Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HYGIENE SANITASI

DI INSTALASI GIZI RSUD BAHTERAMAS

Judul kegiatan : Penyuluhan Hygiene Sanitasi pada penjama makanan di


Instalasi gizi RSUD Bahteramas

Pokok bahasan : Hygiene sanitasi

Sub pokok bahasan : 1) Mengetahui sumber cemaran dari tubuh

2) Menerapkan perilaku-perilaku untuk mencega pencemaran

3) Hyegene peralatan pengolah makanan

4) Pencucian peralatan-peralatan yang benar dan tepat

5) Sanitasi air dan lingkungan

Penyuluh : mahasiswa stikes karya kesehatan kendari

Sasaran : pengolah/penjamah makanan

Waktu : 45 menit (09:00-09.45)

Tempat : instalasi gizi RSUD Bahteramas

Hari,tanggal : Senin,31 oktober 2022

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan di harapkan pengolah/penjamah makanan dapat
mengetahui dan memahami pentinngnya hygiene sanitasi
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapakan pengolah/penjamah makanan :
a. Dapat Mengetahui sumber cemaran dari tubuh
b. Dapat Menerapkan perilaku-perilaku untuk mencega pencemaran
c. Dapat menerapkan Hyegene peralatan pengolah makanan
d. Dapat mengetahui Pencucian peralatan-peralatan yang benar dan tepat
e. Dapat menjelaskan Sanitasi air dan lingkungan
B. Materi
1) Mengetahui sumber cemaran dari tubuh
2) Menerapkan perilaku-perilaku untuk mencega pencemaran
3) Hyegene peralatan pengolah makanan
4) Pencucian peralatan-peralatan yang benar dan tepat
5) Sanitasi air dan lingkungan

Materi selengkapnya terdapat pada lampiran 1.

C. Proses penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


1. Pembukaan 08.00-08.05  Memberikan  Menjawab salam
salam  Mendengarkan dan
 Memperkenalkan memperhatikan
diri
 Menjelaskan
tujuan penyuluhan
 Menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang
akan disampaikan
2. Pre Test 08.05-08.15 Memberikan  Mendengarkan
intruksi/pengarahan  Mengisi kuesioner
untuk pengisian
kuesioner
3. Pemberian 08.15-08.35 Pemberian materi  Mendengarkan
materi oleh penyuluh :  Memperhatikan

 Mengetahui
sumber cemaran
dari tubuh
 Menerapkan
perilaku-perilaku
untuk mencega
pencemaran
 Hyegene
peralatan
pengolah
makanan
 Pencucian
peralatan-
peralatan yang
benar dan tepat
 Sanitasi air dan
lingkungan
4 Tanya 08.35-08.45 Memberikan  Mengajukn
jawab kesempatan pertanyaan
responden untuk mengenai materi
bertanya dan yang kurang
menjawab dipahami
 Menjawab
petanyaan dari
pemateri
5 Post Test 08.45-08.55 Memberikan  Mendengarkan
intruksi/pengarahan  Mengisi kuesioner
untuk pengisian
kuesioner
6 Penutup 08.55-.09.00  Meyimpulkan  Mendengarkan
materi yang telah  Menjawab salam
disampaikan
 Penutup acara
 Mengucap salam

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
1. Laptop
2. LCD

F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kehadiran responden 85%
b. Persiapan alat dan media penyuluhan sesuai yang diharapkan
2. Evaluasi proses
Peserta :
a. Peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan
b. Peserta aktif bertanya dan menjawab saat diberikan kesempatan untuk
bertanya dan menjawab
c. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampenya selesai

Penyuluh :

a. Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan


b. Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab
3. Evaluasi hasil
a. Peserta Dapat Menjelaskan Sumber Cemaran Dari Tubuh
b. Peserta Mampu Menerapkan Perilaku-Perilaku Untuk Mencega Pencemaran
c. Peserta Dapat Menjelaskan Hyegene Peralatan Pengolah Makanan
d. Peserta Dapat Menjelaskan Pencucian Peralatan-Peralatan Yang Benar Dan
Tepat
e. Peserta Dapat Menjelaskan Sanitasi Air Dan Lingkungan
G. Daftar Pustaka
Permenkes RI Nomor 1096/Menkes/PER/VI/2011 Tentang Hygiene Sanitasi Jasa
Boga wayan sari L, dkk.2018. Manejemen Sistem Penyelenggaraan Makanan
institusi. Kemenkes RI.

Lampiran 1 : materi
A. Definisi Hygiene
Etimologi Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk
membentuk dan menjaga kesehatan.
Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk
melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk kebersihan piring,
membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan
secara keseluruhan (Depkes RI, 2004).
B. Hygiene Perorangan
Hygiene perorangan mencakup semua segi kebersihan dari pribadi karyawan
(penjamah makanan) tersebut. Menjaga hygiene perorangan berarti menjaga
kebiasaan hidup bersih dan menjaga kebersihan seluruh anggota tubuh.
C. Tujuan Personal Hygiene
 Meningkatkan derajat kesehatan seseorang.
 Memelihara kebersihan diri sendiri orang
 Memperbaiki kekurangan pada personal hygiene
 Melakukan pencegahaan timbulnya penyakit
 Menumbuhkan kepercayaan diri seseorang
 Menciptakan ada kesan keindahaan

D. Faktor Yg Mempengaruhi
 Body image
 Pola hidup
 Status sosial ekonomi
 Pengetahuan seseorang

E. Upaya Untuk Menjaga Personal Hygiene


 Mandi setiap hari
 Gunakan pakaian yang bersih dan licin
 Memiliki rambut yang bersih dan rapih
F. Yang Menjadi Sasaran Hygiene Personal:
 Rambut dipotong rapi.
 Jangan menyentuh hidung atau memasukkan jari tangan kelubang hidung
selama bekerja di dapur
 Jangan merokok pada saat bekerja.
 Tangan

Lampiran 2 : materi

1. Cuci Tangan Tangan merupakan salah satu anggota tubuh yang vital untuk
Mengerjakan sesuatu dalam penyelenggaraan makanan. Melalui tangan Juga
makanan banyak terkontaminasi, oleh karena itu cuci tangan sangat perlu untuk
mencegah kontaminasi makanan.
2. Menggunakan APD yang lengkap APD adalah alat pelindung diri yang digunakan
oleh petugas gizi untuk pelindung diri dalam melakukan tugas di instalasi gizi.
3. Membersihkan meja dapur usahakan untuk selalu membersihkan meja dapur. Hal
ini bertujuan untuk menghilangkan bakteri pada bahan makanan yang menempel
di meja dapur.
4. Menggunakan alat-alat memasak yang bersih Usahakan untuk selalu
menggunakan peralatan masak yang sudah dibersihkan. Hal ini merupakan cara
efektif untuk mencegah keracunan makanan akibat kontaminasi silang di antara
makana.
5. Menyimpan bahan makanan kering dan basah secara terpisah Penyimpanan bahan
makanan merupakan salah satu dari 6 prinsip hygiene dan sanitasi makanan. Oleh
karena itu penyimpanan makanan kering dan basah harus terpisah agar makanan
tidak mudah rusak dan tidak terjadi kontaminasi silang antara bahan makanan. 6.
Menjaga suhu kulkas mencegah kerusakan makanan dengan cara menjaga suhu
kulkas itu sangat penting. Jika suhu kulkas tidak diatur dengan benar, bakteri
dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan kerusakan pada bahan
makanan.

Lampiran 3 : materi

1. Peralatan masak adalah semua perlengkapan yang diperlukan dalam proses


pengolahan makanan seperti pisau, sendok, kuali dan lain-lain. Adapun yang perlu
diperhatikan dalam perlengkapan dan peralatan masak adalah bentuk peralatan
mudah dibersihkan dan tidak boleh berlekuk, tidak boleh digunakan untuk
keperluan lain selain memasak, mengolah makanan dan penyimpanan makanan.
2. Syarat-syarat peralatan yang digunakan dalam pengolahan makanan:
a. Material alat harus sesuai dengan jenis produk, metode pembersihan, senyawa
pembersih.
b. Selain itu terbuat dari bahan yang stabil, tidak korosif, tidak berpori dan tidak
menyerap.
c. Material harus tidak beracun, tidak berpori, tidak menyerap dan tidak
dipengaruhi oleh produk dan senyawa pembersih.
d. Seluruh permukaan material harus dapat dilihat untuk pemeriksaan.
e. Seluruh permukaan material harus halus dan bebas lubang, retakan, relung,
sambungan terbuka, kesenjangan, tepian menonjol, baut dan paku keling.
f. Semua bagian yang dilas, baik di area produk maupun bukan, harus halus dan
rata dengan permukaan yang berdekatan.
g. Material peralatan tidak boleh dicat pada area di dalam atau di atas area
produk.
3. Cara pencucian peralatan harus memenuhi ketentuan:
a. Pencucian peralatan harus menggunakan sabun atau deterjen air dingin, air
panas, sampaibersih.
b. Dibebas hamakan sedikitnya dengan larutan kaporit 50 ppm, air panas 800oC
selama 2 menit.
c. Peralatan yang sudah didesinfeksi harus ditiriskan pada rak-rak anti karat
sampai kering sendiri dengan bantuan sinar matahari atau buatan dan tidak
boleh dilap dengan kain.
d. Semua peralatan yang kontak dengan makanan harus disimpan dalam keadaan
kering dan bersih, ruang penyimpanan peralatan tidak lembab, terlindung dari
sumber pengotoran/kontaminasi dan binatang perusak.
4. Hygiene peralatan
a. Gunakan peralatan yang mudah dibersihkan. Peralatan yang terbuat dari
stainless steel umumnya mudah dibersihkan. Karat dari peralatan logam dapat
menjadi bahaya kimia dan lapisan logam yang terkelupas dapat menjadi
bahaya fisik jika masuk ke dalam pangan
b. Bersihkan permukaan meja tempat pengolahan pangan dengan deterjen/sabun
dan air bersih dengan benar
c. Bersihkan semua perlatan termasuk pisau, sendok, panci, piring setelah
dipakai menggunakan sabun atau deterjen dan air panas
d. Letakkan peralatan yang tidak dipakai menghadap ke bawah. Bilas kembali
perlatan dengan air bersih sebelum memulai memasak

Lampiran 4 : materi

Salah satu sumber penularan penyakit dan penyebab terjadinya keracunan makanan
adalah makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat higiene. Pencucian dan sanitasi
peralatan dapur dapat dilakukan secara manual dan mekanis dengan menggunakan mesin.
Pencucianmanual maupun mekanis pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Pembuangan sisa makanan dan pembilasan


Sisa makanan dibuang kemudian peralatan dibilas atau disemprot dengan air
mengalir. Tujuan tahap ini adalah menjaga agar air dalam bak-bak efisien
penggunaannya
2. Pencucian
Pencucian dilakukan dalam bak pertama yang berisi larutan deterjen hangat. Pada
tahap ini diperlukan alat bantu sikat atau spon untuk membersihkan semua kotoran
sisa makanan atau lemak. Hal yang penting untuk diperhatikan pada tahap ini adalah
dosis penggunaan deterjen, untuk mencegah pemborosan dan terdapatnya residu
deterjen pada peralatan akibat penggunaan deterjen yang berlebihan
3. Penirisan atau pengeringan
etelah desinfeksi peralatan kemudian ditiriskan dan dikeringkan. Tidak diperkenankan
mengeringkan peralatan, terutama alat saji dengan menggunakan lab atau serbet,
karena kemungkinan akan menyebabkan kontaminasi ulang. Peralatan yang sudah
disanitasi juga tidak boleh dipegang sebelum siap digunakan.
4. Desinfeksi Peralatan
Peralatan dapur harus segera dibersihkan dan didesinfeksi untuk mencegah
kontaminasi silang pada makanan, baik pada tahap persiapan, pengolahan,
penyimpanan sementara, maupun penyajian. Diketahui bahwa peralatan dapur seperti
alat pemotong, papan pemotong, dan alat saji merupakan sumber kontaminan
potensial bagi makanan

