003 SEAL TRANSFER GEAR LEAK CT01-003 17-07-17
39286 DT00-057 UNIT ACCIDENT DT00-057 17-07-17
39297 DT00-055 BUSHING TORQUE ROD BROKEN DT00-055 18-07-17
39298 DT00-057 BUSHING TORQUE ROD BROKEN DT00-057 18-07-17
39300 DT00-067 HEAD LAMP BROKEN DT00-067 18-07-17
39292 DT00-070 BLOWER AC MALFUNCTION DT00-070 18-07-17
39296 DT00-070 BUSHING TORQUE ROD BROKEN DT00-070 18-07-17
39303 DT00-072 BRAKE CHAMBER LEAK DT00-072 18-07-17
39308 DT00-072 SPRING REAR RHS CRACK DT00-072 18-07-17
39299 DT00-077 BUSHING TORQUE ROD BROKEN DT00-077 18-07-17
39319 DT00-050 REPLACE ECM UNIT DT00-050 20-07-17
39320 DT00-050 REPLACE SENSOR FUEL TANK DT00-050 20-07-17
39317 DT00-076 SPRING REAR RHS CRACK DT00-076 20-07-17
39537 DT00-070 REPLACE TIRE POS 09 LEAK DT00-070 22-07-17
39348 DT00-065 SEAL INPUT DIFFERENTIAL LEAK DT00-065 23-07-17
39354 DT00-081 LAMP SENT RHS CRACK DT00-081 23-07-17
39355 SPRING FRONT RHS CRACK DT00-083 23-07-17
39539 DT00-072 REPLACE TYRE POS 03 LEAK DT00-072 25-07-17
39369 DT00-054 MUAD GUAFD FRONT RHS CRACK DT00-054 26-07-17
39370 DT00-057 SPRING FRONT RHS CRACK DT00-057 26-07-17
39371 DT00-054 REPLACE U-BOLT DT00-054 27-07-17
39373 DT00-058 CORNER FRONT LHS CRACK DT00-058 27-07-17
39372 DT00-065 RADIATOR LEAK DT00-065 27-07-17
39374 DT00-070 HOSE RADIATOR LEAK DT00-070 27-07-17
39385 DT00-065 SPRING FRONT RH CRACK DT00-065 28-07-17
39384 DT00-070 SPRING FRONT LH CRACK DT00-070 28-07-17
39386 DT00-075 MOTOR STARTER BROKEN DT00-075 28-07-17
39543 DT00-075 REPLACE TIRE POS 10 LEAK DT00-075 29-07-17
39399 DT00-084 STARTING MOTOR MALFUNCTION DT00-084 30-07-17
39442 DT00-075 CENTRE BOLT SPRING FRONT RHS DT00-075 01-08-17
39451 DT00-075 PLANGE TRANSMISSION BROKEN DT00-075 01-08-17
39481 DT00-058 REPLACE ABR CABIN DT00-058 03-08-17
39485 DT00-075 REPLACE SEANSOR OUT DOOR DT00-075 03-08-17
39503 DT00-057 REPLACE BOLWER AC DT00-057 04-08-17
39504 DT00-067 REPLACE BOLWER AC DT00-067 04-08-17
39502 DT00-077 MOTOR BLOWER BROKEN DT00-077 04-08-17
39505 DT00-058 SERVO CLUTH LEAK DT00-058 05-08-17
39510 BUSIHING EQUALIZER BROKEN DT00-063 05-08-17
39509 DT00-067 REPLACE RELAY CONTOROLER DT00-067 05-08-17
39524 DT00-055 REPLACE BUSHING DT00-055 07-08-17
39530 DT00-065 SHOCK ABSORBER BROKEN DT00-065 09-08-17
