Menguap merupakan kebiasaan hidup yang dapat dijadikan petanda adanya ganggan
organ dalam tubuh. Menguap merupakan indikasi adanya penyakit syaraf
dan tekanan darah rendah hipotensi. Tekanan darah rendah hipotensi disebabkan
oleh kurangnya darah yang dipompa ke otak sehingga otak kekurangan pasokan
oksigen dan membuat seseorang menguap, kurang konsentrasi dan
kelelahan. Pada tekanan darah rendah, mengonsumsi bawang putih mentah dapat
menurunkan tekanan darah dengan cepat. Bagi penderita hipertensi hal ini sangat
diharapkan, Namun bagi yang memiliki tekanan darah rendah, justru akan sangat
berbahaya. Jika terlalu banyak mengonsumsi bawang putih, tekanan darah akan
menurun drastic. Tentunya hal ini akan membahayakan jiwa Anda. Bagi yang ingin
menurunkan kolesterol atau kadar gula darah, tetapi memiliki tekanan darah rendah
yang stabil, sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Jangan mengambil
keputusan sendiri sebab akan berakibat fatal.
Penyebab dari penyakit tekanan darah rendah hipotensi adalah :
1. Dehidrasi atau kurangnya cairan dalam tubuh.
2. Efek samping yang terjadi karena mengonsumsi obat atau minuman seperti
alkohol, anxiolytic, beberapa antidepresa, diuretik, obat-obatan untuk tekanan
darah hipertensiatau antihipertensi dan penyakit jantung koroner, analgesic.
3. Masalah penyakit jantung seperti berubahnya irama jantung (aritmia), serangan
jantung, gagal jantung.
4. Kejutan emosional, misalnya syok yang terjadi diakibatkan oleh infeksi yang
parah, stroke, anafilaksis (reaksi alergi yang mengancam nyawa dan trauma
hebat).
5. Pendarahan, dll. Anda sangat disarankan untuk berkonsultasi dengam dokter
atau spesialis jika Anda sering mengalami pingsan atau penyakit hipotensi yang
sering mulai mengganggu kualitas hidup Anda.
6. Penyakit diabetes tingkat lanjut.
Posted in cara mengobati tekanan darah rendah | Tagged akibat tekanan darah rendah, bahaya tekanan darah
rendah, cara mengatasi tekanan darah rendah, cara mengobati tekanan darah rendah, ciri ciri tekanan darah
rendah,gejala tekanan darah rendah, jenis-jenis darah rendah, jenis-jenis hipotensi, macam-macam
hipotensi, makanan tekanan darah rendah, tekanan darah rendah | Leave a comment
Posted in ciri ciri tekanan darah rendah, gejala tekanan darah rendah, penyakit tekanan darah rendah, penyebab
tekanan darah rendah, tanda tekanan darah rendah, tanda-tanda tekanan darah rendah, Tekanan Darah Rendah
|Tagged ciri ciri tekanan darah rendah, gejala tekanan darah rendah, penyakit tekanan darah rendah, penyebab
tekanan darah rendah, tanda tekanan darah rendah, tanda-tanda tekanan darah rendah, tekanan darah rendah |
Leave a comment
- Jika seseorang menggunakan Diuretik secara terus menerus, maka efek samping
yang akan timbul adalah tekanan darah rendah.
- Semua obat tekanan darah tinggi jika digunakan selama periode waktu akan
memberi jalan untuk mencegah darah rendah.
2. Mengkonsumsi Alkohol
Dengan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan akan memberikan dampak buruk
bagi tekanan darah, yaitu dapat mempengaruhi aliran darah dengan cara
menurunkan tingkat tekanan darah. Beberapa obat analgesik juga bisa menurunkan
tekanan darah.
4. Dehidrasi
Dehidrasi menjadi penyebab paling umum dari tekanan darah rendah selain
penyakit dan masalah darah rendah serta obatnya. Dehidrasi sendiri terjadi karena
kurang mengkonsumsi air putih, tetapi berkeringat secara berlebihan dan diare.
