Anda di halaman 1dari 47

Pemrograman Basic

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Komputer

Apakah itu komputer ? Suatu pertanyaan yang pendek, namun memerlukan


uraian yang panjang sekali untuk menjawabnya. Bagi orang yang telah mengenal
komputer pun, akan cukup pusing untuk menjelaskan pada yang belum tahu, apakah
itu komputer.

Istilah Komputer, berasal dari bahasa latin "Computare", yang berarti


menghitung. Secara fisik komputer dapat diartikan sebagai ALAT HITUNG.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah merobah fungsi komputer


tidak hanya menghitung tapi juga dapat mengolah data yang berbentuk numeric
ataupun alphanumeric. Kalau kalkulator banyak untuk menghitung angka-angka saja
sedangkan komputer selain dapat menghitung, membandingkan, mengsorting,
mengolah simbol-simbol atau variabel maupun mengolah data yang berbentuk huruf.

Dengan demikian berdasarkan fungsinya istilah Komputer tidaklah tepat bila


hanya diartikan sebagai alat hitung, karena penggunaanya mencakup jangkauan
yang lebih luas hampir kesegala aspek kehidupan manusia.

1.2. Definisi Komputer

Definisi komputer pada umumnya diambil dari beberapa pengertian bahwa


komputer itu terdiri dari :
Alat bantu elektronik
Menggunakan suatu instruksi atau program
Bekerja secara otomatis
Dapat mengolah data
Dapat memberikan informasi

Dari pengertian tersebut dapat diberikan gambaran bahwa KOMPUTER adalah


suatu alat bantu yang terdiri dari rangkaian alat-alat elektronik yang dapat bekerja
secara otomatis berdasarkan instruksi-instruksi (program) yang diberikan untuk
mengolah data gyang dimasukkan kedalam unit memory utama (main memory) dari
komputer tersebut sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

Sistem komputer terdiri atas 4 (empat) komponen dasar :


1. Unit masukan (input unit)
2. Unit keluaran (output unit)
3. Unit memori utama (main memory unit)
4. Unit pemrosesan pusat (central processing unit)
+-------------+
¦ Unit ¦
¦ Pemrosesan ¦
¦ Utama ¦ -------- > : arus inf.
+-------------+
^ ¦
¦ ¦
+----------+ +-------------+ +-----------+
¦ Unit ¦ ¦ Unit ¦ ¦ Unit ¦
¦ ¦---->¦ Memori ¦----->¦ ¦
¦ Masukan ¦ ¦ Utama ¦ ¦ Keluaran ¦
+----------+ +-------------+ +-----------+

Sistem dasar komputer

UNIT MASUKAN
1
Pemrograman Basic

Terdiri dari alat-alat yang memungkinkan pemakai komputer memasukkan data


atau perintah kedalam komputer.

Alat-alat yang dapat berfungsi sebagai unit masukan :


- Keyboard (papan ketik)
- Digitizer
- Mouse, koala pad, joystick
- Optical Character Reader (OCR)
- Optical Mark Reader (OMR)

UNIT KELUARAN

Terdiri dari alat-alat yang memungkinkan pemakai komputer menerima


informasi hasil pemrosesan oleh komputer dari komputer.

Alat-alat yang dapat berfungsi sebagai unit keluaran :


- Monitor (display unit/CRT)
- Pencetak (printer)
- Plotter

UNIT MEMORI UTAMA

Merupakan tempat penyimpanan data, program dan informasi hasil pemrosesan


komputer pada saat pemrosesan.

Unit memori utama terbagi atas dua bagian :


- ROM (Read Only Memory)
Yang sudah dipasang pada memorinya dan hanya
dapat ditulis satu kali saja.

- RAM (Random Access Memory)


Dapat ditulisi dan dibaca berulang kali.
Data, program dan informasi yang sedang diproses
oleh komputer tersimpan didalam RAM ini, dan
akan hilang jika komputer dimatikan.

Itu sebabnya data, program, dan informasi yang akan digunakan lagi
disimpan dalam penyimpanan pembantu (secondary storage) seperti disket,
hardisk, tape dll.

UNIT PEMROSESAN PUSAT

Unit Pemrosesan Pusat (CPU) terdiri dari dua bagian yaitu :


- Unit kontrol (Control Unit)
Secara mekanis Control Unit bertugas untuk mengontrol seluruh
peralatan sistem komputer yaitu mengatur kerja peralatan input,
proses dan peralatan output.

Tugas dari Control Unit adalah :


- Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output.
- Mengambil data dari input unit dan membawanya ke main memory.
- Mengambil data dari main memory untuk diproses.
- Mengirim instruksi ke Aritmatic And Logical Unit bila ada
perhitungan, perbandingan logika, serta mengawasi kerja dari
Arithmatic and Logic unit.
- Menyimpan hasil proses ke main memory.
2
Pemrograman Basic

- Unit hitung dan logika (Arithmatic and Logical


Unit)

Tugas utama dari Arithmatic And Logical Unit adalah melakukan semua
perhitungan matematika termasuk perbandingan, pengurutan,
pemilihan dan penggabungan.

1.3. Kelebihan dan Kelemahan Komputer

Kelebihan :
1. Speed : Kecepatan pengolahan data cukup tinggi.

2. Capacity : Kemampuan mengolah data dalam jumlah yang cukup besar.

3. Accurancy : Memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.

4. Releable : Dapat dipercaya karena tanpa dapat dipengaruhi dari pihak


lain.

5. Ready For Use : Siap bekerja kapan saja tanpa mengenal bosan dan lelah.

Kelemahan :
1. Tak berpikir dan tak punya perasaan
2. Hanya mengikuti perintah yang diberikan

1.4. Program dan Bahasa Pemrograman

Program : Sekumpulan instruksi yang dikenal (dimengerti) oleh komputer dan


disusun menurut urutan yang logis.

Bahasa Pemrograman : bahasa yang digunakan untuk menulis program.

Kegiatan pembuatan program disebut : pemrograman (programming), sedangkan


orang yang melakukan kegiatan pemrograman disebut pemrogram (programmer).

Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat program harus dapat


dimengerti oleh komputer. Bahasa pemrograman yang langsung dimengerti oleh
komputer disebut bahasa mesin (machine language).

Bahasa pemrograman yang lebih mendekati bahasa manusia dan tidak bergantung
kepada jenis komputer yang digunakan. Bahasa pemrograman ini disebut bahasa
pemrograman tingkat tinggi (high level programming language) seperti : BASIC
(Beginner's All Purpose Symbolic Instruction Code), FORTRAN (FORmula
TRANslator), COBOL (COmmon Bussiness Oriented Language), PL/1
(Programming Language one), Pascal, C, ALGOL, dll. Program yang titulis dalam
bahasa tingkat tinggi ini harus diterjemahkan kedalam bahasa mesin agar dapat
dimengerti oleh komputer.

Program penerjemah bahasa pemrograman tingkat tinggi kedalam bahasa mesin yaitu
interpreter dan compiler, yang bertugas mengubah bahasa tingkat tinggi yang dibuat
oleh sipemakai menjadi bahasa mesin yang dapat langsung dilaksanakan oleh
komputer.

Secara prinsip Interpreter dengan compiler berbeda walaupun keduanya sama-sama


bertugas mengubah kedalam bahasa mesin.
3
Pemrograman Basic

COMPILER menterjemahkan source program (program dalam bahasa pemrograman)


secara keseluruhan menjadi object program (program dalam bahasa mesin),
kemudian hasil terjemahan jika benar baru bisa dieksekusi.

Waktu Kompilasi

+-----------------------------------------------+
+----------------+ +----------+ +---------+ +
¦ Source Program ¦ ¦ Compiler ¦ ¦ Object ¦ ¦
+----------------+ +----------+ ¦ Program ¦ ¦
+---------+ ¦
¦ Waktu
+---------+ ¦ Proses
¦ Proses ¦ ¦
+---------+ ¦
¦
+---------+ ¦
¦ Output ¦ ¦
+---------+ +

Cara Kerja Compiler

INTERPRETER translator yang berfungsi menterjemahkan source program baris


perbaris dan langsung mengeksekusi hasil program.

1.5. Tahapan Dalam Pemrograman

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah dengan komputer (dalam


pemrograman) adalah :

1. Definisikan masalah :
- Apa masalahnya
- Masukan (input) apa saja yang diperlukan
- Hasil yang diinginkan (output) seperti apa.

2. Buat bagan dan struktur cara penyelesaian :


- Bagan penyelesaian secara global
- Deskripsi berbagai tugas serta sub-tugas masing-masing
bagian-bagian tertentu.

3. Pilih metoda penyelesaian :


- Struktur data dan algoritma terbaik.

4. Pengkodean (coding)
- Memilih bahasa pemrograman yang sesuai
- Menterjemahkan algoritma ke dalam bahasa pemrograman
tersebut.

5. Mencari kesalahan (debugging)


6. Uji dan verifikasi
7. Dokumentasi tertulis bagi :
- Pemakai, berupa petunjuk pemakai program
- Pemrogram, yang akan menggunakan/mengubah program
tersebut dikemudian hari.

8. Pemeliharaan Program
- Perbaiki kekurangan yang ditemukan kemudian
4
Pemrograman Basic
- Modifikasi atas dasar perubahan dalam spesifikasi masa-
lah.

1.6. Algorithma

Algoritma adalah deskripsi dari suatu pola tingkah laku, dinyatakan dalam istilah-istilah
yang dapat dimengerti dengan baik, terdiri dari langkah-langkah /aksi yang terbatas
dan diberi nama (disebut primitif) serta diasumsikan sebelumnya bahwa aksi-aksi
tersebut dapat dikerjakan (dapat menyebabkan kejadian).

Ada dua cara penulisan algorithma yaitu :

1. Dengan menggunakan bagan-bagan/simbol-simbol tertentu


Penulisan algoritma dengan menggunakan bagan-bagan/simbol-simbol tertentu
seperti ini disebut diagram alir (flowchart).

2. Dengan menggunakan kata-kata atau kalimat-kalimat, mirip dengan bahasa


pemrograman Pascal.

Diagram alir

Ya Kondisi Tidak
dipenuhi?

A1 A2

Pemrograman Pascal

IF [kondisi]
THEN .....
..... A1
.....
ELSE .....
..... A2
END

1.7. Flowchart

Flowchart atau bagan alir adalah suatu skema yang menggambarkan urutan kegiatan dari
suatu program dari awal sampai akhir.

Sebelum suatu program dibuat, untuk memudahkan pembuatan program tersebut,


biasanya dibuat flowchartnya terlebih dahulu.

Biasanya flowchart ini sangat berguna untuk program yang sangat panjang. Untuk
menggambarkan bagan alir tersebut digambarkan dengan simbol-simbol gambar
tertentu.

1. Terminal (Mulai/berhenti)
5
Pemrograman Basic
Digunakan untuk menunjukkan awal kegiatan atau akhir
kegiatan atau berhentinya suatu program.

2. Input/Output (Data/hasil)
Digunakan untuk mewakili data input dan menuliskan
outputnya.

3. Process (pengolahan)
Suatu simbol yang melambangkan diprosesnya suatu data.

4. Predefined
Untuk program-program yang sering dipergunakan dalam
sebuah program berulang kali, biasanya dibuat program
terpisah dengan sebutan sub program (subroutine).
Untuk menghubungkan program utama dengan subroutine
dipergunakan simbol ini.