39529 DT00-074 SPRING REAR RHS CRACK DT00-074 09-08-17
39534 DT00-070 CELENCER CRACK DT00-070 10-08-17
39535 DT00-077 REPLACE CELINCER DT00-077 10-08-17
39545 DT00-081 REPLACE TYRE POS 06 LEAK DT00-081 10-08-17
39540 DT00-083 REPLACE TYRE POS 10 LEAK DT00-083 10-08-17
39557 DT00-080 SEPARATOR LEAK DT00-080 11-08-17
39559 DT00-080 TENSIONER BROKEN DT00-080 11-08-17
39560 DT00-084 PROFELLER SHAFT BROKEN DT00-084 11-08-17
39569 DT00-081 SEAL INPUT SHAFT LEAK DT00-081 12-08-17
39572 DT00-081 REPLACE MUAD GUARD DT00-081 12-08-17
39587 CT01-003 STARTING MOTOR FAILURE CT01-003 14-08-17
39589 DT00-054 SHACKLE SPRING RHS CRACK DT00-054 14-08-17
39592 DT00-070 REAR SPRING RHS NO 3 CRACK DT00-070 15-08-17
39605 DT00-058 BATTER LOWY DT00-058 17-08-17
39598 DT00-078 BRAKE CHAMBER LEAK DT00-078 17-08-17
39606 DT00-084 FLYWHEEL PROBLEM DT00-084 17-08-17
39633 DT00-081 U-BOLT FRONT RHS CRAKC DT00-081 18-08-17
39644 DT00-056 REPAIR SIDE GEAR & PINION GEAR DT00-056 19-08-17
39640 DT00-067 STARTING MOTOR BROKEN DT00-067 19-08-17
39665 DT00-065 BUSHING FRONT RHS CRACK DT00-065 20-08-17
39668 DT00-067 PIPE FUEL LEAK DT00-067 20-08-17
39666 DT00-070 HOSE STEERING LEAK DT00-070 20-08-17
39667 DT00-070 BATERRY LOW VOLTAGE DT00-070 20-08-17
39676 DT00-065 REPLACE RUBBER STABILIZIER DT00-065 21-08-17
39670 DT00-072 REPLACE RELASE BEARING DT00-072 21-08-17
39678 DT00-075 REPLACE REAR SPRING NO 1 & 2 DT00-075 21-08-17
39680 DT00-077 REPLACE WORK LAMP DT00-077 21-08-17
39672 DT00-081 ADJUST BRAKE DT00-081 21-08-17
39677 DT00-085 LAMP SEANT BROKEN DT00-085 21-08-17
39691 DT00-055 BRAKET SPRING FRONT RHS CRACK DT00-055 22-08-17
39715 DT00-050 SPRING FRONT RHS CRACK DT00-050 24-08-17
39709 DT00-068 ROLLER SPRING TENSIONER BROKEN DT00-068 24-08-17
39710 DT00-070 MOUNTING TRANSMISSION BROKEN DT00-070 24-08-17
39712 DT00-070 RELEASE BEARING BROKEN DT00-070 24-08-17
39708 DT00-075 SEAT SUSPENSION PROBLEM DT00-075 24-08-17
39723 DT00-077 MOUNTING ENGINE BROKEN DT00-077 24-08-17
39740 DT00-055 BRAKET SPRING FRONT RHS CRACK DT00-055 25-08-17
39742 DT00-055 MOUTING ENGINE DT00-055 25-08-17
39747 DT00-055 REPALCE SENSOR SPEED DT00-055 25-08-17
39737 DT00-057 SPRING REAR RHS CRACK DT00-057 25-08-17
39735 DT00-077 SPRING FRONT RHS CRACK DT00-077 25-08-17
