Anda di halaman 1dari 3

Pengembangan Proyek Teknologi Luar Angkasa

  
LIFT LUAR ANGKASA
perusahaan teknologi asal Kanada mematenkan temuan nya Perusahaan teknologi asal Kanada
yaitu Toth Technology mengklaim bahwa manusia akan memiliki lift menuju luar angkasa Di
Dalam patennya perusahaan itu menggambarkan lift setinggi 12 mil atau 20 kilometer menjulang
dari bumi menuju angkasa bagian luar .seperti dikutip dari CNBC, pada Selasa 6 Oktober 2015.
Perangkat ini didukung dengan sel yang memiliki tekanan pneumatik dan diisi oleh udara dan
materi gas tertentu. Di dalamnya juga mengkombinasikan serangkaian roda terbang yang
bertindak sebagai kompresor. Perangkat ini bisa menyesuaikan tekanan di dalam setiap sel untuk
menghasilkan kelenturan pada pada pondasi lift nya. Astronaut bisa naik terlebih dahulu ke atas
langit berkat bantuan lift listrik setinggi 20 kilometer ini Dan kemudian Dari puncak menara lift
sudah terdapat pesawat luar angkasa yang siap meluncurkan astronaut ke luar angkasa menuju
orbit. Selain untuk peluncuran satelit dan pendaratan pesawat luar angkasa dek pada puncak
menara bisa dipergunakan untuk penelitian ilmiah, komunikasi, wisata pegindraan jarak
jauh (remote sensing), dan tempat pemasangan generator tenaga angin.

PERTAMBANGAN DI LUAR ANGKASA


Biaya untuk membangun dan mengoperasikan tambang di Bulan atau Asteroid ternyata lebih
murah daripada mendirikan terminal gas alam terbesar di Bumi Hal itu diungkapkan dalam
penelitian yang disampaikan kepada forum yang beranggotakan eksekutif perusahaan dan
ilmuwan NASA. Menurut penelitian tersebut sebuah misi ke Ceres, planet kerdil seluas Texas
berjarak 257 juta mil dari Matahari mungkin hanya butuh biaya sekitar US$ 27 miliar. Biaya
tersebut untuk 10 peluncuran roket untuk mengirimkan peralatan, ekstraksi logam dan air, dan
pembangunan fasilitas di orbit untuk memproses bahan baku. Hitungan-hitungan itu berasal dari
mahasiswa bisnis pascasarjana Australia di University of New South Wales yang juga bekerja
sama dengan Badan Antariksa Amerika Serikat atau (NASA), dalam bidang ekonomi
pertambangan ruang angkasa. Sebagai perbandingan pembangunan pabrik gas alam cair terbesar
di Australia yang diusahakan oleh Chevron Corp diperkirakan membutuhkan biaya sekitar US$
54 miliar. tapi, untuk mendapatkan investor yang mau membeli visi besar bahwa manusia
memiliki masa depan di ruang angkasa jelas bukanlah hal yang mudah " Banyak investor di luar
sana, tapi mereka perlu tahu risiko dan bagaimana imbal hasilnya," kata Rene Fradet, wakil
direktur teknik dan direktorat ilmu pengetahuan di Jet Propulsion Laboratory NASA di
Pasadena, California Deep Space berencana untuk menambang asteroid dan melakukan
pengolahan dan manufaktur di ruang angkasa. " Ada ekonomi nyata di luar sana yang akan
dibangun dengan menggunakan bahan dari sana juga." Bukti bahwa teknologi untuk
pertambangan ruang angkasa udah layak digunakan sekarang ini tengah dibangun oleh NASA
melalui program Asteroid Redirect Mission, kata Fradet. Langkah terpenting adalah membangun
bisnis yang kredibel yang dapat meyakinkan investor industri pertambangan yang skeptis,
katanya.

PEMBANGKIT LISTRIK DI LUAR ANGKASA


Gara gara kelakuan ilmuwan Jepang yang sukses mentransfer energi secara nirkabel lewat
gelombang mikro negeri doraemon ini pun berencana memanen energi listrik lewat panel surya,
langsung dari luar angkasa. Seperti diberitakan media Jerman, dw.de, pada Jumat (13/3/2015), di
dalam sebuah eksperimen, ilmuwan Badan Antariksa Jepang, atau biasa dikenal dengan JAXA
berhasil mengirimkan 1,8 kilowatt energi lewat udara dengan tingkat keakuratan sejauh 55
meter. Kendati daya jangkau nya masih terhitung rendah, terobosan tersebut suatu saat nanti bisa
melahirkan teknologi yang memungkinkan manusia memanen energi dalam jumlah yang besar di
luar angkasa untuk digunakan di Bumi, kata JAXA. Ini adalah kali pertama seseorang berhasil
mengirimkan energi listrik berdaya tinggi, nyaris dua kilowatt melalui gelombang mikro ke arah
target yang kecil, dengan menggunakan piranti kontrol yang spesial. JAXA selama bertahun-
tahun mengembangkan teknologi panel surya nirkabel. Panel surya di luar angkasa memiliki
banyak keunggulan ketimbang saudaranya di bumi antara lain ketersediaan sinar matahari yang
nyaris tak berbatas dan tidak dipengaruhi oleh faktor cuaca. Stasiun Luar Angkasa dan lusinan
satelit memang memanfaatkan energi matahari. Tapi masalah terbesar adalah bagaimana
mentransfer energi itu ke Bumi. Idenya, kata juru bicara JAXA, adalah satelit berpanel surya
yang mampu mentransfer energi lewat gelombang mikro dan mengorbit Bumi di ketinggian
36.000 kilometer. "Tapi butuh beberapa dekade sebelum kita bisa menyaksikan hasil nyata dari
teknologi ini, mungkin sekitar pada dekade 2040-an, ujarnya. Ada beberapa tantangan yang
harus dilewati, seperti bagaimana mengirimkan struktur raksasa ke luar angkasa bagaimana
membangunnya dan bagaimana merawatnya." jelas juru bicara jaxa