5. Decision (keputusan)
Menunjukkan suatu perbandingan yang harus dibuat, bila
hasilnya "ya", maka arah alir akan menuju kesuatu tempat,
bila "tidak" akan menuju ketempat lain.

6. Connector (penghubung)
Bila suatu flowchart sangat panjang dan diputus ditengah
sebelum selesai, jika disambung dalam halaman yang
sama lagi, maka digunakan simbol ini.

Bila disambung pada halaman yang lain digunakan simbol


ini.

7. Flow line (garis alir)


Simbol-simbol dari flow-chart dihubungkan dengan garis-
garis ini. Garis-garis ini menunjukkan arah selanjutnya
yang akan dituju.

Contoh :
Suatu bak beton akan diisi dengan air sedikit demi sedikit sampai penuh. Bak akan
pecah bila melampaui suatu tekanan air tertentu. Bila bak pecah pada saat air
belum penuh, maka akan dicatat berapakah volume air dan tekanan air pada saat
itu. Bila air sudah penuh tetapi bak masih belum pecah, maka pekerjaan
dihentikan. Bak yang diisi pertama kali dalam keadaan kosong.

6
Pemrograman Basic

BAB 2

PENGENALAN BAHASA BASIC

2.1. Apakah Bahasa Basic Itu?


Bahasa Basic adalah salah satu bahasa komputer
tingkat tinggi, karena bahasa Basic berorientasi terhadap
masalah yang harus diselesaikan oleh komputer.

Bahasa komputer yang berorientasi terhadap


masalah lebih mudah untuk dipelajari, karena perintah-
perintah yang dipergunakannya diambil dari bahasa
Inggeris yang sudah dikenal. Disamping itu bahasa ini
tidak terlalu terikat dengan komputer merk tertentu

Bahasa BASIC diciptakan dengan tujuan utama


sebagai bahasa awam media perantara antara pemakai
berinteraksi langsung dengan komputer. BASIC singkatan
dari Beginner's All purpose Symbolic Instruction Code.
Pencipta dari bahasa Basic adala John G. Kemeny, profesor
dari Darthmounth College dan Thomas E. Kurtz pada tahun
1960.

Bahasa BASIC sejak dari BASIC yang masih standar,


telah dikembangkan sedemikian pesatnya. Dewasa ini telah
banyak jenis dan versi dan perkembangan bahasa BASIC.

Jenis dari bahasa BASIC diantaranya :


- Applesoft BASIC
- CBASIC
- GBASIC
- MBASIC
- BASICA
- BASIC ISAM
- Dan lain-lain.
BASICA adalah jenis bahasa BASIC yang dikembangkab
oleh perusahaan perangkat lunak Microsoft Corp. BASICA
dikembangkan untuk microprocessor Intel 8086, 80286,
dan 80386. Sistem operasi IBM PC DOS dan MS-DOS merupakan
sistem informasi yang dibuat untuk microprocessor
tersebut. Ciri-ciri dari sistem operasi IBM PC-DOS adalah
dengan bentuk tampilan.
The IBM Personal Computer DOS
Version 3.30 (C)Copyright International Business Machine Corp 1981, 1
(C)Copyright Microsoft Corp 1981, 1986
A>
Bentuk "A>" menunjukkan bahwa posisi sekarang berada
di sistem operasi IBM PC-DOS atau MS-DOS. BASICA dapat
dipanggil dalam keadaan ini.

2.2. Memanggil BASIC


Untuk dapat menjalankan program-program yang
dibuat dengan bahasa BASIC, maka interpreter BASIC
harus sudah dipindahkan terlebih dahulu ke memori
komputer.

7
Pemrograman Basic
Caranya :
¯ A>basica <enter>

akan tampak dilayar :


The IBM Personal Computer Basic
Version A3.30 Copyright IBM Corp. 1981, 1982, 1983, 1984, 1985, 19
60225 Byte free
Ok

1LIST 2RUN 3LOAD 4SAVE 5CONT

Setelah interpreter BASICA ini dipanggil dari diskette


dan telahmasuk ke dalam memori komputer, akan tampak
tulisan mengenai versi dari bahasa BASICA yang digunkan,
hak cipta pembuatnya, tahun, sisa memori komputer dan
yang terakhir adalah tulisan "OK". Tulisan "OK"
menunjukkan BASICA telah siap menterjemahkan program-
program yang akan dibuat atau yang akan dijalankan.

2.3. Mengoperasikan Program BASIC


Setelah interpreter BASIC dipanggil dan
terlihhat tulisan "OK", berarti interpreter BASIC siap
menterjemahkan perintah-perintah bahasa BASIC dan
prosesnya.

Dalam mengoperasikan (memberikan instruksi)


bahasa BASIC dikenal dua mode yaitu :

1. Mode langsung (Direct Mode/Immediate Mode)


Pada mode ini pemberian instruksi BASIC pada
komputer dituliskan langsung (tanpa nomor baris)
akibatnya perintah langsung dilaksanakan oleh komputer
dan keluarannya dapat langsung diperoleh. Jadi pada
mode langsung ini komputer seolah-olah dipakai sebagai
kalkulator biasa saja.
Contoh :
PRINT 2*2 <enter>
4 <------- hasil kali 2 dengan 2
OK

? 4/2
2 <------- hasil bagi 4 dengan 2
Perintah PRINT dapat diganti dengan "?".

2. Mode tidak langsung (Inderect Mode/Programming Mode)

Dengan mode ini, perintah-perintah BASIC


tersusun menurut baris-baris yang diberi nomor. Kumpulan
perintah ini disimpan didalam memori komputer. Untuk
mengeksekusi (menjalankan) perintah-perintah ini,
dapat digunakan perintah RUN dengan cara mengetiknya
atau menekan tombol F2 saja.

Contoh :

10 A=10 <enter>
20 B=15 <enter>
30 C=A+B <enter>
40 PRINT A,B,C <enter>
45 END
RUN <enter>
10 15 25
8
Pemrograman Basic

2.4. Bentuk Program BASIC


Untuk mempelajari suatu program komputer dengan
berhasil, pertama kali yang harus diketahui adalah
bagaimana struktur program tersebut. Suatu program yang
ditulis dengan bahasa Basic terdiri dari kumpulan
statement. Tiap-tiap statement ditulis diawali oleh suatu
nomor baris atau nomor statement.

Bentuk program BASIC secara skematis dapat terlihat


seperti dibawah ini :

+-----------------------------+
¦ A ¦ B ¦ C ¦
+-----------------------------+
Keterangan :

A. Nomor Baris (line number)

- Setip statement/instruksi mempunyai nomor baris,


bila tidak ada nomor baris, maka instruksi tidak
dapat dilanjutkan kedalam memory komputer dan
pelaksanaannya akan langsung dikerjakan segera setelah
menekan tombol enter atau return.

Contoh :

40 PRINT A,B,C

Jadi perlu diingat bahwa antara nomor baris


dengan pernyataan BASIC harus diberi spasi.

- Nomor baris dapat dipilih secara bebas tetapi


harus berupa bilangan positif.
- Suatu nomor baris bisa juga terdiri dari 2
statement atau lebih dengan dipisahkan oleh tanda baca
titik dua (:), hal ini akan menghemat penggunaan
memory.

Contoh :
10 A=10 : B=15 : C=A+B : PRINT A,B,C <enter>
20 END

- Program/instruksi disusun menurut nomor baris


dari kecil kebesar.

- Nomor baris boleh dimasukkan tidak berurutan,


dimana komputer akan mengurutkan nomor baris secara
otomatis dari kecil ke besar.

Contoh penulisan yang salah :

40PRINT A,B,C

40 PRINTA,B,C
Sedang contoh penulisan lain yang benar adalah :

40 PRINT A, B,C
40 PRINT A, B, C
30 C = A + B
30 C =A + B
Akan tetapi bentuk diatas tidak enak dipandang.
9
Pemrograman Basic
B. Statement (instruksi)
Statement adalah instruksi untuk komputer
yang berada dalam suatu program.
- REM - STOP - FOR
- LET - END - NEXT
- INPUT - READ - IF
- PRINT - DATA - RESTORE
- GOTO - DIM - GOSUB, DLL

C. Pengolahan
Pengolahan sebagai tujuan ditulisnya
statement diatas. Tanpa suatu pengolahan tertentu
tidak mungkin dituliskan statement-statement diatas.
Komputer akan menyatakan salah pada program yang telah
disusun apabila penulisan statement tersebut tanpa
mempunyai tujuan pengolahan.

Bentuk pengolahan tersebut bisa berupa :


- variabel
- expression/rumus/formula
- numeric/konstanta
- string/karakter
- function (unsur bahasa BASIC)

Unsur bahasa (function) dalam ANSI BASIC, yaitu :


- ABS - INT
- ATN - LOG
- ASC - RND
- CHR$ - SGN
- COS - SIN
- COT - SQR
- DET - TAB
- EXP - TAN
Dari keterangan A, B, dan C diatas dapat
disimpulkan bahwa program BASIC terdiri dari serangkaian
baris-baris yang berisi nomor baris, statement dan
ungkapan pengolahan dimana komputer akan melaksanakan
perintah-perintah yang ada pada nomor baris tersebut
secara berurutan menurut nomor barisnya dari kecil ke
besar.

2.5. Konsep Dasar Basic


2.5.1. Bilangan (Konstanta)

Suatu bilangan kwantitas yang ditunjukkan


dalam bahasa Basic disebut sebagai angka atau
konstanta numerik.

Bilangan dapat dinyatakan dengan dua cara :


¯ Bilangan bulat (Integer Constant), yaitu :
semua bilangan tanpa titik desimal.

Contoh :
5, 9, 200, 313, -25 dll

10
Pemrograman Basic
¯ Bilangan pecahan (Real Constant), yaitu :
bilangan yang mempunyai titik desimal.
Contoh :
5.50, 19.99, -17.75 dll
Peraturan penulisan bilangan diatas didalam
program BASIC dapat dinyatakan :
a. Tanda baca koma (,) ditukar dengan tanda
baca titik (.) pada bilangan pecahan.

b. Panjang bilangan berkisar antara 6 sampai 16


digit tergantung versi BASIC yang digunakan paja
jenis komputer itu.

c. Suatu bilangan akan dianggap positif


apabila didepan bilangan tersebut dibubuhi tanda
plus (+) atau sama sekali tidak didahului tanda
apa-apa dan bilangan akan dianggap negatif
apabila didahului oleh tanda minus (-).

d. Nol (0) didepan titik desimal tidak akan dicetak.


- Jika melebihi kemampuan suatu jenis
komputer, bilangan tersebut akan dijadikan
bilangan eksponen. Eksponensial itu dapat positif
atau negatif tetapi tidak boleh mempunyai desimal
point.

Untuk menghindari dari penulisan bilangan


yang terlalu panjang, komputer akan mencetak
bilangan eksponen, dimana basis 10 dirubah menjadi
notasi E.

Contoh :
1.2 x 10-12 menjadi 1.2 E -12
5.1 x 102 menjadi 5.1 E +02
84328763 menjadi 8.4 E +07
Batas kemampuan eksponen berkisar antara 10-100
hingga 10100.