5. Diet
Tekanan darah rendah bisa terjadi karena kebiasaan diet dan kekurangan gizi.
Kurangnya asupan kalori yang dibutuhkan cenderung akan memperlambat laju
sirkulasi darah sehingga menghambat fungsi organ vital. Meskipun sejumlah alasan
bervariasi dari penyakit ini, cara mengatasi darah rendah diidentifikasi dengan
beberapa gejala umum seperti sakit kepala biasa, napas tidak teratur, pusing dan
muntah berlebihan.
Posted in Tekanan Darah Rendah | Tagged akibat tekanan darah rendah, bahaya tekanan darah rendah, cara
mengatasi tekanan darah rendah, cara mengobati tekanan darah rendah, ciri ciri tekanan darah rendah, gejala
tekanan darah rendah, makanan tekanan darah rendah, makanan untuk tekanan darah rendah, mengatasi
tekanan darah rendah, mengobati tekanan darah rendah, penyakit tekanan darah rendah, penyebab tekanan
darah rendah,tanda tekanan darah rendah, tanda-tanda tekanan darah rendah, tekanan darah rendah | Leave a
comment
Jenis-Jenis Hipotensi
1. Hipotensi Kronik
Tidak jarang ada sekelompok orang di dalam satu keluarga memiliki tekanan darah
rendah. Hal ini adalah hal yang wajar selama tidak ditemukan keluhan
apapun.Biasanya ditemukan pada remaja putri yang menandakan efisiensinya
pompa jantung. Mungkin karena kurangnya stress baik emosional/psikis maupun
fisik yang berat. Hipotensi jenis ini tidak perlu mendapatkan terapi atau pengobatan
apapun karena memang masih normal bagi orang yang menderitanya (fisiologis).
Yang perlu diperhatikan adalah apabila muncul keluhan seperti yang telah
disebutkan di atas. Terapi yang biasa dilakukan adalah dengan melakukan olahraga
rutin sederhana seperti jogging agar jantung dapat beradaptasi dengan aktivitas fisik
yang kita lakukan. Kadang juga ditemukan penyakit payah jantung kronik yang
kemudian bermanifestasi sebagai hipotensi. Ini yang patut diwaspadai. Penyakit
payah jantung kronik (congestive heart failure) ditandai dengan sesak saat
beraktivitas (dysapnea d’effort), mudah merasa lelah, jantung berdebar-debar,
terbangun karena sesak saat malam hari dan kaki (tungkai) bengkak (edema).
2. Hipotensi Ortostatik
Jenis hipotensi lainnya yang harus diwaspadai adalah hipotensi yang terkait dengan
posisi, yang dalam istilah medisnya dikenal dengan hipotensi postural atau
ortostatik. Hipotensi ini terkait dengan perubahan posisi seseorang, misalnya dari
sebelumnya seseorang tersebut berbaring kemudian seseorang tersebut berdiri.
Pasien biasanya mengeluh tiba-tiba pusing, penglihatan gelap, sempoyongan sampai
pingsan. Hal ini disebabkan karena pada saat berdiri aliran darah yang menuju ke
jantung (vena) berkurang akibat pengaruh melawan gaya gravitasi. Pada orang
normal hal ini dapat dikompensasi dengan baik dengan meningkatkan frekuensi
nadi, akan tetapi mekanisme kompensasi ini seringkali terbatas pada orang tua
sehingga hal ini lebih sering ditemukan pada kaum lanjut usia. Perlu diperhatikan
pula bahwa resiko terjadinya hipotensi akan semakin meningkat apabila seseorang
mendapatkan obat antihipertensi atau antidepresan. Untuk itu pasien lansia yang
mengkonsumsi obat ini biasanya dianjurkan bergerak perlahan pada saat bangun
dan mamatuhi dosis obat yang telah diberikan oleh dokter.