39746 DT00-083 SENSOR SPEED MALFUNCTION DT00-083 25-08-17
39751 DT00-058 ENGINE LOW POWER DT00-058 26-08-17
39748 DT00-068 CLUTH PROBLEM DT00-068 26-08-17
39749 DT00-068 ALTERNATOR MALFUNCTION DT00-068 26-08-17
39750 DT00-081 BRAKE CHAMBER LEAK DT00-081 26-08-17
39758 CT01-003 BRAKET TRANSFER GEAR BROKEN CT01-003 27-08-17
39759 DT00-075 BRAKET SPRING FRONT RHS CRACK DT00-075 27-08-17
39767 HOSE RADIATOR LEAK DT00-056 28-08-17
39766 DT00-075 SPRING REAR RHS CRACK DT00-075 28-08-17
39777 CT01-003 ALTERNATOR MALFUNCTION CT01-003 29-08-17
39780 DT00-041 HOUSING LAMP FRONT RH DT00-041 29-08-17
39773 DT00-055 HOSE COOLING LEAK DT00-055 29-08-17
39774 DT00-055 TYRE NO 5 LEAK DT00-055 29-08-17
39783 DT00-065 REAR SPRING RH NO 5 CRACK DT00-065 30-08-17
39786 DT00-065 SPRING FRONT CABIN LEAK DT00-065 31-08-17
39797 DT00-070 SEAL FINAL DRIVE LEAK DT00-070 31-08-17
39927 DT00-041 SPRING REAR 1 & 2 LEAK DT00-041 01-09-17
39922 CT01-003 APS MALFUNCTION CT01-003 04-09-17
39916 DT00-041 CENTER BOLT REAR RHS CRACK DT00-041 04-09-17
39912 DT00-067 MOUTING TRANSMISSION DT00-067 04-09-17
39910 DT00-081 BRAKET SPRING FRONT RHS CRACK DT00-081 04-09-17
39929 DT00-075 PROPLEER SHAFT LEAK DT00-075 05-09-17
39924 DT00-077 DIFFRENTIAL FRONT PROBLEM DT00-077 05-09-17
39938 CT01-003 BORDING STEP BROKEN CT01-003 06-09-17
39933 DT00-041 CYLINDER CABIN LEAK DT00-041 06-09-17
39937 DT00-041 SAFETY VALVE LEAK APS DT00-041 06-09-17
39941 CT01-003 ALTERNATOR MALUFNCTION CT01-003 07-09-17
39948 DT00-041 BUSHING CABIN WORN OUT DT00-041 07-09-17
39949 DT00-041 ENGINE LOW POWER DT00-041 07-09-17
39962 DT00-055 CRANK DOOR BROKEN DT00-055 07-09-17
39963 DT00-055 ALTERNOTOR MALFUNCTION DT00-055 07-09-17
39965 DT00-057 LENS LAMP FRONT CRAK DT00-057 07-09-17
39946 DT00-058 CYLINDER CAP LEAK DT00-058 07-09-17
39952 DT00-065 HOSE TITLE CABIN LEAK DT00-065 07-09-17
39950 MOUNTING ENGINE BROKEN DT00-067 07-09-17
39947 DT00-077 ALTERNATOR MALFUNCTION DT00-077 07-09-17
39986 DT00-078 TORQUE ROD BROKEN DT00-078 08-09-17
39990 DT00-070 WORK LAMP FRONT RHS CRACK DT00-070 09-09-17
39989 DT00-072 U-BOLT SPRING FRONT CRACK DT00-072 09-09-17
40009 CT01-003 ALTERNATOR MALUFNCTION (REDO) CT01-003 10-09-17
40004 DT00-055 BUSHING ANTIROL BAR BROKEN DT00-055 10-09-17
