Anda di halaman 1dari 66

EUROTRAKKER

ELECTRICAL & ELECTRONIC SYSTEM

PT Chakra Jawara 6-1 Training & Development


EUROTRAKKER

THIS PAGE LEFT BLANK INTENTIONALLY

Training & Development 6-2 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

TINDAKAN-TINDAKAN UMUM KESELAMATAN KERJA


(PADA SISTEM ELEKTRONIK ENGINE)
- Sebelum melakukan suatu pekerjaan, pastikan roda sudah diganjal dengan benar.
- Sebelum melakukan Start Engine, pastikan rem parkir sudah terpasang, transmisi pada posisi
netral, dan roda sudah diganjal.
- Jangan menstart engine dari charger baterai, start engine hanya boleh dilakukan dengan kapasitas
baterai yang cukup.
- Pastikan pemasangan terminal baterai dengan benar. Pemasangan terminal baterai yang terbalik
dapat merusak Electronic Control Unit.
- Apabila diperlukan untuk melepas terminal baterai, pastikan terminal negatif (-) yang pertama
harus dilepas.
- Apabila akan mencari kerusakan pada sirkuit elektronik, pasanglah sekering antara terminal
negatif baterai (-) dengan masa (apabila main switch di On – kan)
- Sebelum melepas atau membongkar komponen elektrik atau elektronik pastikan kabel masa
sudah dilepas dari terminal negatif baterai (-).
- Pengukuran komponen elektronik hanya dapat/boleh dilakukan dengan alat yang tepat.
- Lepaskan hubungan baterai dengan sistem pada kendaraan apabila melakukan pengisian dari
baterai charger (external equipment).
- Ketika melakukan pengisian dengan baterai charger, melepas atau memasang jepitan pada
terminal baterai, baterai charger harus dalam keadaan OFF.
- Jangan memasang atau melepas konektor ECU apabila sistem sedang ON.
- Apabila melakukan Drying Oven (temperatur diatas 80 oC), lepaskan ECU.
- Sbelum dan selama melakukan pengelasan pada unit, lepaskan konektor ECU.
- Pemasangan dan pengencangan sensor-sensor harus sesuai dengan torque yang diijinkan.
- Jangan mengarahkan jet of water secara langsung pada komponen-komponen elektronik dan
baterai.

PT Chakra Jawara 6-3 Training & Development


EUROTRAKKER

SYSTEM MASA BODY

Kabel negatif Baterai (-) harus dihubungkan ke masa/ground/body dan diusahakan sependek mungkin
dan dihubungkan dengan komponen lain dalam “star connection” Fig. 1.4. koneksi harus dikencangkan
sekencang mungkin.
sebelum memasangkan kabel masa, pastikan bahwa tidak ada kotoran, cat, grease, ataupun karat yang
menempel pada bagian bodi kendaraan yang akan dipasangkan kabel. dan pastikan permukaan bodi
dalam keadaan rata.
Electronic Control Unit harus dihubungkan dengan bodi yang memiliki kandungn logam yang dipasangkan
pada terminal negatif baterai dan bagian dah board kendaraan. Hindari hubungan berantai atau hubungan
seri.

Training & Development 6-4 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

LOKASI TITIK-TITIK MASA KENDARAAN

PT Chakra Jawara 6-5 Training & Development


EUROTRAKKER

Training & Development 6-6 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

CAN-Line (CONTROLLER AREA NETWORK)

Sistem elektronik yang digunakan pada kendaraan komersial berkembang cepat beberapa tahun
terakhir. Sistem elektronik sangat menentukan performa kendaraan. Sistem ini dulu hanya dianggap
sebagai penunjang tapi sekarang sekarang menjadi sektor kunci dengan teknologi modern. Sistem
elektronik kontrol menghasilkan performa kendaraan dan efektifitas komponen, pada kesempatan ini
istilah CAN-line akan sering digunakan berkaitan dengan konteks ini.
CAN merupakan singkatan dari Controller Area Network dan yang dimaksudkan sebagai sambungan
kabel kendaraan ECU dengan komponen-komponen lain. Sistem CAN berbeda-beda berdasarkan data-
data penting system elektronik dari berbagai kendaraan.
Sistem CAN-Line menggunakan sistem komunikasi two-way yang diterapkan pada kendaraan
guna menghemat kabel dan mencegah gangguan.Pengiriman Informasi menggunakanprotokol khusus
antara lain:
- Sinkronisasi informasi
- Hubungan dan respon antar sistem .
- Transmisi gangguan pada saat troubleshooting.
- Dan lain-lain.