3. Hipotensi Akut
Penyebab hipotensi akut adalah turunnya tekanan darah secara tiba-tiba yang
disebabkan antara lain: perdarahan berat akibat kecelakaan atau trauma, dehidarsi
akibat diare atau muntah yang hebat, pengaruh obat tertentu sampai infeksi sistemik
hebat (sepsis). Hipotensi ini biasanya berlanjut menjadi syok akibat kurangnya
aliran darah menuju ke otak, jantung, ginjal maupun kulit. Penanganannya sesuai
dengan penyebabnya masing-masing.
Tekanan Darah Rendah (Hipotensi) sering terjadi pada setiap orang baik perempuan maupun laki-
laki. Pada umumnya orang yang mengalami tekanan darah rendah tersebut akan mudah merasakan
pusing dan lemah. Tekanan darah rendah terjadi karena volume darah dalam tubuh
penderita tekanan darahrendah kurang. Oleh karena itu penderita tekanan darah rendah dianjurkan
untuk memperbaiki kualitas makan dengan makan makanan yang bergizi.
Definisi Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Hipotensi (tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah dari
90/60 mmHg atau tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkan gejala-gejala seperti pusing
dan pingsan.
Mempertahankan tekanan pada saat darah meninggalkan jantung dan beredar ke seluruh tubuh
sangat penting. Tekanan harus cukup tinggi untuk mengantarkan oksigen dan zat makanan ke
seluruh sel di tubuh dan membuang limbah yang dihasilkan. Jika tekanan terlalu tinggi, bisa merobek
pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan di dalam otak (stroke hemoragik) atau komplikasi
lainnya. Jka tekanan terlalu rendah, darah tidak dapat memberikan oksigen dan zat makanan yang
cukup untuk sel dan tidak dapat membuang limbah yang dihasilkan sebagaimana mestinya.
Mekanisme Kompensasi Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
1. Jumlah darah yang dipompa dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung
setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Banyaknya
darah yang dipompa mungkin berkurang jika irama jantung melambat atau kontraksinya
melemah, seperti yang bisa terjadi setelah suatu serangan jantung (infark miokardium).
Denyut jantung yang sangat cepat, yang bisa mengurangi efisiensi pompa jantung, juga bisa
mengurangi curah jantung.
2. Volume darah di dalam pembuluh darah. Semakin banyak darah berada di dalam sirkulasi,
semakin tinggi tekanan darah. Kehilangan darah karena dehidrasi atau perdarahan bisa
mengurangi volume darah dan menurunkan tekanan darah.
3. Kapasitas pembuluh darah. Semakin kecil kapasitas pembuluh jantung, semakin tinggi
tekanan darah. Pelebaran (dilatasi) pembuluh darah menyebabkan menurunnya tekanan
darah dan penyempitan pembuluh darah menyebabkan tekanan darah meningkat.
Sistem sensor, terutama yang berada di leher dan dada, memantau tekanan darah secara konstan.
Jika ditemukan perubahan yang disebabkan oleh salah satu dari ketiga faktor diatas, sistem sensor
akan memicu suatu perubahan pada salah satu faktor untuk mengkompensasi sehingga tekanan
darah yang stabil dapat dipertahankan.
Saraf membawa sinyal dari sistem sensor tersebut dan dari pusat otak ke beberapa organ penting:
Jantung, untuk merubah kecepatan dan kekuatan denyut jantung (merubah jumlah darah
yang dipompa)
Ginjal, untuk mengatur pengeluaran air (merubah volume darah dalam sirkulasi)
Pembuluh darah, untuk menyebabkan konstriksi/pengkerutan atau dilatasi/pelebaran
(merubah kapasitas pembuluh darah).