40006 DT00-055 CABLE HARNES SHORT DT00-055 10-09-17
40012 DT00-065 COMPRESSOR MALFUNCTION DT00-065 10-09-17
40001 DT00-068 SPRING FRONT RHS CRACK DT00-068 10-09-17
40003 DT00-068 LAMP SEAT RHS CRACK DT00-068 10-09-17
39999 DT00-070 CYLINDER CABIN LEAK DT00-070 10-09-17
40015 DT00-065 SPRING FRONT RHS CRACK DT00-065 11-09-17
40017 DT00-065 REPLACE ACCU DT00-065 11-09-17
40016 DT00-068 BEARIG WHEL HUB LH BROKEN DT00-068 11-09-17
40023 DT00-072 UNIT ACCIDENT DAMAGE DT00-072 11-09-17
40026 DT00-081 LINNING BRAKE REAR RH WORN DT00-081 12-09-17
40029 DT00-068 TORQUE ROD BROKEN DT00-068 13-09-17
40046 DT00-065 HOSE COMPRESSOR LEAK DT00-065 14-09-17
40047 DT00-0066 BRAKE CHAMBER LEAK DT00-066 14-09-17
40062 DT00-057 BRAKE CHAMBER LEAK DT00-057 16-09-17
40069 DT00-058 SEAL INPUT TRANSMISSION LEAK DT00-058 16-09-17
40070 DT00-065 COIL SPRING STEERING DT00-065 16-09-17
40061 DT00-070 PIPE STEERING LEAK DT00-070 16-09-17
40066 DT00-070 PUMP STEERING LEAK DT00-070 16-09-17
40064 DT00-083 SHAFT BEARING TRANSMISSION DT00-083 16-09-17
40072 DT00-057 TRANSMISSION PROBLEM DT00-057 18-09-17
40074 DT00-068 SEAL HYD PUMP DT00-068 18-09-17
40077 DT00-063 LINNING BRAKE WORN OUT DT00-063 19-09-17
40081 DT00-065 SPRING REAR RHS CRACK DT00-065 19-09-17
40097 DT00-070 REPLACE TIRE POS 07 LEAK DT00-070 19-09-17
40101 DT00-058 HARNES LAMP BROKEN DT00-058 21-09-17
40105 DT00-067 CAB CORNER RHS BROKEN DT00-067 22-09-17
40137 DT00-068 MASTER CYLINDER LEAK DT00-068 23-09-17
40141 DT00-068 MOUNTING TRANSMISSION BROKEN DT00-068 23-09-17
40143 DT00-070 RELASE BEARING BROKEN DT00-070 23-09-17
40195 DT00-041 SERVO CLUTH LEAK DT00-041 30-09-17
40261 DT00-068 LENS LAMP RHS CRACK DT00-068 01-10-17
40264 DT00-081 CAP CORNER RHS CRACK DT00-081 01-10-17
40263 DT00-083 PUMP STEERING BROKEN DT00-083 01-10-17
40306 DT00-057 SHECKLE SPRING FRONT RHS DT00-057 05-10-17
40302 DT00-068 BRAKE CHAMBER LEAK DT00-068 05-10-17
40303 DT00-083 SHOCK CABIN BROKEN DT00-083 05-10-17
40323 DT00-041 HOUSING FILTER FUEL CRACK DT00-041 07-10-17
40331 DT00-041 SPRING FRONT RHS CRACK DT00-041 08-10-17
40328 DT00-083 SEAL INPUT SHAFT DIFF LEAK DT00-083 08-10-17
40337 DT00-054 SWITCH BATERRY DT00-054 10-10-17
40340 DT00-077 HOSE AC LEAK DT00-077 10-10-17
