Anda di halaman 1dari 14

BAB VI

PANCASILA SEBAGAI ETIKA

Oleh :
Febrina Indrasari, SH., MH Madiun, 22 Maret 2019
NIDN. 0008028802
Apa itu Etika?

Secara Etimologo -> Berasal dari kata Yunani “ethos”


1

Secara Harfiah -> adat kebiasaan, watak atau kelakuan


manusia 2

KBBI -> etika diartikan sebagai ilmu tentang apa yang baik 3
dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban (moral>
Pengertian Etika menurut Sudarminta, 1997

✔ Pertama, nilai-nilai dan norma-norma


moral yang menjadi pegangan hidup atau
sebagai pedoman penilaian
baik-buruknya perilaku manusia, baik
Lalu
bagaimana
secara individual maupun sosial dalam dengan
suatu masyarakat Pancasila
✔ Dua, kumpulan norma dan nilai moral
yang wajib diperhatikan oleh pemegang
profesi tertentu (Kode etik)
✔ Tiga, ilmu yang melakukan refleksi kritis
sebagai Etika
?
dan sistematis tentang moralitas
Etika Berdasar Pancasila

▰ Pancasila sebagai etika dalam arti nilai Pancasila nantinya terjabarkan ke dalam
norma –norma etik atau norma moral sebagai pedoman penyelenggaraan hidup
bernegara Indonesia.
▰ Nilai Pancasila menjadi salah satu sumber norma etik bernegara disamping nilai-nilai
agama.
▰ Tertuang dalam ketetapan MPR RI No VI/MPR/2001 bahwa Etika Kehidupan
Berbangsa sebagai rumusan yang bersumber dari ajaran agama khususnya yang
bersifat universal dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam
Pancasila sebagai acuan dasar dalam berfikir, bersikap dan bertingkah laku dalam
kehidupan bernegara.
▰ Apabila dikaitkan dengan 3 (tiga) pengertian etika di atas, Etika Kehidupan
Berbangsa termasuk dalam pengertian pertama
Etika Berdasar Pancasila

Etika Pancasila sebagai filsafat moral atau filsafat kesusilaan yang


berdasar atas kepribadian, ideologi, jiwa dan pandangan hidup bangsa
Indonesia (Sunoto, 1982)
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia.
Oleh karena itu di dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek
kehidupannya
Nilai Pancasila Menjadi Sumber Norma Etik

Pancasila sebagai dasar filsafat negara sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945
memiliki implikasi etis yakni sebagai sumber norma etik
Hakekat dari Pancasila adalah nilai (Kaelan, 2002) atau berupa jalinan nilai-nilai
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV
(HAS Natabaya, 2006).
Sebagai sistem nilai yang mendasar, abstrak dan universal, implikasi etis Pancasila adalah
menjadi basis moralitas dan haluan kebangsaan-kenegaraan
(Yudi Latif, 2011).
Karena nilai itu abstrak , supaya dapat bersifat operasional dan menjadi pedoman hidup,
nilai diwujudkan ke dalam norma
Dengan demikian nilai Pancasila perlu diwujudkan dalam norma moral dan hukum (Kaelan,
2013)
Nilai Pancasila Menjadi Sumber Norma
Etik

Pancasila sebagai dasar negara mempunyai implikasi yuridis dan etis


• Pancasila menjadi sumber norma hukum adalah implikasi yuridis
yuridis dari Pancasila dasar filsafat negara
• Pancasila menjadi sumber norma etik adalah implikasi etis dari
etis Pancasila dasar filsafat negara

Maka nilai Pancasila menjadi sumber norma etik bernegara. Nilai Pancasila terjabarkan kedalam norma etik
bernegara.

