Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PAPP1

DISUSUN OLEH:

JOKO SUKMANTORO (216048)

AKADEMI TEKNIK SOROAKO

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat


dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan PAPP1 yang praktikumnya dilaksanakan pada tanggal 18-
22 Maret 2019.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Soroako, 28 Maret 2019

Joko Sukmantoro

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... 2

Daftar Isi .................................................................................................................... 3

BAB I Pendahuluan ............................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 4

1.2 Tujuan Praktikum ......................................................................................................... 4

BAB II Teori Dasar ................................................................................................................ 5

2.1 Definisi Umum............................................................................................................. 5

2.2 Jenis-jenis JIG .............................................................................................................. 5

2.3 Jenis-Jenis Fixture ........................................................................................................ 7

BAB III Pembahasan ........................................................................................................... 10

3.1 Benda Kerja ............................................................................................................... 10

3.2 Perencanaan Jig dan Fixture ....................................................................................... 10

3.2.1 Menentukan konsep jig dan fixture. ..................................................................... 10

3.2.2 Membuat sket jig dan fixture ............................................................................... 10

3.2.3 Penggambaran Model .......................................................................................... 12

BAB IV Analisa Masalah ..................................................................................................... 14

4.1 Permasalahan ............................................................................................................. 14

4.2 Solusi ......................................................................................................................... 14

BAB V Penutup ................................................................................................................... 15

5.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 15

Daftar Pustaka .......................................................................................................... 16

3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia pemesinan, seorang mekanik dituntut untuk ahli dalam membuat
komponen-komponen mesin yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda-beda.
Mekanik sering mengalami kendala pada komponen mesin yang harus dibuat dimana
mempunyai bentuk yang sulit untuk pengerjaanya dengan menggunakan mesin
konvensional. Seorang perancang saat merancang suatu komponen harus
mempertimbangkan bagaimana benda kerja itu berfungsi dan juga dapat dibuat
meskipun bentuknya sangat sulit. Perancangan alat bantu produksi sangat dibutuhkan untuk
memecahkan masalah yang ditemui oleh mekanik.

Dalam merancang alat bantu produksi, seorang perancang juga harus


mengetahui kebutuhan pemesinan untuk membuat alat tersebut. Sering kali dijumpai suatu
komponen menggunakan lebih dari satu mesin dalam pembuatannya. Biasanya sebelum
dimesin, benda tersebut dibuat dengan metode casting untuk membentuk bagian yang susah
dimesin kemudian difinishing dengan mesin konvensional misalkan mesin bubut
(Turning), mesin frais (Milling), mesin gurdi (Drill), dan sebagainya. Alat bantu produksi
diharapkan dapat mempermudah mekanik dalam pembuatan komponen tersebut.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan yang ingin dicapai selama menjalankan praktikum adalah :

 Merancang alat bantu Jig dan Fixture untuk proses pengeboran.

4
BAB II TEORI DASAR

2.1 Definisi Umum


Jig dan fixture adalah alat pemegang benda kerja produksi yang digunakan dalam
rangka membuat penggandaan komponen secara akurat. Hubungan dan kelurusan yang benar
antara alat potong atau alat bantu lainnya, dan benda kerja mesti dijaga. Untuk melakukan ini
maka dipakailah jig atau fixture yang didesain untuk memegang, menyangga dan
memposisikan setiap bagian sehingga setiap pengeboran, pemesinan dilakukan sesuai dengan
batas spesifikasi.

Jig didefinisikan sebagai peralatan khusus yang memegang, menyangga atau ditempatkan
pada komponen yang akan dimesin. Alat ini adalah alat bantu produksi yang dibuat sehingga
ia tidak hanya menempatkan dan memegang benda kerja tetapi juga mengarahkan alat potong
ketika operasi berjalan. Jig biasanya dilengkapi dengan bushing baja keras untuk
mengarahkan mata gurdi/bor (drill) atau perkakas potong lainnya. Pada dasarnya, jig yang
kecil tidak dibaut/dipasang pada meja kempa gurdi (drill press table). Namun untuk diameter
penggurdian diatas 0,25 inchi, jig biasanya perlu dipasang dengan kencang pada meja.