40341 DT00-081 JOIN TRNSMISSION PROBLEM DT00-081 10-10-17
40343 DT00-054 SLACK ADJUSTER BROKEN DT00-054 11-10-17
40349 DT00-072 WATER PUMP LEAK DT00-072 11-10-17
40348 DT00-106 REPLACE DISC CLUTH DT00-106 11-10-17
40373 CT01-003 UNIVERSAL JOIN BROKEN CT01-003 15-10-17
40370 DT00-054 BLOWER AC MALFUNCTION DT00-054 15-10-17
40371 DT00-054 ACCU BROKEN DT00-054 15-10-17
40381 DT00-057 CENTER BOLT BROKEN DT00-057 15-10-17
40384 CT01-003 BUSHING TRANSFER GEAR BOX BROKE CT01-003 16-10-17
40383 DT00-077 HOSE STERERING LEAK DT00-077 16-10-17
40395 DT00-041 TIPPING VALVE LEAK DT00-041 18-10-17
40399 DT00-041 MOTOR STARTING MALFUNCTION DT00-041 18-10-17
40398 DT00-065 CRANK TRANSMISSION DT00-065 18-10-17
40396 DT00-068 CENTER BOLT REAR DT00-068 18-10-17
40397 DT00-068 BRAKE CHAMBER LEAK DT00-068 18-10-17
40400 DT00-041 DRACK LINK BROKEN DT00-041 19-10-17
40401 DT00-065 BUPER FRONT LHA CRACK DT00-065 19-10-17
40408 DT00-066 KNOCK VALVE MALFUNCTION DT00-066 19-10-17
40419 DT00-066 COMPLATE UNIT DT00-066 20-10-17
40422 DT00-081 SEAL INPUT TRANSMISSION LEAK DT00-081 20-10-17
40426 DT00-041 SPRING FRONT RHS CRACK DT00-041 21-10-17
40429 DT00-047 GEAR BOX STEERING LEAK DT00-047 21-10-17
40434 DT00-054 SPRING REAR RHS CRACK DT00-054 21-10-17
40433 DT00-081 DISC CLUTH WORN OUT DT00-081 21-10-17
40441 DT00-068 DISC CLUTH WORN OUT DT00-068 22-10-17
40464 DT00-075 OVH TRANSMISSION DT00-075 25-10-17
40467 DT00-077 TORQUE ROD BROKEN DT00-077 25-10-17
40460 DT00-083 STARTING MOTOR FAILURE DT00-083 25-10-17
40494 DT00-106 REPLACE BATERRY DT00-106 28-10-17
40495 DT00-065 HEADLAMP LHS BROKEN DT00-065 30-10-17
40498 DT00-077 STARTING MOTOR FAILURE DT00-077 01-11-17
40516 DT00-054 DRAGLINK BEND DT00-054 02-11-17
40531 CT01-003 BUSHING TRANSFER GEARBOX BROKEN CT01-003 04-11-17
40530 DT00-041 FRONT SPRING LHS NO 3 CRACK DT00-041 04-11-17
40535 DT00-057 SPRING NO 3&4 CRACK DT00-057 04-11-17
40584 DT00-083 SERVO CLUTCH BROKEN DT00-083 09-11-17
40602 DT00-058 REPLACE BATTERY DT00-058 11-11-17
40600 DT00-077 REAR SPRING NO 2 CRACK DT00-077 11-11-17
40606 DT00-081 REPLACE SLACK ADJUSTER DT00-081 11-11-17
40614 DT00-068 TIEROD BROKEN DT00-068 14-11-17
LAMPIRAN 3 - LAPORAN TUGAS DINAS LUAR TRAINER
BAS.TND-TRN-FRM-0018
LAPORAN TUGAS DINAS LUAR TRAINER

