Anda di halaman 1dari 9

50

RUANG METRIKS

1.1. Ruang Metriks.


Definisi 1.1
Misal X adalah himpunan tidak kosong. Suatu fungsi bernilai real d yang didefinisikan pada
X x X yaitu pasangan berurutan dalam X, disebut metrik atau fungsi jarak pada X bila dan
hanya bila fungsi tersebut memenuhi aksioma aksioma berikut, yaitu untuk setiap a, b, c ∈ X:
(i) d(a,b)  0 dan d(a,a) = 0. Definit Positif
(ii) d(a,b) = d(b,a) Simetris
¿
(iii) d(a,c) d(a,b) + d(b,c) Ketaksamaan Segitiga
(iv) Bila a≠b maka d(a,b) > 0

Bilangan Real d(a,b) disebut jarak dari a ke b. Himpunan X yang dilengkapi dengan suatu
metrik d, dituliskan dengan (X, d) disebut Ruang Metrik (Metric Space).
Anggota ruang metrik (X, d) disebut titik atau point dan untuk setiap a,b∈ X ada bilangan
non-negatif d(a,b) yaitu jarak titik a dengan b.

1.2. METRIKS BAKU.


1. Metrik Baku pada garis Real R
Fungsi di yang didefinisikan oleh d(a,b)=|a-b|, dengan a dan b bilangan-bilangan Real,
adalah metrik dan disebut Metrik Baku pada garis Real R.
Bukti:
(i) d(a,b) = |a-b|  0 dan d(a,b) = 0 jika dan hanya jika a = b.
(ii) d(a,b) = |a-b| = |b-a| = d(b,a)
(iii) |a-b| + |b-c|  |a-b+b-c|
= |a-c|
atau d(a,c)  d(a,b)+d(b,c) , a<b<c
(iv) d(a,b) = |a-b| >0 jika a≠b

2
2. Metrik Baku pada R .

Fungsi d yang didefinisikan oleh √


d ( p , q )= ( a 1−b1 ) 2 + ( a 2−b2 ) 2
, dengan
p=( a1 , a2 )
q=( b 1 , b2 ) 2
dan adalah titik dalam bidang R adalah metrik dan disebut Metrik Baku
2
pada R .
Bukti:

a. √
d ( p , q )= ( a 1−b1 ) 2 + ( a 2−b2 ) 2
 0 dan
d(p,q) = 0

√ ( a −b ) + (a −b ) =0
1 1
2
2 2
2

Ruang Metriks Pengantar Topologi


51

2 2
( a 1−b1 ) + ( a 2−b2 ) =0
2 2
( a 1−b1 ) =−( a2 −b 2 )
( a 1−b1 ) =−( a2 −b2 )
( a 1−b1 ) =−a 2 +b2
a1 + a2 =b1 +b2
Jadi d(p,q) = 0 jika dan hanya jika a1 =b 1 dan a2 =b 2 .

b. √
d ( p , q )= ( a 1−b1 ) + ( a 2−b2 )
2 2

=
√ ( a −2 a b +b ) +( a
12 1 1 12 22
−2 a2 b2 +b 2
2 )

= ( b −2 a b + a ) + ( b
12 1 1 12 22
−2 a2 b2 +a 2 )
2

=√ ( b −a ) + ( b −a )
2 2
1 1 2 2
=d ( q, p )
d ( p , q )=d ( q , p )
c. d ( p , q )+d ( q , r )

= √(
a −b ) + ( a −b ) + √ ( b −c ) + ( b −c ) ¿ √( a −c ) + ( a −c )
2 2 2 2 2 2
1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2


= ( a −2 a b +b ) + ( a −2 a b +b ) + ( b −2 b c + c ) + ( b −2b c +c )
12 1 1 12 22 2 2 22 12 1 1 12 22 2 2 22


¿ ( a −2 a c + c ) + ( a −2 a c +c )
12 1 1 12 22 2 2 22

=√ ( a −c ) + ( a −c )
2 2
1 1 2 2

Jadi √ (
a −b ) + ( a −b ) + √ ( b −c ) + ( b −c ) ¿ √ ( a −c ) + ( a −c )
2 2 2 2 2 2
1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2
p=( a1 , a2 ) q=( b 1 , b2 ) r=( c 1 , c 2 )
atau d ( p , r ) ≤d ( p , q )+d ( q ,r ) dengan , dan


d ( p , q )= ( a 1−b1 ) 2 + ( a 2−b2 ) 2
>0 jika p≠q , dimana p < q < r.

