Sifat : Segera
Lampiran : 1 (Satu)
berkas
Perihal : Adanya persekongkolan/KKN serta PT DIWA GLOBAL UTAMA dengan
POKJA PEMILIHAN, PPK Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan,
Pokja Pemilihan, PPK Satker Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Dan
Bina Konstruksi dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang “Pembangunan
Posko Terpadu dan BPBD di Kecamatan Pamulang” terindikasi melanggar :
Bagian KesatuUMUM
Pasal 2
(1) Masyarakat dapat berperan serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan
tindak pidana korupsi.
(2) Peran serta masyarakat sebagaimana ayat (1) diwujudkan dalam bentuk:
(a) Hak mencari, memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan telah
terjadinya tindak pidana korupsi;
(b) Hak untuk memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh dan
memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi
kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana korupsi;
(c) Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada
penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana korupsi;
(d) Hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporan yang
diberikan kepada penegak hukum; dan
(e) Hak untuk memperoleh perlindungan hukum;
(3) Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, norma agama dan norma sosial.
Bagian Kedua
Informasi Paragraf 1
Tata Cara Mencari dan Memperoleh Informasi
Pasal 3
(1) Masyarakat dapat mencari dan memperoleh informasi mengenai dugaan telah
terjadi tindak pidana korupsi dari badan publik atau swasta;
(2) Untuk mencari dan memperoleh informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
masyarakat mengajukan permohonan kepada pejabat yang berwenang pada badan
publik atau swasta;
Pasal 4
(1) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (2) dapat disampaikan
secara lisan atau tertulis baik melalui media elektronik maupun non elektronik;
(2) Dalam hal permohonan sebagaimana ayat (1) disampaikan secara lisan pejabat
yang berwenang pada badan publik atau swasta wajib mencatat permohonansecara
tertulis;
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat :
(b) Informasi yang sedang dicari dan akan diperoleh dari badan publik atau
swasta;
II. TENTANG DUDUK PERMASALAHAN
Ruang
- Alamat Perusahaan : Komplek Cendana Residence Blok a-2 No. 01 RT. 008
RW.004 Kel Serua. Kec Ciputat - Tangerang Selatan
- NPWP : 76.553.630.5-453.000
A. DATA PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan : PT. DIWA GLOBAL UTAMA
2. Sub Bidang Pekerjaan : SIPIL
3. Kualifikasi : PERUSAHAAN KECIL
4. Paket Pekerjaan yang sedang di kerjakan/ditangani : 18 PAKET
BAB III
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
4.Pelanggaran terhadap aturan Pengadaan;
Klausul 4.1 Peserta berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak
melakukan tindakan sebagai berikut:
a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja Pemilihan dalam bentuk dan cara
apapun, untuk memenuhi kenginan Peserta yang, bertentangan dengan
Dokumen Tender Cepat, dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. melakukan tindakan yang terindikasi persengkongkolan dengan peserta lain
untuk mengatur harga penawaran dan/atau hasil Tender cepat sehingga
mengurangi/menghambat/memperkecil/meniadakan persaingan yang sehat
dan/atau merugikan pihak lain;
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan palsu/tidak
benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen tender cepat;
d. mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh Pokja
Pemilihan; dan/atau
e. melakukan korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme dalam pemilihan Penyedia.
Peserta yang terbukti meakukan perbuatan sebagaimana dimaksud pada klausul 4.1
dikenakan tindakan sebagai berikut:
a. sanksi digugurkan dari proses Tender Cepat atau pembatalan penetapan
pemenang
b. sanksi Daftar Hitam
c. gugatan secara perdata, dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.
BAB VIII
TATA CARA EVALUASI KUALIFKASI
10. Persyaratan Sisa Kemampuan Paket (SKP) (apabila diisyaratkan), dengan
Ketentuan:
a. Rumusan SKP
SKP = KP-P
KP = Kemampuan menangangi paket pekerjaan.