DOKUMENTASI SPRING DUMP TRUCK SCANIA HAULING BS 03

Sistem Manajemen BAS (SIMBAS) Page 1 of 4


BAS.TND-TRN-FRM-0018
LAPORAN TUGAS DINAS LUAR TRAINER

Sistem Manajemen BAS (SIMBAS) Page 2 of 4


BAS.TND-TRN-FRM-0018
LAPORAN TUGAS DINAS LUAR TRAINER

Sistem Manajemen BAS (SIMBAS) Page 3 of 4


BAS.TND-TRN-FRM-0018
LAPORAN TUGAS DINAS LUAR TRAINER

Demikian data yang bisa kami informasikan,terima kasih.

Andi Syamsul

Sistem Manajemen BAS (SIMBAS) Page 4 of 4


LAMPIRAN 4 - SERVICE SHEET UNIT SCANIA P 380 CB EHZ
SCANIA P380CB 6X4 PM 250 HOURS

CHECK LIST PREVENTIVE MAINTENANCE


Unit Number WO Date Location HM Time In Time O

PASANG 'OUT OF SERVICE TAG' , 'DANGER TAG' ( INSTALL OUT OF SERVICE TAG , DANGER TAGS )
DATA ENGINE CONDITION OR RESULT
Lakukan Pencatatan RPM Engine Pada Saat Low Idle (min)
Lakukan Pencatatan RPM Engine Pada Saat High Idle (min)
Lakukan Pencatatan Engine Oil Pressure (Kpa)
Lakukan Pencatatan Boost Pressure (Kpa)
Lakukan Pencatatan Engine Temperature (Celcius)
Lakukan Pengecekan Visual Engine Oil Leak OK NOT OK
Jika Hasilnya Not OK Isi diketerangan :
Lakukan Pergantian Engine Oil YES NO
Lakukan Pengambilan Engine Oil Sample YES NO
Lakukan Pengecekan Rating Magnetic Plug Engine Oil A B C X
Lakukan Cuting Engine Oil Filter dan Check Ratingnya A B C X

DATA AIR CLEANER CONDITION OR RESULT

Lakukan Pergantian Air Cleaner Primary OK DIRTY CLEANUP REPLACE


Lakukan Pergantian Air Cleaner Secondary OK DIRTY CLEANUP REPLACE
Lakukan Pengecekan kondisi Precelaner OK DIRTY CLEANUP REPLACE
Lakukan Pengecekan Line/Hose Air System OK LEAK BADLEAK REHOSE

DATA RADIATOR CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan Kondisi Radiator OK LEAK REPLACE


Lakukan Pengecekan Coolant Radiator Level OK LOW ADD CHANGE

DATA WATERPUMP CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan kondisi dari Water Pump OK LEAK BADLEAK REPLACE


Lakukan Pengecekan Line/Hose Cooling System OK LEAK BADLEAK REHOSE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :

DATA TURBOCHARGER CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan kondisi dari Turbocharger OK LEAK BADLEAK REPLACE


Lakukan Pengecekan Line/Hose Cooling System OK LEAK BADLEAK REHOSE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :

DATA AXLE BEAM CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan Kondisi Dari Axle Beam OK CRACK REPAIR REPLACE


Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan U Bolt OK LOOSE BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :

DATA STEERING CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan Level Steering Oil OK LOW ADD CHANGE


Lakukan Pengecekan Kondisi dari Draglink dan BallJoint OK NOT OK REPLACE
Lakukan Pengecekan Kondisi dari Tie Rod & Ball Joint OK BENDING REPAIR REPLACE

DATA PRESSURE TYRE CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan Pressure Tyre Position 1 OK LOW ADJUST


Lakukan Pengecekan Pressure Tyre Position 2 OK LOW ADJUST
Lakukan Pengecekan Pressure Tyre Position 3 OK LOW ADJUST
Lakukan Pengecekan Pressure Tyre Position 4 OK LOW ADJUST
Lakukan Pengecekan Pressure Tyre Position 5 OK LOW ADJUST
Lakukan Pengecekan Pressure Tyre Position 6 OK LOW ADJUST
Lakukan Pengecekan Pressure Tyre Position 7 OK LOW ADJUST
Lakukan Pengecekan Pressure Tyre Position 8 OK LOW ADJUST
Lakukan Pengecekan Pressure Tyre Position 9 OK LOW ADJUST
Lakukan Pengecekan Pressure Tyre Position 10 OK LOW ADJUST

DATA TRANSMISSION CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan Oil Level Transmission OK NO ADD CHANGE


Lakukan Pengecekan Kondisi Mounting Transmission OK WORNOUT REPLACE

DATA PROPELLER SHAFT CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan kondisi Propeller Shaft OK LEAK BENDING LOOSE


Jika ada Perbaikan Isi Keterangan :

DATA DIFFERENTIAL CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan Level Front Rear Differential Oil OK NO ADD CHANGE


