Hipotensi
Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di
bawah 90/60 mmHg. Hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat dialami oleh
siapa saja. Namun pada beberapa orang, hipotensi dapat menyebabkan pusing dan
lemas.
Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg.
Ketika tekanan darah berada di bawah rentang tersebut, maka seseorang dapat
dikatakan menderita hipotensi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, hipotensi
dapat menjadi gejala dari suatu penyakit yang sedang diderita.
B. Penyebab Hipotensi
Tekanan darah dapat berubah sepanjang waktu, tergantung kondisi dan aktivitas
yang dilakukan tiap orang. Kondisi ini merupakan hal yang normal, karena
tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pertambahan usia dan
keturunan. Tidak hanya pada orang dewasa, tekanan darah rendah juga bisa
terjadi pada anak-anak.
Selain itu, hipotensi juga bisa disebabkan oleh kondisi atau penyakit tertentu,
seperti:
9. Penyakit jantung
Terganggunya fungsi jantung menyebabkan jantung tidak dapat memompa
darah dengan baik ke seluruh tubuh, sehingga tekanan darah akan menurun. Salah
satu penyakit jantung yang bisa menyebabkan hipotensi adalah syok kardiogenik.
Selain karena beberapa faktor penyebab di atas, hipotensi dapat terjadi ketika
mengubah posisi dari duduk atau berbaring ke posisi berdiri. Jenis hipotensi
ini dikenal dengan hipotensi ortostatik atau hipotensi postural.
Hipotensi juga dapat terjadi saat seseorang berdiri terlalu lama hingga darah
menumpuk di bagian tungkai. Kondisi ini disebut juga neural mediated
hypotension (NMH). Sebagian besar penderita hipotensi jenis ini adalah
anak-anak.
C. Gejala Hipotensi
Meskipun tidak selalu menimbulkan gejala, kondisi hipotensi atau darah
rendah berisiko menimbulkan gejala sebagai berikut:
Pusing
Mual dan muntah
Lemas
Pandangan buram
Konsentrasi berkurang
Tubuh terasa tidak stabil
Pingsan
napas
D. Diagnosis Hipotensi
Hipotensi atau darah rendah dapat diketahui melalui pemeriksaan tekanan
darah. Dokter akan menggunakan alat pengukur tekanan darah atau
sfigmomanometer untuk mengukur tekanan darah.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan angka yang cukup rendah disertai
adanya gejala tertentu, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan
untuk mendeteksi kemungkinan kondisi atau penyakit tertentu yang
menyebabkan hipotensi. Pemeriksaan yang akan dilakukan dokter meliputi:
E. Pengobatan Hipotensi
Jika Anda mengalami hipotensi yang disertai gejala, tindakan pertama yang perlu
dilakukan adalah duduk atau berbaring. Posisikan kaki lebih tinggi dari jantung dan
pertahankan posisi tersebut selama beberapa saat. Jika gejala tidak juga mereda,
maka perlu dilakukan penanganan oleh dokter.
Pengobatan hipotensi ditentukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Tujuan
pengobatan adalah untuk meningkatkan tekanan darah, meredakan gejala yang
muncul, dan mengobati kondisi yang menyebabkan hipotensi.
Penanganan hipotensi yang utama adalah perubahan pola makan dan gaya hidup,
seperti:
F. Pencegahan Hipotensi
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi
gejala hipotensi, yaitu:
https://www.alodokter.com/hipotensi
Menghindari terlalu Tidak Menghindari
lama berdiri atau membungkuk atau mengangkat
duduk, dan mengubah posisi beban berat.
menghindari duduk tubuh secara tiba-
bersila. tiba.
Komplikasi Hipotensi
Pusing dan lemas yang disebabkan hipotensi berisiko menimbulkan cedera
pada penderita akibat terjatuh. Sedangkan hipotensi berat hingga
menimbulkan syok, dapat membuat tubuh kekurangan oksigen. Kondisi ini
berdampak pada terganggungnya fungsi berbagai organ, seperti otak dan
jantung.