PT Chakra Jawara 6-7 Training & Development


EUROTRAKKER

OPERATING FEATURES

Sistem Konvensional

Sistem CAN Line

Pada Can Line terdapat tiga klasifikasi transmisi data pada databus yaitu :
1. Class A; Low speed, (pada Windscreen dan lampu-lampu)
2. Class B; Medium speed, (pada AC dan Sound system).
3. Class C; High speed, (pada ABS dan Traction control system).

Training & Development 6-8 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

Keuntungan menggunakan Multiplex system :


1. Total panjang kabel yang diperlukan menjadi lebih pendek (lower cost)
2. Fungsi komponen-komponen yang lebih baik.
3. Sinyal-sinyal dari sensor dapat di shared antar sistem pengontrol.
4. Fungsi Diagnostik yang lebih baik.

Kelemahannya :
1. Jumlah koneksi mungkin bertambah
2. Biaya produksi total kendaraan meningkat.
3. Technical training sangat diperlukan.
4. Fungsi-fungsi sistem tidak dapat di baca pada wiring diagrams

Effisiensi Test On CAN Line

PT Chakra Jawara 6-9 Training & Development


EUROTRAKKER

Graphic symbols and abbreviations

Training & Development 6 - 10 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

ELECTRIC DIAGRAMS OF COMPONENTS

PT Chakra Jawara 6 - 11 Training & Development


EUROTRAKKER

Training & Development 6 - 12 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

PT Chakra Jawara 6 - 13 Training & Development


EUROTRAKKER

Training & Development 6 - 14 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

KONFIGURASI FAMILY 2 DAN FAMILY 3 ENGINE (CURSOR)

Engine yang digunakan pada kendaraan sedang dan kendaraan berat dikembangkan secara
bertahap sebagai pengganti engine yang masih konvensional, hingga sekarang engine memiliki seri baru,
seri 2 (F2) dan seri 3 (F3) dengan Volume silinder yang berbeda disesuaikan dengan beban kendaraan.
Sistem penginjeksian untuk semua engine menggunakan tipe tekanan tinggi dengan pengoperasian
pompa injektor yang digerakan oleh sebuah head distribution shaft, dimana karakteristik ukuran dan
laju aliran bahan bakar berbeda antara seri F2 dengan seri F3 tetapi mempunyai prinsip dan cara
kerjanya yang sama.
Secara fisik sistem elektronik sama untuk semua seri, tetapi mempunyai software yang khusus
untuk setiap seri engine dan pada seri yang sama juga terdapat perbedaan tergantung power yang
dihasilkan.

PT Chakra Jawara 6 - 15 Training & Development


EUROTRAKKER

KODE ENGINE

Training & Development 6 - 16 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

DESCRIPTION OF BASE SYSTEM


Technical and electric specifications
Unipolar system with negative terminal connected to the frame earth
Rated supply voltage 24Vd0 connection in series of 2, 12V/ 100 Ah batteries (opt. 143 Ah- 170 Ah)
Electric system supply and battery charging with 24V / 65 A alternator (opt. 24 V - 90 A) with
incorporated rectifier and voltage regulator.
Starting by 24 V / 5.5 kW starter motor Cursor 10/13 (4,5 kW - Cursor 8)

A. components on roof panel (additional instruments)


B. rear wall
C. instrument cluster
D. electric heater
E. electronic control modules (warming abs iveco control)
F. front wall
G. interconnecting control box
H. electronic control modules for auxiliary heater

PT Chakra Jawara 6 - 17 Training & Development


EUROTRAKKER

Komponen-komponen disisi Kiri

Komponen-komponen disisi Kanan

Training & Development 6 - 18 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

FRAME STRUCTURE

A. Switch for turning on reversing light


B. Tail lamp branch box
C. Transmitter for tachometer and tachograph
D. Servodistributor for trailer control
E. Electropneumatic modulator at rear axle
F. Abs systemsensor
G. Sensorfor rear brake shoe wear indicator circuit sensor
H. Apu (air processing unit)
J. Sensor for front wheel brake shoe wear indicator circuit sensor
K. Solenoid valve for abs/ebs
PT Chakra Jawara 6 - 19 Training & Development
EUROTRAKKER

COMPLETE VEHICLE WITH CAB TILTED

A. Right tail light with clearance light F. Additional headlamps (main beam and fog lamps)
B. Left tail light with clearance light G. High beam/lowbeam headlamps
C. Battery disconnector H./J. Front clearance lights
D. Batteries e. Side direction indicators I. Radio aerial