Bilangan (Konstanta) dapat disimpan dalam bentuk :


¯ Integer.
Konstanta yang disimpan sebagai integer
mengambil tempat didalam memori sebanyak 2 byte.

¯ Single Precision (Presisi Tunggal).


Ciri-cirinya :
- dapat disimpan dalam memory sampai 7
digit.
- berbentuk bilang eksponensial (E)
dapat menampung pangkat maksimum/minimum
+38.
- diakhiri dengan tanda seru (!).
Contoh :
2.124537 E12
2752000
-1.9 E10
12.3!
¯ Double Precision (Presisi Ganda).
Ciri-cirinya :
- dapat ditulis dengan 7 digit atau lebih.
- dapat disimpan dalam memory sampai 17
digit dan dapat dicetak keluar hingga 16
11
Pemrograman Basic
digit.
- dapat berbentuk bilangan
eksponensial dengan lambang (D).
- diakhiri dengan tanda pagar (#).
Contoh :
297895872
347.0 #
-1.97 D15
1.233243789512 D20

2.5.2. String (karakter)

String adalah sederetan karakter (yaitu


dapat berupa huruf, bilangan atau karakter-karakter
khusus seperti+, -, 1, *, =, $ dan lain-lain).
Spasi juga digolongkan sebagai string. String
biasanya digunakan untuk menyajikan informasi yang
bukan numerik, misalnya : NAMA, ALAMAT, dan lain
sebagainya. String sering pula dipakai untuk
memberi judulbagi data output dan mencetak pesan-
pesan.

Berikut ini adalah contoh beberapa string :

Institute $ 19.50
Pesawat 3735490
x1 = Jawabnya Adalah :
Ketik Satu Angka Untuk C :
Anda Ingin Mencoba Lagi
Catatan :

Angka 3735490 tidak merupakan suatu besaran


numerik bila ditulis sebagi string.
Jika konstanta numerik dituliskan dengan
bentuk string tidak dapat dikenakan operasi
perhitungan (ALU).

2.5.3. Variabel
Suatu variabel adalah suatu nama yang
dapat menunjukkan/mewakili suatu string atau
numeric yang mempunyai harga berubah-berubah.

Variabel terbagi atas 2 macam :

¯ Variabel String
Variabel string adalah suatu nama yang
mewakili string/karakterdan mempunyai harga
atau nilai tidak tetap (berubah-ubah). Simbol
untuk variabel string harus merupakan atau
diawali dengan huruf (alphanumerik) diikuti oleh
tanda dollar ($) atau huruf diikuti angka dengan
tanda dollar ($).

Contoh :

A$, B$, C$, .............., Z$


A1$, A2$, A3$, ..........., A999$
Z1$, Z2$, Z3$, ..........., Z999$

¯ Variabel Numeric (Angka)


Variabel numeric adalah suatu nama yang
mewakili bilangan/angka dan mempunyai nilai
12
Pemrograman Basic
tidak tetap (berubah-rubah). Masing-masing
variabel numerik harus terdiri dari huruf atau
huruf diikuti oleh angka.

Contoh :
A, B, C, .............., Z
A1, A2, A3, ..........., A9999
Z1, Z2, Z3, ..........., Z9999

Seperti pada konstanta, variabel numerik juga


dapat dibagi atas 3 tipe sesuai dengan ketelitian
konstanta yang ditampungnya.

¯ Variabel Integer.
Ciri-cirinya :
- diakhiri dengan tanda persen(%)

Contoh :
A%
TOTAL%
DISKRIMINAN%
LUAS%

¯ Variabel Presisi Tunggal

Ciri-cirinya :
- diakhiri dengan tanda seru (!)
Contoh :
C!
UMUR!
SCORE!
HARGA!

¯ Variabel Presisi Ganda

Ciri-cirinya :
- diakhiri dengan tanda pagar (#)
Contoh :
JUMLAH#
X#
RADIUS#
LEBAR#

Tipe-tipe variabel dapat saja kita


definisikan terlebih dahulu dengan menggunakan
statement (pernyataan) : DEFINT, DEFSGN, DEFDBL, dan
DEFSTR.

Contoh :
10 DEFINT I
20 DEFINT I-N
30 DEFSGN A-C,X
40 DEFDBL X-Z
50 DEFSTR A,D
Penjelasan :

- Pada statement nomor 10, semua variabel yang


huruf awalnya I akan diperlakukan sebagai variabel
integer.

- Pada statement nomor 20, semua variabel yang


huruf awalnya I, J, K, L, M, N akan diperlakukan
13
Pemrograman Basic
sebagai variabel integer.
- Pada statement nomor 30, semua variabel yang
huruf awalnya A, B, C, X akan menjadi variabel
numerik berpresisi tunggal (single precision).

- Pada statement nomor 40, semua variabel yang


huruf awalnya X, Y, Z akan menjadi variabel
numerik berpresisi ganda (double precision).

- Pada statement nomor 50, semua variabel yang


huruf awalnya A dan D diperlakukan sebagai
variabel string.

2.5.4. OPERATOR.

Adalah tanda-tanda baca yang digunakan


untuk merangkaikan suatu bilangan dengan bilangan
lain atau suatu variabel dengan variabel yang
lain, sehingga menghasilkan suatu perumusan.

Jenis-jenis dan kegunaan operator :

1. Operator Arithmatic (Operasi Perhitungan)

adalah operator untuk menunjukkan operasi


aritmatika seperti : penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian dan pemangkatan.

Operator-operator itu antara lain :

¯ Penjumlahan : +
¯ Pengurangan : -
¯ Perkalian : *
¯ Pembagian : /
¯ Perpangkatan : ^ atau ** atau
Hirarki Operasi :
urutan-urutan yang terlebih dahulu
dikerjakan oleh komputer didalam operasi
perhitungan.

Hirarki operasi tersebut adalah :


1. ^ atau ** atau (Perpangkatan)
Setiap operasi perpangkatan diselesaikan
pertama kali.

2. * dan / (Perkalian dan Pembagian)


Operasi ini dikerjakan setelah operasi
perpangkatan selesai dilaksanakan. Kedua
operasi ini mempunyai kedudukan yang sama,
dimana tanda operasi yang terlebih dahulu
ditemui akan segera dikerjakan.

3. + dan - (Penjumlahan dan Pengurangan)


Operasi ini dikerjakan terakhir. Kedua
operasi ini mempunyai kedudukan yang sama,
dimana tanda operasi yang terlebih dahulu
ditemui akan segera dikerjakan.

4. ( ) (tanda kurung buka/tutup)


Jika kita menginginkan operasi tertentu,
tidak mengikuti hirarki dari suatu operasi
maka dapat digunakan sepasang tanda kurung.
Apabila dalam suatu perhitungan terdapat
beberapa tanda kurung maka pengerjaan
perhitungan dimulai dari pasangan tanda kurung
yang terletak paling dalam.
Penggunaan tanda kurung ada aturannya,
14
Pemrograman Basic
karena ketidak seimbangan jumlah tanda kurung
kiri dan kanan akan mengakibatkan kesalahan
(error).

Didalam sekelompok hirarki yang sama, operasi


dilakukan dari kiri kekanan.

Bentuk Operasi Perhitungan dalam Bahasa Basic


adalah:

+-----------+
Rumus : ¦ V = Exp ¦
+-----------+
Dimana : V = Variabel
Exp = Expresion / rumus
Contoh :
A = B + C

V = Exp

Contoh pemakainnya :
¯ tn+1 t**(n+1)
¯ 2(a/b)1/3 2*(a/b)**(1/3) atau 2*(a/b)^(1/3)
Latihan :
225

2ab - r 1/4
t = --- ------
c+1 7(p+q)
2 + ab

3 - 2

Kebalikan :
F = a + 2*b / c ** .5

-(a+2) * (b/c) ** .5

2. Operator Relational (Operasi Perbandingan)


berfungsi untuk menyatakan operasi
pencabangan atau perbandingan yang dinyatakan
dalam suatu kondisi.

Kondisi-kondisi ini dapat diasumsikan


kedalam beberapa macam tanda-tanda baca
(operator).

Tanda-tanda itu antara lain :

¯ sama dengan ( = )
¯ tidak sama dengan ( >< atau <>
)
¯ lebih kecil dari ( < )
¯ lebih kecil atau sama dengan ( <= )
¯ lebih besar dari ( > )
¯ lebih besar atau sama dengan ( >= )
3. Operator Logika
Berfungsi untuk menunjukkan hubungan logika
antara dua buah elemen.
15
Pemrograman Basic

Operator-operator itu antara lain


¯ NOT
¯ AND
¯ OR
¯ dll
2.6. Command (perintah) Penunjang Bahasa BASIC

2.6.1. SAVE

Gunanya : untuk menyimpan program Basic


kedalam media penyimpanan.

Perintah SAVE ini dapat kita laksanakan


dengan mengetik kata SAVE atau dengan menekan
tombol F4.

Contoh :

a) SAVE"A:COBA" <enter>
maka program coba akan disimpan ke disket
pada drive A dengan nama arsip(file) :
COBA.BAS. Setelah proses ini selesai
dilaksanakan oleh komputer, pada layar akan
tampil kata "OK".
BAS adalah kata yang diberikan secara
otomatis oleh komputer untuk menandakan bahwa
isi file tersebut adalah program BASIC.

b) SAVE"B:TEST" <enter>
program disimpan pada disket di drive B
dengan nama file TEST.BAS.

2.6.2. LOAD
Gunanya : untuk memanggil program yang telah
disimpan, dari disket untuk
dimasukkan ke memori komputer.

Perintah LOAD ini dapat dipanggil dengan


menekan tombol F3 atau boleh saja diketik.

Jika perintah ini selesai dilaksanakan,


komputer akan menampilkan kode "OK"
Contoh :
a) LOAD"A:COBA" <enter>
b) LOAD"B:TEST" <enter>

2.6.3. LIST

Gunanya : untuk menampilkannya atau mencetak


list program ke layar monitor.

Perintah LIST ini dapat diketik atau


dipanggil dengan menekan tombol F1.

Contoh :
a) LIST

Akan menampilkan seluruh isi programdari


awal sampai akhir. Apabila program cukup
panjang, maka bagian program yang telah
ditampilkan lebih dahulu akan tergulung keatas
layar.
16
Pemrograman Basic

Control + Numlock : Untuk menghentikan penggulun


gan secara sementara.
Seandainya ingin melanjutkan lagi
penggulungan, tekanlah sembarang kunci.

Control + Break : Untuk menghentikan


penggulungan
dan tak ingin melanjutkannya.

b) LIST -40
Akan menampilkan isi program dari baris
awal hingga baris 40

c) LIST 160-
Akan menampilkan isi program dari baris
160 hingga baris terakhir.
d) LIST 40-160
Akan menampilkan isi program dari baris 40
sampai baris 160.

Bila kita ingin agar isi program tidak


ditampilkan ke layar, akan tetapi langsung diketik
di printer maka perintah LIST diubah menjadi
LLIST.

2.6.4. RUN
Gunanya : Perintah untuk komputer agar
menjalankan program.

2.6.5. AUTO

Gunanya : Agar secara automatis mengeluarkan


nomor baris

2.6.6. RENUM

Gunanya : Menomorkan kembali baris-baris program

2.6.7. CLS (Clear Screen) / HOME

Gunanya : Membersihkan layar monitor dan


menempatkan cursor pada posisi ujung
kiri atas layar monitor.
2.6.8. NEW
Gunanya : mengosongkan isi memori komputer
untuk membuat program Basic baru.

2.6.9. KILL / ERASE


Gunanya : untuk menghapus suatu file yangada
didiskette.

Contoh :
a) KILL "A:COBA.BAS <ENTER>
Akan menghapus suatu file COBA.BAS yang
ada didrive A.

b) KILL "B:TEST.BAS <ENTER>


Akan menghapus suatu file COBA.BAS yang
ada didrive B.
17
Pemrograman Basic

c) KILL "B:*.BAK <ENTER>


Akan menghapus semua file didrive B yang
berekstensi BAK.

2.6.10. DELETE
Gunanya : untuk menghapus baris program yang
ditandai dengan nomor tertentu.

Contoh :
a) DELETE 10 <ENTER>
baris nomor 10 akan terhapus (hilang
dari memori).

atau dengan mengetikan nomor baris saja


kemudian tekan ENTER.

Misal : 10 <ENTER>
b) DELETE 10-50 <ENTER>
menghapus baris nomor 10 sampai 50.
2.6.11. EDIT

Gunanya : untuk memperbaiki kesalahan pengetikan.

Contoh :
a) EDIT 30
Maka pada layar tampil baris program nomor
30. Selanjutnya gerakkan kursor ketempat
penulisan yang ingin diperbaiki.

b) EDIT 30-80
Maka akan tampil baris program nomor 30 s/d
80 untuk selanjutnya diperbaiki.

2.6.12. FILES
Gunanya : untuk memperagakan spesifikasi files
yang ada dalam sebuah disket pada
monitor.

Contoh :
a) FILES <ENTER>
Maka semua nama file yang ada pada disket
di drive A akan ditampilkan ke layar.

b) FILES "B: <ENTER>


maka semua nama file yang ada pada disket
didrive B akan ditampilkan ke layar.

c) FILES "B:*.COM <ENTER>


maka semua nama file yang berakhiran COM
pada disket didrive B akan ditampilkan ke layar.
d) FILES "A:COBA.* <ENTER>
maka semua file di drive A yang nama awalnya
COBA dan berakhiran apa saja akan
diperagakan ke layar.

18
Pemrograman Basic

BAB III
INSTRUKSI-INSTRUKSI DALAM BASIC PROGRAMMING

3.1. REM atau REMARK Statement

Digunakan untuk menyatakan suatu nota atau catatan


bagi user (pembuat program), tapi ia tidak diproses oleh
komputer.

Untuk beberapa type komputer tertentu tanda petink


tuggal (') dapat digunakan sebagai statement REM.

Contoh :

10 REM contoh penggunaan Rem statement


20 ' Contoh pengunaan Rem statement

3.2. PRINT Statement


Digunakan untuk mencetak hasil pengolahan komputer
(output) kelayar monitor.
Bentuk umun :
PRINT [variabel ]
[string ]
[expression]
[numeric ]
[fucntion ]
[space ]

Contoh :

a. PRINT variabel

10 REM *** PRINT VARIABEL ***


20 LET X = 1000
30 LET X$ = "VARIABEL STRING DALAM PRINT"
40 PRINT X
50 PRINT X$
60 END
b. PRINT string

10 REM *** PRINT STRING/CHARACTER ***


20 PRINT "CONTOH PRINT STRING"
30 PRINT "STRING HARUS BERADA DIDALAM TANDA PETIK ("
")"
40 END
c. PRINT expression
10 REM *** PRINT EXPRESSION ***
20 PRINT "CONTOH PRINT EXPRESSION"
30 PRINT (5+2)*7/7^2
40 END
d. PRINT numeric

10 REM *** PRINT NUMERIC ***


19
Pemrograman Basic
20 PRINT "CONTOH PRINT NUMERIC"
30 PRINT 5
40 END
e. PRINT function

10 REM *** PRINT FUNCTION ***


20 PRINT "CONTOH PRINT FUNCTION"
30 PRINT ABS(-75)
40 END
f. PRINT space/blank

10 REM *** PRINT SPACE/BLANK) ***


20 PRINT "CONTOH PRINT SPACE/BLANK"
30 PRINT "LONCAT 1 BARIS"
40 PRINT
50 PRINT "SETELAH 1 BARIS KOSONG"
60 PRINT
70 PRINT
80 PRINT "SETELAH 2 BARIS KOSONG"
90 END
Note : Banyaknya baris kosong tergantung dari banyaknya
instruksi print pada setiap nomor baris.

PENGGUNAAN TANDA-TANDA BACA PADA PRINT STATEMENT


Tanda baca yang biasanya dipakai bersamaan dengan
print statement adalah :

¯ Tanda Petik (" ")

Fungsinya :
- Untuk membatasi permulaan dan
akhir dari suatu penulisan string/karakter.

- Tanda petik tidak akan dicetak sebagai


hasil pengolahan, melainkan segala sesuatu yang
terdapat tanda petik adalah hasil yang akan
dicetak.

- Suatu karakter yang terdapat setelah tanda


petik akan dicetak sebagai karakter pertama dari
karakter berikutnya.

Contoh :

10 PRINT "SAYA MAHASISWA AMIK"

¯ Tanda Koma (,)

Fungsinya :
- Untuk membatasi atau sebagai tanda pemisah
dari setiap ZONE pada layar monitor.

- Setiap ZONE terdiri dari 16 karakter


- Komputer yang mempunyai kapasitas layar 64
karakter setiap baris, terdiri dari 4 ZONE.

- Komputer yang mempunyai kapasitas layar 80


karakter setiap baris, terdiri dari 5 ZONE.

Contoh :
10 REM *** PRINT DENGAN TANDA KOMA ***
20
Pemrograman Basic
20 PRINT "ZONE 1","ZONE 2","ZONE 3","ZONE 4","ZONE
5"
30 PRINT "A","B","C","D","E"
40 END
¯ Tanda Titik Koma (;)
Fungsinya :
- Untuk penggabung dari beberapa hasil yang
diinginkan, dimana hasil yang dicetak akan
tepat bersebelahan.

Contoh :

10 REM *** PRINT DENGAN TITIK KOMA ***


20 PRINT "A";"B";"C";"D";"E"
30 PRINT "F";"G";"H";"I";
40 PRINT "J";"K";"L";"M";"N"
50 END
- Tanda titik koma yang mengakhiri suatu
nomor baris (nomor baris 30 diatas) berarti
instruksi PRINT pada nomor baris 40 hasilnya
adalah sebagai kelanjutan dari hasil instruksi
PRINT pada nomor 30.

3.3. END Statement

Digunakan untuk mengakhiri suatu program atau bagian


dari program.

Contoh :
10 REM *** END STATEMENT ***
20 PRINT "HASIL PRINT STATEMENT HANYA PADA BARIS 20 SAJA"
30 END
40 PRINT "INSTRUKSI INI TIDAK AKAN DIKERJAKAN"
50 END

3.4. STOP Statement


Digunakan untuk memberhentikan program ditempat
tertentu sesuai dengan keinginan kita. Statement ini
ekivalen dengan Statement GO TO yang mengontrol program
untuk pergimenuju Statement END. Statement ini terdiri
dari nomor statement yang diikuti dengan kata kunci STOP.
Antara Statement STOP dan END terdapat perbedaan.
Statement STOP dapat berada dimana saja dalam suatu
program BASIC, sedangkan END tidak dapat diletakkan
disembarang tempat tetapi hanya diakhir program. Jadi
statement END hanya boleh ada 1 buah dalam sebuah
program.

LATIHAN :

a) 10 X = 44 : Y = 7 : Z = 9
20 PRINT X;Y;
30 PRINT X * Y, Y
40 PRINT Z,X
50 END
RUN
4728 7
9 4
b)10 PRINT "BILANGAN","KWADRATNYA"
20 B = 5
21
Pemrograman Basic
30 PRINT B,B*B
40 END

RUN
BILANGAN KWADRATNYA
5 25
c) 10 X=4 : Y=7 : Z = 9
20 PRINT X
30 PRINT Y;
40 PRINT X;" TIDAK SAMA DENGAN ";Z
50 END
RUN
4
74 TIDAK SAMA DENGAN 9

d) 10 X = 20
20 Y = 15
30 PRINT X,Y;X
40 PRINT "Z = X*Y BERARTI Z = ";X*Y
50 PRINT "X = ";X,"Y = ";Y,"Z = ";Z
60 END
RUN
20 1520
Z = X*Y BERARTI Z = 3000
X = 20 Y=15 Z = 300
e) Buatlah sebuah output yang bentuknya seperti :
Besar pinjaman dan Bunganya setelah 4 bulan
adalah Rp. 108243.2,-
Jika diketahui : M = 100000 B = 2% N = 4 bulan
P = M x (1+B)N

Jawab :

10 M=100000 : B=0.02 : N = 4
20 P = M * (1+B)**N
30 PRINT "Besar Pinjaman dan Bunganya setelah";N
;"bulan"
40 PRINT "adalah Rp. ";P;",-"
50 END
f) Suatu perusahaan komputer bermaksud untuk mencatat
sisa persediaan komputer yang dimilikinya.
Buatlah program komputer untuk mencetak sisa
persediaan serta nilai totalnya. Data masukkannya adalah
:
- Jumlah komputer mula-mula = 5 unit
- Jumlah komputer masuk/beli = 7 unit
- Jumlah komputer keluar/jual = 9 unit
- Harga komputer perunit = Rp. 1500000

Persediaan Beli Jual Persediaan Nilai


Mula-mula Akhir Total
5 7 9 3 Rp. 4500000,-
Jawab :

10 JKM = 5 : JKB = 7 : JKJ = 9 : H = 1500000


20 PA = JKM + JKB - JKJ
30 NT = PA * H
40 PRINT "--------------------------------- "
22
Pemrograman Basic
50 PRINT "PERSEDIAAN","BELI","JUAL","PERSEDIAAN","NILAI"
60 PRINT "MULA-MULA",,,"AKHIR","TOTAL"
70 PRINT "--------------------------------- "
80 PRINT JKM,JKB,JKJ,PA,"RP.";NT;",-"
90 END
PERINTAH MASUK

Ada 3 cara untuk memasukkan data kedalam komputer.

a. Data yang hendak diolah dilampirkan didalam program


sehingga proses pengolahan tidak diganggu dengan pemasukkan
data, ini dikenal dengan (monolog).

b. Data yang hendak diolah baru dimasukkan kedalam komputer


pada saat dia dibutuhkan yaitu saat proses pengolahan
berlangsung.

c. Data disimpan sebagai File didiskette dan pada saat


dibutuhkan baru dipindahkan kekomputer.

PERINTAH PEMASUKAN SECARA MONOLOG.


1. LET Statement

Digunakan untuk menunjukkan/menentukan suatu proses, isi


harga atau nilai dari suatu variabel numerik atau variabel
string.