1) untuk Usaha Kecil, nilai kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak
5 (lima ) Paket; dan
2) Untuk Usaha Non Kecil, Nilai Kemapuan Paket (KP) ditentukan
sebanyak 6 (enam) atau1, 2 (satu koma dua ) N.
b. P = Jumlah Paket yang sedang dikerjakan
c. N = Jumlah Paket Pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.
1) Peserta Wajib mengisi daftar pekerjaan yang sedang dikerjakan.
2) Apabila ditemukan bukti peserta tidak mengisi daftar pekerjaan yang
sedang dikerjakan walaupun sebenarnya ada pekerjaan yang sedang
dikerjakan,maka apabila pekerjaan tersebut menyebabkan SKP peserta
tidak memenuhi,maka dinyatakan gugur, dikenakan sanksi Daftar
Hitam,dan pencairan jaminan penawaran ( apabila ada ).
3) yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi daftar hitam;
4) keikutsertaan yang bersangkutan tidak menimbulkan pertentangan
kepentingan;
5) yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
6) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah atau pimpinan dan pengurus
badan usaha sebagai pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
yang sedang mengambil cuti diluar tanggungan Negara;
7) Pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan; dan
8) data kualifikasi yang diisikan dan dokumen penawaran yang disampaikan
benar, dan jika dikemudian hari ditemukan bahwadata/dokumen yang
disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan maka peserta bersedia
dikenakan sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam daftar hitam,
gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
f. Dalam hal Peserta akan melakukan kerja sama operasi harus mempunyai
perjanjian kerja sama operasi.
g. Kerja sama operasi dapat dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Pekerjaan Konstruksi
3) Untuk kualifikasi Usaha Kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga)
tahun:
(1) Dalam hal Penyedia belum memiliki pengalaman, ketentuan
huruf a) dikecualikan untuk pengadaan dengan nilai paket
sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua miliar
lima ratus juta rupiah).
(2) Harus mempunyai 1 (satu) pengalaman pada bidang yang sama,
untuk pengadaan dengan nilai paket pekerjaan paling sedikit di
atas Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas
miliar rupiah).
4) Untuk Kualifikasi Usaha Menengah atau Usaha Besar, memiliki
Kemampuan Dasar (KD) dengan nilai KD sama dengan 3 x NPt (Nilai
pengalaman tertinggi dalam 15 (lima belas) tahun terakhir) dengan
ketentuan:
(1) untuk kualifikasi Usaha Menengah, pengalaman pekerjaan sesuai
sub bidang klasifikasi/layanan SBU yang disyaratkan;dan
(2) untuk kualifikasi Usaha Besar, pengalaman pekerjaan pada sub
bidang klasifikasi/layanan dan lingkup pekerjaan SBU yang
disyaratkan. Persyaratan KD untuk paket pekerjaan konstruksi yang
diperuntukkan bagi kualifikasi usaha besar harus memperhatikan:
(a) Pembagian Subklasifikasi dan Subkualifikasi sesuai ketentuan
perundang-undangan;
(b) Pemilihan pengalaman pekerjaan pada sub bidang
klasifikasi/layanan dan lingkup pekerjaan sesuai sub bidang
klasifikasi Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang disyaratkan;
(c) Bahwa yang dimaksud dengan 1 (satu) SBU merupakan 1
(satu) sub bidang klasifikasi badan usaha dalam 1 (satu)
klasifikasi yang sama atau klasifikasi yang berbeda; dan
(d) Sub bidang klasifikasi badan usaha sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
2) Perorangan
1. SBU dinyatakan sah bilamana pada SBU telah tercantum NRU, ditandatangi oleh
direktur registrasi dan hukum badan usaha pelaksana LPJK Nasional atau manager
eksekutif badan pelaksana LPJK Provinsi sesuai kewenangannya.
2. SBU yang dinyatakan sah sebagaimana dimaksud ayat (1) apabila data badan
usaha beserta data klarifikasi pada SBU tertayang, pada situs LPJK Nasional
(www.lpjk.net) dan telah dimuat dalam BRBU bulan berjalan .