Lakukan Pengecekan Level Rear-Rear Differential Oil OK NO ADD CHANGE

DATA FINAL DRIVE CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan Level FR Rear Front Right Final Drive OK NO ADD CHANGE
Lakukan Pengecekan Level FR Rear Front Left Final Drive OK NO ADD CHANGE
Lakukan Pengecekan Level Rear Rear Front RH Final Drive OK NO ADD CHANGE
Lakukan Pengecekan Level Rear Rear Front LH Final Drive OK NO ADD CHANGE
Lakukan Pengecekan Mag. PlugFR Rear Front RH Final Drive A B C X
Lakukan Pengecekan Mag Plug FR Rear Front LH Final Drive A B C X
Lakukan Pengecekan Mag Plug Rear Rear Front RH F.Drive A B C X
Lakukan Pengecekan Mag Plug Rear Rear Front LH F. Drive A B C X

DATA HOIST DUMP CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan Kondisi Cylinder Dump OK NOT OK REPAIR


Lakukan Pengecekan Kondisi Bolt Cylinder Dump OK LOOSE REPAIR REPLACE

DATA HYDRAULIC CONDITION OR RESULT


Lakukan Pengecekan Level Oil Hydraulic OK NO ADD CHANGE

DATA BOGIE CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan kondisi dari RH Bogie OK CRACK BROKEN REPLACE


Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan kondisi dari LH Bogie OK CRACK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :

DATA SPRING CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan Front Right Spring OK BROKEN REPLACE


Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Bracket Front Right Spring OK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Front Left Spring OK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Bracket Front Left Spring OK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Rear Right Spring OK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :
Lakukan Pengecekan Rear Left Spring OK BROKEN REPLACE
Jika ada Pergantian Isi Keterangan :

DATA TORQUE ROD CONDITION OR RESULT

Periksa Kondisi Toq. Rod dan Bushing Toq. Rod Fr. Upper OK BROKEN WORNOUT REPLACE
Jika ada Keterangan Lain :
Periksa Kondisi Toq. Rod dan Bushing Toq. Rod Rear Upper OK BROKEN WORNOUT REPLACE
Jika ada Keterangan Lain :
Periksa Kondisi Toq. Rod dan Bushing Toq. Rod Fr. Right Side OK BROKEN WORNOUT REPLACE
Jika ada Keterangan Lain :
Periksa Kondisi Toq. Rod dan Bushing Toq. Rod Rear Right Side OK BROKEN WORNOUT REPLACE
Jika ada Keterangan Lain :
Periksa Kondisi Toq. Rod dan Bushing Toq. Rod Fr LH Side OK BROKEN WORNOUT REPLACE
Jika ada Keterangan Lain :
Periksa Kondisi Toq. Rod dan Bushing Toq. Rod Rear LH Side OK BROKEN WORNOUT REPLACE
Jika ada Keterangan Lain :

DATA BRAKE CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan Funsgi Brake OK NOT OK ADJUST REPLACE


Lakukan Pengecekan Lining Brake Posisi 1 OK WORNOUT ADJUST REPLACE
Lakukan Pengecekan Lining Brake Posisi 2 OK WORNOUT ADJUST REPLACE
Lakukan Pengecekan Lining Brake Posisi 3 & 4 OK WORNOUT ADJUST REPLACE
Lakukan Pengecekan Lining Brake Posisi 5 & 6 OK WORNOUT ADJUST REPLACE
Lakukan Pengecekan Lining Brake Posisi 7 & 8 OK WORNOUT ADJUST REPLACE
Lakukan Pengecekan Lining Brake Posisi 9 & 10 OK WORNOUT ADJUST REPLACE
Lakukan Pengecekan Track Adjuster Posisi 1 OK NOT OK ADJUST REPLACE
Lakukan Pengecekan Track Adjuster Posisi 2 OK NOT OK ADJUST REPLACE
Lakukan Pengecekan Track Adjuster Posisi 3 OK NOT OK ADJUST REPLACE
Lakukan Pengecekan Track Adjuster Posisi 4 OK NOT OK ADJUST REPLACE
Lakukan Pengecekan Track Adjuster Posisi 5 OK NOT OK ADJUST REPLACE
Lakukan Pengecekan Track Adjuster Posisi 6 OK NOT OK ADJUST REPLACE

