Anda di halaman 1dari 63

ne

rb
Pe it
Bu
n er m
bi iA
tB ks
um ar
er iA a
bi
tB ks
um ar
i a
a
ar
ks
iA

a
m

ar
Bu

ks
it

iA
rb

um
ne

Q Smart Quiz
Fisika Biologi
Bab I Bab II Bab I Bab II Bab III
tB

iA
bi

Kimia
Bab I Bab II Bab III
er

m
n

Bu
Pe

it
rb
ne
a
ar
BA. 01.37.4056

ks
ILMU PENGETAHUAN ALAM

iA
SMA/MA Kelas X

a
m

ar
Bu

ks
Penulis : Muhamad Abdulkadir Martoprawiro
Indri Ganarsih
Sri Lestari
it

Editor : Yuni Melfia

iA
Dhany Ardyansyah
rb

Enik Suyahni
Desain kover : Irfan Hoerudin
Layouter : Supriyanto
um
Sumber gambar kover: https://bit.ly/3BDuUWw
ne

Dicetak oleh BA Printing


Diterbitkan oleh PT Bumi Aksara
Jl. Sawo Raya No. 18
Rawamangun, Jakarta Timur 13220
tB

iA
bi

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya, dalam bentuk dan dengan
cara apa pun juga, baik secara mekanis maupun elektronis, termasuk fotokopi, rekaman,
er

dan lain-lain tanpa izin tertulis dari penerbit.


m
n

Bu
ISBN 978-623-328-246-8 22.02.01
Pe

it
rb
ne
a
ar
Prakata

ks
iA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah menciptakan alam semesta ini. Dari
ciptaan-Nya manusia dapat mengembangkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu
dibutuhkan kemampuan untuk belajar dan berpikir. Dengan mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), kalian
dapat mempelajari alam semesta ini dan mengembangkan teknologi untuk meningkatkan kemajuan bangsa.

a
m
Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMA/MA kelas X untuk mempelajari dan
memperdalam materi IPA. IPA mempelajari segala sesuatu tentang alam yang di dalamnya termasuk ilmu fisika,

ar
biologi, dan kimia. Selain itu buku ini ditulis secara umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa
Bu
Indonesia menjelang era globalisasi dalam per­kembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Buku ini disusun
berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,

ks
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
Kalian dapat mempelajari buku ini sebelum dan sesudah dibahas oleh guru dan dapat mendiskusikannya
it

iA
dengan teman agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan
Tujuan Pembelajaran, Peta Konsep, Kata Kunci, Tugas, Tokoh, Aktivitas Sains, Smart Learning, Soal Tantangan,
rb

Fakta Sains, Rangkuman, Refleksi Diri, Uji Kompetensi, dan Proyek. Soal latihan diberikan beberapa jenis, setelah
akhir bab dan setiap akhir semester. Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas dan mudah ka-
um
lian pahami, dari pembahasan secara umum ke pembahasan secara khusus. Sebelum membaca rangkuman
ne

materi, diharapkan kalian membuat rangkuman sendiri terlebih dahulu, yang nantinya dibandingkan dengan
rangkuman dalam buku, sehingga kalian dapat membandingkan pokok materi apa saja yang dianggap penting
untuk dirangkum dan meningkatkan pemahaman kalian. Pada akhir buku juga dilengkapi dengan Glosarium,
Daftar Pustaka, dan Indeks.
tB

Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi teman sekaligus menjadi bacaan yang menyenang-
kan bagi kalian untuk mempelajari konsep-konsep IPA dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
untuk diri sendiri dan lingkungan, serta mendorong kalian untuk mempelajari IPA secara lebih mendalam.

iA
bi

Penulis
er

m
n

Bu
Pe

it
rb

iii
ne

Prakata
a
ar
Capaian Pembelajaran

ks
iA
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Fisika Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan kete­ram­

a
pilan proses dalam pengukuran, perubahan iklim dan pemanasan global,
m
pencemaran lingkungan, energi alternatif, dan pemanfaatannya.

ar
Keterampilan Proses 1. Mengamati
Bu
Peserta didik mampu mengoptimalkan potensi menggunakan ragam alat
bantu untuk melakukan pengukuran dan pengamatan.

ks
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Peserta didik mampu mempertanyakan dan memprediksi berdasarkan
hasil observasi, mampu merumuskan permasalahan yang ada dan mampu
it

iA
mengajukan pertanyaan kunci untuk menyelesaikan masalah.
rb

3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan


Peserta didik mengidentifikasi latar belakang masalah, merumuskan tujuan,
dan menggunakan referensi dalam perencanaan penyelidikan/penelitian.
um
ne

Peserta didik membedakan variabel, termasuk yang dikendalikan dan varia-


bel bebas, menggunakan instrumen yang sesuai dengan tujuan penyelidikan.
Peserta didik menentukan langkah langkah kerja dan cara pengumpulan
data.
tB

4. Memproses, menganalisis data dan informasi


Peserta didik menyiapkan peralatan/instrumen yang sesuai untuk pene-
litian ilmiah, menggunakan alat ukur secara teliti dan benar, mengenal
keterbatasan dan kelebihan alat ukur yang dipakai.

iA
bi

Peserta didik menerapkan teknis/proses pengumpulan data, mengolah data


sesuai jenisnya/sesuai keperluan, menganalisis data dan menyimpulkan
hasil penelitian serta memberikan rekomendasi tindak lanjut/saran dari
er

hasil penelitian.
5. Mencipta
m
Peserta didik mampu menggunakan hasil analisis data dan informasi untuk
n

Bu
menciptakan ide solusi ataupun rancang bangun untuk menyelesaikan
suatu permasalahan.
Pe

6. Mengevaluasi dan refleksi


Peserta didik berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan ber­
argumentasi, mengembangkan keingintahuan, dan memiliki kepedulian
it

terhadap lingkungan.
rb

iv
ne

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


a
ar
Elemen Capaian Pembelajaran

ks
Keterampilan Proses Peserta didik mengajukan argumentasi ilmiah dan kritis berani mengusulkan
perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggung jawab terhadap usulannya
Peserta didik bersikap jujur terhadap temuan data/fakta.

iA
7. Mengomunikasikan hasil
Peserta didik menyusun laporan tertulis hasil penelitian serta mengomu-
nikasikan hasil penelitian, prosedur perolehan data, cara mengolah dan
cara menganalisis data serta mengomunikasikan kesimpulan yang sesuai

a
m untuk menjawab masalah penelitian/penyelidikan secara lisan atau tulisan
Peserta didik menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk tabel, grafik,

ar
diagram alur/flowchart dan/atau peta konsep, menyajikan data dengan
Bu
simbol dan standar internasional dengan benar, dan menggunakan media
yang sesuai dalam penyajian hasil pengolahan data.

ks
Peserta didik mendeskripsikan kecenderungan hubungan, pola, dan keter-
kaitan variabel dan menggunakan bahasa, simbol dan peristilahan yang
sesuai untuk bidang fisika.
it

iA
Pemahaman Biologi Peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-
permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman
rb

keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya,


inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi antarkomponen
um
serta perubahan lingkungan.
ne

Keterampilan Proses 1. Mengamati


Peserta didik mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan
pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari
tB

objek yang diamati.


2. Mempertanyakan dan memprediksi
Peserta didik mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahan yang
dapat diselidiki secara ilmiah. Peserta didik menghubungkan pengeta­

iA
bi

huan yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru untuk membuat


prediksi.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
er

m
Peserta didik merencanakan penyilidikan ilmiah dan melakukan lang­
kah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk
menjawab pertanyaan. Peserta didik melakukan pengukuran atau
n

Bu
mem­bandingkan variabel terikat dengan menggunakan alat yang sesuai
serta memperhatikan kaidah ilmiah.
Pe