Training & Development 6 - 20 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

ELECTRONIC SYSTEM CURSOR 13 WITH EBS

1. 85152 Accelerator pedal position sensor 16. 72021 30-pole diagnosis connector
2. 85153 Engine coolant temperature sensor 17. Immobilizer control unit
3. 85155 Oversupply air temperature sensor 18. 86004 EUROTRONIC transmission electronic control unit
4. 47042 Fuel temperature sensor 19. 88005 EBS electronic control unit
5. 85154Oversupply pressure sensor 88000 ABS electronic control unit
6. 40011 Electronic tachograph 20. 78059 EBS duplex distributor with primary brake switches
7. 48001 Electronic rev counter secondary brake switches
8. 78248 VGT control solenoid valve 21. 78247 Pump-injectors
9. Turbine actuator position sensor 22. 58110 Warning light for pre/post-heating activated
10. 48043 Variable geometry turbine rev sensor 23. 25222 Remote control switch for pre/ post-heating activation
11. 78009 Shut-off solenoid valve 24. 61121 Pre/post-heating resistance
12. 78050 Engine brake control solenoid valve 25. 48035 Flywheel sensor
13. 58055Warning light for engine brake engaged 26. 48042 Distribution sensor
14. 58435 E.D.C. system failure warning light 27. 53803 / 53804 Cruise Control buttons
15. 53041 Blink—code button 28. 52324 Engine brake pre-arrangement switch
29. 53520 Engine brake control switch
30. 42374 Clutch switch (without Eurotronic)
31. 75007 Main remote control switch
PT Chakra Jawara 6 - 21 Training & Development
EUROTRAKKER

ELECTRONIC CONTROL UNIT MS 6.2

Electronic Control Unit (ECU) MS6.2 mengatur fungsi-fungsi utama sebagai berikut:
· Penginjeksian bahan bakar
· Fungsi tambahann (Cruise control, speed limiter, power take-off, dan lain-lain)
· Variable Geometry turbine (VGT)
· Aktivasi Engine brake
· Self-diagnosis
· Recovery

ECU MS6.2 secara lebih jelasnya mengatur fungsi-fungsi seperti di bawah ini.

Pengaturan bahan bakar Pengaturan bahan bakar diatur atau tergantung pada:
- Posisi pedal gas.
- Putaran engine.
- Jumlah udara yang masuk.
Hasil pengaturan dapat juga disesuaikan dengan :
- temperatur air pendinginan.
Pengaturan pengiriman bahan baker oleh ECU MS6.2 juga untuk
menghindari :
- Kebisingan
- Polusi
- Overload
- Overheating
- Overspeed putaran turbin.
Pengiriman dapat disesuaikan juga ketika ::
- Engine brake diaktifkan
- Penggunaan peralatan tambahan (ASR, pembatas kecepatan,
dan lain-lain).
- Terjadi kerusakan serius sehingga engine dapat mengurangi
power dan bahkan stop.

Unit ini (MS6.2), setelah menentukan jumlah pemasukan udara


dengan mengukur volume dan temperaturnya, kemudian menghitung
dan menghasilkan jumlah massa bahan bakar yang akan di injeksikan
ke dalam silinder (mg per pengiriman) juga menghitung temperatur
uap oli. Dalam hal ini hasil perhitungan massa bahan bakar terlebih
dahulu diubah kedalam (mm3 per pengiriman) lalu pada derajat
crankshaft dan lamanya penginjeksian.

Koreksi laju aliran (flow-rate) Ketika masih dingin, engine mengalami hambatan tinggi untuk
berdasarkan temperatur air. pengoperasiannya, gesekan mekanis yang tinggi, oli masih sangat
kental, variasi clearance belum optimal.
Kebanyakan bahan bakar yang diinjeksikan memadat (terjadi
kondensasi) pada permukaan logam yang masih dingin. Oleh karena
itu pada engine yang masih dingin pengiriman bahan bakar lebih
banyak dibandingkan engine yang panas.

Training & Development 6 - 22 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

Koreksi laju aliran (flow- Apabila terjadi gangguan atau sesuatu yang tidak diharapkan MS6.2
rate) untuk mencegah dapat menyesuaikan pemasukan bahan bakar untuk mencegah
kebisingan, asap atau over- gangguan tersebut.
load

Penurunan kecepatan dan Apabila engine mengalami overheating, penginjeksian akan dikurangi
Power. sesuai dengan temperatur air pendingin.

Pengaturan putaran turbin Putaran turbin diatur secara kontinyu, dan memungkinkan disesuaikan
dengan kerja VGT.

Pengecekan saat Awal penyemprotan bahan bakar (waktu start pengiriman, ditunjukan
penyemprotan secara dalam derajat) dapat berbeda-beda, walaupun berbeda jalur dari satu
elektronik silinder ke silinder lainnya, yang mana kekecepatan aliran dihitung sama
untuk tiap silinder sebagai fungsi beban engine (posisi gas, rpm engine
dan udara masuk).
Penyetelan saat penyemprotan disesuaikan dengan
- fase akselerasi
- tergantung pada temperatur udara
dan hal ini dipergunakan untuk menentukan:
- pengurangan emisi, kebisingan dan kelebihan beban.
- akselerasi kendaraan yang lebih baik.

Pengatur kecepatan (speed Electronic speed regulator bekerja ketika putaran engine
regulator) - minimum dan maksimum
- semua kecepatan
hal ini menghasilkan kestabilan pada semua tingkat putaran engine.

Engine Startup Saat pertama kali engine berputar, terjadi sinkronisasi antara fase yang
terjadi pada silinder 1 sinyal yang dikirimkan oleh sensor (sensor
flywheel dan sensor distribution shaft).

Ketika engine startup sinyal dari pedal gas diabaikan. Kecepatan aliran
bahan bakar diset hanya bergantung pada temperatur air.

Ketika putaran engine (flywheel) bertambah dan tidak digerakan oleh


starting system barulah pedal gas dapat berfungsi.

Cold startup Cold startup dapat terjadi meskipun hanya satu dari tiga sensor
temperatur (air, udara atau gas oil) menunjukan temperatur dibawah
100 C, pre-post heating akan diaktifkan.
Saat kunci kontak ON, pre-heating warning light akan menyala sampai
temperatur berubah (karena udara di intake manifold dipanaskan),
kemudian lampu berkedip dan engine dapat di start.

PT Chakra Jawara 6 - 23 Training & Development


EUROTRAKKER

Hot startup Jika temperatur menunjukan diatas 100 C, jika kunci kontak ON lampu
peringatan menyala selama 2 detik kemudian padam, dan pada kondisi ini
engine dapat di start.

Saat berjalan Ketika kunci kontak diputarkan, unit akan menyimpan informasi ke memori
(Run up) utama sampai engine berhenti.

After Run saat setiap engine dimatikan melalui kunci kunci kontak, unit menunjukan
masih mensuplay untuk beberapa saat melalui relay utama.
Dan membiarkan memori mikroprosesor mentransfer beberapa data
dari memory utama (untuk tipe data yang mudah berubah) ke yang tetap,
dari RAM ke ROM, agar data selalu tersedia apabila engine di start
Data penting ini memuat:
- Variasi setting engine (engine minimum, dan lain-lain)
- Kalibrasi untuk beberapa komponen
- Failure memori

Proses berjalan beberapa detik, umumnya 2 sampai 7 detik (tergantung


pada jumlah data yang disimpan), dan setelah itu ECU mengirim perintah
ke relay utama dan memutuskan arus dari batere.

PERHATIAN! Sangat penting selalu mengikuti prosedur di atas.


Jangan mematikan engine dengan mencabut kabel batere, atau mencabut
kabel batere kurang dari 10 detik setelah engine mati.
Jika hal ini sering dilakukan ECU akan cepat rusak.

Pemutusan Cut off adalah penghentian penyaluran bahan bakar selama engine
(cut off) mengalami perlambatan atau engine brake aktif.

Untuk mengurangi sambungan, panjang kabel ke injektor yang dapat menyebabkan noise ketika
pengiriman sinyal, ECU dipasangkan langsung pada blok engine yang dilengkapi heat exchanger dan
menggunakan bahan elastis untuk mengurangi getaran dari engine.

ECU disambungkan ke kabel kendaraan melewati dua 35-pole connector :


Connector “A” terdapat pada engine.
Connector “B” terdapat pada kabin.