Untuk variabel string boleh berisi numerik atau


alphanumeric akan tetapi harus diletakkan dalam quotation
mark atau tanda petik dua (" ").

Sifat dari ststement LET ini adalah OPTIONAL, artinya


boleh ditulis boleh juga tidak.
Bentuk umum :
+-------------------+
¦ LET [var. = exp.] ¦
+-------------------+
Dimana : var. = variabel name
exp. = expression/rumus/formula
exp. = bilangan/number
exp. = variabel name
Contoh :
10 REM *** CONTOH PENGGUNAAN STATEMENT LET ***
20 LET A = 20
30 LET B = 1100
40 LET C = A + B
50 LET A$ = "LET STATEMENT DALAM VARIABEL STRING"
60 LET B$ = A$ + "HARUS DIDALAM TANDA PETIK"
70 D = 1
80 E = 2
90 F = D + E
100 PRINT C
110 PRINT B$
120 PRINT F
130 END
RUN

2. READ dan DATA Statement


Statement ini digunakan untuk membaca data dari data
statement setiap kali program dijalankan.

Data statement ini harus memberikan harga variabel yang


23
Pemrograman Basic
disebutkan pada READ data statement.
Bentuk Umum :
+----------------------------+
¦ READ VAR1, VAR2, ..., VARn ¦
+----------------------------+
Keterangan :
- variabel bisa variabel numeric/string
- setiap variabel penulisannya harus dibedakan
yaitu : untuk variabel numerik/string

READ data Statement selalu digunakan bersama dengan data-


data statement.

Contoh :

a. 10 REM READ STATEMENT


20 READ A,B$
30 PRINT A;" DAN";B$;" ADALAH DATA YANG TERDAPAT PADA
NOMOR
BARIS 40"
40 DATA 101,AMIK
50 END
b. 10 READ A,B
20 DATA 13,5
30 LET C = A+B
40 PRINT C
50 END
c. 10 READ X,Y Note : Komputer kehilangan data,
untuk
20 PRINT X;Y mengatasi ini maka
dipakai
30 DATA 103 RESTORE Statement.
40 END
OUT OF DATA

d. 10 DATA 4,7 e. 10 READ A,B


20 READ A,B 20 LET A = A+1
30 PRINT A 30 PRINT A
40 LET A = B 40 LET A = A+1
50 PRINT A 50 PRINT A
60 PRINT B 60 LET A = A+B
70 END 70 PRINT A
80 DATA 3,7
90 END
3. RESTORE Statement
Statement ini dipakai untuk membaca data yang sama
berulang-ulang.
Dimana variabel yang dipakai pada instruksi READ pertama
akan sama nilainya dengan variabel-variabel yang dipakai
pada instruksi READ selanjutnya (setelah memasukan
instruksi RESTORE).
Contoh :
a. 10 REM 'CONTOH PENGGUNAAN STATEMENT RESTORE'
20 READ X$,Y
30 RESTORE
40 READ A$,B
50 PRINT X$,Y
60 PRINT A$,B
70 PRINT "X$, Y DAN A$, B MEMPUNYAI NILAI YANG SAMA"
80 DATA AMIK,1995,STMIK,1995
90 END
24
Pemrograman Basic

b. 10 READ A,B,C
20 ..........
80 RESTORE
90 READ W,X,Y,Z
100 .......
200 1,2,3,4,5,6,7
Keterangan :
Pada instruksi READ pertama pada nomor baris 10
mengakibatkan nilai variabel A=1, B=2 dan C=3. Pada
instruksi READ kedua nomor baris 90 mengakibatkan
nilai variabel W=1, X=2, Y=3, dan Z=4.
Jika RESTORE Statement tidak ada pada baris 80
maka variabel W=4, X=5, Y=6, dan Z=7.

PERINTAH PEMASUKAN SECARA DIALOG

1. INPUT Statement
Statement ini dipakai untuk memasukkan data harga dari
suatu variabel, string/numeric secara manual (melalui
keyboard). Komputer akan melaksanakan instruksi ini dengan
meminta data. Setelah data dimasukkan baru komputer akan
melanutkan pelaksanaan program.

Contoh :

a. 10 PRINT "HALO ! SIAPAKAH NAMA MU";


20 INPUT NAMA$
30 PRINT "SENANG SEKALI BERKENALAN DENGAN ANDA"; NAMA$;
", BERAPAKAH USIA MU";
40 INPUT USIA
50 PRINT USIA; "! USIA SAYA DUA TAHUN LEBIH TUA, YAITU ";
USIA+2
60 END
Apabila kita ketik RUN, maka akan tampak pada layar
suatu
tanda tanya (?).
Halo ! Siapakah Nama Mu? Devi
Senang sekali berkenalan dengan anda Devi,Berapa Usiamu?
20
20 ! Usia saya dua tahun lebih tua, yaitu 22
b. 10 INPUT ; "HASIL DARI :", A
20 INPUT "+", B
30 PRINT "=", A+B
40 END
RUN
HASIL DARI : 3
+6
=9
c. 10 INPUT ; "HASIL DARI :"; A
20 INPUT "+"; B
30 PRINT "="; A+B
40 END
RUN
HASIL DARI :? 3
+? 6
=9

25
Pemrograman Basic

BAB 4

PERINTAH OPERASI PENGENDALIAN

4.1. Percabangan Tak Bersyarat (Pemindahan kontrol)

Statement ini ini dipakai untuk mengatur dan


memindahkan instruksipengolahan dari suatu nomor baris
kebagian yang lain sesuai dengan nomor baris yang
dinyatakan oleh GOTO Statement tersebut.

Bentuk Umum :
+------------------+
¦ GOTO Nomor Baris ¦
+------------------+
Contoh :

a. 10 REM CONTOH GOTO STATEMENT


20 PRINT "SETELAH PROSES NOMOR BARIS INI, KEMUDIAN
NOMOR"
BARIS 50"
30 GOTO 50
40 PRINT "SETELAH PROSES BARIS INI PROGRAM HARUS
SELESAI"
45 GOTO 70
50 PRINT "SETELAH BARIS 50 PROSES LAGI BARIS 40"
60 GOTO 40
70 END
RUN

SETELAH PROSES NOMOR BARIS INI, KEMUDIAN NOMOR BARIS 50


SETELAH PROSES NOMOR BARIS 50 PROSES LAGI BARIS 40
SETELAH PROSES BARIS INI PROGRAM HARUS SELESAI

b. 10 LET A = 5 c. 10 PRINT "SATU"


20 LET B = 8 20 GOTO 40
30 PRINT A 30 PRINT "DUA"
40 GOTO 70 40 PRINT "TIGA"
50 PRINT B 50 END
60 PRINT "BASIC"
70 END
d. 10 PRINT "SATU" e. 10 A = 5
20 GOTO 10 20 B = 3
30 PRINT "DUA" 30 C = A+B
40 PRINT "TIGA" 40 B = C+1
50 END 50 PRINT C,B
60 GOTO 30
70 END
4.2. Percabangan Bersyarat

Statement ini dipakai untuk menyatakan suatu kondisi


26
Pemrograman Basic
atau menguji nilai dari suatu variabel, dimana berdasarkan
kondisi tersebut akan dilakukan proses-proses tertentu.
Bentuk Umum :
+ + [nomor baris]
¦= variabel¦ [rumus]
¦< rumus ¦ [variabel = variabel]
IF [Variabel] ¦<= numeric ¦ THEN [variabel < rumus ]
¦> string ¦ [variabel <= numeric ]
¦>= space ¦ [variabel > string ]
+ + [variabel >= space ]
+---------------------------------+
Relational Operator
Ketentuan :
1. Apabila kondisi IF terpenuhi maka proses akan
dilanjutkan pada ungkapan yang terdapat dibelakang THEN
Statement.

2. Apabila kondisi tidak terpenuhi, maka proses akan


dilanjutkan pada baris setelah IF Statement.

Contoh :

10 REM CONTOH IF-THEN STATEMENT


20 X = 20
30 Y = 15
40 IF X = Y THEN 60
50 IF Y < X THEN 80
60 PRINT "BARIS INI TIDAK AKAN DIPROSES KARENA X >< Y"
70 GOTO 110
80 Z = 5
90 IF Z = X - Y THEN A = X + Y + Z
100 PRINT "NILAI A=";A
110 END
RUN

NILAI A = 40

Selain dapat berpasangan dengan THEN, IF Statement bisa


juga berpasangan dengan statement-statement lain seperti
dengan :
LET Statement, GOTO Statement dan GOSUB Statement.
Bentuk Umum :

IF kondisi GOTO nomor baris


IF kondisi LET proses
IF kondisi GOSUB nomor baris/subroutine
(proses subroutine harus diakhiri RETURN
statement)

Beberapa jenis komputer memperbolehkan pemakaian ELSE


statement setelah IF-THEN statement.

ELSE Statement berfungsi untuk menyatakan ungkapan


apabila kondisi dari IF tidak terpenuhi.

Jika ELSE statement tidak dituliskan berarti proses


pengerjaannya akan terus kepada baris setelah atau
dibawah IF Statement.

Bentuk Umum :

[nomor baris]
[rumus]
[variabel = variabel]
[variabel < rumus ]
IF --- THEN --- ELSE [variabel <= numeric ]
[variabel > string ]
27
Pemrograman Basic
[variabel >= space ]
Contoh :

10 REM "CONTOH PENGGUNAAN ELSE STATEMENT"


20 A = 5
30 IF A < 5 THEN 90 ELSE 60
40 PRINT "BARIS INI TIDAK AKAN DIKERJAKAN KARENA ADA
ELSE
STATEMENT"
50 GOTO 90
60 PRINT "BARIS INI DIKERJAKAN KARENA A TIDAK < 5"
70 A = A + 5
80 PRINT "NILAI A = ";A
90 END
PEMAKAIAN OPERATOR LOGICA PADA PERCABANGAN BERSYARAT.
Contoh :

1. AND

10 READ NAMA$, JENIS$, UMUR


20 IF NAMA$ = "X" THEN END
30 IF UMUR >= 20 AND JENIS$ = "PRIA" THEN PRINT NAMA$,
JENIS$, UMUR
40 GOTO 10
50 DATA ANITA,WANITA,23,RUDI,PRIA,25
60 DATA ERNI,WANITA,15,ANTO,PRIA,18
70 DATA X,A,O:'DATA SEMU
Keterangan :

- Dalam pemakaian "AND" program akan memenuhi jika


dan hanya jika kedua kondisi terpenuhi/benar.

- Apabila program memenuhi persyaratan kedua


kondisi (kondisi sebelum dan sesudah AND)

2. OR

10 READ NAMA$,JENIS$,UMUR
20 IF NAMA$ = "X" THEN END
30 IF UMUR >= 20 OR JENIS$ = "PRIA" THEN PRINT NAMA$,
JENIS$,UMUR
40 GOTO 10
50 DATA ANITA,WANITA,23,RUDI,PRIA,25
60 DATA ERNI,WANITA,15,ANTO,PRIA,18
70 DATA X,A,O:'DATA SEMU
Keterangan :

- Dalam pemakaian "OR" boleh salah satu yang


memenuhi atau benar, maka dengan sendirinya yang
lain akan memenuhi.

3. NOT

10 READ NAMA$,JENIS$,UMUR
20 IF NAMA$ = "X" THEN END
30 IF NOT UMUR >= 20 OR JENIS$ = "PRIA" THEN PRINT
NAMA$,
JENIS$, UMUR
40 GOTO 10
50 DATA ANITA,WANITA,23,RUDI,PRIA,25
60 DATA ERNI,WANITA,15,ANTO,PRIA,18
70 DATA X,A,O:'DATA SEMU
10 READ NAMA$,JENIS$,UMUR
20 IF NAMA$ = "X" THEN END
30 IF NOT UMUR >= 20 AND JENIS$ = "PRIA" THEN PRINT
28
Pemrograman Basic
NAMA$
JENIS$, UMUR
40 GOTO 10
50 DATA ANITA,WANITA,23,RUDI,PRIA,25
60 DATA ERNI,WANITA,15,ANTO,PRIA,18
70 DATA X,A,O:'DATA SEMU
Keterangan :

- Dapat dipakai bersama dengan "AND" atau "OR"


- Memenuhi jika kondisi tidak memenuhi/benar.
DATA SEMU :

- Dipakai sebagai batasan agar jangan terjadi


kelebihan data.
PRINT TAB :
- Untuk membuat tabulasi atau untuk menempatkan
suatu karakter pada kolom yang dinyatakan oleh
statement tab.

Bentuk Umum :

No-baris PRINT TAB(konst-1);(var-1);TAB(konst-


2);(var-2);...

4.3. Percabangan Majemuk

Statement ini memungkinkan program melakukan


Percabangan keberapa no baris tertentu, tergantung kepada
kondisi yang disyaratkan oleh variabel numerik atau
expression yang tertera setelah statement ON.

Bentuk Umum :

ON [variabel numerik] GOTO no.b1, no.b2, ..., no.bn


[exp.]

Ketentuan :

- Variabel numeric harus bilangan bulat.


- Expression, jika hasil dari expression bukan
merupakan bilangan bulat komputer akan merobah
menjadi bilangan bulat.
- Harga n = jumlah nomor baris.
Keistimewaan ON-GOTO Statement adalah menyingkatkan
penggunaan IF-THEN Statement.

Contoh :

IF A = 1 THEN 50
IF A = 2 THEN 100
IF A = 3 THEN 150
Ditulis dengan ON-GOTO statement menjadi :

ON A GOTO 50,100,150
Variabel A mempunyai nilai 1, 2, dan 3 dengan demikian
nomor baris yang ditunjukkan GOTO harus ada 3 (tiga)
juga. Pelaksanaan proses diatas adalah
instruksi0instruksi yang terdapat pada nomor baris 50 dan
seterusnya akan dilaksnakan jika nilai variabel A = 1,
apbila nilai A = 2 maka akan dilaksanakan proses yang
berada pada nomor baris 100 dan apabila nilai A = 3 maka
pelaksaan proses akan beralih pada nomor baris 150.

Contoh :
29
Pemrograman Basic
5 REM CONTOH PEMAKAIAN ON GOTO STATEMENT
10 PRINT "BAHASA PEMROGRAMAN YANG SEDANG KITA PELAJARI"
20 PRINT " 1. FORTRAN"
30 PRINT " 2. BASIC "
40 PRINT " 3. COBOL "
50 PRINT
60 INPUT "MASUKKAN PILIHAN ANDA (1-3)", PILIH
70 ON PILIH GOTO 300,400,500
80 '
90 PRINT "HANYA BOLEH MEMILIH HINGGA 3"
100 GOTO 60
110 PRINT
300 PRINT "SALAH, BUKAN FORTRAN !":GOTO 60
400 PRINT "BENAR, BAHASA BASIC !":END
500 PRINT "SALAH, BUKAN COBOL !":GOTO 60

5 REM CONTOH PEMAKAIAN ON GOTO STATEMENT


10 PRINT "MENU PILIHAN"
20 PRINT "1. LUAS PERSEGI PANJANG"
30 PRINT "2. LUAS SEGITIGA"
40 PRINT "3. ISI KUBUS"
50 PRINT "4. SELESAI"
60 INPUT "PILIHAN [1..4] :";PIL
70 ON PIL GOTO 80,130,180,220
80 INPUT "PANJANG :";P
90 INPUT "LEBAR :";L
100 LP = P * L
110 PRINT "LUAS PERSEGI PANJANG = ";LP
120 GOTO 10
130 INPUT "TINGGI :";T
140 INPUT "ALAS :";A
150 LS = 0.5 * T * A
160 PRINT "LUAS SEGITIGA = ";LS
170 GOTO 10
180 INPUT "SISI KUBUS :";S
190 ISI = S*S*S
200 PRINT "ISI KUBUS :';ISI
210 GOTO 10
220 END

4.4. Subrutin Dengan Gosub-Return Statement.

Pada dasarnya instruksi GOSUB hampir sama dengan


instruksi GOTO yaitu memindahkan pengerjaan proses ke nomor
baris yang ditunjukkan GOTO atau GOSUB Statement.

Perbedaan yang terdapat antara kedua statement ini adalah :

1. GOTO Statement memindahkan kenomor baris yang


bukan subrutin.
2. Sedangkan GOSUB Statement memindahkan proses ke
nomor barisyang merupakan subrutin, dimana akhir
subrutin harus diakhiri oleh RETURN Statement.

Bentuk Umum :
GOSUB nomor-baris.

Cara Kerjanya :

GOTO Statement :
Nomor baris yang ditunjukkan oleh GOTO statement
akan diproses, sampai kenomor baris terakhir dan tidak
akan kembali ke nomor baris yang terdahulu bila tidak
diketemukan istruksi GOTO kembali.

GOSUB Statement :
Nomor baris yang ditunjukkan oleh GOSUB statement
30
Pemrograman Basic
akan diproses, kemudian nomor baris berikutnya,
sampai menemukaninstruksi RETURN, dan seterusnya
komputer akan kembali mengerjakan instruksi pada
nomor baris yang berada dibawah GOSUB.

31
Pemrograman Basic
Contoh Pelaksanaan proses dalam program buta :

GOTO : GOSUB :
10 GOTO 60 ------> : 10 GOSUB 60 --->
:
20 ............... : -----> 20 ...........
:
30 ............... : : 30 GOSUB 100..-->:
:
40 ............... : : ---> 40 ........... :
:
50 ............... : : : 50 END........ :
:
: <-- 60 ........<------ : : : 60 'SUBRUTIN 1 <-:-
+
: 70 ............... : : 70 ........... :
: 80 ............... : : 80 ........... :
: 90 ............... :<---- 90 RETURN :
v 100 .............. : 100 'SUBRUTIN 2 <-+
: 110 ...........
: 120 ...........
:<--130 RETURN
Contoh :

10 PRINT "MENCARI KELILING LINGKARAN"


20 GOSUB 200
30 PRINT "KELILING = ";KELL
40 END
200 INPUT "JARI-JARI = ";R
210 KELL = 3.14 * 2 * R
220 RETURN

4.5. Percabangan Majemuk dengan ON GOSUB Statement

Pada prinsipnya statement ON GOSUB ini juga sama dengan


statement ON GOTO, yaitu merupakan instruksi untuk
mengatur proses kesatu bagian program.
Dimana proses ini merupakan lompatan yang berurutan
sesuai dengan kondisi/nilai dari variabel dibelakang
statement ON.

Perbedaan yang menyolok antara kedua statement ini


adalah :

1. Pada ON GOSUB Statement lompatan harus ke


nomor baris yang merupakan subroutine (dilengkapi
dengan statement Return).

2. Pada ON GOTO Statement lompatan proses akan


ditunjukkan ke nomor baris yang bukan Subroutine.

Bentuk Umum :

ON ... GOSUB nb1, nb2,...,nbm

Keterangan :

x : Numerik variabel
nb1,.. : Nomor baris.
(instruksi-instruksi pada nomor baris
akan dikerjakan berurutan sesuai dengan
nilai variabel x).

32
Pemrograman Basic
Contoh :
10 REM ** (CONTOH PEMAKAIAN ON-GOSUB
STATEMENT)
20 FOR I = 1 TO 5
30 ON I GOSUB 100,200,300,400,500
40 NEXT I
50 END
100 PRINT "NILAI I SAMA DENGAN ";I
110 RETURN
200 PRINT "NILAI I SAMA DENGAN ";I
210 RETURN
300 PRINT "NILAI I SAMA DENGAN ";I
310 RETURN
400 PRINT "NILAI I SAMA DENGAN ";I
410 RETURN
500 PRINT "NILAI I SAMA DENGAN ";I
510 RETURN

BAB V

PERULANGAN

Proses perulangan (loop) adalah proses yang mengerjakan satu


atau lebih statement lainnya secara berulang-ulang.

5.1. FLAG DAN COUNTER

5.1.1. FLAG (Bendera) atau DUMMY (Data Semu)

Flag atau Dummy dipakai sebagai batasan


agar janganterjadi kelebihan data /Out Of Data (
Suatu berita kesalahan).

Cara mengatasi hal ini adalah dengan


menggunakan suatu bilangan misalnya, 999 sebagai
bendera (flag), tanda berakhirnya data.

Perhatikan program berikut ini :

5 S = 0
10 DATA 3,5,7,999
20 READ X
30 IF X = 999 THEN 60
40 LET S = S + X
50 GO TO 20
60 PRINT S
70 END
Hasilnya = 15
5.2.1. COUNTER (Penghitung)

Penggunaan data semu untuk memberitahu


komputer bahwa data yang dibaca atau akan
diproses sudah berakhir sering digunakan jika
jumlah data yangakan dibaca tidak diketahui.

Apabila kita ingin mengetahui jumlah data


yang akan diproses dapat diketahui dengan pasti
dengan menggunakan pencacah (counter).

Pencacah (Counter) : adalah sebuah variabel


yang nilainya bertambah atau berkurang satu
setiap kali pembacaan/pemrosesan data yang
dilakukan.

Pada program ini C digunakan sebagai counter.


33
Pemrograman Basic
Setiap kali statement LET C = C + 1 dilaksanakan,
harga C bertambah dengan 1.

10 DATA 2,5,7,13,999
20 LET C = 0
30 REM LOOP
40 READ X
50 IF X = 999 THEN 70
60 LET C = C + 1
70 GO TO 40
80 PRINT C
90 END
Contoh :
10 CLS
20 REM ** CONTOH PENGGUNAAN DUMMY DAN COUNTER **
30 REM ** PROGRAM MENCARI TINGGI RATA-RATA **
40 REM ** HARGA AWAL **
50 JLH.SISWA = 0 : TOT.TINGGI = 0
60 PRINT "MENCARI TINGGI RATA-RATA SISWA SUATU KELAS"
70 PRINT
80 READ NAMA$,TINGGI
90 IF NAMA$ = "X" THEN 140
100 JLH.SISWA = JLH.SISWA + 1
110 TOT.TINGGI = TOT.TINGGI + TINGGI
120 PRINT NAMA$, TINGGI; "cm."
130 GOTO 80
140 TINGGI.RATA2 = TOT.TINGGI / JLH.SISWA
150 PRINT
160 PRINT "TINGGI RATA-RATA = "; TINGGI.RATA2; "cm."
170 END
180 '
190 DATA SUSI,155,HUSNI,160,ITA,165
200 DATA MIMI,167,KURNIA,172,AGUS,170
210 DATA X,0 :'DATA SEMU

5.2. STATEMENT FOR-NEXT dan WHILE-WEND

Pernyataan perulangan FOR...NEXT serupa dengan


pernyataan WHILE...WEND yaitu untuk melakukan pengulangan
terhadap pernyataan atau sekumpulan pernyataan tertentu
didalam suatu program. Perbedaan diantara keduanya ialah :

FOR...NEXT

Banyak pengulangan
tergantung kepada nilai
awal, nilai akhir dan
penambahan / pengurangan
dari variabel counternya.
WHILE WEND
Pengulangan dilakukan
terus selama kondisi
didalam <ekspresi>
dipenuhi/benar.
5.2.1. STATEMENT FOR..NEXT
Statement FOR dan NEXT adalah dua
statement yang berpasangan, yang artinya kedua-
duanya harus digunakan bersama-sama. Bila statement
FOR digunakan tetapi statemen NEXT tidak digunakan
makan akan terjadi kesalah "FOR Without NEXT".
Sebaliknya bila statement NEXT digunakan tetapi
statement FOR tidak digunakan, maka akan terjadi
kesalahan "NEXT Without FOR". Statement yang
akan diproses berulang-ulang adalah statement-
statement yang diletakkan diantara statement FOR
dan Statement NEXT.
34
Pemrograman Basic

FOR...
Statement 1 + bagian yang akan diproses beru-
Statement 2 ¦ lang-ulang.
Statement 3 +
NEXT
Kumpulan statement yang terletak diantara
pernyataan FOR dan NEXT sering disebut badan LOOP,
akan dilaksanakan berulang-ulang. Pengulangannya
tergantung kepada nilai awal, nilai akhir serta
penambahan /pengurangan variabel pencacah.

Bentuk Umum :
FOR <variabel> = <x> TO <y> [STEP
<z>]
...
...
NEXT [<variabel][,<variabel> ...]

Keterangan :
- Melakukan pelaksanaan berulang (loop) dari
pernyataan/sekumpulan pernyataan tertentu yang
diawali oleh FOR dan diakhir dengan NEXT
dalam sebuah program. Banyak pengulangan
bergantung kepada nilai-nilai <x>, <y> dan <z>.

- <Variabel> merupakan pencacah dan hanya


dapat berupavariabel berjenis bilangan bulat
atau berpresesi tunggal, serta tidak boleh
berupa jajaran variabel (array).

- <x>, <y>, <z> masing-masing dapat berupa


ekspresi numerik berjenis bilangan bulat atau
berpresisi tunggal.

<x> = nilai awal pencacah


<y> = nilai akhir pencacah
<z> = penambahan, bila <z> bernilai positip.
= pengurangan, bila <z> bernilai negatip.
= 1 jika penambahan STEP tidak digunakan.
- Setiap penyataan NEXT dilaksanakan, nilai
<variabel> akan bertambah (atau berkurang) sesuai
dengan nilai <z>. Pelaksanaan program akan
keluar dari loop, jika nilai <variabel> lebih
besar (atau kecil) daripada nilai <y>.

35
Pemrograman Basic
- Jika <variabel> pada pernyataan NEXT tidak
digunakan, maka pelaksanaan loop akan lebih cepat.
Namun, <variabel> pada pernyataan NEXT
tersebut harus digunakanbila kita melakukan
percabangan keluar dari suatu jaringan
FOR...NEXT.

Diagram alir dari pernyataan FOR...NEXT dapat


digambarkan sebagai berikut :

I% = X,Y,Z

Badan Loop

Contoh : A

10 FOR I% = 1 TO
10 STEP 2
20 PRINT I%;
30 NEXT I%
40 END
RUN
1 3 5 7 9
Contoh : B

5 I% = 1
10 IF I% > 10
THEN GOTO 50
20 PRINT I%
30 I% = I% +
2
40 GOTO 10
50 END
RUN
1 3 5 7 9
Sebenarnya program A tersebut dapat dituliskan
dengan cara lain seperti program B. Tentu saja
program yang menggunakan perintah FOR...NEXT
menjadi lebih sederhana.

Perulangan dapat berupa perulangan positip,


perulangan negatip dan perulangan jamak adalah
sebagai berikut :

1. Perulangan positip

Perulangan positip adalah perulangan dengan


peningkatan (increment) positip atau dengan kata
lain perulangan mulai dari hitungan kecil ke
hitungan yang lebih besar.

Contoh :

10 FOR I% = 1 TO 5 10 FOR I% = 1 TO 5
20 PRINT I%; 20 PRINT I%;
30 NEXT I% 30 NEXT I%
40 END 40 PRINT I%
RUN 50 END
1 2 3 4 5 RUN
1 2 3 4 5 6
(ketika keluar dari badan
loop nilai I% lebih besar
dari nilai akhir
pencacah)

36
Pemrograman Basic

Contoh Program yang lebih komplek :

_ Untuk menghitung Nilai Kombinasi R orang


dari sejumlah N orang yang tersedia. ( Koefisien
Binomial nCr ).

Rumus kombinasi yang dipergunakan :

n!
nCr =
r! (n-r)!
Penyelesaian :
1. Hasil perhitungan Koefisen Binomial
diberikan ke variabel NCR.
2. Berikan nilai N dan R. Nilai N, R harus
positip dan R harus lebih kecil dari N.
3. Hitung N!
4. Hitung R!
5. Hitung (N-R)!
6. Kombinaskan hasil langkah-langkah diatas
untuk menghitung nCr.

37
Pemrograman Basic
Program :
10 CLS
20 'PROGRAM MENGHITUNG KOEFISIEN BINOMIAL [NCR]
30 'MENGGUNAKAN STATEMENT FOR...NEXT
40 '
50 'BACA NILAI N DAN R
60 INPUT "MASUKAN NILAI N DAN R [N>R]";N,R
70 '
80 'MENGHITUNG FAKTORIAL N [N!]
90 NFAK = 1
100 FOR K=2 TO N
110 NFAK = NFAK * K
120 NEXT K
130 '
140 'MENGHITUNG FAKTORIAL R [R!]
150 RFAK = 1
160 FOR K=2 TO R
170 RFAK = RFAK * K
180 NEXT K
190 '
200 'MENGHITUNG FAKTORIAL (N-R) [(N-R)!]
210 NRFAK = 1
220 FOR K=2 TO (N-R)
230 NRFAK = NRFAK * K
240 NEXT K
250 '
260 NCR = NFAK/(RFAK*NRFAK)
270 '
280 'MENCETAK HASIL
290 PRINT
300 PRINT "NILAI N = ";N
310 PRINT "NILAI R = ";R
320 PRINT
330 PRINT "KOEFISIEN BINOMIALNYA =";NCR
340 END

2. Perulangan Negatif

Perulangan negatip yaitu perulangan dari


(FOR) nilai ungkapan yang lebih besar ke (TO)
yang lebih kecil dengan langkah pertambahan
(STEP) yang negatip.

Contoh :

10 FOR I=5 TO 0 STEP -1


20 PRINT I;
30 NEXT I
40 END
RUN
5 4 3 2 1 0
3. Perulangan Jamak/perulangan bertingkat

Perulangan jamak/perulangan
bertingkat/perulangan bersarang (nested loops)
adalah perulangan satu di dalam perulangan
lainnya yang menggunakan lebih dari sebuah
statement FOR...NEXT.

Perulangan/percabangan untuk keluar dari


badan loop boleh dilakukan, tetapi untuk masuk
kedalam suatu badan loop tidak diperbolehkan .
Syarat-syarat penempatan perulangan jamak di
dalam program harus memenuhi aturan-aturan
tertentu.

+-- FOR I = +-- FOR I = +- FOR B =


38
Pemrograman Basic
¦+- FOR J = ¦+- FOR J = ¦+ FOR J =
¦¦+ FOR B = ¦¦+ FOR B = ¦¦ .
¦¦¦ . ¦¦¦ . ¦¦ .
¦¦¦ . ¦¦¦ . ¦+ NEXT J
¦¦¦ . ¦¦¦ . ¦ .
¦¦+ NEXT B ¦¦+ NEXT B ¦ .
¦+- NEXT J ++- NEXT J ¦+ FOR I =
+-- NEXT I +- NEXT I ¦¦ .
¦¦ .
¦¦ .
¦+ NEXT I
+-
NEXT B
(a) (b) (c)
benar salah benar

+- FOR B = +- FOR I = +- FOR I =


¦+ FOR J = ¦+ FOR J = ¦+
FOR J =
¦¦ . ¦¦ . ¦¦ .
¦+ NEXT J ¦¦ ¦¦ .
¦ . +++-IF...THEN
+++>PRINT
¦+ FOR I = ¦¦+ NEXT J ¦¦+
NEXT J
++ NEXT B ¦+- NEXT I ¦+-
NEXT I
+ NEXT I ¦ ¦
+-> PRINT +-- GOTO
(d) (e) (f)
salah benar salah

Contoh :

10 PRINT "N","PANGKAT 2","PANGKAT 3","PANGKAT 4"


20 FOR N=1 TO 10
30 PRINT N,
40 FOR P=2 TO 4
50 PRINT N^P,
60 NEXT P
70 PRINT
80 NEXT N
90 END

5.2.2. STATEMENT WHILE...WEND

Statemen WHILE...WEND adalah statemen yang


berpasangan. Statemen WHILE dengan pasangannya
statemen WEND. Statement WHILE digunakan untuk
memproses terus semua statemen diantara statement
WHILE dan statemen WEND, bilamana kondisi pada
statemen WHILE terpenuhi.

Diagram alir dari pernyataan "WHILE...WEND"


ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Contoh :

a. 10 X = 0
20 WHILE X <= 5
39
Pemrograman Basic
30 X = X + 1
40 PRINT X
50 WEND
60 END
b. 10 DEFINT A-Z
20 I = 1
30 WHILE I <= 5----------------- +
40 J = 1 ¦
50 WHILE J <= I -----+ ¦
60 PRINT "*"; ¦ ¦
70 J = J + 1 ¦ ¦
80 WEND -----+ ¦
90 I = I + 1 ¦
100 PRINT ¦
120 WEND------------------------ +
RUN
*
* *
* * *
* * * *
* * * * *

BAB VI

A R R A Y

6.1. Pengertian Array


ARRAY adalah kumpulan dari elemen-elemen/data-data
sejenis (numerik/karakter) yang mempunyai satu nama
variabel. Variabel yang dipakai untuk menyimpan elemen-
elemen data ini mempunyai susunan/urutan dinamakan
variabel-array.
Bentuk Umum :
V(s)

Ket :
V = Variabel array
s = Subscript/elemen.
Subscript (ukuran) untuk variabel Array dapat berupa
subscript 1 (satu) dimensi atau subscript 2 (dua)
dimensi. Array 1 dimensi dapat didefinisikan sebagai kolom
atau baris data sedangkan Array 2 dimensi adalah matrik
yang mempunyai kolom dan baris.

Yang dimaksud dengan dimensi adalah banyaknya subscript


yang menyusun variabel array tersebut.

Contoh array 1 dimensi : Contoh array 2 dimensi :

A(1) ---> 1 baris A(1,1) ---> 1 baris, 1 kolom


X(5) ---> 5 baris, 1 kolom B(2,3) ---> 2 baris, 3 kolom
XY(3)---> 3 baris, 1 kolom C(5,4) ---> 5 baris, 4 kolom
Terdiri 1 Subscript Terdiri 2 Subscript

Array 2 dimensi dapat terdiri dari kolom dan baris :


¦ 1 ¦ 2 ¦ 3 ¦ 4 ¦ ---> kolom
----+----+----+----+----¦
1 ¦ ¦ ¦ ¦ ¦
40
Pemrograman Basic
----+----+----+----+----¦
2 ¦ ¦ ¦ ¦ ¦
----+----+----+----+----¦
3 ¦ ¦ ¦ ¦ ¦
----+----+----+----+----¦
¦
Baris

Dapat ditulis dalam variabel array :

x(4,5) atau (I,J)


Nama variabel untuk Array dapat dipilih bebas, asalkan
jenis variabel yang dipakai dibedakan atas datanya
(numeric atau variabel).

Contoh variabel numeric ; Contoh variabel karakter ;

A(X,Y) --> menyimpan data A$(X,Y) --> menyimpan data


numerik karakter.

Contoh :
10 P = 6
20 P = 30
30 PRINT P
RUN

3
Untuk menghindari hilangnya nilai suatu variabel maka
sebaiknya memakai ARRAY.

Contoh :
10 DATA 3,5,6
20 FOR I = 1 TO 3
30 READ A(I)
40 NEXT I
50 PRINT A

6.2. Cara Menyediakan Tempat Untuk Array Dalam Memory Komputer

Untuk program-program BASIC yang memakai variabel ARRAY


ini, maka dibutuhkan pemesanan tempat terlebih dahulu
sebelum data-data bersangkutan disimpan pada masing-
masing subscript.
Contoh :
10 FOR I = 0 TO 12
20 A(I) = I + I
30 PRINT A(I);
40 NEXT I
RUN
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Subscript out of range in 20
Tanpak bahwa program tersebut masih mengandung
kesalahan "Subscript out of range" pada baris 20. Jika
Anda lihat nilai A(I) yang tercetak terakhir adalah 20 dan
ini merupakan nilai A(I) untuk I = 10. Ketika program
tersebut melanjutkanperhitungan untuk I = 11, bukan
nilai A(11) yang tercetak tetapi pesan yang menunjukkan
adanya kesalahan pada baris 20. Pesan tersebut menyatakan
bahwa pada baris 20 terjadi kesalahan karena indeks
variabel A(I) terlalu besar (lebih besar dari 10) yaitu
11.
41
Pemrograman Basic
Untuk mengatasi hal ini, Anda harus menggunakan
pernyataan DIM sebelum jajaran variabel yang bersangkutan
digunakan.

¯ DIM (Dimension) Statement


Instruksi untuk menyediakan tempat didalam memory
guna menampung/menyediakan tempat untuk data-data
variabel ARRAY.

Bentuk Umum untuk Array satu dimensi :


DIM [variabel(ukuran)],... ,[variabel(ukuran)]
[Numeric/variabel]
[ expression ]

Bentuk Umum untuk ARRAY dua dimensi :


DIM variabel(baris,kolom),..,variabel(baris,kolom)

Contoh : (array 1 dimensi)


Misalkan data-data numeric x = 25 buah, y = 50
buah, dan data-data karakter z = 100 buah.
Maka cara penulisan program untuk menyediakan
tempat didalam memorynya adalah :

10 DIM X(23), Y(50)


20 DIM Z$(100)
30 END
RUN

Komputer akan menyediakan tempat dalam memory untuk x


= 25 buah, y = 50 buah, dan untuk z = 100 buah.
Contoh : (array 2 dimensi)
Misalkan data-data numeric merupakan suatu
tabel, dimana tabel ini berisikan 5 buah data dalam
1 baris dan dibagi menjadi 5 kolom. Sedangkan untuk
data-data karakternya terdiri dari 3 buah data dalam
satu baris dibagi menjadi kolom.
Maka cara membuat program Basicnya adalah :
10 DIM X(100,5)
20 DIM Y$(25,3)
30 END
RUN

Komputer akan menyediakan tempat dalam memory untuk X


= 500 buah (100*5), yang lokasi-lokasinya terdiri
dari 100 baris dan 5 kolom perbaris.

Sedangkan untuk Y$ = 75 buah (25*3), yang


lokasi-lokasinya terdiri dari 25 baris dan 3 kolom
perbaris.

6.3. Cara Menyimpan Data Dalam Memory


Tempat yang telah disediakan dalam memory dengan
mempergunakan DIM statement tidak mempunyai arti sama
sekali, apabila tidak dipergunakan yaitu (tidak memasukkan
data kedalam tempat yang telah tersedia tersebut). Untuk
menunjang terlaksananya penyimpanan data-data suatu array
diperlukan instruksi-instruksi :

_ READ-DATA Statement
_ FOR-NEXT Statement
42
Pemrograman Basic
_ OPTION BASE Statement

¯ OPTION BASE Statement


Digunakan untuk menyatakan nilai indeks terkecil
suatu jajaran Array.

Bentuk Umum :
OPTION BASE n

Keterangan :

- n hanya dapat bernilai 0 atau 1. Jika


pernyataan OPTION BASE tidak digunakan, maka
nilai indeks terkecil dianggap = 0

- Jika digunakan, pernyataan ini harus


dituliskan sebelum pernyataan DIM.

Contoh :
10 OPTION BASE 0
20 DIM A(3,3)
30 END
RUN

Memory komputer akan menyediakan tempat sebagai berikut :


+-----------------------+
¦ 0,0 ¦ 0,1 ¦ 0,2 ¦ 0,3 ¦
+-----+-----+-----+-----¦
¦ 1,0 ¦ 1,1 ¦ 1,2 ¦ 1,3 ¦
+-----+-----+-----+-----¦
¦ 2,0 ¦ 2,1 ¦ 2,2 ¦ 2,3 ¦
+-----+-----+-----+-----¦
¦ 3,0 ¦ 3,1 ¦ 3,2 ¦ 3,3 ¦
+-----------------------+
10 OPTION BASE 1
20 DIM A(3,3)
30 END
RUN

Memory komputer akan menyediakan tempat sebagai berikut :


+-----------------+
¦ 1,1 ¦ 1,2 ¦ 1,3 ¦
+-----+-----+-----¦
¦ 2,1 ¦ 2,2 ¦ 2,3 ¦
+-----+-----+-----¦
¦ 3,1 ¦ 3,2 ¦ 3,3 ¦
+-----------------+

Contoh :

5 DIM A(12)
10 FOR I = 0 TO 12
20 A(I) = I + I
30 PRINT A(I);
40 NEXT I
RUN
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Akibat pernyataan DIM A(12) pada baris 5 tersebut,
maka indeks terbesar yang dapat anda gunakan bagi jajaran
variabel A adalah 12. Indeks terkecil yang dapat digunakan
suatu jajaran variabel adalah 0, sehingga seluruh
43
Pemrograman Basic
tempat yang disediakan BASIC bagi jajaran A adalah 13,
yaitu untuk A(0), A(1),...,A(12).

3 OPTION BASE 1
5 DIM A(12)
10 FOR I = 0 TO 12
20 A(I) = I + I
30 PRINT A(I);
40 NEXT I
RUN
Subscript out of range in 20
Komputer menyatakan adanya kesalahan "Subscript out
of range" pada baris 20, sebab anda mencoba memberi nilai
pada A(0),sedangkan anda telah menyatakan bahwa nilai
indeks terkecil bagi jajaran variabel A adalah 1.

44
Pemrograman Basic

BAB 7

FILE

FILE : Data-data yang direkam langsung pada disket/media


penyimpanan.

File terbagi atas 2 macam :


1. File Input : File darimana data akan
dibaca.
2. File Output : File yang menampung data
(yang direkam setelah diproses.

Berdasarkan cara pemrosesannya file terbagi


atas 2 kelompok :

1. File Urut.
File Urut (Sequential File) : File data yang proses
pengolahannya dilakukan secara berurut.

Ciri-cirinya :

- data yang akan direkam harus berurut, 1 record


setelah 1 record sebelumnya.

- pembacaan data yang telah direkam juga harus


berurutan, sesuai dengan urutan saat ia direkam.

- File urut lebih mudah membuatnya dibanding file acak,


tetapi proses perekamannya berjalan lebih lambat.

_ Statement-statement dan fungsi-fungsi yang dipakai


sehubungan dengan file urut, antara lain :

- OPEN
- INPUT
- WRITE
- EOF
- PRINT

_ Cara Kerjanya.

_ Membuka dan Menambah File

Digunakan Statement OPEN


Gunanya : Untuk membuka suatu file
sebelum file digunakan untuk INPUT, OUTPUT dan
APPEND

Bentuk Umum :

OPEN "MODE",(#No_File),"Nama File"

OPEN "Nama File" FOR MODE AS


(#No_file)

Ket :
- Mode "O" artinya kita membuka untuk
menyusun/membuat file sama dengan output.

- Mode "I" artinya kita membuka file


45
Pemrograman Basic
untuk dibaca.
- Mode Append artinya menambah data
setelah record terakhir dari file output.

Contoh :

OPEN "O",#1,"ALAMAT.DAT"

OPEN "ALAMAT.DAT" FOR APPEND AS #1

_ Membaca File dari file Urut

Digunakan Statement Input#


Gunanya : membaca variabel-variabel (berbentuk
field) dalam satu record dari suatu file urut.
Pembacaan berlangsung record per record.

Bentuk Umum :
INPUT #(No-file), (variabel)

Catatan : variabel = harus sama pada waktu membuat file

Contoh :

INPUT #1, NM$,AL$,PROP$

_ Merekam/Menulis File

Digunakan Statement WRITE


Gunanya : Merekam sejumlah nilai variabel kedalam
file urut. Setiap variabel dipisahi oleh tanda
koma (,) dan variabel string diapit oleh tanda
petik (").

Bentuk Umum :

Write #(no-file),(variabel)

Contoh :

WRITE #1,NM$,AL$,PROP$

Digunakan Statement Print#


Gunanya : menyimpan/merekam data kedalam file urut.

Bentuk Umum :

Print (#no-file), variabel

Contoh :

PRINT #1,NM$;AL$;PROP$
Keterangan : antar variabel yang akan direkam
harus dibatasi oleh tanda titik koma (;)
atau koma (,).

- Menutup File
Digunakan Statement CLOSE

46
Pemrograman Basic
Gunanya : mengakhiri aktipnya suatu file (menutup
file) yang telah dibuka oleh statement OPEN.
Bentuk Umum :

CLOSE #1
Ket : nomor file waktu menutup harus sama dengan
nomor file waktu membuka.

Statement EOF (End Of File)

Gunanya : Untuk menguji akhir dari File

Bentuk Umum :

EOF (no_file)

2. File Acak
File Acak (Random File) merupakan file data yang
diproses secara acak atau random sehingga untuk melakukan
pencaharian dapat dilakukan dengan lebih cepat.

47

Anda mungkin juga menyukai