ABSTRAK
Kontrol terhadap besarnya respons struktur adalah salah satu kriteria dasar dalam mendisain
struktur bangunan bertingkat banyak. Besar respons struktur antara lain dipengaruhi oleh
eksentrisitas pusat massa bangunan yang ditentukan oleh bentuk denah strukturnya. Sebuah
bangunan dikategorikan beraturan jika denah strukturnya berbentuk persegi panjang tanpa tonjolan.
Kalaupun ada, tonjolan tersebut tidak boleh lebih dari 25%. Ketika denah bangunan memiliki
tonjolan lebih dari 25%, maka akan terjadi perubahan nilai respons struktur (deformasi) yang
signifikan, sehingga struktur bangunan yang demikian tidak bisa lagi didesain dengan cara yang
sama seperti mendisain struktur bangunan beraturan.
Pada penelitian ini, dibuat tujuh model struktur bangunan dengan variasi tonjolan pada denah untuk
mempelajari pengaruh eksentrisitas pusat massa terhadap respons strukturnya. Untuk mempermudah
analisis struktur digunakan program komputer SAP 2000, dimana struktur bangunan akibat pengaruh
gempa dianalisis secara 3 dimensi.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa semakin besar eksentrisitas bangunan maka semakin besar
pula deformasinya. Selain itu, pada struktur yang sama yang diberikan beban gempa yang sama pula,
struktur yang memiliki tonjolan arah pendek menghasilkan deformasi yang lebih besar.
Kata kunci: respons struktur, eksentrisitas, struktur bangunan beraturan, analisis struktur, beban
gempa, SAP 2000
292
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (292-300) ISSN: 2337-6732
dengan ketinggian maksimum 10 lantai, lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko,
untuk pemodelan diambil struktur setinggi 7 restoran, hotel dan asrama sebesar 250
lantai; kg/m2. Sedangkan untuk beban gempa
b. Jumlah bentang pada struktur arah x = 4 ditinjau dalam arah x dan y, namun yang
bentang dan arah y = 8 bentang. diperhitungkan dalam skripsi ini hanya arah
c. Struktur tersebut memiliki kekakuan kolom yang lebih dominan
yang sama serta memiliki kekakuan balok j. Untuk perhitungan 3 dimensi, diambil hasil
yang sama pula pada masing-masing arah keluaran (output) menggunakan program
pada suatu lantai Analisis perencanaan komputer Structural Analysis Programme
menggunakan program SAP2000v14. 2000 (SAP 2000) dari Computers and
d. Struktur yang dianalisis berupa open frame Structures, Inc.(CSI Berkeley)
(sistem portal terbuka tanpa dinding). k. Struktur dianggap memiliki diafragma yang
Komponen gedung lainnya (selain kolom, kaku pada masing masing tingkat (plat
balok dan plat lantai) dianggap ada, namun lantai), sehingga deformasi yang terjadi pada
tidak menjadi bagian dari sistem rangka tiap-tiap simpul pada suatu lantai dengan
pemikul beban utama (main force resisting ketinggian serupa adalah sama
system), yang dianggap tidak memberikan l. Struktur dianalisis secara 3 dimensi (space
kekakuan pada struktur sehingga dapat frame analysis).
diabaikan. Perilaku struktur dievaluasi dalam
3 Dimensi (3D) dengan open frame. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mendapat-
kan respons struktur (defleksi) bangunan dengan
eksentrisitas pusat massa yang menerima beban
gempa.
Manfaatnya adalah dengan mendapatkan
gambaran respons struktur itu sendiri akibat
bentuk denah struktur yang tidak simetris.
Diharapkan kita dapat mengetahui sejauh mana
sebuah struktur dapat dianalisis dan didesain
dengan anggapan struktur gedung beraturan,
serta struktur yang mengalami perubahan model
struktur yang seperti apa yang menyebabkan
struktur tersebut harus dapat didesain dengan
lebih teliti.
LANDASAN TEORI
Gambar 1. Struktur 3-dimensional open frame
Perpindahan pada Struktur
e. Eksentrisitas yang dimaksud ditinjau dari Sebuah struktur yang menerima beban akan
perubahan bentuk/model denah struktur. mengalami deformasi atau perubahan bentuk
Oleh sebab itu, bentuk denah struktur akibat adanya pembebanan yang diterima
divariasikan untuk memperoleh variasi struktur tersebut. Sebuah struktur sederhana
perpindahan pusat massa. dapat menerima pembebanan, baik pada ujung-
f. Bentuk denah struktur divariasikan dengan ujung batang struktur atau pun pada pertemuan
tonjolan pada masing-masing arah adalah batang atau nodal pada struktur.
