Anda di halaman 1dari 5

SOP HERNIA NUKLEOUS PULPOSUS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah : KMB 2


Dosen Pengampu : Mardiyono, PhD

Disusun Oleh :
Praninda Tyas Annisa Zahra
(P1337420222119)
2C

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PURWOKERTO PROGRAM


DIPLOMA III POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN
KESEHATAN SEMARANG TAHUN AJARAN 2022/2023
1. Pengertian Adalah proses fisioterapi yang diterapkan pada lumbar disc
bulging/HNP.
2. Tujuan Melaksanakan asuhan fisioterapi secara tepat, efektif dan efisien
dengan hasil yang optimal.
3. Etiologi Dan HNP terjadi karena proses degenratif diskus intervetebralis.
Patogenesis Keadaan patologis dari melemahnya annulus merupakan kondisi
yang diperlukan untuk terjadinya herniasi. Banyak kasus
bersangkutan dengan trauma sepele yang timbul dari tekanan yang
berulang. Tetesan annulus atau titik lemah tidak ditemukan akibat
dari tekanan normal yang berulang dari aktivitas biasa atau dari
aktivitas fisik yang berat.
Daerah lumbal adalah daerah yang paling sering mengalami
hernisasi pulposus, kandungan air diskus berkurang bersamaan
dengan bertambahnya usia. Selain itu serabut menjadi kotor dan
mengalami hialisasi yang membantu perubahan yang
mengakibatkan herniasi nukleus purpolus melalui anulus dengan
menekan akar – akar syaraf spinal. Pada umumnya harniassi paling
besar kemungkinan terjadi di bagian koluma yang lebih mobil ke
yang kurang mobil (Perbatasan Lumbo Sakralis dan Servikotoralis).
Sebagian besar dari HNP terjadi pada lumbal antara VL 4 sampai L
5, atau L5 sampai S1. arah herniasi yang paling sering adalah
posterolateral. Karena radiks saraf pada daerah lumbal miring
kebawah sewaktu berjalan keluar melalui foramena neuralis, maka
herniasi discus antara L 5 dan S 1. Perubahan degeneratif pada
nukleus pulpolus disebabkan oleh pengurangan kadar protein yang
berdampak pada peningkatan kadar cairan sehingga tekanan intra
distal meningkat, menyebabkan ruptur pada anulus dengan stres
yang relatif kecil.
4. Gejala Klinis Gejala klinis dimulai dengan:
1. Nyeri spontan : sifat nyeri adalah khas yaitu dari
posisi berbaring-duduk nyeri bertambah hebat. Bila
berbaring nyeri berkurang atau hilang.
2. Nyeri mulai dari pantat, menjalar kebelakang lutut hingga
kemudian ke tungkai.
3. Nyeri bertambah apabila mengejan, batuk, dan angkat beban
berat.
4. Nyeri bertambah bila ditekan pada Lumbal 5
sampai Sacrum 1 (garis antara 2 krista iliaka).
5. Penatalaksanaan Dosis:
- Pada aktualitas tinggi dengan dosis intensitas
rendah;padaaktualitas rendah dosis intensitas tinggi.
- Waktu intervensi 20-30 menit.
- Pengulangan aktualits tinggi tiap hari; pada aktualitas rendah
3kali - 2 kali seminggu.

Teknik Aplikasi:
- Asesmen fisioterapi Anamnesis:
Anamnesis:
- Nyeri jenis ngilu/pegal pada Lumbar spine menyebar
sampai kekaki.
- Pares thesia hingga kekaki pada area dermatome L5-S1
- Posisi duduk lama, jongkok; gerak fleksi lumbale
meningkatkan nyeridan paresthesia.
Inspeksi:
- Posisi lumbale scoliosis Tes cepat:
- Gerak fleksi lumbale nyeri dan paresthesia pada tungkai-
kaki.
Tes gerak aktif:
- Gerak fleksilumbalenyeri dan paresthesia hingga tungkai
belakang- kaki.
- Gerak lain kadang positif.
Tes gerak pasif:
- Nyeri dan terbatas dengan springyendfeel pada gerak
fleksilumbale.
- Gerak ekstensilumbale terasa nyaman.
- Gerak lain kadang nyeri.
Tes gerak isometric :
- Kadang ekstensi ibu jari kaki
lemah. Tes khusus :
- Palpasi teraba otot paravertebralespasm.
- Laseguesign positif,bragard test positif.
- Compression test posisif leksi nyeri dan paresthesia hingga
kaki.
- Traction test posisi ekstensi keluhan berkurang.
- Tes sensasi dijumpai hypoaesthesia/paresthesia area
dermatome tertentu.
Pemeriksaan lain :
- ‘X’ray dijumpai flat back.
- MRI dijumpai di scbulging hingga protrusi.

Diagnosis
- Nyeri radikulercercical disertai paresthesia lengan
disebabkankarena disc bulging/ HNP lumbale segment.

Rencana fisioterapi:
- Penjelasan tentang patologi, diagnosis, target, tujuan,
rencana intervensi dan hasil yang diharapkan.
- Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan tindakan
intervensi fisioterapi.
- Perencananaan intervensi secara bertahap.

Intervensi:
- SWD/MWD lumbale
o Continous subthermal untuk aktualitas tinggi dan
thermal untuk aktualitas rendah, waktu 10-12 menit.
- Lumbale traction
o Intermittent poaiai lordosis beban 40-60% berat badan,
periode traksi dan istirahat pendek (misal Hold 5” rest
5”) durasi 10-15 menit.

- Latihan mobilisasi dengan metode Mc Kenzie


- Lumbar corset untuk actualitas tinggi.
- Proper body mechanic anjuran posisi lordosis/ekstensi dan
lifting technique.

Evaluasi
- Nyeri, sensasi, ROM lumbale.

Dokumentasi
- Rekam Fisioterapi dan Rekam Medik RS.

Anda mungkin juga menyukai