Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Disusun oleh:

DEANYSE OXANA FIERADOVA (203020503049)

OKTA (203030503098)

DOSEN PENGAJAR
(ABERTUN SAGIT SAHAY, S.T.,M.Eng)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.1.1. Website Design Method (WSDM)
Website design method merupakan metode perancangan website
yang menggunakan pendekatan audience-driven. Dalam pendekatan
audience-driven titik awal perancangan website didasarkan pada
kebutuhan pengguna yang akan menjadi sasaran. Pengguna akan
diwawancara dan mengisi beberapa questioner dalam fase penelitian. Di
lain pihak, penyebaran informasi saat ini sangat cepat dengan adanya
internet. Hal itulah yang menyebabkan website menjadi hal penting yang
harus dimiliki oleh organisasi. Website organisasi biasanya dibuat dengan
tujuan untuk memperkenalkan organisasi, mempermudah proses bisnis,
dan menjadi sarana komunikasi internal. Oleh karena itu, perancangan
website sebuah organisasi menjadi hal yang sangat penting. Maraknya
penggunaan website dengan karakter pengguna yang beraneka ragam
memicu muculnya masalah-masalah yang berkaitan dengan proses
pengembangan, maintenance serta usability. Perancangan website dengan
WSDM diharapkan dapat menjadi jawaban atas masalah tersebut. Ada
beberapa fase yang akan dilalui dalam WSDM, antara lain mission
statement, audience modeling, conceptual design, implementation design,
dan implementation. Setelah melalui fase-fase tersebut, hasil yang
diperoleh dari penelitian ini membuktikan bahwa website organisasi dapat
dikembangkan dengan menerapkan WSDM.
Melalui jurnal “Perancangan Sistem Informasi Helpdesk
Menggunakan Website Design Methode Dalam Mendukung Tata kelola
Teknologi Informasi” pembaca dapat mengetahui hasil analisis dari
aplikasi helpdesk dengan rancangan tampilan menggunakan website
design method.
1.1.2. UWE ( UML-based Web Engineering )
UWE ( UML-based Web Engineering ) adalah pendekatan rekayasa
perangkat lunak untuk pengembangan aplikasi Web . UWE menyediakan
profil UML (ekstensi UML), metamodel, proses pengembangan model-
driven dan dukungan alat untuk desain sistematis aplikasi Web
(MagicUWE). UWE mengikuti pemisahan keprihatinan membangun
model terpisah untuk persyaratan, konten, navigasi, presentasi, proses,
adaptasi dan arsitektur.
Melalui jurnal “UML- Based Web Engineering untuk perancangan
aplikasi” pembaca dapat mengetahui perancangan aplikasi untuk
pengajuan proposal skripsi berbasis web.

1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui pembahasan jurnal “Perancangan Sistem Informasi
Helpdesk Menggunakan Website Design Methode Dalam Mendukung
Tata kelola Teknologi Informasi”.
1.2.2 Untuk mengetahui metodologi yang digunakan jurnal “Perancangan
Sistem Informasi Helpdesk Menggunakan Website Design Methode
Dalam Mendukung Tata kelola Teknologi Informasi”.
1.2.3 Untuk mengetahui pembahasan jurnal “UML- Based Web Engineering
untuk perancangan aplikasi”.
1.2.4 Untuk mengetahui metodologi yang digunakan jurnal “UML- Based Web
Engineering untuk perancangan aplikasi”.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Apa pembahasan dari jurnal “Perancangan Sistem Informasi Helpdesk
Menggunakan Website Design Methode Dalam Mendukung Tata kelola
Teknologi Informasi”.
1.3.2 Apa metodologi yang digunakan dari jurnal “Perancangan Sistem
Informasi Helpdesk Menggunakan Website Design Methode Dalam
Mendukung Tata kelola Teknologi Informasi”.
1.3.3 Apa pembahasan dari jurnal “UML- Based Web Engineering untuk
perancangan aplikasi”.
1.3.4 Apa metodologi yang digunakan dari jurnal “UML- Based Web
Engineering untuk perancangan aplikasi”.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perancangan Sistem Informasi Helpdesk Menggunakan Website Design


Methode Dalam Mendukung Tata kelola Teknologi Informasi

Metode yang digunakan dalam perancangan system informasi ini adalah


menggunakan Metode Pengembangan Sistem Website Design Method. Model
Website Design Method adalah model yang menyediakan bentuk permodelan dan
metode sistematik untuk membangun aplikasi berbasis web. WSDM menjadikan
target pengguna dan kebutuhannya yang berbeda-beda sebagai landasan dalam
memulai proses desain, struktur utama aplikasi web kemudian diturunkan dari
data pengguna target tersebut (wisnu, D & reza 2019).

