Anda di halaman 1dari 9

LIKUIDASI BERTAHAP

Likuidasi bertahap merupakan suatu likuidasi yang secara umum memerlukan beberapa bulan
dalam penyelesaiannya dan mencakup pembayaran secara periodik, cicilan/bertahap, kepada
para sekutunya selama masa likuidasi. Likuidasi bertahapa mencakup distribusi kas kepada para
sekutu sebelum likuidasi aset sepenuhnya dilakukan. Berikut panduan  yang dapat digunakan
untuk membantu akuntan dalam menentukan pembayaran bertahap yang aman kepada para
sekutu :

1. Tidak mendistribusikan kas kepada para sekutu hingga seluruh kewajiban dan beban
likuidasi aktual maupun potensial telah dibayarkan atau telah dicadangkan seperlunya.
2. Antisipasilah kemungkinan yang terburuk, atau yang paling membatasi sebelum
menentukan jumlah uang tunai yang dapat diterima oleh masing-masing sekutu :
1. Asumsikan bahwa seluruh aset nonkas yang tersisa akan dihapuskan sebagai
kerugian, yaitu bahwa tidak ada lagi yang dapat direalisasikan dari penghapusan
aset.
2. Asumsikan bahwa defisit timbul pada akun modal para sekutu akan
didistribusikan kepada sekutu yang tersisa, asumsi bahwa defisit tersebut tidak
akan dihapuskan oelh kontribusi modal tambahan para sekutu.
3. Setelah akuntan mengasumsikan kasus terburuk yang dapat terjadi, maka sisa
saldo kredit pada akun modal menunjukkan distribusi aset dan kas yang aman
yang dapat didistribusikan kepada masing-masing sekutu dalam jumlah yang
terkait.

Untuk menentukan pembayaran kas yang aman yang hendak dilakukan kepada para sekutu,
pihak akuntan harus membuat beberapa asumsi mengenai likuidasi aset tersisa di masa depan.
Sebelum melakukan distribusi kas kepada para sekutu, akuntan menyusun skedul pembayaran
aman kepada para sekutu dengan menggunakan asumsi kasus terburuk.

Skedul ini dimulai dengan saldo modal dan pinjaman secara logika menggunakan akun-akun
modal yang berasal dari persamaan akuntansi : Aset – Kewajiban = Saldo Modal Sekutu. Skedul
pembayaran aman kepada para sekutu ini mencakup seluruh informasi yang diperlukan agar para
sekutu mengetahui berapa besar kas yang akan diterima pada setiap tanggal distribusi kas.

Asumsi kasus terburuk berupa kerugian total atas aset nonkas dan beban likuidasi, menimbulkan
total pembebanan yang harud didistribusikan terhadap akun modal para sekutu. Jika asumsi ini
menghasilkan perkiraan defisit dalam akun modal salah satu sekutu, maka itu bukan defisit
aktual yang harus ditutup. Hal tersebut hanyalah hasil dari penerapan asumsi kasus terburuk.

Likuidasi bertahap
 Terjadi karena proses penjualan tidak sekaligus/bertahap, sehingga pembayaran kepada
anggota juga bertahap sesuai uang kas yang tersedia. Tentunya pembayaran ke kreditur
sudah dilakukan terlebih dahulu.

Ada dua metode untuk menentukan besarnya tiap pembayaran kembali hak penyertaan anggota :

1. Pembayaran kambali hak penyertaan ditentukan secara periodik.

 Disini harus dihindari terjadinya pembayaran dalam jumlah yang berlebihan kepada
anggota-anggota tertentu dengan mengorbankan hak-hak anggota lain.
 Caranya dengan mengusahakan agar hak-hak penyertaan para anggota menunjukan posisi
sebanding dengan perbandingan laba(rugi) saat proses likuidasi berlangsung.

Contoh

 ABD adalah anggota-anggota persekutuan yang membagi R/L 3 : 2 : 5.