1.3. METRIKS TRIVIAL


Definisi 1.2
Misal X adalah suatu himpunan yang tidak kosong dan d adalah fungsi yang didefinisikan
oleh

d ( a , b )= {
0 , a=b
1 , a≠b
Maka d adalah metrik pada X. Fungsi jarak d biasanya disebut metrik trivial pada X atau
metrik diskrit pada X.
Bukti:
1. d(a,b) = 1  0, jika a≠b dan d(a,b) = 0 jika dan hanya jika a = b.

2.
d ( a , b )= { 0 , a=b ,b=a
1 ,a≠b ,b≠a
d(a,b) = d(b,a)

Ruang Metriks Pengantar Topologi


52

3.
d ( a , b ) +d ( b , c )={0+0=0
1+1=2

d ( a , b ) +d ( b , c )≥d ( a , c )={
0 , a=c
1 ,a≠c
Jadi d(a,c)  d(a,b)+d(b,c) , a<b<c

4.
d ( a, b )= {01,,a=b
a≠b
d(a,b)=1 >0 jika a≠b .

1.4. PSEUDOMETRIKS.
Definisi 1.3
Misal p=(a1 , a2 ) dan q=(b 1 , b2 ) adalah titik-titik sebarang pada bidang R yaitu pasangan
2

terurut dari bilangan-bilangan real. Fungsi d 1 dan d 2 yang didefinisikan oleh


d 1 ( p , q )=maks (|a1 −b1|,|a2 −b2|)
dan
d 2 ( p , q )=|a1 −b1|+|a2 −b 2|
2
adalah metrik-metrik yang berbeda pada R . Maka d adalah metrik pada X. Fungsi jarak d
biasanya disebut pseudometrik pada X
Bukti:
d 1 ( p , q )=maks (|a1 −b1|,|a2 −b2|) d ( p , q )=|a1 −b1|+|a2 −b 2|  0
1. 0, 2 
karena harga mutlak nilainya selalu positif, dan
d 1 ( p , q )=0
maks (|a1−b1|,|a2−b2|)
=0
|a1−b 1|=0 atau
|a 2−b 2|=0
a1−b 1=0 a2 −b 2=0
a1 =b 1 a2 =b 2
d 1 ( p , q )=maks (|a1 −b1|,|a2 −b2|)
2.
=maks (|b1 −a1|,|b2 −a 2|)
=d 1 (q , p )
d 2 ( p , q )=|a1 −b1|+|a2 −b 2|
=|b1 −a1|+|b2 −a2|
=d 2 (q , p)
3. Misalkan r=(c 1 , c 2 )
d 1 ( p , q )+d 1 (q ,r )=maks (|a1 −b1|,|a2 −b2|) +maks (|b1 −c 1|,|b 2−c 2|)
=|a1 −b1|+|b1 −c 1|∨|a1−b1|+|b2 −c 2|∨|a2 −b2|+|b1 −c 1|∨|a2−b2|+|b2 −c 2|

Ruang Metriks Pengantar Topologi


53

¿|a1 −b 1 +b1 −c 1|∨|a1 −b1 +b2 −c 2|∨|a2 −b 2 +b 1−c1|∨|a2 −b2 +b2 −c 2|


=|a1 −c 1|∨|a1 −c 2|∨|a2 −c 1|∨|a2 −c 2|
=maks (|a1 −c 1|,|a 1−c 2|,|a2 −c 1|,|a2 −c 2|) ¿ maks (|a 1−c1|,|a2 −c 2|) =d 1 ( p , r ) Jadi
d 1 ( p , q )+d 1 (q ,r )≥d 1 ( p , r ) atau dapat ditulis d 1 ( p , r )≤d 1 ( p , q )+d 1 (q , r ) . Dan
d 2 ( p , q )+d 2 (q ,r )=|a1 −b1|+|a 2−b2|+|b1 −c 1|+|b2 −c 2|
=|a1 −b1|+|b1 −c 1|+|a2 −b 2|+|b2 −c 2|
¿|a1 −b 1 +b1 −c 1|+|a 2−b 2 +b 2−c 2|
=|a1 −c 1|+|a2 −c 2|
=d 2 ( p ,r )
Jadi d 2 ( p , q )+d 2 (q ,r )≥d 2 ( p ,r ) atau dapat ditulis
d 2 ( p , r )≤d 2 ( p , q )+d 2 (q ,r )
d ( p , q )=maks (|a1 −b1|,|a2 −b2|)
4. Bila p≠q maka Jelas 1 >0 dan
d 2 ( p , q )=|a1 −b1|+|a2 −b 2| > 0