Sebagai mana yang dinyatakan oleh (wisnu, dkk 2019), bahwa Website
Design Method (WSDM) dikembangkan pada tahun 1998 oleh De Troyer dan
Leune metode ini bertujuan untuk memisahkan focus perancangan dengan
memberikan bentuk pemodelan dan metode sistematik untuk membangun
aplikasi web.
Gambar 1 Alur model perancangan system WSDM

WSDM memilki 5 tahap pengembangan yang berkelanjutan yaitu adalah:


1. Pernyataan misi
Dalam fase ini adalah proses menentukan informasi dan fungsi yang
dibutuhkan seperti struktur dan cara penyampaiannya dalam bentuk sebuah
pernyataan. Berikut adalah bent uk pernyataannya:
a. Tujuan
b. Topic bahasan
c. Pengguna yang dituju
2. Pemodelan pengguna
Pada tahap ini adalah mendefinisikan pengguna target user untuk
sistem. Hal ini telah disebutkan dalam fase pernyataan misi tetapi akan dikaji
ulang kedalam dua sub fase, yaitu:
a. Klasifikasi pengguna
b. Karakteristik pengguna
3. Rancangan konseptual
Tujuan dari rancangan konseptual adalah untuk mengubah data-data
tersebut menjadi data tingkat tinggi (high-level), dengan deskripsi formal.
Fase rancangan konseptual berfokus pada pembahasan secara konsep tentang
apa dan bagaimana komponen aplikasi ini diolah.

Gambar 2. Rancangan konseptual struktur aplikasi Helpdesk

4. Pelaksanaan rancangan
Tujuan dari Rancangan Implementasi adalah sebagai pelengkap
rancangan konseptual dengan menambahkan detil-detil yang diperlukan
untuk implementasi.
5. Pelaksanaan
Pada fase ini semua informasi yang dihasilkan dari fase-fase
sebelumnya diolah menjadi halaman web. Fase implementasi mengambil
masukan berupa objek model beserta informasinya.
Gambar 3. Skema implementasi perancangan aplikasi Helpdesk.

Helpdesk adalah titik sentral di dalam integrasi domain ITIL dan salah satu
fungsi kunci tahap di dalam domain service operation. Helpdesk ini dirancang
untuk memenuhi kebutuhan komunikasi antara pengguna dan IT support, seperti
incident management, problem management dan change management. Adapun
tujuan dari Helpdesk adalah sebagai penampung incident dan permintaan
layanan, kemudian meneruskan insiden dan perintah layanan ke dalam proses TI.
Keuntungan dalam implementasi Helpdesk antara lain sebagai berikut:
1. Peningkatan akses ke layanan melalui satu titik kontak pengguna.
2. Meningkatkan kualitas kepuasan pelanggan dan kualitas layanan yang lebih
baik.
3. Meningkatkan kemampuan untuk komunkasi dan berbagi informasi dengan
pengguna layanan.
4. Meningkatkan kemampuan untuk memberikan layanan kepada pengguna
secara proaktif.
5. Efisiensi sumber daya TI dan aktivitas pengguna menjadi lebih terkontrol
dan tata kelola TI menjadi lebih baik.
6. Pemecahan masalah menjadi lebih cepat.
7. Meningkatkan produktivitas baik untuk pengguna maupun untuk divisi TI.
8. Informasi yang dikumpulkan menjadi lebih berkualitas sehingga mendukung
proses pengambilan keputusan.
Berikut adalah tampilan gambar untuk posisi Helpdesk:

Gambar 4. Posisi helpdesk diantara fungsi dalam ITIL

1. Change and Release Management.


Helpdesk bertindak sebagai titik pusat masukan dari Request for change
(RFC), kemudian Helpdesk bisa mengkoordinasikan pemasangan atau
perubahan instalasi pada sistem klien.
2. Configuration Management.
Ketika merekam sebuah Incidents, Helpdesk bisa mengakses
Configuration Management Database (CMDB) untuk memverifikasi
informasi dari sumber daya pengguna.
3. Service Level Management.
Helpdesk bisa memberikan layanan TI dengan standar dan ketentuan yang
sudah ditetapkan, dan diikuti oleh semua pihak yang terlibat.
Tampilan aplikasi Helpdesk

Berikut adalah tampilan halaman utama seperti ditunjukan pada gambar berikut:

Gambar 5. Tampilan Halaman Utama

Pembangunan aplikasi dibuat menggunakan Php dan basis data MySql.