25%, 50%, dan 75% dari bentang pada arah Pemahaman akan perilaku struktur sangat
tonjolan tersebut diperlukan terutama untuk struktur-struktur
g. Hasil keluaran adalah defleksi pada masing- sederhana. Hal ini sangat berguna dalam pra-
masing lantai desain akan beberapa model struktur yang
h. Beban yang digunakan adalah beban mati semestinya dapat disederhanakan agar langkah-
dan beban hidup serta beban gempa. langkah perhitungan dapat direduksi sehingga
i. Beban mati adalah berat sendiri struktur, perhitungan menjadi lebih cepat dengan akurasi
beban hidup diambil berat beban hidup untuk perhitungan yang memuaskan.
293
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (292-300) ISSN: 2337-6732
UE UF
E F
VF
fE fF
Displacement
VD · Translasi Vertikal (V)
C D
· Translasi Horizontal (H)
· Rotasi (q)
RAH MA RBH MB
A B
RAV RBV
D
L2
(Constitutive Law) 6 EID
L2
6 EID
L2
2EIq
L
L L
P (external action)
P (external action)
A B P Pb 2 Pa 2
3 a b ) P a 3b )
Dxc L3 L3
D
L
EI
qL qL
Ra Rb Reaksi Perletakan EI
a b 2 2
Pa3b3 qL4
L Pab 2 D Pa2b qL 2 D qL 2
3EIL3 384 EI
L2 L2 12 12
Nol
a b L
Bidang Momen
[M]
Mx
P .a .b
Gambar 5. Hubungan antara aksi dan deformasi
L
Ra
Nol
Rb
Bidang Lintang
[Q] Keseimbangan (Equilibrium)
Secara umum, kondisi tersebut dapat
Nol Bidang Normal
[N] dinyatakan dalam persamaan berikut:
x
Fx = 0; Fy = 0 ; Fz = 0
Mx Mx
Mx = 0; My= 0; Mz = 0
Ra
Vx Vx
Rb
Dan persamaan–persamaan tersebut akan
Deformation memberikan hubungan antara gaya–gaya yang
Displacement
(Internal Action) (Flexural; Axial;
Shearing; Torsional)
(Translation; Rotation) bekerja (applied forces) dengan gaya–gaya
dalam (internal actions). Sebagai ilustrasi
Gambar 3. Constitutive law ditinjau kondisi berikut ini. Persamaan ΣFy = 0
Mengingat pengaruh deformasi geser untuk dan ΣMz = 0 dipenuhi oleh tinjauan struktur
struktur balok (dimana ukuran–ukuran tampang secara keseluruhan dan secara free body.
lintangnya jauh lebih kecil dari pada panjang P
x x
baloknya) jauh lebih kecil dibanding pengaruh Pb
Mx = x
deformasi lentur, maka lazimnya (dalam praktek) Pb Pa Pb Pb
L
Vx =
pengaruh deformasi geser dapat diabaikan. L a b L L L
294
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (292-300) ISSN: 2337-6732
sepanjang struktur juga harus dipenuhi. Kondisi Prinsip superposisi ini juga berlaku untuk
ini lazim disebut pula sebagai kontinuitas hitungan gaya dalam (internal stress resultant)
displacement di sepanjang struktur, atau kondisi
geometri, yang secara prinsip dinyatakan: Analisis Respons Struktur
• Pada dukungan–dukungan: Saat gaya gempa bekerja, maka gedung
Displacement harus konsisten dengan kondisi akan merespon beban gempa tersebut dengan
dukungannya. Sebagai contoh: pada duku- memberikan gaya-gaya dalam. Apabila gaya-
ngan A (jepit), besarnya rotasi dan translasi gaya dalam tersebut melebihi kemampuan/
tersebut harus = 0. Sedangkan pada dukungan kapasitas gedung, maka gedung akan berperilaku
B (rol), besarnya translasi vertikal harus = 0. in-elastis jika sifat struktur cukup daktail, tetapi
• Pada semua titik di sepanjang struktur langsung hancur apabila kurang daktail.
Kontinuitas displacement harus dipenuhi,
sebagai contoh di titik D, yang bisa dianggap
sebagai rigid connection antara bagian kiri
AD dan kanan DBC, maka: displacement
(translasi dan rotasi) di titik D dari bagian AD
maupun di titik D dari bagian DBC harus
sama besar.
L/2 P P Gambar 9. Respons Struktur
A D B C
Program SAP 2000
L L L Program SAP 2000 merupakan pengem-
bangan program SAP (Edward L. Wilson, SAP –
Gambar 7. Translasi struktur A General Analysis Program No. UC SESM 70-
20, Structural Engineering Laboratory, Univer-
Prinsip–Prinsip Superposisi sity of California, Berkeley, 1970) yang dibuat
Bila perubahan bentuk struktur sebanding oleh Prof. Edward L. Wilson dari Universitas of
dengan beban yang bekerja, maka berlakulah California at Berkeley, US sekitar tahun 1970.
prinsip–prinsip superposisi. Prinsip ini menyata- Dasar teori penyelesaian statik yang digunakan
kan bahwa perpindahan akibat beberapa gaya dalam program SAP2000 adalah metode matrik
yang bekerja secara serentak sama dengan kekakuan, dimana suatu persamaan keseim-
jumlah perpindahan akibat masing–masing gaya bangan struktur ditulis dalam bentuk matriks
yang bekerja secara terpisah. sebagai berikut.
Prinsip superposisi hanya terbatas ber-
lakunya pada kondisi dimana hubungan antara [K]{δ} = {F}
aksi dengan displacement adalah elastis–linear. Dimana,
Sebagai ilustrasi sebagai berikut : [K]= matriks kekakuan yang dapat disebut “unit
pendekatan” yang merupakan formulasi
P matematik dari representasi perilaku
A
M
B
mekanik elemen yang ditinjau.
fA
D
MB {δ}= vektor perpindahan atau deformasi
(translasi atau rotasi) struktur.
RA RB {F}= vektor gaya/momen yang dapat berbentuk
=
295
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (292-300) ISSN: 2337-6732
METODOLOGI PENELITIAN
296
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (292-300) ISSN: 2337-6732
(5) (6)
(7)
Gambar 12. Model struktur
Tabel 8. Deformasi arah panjang lantai 7
Nilai-nilai eksentrisitas berdasarkan denah
struktur adalah :
MD (Tanpa Tonjolan) 24 12 24 12
Tonjolan 25% 24 12.882 27.333 12
Tonjolan 50% 24 14 31.2 12
Tonjolan 75% 24 15.316 35.454 12
297
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (292-300) ISSN: 2337-6732
298
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (292-300) ISSN: 2337-6732
DAFTAR PUSTAKA
BSN, 2002. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung SNI – 1726-
2002. Badan Standarisasi Nasional, Bandung.
BSN, 2002.Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI – 03-2847-2002.
Badan Standarisasi Nasional, Bandung.
Dewobroto, W., 2004. Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP2000, Edisi Baru, Gramedia,
Jakarta.
Dewobroto, W., 2005. Evaluasi Kinerja Bangunan Baja Tahan Gempa dengan SAP 2000. Jurnal
Teknik Sipil, Vol. 3 No.1, Universitas Pelita Harapan, Jakarta.
Jati, S., dkk., 2009. Pengaruh Eksentrisitas Pusat Massa Bangunan Beton Bertulang Terhadap
Stabilitas Struktur yang Mengalami Beban Gempa. Jurnal Rekayasa Sipil, ISSN:1858-2133,
Vol. 5 No. 1.
299
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.6, September 2014 (292-300) ISSN: 2337-6732
Paulay, T, and Pristley, M. J. N., 1992. Seismic Design of Reinforced Concrete and Masonry
Buildings. John Wiley and Sons, INC. Canada.
Singal, R., 2009. Penggunaan Rumus Empiris untuk Menghitung Perpindahan Lateral pada
Bangunan Bertingkat, Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Solikin, M., 2007. The Influence of Centre of Mass Eccentricity in Reinforced Concrete Portal to
Earthquake-Loaded Structure Stability., Dinamika TEKNIK SIPIL, Vol. 7 No. 1.
300