Anda di halaman 1dari 7

Desain Jig & Fixture Untuk Pipe Fitting Steel Concentric

Reducer Pada Mesin Bevel


Michael Tri Adelitho, Rahman Hakim
Batam Polytechnics
Mechanical Engineering Study Program
Jl. Ahmad Yani, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia
E-mail: Michaeltri123@gmail.com

Abstrak

Perkembangan dunia manufacturing saat ini begitu pesat. Manufacturing sejatinya memiliki peranan penting di
dalam dunia industri. Perusahaan-perusahaan industri yang bergerak dalam dunia manufaktur semakin bertambah,
salah satunya PT. Flo Bend Indonesia yang merupakan perusahaan manufacturing yang bergerak di bidang pipe
fitting baja, produksi pipe di PT. Flo Bend Indonesia dilakukan dengan proses machining. Dalam proses ini sangat
dipengaruhi kualitas dari jig & fixture. Untuk itu dibutuhkan jig & fixture yang didesain untuk memegang,
menopang dan memposisikan setiap bagian sehingga setiap permesinan yang dilakukan sesuai dengan batas
spesifikasi Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan melakukan perancangan dan
pemilihan jig & fixture yang lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan dimensi material. Untuk itu penelitian
ini membahas bagaimana rancang bangun jig & fixture untuk pipe fittng steel concentric reducer untuk ukuran 6”,
8’, 10”, 12”. Penelitian ini dilakukan di PT. Flo Bend Indonesia, dengan cara pengumpulan data dan melakukan
observasi ke lapangan dan menggunakan metode diagram Fish Bone. Dengan adanya perancangan desain jig &
fixture Concentric Reducer ini diharapkan dapat mempermudah para operator machining dalam proses pengerjaan
di mesin beveling dan penghemataan biaya pembuatan Jig & Fixture.

Kata kunci: Jig & Fixture, Pipe Fitting,Mesin Bevel

Abstract
The development of the manufacturing world today is so rapid. Manufacturing actually has an important role in the
industry. Industrial companies engaged in the manufacturing world are increasing, one of which is PT. Flo Bend
Indonesia which is a manufacturing company engaged in steel pipe fittings, pipe production at PT. Flo Bend
Indonesia is done by a machining process. In this process, the quality of jigs & fixtures is greatly influenced. For that
we need a jig & fixture that is designed to hold, support and position each part so that each machine is carried out in
accordance with the specification limits. One way to solve this problem is to design and select jigs & fixtures that are
more flexible and can adjust to the material dimensions . For this reason, this study discusses how to design jigs &
fixtures for pipe steel concentric reducers for sizes 6“, 8“, 10“, 12“. This research was conducted at PT. Flo Bend
Indonesia, by collecting data and conducting observations to the field and using the Fish Bone diagram method.
With the design of the Jig & Fixture Concentric Reducer design, it is expected to facilitate machining operator in the
process of beveling and the cost of making Jig & Fixture.

Keywords : Jig & Fixture, Pipe Fitting,Bevel machine

bergerak dalam dunia manufaktur semakin bertambah


1 Pendahuluan salah satu nya PT. Flo Bend Indonesia yang baru-baru
Perkembangan dunia manufacturing saat ini begitu ini melakukan investasi di kota Batam [4]. PT. Flo
pesat. Manufacturing sejatinya memiliki peranan Bend Indonesia merupakan perusahaan manufacturing
penting di dalam dunia industri untuk menghasilkan yang bergerak di bidang pipe fitting baja. Perusahaan
suatu produk. Perusahaan-perusahaan industri yang ini merupakan satu- satunya, perusahaan manufaktur
pipe fitting baja yang ada di indonesia varian produk Pengumpulan data dilakukan dengan observasi
yang diproduksi oleh PT. Flo Bend Indonesia adalah terhadap mesin dan jig & fixture concentric reducer
elbow, reducer, tee, cap. Pipe fitting merupakan serta melakukan wawancara dengan kepada operator
sambungan pipe yang dipergunakan unuk beveling machine. Dalam proses observasi dan
menyambung dua buah pipe. Dalam proses pembuatan wawancara dibuat daftar kebutuhan dan alternatif
pipe fitting ini banyak tahap-tahap yang harus dilalui, desain jig & fixture untuk mempermudah dalam
secara singkat produksi pipe di PT. Flo Bend Indonesia pembuat konsep desain. Setelah itu akan dilakukan
dilakukan dengan yaitu proses machining. Pada proses penyaringan desain konsep dan pemilihan desain yang
machining tahap yang menjadi fokus adalah pada akan dijadikan sebagai produk
proses pengerjaan yaitu beveling. Beveling merupakan Penelitian ini dicari akar penyebab masalah dan
proses pembentukan surface pipa menjadi 45 yang digambar kan menggunakana metode sebab akibat
berfungsi sebagai penyambungan dua pipe saat proses (Fish Bone Diagram) [3]. Diagram ini menunjukan
pengelasan. Dalam pengerjaan ini sangat dipengaruhi suatu hubungan antara penyebab (faktor-faktor) yang
kualitas dari jig & fixture, karena jig & fixture menyebabkan suatu kualitas dari jig & fixture.
merupakan suatau alat bantu pemegang fitting yang Diagram FishBone
digunakan dalam membuat pengandaan fitting tersebut
secara presisi dan akurat. Menurut Hoffman (1996), jig
& fixture merupakan suatu alat bantu yang digunakan
dalam proses permesinan agar dapat menghasilkan
duplikasi part yang lebih akurat. Untuk itu dibutuhkan
jig & fixture yang di desain untuk memegang,
menopang dan memposisikan setiap bagian seingga
setiap permesianan yang dilakukan sesuai dengan batas
spesifikasi [1-2]. Kualitas produk yang dihasilkan oleh
PT. Flo Bend Indonesia sangat dipengaruhi oleh Gambar 1: Diagram Fish Bone

sebuah jig & fixture. Masalah yang sering timbul akibat Dengan menggunakan Diagram ini dapat
dari jig & fixture diantaranya adalah dimensi material mengidentifikasi apa saja kekurangan desain dari Jig
yang variatif sering menyebabkan proses pengerjaan & Fixture yang ada di PT Flo-Bend Indonesia.
beveling timbul sebuah masalah yaitu proses Berikut ini adalah kekurangan – kekurangan yang
pergantian jig & fixture apa bila mengerjakan Item dijabarkan dengan menggunakan diagram Fishbone:
Fitting reducer yang lain. Salah satu cara untuk Desain.
menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan  Desain Jig & Fixture yang terbatas
melakukan perancangan dan pemilihan jig & fixture  Desain flange yang terbatas
yang lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan
dimensi material yang variatif sehingga produk yang
dihasilkan akan lebih baik dan dapat mempelancar
proses produksi. Untuk itu penelitian ini membahas
bagaimana rancang bangun jig & fixture untuk pipe
fittng steel concentric reducer untuk ukuran
12”,10”,8”, 6” . Mempermudah proses dan pengerjaan
memperlancar proses produksi

2 Metodologi Penelitian Gambar 2: Jig & Fixture pipe fitting concentric reducer

Penelitian ini dilakukan di PT. Flo Bend Indonesia.


Gambar 6: Mesin Beveling PE 16
Mesin Beveling PE 16 dapat mengerjakan item
material concentric reducer dari ukuran 12x10 inchi,
8x6 inchi, 10x8 inchi
Gambar3: Jig & Fixture pipe fitting concentricreducer
Operator
 Tidak ditraining
 Kurang teliti
Dengan tidak ditraining dan kurang ketelitian operator
dapat mempersulit dalam proses pergantian jig &
fixture
Metode
 Prosedur manual
Untuk melakukan pergantian jig & fixture dilakukan
prosedur manual dengan menggunakan Crane manual
dan Forklip
Gambar 4: Jig & Fixture pipe fitting
concentricreducer
Gambar 1, gambar 2, gambar 3, merupakan salah satu 2.1 Alat-Alat Penelitian Dan Material
jig & fixture pipe fiiting baja concentric reducer yang Alat:
digunakan di PT. Flo Bend Indonesia, dengan desain A. Software Solidwork : dipergunakan sebagai
flange yang bisa diganti cuma satu sisi dapat perangkat lunak untuk membantu proses
mempersulit para operator machining, karena apa bila desain suatu benda atau bangunan dengan
ada material yang punya dimensi yang berbeda para mudah dalam proses membuat rancangan
operator machining harus mengganti jig & fixture yang desain jig & fixture
berbeda.
B. Measuring :
Material
- Jangka Sorong
 Item Pipe Fitting Reducer
- Mistar
Dengan adanya item material yang berbeda-beda
diharuskan operator machining mengganti jig & fixture - Bevel Protactor
yang mengikuti jenis item material. Alat ukur tersebut digunakan dalam proses
Mesin Beveling PE 16 pengukuran dimensi jig & fixture
 Mesin yang bersifat terbatas 3 Analisa Data dan Pembahasan

Perancangan jig & fixture dilakukan untuk


mempermudah dalam proses penggerjaan di mesin
bevel. Objek yang menjadi penelitian ini adalah jig &
fixture pipe fitting concentric reducerr, gambar 7
merupakan gambar dari jig & fixture pipe fitting
concentric reducer yang ada di PT. Flo-Bend
Indonesia. Proses beveling merupakan salah satu
proses permesinan yang sudah dibantu dengan
penggunaan alat bantu jig & fixture. Jig & fixture yang
Gambar 5: Mesin Beveling PE 16
digunakan saat ini terdiri dari 3 buah, yang masing –
masing alat bantu digunakan untuk memproses
pembuatan profil bevel pada permukaan pipe fitting dirancang menjadi 2 bagian yaitu up dan down, yang
concentric reducer. Pipe fitting concentric reducer ini pada bagian sisi samping kiri dan kanan mempunyai
mempunyai item dimensi yang berbeda sehingga slop yang berfungsi sebagai tempat pemasangan
waktu setup memerlukan waktu yang lama karena flange, pada bagia sisi samping ini mempunyai 8
dalam proses setup ini memerlukan penyettingan ulang lubang yang mempunyai ulir berfungsi sebagai tempat
pada jig & fixture [4]. masuk nya baut sebagai pengunci flange, supaya flange
tersebut tidak bergerak, gambar 9.

Down Up

Gambar 7: Jig & Fixture


Perancangan jig & fixture untuk proses bevelling untuk
Gambar 9: Base Plate Up & Down
memperbaiki dan melengkapi kekurangan dari jig &
fixture yang sudah ada di PT. Flo-Bend indonesia.
Salah satunya yaitu untuk membantu operator
machining dalam proses bevelling, selain itu
perancangan jig & fixture ini dapat mempercepat
waktu setup.

3.1. Perancangan Jig & Fixture

Perancangan desain jig & fixture memperhatikan


kriteria tertentu, yaitu mempunyai kontruksi yang (A) (B) (C)
sederhana, mudah dalam proses pengerjaan dan
perawatannya, [5]. Rancangan desain jig & fixture
Gambar 10: Spesifikasi Base Plate Down (A.
dapat dilihat pada Gambar 9. pandangan depan, B pandagan samping , C
pandangan atas)

(A) (B) (C)

Gambar 11: Spesifikasi Base Plate Up (A pandangan


depan, B pandagan samping , C pandangan atas)

Gambar 8: Desain jig & fixture


Desain jig & fixture ini mempunyai rancangan yang
Terdapat beberapa tahap dalam melakukan berbeda dari desain sebelumnya, dimana desain
perancangan , salah satunya merancang komponen sebelumnya mempunyai satu sisi slop saja yang dapat
atau part yang diperlukan pada perncangan jig & dibongkar pasang, sedangkan desain jig & fixture
fixture seperti rangka base plate dan flange. rancangan ini mempunyai dua sisi slop yang dapat
3.2. Perancangan (Base Plate) dibongkar pasang, perancangan ini dibuat agar lebih
mudah pada saat proses pergantian flange karena
Dengan perancangan dudukan base plate dilakukan mempunyai dua sisi yang dapat dibongkar pasang.
sebagai penompang utama Fixture. Base plate Rancangan dari desain ini juga melengkapi kekurangan
dari desain jig & fixture yang sudah ada , yaitu adanya
rancangan jalur aliran keluar coolant yang berfungsi
apabila pada proses pengerjaan machining
menggunakan coolant, air coolant tidak dapat
tertapung didalam jig & fixture bagian bawah (Down).
Dapat dilihat pada gambar 12 point A.

Gambar 14: Spesifikasi Flange 6”,8”,10”,12”

3.3 Analisis Simulasi Jig & Fixture


Gambar 12: Desain jalur aliran keluar coolant (Down)
Simulasi jig and fixture menggunakan software
3.2. Perancangan flange solidworks simultions dengan konsep static analisis.
Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui stress dan
Flange yang digunakan untuk mencekam benda kerja factor safety saat pembebanan pada jig fixture.
atau material, ukuran setiap pipe fitting concentric Material yang digunakan pada proses simulasi yaitu
reducer ini mempunyai ukuran yang berbeda, dimana 1 menggunakan material plain carbon stell, material ini
set jig & fixture rancangan ini menggunakan 8 buah tergolong ke dalam jenis medium carbon. Data sheet
flange, flange ini mempunyai ukuran 6’’, 8’’, 10’’, 12’’ material dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
ukuran ini berasal dari OD (Outer Diameter) pipe
fitting, pada masing-masing setiap ukuran flange ini Tabel 1 : Material Data Sheet
memilki 2 pcs. Yang memiliki bentuk persegi panjang
yang ditengah-tengahnya mempunyai lubang Young Yield Mass Tensile
berbentuk setengah lingkaran mengikuti ukuran dari Modulus Strengh Strengh
Material Density
pipe fitting. Rancangan flange dapat dilihat pada (MPa) (MPa) (Kg/m³) (MPa)
gambar 13.
Plain
Carbon
6” 210000 220 7800 399
8” Steel

Dengan spesifikasi material yang ada pada Tabel 1,


maka tahapan selanjutnya yaitu menggunakan
10” 12” spesifikasi material tersebut sebagai acuan untuk
menentukan hasil dari simulasi. Reaksi stress pada saat
pembebanan dapat dilihat pada gambar 15.

Gambar 13: Desain flange 6”,8”,10”,12”

Gambar 15: Simulasi stress jig & fixture


Dari gambar 15 didapatkan warna reaksi yang tidak
begitu signifikan dikarenakan warna reaksi masih
dalam kategori warna hijau dan biru. Beban berupa
pressure yang di berikan pada jig fixture yaitu sebesar
0.4 Mpa. Beban ini di dapat dari tekanan pada hidrolic
mesin bevel. Dalam pengujian didapatkan nilai
tegangan maksimal sebesar 27.3 Mpa. Nilai tersebut (A) (B) (C)
masih di bawah dari nilai Yield Strengh yang ada pada
material yaitu sebesar 220 Mpa. Dengan kesimpulan Gambar 15: Varian jig & fixture point. (A) jig & fixture ukuran
bahwa pembebanan yang diberikan pada jig fixture 8”x6”, (B) jig & fixture ukuran 10”x8”, point (C) jig & fixture
masih dalam kategori pembebanan elastis. Tahapan 12”x10”
selanjutnya yaitu mencari nilai dari factor safety
setelah pembebanan pada jig fixture. Dengan Analisis ini dilakukan untuk melihat apakah jig &
pembebanan yang di berikan pada jig fixture sebesar fixture yang dirancang ini cukup layak secara
0.4 Mpa dan arah reaksi berupa garis merah yang ada ekonomis. Hasil analisa ini dapat dilihat pada
pada gambar 16. Maka didapatkan hasil factor fo
safety sebesar 8.1 , hasil tersebut berarti jig fixture yang perbandingan table 2.
di rancang dapat menahan beban maksimal sebesar 8x
dari beban yang telah di berikan. Table 2 .perbandingan ongkos pembuatan jig & fixture
yang lama dan jig & fixture yang baru

Dimension (mm)
Part Name QTY Unit Price Total Price
P L T
Jig & Fixture
466 238 19,7 3 set Rp11.800.000 Rp35.400.000
(Before)
Jig & Fixture
466 238 19,7 1 set Rp5.592.000 Rp5.592.000
(After)

Reducing Cost Rp29.808.000

Hasil perbandingan menunujukan bahwa ongkos


pembuatan jig & fixure yang baru dapat mengurangi
biaya pembuatan jig & fixture. Dan memiliki
Gambar 16: Simulasi factor of safety jig & fixture
perbandingan reducing cost sebesar Rp.29.808,000.
3.4Analisis Kelayakan Ekonomis Jig & Fixture
4 Kesimpulan
Banyak varian jig & fixture concentric reducer dari
ukuran 12”x10”, 10”x8”, 8”x6” yang dimiliki oleh PT. Dari semua tahapan yang sudah dilakukan dapat
Flo-Bend Indonesia, yang menyebabkan kurang disimpulkan :

efesien dalam segi pembuatan jig & fixture ini karena  Jig & fixture concentric reducer dapat
PT.Flo-Bend Indonesia akan mengeluarkan biaya yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses
lebih. Berikut ini contoh gambar 15 dari jig & fixture pembuatan bevel pipe fitting concentric
concentric reducer yang tersedia di PT.Flo-Bend reducer.
Indonesia  Rancangan jig & fixture dapat menghemat
biaya pembuatan jig & fixture sebesar
Rp.29.808,000.
 Dengan menggunakan konsep perancangan
design terbaru, proses pengerjaan pada mesin
bevel lebih effective dan efficient.
 Hasil simulasi yang di dapatkan menunjukkan
nilai stress maksimum sebesar 27.3 Mpa,
Nilai tersebut masih di bawah dari nilai Yield
Strengh yang ada pada material yaitu sebesar
220 Mpa dan nilai dari factor of safety sebesar
8.1 , dengan kata lain konsep design yang di
buat aman untuk digunakan.

5. Daftar Pustaka
[1] Hoffman E.G., “Jig and Fixture Design”, Fourth
Edition, ITP an International Thomson Publishing
Company, 1996.
[2] Ibrahim C., “Perkakas Bantu” , Laboratorium
Teknik Industri dan Metrologi Industri –Jurusan
Mesin- Fakultas Teknologi Industri ITB-
Bandung, 1986.
[3] Fauizal Naily., “Aplikasi Fish Bone Analysis
Dalam Meningkatkan Kualitas Produksi Teh Pada
PT. Rumpun Sari Kemuning Kabupaten karang
Anyar”,Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta, 2009.
[4] Prassetiyo Hendro., “Rancang Jig dan Fixture
Pembuatan Produk Cover On-Off”,Jurusan Teknik
Industri, Institut Teknologi Nasional Bandung,
Jawa Barat, 2015.
[5] Santoso Aa., “Perancangan Jig and Fixture
Sistem Pneumatik Untuk Proses Pemasangan
Bearing and Absorber Pada Velg Rear Wheel”,
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Singarperbangsa, Karawang, 2017.

Anda mungkin juga menyukai