1.5. JARAK DAN DIAMETER SUATU HIMPUNAN.


Definisi 1.4
Misal d adalah metrik pada Himpunan X. Jarak antara titik p∈ X dan A≠0⊆ X
didefinisikan oleh: d ( p , A ) =inf { d( p , a ): a∈ A }
yaitu batas bawah terbesar dari jarak-jarak p dengan titik-titik dari A.
1. Jarak
antara dua subset tidak kosong A dan B dari X didefinisikan oleh:
d ( A , B )=inf { d ( a ,b ):a ∈ A , b ∈ B }
Yaitu batas bawah terbesar jarak-jarak dari titik-titik dari A dan B.
2. Diameter
dari subset tidak kosong A ⊂ X didefinisikan oleh
d ( A )=inf { d (a , a ' ): a , a ' ∈ A }
Yaitu batas atas terkecil dari jarak titik-titik dalam A.
Bila diameter dari A terhingga, yaitu d ( A )<∞ maka A disebut terbatas, dan bila
d ( A )=∞ maka A disebut tak terbatas.
Contoh 1.1:
Misal X adalah suatu himpunan yang tidak kosong dan d adalah metrik trivial. Maka untuk
p∈ X dan A ,B ⊂ X

d ( p, A ) ={0 , p∈ A
1, p∉ A ,
d ( A , B )= {
1 , A∩B=0
0 , A∩B≠0

Contoh 1.2:

Ruang Metriks Pengantar Topologi


54

Dalam ruang metrik biasa (R,d) dari ruang berdimensi satu, misal x=2 dan A={ y :5 ≤ y ≤ 9 }.
Jarak titik x ke Himpunan A adalah
d ( 2 , A )=inf ⁡{d ( 2 , y ) : y ∈ A }
Jadi jarak titik x=2 ke himpunan A adalah
d ( 2 , A )=inf {|2− y|: y ∈ A }=|2−5|=3
Contoh 1.3:
Dalam r.m. diskrit (X,d) misal x ∈ X dan A himpunan bagian dari X . Jarak titik x ke
Himpunan A dapat ditentukan seperti berikut ini:
1) Jika x ∈ A , maka
d ( x , A ) =inf { d ( x , y ) : y ∈ A }=inf {0,1}=0
2) Jika x ∉ A , maka
d ( x , A ) =inf { d ( x , y ) : y ∈ A }=inf {1}=1
Hal ini mudah difahami, karena dalam ruang metrik diskrit jarak dua titik x dan y
didefinisikan sebagai

{
d ( x , y )= 1 , jika x ≠ y
0 , jika x= y
Definisi 1.5:
Misalkan (X,d) sebuah ruang metrik, A dan B dua himpunan bagian dari X .
Jarak A ke B adalah
d ( A , B ) =inf { d ( x , y ) : x ∈ A dan y ∈ B }
Contoh 1.4:
Misal (R,d) ruang metrik biasa pada ruang berdimensi satu:
A={x ∈ R :−2< x <3 }
B={ x ∈ R :1< x ≤3 }
C={x ∈ R : 5 ≤ x <9 }
Jarak dari himpunan A ke himpunan B adalah
d ( A , B ) =inf { d ( x , y ) : x ∈ A dan y ∈ B }¿ inf {|x− y|: x ∈ A da n y ∈ B }¿ 0
Jarak dari himpunan A ke himpunan C adalah
d ( A ,C )=inf { d ( x , y ) : x ∈ A dan y ∈ C }¿ inf {|x− y|: x ∈ A dan y ∈C }¿|2−5|=3
Jarak dari himpunan B ke himpunan C adalah
d ( B , C )=inf { d ( x , y ) : x ∈ B dan y ∈C }¿ inf {|x− y|: x ∈ B dan y ∈ C }¿|3−5|=2
Dari contoh diatas terlihat bahwa jika A ∩ B≠ ⊘, maka jarak dari himpunan A ke himpunan B
adalah 0.

3. Bola Buka dan Bola Tutup


Definisi 1.5:
Misal a ∈ X dan r >0 . Bola buka dengan jari-jari r dan titik pusat a adalah himpunan
B r ( a)={ x ∈ X|d ( x , a )<r } Dan Bola Tutup dengan jari-jari r dan titik pusat a adalah

himpunan B r ( a)={ x ∈ X|d ( x , a )≤r } .


