Tekanan darah yang rendah dapat menurunkan kemampuan jantung untuk memompa darah.
Apabila tidak segera dilakukan pengobatan, kondisi ini bisa memicu penurunan fungsi organ
jantung dan berakhir menjadi penyakit jantung. Selain memicu penyakit jantung, tekanan
darah rendah berisiko tinggi menyebabkan stroke.
Selain memicu penyakit jantung, tekanan darah rendah berisiko tinggi menyebabkan stroke.
Kondisi ini terjadi ketika kurangnya suplai aliran darah ke otak, sehingga sel otak dapat
mengalami kerusakan dan menyebabkan fungsi otak terganggu
https://www.halodoc.com/artikel/tekanan-darah-rendah-atau-tinggi-manakah-yang-lebih-
berbahaya
Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa berbahaya. Tekanan darah rendah yang ekstrem
dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai syok, dengan gejala sebagai berikut:
3. Pingsan Kelelahan
4. Sulit berkonsentrasi
5. Mual.
PUCAT : Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah
yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh
tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/apa-penyebab-darah-rendah-tidak-bisa-naik-
tensinya
WAKTU EFEKTIF
PENYEBAB https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-hipotensi
OBAT https://www.alodokter.com/6-jenis-obat-darah-rendah-yang-perlu-diketahui
1. Midodrine
Namun, ada beberapa efek samping yang dapat muncul dari penggunaan obat ini,
seperti kesemutan, panas dingin, sulit buang air kecil, dan muncul ruam pada kulit.
2. Fludrocortisone
fludrocortisone juga dapat digunakan untuk mengobati hipotensi. Obat ini bekerja
dengan meningkatkan volume darah dan kadar garam dalam pembuluh darah,
sehingga jantung dapat memompa darah lebih kuat dan meningkatkan tekanan darah.
Fludrocortisone juga dapat menimbulkan efek samping, seperti sakit perut, jerawat,
muntah, dan gelisah.
3. Katekolamin
Katekolamin bisa membuat jantung berdetak lebih cepat dan pembuluh darah
menyempit, sehingga tekanan darah akan meningkat. Obat ini tersedia dalam bentuk
suntik dan hanya diberikan kepada penderita hipotensi akibat kasus berat, seperti syok
anafilaktik atau syok kardiogenik.
Ketika tubuh kekurangan cairan, volume darah pun dapat berkurang. Kondisi ini
dapat memicu terjadinya penurunan tekanan darah. Penurunan tekanan darah akibat
kekurangan volume darah biasanya terjadi pada kasus dehidrasi akibat diare atau
muntah terus-menerus.
Jika kondisi ini tidak terkendali dengan pemberian cairan lewat mulut, dokter akan
memberikan cairan infus untuk mengatasi dehidrasi yang terjadi dan mempercepat
proses pemulihan.
5. Transfusi darah
Pada kondisi hipotensi yang disebabkan perdarahan hebat, seseorang akan mengalami
penurunan volume dan aliran darah dalam tubuh. Hal ini berdampak pada
menurunnya tekanan darah secara drastis.
Apabila pasien kehilangan banyak darah yang menyebabkan kadar darah merah
atau hemoglobin berada di bawah 7–8 g/dL darah, dokter akan melakukan
prosedur transfusi darah.
Pemilihan jenis dan dosis obat darah rendah harus disesuaikan dengan kondisi
penderita. Itulah sebabnya, penderita harus memeriksakan diri terlebih dahulu ke
dokter agar mendapatkan obat-obatan obat yang sesuai.