Lampiran 5 : materi

 Sanitasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan lingkungan yang mencakup berbagai aspek,
seperti pada lingkungan perumahan,pembuangan kotoran serta penyediaan air bersih.

 Aspek Sanitasi Lingkungan


1. Penyediaan air bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat -syarat kesehatan dan dapat diminum apabila air tersebut telah
dimasak.

 Sumber air bersih dan aman


1. Bebas dari kontaminasi kuman atau agen.
2. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun
3. Tidak berasa dan tidak berbau
4. Dapat digunakan untuk kebutuhan domestic dan rumah tangga
5. Memenuhi standar minimal yang di tentukan oleh WHO dan Depkes RI.
 Persyaratan air yang sehat
1. Syarat fisik
 Bening (tidak bewarna)
 Tidak berasa dan berbau
2. Syarat kimia
 Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu di dalam
jumlah yang tertentu pula
 Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia di dalam air akan
menyebapkan gangguan fisiologis pada manusia.
 Bahan-bahan atau zat kimia yang terdapat dalam air yang ideal.
 Air dinyatakan tercemar bila mengandung
1. Bibit penyakit
2. Parasite
3. Bahan-bahan kimia yang berbahaya
4. Sampah atau limbah indistrusi

2. Pengolahan sampah

Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
maksud biasa atau limbah yang berbentuk padat atau setengah padat yang berasal
dari hasil kegiatan manusia pada suatu lingkungan/ pemukiman. Sampah terdiri dari
2 jenis yaitu sampah ORGANIK (terurai) seperti sayuran, kulit buah, daun dan
sampah ANORGANIK (tidak dapat terurai) seperti kaleng, botol, ember, plastik dll.
 Dampak dari sanitasi lingkungan yaitu Menyebabkan timbulnya penyakit diare, tifus,
polio, dan penyakit cacingan, dll.
 Upaya menciptakan sanitasi lingkungan yang baik

1.Mengembangkan kebiasaan perilaku hidup sehat.


2.Membersihkan ruangan dan halaman rumah secara rutin.
3.Membersihkan kamar mandi dan toilet.
4.Menguras, menutup dan menimbun (3M).
5.Tidak membiarkan adanya air yang tergenang.
6.Membersihkan saluran pembuangan air.
7.menggunakan air yang bersih
Kuesioner Hygiene dan Sanitasi Pengolah dan Penjamah Makan
Di Instalasi Gizi RSUD Bahteramas

1. Data responden penjamu makanan


Nama :
Umur :
Jenis kelamin :

Kuesioner Hygiene dan Sanitasi Pengolah dan Penjamah Makan


Di Instalasi Gizi RSUD Bahteramas

2. Data responden penjamu makanan


Nama :
Umur :
Jenis kelamin :

Kuesioner Hygiene dan Sanitasi Pengolah dan Penjamah Makan


Di Instalasi Gizi RSUD Bahteramas

3. Data responden penjamu makanan


Nama :
Umur :
Jenis kelamin :

Kuesioner Hygiene dan Sanitasi Pengolah dan Penjamah Makan


Di Instalasi Gizi RSUD Bahteramas

4. Data responden penjamu makanan


Nama :
Umur :
Jenis kelamin :

Kuesioner Hygiene dan Sanitasi Pengolah dan Penjamah Makan


Di Instalasi Gizi RSUD Bahteramas

5. Data responden penjamu makanan


Nama :
Umur :
Jenis kelamin :

Anda mungkin juga menyukai