ketika tekanan darah menunjukkan angka kurang dari 90/60 mmHg. Kondisi ini terkadang tidak
menunjukkan gejala, sehingga penderitanya tidak menyadari bahwa ia memiliki tekanan darah
rendah. Namun, pada sebagian kasus lainnya, orang yang menderita hipotensi mungkin akan
mengalami gejala saat serangan darah rendah muncul, seperti kelelahan, pusing, mual, dan
bahkan pingsan. Bahaya darah rendah umumnya dapat dicegah dengan perubahan gaya
hidup, pola makan, dan pengobatan yang tepat. Hal ini penting dilakukan sebab tekanan
darah rendah yang dibiarkan tanpa penanganan dapat memicu beragam gejala yang
mengarah ke komplikasi berbahaya. Hipotensi dapat terjadi karena beberapa faktor, termasuk
pertambahan usia dan keturunan. Selain itu, kehamilan, infeksi, dehidrasi, penyakit jantung,
1. Hipotensi Ortostatik
Hipotensi ortostatik merupakan serangan darah rendah yang terjadi saat seseorang tiba-tiba
berdiri dari posisi duduk, jongkok, atau berbaring. Saat tubuh menyesuaikan perubahan posisi
tersebut, seseorang mungkin akan merasa pusing atau berkunang-kunang selama beberapa detik.
Kondisi ini sangat umum terjadi pada para lansia, tetapi bisa juga terjadi pada orang dewasa
2. Hipotensi Postprandial
Hipotensi postprandial adalah kondisi tekanan darah rendah yang terjadi dalam waktu sekitar 1-2
jam setelah makan. Gejalanya bisa mirip dengan hipotensi ortostatik. Hipotensi postprandial
diduga terjadi karena aliran darah lebih banyak mengalir ke saluran cerna untuk mendukung
proses pencernaan setelah makan. Kondisi ini jarang terjadi pada orang dewasa muda, tetapi
3. Hipotensi Vasovagal
Hipotensi vasovagal adalah serangan darah rendah yang terjadi ketika sistem saraf merangsang
pembuluh darah untuk menurunkan tekanan darah. Orang dewasa muda dan anak-anak
umumnya lebih sering mengalami hipotensi jenis ini. Gejalanya bisa berupa keringat dingin,
pusing, pandangan kabur, hingga pingsan. Hipotensi vasovagal bisa terjadi setelah seseorang
berdiri terlalu lama, misalnya setelah berdiri lama saat upacara atau kelelahan saat bekerja.
4. Hipotensi Akut
Ini merupakan serangan tekanan darah rendah yang terjadi secara mendadak, misalnya
karena syok. Kondisi ini merupakan bentuk penurunan tekanan darah yang paling parah. Ketika
seseorang mengalami syok, tekanan darah turun ke tingkat yang sangat rendah secara tiba-tiba,
sehingga otak dan organ tubuh lain tidak bisa mendapatkan cukup darah untuk menjalankan
fungsinya dengan baik. Penyebab syok bisa bermacam-macam, mulai dari dehidrasi berat,
Jika tidak ditangani dengan benar darah rendah dapat mengakibatkan terjadi komplikasi :
1. Penyakit Jantung
Hipotensi ortostatik ringan umumnya hanya berlangsung selama beberapa menit. Jika terlalu
sering terjadi, kondisi ini dapat memicu masalah pada jantung, seperti gagal jantung, gangguan
irama jantung, dan bahkan serangan jantung. Tekanan darah yang rendah dapat menurunkan
kemampuan jantung untuk memompa darah. Apabila tidak segera dilakukan pengobatan, kondisi
ini bisa memicu penurunan fungsi organ jantung dan berakhir menjadi penyakit jantung.
2. Stroke
Selain memicu penyakit jantung, tekanan darah rendah berisiko tinggi menyebabkan stroke.
Kondisi ini terjadi ketika kurangnya suplai aliran darah ke otak, sehingga sel otak dapat
mengalami kerusakan dan menyebabkan fungsi otak terganggu. Stroke umumnya dapat
menimbulkan gejala atau tanda, seperti satu sisi anggota tubuh melemah, ucapan tidak jelas, satu
sisi wajah tidak dapat digerakkan, hilangnya penglihatan secara tiba-tiba, penurunan kesadaran,
3. Gagal Ginjal
Kondisi tekanan darah rendah dapat menyebabkan penurunan aliran darah yang disaring oleh
ginjal. Hal ini dapat memicu kerusakan pada ginjal, sehingga ginjal tidak dapat berfungsi dengan
baik. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, lama-kelamaan akan menyebabkan gagal ginjal.
Gagal ginjal awalnya bisa saja tidak bergejala, tetapi kondisi ini pada akhirnya dapat
menimbulkan gejala, seperti bengkak di wajah dan tubuh, jarang buang air kecil, sesak napas,
4. Syok
Kondisi darah rendah juga dapat memicu terjadinya syok. Syok dapat terjadi jika tekanan darah
menurun drastis, sehingga organ tubuh tidak berfungsi dengan baik karena tidak menerima
cukup darah. Syok akibat darah rendah dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti sesak napas,
denyut jantung cepat tetapi lemah, keringat dingin, pucat atau sianosis, serta pingsan.
· Minum air putih lebih banyak untuk meningkatkan volume darah dan cairan tubuh serta
mencegah dehidrasi.
· Konsumsi makanan yang bergizi, termasuk makanan yang mengandung garam atau
natrium.
· Hindari mengubah posisi tubuh dengan tiba-tiba dan berdiri terlalu lama.
· Konsumsi secangkir kopi atau teh berkafein di pagi hari, jika memungkinkan.
· Berolahraga secara teratur sekitar 30 menit setiap hari atau sekitar 150 menit setiap
minggu.