Contoh 9.2:

Ruang Metriks Pengantar Topologi


55

Pada R dengan jarak euclid, bola B r (a) merupakan interval terbuka (a - r, a + r). Pada R
2

dengan jarak euclid, bola B r (a) merupakan sebuah piringan dengan titik pusat a dan jari2
r.

3
Pada R dengan jarak euclid, bola adalah bola yang kita kenal sehari –hari,
2
sedangkan Pada R dengan
d∗( (a 1 , a2 ), (b1 , b2 ) ) =maks (|a 1−b 1|,|a 2−b2|) , bola  B 1 (0,0 )
berbentuk

2
Sedangkan pada R dengan
d∗( (a 1 , a2 ), (b1 , b2 ) ) =|a1 −b 1|+|a2 −b2| bola 
berbentuk

1.6. TOPOLOGI METRIKS.


Definisi 9.6:
Misal d adalah metrik pada himpunan tidak kosong X. Suatu topologi τ pada X yang
dibangun oleh kelas dari bola-bola terbuka dalam X disebut topologi metrik (atau topologi
yang dibangun oleh metrik d).

Ruang Metriks Pengantar Topologi


56

Himpunan X dengan topologi τ yang dibangun oleh metrik d disebut ruang metrik dan di
tulis dengan (X,d).
Jadi ruang metrik adalah ruang topologi dengan topologinya dibangun oleh suatu metrik.
Contoh 9. 3:
1. Bila d adalah metrik biasa pada garis real R yaitu d(a,b)=|a-b|, maka bola-bola terbuka di
dalam R adalah interval buka terhingga.
Jadi metrik biasa pada R adalah membangun topologi biasa pada R.
2. Misal d adalah metrik trivial pada suatu himpunan X. Untuk sebarang p(X, S(p, ½ ))={p}.
Jadi setiap himpunan singelton adalah buka. Dengan demikian metrik trivial pada X
membangun topologi diskrit pada X.

a) Sifat-Sifat dari Topologi Metrik


1. Bila p titik dalam ruang metrik X, maka kelas kontabel dari bola-bola terbuka,
{S(p,1), S(p, ½ ), S(p, 1/3 ), ... } adalah basis lokal di p.
2. Penutup A dari subset A dari ruang metrik X adalah himpunan dari titik-titik yang
berjarak nol dari A yaitu Ā={x: d(x , A )=0} A
3. Dalam ruang metrik X, semua himpunan berhingga adalah tutup.
4. Aksioma Pemisah : Bila A dan B subset-subset yang saling lepas dan tertutup dari
ruang metrik X, maka ada set-set buka G dan H yang saling lepas, sedemikian hingga
A ⊂G dan B ⊂ H .

A B
G H

Dari Sifat ke 4, mungkin akan diduga bahwa jarak antara dua himpunan yang saling
lepas lebih besar dari nol, tetapi hal tersebut belum tentu, seperti ditunjukkan oleh
contoh berikut:
2
Misal himpunan berikut terletak dalam R dan ditunjukkan pada diagram berikut:
A= {( x , y ): xy≥−1, x <0 } dan B={ (x , y ): xy≥1 , x <0 }

A -1 B 1

b) Basis Untuk Topologi


Definisi 9.7:
Misal (X, ) suatu ruang topologi. Suatu kelas B yang terdiri dari himpunan-himpunan
bagian buka dari X yaitu B ⊂ τ adalah basis untuk topologi τ bila dan hanya bila:

Ruang Metriks Pengantar Topologi


57

Setiap himpunan buka G∈ τ adalah gabungan dari anggota-anggota B, dkl B⊂τ


adalah basis untuk topologi τ bila dan hanya bila untuk suatu titik p yang termasuk pada
himpunan buka G ada A ⊂ B dengan p∈ A ⊂G .
Contoh 9. 5:
τ ={0 , S , {b }, {c},{b ,c}, {a ,b ,c},{b ,c , d}} Topologi untuk S={a,b,c,d} 0=0∪0
S={a , b , c}∪{b , c, d }
{a , b , c}={a ,b , c}∪{a,b ,c}
{a , b , c}={b}∪{a , b , c}
{b , c}={b}∪{c }
{b , c , d}={b , c, d}∪{b , c, d }
Jadi Basis Β={0 , {b},{c},{a , b , c}, {b ,c , d}}

