14

2012

Mengenal Lebih Dekat Hipotensi Ortostatik

Artikel Kesehatan

by admin_lakesma

Pernah melihat seseorang yang butuh waktu sangat lama untuk sekedar bangun dari tempat
tidurnya karena takut akan ambruk lagi ketika tiba-tiba berdiri? Atau ternyata kamu sendiri yang
seperti itu? Pernah mendengar kata Orthostatic hypotension?

Orthostatic hypotension (hipotensi ortostatik/hipotensi postural), terdiri dari dua kata, yaitu
orthostatic yang berarti postur tubuh saat berdiri dan hypotension yang berarti tekanan darah
rendah. Artinya, ini adalah keadaan dimana terjadi penurunan darah yang tiba-tiba saat
perubahan posisi dari duduk menjadi berdiri. Tekanan darah pasien saat posisi biasa dapat
normal atau juga sedikit turun.

Ketika seseorang berdiri, gravitasi menyebabkan darah berkumpul di kaki. Penurunan tekanan
darah disebabkan hanya sedikit darah yang kembali ke jantung untuk dipompa. Normalnya,
terdapat suatu sel khusus (baroreceptor) di dekat jantung dan arteri yang mendeteksi penurunan
tekanan darah ini sehingga akan merangsang jantung untuk bekerja lebih cepat dan memompa
darah lebih banyak, serta mengaktifkan sistem saraf yang membuat pembuluh darah berkontraksi
(menyempit) sehingga bisa menstabilkan tekanan darah. Namun, pada pasien dengan orthostatic
hypotension terjadi gangguan pada sel khusus ini. Penyakit ini bisa disebabkan oleh beberapa
hal, antara lain:

Dehidrasi. Penyebab dehidrasi juga sangat banyak, misalnya demam, muntah, konsumsi
cairan yang tidak cukup, diare berat, dan aktivitas yang menyebabkan berkeringat terlalu
banyak.
 Gangguan pada jantung, misalnya bradikardi (frekuensi nadi <60 kali/menit), gangguan
pada katup jantung, serangan jantung, atau gagal jantung.
Diabetes yang tidak terkontrol (karena dehidrasi akibat poliuria)
Gangguan pada sistem saraf, misalnya pada pasien dengan Parkinsons Disease

Untuk mengetahui diagnosis pasti dari penyakit ini, tentu saja pasien harus ke dokter. Di sana
akan dilakukan serangkaian tes untuk membuktikan penyakit ini. Diagnosis ditegakkan ketika
tekanan darah menurun hingga 25/10 mmHg ketika terjadi perubahan posisi dari berbaring
menjadi berdiri. Pasien sering merasa pusing seperti berputar dan kepala terasa berat. Keluhan
ini akan muncul dengan segera dan akan hilang dalam beberapa detik. Gejala lain yang mungkin
muncul antara lain pandangan kabur, lemas, pingsan, perasaan bingung, dan mual. Ada beberapa
faktor yang membuat seseorang menjadi lebih rentan terserang penyakit ini, antara lain:

Usia 65 tahun ke atas

Pasien yang mengalami hipertensi dan mengonsumsi obat penurun tekanan darah seperti
diuretik
Penyakit-penyakit tertentu seperti Parkinsons Disease dan penyakit jantung
Terkena panas yang terlalu lama sehingga menyebabkan berkeringat berlebihan dan
dehidrasi
Bed rest terlalu lama karena kondisi tertentu
Kehamilan

Beberapa langkah mudah untuk menghindari serangan orthostatic hypotension seperti:

Mengonsumsi lebih banyak garam (namun ini tentu saja harus didiskusikan terlebih
dahulu dengan dokter untuk mencegah resiko timbulnya hipertensi)
Konsumsi cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi
Olahraga
Jika kamu menjatuhkan sesuatu, biasakanlah untuk mengambilnya dengan cara duduk
dan bertumpu pada kedua lutut
Gunakan stocking yang ketat untuk membantu memompa darah yang berasal dari kaki
kembali ke jantung
Ketika akan bangun dari tempat tidur, jangan langsung berdiri. Tarik napas dalam-dalam
dahulu lalu berdirilah pelan-pelan
Jika saat berdiri merasa gejala-gejala seperti yang sudah disebutkan di atas, silangkan
kaki membentuk posisi kaki seperti gunting atau letakkan kaki di tepian kursi untuk
membantu mendorong darah kembali ke jantung

Hal yang paling penting adalah ketika frekuensi serangan menjadi semakin sering, segera
temuilah dokter karena hal ini bisa menandakan ada masalah yang lebih serius.

Referensi:

http://www.ninds.nih.gov/disorders/orthostatic_hypotension/orthostatic_hypotension.htm
http://www.mayoclinic.com/health/orthostatic-hypotension/DS00997
http://www.dizziness-and-balance.com/disorders/medical/orthostatic.html
vv