Fixture adalah peralatan produksi yang menempatkan, memegang dan menyangga benda kerja
secara kuat sehingga pekerjaan pemesinan yang diperlukan bisa dilakukan. Blok ukur atau
feeler gauge digunakan pada fixture untuk referensi/setelan alat potong ke benda kerja Fixture
harus dipasang tetap ke meja mesin dimana benda kerja diletakka

2.2 Jenis-jenis JIG


Jig dibagi atas 2 kelas, diantaranya adalah:

 Jig bor

Jig bor digunakan untuk mengebor lobang yang besar untuk digurdi atau ukurannya
aneh (Pengkasaran)

 Jig gurdi

Jig gurdi digunakan untuk menggurdi (drilling), meluaskan lobang (reaming),


mengetap,
chamfer, counterbore, reverse spotface atau reverse countersink.Jig dasar umumnya
hampir sama untuk setiap operasi pemesinan, perbedaannya hanya dalam ukuran dan
bushing yang digunakan.

Jig gurdi bisa dibagi atas 2 tipe umum yaitu:


 Jig tipe terbuka adalah untuk operasi sederhana dimana benda kerja dimesin
pada hanya satu sisi.
 Jig tipe tertutup atau kotak digunakan untuk komponen yang dimesin lebih dari
satu sisi.
5
Jig template adalah jig yang digunakan untuk keperluan akurasi. Jig tipe ini terpasang diatas,
pada atau didalam benda kerja dan tidak diklem. Template bentuknya paling sederhana dan
tidak mahal. Jig jenis ini bisa mempunyai bushing atau tidak.

Jig plate adalah jig sejenis dengan template, perbedaannya hanya jig jenis ini mempunyai
klem untuk memegang benda kerja.

Jig sandwich adalah bentuk jig plate dengan pelat bawah. Jig jenis ini ideal untuk komponen
yang tipis atau lunak yang mungkin bengkok atau terlipat pada jig jenis lain.

6
Jig angle plate (pelat sudut) digunakan untuk memegang komponen yang dimesin pada
sudut tegak lurus terhadap mounting locatornya (dudukan locator) yaitu dudukan untuk alat
penepatan posisi benda kerja. ini dimana sudut pegangnya bisa selain 90 derjat disebut jig
pelat sudut modifikasi.

2.3 Jenis-Jenis Fixture


Jenis fixture dibedakan terutama oleh bagaimana alat bantu ini dibuat. Perbedaan utama
dengan jig adalah beratnya. Fixture dibuat lebih kuat dan berat dari jig dikarenakan gaya
perkakas yang lebih tinggi.

Fixture pelat adalah bentuk paling sederhana dari fixture. Fixture dasar dibuat dari pelat
datar yang mempunyai variasi klem dan locator untuk memegang dan memposisikan benda
kerja. Konstruksi fixture ini sederhana sehingga bisa digunakan pada hampir semua proses
pemesinan.

Fixture pelat sudut adalah variasi dari fixture pelat. Dengan fixture jenis ini, komponen
biasanya dimesin pada sudut tegak lurus terhadap locatornya. Jika sudutnya selain 90 derjat.
fixture pelat sudut yang dimodifikasi bisa digunakan.

7
Fixture vise-jaw, digunakan untuk pemesinan komponen kecil (gambar 20). Dengan alat ini,
vise jaw standar digantikan dengan jaw yang dibentuk sesuai dengan bentuk komponen.

Fixture indexing mempunyai bentuk yang hampir sama dengan jig indexing. Fixture jenis ini
digunakan untuk pemesinan komponen yang mempunyai detail pemesinan untuk rongga yang
detil.

8
Fixture multistation, adalah jenis fixture untuk kecepatan tinggi, volume produksi tinggi
dimana siklus pemesinan kontinyu. Fixture duplex adalah jenis paling sederhana dari jenis ini
dimana hanya ada dua stasiun. Mesin tersebut bisa memasang dan melepaskan benda kerja
ketika pekerjaan pemesinan berjalan. Misal, ketika pekerjaan pemesinan selesai pada stasiun
1, perkakas berputar dan siklus diulang pada stasiun 2. Pada saat yang sama benda kerja
dilepaskan pada stasiun 1 dan benda kerja yang baru dipasang.

9
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Benda Kerja
Jenis benda kerja yang akan dibuatkan jig dan fixture nya adalah water pump. Fungsi
dari water pump atau pompa air sendiri berfungsi untuk memompa air agar air pendingin
dapat bersirkulasi pada bagian-bagian mesin melalui water jacket guna untuk melakukan
pendinginan water pump atau pompa air berputar sesuai dengan putaran mesin, pompa air
ini terletak atau tersambung dengan pulli (dibelakang kipas pendingin) dan pulli ini
terhubung dengan v-belt. Oleh sebab itu putaran dari pompa air sebanding dengan putaran
mesin.
Mengingat pentingnya kerja dari water pump atau pompa air ini, maka pompa air
perlu dirawat dan selalu diperiksa dan anda perlu mengenali kerusakan-kerusakan yang
sering terjadi pada water pump atau pompa air. Jika water pump atau pompa air rusak
harus segera diperbaiki.

3.2 Perencanaan Jig dan Fixture


3.2.1 Menentukan konsep jig dan fixture.
Dalam menentukan konsep pembuatan jf untuk suatu benda kerja, diperlukan
pertimbangan untuk pemilihan komponen-komponen jf yang akan dibuat. Komponen yang
dimaksud adalah base, locator, support, clamping, dll. Tentunya dalam pemilihan komponen
tersebut harus disesuaikan dengan jenis benda kerja yang akan dibuat jf nya.

3.2.2 Membuat sket jig dan fixture


Sebelum menggambar model jig dan fixture, harus terlebih dahulu membuat sket. Dimana
sket tersebut berfungsi sebagai referensi dalam pembuatan model jf. Berikut adalah konsep jf
yang akan dibuat.

-Alternatif 1

10
-Alternatif 2

Komponen yang digunakan pada alternative 1:

 Base
 Locating (locator pena)
 Support (V-support)
 Clamping (toggle)
 Support jig
 Jig
 Bush
Komponen yang digunakan pada alternative 2:

 Base
 Locating (locator pena)
 Supprot (V-support)
 Clamping (strap dengan tuas eksentrik)
 Jig support
 Jig
 Bush

11
3.2.3 Penggambaran Model
Setelah sket, selanjutnya adalah pembuatan model jf dengan menggunakan alpikasi
autodesk inventor 2018. Pada proses ini, gambar sket akan dirubah menjadi bentuk solid.
Berikut model jf yang telah dibuat:

-Alternatif 1

-Alternatif 2

12
Secara umum, alternative 1 dan 2 sama, tetapi yang membedakan ada pada bagian
clampingnya. Dimana pada alternatife 1 menggunakan toggle sebagai clamping. Sedangkan
pada alternative 2 menggunakan strap yang terdapat alur v dengan gagang eksentrik untuk
mengunci benda kerja.

13
BAB IV ANALISA MASALAH
4.1 Permasalahan
 Performa PC yang digunakan kurang memuaskan.
 Software yang di gunakan kurang update sehingga tidak mendukung jika dikerjakan
pada versi aplikasi yang terbaru.
 Kurangnya referensi.

4.2 Solusi
 Tingkatkan performa PC yang tersedia agar dapat digunakan secara maksimal.
 Update software dengan versi yang terbaru agar mendukung ke versi bawahnya (dapat
dikerjakan pada versi yang lawas).
 Sediakan referensi yang cukup untuk mencari informasi. Kalau bisa manfaatkan
jaringan internet untuk melakukan browsing.

14
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Secara umum, alternative 1 dan 2 sama, tetapi yang membedakan ada pada bagian
clampingnya. Dimana pada alternatife 1 menggunakan toggle sebagai clamping. Sedangkan
pada alternative 2 menggunakan strap yang terdapat alur v dengan gagang eksentrik untuk
mengunci benda kerja.

15
DAFTAR PUSTAKA
 ft.unsada.ac.id/wp‐content/uploads/2008/04/bab9‐pp2.pdf.
 ISTC, Akademi Teknik Soroako, Modul Perancangan Alat Pemegang Dan Penepat,
ATS/1992.

16

Anda mungkin juga menyukai