Seperti apakah norma etik bernegara yang bersumber pada nilai Pancasila?
Nilai Pancasila Menjadi Sumber Norma Etik
Kita pernah punya pengalaman yakni ketetapan MPR No II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengalaman
Pancasila atau Eka Prasetya Panca Karsa. Ketetapan itu dapat dipandang sebagai contoh norma etik bernegara
berdasarkan Pancasila

Berdasarkan ketetapan MPR No II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengalaman


Pancasila atau Eka Prasetya Panca Karsa tersebut , kita mengenal adanya butir-butir P4 yang
berjumlah 36 butir lalu berkembang menjadi 45 butir

Butir butir P4 itu merupakan contoh norma etik bernegara bersumberkan Pancasila , namun
dewasa ini telah menjadi pengalaman sejarah bangsa .

Karena ketetapan MPR RI No II/MPR/1978 tersebut telah dicabut dan tidak berlaku lagi
berdasar pada Ketetapan MPR No XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI
Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetia
Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Kembali Pancasila sebagai Dasar Negara
“ Apa yang salah dari norma etik
bernegara sehingga harus
dicabut
Etika Pancasila dalam Ketetapan MPR RI
No VI/MPR/2001

▰ Setelah vacum karena P4 dicabut pada tahun 1998, kehidupan berbangsa dan
bernegara tampaknya masih tetap membutuhkan norma etik bernegara
disamping norma hukum
▰ Ingat, negara modern butuh ‘the rule of law’ dan juga “the rule of ethics”
(Ashieddiqie. 2005)
▰ Maka lahirlah Etika Kehidupan Berbangsa yang ditetapkan oleh MPR melalui
Ketetapan MPR No VI/MPR/2001
▰ Dalam ketetapan tersebut dinyatakan bahwa Etika Kehidupan Berbangsa
merupakan rumusan yang bersumber dari ajaran agama khususnya yang bersifat
universal dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila
sebagai acuan dasar dalam berfikir, bersikap dan bertingkah laku dalam
kehidupan bernegara.
Etika Kehidupan Berbangsa

Isi Etika Kehidupan Berbangsa sebagaimana Maka lahirlah kode etik profesi yang secara harafiah
Ketetapan MPR No.VI/MPR/2001 bersifat garis berarti etika yang ditulis.
garis besar dan pokok pokok saja. Kode etik ibarat kompas yang memberikan atau
Tindak lanjut atau kaidah pelaksanaan dari menunjukkan arah bagi suatu profesi dan sekaligus
pokok-pokok etika ini adalah menjamin mutu moral profesi itu dalam masyarakat.
mengembangkannya ke dalam etika profesi, Tujuan kode etik ini adalah menjunjung tinggi
seperti etika profesi hukum, politik, ekonomi, martabat profesi atau seperangkat kaedah perilaku
kedokteran, guru, dan jurnalistik sebagai pedoman yang harus dipatuhi dalam
mengemban suatu profesi.
Kode Etik Profesi

✔ Kode Etik tidak hanya ada di masyarakat (infrastruktur) seperti kode etik
wartawan, kode etik guru, kode etik dokter, kode etik penyuluh pertanian.
✔ Kode etik juga perlu dibuat di tingkat suprastruktur (kelembagaan negara) .
Misalnya kode etik anggota MPR, kode etik Kepolisian Republik Indonesia , Kode
etik Pegawai Negeri, Kode etik Hakim
✔ Apabila kita menaati norma-norma etik bernegara termasuk kode etik profesi
yang berdasar Pancasila maka kita telah melakukan pengamalan Pancasila
secara subyektif
✔ Namun, apakah kode etik profesi yang ada di Indonesia sudah sejalan dengan
Etika Kehidupan Berbangsa? Apakah kode etik profesi itu sudah sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila sebagai sumber norma etik bernegara kita ?
Tugas

“ 1.

2.
Carilah sebuah kode etik profesi, misal kode
etik bidan atau kode etik anggota DPRD
Analisislah, apakah isi kode etik yang ada
tersebut sudah sesuai atau telah
mencerminkan nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan ?
3. Apa simpulan Anda tentang kode etik
tersebut ?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai