Anda di halaman 1dari 7

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI

AKPRIND YOGYAKARTA
Jln. Kalisahak no 28 Komplek Balapan,
Yogyakarta 55222

DESAIN FIXTURE UNTUK PEMBUATAN FRAME


(RANGKA) KENDARAAN)
IndarLuhSepdyanuri (101.03.1113)
(www.indarluhsepdyanuri.wordpress.com)

Jurusan Teknik Mesin Konsentrasi Manufaktur Fakultas Teknologi Industri


Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Abstrak
Jig dan fixture adalah alat bantu permesinan untuk mempermudah pengerjaan. Selain
untuk mempermudah proses pengerjaan, jig dan fixture juga dimaksudkan untuk mempercepat
proses pengerjaan yang tentunya akan meningkatkan produksi dari suatu komponen yang telah di
kerjakan. Dengan lebih cepatnya proses permesinan maka biaya produksi tentunya semakin kecil
yang akan berimbas pada keuntungan dari perusahaan pembuat produk.
Dalam tugas ini akan di desain jig dan fixture untuk proses pembuatan rangka (frame) kendaraan,
baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Frame dipilih sebagai obyek komponen pekerjaan
karena dalam pembuatan frame tidak memerlukan tingkat kepresisian yang tinggi. Jika
pembuatan frame hanya mengandalkan skill manusia dalam pengelasan saja tanpa menggunakan
jig dan fixture, maka dalam proses pengerjaanya akan mengalami kesulitan dan memerlukan
waktu yang cukup lama untuk sebuah produk frame. Belum tentu produk itupun diterima oleh
konsumen karena hasil pengerjaan yang kurang rapi dan dimensi akhir yang sudah berbeda.
Sehingga jig dan fixture sangat penting untuk pembuatan frame kendaraan.
Jig dan fixture yang didesain dalam tugas ini bisa di atur sesuai kebutuhan benda kerja yang akan
dibuat. Sehingga jig dan fixture yang didesain bias digunakan untuk pembuatan berbagai bentuk
frame kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Kata kunci : Jig & Fixture, pembuatan frame, pengelasan.

1. Pendahuluan

Perkembangan industry akhir akhir ini semakin pesat dirasakan terutama pada
Negara-Negara berkembang. Hal ini menjadi suatu tantangan baru bagi calon –
calon insinyur di negara – Negara berkembang khususnya Indonesia sebagai
tulang punggung kemajuan bangsa. Kemampuan dalam penciptaan teknologi –
teknologi baru dalam berbagai bidang juga akan menambah daya saing bangsa
Indonesia dengan negara – negara lain khususnya dibidang industry manufaktur.
Untuk itu diperlukan insinyur – insinyur yang ahli dalam desain, perencanaan
proses maupun perencanaan biaya proses.
Tahap pembelajaran diperguruan tinggia dalah tahap yang tepat untuk
mengembangkan kemampuan calon – calon insinyur dalam hal desain dan
perencanaan yang berorientasi pada permasalahan yang sedang dihadapi oleh
industry yang selalu berkembang dari tahun ketahun. Dalam tahap ini juga

By. Indar Luh Sepdyanuri


www.indarluhsepdyanuri.esy.es
www.indarluhsepdyanuri.wordpress.com
www.indarluhsepdyanuri.blogspot.com
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI
AKPRIND YOGYAKARTA
Jln. Kalisahak no 28 Komplek Balapan,
Yogyakarta 55222

kemampuan calon insinyur dalam perencanaan problem solving ditumbuhkan. Hal


inilah yang mendasari kami untuk menciptakan desain fixture untuk pembuatan
frame kendaraan.

Ada beberapa alasan yang mendasari kami untuk memilih judul ini. Alasan utama
yaitu untuk mempercepat proses manufaktur pembuatan frame kendaraaan pada
industry karoseri maupun bengkel – bengkel las. Dapat memperkecil biaya
produksi pembuatan frame kendaraan. Mengurangi kesalahan welder pada
posisilas yang sulit dan masih banyak alasan lainnya.

Karena begitu banyaknya materi yang tentunya tidak dapat kami bahas secara
detail maka pada makalah ini kami batasi pada desain fixture untuk frame mobil
pick up maupun truck.Pembuatan awal frame tidak kami jelaskan secara detail.
Dan produksi adalah small dan job order.

2. Landasan Teori

Jig dan fixture adalah piranti pemegang benda kerja produksi yang digunakan
dalam rangka membuat penggandaan komponen secara akurat. Hubungan dan
kelurusan yang benar antara alat potong atau alat bantu lainnya, dan benda kerja
mesti dijaga. Untuk melakukan ini maka dipakailah jig atau fixture yang didesain
untuk memegang, menyangga dan memposisikan setiap bagian sehingga setiap
pengeboran, pemesinan, pengelasan dilakukan sesuai dengan batas spesifikasi.
Jig didefinisikan sebagai piranti/peralatan khusus yang memegang, menyangga
atau ditempatkan pada komponen yang akan dimesin. Alat ini adalah alat bantu
produksi yang dibuat sehingga ia tidak hanya menempatkan dan memegang benda
kerja tetapi juga mengarahkan alat potong ketika operasi berjalan. Jig biasanya
dilengkapi dengan bushing baja keras untuk mengarahkan mata gurdi/bor (drill)
atau perkakas potong lainnya. Pada dasarnya, jig yang kecil tidak dibaut/dipasang
pada meja kempa gurdi (drill press table). Namun untuk diameter penggurdian
diatas 0,25inchi, jig biasanya perlu di pasang dengan kencang pada meja.
Fixture adalah peralatan produksi yang menempatkan, memegang dan menyangga
benda kerja secara kuat sehingga pekerjaan pemesinan yang diperlukan bias
dilakukan. Blok ukur atau feeler gauge digunakan pada fixture untuk referensi/

By. Indar Luh Sepdyanuri


www.indarluhsepdyanuri.esy.es
www.indarluhsepdyanuri.wordpress.com
www.indarluhsepdyanuri.blogspot.com
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI
AKPRIND YOGYAKARTA
Jln. Kalisahak no 28 Komplek Balapan,
Yogyakarta 55222

setelan alat potong ke benda kerja. Fixture harus dipasang tetap ke meja mesin
dimana benda kerja diletakkan.

3. Perencanaan Proses Manufaktur Frame

Ada beberapa langkah – langkah dalam proses pembuatan frame kendaraaan pada
umumnya. Pada proses pembuatan logam sampai membentuk berbagai profil
tidak dijelaskan dalam makalah ini, dan proses pembuatan frame ini dimulai dari
proses pemotongan (cutting) sesuai dimensi yang dikehendaki. Dalam hal ini
frame dikehendaki dari material JIS S20C (AISI 1020 atau ST 37). Alasan utama
pemilihan jenis baja ini adalah karena baja ini mampu bentuk dan las.Pada proses
pemotongan ini mesin yang digunakan adalah saw machine atau bisa
menggunakan gerinda potong tergantung kebutuhan. Pemilihan jenis alat potong
ini disesuaikan dengan kebutuhan produksi. Langkah selanjutnya adalah mulai
mengelas tiap potongan – potongan yang telah disesuaikan dengan dimensi frame
dengan bantuan fixture. Jenis las yang digunakan bisa menggunakan las listrik
atau bisa menggunkan las TIG dan MIG. Penggunaan jenis mesin las ini juga
tergantung kebutuhan.

4. MetodeDesain
Metode desain welding fixture untuk frame dapat dilihat pada diagram alir seperti
dibawah ini.

By. Indar Luh Sepdyanuri


www.indarluhsepdyanuri.esy.es
www.indarluhsepdyanuri.wordpress.com
www.indarluhsepdyanuri.blogspot.com
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI
AKPRIND YOGYAKARTA
Jln. Kalisahak no 28 Komplek Balapan,
Yogyakarta 55222

Study Case Pada Industri Study Literatur

Penemuan Ide Desain

Sketching

Modeling

Final Design

Material Planning

Perhitungan Cost Making

Pengembangan Lebih Lanjut

Gambar 1. Diagram alair metode desain

5. Desain Welding Fixture Untuk Frame


Dalam perencanaan fixture sangat penting untuk memilih jenis, ukuran dan
jumlah elemen – elemen fixture seperti base, Clamping (pencekam), locator
(penumpu), dan aksesoris yang diperlukan. Base pada desain ini terdiri dari dua
bagian yaitu kaki dan base plat. Base plat yang direncanakan adalah plat dasar
slot. Locator yang digunakan adalah jenis locator yang berfungsi untuk menahan
benda kerja dan menjamin penopang yang kaku yang biasanya disebut dengan
support. Clamping ini adalah bagian yang berfungsi untuk mencekam benda kerja
sehingga posisi benda kerja tidak berubah selama proses permesinan. Selain itu
clamping ini juga berfungsi untuk menjamin loading dan unloading benda kerja
secara cepat. Desain clamping yang dipilih adalah toggle-action clam. Serta
aksesoris yang digunakan adalah mur dan baut.
Berikut ini adalah gambar model 3D dari fixture yang telah dirancang beserta
bagian – bagiannya.

By. Indar Luh Sepdyanuri


www.indarluhsepdyanuri.esy.es
www.indarluhsepdyanuri.wordpress.com
www.indarluhsepdyanuri.blogspot.com
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI
AKPRIND YOGYAKARTA
Jln. Kalisahak no 28 Komplek Balapan,
Yogyakarta 55222

Gambar 2. Desain Table yang Direncanakan

Gambar 3. Desain Table yang Bisa Diatur Untuk Berbagai Macam Penempatan Benda
Kerja

By. Indar Luh Sepdyanuri


www.indarluhsepdyanuri.esy.es
www.indarluhsepdyanuri.wordpress.com
www.indarluhsepdyanuri.blogspot.com
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI
AKPRIND YOGYAKARTA
Jln. Kalisahak no 28 Komplek Balapan,
Yogyakarta 55222

Gambar 3. Peletakan Clamp (Fixture)

Gambar 4. Peletakan Benda Kerja

By. Indar Luh Sepdyanuri


www.indarluhsepdyanuri.esy.es
www.indarluhsepdyanuri.wordpress.com
www.indarluhsepdyanuri.blogspot.com
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI
AKPRIND YOGYAKARTA
Jln. Kalisahak no 28 Komplek Balapan,
Yogyakarta 55222

6. Perencanaan Material Fixture

Setiap desain yang dibuat harus disertai perencanaan material yang baik agar

biaya produksi tidak mahal. Desain kaki direncanakan dari baja AISI 1020 karena

bagian kaki ini yang akan menopang beban frame yang dibuat. Base plat

direncanakan dari alumunium .Alasan pemilihan alumunium untuk base plat ini

karena ringan dan tidak terlalu mahal sehingga plat base dapat dapat dengan

mudah diatur atau dipindah – pindah. Support direncanakan dari baja AISI 1020

karena support ini sebagai penopang jadi diperlukan material yang kuat sebagai

bahannya. Clamping yang direncanakan ini terbuat dari baja AISI 1020 juga.

DaftarPustaka
Daryus, Asyari., 2009, Proses Produksi II, Universitas Darma Persada, Jakarta.
Lecturer 25 “Tool Design I” The Hong Kong University of Science and
Technology.
Open Course Ware “Design and Manufacturing II” MIT.
www.google.com/desain jig & fixture
www.ocw.MIT.edu/Mechanical Engineering/manufacturing process III
www.pe.tatamotors.com/produk

By. Indar Luh Sepdyanuri


www.indarluhsepdyanuri.esy.es
www.indarluhsepdyanuri.wordpress.com
www.indarluhsepdyanuri.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai