Anda di halaman 1dari 18

PERANCANGAN JIG & FIXTURE SEBAGAI ALAT BANTU POTONG SUDUT

HOLLOW PIPE MENGGUNAKAN GERINDA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Jig and Fixture

Dosen Pengampu : Didin Zakariya Lubis,S.Pd,M.Eng

Oleh Offering C2 / Kelompok 3:

MAHENDRA RISQI ALIFTIAWAN (210512520020)

MUHAMMAD DENIS SATRIA (210512520012)

RACHMAD BAGUS WICAKSONO (210512520008)

YOGA MUJI BURROUF (210512520055)

ZAQA ARIF FIRNANDA (210512520040)

PROGAM STUDI DIV TEKNOLOGI REKAYASA MANUFAKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis bisa menyusun makalah yang berjudul “Perancangan Jig and
Fixture Sebagai Alat Bantu Potong Sudut Hollow Pipe Menggunakan Gerinda ” dengan
tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Jig and Fixture.
Makalah ini membahas tentang alat bantu potong sudutt hollow pipe. Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada Didin Zakariya Lubis, selaku dosen pengampu mata
kuliah Jig and Fixture atas bantuan dan saran yang diberikan dalam proses penyelesaian
makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Malang, 20 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan Industri di Indonesia mengalami banyak kemajuan terutama di
bidang permesinan dikarenakan banyak terciptanya mesin-mesin yang berevolusi
menjadi modern. Banyak terdapat industri baik berskala besar maupun kecil yang
menggunakan alat bantu untuk mempermudah proses produksi.

Seiring berjalannya waktu perkembangan industri semakin berkembang pesat


dari tahun sebelumnya. Kini bukan hanya industri skala besar saja yang
membutuhkan alat untuk mempermudah pengerjaan suatu benda,skala kecilpun juga
mengalami perkembangan sehingga juga sama membutuhkan alat yang
mempermudah suatu pengerjaan benda. Industri saat ini khususnya industri skala
kecil sudah mengembangkan penemuan alat yang mempermudah suatu pengerjaan
sehingga tidak harus menggunakan program dengan besar

Penemuan saat ini sangat membantu pekerjaan manusia yang awalnya


membutuhkan tenaga yang besar berubah menjadi tenaga yang relative kecil dan
efisien. Penemuan suatu alat memiliki sisi positif dan negative. Sisi positif dari
penemuan teknologi benda dapat mengurangi terjadinya kecelakaan kerja atau
Human error,meningkatkan efisiensi waktu pengerjaan,menekan cost pengeluaran.
Sedangkan sisi negatifnya masyarakat akan lebih mudah membuat suatu benda
sendiri di banding dengan membeli dari produsen atau kurangnya daya beli dari
suatu produk.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian sebelumnya dapat di temukan identifikasi masalah,
antara lain :
1. Bagaimana efisiensi pengerjaan setelah menggunakan alat bantu potong sudut
2. Bagaimana Spesifikasi dari alat potong hollow pipe
3. Bagaimana desain konstruksi perancangan alat bantu potong hollow pipe

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas,maka tujuan dari pembuatan
rancangan jig (Alat pemotong sudut Hollow Pipe) adalah :
1. Untuk mempermudah proses penggerindaan sudut besi hollow pipe.
2. Membuat suatu alat bantu potong untuk mempermudah pengerjaan dengan
sederhana dan mudah
3. Untuk mengetahui desain konstruksi perancangan mesin alat bantu potong
Hollow Pipe
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Rancangan terdahulu


Pada bengkel pak Gianto tidak terdapat alat yang bisa mempermudah
pemotongan hollow pipe.Bengkel tersbut masih menggunakan proses pemotongan
yang manual dengan menggunakan gerinda tangan dan pemotongan masih diukur
manual seperti diukur dengan penggaris,kapur tulis dan tali.Observasi telah di lakukan
serta memiliki persamaan dan perbedaan terhadap penilitian sebelumnya. Dalam
proses observasi ini penulis menemukan persamaan yaitu sama memanfaatkan satu
titik untuk menentukan besaran sudut yang diinginkan. Dalam alat yang di buat oleh
bapak gianto masih menggunakan cara manual yang sangat sederhana,meskipun jenis
objek benda sedikit terdapat perbedaan namun memiliki persamaan.Terdapat berbagai
perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti tulis yaitu tidak
adanya alat potong yang berposisi tetap sehingga posisi gerinda berubah ubah,posisi
pemotongan dalam pembentukan sudut yang tidak presisi. Selain itu alat terdahulu
menekankan pada kegunaan yang cepat namun tidak efisien dalam
pengerjaannya,sedangkan peneliti merancang sebuah produk alat yang efisien dan
memudahkan masyarakat dalam rangka inovasi produk modern.

2.2. Jig and Fixture

Menurut Hoffman (1996) Jig & Fixture merupakan alat bantu produksi yang
digunakan pada proses manufaktur schingga dihasilkan duplikasi part yang akurat.
Hubungan yang tepat dan sejajar antara pemotong, atau alat yang lain, dan benda kerja
harus dijaga. Untuk melakukannya sebuah Jig atau Fixture didesain dan dibangun untuk
menahan, menopang dan memposisikan setiap'bagian untuk memastikan bahwa proses
pemesinan dilakukan dengan akurat dan presisi.

Jig adalah peralatan khusus yang berfungsi untuk menahan dan menopang benda
kerja, yang akan mengalami proses pemesinan. Jig tidak iranya menahan dan menopang
benda kerja, tetapi juga mengarahkan alat pemotong ketika proses produksi dilakukan.
Jig biasanya terbuat dari hardened steel, untuk memandu proses drilling atau alat
pemotong lainnya.
Fixture adalah peralatan yang berfungsi untuk menahan benda kerja dan mendukung
pekerjaan sehingga operasi pemesinan dapat dilakukan. Set blok dan pengukur atau alat
pengukur ketebalan digunakan bersama dengan Fixture untuk mengarahkan pemotong
kepada benda kerja. Sebuah Fixture harus dikunci era pada mesin yang akan digunakan.
Walaupun lebih banyak digunakan pada mesin milling, Fixture juga dirancang untuk
menahan benda kerja untuk operasi yang beragam pada peralatan mesin standar.
2.3. Observasi

Observasi/survey ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang ada didalam


bengkel atau industri tersebut. Kelompok 3 telah melakukan observasi di industri skala
kecil atau rumahan yang berlokasi di kota Turen Desa Talok, Malang Selatan, yang
mempunyai permasalahan dalam hal penggerindaan sudut.

Gambar 1.1 Kondisi Bengkel Gambar 1.2 Hasil Produk

Gambar 1.3 Anggota Kelompok Melakukan Survey


Kami melaksanakan observasi dan menawarkan salah satu pengadaan alat yang belum
tersedia di bengkel tersebut yang memiliki fungsi untuk mempermudah proses
pemotongan sudut Besi Hollow Pipe. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Jig &
Fixture,kelompok kami ingin membuat rancangan alat bantu / jig yang di gunakan untuk
pemotongan sudut Hollow pipe. Dan dengan adanya alat bantu jig tersebut bisa
meningkatkan produktivitas dan mempersingkat waktu pengerjaan

2.4. Tahap perencanaan

Pada tahap ini dilakukan pemilihan dan penentuan permasalahan yang terjadi pada
proses pemotongan sudut besi hollow pipe menggunakan gerinda. Untuk mengetahui
permasalahan yang terjadi maka dilakukan wawancara di Bengkel Pak Gianto yang
berlokasi di kota Turen Desa Talok, Malang Selatan.

Obeservasi

Mengkonsep
Jig & Fixture

Mendesain
Jig & Fixture

Selesai

Gambar 1.4 Bagan perencanaan


2.5. Mengkonsep Jig and Fixture

Pada tahap ini dilakukan perancangan jig and fixture sesuai dengan permasalahan
yang telah diidentifikasi. Terdapat berbagai masalah yang bisa disimpulkan menjadi
tuntutan atau mencari inovasi pada produk.

No Tuntutan atau Inovasi Penjelasan


.
1. Proses pemotongan. Pada proses ini diminta lebih cepat
dari waktu awal. Dan pemotongan
sudut hollow dipermudah dengan
diberi derajat pada alas
pemotongan.
2. Kemudahan dalam pengoperasian Lebih mudah untuk digunakan
alat. sehingga tidak memerlukan
keahlian khusus.
3. Perakitan alat. Perakitan dan pembongkaran alat ini
tidak perlu menggunakan alat
khusus
4. Keselamatan atau safety Pada keaman dan safety alat ini
sangat aman karena terdapat
kuncian pada bahan dan pelindung
pada gerindra
2.6. Merancang Jig and Fixture

Tahap ini dilakukan proses merancang jig adn fixture. Terdapat pelindung
gerinda, baut dan mur, plat bawah, penjepit, serta penahan benda kerja. Tahapan
merancang yang dilakukan adalah membuat gambar draft dan optimasi gambar draft.
Pada tahapan optimasi dilakukan modifikasi pada jig agar mempermudah proses
pemotongan bersudut tanpa menggunakan angle grinder.

Gambar 1.5 Desain Rancangan

Berdasarkan yang telah kami lakukan, untuk melakukan pemotongan sudut


hollow pipe menggunakan gerinda dapat menggunakan jig dan fixture sebagai alat
pembantu. Dalam proses perancangan jig dan fixture pemotongan sudut hollow pipe
kami menggunakan software Autodesk Inventor untuk menghasilkan desain jig dan
fixture alat bantu pemotongan sudut menggunakan gerinda tangan.

2.7. Kelebihan dan kekurangan


1. Kelebihan :
a) Ukuran alat kerja yang kecil memudahkan untuk pengefisiensi tempat.
b) Kemudahan dalam pengoperasian alat.
c) Pemotongan sudut besi hollow dipermudah dengan diberi derajat pada
alas pemotongan.
d) Perakitan dan pembongkaran alat ini tidak perlu menggunakan alat
khusus.
e) Tidak membutuhkan tenaga yang besar.
2. Kekurangan
a) Pengerjaan masih dilakukan secara manual.
b) Variasi ukuran hollow pipe tidak bisa terlalu besar.

2.8. Rancangan Design Alat Kerja

Gambar 1.6 Bagian – bagian Komponen


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Telah dilakukan pengobservasian, untuk melakukan pemotongan sudut hollow


pipe menggunakan gerinda dapat menggunakan jig dan fixture sebagai alat pembantu.
Dalam proses perancangan jig dan fixture pemotongan sudut hollow pipe kami
menggunakan software Autodesk Inventor untuk menghasilkan desain jig dan fixture
alat bantu pemotongan sudut menggunakan gerinda tangan.
LAMPIRAN

Gambar 1.7 Dudukan Engsel Gerinda

Gambar 1.8 Engsel Tempat Gerinda


Gambar 1.9 Part Penjepit Ragum

Gambar 2.0 Pemutar Sudut Ragum


Gambar 2.1 Pengencang Ulir

Gambar 2.2 Poros Ulir Penggerak Ragum


Gambar 2.3 Penyangga Dudukan Gerinda

Gambar 2.4 Spring


Gambar 2.5 Alas Dudukan Gerinda

Anda mungkin juga menyukai