KOLONISASI PLANET MARS


CEO SpaceX Elon Musk mengatakan, SpaceX tengah mengembangkan roket dan kapsul besar
sebagai alat transportasi manusia dan kargo menuju Planet Mars untuk melakukan kolonisasi di
planet merah tersebut. Roket yang dipersiapkan untuk perjalanan ke Mars tersebut mampu
membawa 100 orang dan kargo dalam sekali jalan. Kolonisasi Planet Mars ujarnya akan menarik
perhatian para volunter untuk ikut pergi ke Mars. "Membangun peradaban yang berkelanjutan di
Planet Mars jelas tidak mungkin dilakukan jika biaya tiket ke Planet Mars harganya 10 miliar
dolar per orang," Ujar elon musk SpaceX ingin bisa menjual tiket menuju Mars seharga rumah
biasa di Amerika. Harganya berkisar 200 ribu dolar AS. "Proyek kolonisasi ke Mars ini
menghabiskan banyak dana . Saya mengakumulasi aset saya untuk mendanai proyek ini tapi
ternyata belum cukup, makanya untuk mewujudkan proyek ini membutuhkan kerjasama publik
dan swasta," kata elon .. Dalam proyek kolonisasi ke Mars ini tidak ada jaminan kalau voluntir
akan bisa bertahan hidup di Mars. Ini merupakan petualangan yang luar biasa dan seru dan
seumur hidup sekali Resiko kematian saat di Planet Mars itu sangat besar. Kalau mau pergi ke
sana harus berani mati. "Kalau anda siap mati, maka anda adalah kandidat yang tepat." Menuju
Mars membutuhkan waktu antara enam sampai sembilan bulan dari bumi Letak Mars 140 juta
mil dari bumi. Dan proyek ini merupakan proyek yang sangat ambisius.

ASGARDIA NEGARA LUAR ANGKASA PERTAMA


sebuah stasiun luar angkasa raksasa yang dihuni berbagai ras alien anggota United Federation of
Planets. Dan baru-baru ini, sebuah konsep yang mirip Yorktown dengan nama Asgardia
direncanakan untuk segera dibangun. Pemimpin proyek Asgardia mengatakan bahwa nantinya
Asgardia akan menjadi negara sendiri yang berbasis di luar angkasa Direncanakan pula satelit
pertama Asgardia akan diluncurkan pada tahun tahun ini 2017 dan di masa depan akan mampu
menampung sampai dengan 150 juta manusia untuk tinggal dan bekerja di luar angkasa. Menurut
Igor Ashurbeyli, ilmuwan asal Rusia yang pemimpin tim proyek Asgardia yang juga selaku
pendirinya orang-orang di Bumi sekarang sudah bisa mengajukan diri untuk dipilih sebagai salah
satu dari 100.000 warga pertama melalui situs web resmi Asgardia yang beralamat
di http://asgardia.space. Pada saat konferensi pers di Paris pada 12 Oktober 2016 kemarin,
jumlah orang yang mengajukan diri sebagai "warga negara Asgardia" sudah mencapai lebih dari
84.000 orang Sementara itu, Asgardia sendiri saat ini belum resmi menjadi sebuah negara.
Namun, rencananya Asgardia akan menjadi sebuah negara pertama yang tidak berada di
permukaan Bumi melainkan di luar angkasa, atau tepatnya di orbit rendah Bumi. Tim proyek
Asgardia mengatakan mereka membutuhkan setidaknya puluhan ribu "warga negara" sebelum
mereka secara resmi diakui sebagai negara oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurut
situs web resmi Asgardia, tidak ada biaya yang dimintai setiap orang di Bumi yang ingin
mengganti kewarganegaraannya menjadi warga negara Asgardia. Asgardia mengklaim sebagai
prototipe masyarakat yang bebas dan tidak terikat, yang menjunjung tinggi pengetahuan,
kecerdasan , ilmu pengetahuan Juga mengakui nilai luhur dari setiap manusia. Juru bicara proyek
Asgardia, Timothy Wild menolak mengungkapkan berapa jumlah peneliti dan pakar yang terlibat
dalam proyek ini, namun dia memastikan misi ini bukan main-main ataupun omong kosong
belaka. Sebagai sebuah entitas negara, Asgardia juga sedang mencari ide dan masukan untuk
bendera, lambang negara sampai lagu kebangsaannya. "Asgardia melayani seluruh umat manusia
yang ingin terlepas dari kesejahteraan pribadi dan kemakmuran negara di mana mereka
dilahirkan," ujar igor Ashurbeyli jikalau Asgardia akan benar-benar terealisasi, maka akan
menjadi sebuah loncatan besar untuk umat manusia. Selain ada yang tinggal di Bumi manusia di
masa depan nantinya juga akan ada yang tinggal di luar angkasa Bagaimana , apa kalian minat
buat jadi warga negara asgardia ?

Anda mungkin juga menyukai