Training & Development 6 - 24 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

LOKASI KONEKTOR

Warna Connector
A. Black
F. Brown
B. Yellow
G. White
C. White
H. Light Blue
D. Green
K. Brown
E. Black
J. Brown

PT Chakra Jawara 6 - 25 Training & Development


EUROTRAKKER

Training & Development 6 - 26 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

PT Chakra Jawara 6 - 27 Training & Development


EUROTRAKKER

Training & Development 6 - 28 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

PT Chakra Jawara 6 - 29 Training & Development


EUROTRAKKER

Training & Development 6 - 30 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

PT Chakra Jawara 6 - 31 Training & Development


EUROTRAKKER

Training & Development 6 - 32 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

PT Chakra Jawara 6 - 33 Training & Development


EUROTRAKKER

Training & Development 6 - 34 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

Warna Connector
A. Black F. Brown
B.Yellow G. White
C. White H. Light Blue
D. Green J. Brown
E. Black K. Brown

PT Chakra Jawara 6 - 35 Training & Development


EUROTRAKKER

Training & Development 6 - 36 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

PT Chakra Jawara 6 - 37 Training & Development


EUROTRAKKER

Training & Development 6 - 38 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

PT Chakra Jawara 6 - 39 Training & Development


EUROTRAKKER

Training & Development 6 - 40 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

PT Chakra Jawara 6 - 41 Training & Development


EUROTRAKKER

Training & Development 6 - 42 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

PT Chakra Jawara 6 - 43 Training & Development


EUROTRAKKER

THIS PAGE LEFT BLANK INTENTIONALLY

Training & Development 6 - 44 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

VARIABLE GEOMETRY TURBOCHARGER

Diagram sistim Pneumatic VGT

1) Services tank
2) Shut-off solenoid valve
3) Air filter
4) VGT control solenoid valve
5) Actuator pressure sensor
6) Turbine actuator

PT Chakra Jawara 6 - 45 Training & Development


EUROTRAKKER

Turbocharger

Open

Moving wall

Closed

High boost pressure

Training & Development 6 - 46 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

VGT Solenoid Valve


VGT solenoid valve merupakan tipe NC Valve
yang ditempatkan disebelah kiri engine di bawah
turbocharger (Cursor 8) atau di depan blok
silinder (Cursor 10 dan 13). ECU melalui Pulse
Width Modulation (PWM) signal mengendalikan
solenoid valve ini untuk mengatur turbine ac-
tuator dengan pengaturan supply pressure dari
service tank.
VGT solenoid valve dihubungkan dengan ECU
melalui pin A18 / A31. Coil resistance sebesar
20 - 30 Ohm.

Turbine Revolution Sensor

Sensor ini merupakan tipe sensor induktif yang ditempatkan pada impeller spindle. Sensor menghasilkan
sinyal yang diperoleh dari gaya magnetis. Sinyal yang dihasilkan oleh sensor ini digunakan ECU untuk
menentukan putaran turbine (putaran maksimum 120.000 rpm).
Sensor ini dihubungkan ke ECU melalui pin A7 / A 16. Coil resistance sebesar 900 Ohm.

VGT Actuator Position Sensor

Sensor ini ditempatkan pada saluran output VGT


Control Solenoid valve. Sensor ini mengukur Sup-
ply pressure yang masuk ke aktuator (maksimum
pressure 5 bar). ECU menggunakan sinyal dari
sensor ini untuk mendeteksi dan mengkoreksi
posisi VGT. Sensor ini dihubungkan ke ECU melalui
pin A15 / A17 / A19.

PT Chakra Jawara 6 - 47 Training & Development


EUROTRAKKER

THIS PAGE LEFT BLANK INTENTIONALLY

Training & Development 6 - 48 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

POMPA INJEKTOR PADA CURSOR ENGINE

1. Fuel seal / Oil seal Injector-pump terdiri dari :


2. Fuel seal / Diesel seal Pumping element, Nozzle, Solenoid valve.
3. Fuel seal / Exhaust gas seal

PENGGANTIAN POMPA INJEKTOR

Setiap kali mengganti baru Injector, harus selalu direlay ke MODUS station “ dan memasukan Kode
yang tertera pada Injector (10 digit).
Solenoid valve merupakan tipe NO (Normally open)
Resistance coil = 0.56 - 0.57 Ohm
Maksimum Arus yang masuk = 12 - 15 Ampere

PT Chakra Jawara 6 - 49 Training & Development


EUROTRAKKER

CARA KERJA POMPA INJEKTOR

Filling Phase

Selama phase pengisian, pump element (2) bergerak


dari posisi bawah sampai ke posisi paling atas, Fuel
Valve (1) terbuka dan bahan bakar mengalir ke dalam
injektor melalui port bawah (4). Pengisian terjadi
sampai pump element (2) berada pada posisi top (pal-
1 ing atas).

1. Fuel valve.
2. Pumping element.
3. Fuel outlet.
4. Filling and backflow passage

Injection Phase

Injection phase mulai terjadi ketika pumping element


(2) mulai bergerak ke bawah dan solenoid valve
menutup fuel valve (1). Jumlah pengiriman bahan
1 bakar diatur oleh ECU tergantung kondisi kerja en-
gine. Phase ini berlangsung sampai Rocker Arm
menekan Pumping element (2) dan juga selama fuel
2 valve (1) menutup.

Training & Development 6 - 50 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

Pressure Reduction phase

Proses penginjeksian terhenti ketika fuel valve (1)


terbuka yaitu setelah arus yang masuk ke solenoid valve
di hentikan (de-energized), meskipun pumping element
(2) masih bergerak ke bawah. Bahan bakar akan mengalir
kembali ke cylinder head channel (3 dan 4) melewati
1 fuel valve (1) yang terbuka. Lamanya solenoid valve en-
ergized (tertutup) diatur oleh ECU tergantung kondisi
kerja engine
2

Masing-masing Injektor dihubungkan ke ECU melalui


3 pin :
A24/A35 : Injektor silinder no 1
4 A24/A34 : Injektor silinder no 2
A24/A33 : Injektor silinder no 3
A25/A26 : Injektor silinder no 4
A25/A28 : Injektor silinder no 5
A25/A27 : Injektor silinder no 6
Injector dihubungkan melalui konektor “ST - E” yang
disambungkan pada bagian depan engine dengan kabel
yang dipilin untuk mencegah interferensi elektromagnetik,
sehingga penggantian sebagian ataupun perbaikan tidak
diperkenankan.

PT Chakra Jawara 6 - 51 Training & Development


EUROTRAKKER

THIS PAGE LEFT BLANK INTENTIONALLY

Training & Development 6 - 52 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

ENGINE BRAKE (IVECO TURBO BRAKE)

ENGINE BRAKE KONVENSIONAL


Pada engine brake jenis konvensional (dengan throttle valve pada saluran exhaust) pengereman semata-
mata dihasilkan oleh tekanan balik gas buang yang terdapat didalam exhaust manifold (normalnya 4-5
bar), hal ini hanya terjadi selama langkah buang, ketika langkah kompresi (gambar A) hal ini tidak
terjadi (gambar B), karena ketika langkah kompresi gas bertekanan tinggi terjadi di dalam silinder.
Selain itu, penggunaan engine brake yang terlalu lama akan menyebabkan engine overheat , hal ini
dikarenakan aliran udara yang sama (tidak ada udara segar masuk ke dalam silinder)

ENGINE BRAKE ITB (IVECO TURBO BRAKE)


Sistem engine pada CURSOR engine merupakan penyempurnaan dari sistem konvensional
Prinsip kerja :
Pada akhir langkah kompresi (gambar C), beberapa derajat sebelum TDC, engine brake system membuka
exhaust valve secara perlahan-lahan, dengan demikian tekanan yang diharapkan terjadi didalam silinder
(gambar D). Dalam hal ini torsi pengereman pada langkah kompresi dapat digunakan tanpa menimbulkan
daya tolak kembali pada piston.

PT Chakra Jawara 6 - 53 Training & Development


EUROTRAKKER

PRINSIP OPERASI ITB

Ketika engine brake di aktif-kan, sistem hidrolik akan mengontrol mekanisme pada exaust valve sehingga
tidak lagi memiliki clearance. Karena hal ini, Cam khusus pada exaust cam akan mendorong exaust
rocker arm sehingga exaust valve akan terbuka pada akhir langkah kompresi sampai TMA, sehingga
udara yang sudah terkompresi akan keluar dari ruang bakar.

Training & Development 6 - 54 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

Pengembangan Exaust Cam


Dua Diagram di bawah ini menunjukan pengembangan exaust cam, yang menggambarkan posisi rocker
arm ketika engine brake aktif.

Dua buah garis menunjukan garis kerja rocker arm ideal, sampai sampai katup terangkat.

Normal Operation
mm
12

8 A

4
A1

A2

-4
O O O O O
360 180 0 180 360

mm Engine Brake Aktif


12

8 B

-4
O O O O O
360 180 0 180 360
PT Chakra Jawara 6 - 55 Training & Development
EUROTRAKKER

Engine Brake Solenoid Valve


Engine brake solenoid valve merupakan on/off valve jenis NC, yang terletak di bawah cylinder head.
ECU mengontrol solenoid valve ini untuk membuka saluran oli engine untuk menggerakan silinder
hidrolik (kecil) engine brake. Bersamaan dengan itu warning light di dashboard akan menyala.
Ketika mengaktifkan solenoid valve, ECU juga akan mengaktifkan VGT.
Engine brake dapat diaktifkan hanya apabila putaran engine diatas 1000 rpm.

Engine brake solenoid valve dihubungkan ke ECU melalui pin A3/A32.

Coil Resistance sebesar 37 - 47 Ohm.

Gambar. Engine brake solenoid valve (CURSOR 10-13)

Engine Brake Switch

Engine brake switch merupakan NO switch yang dipasang di lantai kabin. switch ini memberikan ECU
sinyal negatif untuk mengaktifkan engine brake.
Switch ini dihubungkan ke ECU melalui pin B8.

Gambar. Engine brake switch


Training & Development 6 - 56 PT Chakra Jawara
EUROTRAKKER

Engine Brake Setting Switch

Engine brake setting switch berfungsi untuk mengatur engine brake agar dapat bekerja bersama-sama
dengan accelerator pedal atau service brake, sehingga engine brake dapat aktif ketika accelerator
pedal di lepaskan atau service brake diinjak, tetapi pada posisi manapun engine brake dapat aktif ketika
switch yang di floor di injak.

1 Switch di floor + Accelerator


0 Switch di floor
2 Switch di floor + Service brake

ACCELERATOR PEDAL POSITION SENSOR


Accelerator pedal position sensor merupakan switch tipe potensiometrik yang digabungkan dengan
tipe NO pada posisi switch minimum.switch ini memberikan input ke ECU untuk mengatur jumlah
pengiriman bahan bakar.
ECU mensupplay arus ke switch sebesar 5 Volt.
Resistance potentiometer 0.9 - 1 kOhm.
Switch ini dihubungkan ke ECU melalui pin B16 / B17 / B23 / B25 / B35

Gambar. Accelerator Pedal.

PT Chakra Jawara 6 - 57 Training & Development


EUROTRAKKER

ENGINE COOLING LIQUID TEMPERATUR SENSOR

Sensor ini merupakan tipe sensor NTC yang ditempatkan pada water outlet manifold di sisi sebelah
kiri engine head. sensor ini mengukur temperatur coolant sehingga ECU dapat menentukan penambahan
jumlah bahan bakar ketika engine dingin atau mengurangi jumlah pengiriman bahan bakar ketika en-
gine panas.
Sensor ini dihubungkan ke ECU melalui pin A5/A22
Resistance sensor berdasarkan temperatur :
- 10 C = 8.10 - 10.77 kOhm
+ 20 C = 2.28 - 2.72 kOhm
O

O
+ 80 C = 0.29 - 0.364 kOhm
O
Pada temperatur sekitar 60 - 90 C resistance antara pin A5 dan A22 = 0.6 - 2.4 Volt
O

Spesifikasi :
Supplier BOSCH
Max. tightening torque 35 Nm

Training & Development 6 - 58 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

FUEL TEMPERATURE SENSOR

Sensor ini merupakan tipe NTC yang di pasangkan pada fuel filter di bagian kiri engine. sensor ini
mengukur temperatur fuel dan juga menentukan fuel density dan memberikan input pada ECU untuk
koreksi jumlah pengiriman bahan bakar.
Sensor ini dihubungkan ke ECU melalui pin A6 / A11
Nilai resistance berdasarkan temperatur :
- 10 C = 8.10 - 10.77 kOhm
+ 20 C = 2.28 - 2.72 kOhm
+ 80 C = 0.29 - 0.364 kOhm
Pada temperatur sekitar 60 - 90 C resistance antara pin A6 dan A11 = 0.6 - 2.4 Volt

Spesifikasi :
Supplier BOSCH
Max. tightening torque 35 Nm

PT Chakra Jawara 6 - 59 Training & Development


EUROTRAKKER

SUPERCHARGING AIR TEMPERATURE SENSOR


Sensor ini merupakan tipe NTC dan ditempatkan pada inlet manifold di engine sebelah kanan. Bersama-
sama dengan supercharging pressure sensor, sensor ini memberikan input ke ECU untuk menentukan
air flow rate.
Sensor ini dihubungkan ke ECU melalui pin A4 / A21
Resistance sensor berdasarkan temperatur :
- 10 C = 8.10 - 10.77 kOhm
+ 20 C = 2.28 - 2.72 kOhm
+ 80 C = 0.29 - 0.364 kOhm
Pada temperatur sekitar 10 - 40 C resistance antara pin A4 dan A21 = 2.8 - 4.2 Volt

