HYGIENE SANITASI
A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan di harapkan pengolah/penjamah makanan dapat
mengetahui dan memahami pentinngnya hygiene sanitasi
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapakan pengolah/penjamah makanan :
a. Dapat Mengetahui sumber cemaran dari tubuh
b. Dapat Menerapkan perilaku-perilaku untuk mencega pencemaran
c. Dapat menerapkan Hyegene peralatan pengolah makanan
d. Dapat mengetahui Pencucian peralatan-peralatan yang benar dan tepat
e. Dapat menjelaskan Sanitasi air dan lingkungan
B. Materi
1) Mengetahui sumber cemaran dari tubuh
2) Menerapkan perilaku-perilaku untuk mencega pencemaran
3) Hyegene peralatan pengolah makanan
4) Pencucian peralatan-peralatan yang benar dan tepat
5) Sanitasi air dan lingkungan
C. Proses penyuluhan
Mengetahui
sumber cemaran
dari tubuh
Menerapkan
perilaku-perilaku
untuk mencega
pencemaran
Hyegene
peralatan
pengolah
makanan
Pencucian
peralatan-
peralatan yang
benar dan tepat
Sanitasi air dan
lingkungan
4 Tanya 08.35-08.45 Memberikan Mengajukn
jawab kesempatan pertanyaan
responden untuk mengenai materi
bertanya dan yang kurang
menjawab dipahami
Menjawab
petanyaan dari
pemateri
5 Post Test 08.45-08.55 Memberikan Mendengarkan
intruksi/pengarahan Mengisi kuesioner
untuk pengisian
kuesioner
6 Penutup 08.55-.09.00 Meyimpulkan Mendengarkan
materi yang telah Menjawab salam
disampaikan
Penutup acara
Mengucap salam
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Laptop
2. LCD
F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kehadiran responden 85%
b. Persiapan alat dan media penyuluhan sesuai yang diharapkan
2. Evaluasi proses
Peserta :
a. Peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan
b. Peserta aktif bertanya dan menjawab saat diberikan kesempatan untuk
bertanya dan menjawab
c. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampenya selesai
Penyuluh :
Lampiran 1 : materi
A. Definisi Hygiene
Etimologi Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk
membentuk dan menjaga kesehatan.
Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk
melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk kebersihan piring,
membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan
secara keseluruhan (Depkes RI, 2004).
B. Hygiene Perorangan
Hygiene perorangan mencakup semua segi kebersihan dari pribadi karyawan
(penjamah makanan) tersebut. Menjaga hygiene perorangan berarti menjaga
kebiasaan hidup bersih dan menjaga kebersihan seluruh anggota tubuh.
C. Tujuan Personal Hygiene
Meningkatkan derajat kesehatan seseorang.
Memelihara kebersihan diri sendiri orang
Memperbaiki kekurangan pada personal hygiene
Melakukan pencegahaan timbulnya penyakit
Menumbuhkan kepercayaan diri seseorang
Menciptakan ada kesan keindahaan
D. Faktor Yg Mempengaruhi
Body image
Pola hidup
Status sosial ekonomi
Pengetahuan seseorang
Lampiran 2 : materi
1. Cuci Tangan Tangan merupakan salah satu anggota tubuh yang vital untuk
Mengerjakan sesuatu dalam penyelenggaraan makanan. Melalui tangan Juga
makanan banyak terkontaminasi, oleh karena itu cuci tangan sangat perlu untuk
mencegah kontaminasi makanan.
2. Menggunakan APD yang lengkap APD adalah alat pelindung diri yang digunakan
oleh petugas gizi untuk pelindung diri dalam melakukan tugas di instalasi gizi.
3. Membersihkan meja dapur usahakan untuk selalu membersihkan meja dapur. Hal
ini bertujuan untuk menghilangkan bakteri pada bahan makanan yang menempel
di meja dapur.
4. Menggunakan alat-alat memasak yang bersih Usahakan untuk selalu
menggunakan peralatan masak yang sudah dibersihkan. Hal ini merupakan cara
efektif untuk mencegah keracunan makanan akibat kontaminasi silang di antara
makana.
5. Menyimpan bahan makanan kering dan basah secara terpisah Penyimpanan bahan
makanan merupakan salah satu dari 6 prinsip hygiene dan sanitasi makanan. Oleh
karena itu penyimpanan makanan kering dan basah harus terpisah agar makanan
tidak mudah rusak dan tidak terjadi kontaminasi silang antara bahan makanan. 6.
Menjaga suhu kulkas mencegah kerusakan makanan dengan cara menjaga suhu
kulkas itu sangat penting. Jika suhu kulkas tidak diatur dengan benar, bakteri
dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan kerusakan pada bahan
makanan.
Lampiran 3 : materi
Lampiran 4 : materi
Salah satu sumber penularan penyakit dan penyebab terjadinya keracunan makanan
adalah makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat higiene. Pencucian dan sanitasi
peralatan dapur dapat dilakukan secara manual dan mekanis dengan menggunakan mesin.
Pencucianmanual maupun mekanis pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
Lampiran 5 : materi
Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan lingkungan yang mencakup berbagai aspek,
seperti pada lingkungan perumahan,pembuangan kotoran serta penyediaan air bersih.
2. Pengolahan sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
maksud biasa atau limbah yang berbentuk padat atau setengah padat yang berasal
dari hasil kegiatan manusia pada suatu lingkungan/ pemukiman. Sampah terdiri dari
2 jenis yaitu sampah ORGANIK (terurai) seperti sayuran, kulit buah, daun dan
sampah ANORGANIK (tidak dapat terurai) seperti kaleng, botol, ember, plastik dll.
Dampak dari sanitasi lingkungan yaitu Menyebabkan timbulnya penyakit diare, tifus,
polio, dan penyakit cacingan, dll.
Upaya menciptakan sanitasi lingkungan yang baik