Anda di halaman 1dari 13

Model Teori Kesatuan Manusia

(Unitary Human Beings Theory)


Martha Elizabeth Rogers

KELOMPOK 1
KELAS D
MARTHA ELIZABETH
ROGERS
Teori Kesatuan Manusia
BIODATA

 Martha Elizabeth Rogers


merupakan seorang professor di
bidang keperawatan.

 Lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di


Dallas, Texas, Amerika Serikat.
SEJARAH

 Tahun 1970, teori model Rogers dipublikasikan sebagai An


Introduction to the Theoritical of Nursing.

 Rogers memperjelas konsep teorinya dengan nama “The Science of


Unitary Human Beings: A Paradigm of Nursing“ .

 Model teori Rogers berdasarkan manusia sebagai satu kesatuan


dan lingkungan sebagai bidang energi.

 Rogers mencirikan proses kehidupan manusia sebagai keseluruhan


(wholeness), keterbukaan (openness), kesatuan arah
(unidirectionally), pola (pattern), dan organisasi, ilmu
pengetahuan, serta pemikiran.
DEFINISI TEORI KESATUAN MANUSIA

Keperawatan sebagai ilmu


humanisti/humanitarian yang
menggambarkan dan memperjelas
bahwa manusia dalam strategi yang
utuh dan dalam perkembangan
hipotesis secara umum dengan
memperkirakan prinsip-prinsip
dasar untuk ilmu pengetahuan
praktis.
PRINSIP HEMODINAMIK
MARTHA E. ROGERS
1. Resonancy
Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antara manusia dan
lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang ditunjukkan dengan
perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.

2. Helicy
Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dengan lingkungan
adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis pola-pola perilaku manusia
dan lingkungan yang menimbulkan kesinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi yang
simultan antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.

3. Integrality
Proses interaksi yang menguntungkan antara manusia dan lingkungannya secara
berkesinambungan.
DEFINISI PARADIGMA TEORI
KESATUAN MANUSIA
01. KEPERAWATAN

02. KESEHATAN

03. LINGKUNGAN

04. MANUSIA
a. Keperawatan
Rogers menjelaskan keperawatan sebagai profesi yang
menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni.
Praktek professional keperawatan bersifat kreatif,
imajinatif, eksis untuk melayani orang, hal tersebut
berakar dalam keputusan intelektual, pengetahuan
abstrak dan perasaan mahkluk.

b. Kesehatan
Rogers memandang konsep sehat-sakit sebagai suatu
ekspresi dari interaksi manusia dengan lingkungannya
dalam proses yang mendasar (Fitzpatrick dan Whall,
1986).
c.Lingkungan
Lingkungan sebagai empat bangunan energi yang
tidak dapat direduksi yang diidentifikasi dengan pola
dan manifestasi karakteristik yang spesifik.
Lingkungan mencakup segala sesuatu yang berada
diluar yang diberikan oleh bangunan manusia. (Meleis
2007).

d. Manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan
memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Rogers
juga mengkonsepkan manusia sebagai unit yang
mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan.
(Meleis, 2007).
CONTOH KASUS

Tn. A mengalami kecelakaan yang mengakibatkan fraktur fremur sinistra,


membuatnya harus dirawat di Rumah Sakit. Sesuai pemeriksaan dan hasil rontgen bahwa
kaki kiri mengalami patah tulang dan harus segera dilakukan tindakan. Setelah dioperasi di
ruang bedah dan mengeluh nyeri post operasi pada kaki sebelah kiri. Klien merasa tidak
nyaman dengan kondisi di rumah sakit tersebut setelah dilakukan tindakan operasi karena
suasana berbeda dengan suasan di rumah dan ditempat kerjanya. Klien mengeluh sulit
melakukan aktivitas, semua kebutuhan dibantu oleh perawat dan keluarganya, klien
khawatir dengan sakit yang dideritanya.
Dalam khasus tersebut aplikasi teori keperawatan Marta E. Rogers dalam
mengatasi masalah kesehatan yang dialami Tn. A adalah menggunakan konsep prinsip
hemodinamika yaitu helicy, resonansi dan integrasi.
PENGKAJIAN
 Helicy
Tn. A baru pertama kali masuk rumah sakit, sehingga merasa tidak nyaman dengan kondisi di
rumah sakit karena sangat berbeda dengan lingkungan dirumahnya dan di tempat dia bekerja.
Setelah operasi dilakukan klien merasa tidak bisa beraktivitas lagi.

 Resonansi
Tn. A adalah klien yang mengalami kecelakaan lalu lintas (ditabrak sebuah mobil). Klien di
bawa kerumah sakit dengan kaki kiri klien tidak bisa digerakan, klien mengalami fraktur fremur
Sinistra kemudian mendapatkan pertolongan dengan tindakan operasi, sehingga klien tidak bisa
melakukan aktivitas seperti biasanya.

 Integrasi
Tn. A merasakan adanya perasaan kurang nyaman pada saat berada di rumah sakit karena
klien mengalami adanya keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehingga kebutuhannya
dipengaruhi oleh orang lain. Selain itu, klien juga tidak merasa takut dengan tindakan-tindakan
medis yang baru pertama kali dirasakan.
THANK YOU
Anggota kelompok:

1. Defaza Yova Adita (2111020151)


2. Safitri (2111020152)
3. Nur Fitri Afriani (2111020153)
4. Hilda Nurul Fatina (2111020154)
5. Alin Sabrina Arsyada (2111020155)
6. Zhiland Rhamadan Echa Saputra (2111020156)
7. Nida Putri Fadhilah (2111020157)
8. Resti Nur Maulida (2111020158)
9. Yulia Purnamasari (2111020159)
10. Anugrah Zulfa Nursalsabil (2111020160)
11. Wulan Ayu Utami (2111020161)
12. Zerlina Widyadhana Damayanti (2111020162)

Anda mungkin juga menyukai