Training & Development 6 - 60 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

SUPERCHARGING PRESSURE SENSOR

Sensor ini merupakan extensimetric pressure transducer dan ditempatkan pada inlet manifold di engine
sebelah kanan. Sensor ini mengukur tekanan udara yang dihasilkan turbocharger yang masuk ke mani-
fold, nilai pressure dan temperatur udara ini memungkinkan ECU menentukan jumlah udara yang
masuk ke dalam silinder untuk mengatur fuel delivery injector, membatasi emisi, dan meningkatkan
performance engine.
ECU mensupply sensor ini sebesar 5 volt.
Sensor ini dihubungkan ke ECU melalui pin A12 / A17 / A23
Nilai sensor berdasarkan putaran engine antara pin A12 dan A17 :
minimum 450 - 550 rpm 0.9 - 1.1 Volt
maximum 2660 rpm 1 - 1.3 Volt

Specifications
Supplier BOSCH
Code B 281022 018
Operating pressure field 50 ÷ 400 kPa
Max. tightening torque 10 Nm

PT Chakra Jawara 6 - 61 Training & Development


EUROTRAKKER

FLYWHEEL SENSOR

Sensor ini merupakan sensor tipe inductive yang di tempatkan dekat dengan flywheel. Sensor ini
menghasilkan sinyal yang dihasilkan dari medan magnet yang berdekatan dengan holes yang ada pada
flywheel. Jumlah lubang pada flywheel 54 holes (terbagi 3 sektor yang tediri 18 holes).
ECU menggunakan sinyal ini untuk mendeteksi putaran engine.
Air gap sensor ini tidak perlu di setel.
Sensor ini dihubungkan ke ECU melalui pin A1 / A13.
Nilai resistance sebesar 880 - 920 Ohm.

3 x 18 holes

Training & Development 6 - 62 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

DISTRIBUTION SENSOR

Sensor ini merupakan sensor tipe inductive yang di tempatkan dekat dengan camshaft. Sensor ini
menghasilkan sinyal yang dihasilkan dari medan magnet yang berdekatan dengan phonic wheel yang
ada pada camshaft. Jumlah phonic adalah 6 + 1 phase.
ECU menggunakan sinyal ini untuk mendeteksi putaran engine.
Air gap sensor ini tidak perlu di setel.
Sensor ini dihubungkan ke ECU melalui pin A2 / A14.
Nilai resistance sebesar 880 - 920 Ohm.

PT Chakra Jawara 6 - 63 Training & Development


EUROTRAKKER

DUPLEX DISTRIBUTOR WITH BRAKE SWITCH


Brake switch merupakan double-contac microswitch yang dipasangkan langsung pada duplex
distributor. Dua microswitch ini ketika normal (posisi brake pedal release) terdiri dari switch tipe
NO (53501) dan switch tipe NC (53565).
Switch tipe NO (53501) berfungsi untuk mengaktifkan lampu rem dan mengaktifkan engine
brake. Switch ini dihubungkan ke ECU melalui pin B31.
Switch tipe NC (53565) memberikan ECU sinyal positif ketika pedal di release yang digunakan untuk
mendeteksi penggunaan service brake untuk menonaktifkan fungsi cruise control dan menghentikan
pengiriman bahan bakar. Sensor ini dihubungkan ke ECU melalui pin B26.

Training & Development 6 - 64 PT Chakra Jawara


EUROTRAKKER

PRE-POST HEATING RESISTANCE


Pre-post heating resistance ini dipasang antara cylinder head dan inlet manifold yang berfungsi untuk
memanaskan udara ketika pre/post heating aktif. Ketika kunci kontak di On-kan jika salah satu dari
sensor-sensor temperatur coolant, udara, dan uap oli menunjukan temperatur dibawah 10 C, ECU
akan mengaktifkan pre-post heating resistance dan menyalakan warning light di dashboard untuk
beberapa saat tergantung temperatur. ketika temperatur cukup, lampu akan berkedip yang menandakan
bahwa engine memungkinkan untuk di start. Nilai tahanannya sebesar 0.7 Ohm.

PT Chakra Jawara 6 - 65 Training & Development


EUROTRAKKER

THIS PAGE LEFT BLANK INTENTIONALLY

Training & Development 6 - 66 PT Chakra Jawara

Anda mungkin juga menyukai