Merupakan tampilan utama aplikasi Helpdesk untuk admin, tampilan tersebut
digunakan admin untuk mengelola data pengguna dan ticket di aplikasi Helpdesk.

Gambar 6. Tampilan Halaman daftar data pelanggan menampilkan

informasi pelanggan yang akan di dukung dalam aplikasi Helpdesk. Disini admin
dapat menambah data pelanggan baru, mengedit dan menghapus.
Gambar 7. Tampilan Halaman berita Helpdesk

Halaman berita Helpdesk adalah halaman yang berisi informasi umum tentang
seputar lingkungan perusahaan. Tujuannya agar semua pengguna, terutama
teknisi mengetahui berita tersebut.

2.2 UML- Based Web Engineering untuk Perancangan Aplikasi

Metode yang dipilih untuk pengembangan aplikasi adalah UML Based


Web Engineering (UWE). Pendekatan UWE menyediakan seperangkat elemen
model khusus untuk memodelkan web. Keuntungan dari metode ini adalah
berfokus pada pengembangan aplikasi adaptif. Metode ini dimodelkan secara
tekstual menggunakan diagram Unified Modeling Language (UML) (Kappel,
2006). Secara umum, proses desain dimulai dengan mendefinisikan kebutuhan
pengguna, kebutuhan ini kemudian diturunkan dalam bentuk fungsionalitas
aplikasi. Dalam proses pengembangan, sistem dibagi menjadi sumbu
pengembangan yang berbeda. Poros pengembangan yang penting adalah isi,
struktur, tampilan dan proses. Pendokumentasian sistem dari tahap
pendefinisian kebutuhan pengguna hingga perancangan aplikasi menggunakan
diagram UML, penggunaan diagram UML harus memudahkan penyajian dan
pemahaman oleh pengguna sistem yang dibuat. Pada gambar 2.1 menunjukkan
meta-model yang menggambarkan elemen model UWE dan hubungan antar
elemennya.

