Thoracic Hypomobility Syndrome
Thoracic Hypomobility Syndrome
Kontra indikasi :
- Fraktur
- Neoplasma
- Osteoporosis
- Ankylosing spondylitis
- TBC tulang
Prosedur Dosis :
- Pada aktualitas tinggi dengan dosis intensitas
rendah; pada aktualitas rendah dosis
intensitas tinggi
- Waktu intervensi 20-30 menit
- Pengulangan aktualits tinggi tiap hari; pada
aktualitas rendah 3kali - 2 kali seminggu
Teknik Aplikasi :
Asesmen fisioterapi:
Anamnesis:
- Nyeri jenis ngilu/pegal pada punggung atas,
interscapular hingga satu sisi dada
- Nyeri meningkat pada ekstensi thoracal atau
inspirasi dalam.
Inspeksi:
- Kifosis thoracalis atau round back
Tes cepat:
- Gerak ekstensi thoracal nyeri hingga dada
Tes gerak aktif:
- Gerak ekstensi thoracal nyeri hingga dada
- Gerak lain kadang nyeri
Tes gerak pasif:
- Gerak ekstensi thoracal nyeri dan ROM
terbatas dengan firm end feel
- Gerak lain kadang nyeri dan ROM terbatas
dengan firm end feel
Tes gerak isometric:
- Negatif.
Tes khusus:
- PACVP nyeri punggung hingga ke dada
- LPAVP nyeri punggung hingga ke dada
- Segmental gapping test thoracal nyeri,
terbatas dan firm end feel
Pemriksaan lain:
- ‘X’ ray dijumpai flat neck kadang kifosis
segment tertentu
Diagnosis:
- Nyeri punggung atas hingga dada dengan
hypeomobility thoracal (missal T8-9)
disebabkan (missal kifosis atau round back)
Rencana tindakan:
- Penjelasan tentang patologi, diagnosis, target,
tujuan, rencana intervensi dan hasil yang
diharapkan
- Persetujuan pasien terhadap target, tujuan
dan tindkan intervensi fisioterapi
- Perencananaan intervensi secara bertahap
Intervensi:
- US
- MWD thoracal
o Continous subthermal untuk aktualitas
tinggi dan thermal untuk aktualitas rendah,
waktu 10-12 menit.
- Joint mobilzation teknik PACVP LPAVP
- Gapping manipulation 3 dimensi ekstensi
- Latihan mobilisasi dengan metode Mc Kenzie
- Proper back mechanic anjuran posisi
lordosis/ekstensi
Evaluasi:
- Nyeri, JPM, dan ROM thoracal spine.
Dokumentasi:
- Rekam Fisioterapi dan Rekam Medik RS