1.7. METRIKS EQUIVALEN


Definisi 9.8:
Dua metrik d dan d* pada himpunan X disebut equivalen bila dan hanya bila d dan d*
dibangun oleh topologi yang sama pada X, yaitu bila dan hanya bila bola-bola buka d dan
bola-bola buka d * dalam X adalah basis-basis untuk topologi yang sama pada X.
Contoh 9. 6:
Bila d adalah metrik biasa, dan misal p=(a1 , a2 ) dan q=(b 1 , b2 ) adalah titik-titik sebarang
pada bidang R yaitu pasangan terurut dari bilangan-bilangan real. Fungsi d 1 dan d 2 adalah
2

metrik yang didefinisikan oleh


d 1 ( p , q )=maks (|a1 −b1|,|a2 −b2|) d 2 ( p , q )=|a1 −b1|+|a2 −b 2|
dan
2
Maka d, d1 dan d2 ketiganya membangun topologi biasa pada bidang R , karena kelas dari
2
bola-bola buka dari tiap-tiap metrik adalah basis untuk topologi pada R .
Jadi metrik-metrik tersebut adalah equivalen.

1.8. RUANG ISOMETRIS


Definisi 9.9:
Ruang metrik (X,d) disebut isometris dengan ruang metrik (Y,e) bila dan hanya bila ada
fungsi f : X Y yang satu-satu dan onto dengan jarak-jarak yang utuh untuk setiap p ,q ∈ X ,
maka
d ( p , q)=e (f ( p ), f (q ))
Contoh 9. 7:
Misal d adalah metrik trivial pada himpunan X, dan mmisalkan e adalah metrik pada Y yang
didefinisikan oleh :

e(a ,b)= {2, bila a≠b


0, bila a=b
Kita asumsikan bahwa X dan Y mempunyai kardinalitas yang sama yang lebih dari satu.
Maka (X,d) dan (Y,e) tidak isometris karena jarak-jarak antara titik-titik dalam tiap-tiap
ruang adalah berbeda. Tetapi d dan e keduanya membangun topologi diskrit dan dua ruang

Ruang Metriks Pengantar Topologi


58

diskrit dengan kardinalitas sama adalah homoemorphik, jadi (X,d) dan (Y,e) adalah
homeomorphik.
1.9. RUANG M-EUCLID
Definisi 9.10:
m
R adalah notasi untuk produk dari m buah himpunan R dari bilangan-bilangan real yaitu
yangmemuat semua m tuple (a1, a2, …, am) dari bilangan-bilangan real.
Suatu fungsi d yang didefinisikan oleh:

√ √∑
m m
d ( p , q)=√ ( a1 −b 1 )2 + .. .+(a m−b m )2= ∑ ( ai −bi )2= |ai −bi|2
i=1 i=1
Dimana p = (a1, a2, ... , am) dan q = (b1, b2, ..., bm) adalah metrik dan disebut METRIK
m
EUCLID pada R

1.10. RUANG HILBERT


Definisi 9.11:
Kelas dari semua barisan real tak hingga (a1, a2, ... , am) sedemikian hingga

∑ an2<∞ a 2 +a 2 +. . . ∞
n=1 yaitu sedemikian hingga 1 2 konvergen, ditulis oleh R . Sekarang

dimisalkan p=<an> dan q =<bn> adalah titik di dalam R . Fungsi d yang didefinisikan oleh:



d( p , q)= ∑ |an−b n|2 ∞
n=1 adalah metrik dan disebut metrik -l 2 pada R disebut Ruang
Hilbert atau ruang -l 2 dan ditulis dengan H.
Contoh 9.8:
Perhatikan barisan-barisan :
p = <1, 1, 1, ... > dan q = <1, ½ , ¼ , 1/8, ...>
2 2
karena 1 +1 +. . . tidak konvergen maka p bukan titik dalam R. Sebaliknya, deret

()()
2 2
1 1
1+ + +. . .
2 4 adalah konvergen, jadi q adalah titik dalam R.

1.11. RUANG TERHUBUNG


Definisi 9.12:
(S ,τ ) ruang topologi terhubung jika tidak terdapat A,B ¿ 0 , terbuka maka
A∩B=0 ∋ A∪B=S .
Definisi 9.13:
(S ,τ ) ruang topologi dan A ,B ⊆ S ,
i. A, B terpisah di S jika Ā∩B=A∩ B̄=0
ii. Jika A, B terpisah di S dan A∪B=S maka A, B bentuk pemisahan dari S.

Ruang Metriks Pengantar Topologi

Anda mungkin juga menyukai