3. Dalam hal ditemukan perbedaan data antara data yang tertuang pada SBU dengan
data yang tertanyang pada situs LPJK Nasional (www.lpjk.net) maka yang
dinyatakan sah dan benar adalah data yang tertayang pada situs LPJK Nasional
(www.lpjk.net).
4. Surat Dirjen Bina Konstruksi No. BK0301-Mn/2289 Tanggal 27 Desember
2021 Tentang Pemberlakuan Sertifikat Badan Usaha ( SBU ) dan Sertifikat
Kompetensi Kerja Konstruksi (SKK-K) setelah masa Transisi.
5. Surat Direktur Pengadaan Jasa Konstruksi Nomor BK0301-Kj/230 Tanggal 08
Februari 2022 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Masa Berlaku Sertifikat Badan
Usaha (SBU)
4. Bahwa kami KPAHN melihat ada pelanggaran Peraturan Presiden RI No. 16 Tahun
2018 dan perubahannya No. 12 Tahun 2021 Tentang Pengadaan Barang atau Jasa
Pemerintah beserta turunannya.
BAGIAN KETIGA
PRINSIP PENGADAAN BARANG ATAU JASA
PASAL 6
Pengadaan Barang atau Jasa Menerepkan prinsip sebagai berikut :
- Efisien
- Efektif
- Transparan
- Terbuka
- Bersaing
- Adil dan;
- Akuntabel
BAGIAN KEEMPAT
ETIKA PENGADAAN BARANG ATAU JASA
PASAL 7
(1) Semua pihak yang terlibat dalam pengadaan barang atau jasa mematuhi etika
sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas secara tertib disertai rasa tanggungjawab untuk mencapai
sasaran, kelancaran, dan ketepatan tujuan pengadaan barangatau jasa.
b. Bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga kerahasiaan informasi
yang menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah
penyimpangan pengadaan barang atau jasa.
c. Tidak saling memengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang
berakibat persaingan usaha tidak sehat.
d. Menerima dan bertanggungjawab atas segala keputusan yang ditetapkan
sesuai dengan kesepakatan tertulis pihak yang terkait.
e. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan pihak
yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung yang berakibat
persaingan usaha tidak sehat dalam pengadaan barangatau jasa.
f. Menghindari dan mecegah pemborosan dan kebocoran keuangan negara.
5. Kami lembaga GERAK telah mengambil kesimpulan agar komisi persaingan usaha
harus mengambil langkah-langkah untuk memberikan sanksi berupa tindakan
administratif terhadap pelaku usaha yang melanggar undang-undang ini, antara lain :
- Perintahkan kepada pelaku usaha untuk menghentikan integrasi atau kegiatan yang
terbukti menimbulkan praktek monopoli, merugikan masyarakat, serta penetapan
pembayaran ganti rugi dan atau pengenaan denda serendah- rendahnya Rp.
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dan setinggi-tingginya Rp.
25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar rupiah) sesuai dengan Pasal 47.
6. Bahwa kami GERAK melihat ada pelanggaran Peraturan Presiden RI No. 16 Tahun
2018 dan perubahannnya No. 12 Tahun 2021 Tentang Pengadaan Barang atau
Jasa Pemerintah.
Pasal 51
Pasal 65
(1) Usaha kecil terdiri atas Usaha Mikro dan Usaha Kecil.
- Mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh pejabat
pengadaan / POKJA Pemilihan / Agen Pengadaan;
Ayat (2) perbuatan atau tindakan pemenang pemilihan yang telah menerima SPPBJ
yang dapat dikenakan sanksi adalah pemenang pemilihan mengundurkan diri sebelum
penandatanganan kontrak.