 Neraca per 31 Desember 1998 yang disusun sesaat sebelum likuidasi adalah sbb :

Persekutuan ABD
Neraca
Per 31 Desember 1998
(dalam ribuan rupiah)
Hutang
Kas  Rp.   1.000  Rp.  2.500
Dagang
Aktiva non Hutang
 Rp. 12.000  Rp.  1.000
kas kepada A
Modal A  Rp.  2.000
Modal B  Rp.  3.000
Modal D  Rp.  4.500
Total Hutang
Total aktiva  Rp. 13.000  Rp.13.000
& Modal

Apabila proses likuidasi berlangsung sejak tanggal 1 Januari 1999 adalah sbb :

Bulan Nilai buku aktiva yang dijual Harga Jual


Januari Rp. 5.000.000,- Rp. 3.000.000,-
Februari Rp. 4.000.000,- Rp. 2.000.000,-
Maret Rp. 3.000.000,- Rp. 1.000.000,-

Maka laporan likuidasi menjadi : (dalam ribuan rupiah)


Berdasarkan contoh diatas dapat dibuat jurnal sebagai berikut:

 Mencatat realisasi aktiva non kas menjadi kas pada bulan Januari 1999

Kas                                         3.000.000                    –


Modal A                                     600.000                    –

Modal B                                     400.000                    –

Modal D                                 1.000.000                     –

Aktiva non kas                      –            5.000.000

 Mencatat pembayaran hutang kepada kreditur

Hutang Dagang                       2.500.000                    –

Kas                                       –                  2.500.000

 Mencatat pembayaran kembali hak penyertaan anggota tahap I (DK).

Hutang kepada A                           300.000       –

Modal B                                      1.200.000       –

Kas                              –          1.500.000

 Mencatat realisasi aktiva non kas pada bulan Februari 1999.

Kas                                             2.000.000

Modal A                                          600.000

Modal B                                          400.000

Modal D                                        1.000.000

Aktiva non kas                          4.000.000

 Mencatat distribusi kas (DK)

Hutang kepada A                           600.000

Modal B                                         400.000

Modal D                                    1.000.000

Kas                                    2.000.000


 Mencatat realisasi aktiva non kas pada bulan Maret 1999.

Kas                                            1.000.000

Modal A                                       600.000

Modal B                                      400.000

Modal D                                   1.000.000

Aktiva non kas                                    3.000.000

 Mencatat Distribusi Kas

Hutang kepada A                    100.000

Modal A                                  200.000

Modal B                                  200.000

Modal D                               500.000

Kas                                                1.000.000

 Penyusunan rencana prioritas pembayaran sebelum proses likuidasi berlangsung.


Tahap-tahapnya :
 (1) Menentukan jumlah kerugian maximum yang dapat ditanggung oleh masing- masing
anggota, dengan cara membagi total hak sekutu dengan rasio R/L sekutu yang
bersangkutan.
 (2)Menentukan hak prioritas pembayaran, yaitu sebesar persentase pembagian R/L
dikalikan dengan selisih lebih kemampuan menanggung kerugian.

 (3) Atas dasar point 2 diatas, bila tersedia kas setelah semua hutang kepada kreditur telah
lunas, maka kas akan dibagikan / didistribusikan kepada anggota dengan menyusun
skedul pembayaran kas (SPK).

1.
    Hutang Dagang                      2.500.000

Kas                                                      2.500.000

2.

      Modal A                                      600.000

Modal B                                      400.000

Modal D                                      1.000.000

Kas                                               3.000.000

Aktiva non kas                               5.000.000

3.

Hutang kepada A                       300.000

Modal B                                  1.200.000

Kas                                          1.500.000

4.

Kas                                         2.000.000

Modal A                                     600.000

Modal B                                     400.000

Modal D                                  1.000.000

Aktiva non kas                                                4.000.000

5.

Hutang kepada A                           600.000

Modal B                                        400.000

Modal D                                       1.000.000

Kas                                                                  2.000.000
6.

Kas                                          1.000.000

Modal A                                        600.000

Modal B                                       400.000

Modal D                                    1.000.000

Aktiva non kas                                    3.000.000

7.

Hutang kepada A                                100.000

Modal A                                              200.000

Modal B                                              200.000

Modal D                                              500.000

Kas                                                1.000.000

Anda mungkin juga menyukai