Oleh karena itu, jika pembuluh darah melebar (yang cenderung akan menurunkan tekanan darah),
sistem sensor dengan segera mengirimkan sinyal melaui otak dan menuju ke jantung untuk
meningkatkan denyut jantung, sehingga curahan darah dari jantung meningkat dan terjadi perubahan
tekanan darah.
Tekanan darah rendah juga bisa merupakan akibat dari kelainan fungsi di dalam mekanisme yang
mempertahankan tekanan darah. Contohnya jika kemampuan saraf untuk menghantarkan sinyal
terganggu karena berbagai penyakit, maka mekanisme kompensasi tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
Penyebab Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Perubahan Dalam Mekanisme
Kompensasi Penyebab
Syok septik
Pemaparan oleh panas
Diare
Meningkatnya kapasitas Obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium,
pembuluh darah penghambat ACE)
Gejala Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan tekanan darah. Pemeriksaan lainnya
yang biasa dilakukan:
Pemeriksaan darah
Biakan darah
EKG
Analisa air kemih
Rontgen perut
Rontgen dada.
Pengobatan Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Tergantung pada penyebab tekanan darah rendah, Anda mungkin dapat mengambil langkah-langkah
tertentu untuk membantu mengurangi atau bahkan mencegah gejala. Beberapa saran meliputi:
1. Minum lebih banyak air, kurang alkohol. Alkohol adalah menyebabkan dehidrasi dan dapat
menurunkan tekanan darah, bahkan jika Anda minum berlebihan. Air, di sisi lain, memerangi
dehidrasi dan meningkatkan volume darah.
2. Ikuti pola makan yang sehat. Dapatkan semua nutrisi yang Anda butuhkan
untuk kesehatan yang baik dengan berfokus pada berbagai makanan, termasuk biji-bijian,
buah-buahan, sayuran, dan daging ayam dan ikan. Jika dokter Anda menyarankan
meningkatkan asupan natrium Anda tetapi Anda tidak suka banyak garam pada makanan
Anda, coba gunakan kecap alami – suatu setara 1.200 miligram natrium per sendok makan –
atau menambah campuran sup kering, juga sarat dengan natrium.
3. Bergerak perlahan ketika mengubah posisi tubuh. Anda mungkin dapat mengurangi rasa
pusing dan pening yang terjadi dengan tekanan darah rendah pada waktu berdiri dengan
bergerak perlahan ketika Anda pindah dari tidur ke posisi berdiri. Sebelum turun dari tempat
tidur di pagi hari, bernapas dalam-dalam selama beberapa menit dan kemudian pelan-pelan
duduk sebelum berdiri. Tidur dengan kepala tempat tidur Anda sedikit lebih tinggi juga dapat
membantu memerangi efek gravitasi. Jika Anda mulai mendapatkan gejala sambil berdiri,
silangkan paha dalam mode gunting dan remas, atau letakkan satu kaki di atas pinggir meja
atau kursi dan bersandar ke depan sejauh mungkin. Manuver ini mendorong darah mengalir
dari kaki ke jantung Anda.
4. Makan sedikit, makanan dengan karbohidrat rendah. Untuk membantu mencegah tekanan
darah menurun tajam setelah makan, makan porsi kecil beberapa kali sehari dan batasi
makanan karbohidrat tinggi seperti kentang, nasi, pasta dan roti. Minum kopi atau teh
berkafein dengan makanan mungkin untuk sementara waktu meningkatkan tekanan darah,
dalam beberapa kasus sebanyak 3-14 milimeter air raksa (mm Hg). Tapi karena kafein dapat
menyebabkan masalah lain, tanyakan kepada dokter Anda sebelum meningkatkan asupan
kafein Anda.
Dengan pola makan yang sehat dan asupan gizi yang cukup setiap hari maka terjadinya tekanan
darah rendah dapat kita hindari. Istirahat yang cukup juga berperan penting dalam menjaga
kesehatan tubuh dan menghindari terjadinya tekanan darah rendah (hipotensi).