Gambar 8. Model UWE


Use case digunakan untuk menggambarkan urutan interaksi antara satu
atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Use case digunakan untuk
mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang ada dalam suatu sistem informasi dan
siapa yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut (Mala, 2013). Dengan
menggunakan use case, pengguna diharapkan dapat memahami interaksi antara
pengguna dengan sistem. Model konten digunakan untuk menggambarkan
informasi yang terdapat dalam aplikasi. Dengan model konten ini, Anda dapat
melihat kelas mana yang perlu dirancang untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan aplikasi Anda. Pemodelan kelas ini dilakukan dengan
menggunakan diagram kelas dalam UML. Model pengguna digunakan untuk
menggambarkan hak akses setiap pengguna aplikasi. Untuk memberikan
gambaran tentang navigasi pengunjung digunakan model navigasi, model
navigasi ini terdiri dari internal dan eksternal, menu eksternal dapat diakses
oleh semua pengunjung, sedangkan menu internal hanya dapat diakses oleh
pengunjung yang terdaftar. Model presentasi digunakan untuk menjelaskan
bagaimana akses disajikan kepada pengguna dan di mana pengguna dapat
menggunakan akses ini.
Pengguna aplikasi ini terbagi menjadi tiga jenis pengguna, yaitu:
Administrator - Ketua Program Studi - Mahasiswa. Setiap pengguna memiliki
menu yang dapat diakses, tetapi menu yang dapat diakses berbeda untuk setiap
pengguna. Semua pengguna baru dapat mengakses menu setelah masuk ke
aplikasi. Admin adalah akun pengguna yang dapat mengelola semua pengguna
aplikasi. Untuk username siswa digunakan plat nomor, sedangkan password
secara otomatis dikirimkan ke email siswa setelah administrator memasukkan
data.. Untuk username mahasiswa digunakan nomor induk mahasiswa yang
bersangkutan, sedangkan untuk password akan otomatis terkirim ke email
mahasiswa yang bersangkutan setelah datanya dimasukkan oleh admin.
Mahasiswa juga dapat melakukan penggantian passwordnya. Untuk
memasukkan data ketua program studi digunakan menu input data user melalui
form yang sudah disediakan, Sebelum aplikasi ini digunakan mahasiswa harus
melakukan login terlebih dahulu kedalam sistem, tampilan awal aplikasi yang
dapat dilihat oleh mahasiswa setelah login Untuk dapat mengajukan proposal
skripsinya, mahasiswa harus memilih menu input proposal skripsi, setelah
menu tersebut dipilih maka mahasiswa akan disajikan form yang harus diisi,
form yang digunakan mahasiswa untuk mengajukan proposal tersebut dapat
dilihat Mahasiswa mengisikan judul proposal skripsinya pada tempat yang
sudah disediakan pada form tersebut, selain itu mahasiswa juga harus
menuliskan abstrak proposal skripsinya pada bagian yang sudah disediakan
dalam form. Selain itu mahasiswa juga dapat mengirim softcopy penelitiannya
dalam format dokumen (Ms. Word) dan PDF menggunakan menu choose file
yang terdapat dalam form pengajuan proposal skripsi.
Aplikasi ini dapat digunakan untuk berbagai program studi; aplikasi
secara otomatis memberi peringkat semua siswa sesuai dengan mata pelajaran
inti mereka. Direktur kursus hanya melihat siswa dalam kursus mereka.
Pengelola kursus dapat melihat mahasiswa mana yang telah mengajukan
aplikasinya untuk mengakses proposal penelitian secara lengkap.Menu
disediakan agar pengelola kursus dapat mengunduh proposal yang diajukan.
Menu Aplikasi Direktur Kursus Direktur kursus juga dapat menunjuk profesor
untuk mengawasi tesis. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh direktur kursus
melalui menu direktur tesis, hanya mahasiswa yang proposal tesisnya telah
disetujui oleh direktur kursus yang dapat muncul di menu aplikasi ini.
BAB III

KESIMPULAN
Berdasarkan penulisan makalah ini mengenai perancangan aplikasi Helpdesk
dengan metode Website design method dalam rangka penerapan manajemen insiden
pada domain ITIL Service Operation, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai
berikut.

Helpdesk adalah titik sentral di dalam integrasi domain ITIL dan salah satu
fungsi kunci tahap di dalam domain service operation. Helpdesk ini dirancang untuk
memenuhi kebutuhan komunikasi antara pengguna dan IT support, seperti incident
management, problem management dan change management.

Dengan adanya sistem Helpdesk berbasis web yang digunakan untuk


menampung data keluhan dan permasalahan pelanggan diharapkan bisa langsung
dikirimkan ke unit yang bertanggung jawab sehingga bisa mengurangi prosedur
yang terlalu panjang dan keluhan pelanggan bisa langsung cepat ditangani. Dengan
dirancangnya aplikasi Helpdesk ini bisa menjadi sebuah aplikasi yang digunakan
untuk pusat permintaan layanan oleh staf. Perancangan sistem Helpdesk berbasis
web untuk menampung keluhan dan permasalahan pelanggan.

Metode yang dipilih untuk pengembangan aplikasi adalah UML Based Web
Engineering (UWE). Pendekatan UWE menyediakan seperangkat elemen model
khusus untuk memodelkan web. Keuntungan dari metode ini adalah berfokus pada
pengembangan aplikasi adaptif. Aplikasi ini dapat digunakan untuk berbagai
program studi; aplikasi secara otomatis memberi peringkat semua siswa sesuai
dengan mata pelajaran inti mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Wisnu, dkk. 2019. Perancangan Sistem Informasi Helpdesk Menggunakan Website


Design Methode Dalam Mendukung Tata Kelola Teknologi Informasi.
Jurnal Sains Komputer & Informatika. Vol. 3 No. 2.

Lumba, dkk. 2016. UML-BASED WEB ENGINERING UNTUK PERANCANGAN


APLIKASI. Jurnal Media Aplikom. Vol. 7 No. 2.

Anda mungkin juga menyukai