DATA BATTERY CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan kondisi dari Battery OK LOW ADD REPLACE


Jika ada Pergantian Isi Keterangan : OK NOT OK REPAIR REPLACE

DATA CABIN CONDITION OR RESULT

Lakukan Pengecekan Kondisi Front Glass OK CRACK REPLACE


Lakukan Pengecekan Kondisi RH & LH Window Glass OK CRACK REPLACE
Jika ada Keterangan Lain :
Lakukan Pengecekan Kondisi Motor Wiper OK NOT OK REPLACE
Lakukan Pengecekan Kondisi Wiper Blade OK NOT OK REPLACE
Lakukan Pengecekan Kondisi Work Lamp OK NOT OK REPLACE
Lakukan Pengecekan Kondisi Combination Lamp OK NOT OK REPLACE

Plant Superintendent/Supervisor Foreman/Leader Service

Date : Date :

Signature: Signature:
GREASING CHECK LIST
DATA POINT GREASING CONDITION OR RESULT
Lakukan Greasing di Front Pin Spring (Gbr 1)
P1 LH Front YES NO
P2 RH Front YES NO
Jika ada Keterangan Lain :
Lakukan Greasing di Slack Adjuster (Gbr 2)
P1 LH Front YES NO
P2 RH Front YES NO
P3 LH Rear Front YES NO
P4 RH Rear Front YES NO
P5 LH Rear Rear YES NO
P6 RH Rear Rear YES NO
Jika ada Keterangan Lain :
Lakukan Greasing di Brake Cam (Gbr 3)
P1 LH Front YES NO
P2 RH Front YES NO
P3 LH Rear Front YES NO
P4 RH Rear Front YES NO
P5 LH Rear Rear YES NO
P6 RH Rear Rear YES NO
Jika ada Keterangan Lain :
Lakukan Greasing di King Pin Bearing (Gbr 4)
P1 LH Front YES NO
P2 RH Front YES NO
Jika ada Keterangan Lain :
Lakukan Greasing di Rear Pin Spring (Gbr 5)
P1 LH Rear YES NO
P2 RH Rear YES NO
Jika ada Keterangan Lain :
Lakukan Greasing di Universal Joint (Gbr 6)
P1 Front YES NO
P2 Rear YES NO
P3 Rear Front YES NO
P4 Rear Rear YES NO
Jika ada Keterangan Lain :
Lakukan Greasing di Slide Bearing (Gbr 7)
P1 Front YES NO
P2 Rear YES NO
Jika ada Keterangan Lain :
Lakukan Greasing di Spring Bearing (Gbr 8)
P1 Front YES NO
P2 Rear YES NO
Jika ada Keterangan Lain :

Plant Spv/Foreman Svc Inspector

Date : Date :

Signature: Signature:
DIAGRAM POINT OF GREASE
PART SERVICE PM 250
Check List Installing
No Description Part Part Replace P/N Qty Satuan
Done Continue Remark Serviceman
Engine Compartement
1 ENGINE OIL FILTER LF3730 1117285 1 Each
2 GASKET ENGINE OIL FILTER 165286 1 Each
3 O-RING 1769800 1 Each
4 O-RING 372983 1 Each
5 SEAL 1439814 1 Each
6 FUEL FILTER FF5683 1873018 1 Each

Schedule Oil Sample


1 SOS ENGINE 46904 HP427 1 Each

Lubrication
1 Engine Oil SAE 15W-40 38 Litter
LAMPIRAN 5 - TECHNICAL SERVICE REPORT (TSR)

Anda mungkin juga menyukai