Ayat (3) perbuatan atau tindakan penyedia yang dikenakan sanksi adalah :
e. Menyerahkan barang atau jasa yang kualitasnya tidak sesuai dengan kontrak
berdasarkan hasil audit; atau
f. Terlambat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak;
Ayat (4) Perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ayat (2), dan
ayat (3) dikenakan :
a. Ayat (1) huruf a sampai dengan huruf c, dikenakan sanksi digugurkan dalam
pemilihan, saksi pencairan jaminan penawaran, dan saksi daftar hitam selama 2
(dua) tahun;
b. Ayat (1) huruf d, dikenakan sanksi pencairan jaminan penawaran dan sanksi daftar
hitam selama 1 (satu) tahun;
c. Ayat (2) dikenakan sanksi pencairan jaminan penawaran dan sanksi daftar hitam
selama 1 (satu) tahun;
d. Ayat (3) huruf a, dikenakan sanksi pencairan jaminan pelaksanaan atau sanksi
pencairan jaminan pemeliharaan dan sanksi daftar hitam selama 1 (satu) tahuun;
e. Ayat (3) huruf b sampai dengan huruf e, dikenakan sanksi ganti kerugian sebesar
nilai kerugian yang ditimbulkan; atau
f. Ayat (3) huruf f, dikenakan sanksi denda keterlambatan;
Pasal 81
Dalam hal terjadi pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 78 ayat (1)
huruf a sampai dengan huruf c dan pasal 80 ayat (1) huruf a sampai dengan huruf
c UKPBJ melaporkan secara pidana
Pasal 82
(1) Sanksi administratif dikenakan kepada PA / KPA /PPK atau Pejabat Pengadaan atau
POKJA Pemilihan, / PJ /PHP / PPHP yang lalai melakukan suatu perbuatan yang
menjadi kewajibannya;
(2) Pemberian sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
oleh pejabat pembina kepegawaian atau pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
(3) Sanksi hukum disiplin ringan, sedang, atau berat dikenakan kepada PA / KPA /
PPK atau Pejabat Pengadaan atau POKJA Pemilihan / PJPHP / PPHP yang
terbukti melanggar pakta integritas berdasarkan putusan komisi pengawasan
persaingan usaha, peradilan umum, atau peradilan tata usaha Negara.
III. ANALISA
Bahwa dari uraian di atas telah dikaitkan oleh data-data yang didapat oleh tim
KPAHN adalah :
A. INDIKASI DAN DAMPAK TERHADAP KERUGIAN NEGARA
d) Perbuatan pemerasan
e) Perbuatan curang
IV. KESIMPULAN
Bahwa terjadinya penyimpangan prosedur dalam proses pengadaan barang dan
jasa Pemerintah karena Pejabat Pengadaan dan Penyedia tidak mengindahkan Peraturan
dan Undang-Undang yang berlaku, adanya gratifikasi atau suap menyuap, penggelapan
dalam jabatan, benturan kepentingan, sifat melawan hukum, serta melalaikan etika
pengadaan ini menunjukan ketidak profesionalan aparatur negara, dalam hal ini POKJA
Pemilihan, SATKER, serta penyedia harus menerima sanksi baik administrasi maupun
perdata danpidana.
Demikian laporan kami dalam rangka membantu pemerintah dari sekian
banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh panitia lelang POKJA ULP dan
SATKER atau PPK dengan penyedia jasa yang berdampak pada kebocoran keuangan
negara melalui dana APBN atau APBD, untuk menjunjung tinggi asas praduga tidak
bersalah kami lembaga GERAK yang berkedudukan di Jakarta menyampaikan
persoalan yang sering terjadi
dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah tersebut di atas, dan seyogyanya
pihak terkait aparatur negara agar bekerja secara profesional, jujur dan menjunjung tinggi
moralitas sehingga proses pembangunan dilaksanakan sesuai harapan masyarakat. Kami
lembaga GERAK yang berkedudukan di Jakarta mempunyai tanggung jawab atas
persoalan diatas dan menyampaikan kepada aparatur hukum sesuai poksi kami menurut
undang-undang yang berlaku. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Korupsi
Nomor Kontak Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota
Tangerang Selatan – Bapak Robby Cahyadi , ST. MT. : 0812-8578-5717
Nomor Kontak Kepala Bidang Pembangunan Kantor Pemerintahan Dinas Cipta
Karya dan Tata Ruang – Bapak Herman : 0813-9980-9254