4. Memproses, menganalisis data dan informasi


Peserta didik menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan
bertanggung jawab. Menganalisis menggunakan alat dan metode yang
it

tepat, menilai relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan


referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil penyelidikan.
rb

v
ne

Capaian Pembelajaran
a
ar
Elemen Capaian Pembelajaran

ks
5. Mengevaluasi dan refleksi
Peserta didik mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori
yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan

iA
dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi
dan mengusulkan saran perbaikan untuk proses penyelidikan selanjutnya
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh termasuk di dalamnya

a
m pertimbangan keamanan, lingkungan, dan etika yang ditunjang dengan
argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan.

ar
Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.
Bu
Pemahaman Kimia Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan menjelaskan fenomena
sesuai kaidah kerja ilmiah dalam menjelaskan konsep kimia dalam kehidup­

ks
an sehari-hari; menerapkan konsep kimia dalam pengelolaan lingkungan
termasuk menjelaskan fenomena pemanasan global; menuliskan reaksi kimia
dan menerapkan hukum-hukum dasar kimia; memahami struktur atom dan
it

iA
aplikasinya dalam nanoteknologi.
rb

Keterampilan Proses 1. Mengamati


Peserta didik mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan
pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari
um
ne

objek yang diamati.


2. Mempertanyakan dan memprediksi
Peserta didik mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahan yang dapat
diselidiki secara ilmiah. Peserta didik menghubungkan pengetahuan yang
tB

telah dimiliki dengan pengetahuan baru untuk membuat prediksi.


3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan penyelidikan ilmiah dan melakukan langkah-

iA
langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab
bi

pertanyaan. Peserta didik melakukan pengukuran atau membandingkan


variabel terikat dengan menggunakan alat yang sesuai serta memperha-
tikan kaidah ilmiah.
er

4. Memproses, menganalisis data dan informasi


m
Peserta didik menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan
n

bertanggung jawab.
Bu
Peserta didik menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat,
Pe

menilai relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan refe­


rensi rujukan, serta menyimpulkan hasil penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Peserta didik berani dan santun dalam mengevaluasi kesimpulan melalui
it

perbandingan dengan teori yang ada.


rb

vi
ne

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


a
ar
Elemen Capaian Pembelajaran

ks
Peserta didik menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan
dan efeknya pada data.
Peserta didik menunjukkan permasalahan pada metodologi dan mengu-

iA
sulkan saran perbaikan untuk proses penyelidikan selanjutnya.
6. Mengomunikasikan hasil
Peserta didik mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh termasuk
di dalamnya pertimbangan keamanan, lingkungan, dan etika yang ditun-

a
m jang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks
penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang

ar
ditentukan.
Bu

ks
it

iA
rb

um
ne

tB

iA
bi
er

m
n

Bu
Pe

it
rb

vii
ne

Capaian Pembelajaran
a
ar
Profil Pelajar Pancasila

ks
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

iA
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha
Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman
tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.

Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
1. Akhlak beragama 4. Akhlak kepada alam

a
m 2. Akhlak pribadi 5.
3. Akhlak kepada manusia
Akhlak bernegara

ar
Bu
Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya,
dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya

ks
dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya
luhur bangsa.

Elemen kunci kebinekaan global


1. Mengenal dan menghargai budaya
it

iA
2. Kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama
3. Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
rb

Bergotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan
untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar
um
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah, dan ringan.
ne

Profil Elemen kunci bergotong royong


1. Kolaborasi
Pelajar 2. Kepedulian
3. Berbagi

Pancasila
tB

Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung
jawab atas proses dan hasil belajarnya.

Elemen kunci mandiri


1. Kesadaran akan diri

iA
2. Situasi yang dihadapi serta regulasi diri
bi

Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi
er

baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai


m
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.

Elemen kunci bernalar kritis


1. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
n

2. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran


Bu
3. Merefleksi pemikiran dan proses berpikir
4. Mengambil keputusan
Pe

Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak.
it

Elemen kunci kreatif


1. Menghasilkan gagasan yang orisinal
2. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
rb

viii
ne

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


a
ar
Kelengkapan Buku

ks
Bab Pengukuran dalam
Pada awal bab terdapat:
I

iA
:: Gambar dengan deskripsinya, yang mencerminkan isi bab. Kerja Ilmiah
:: Tujuan Pembelajaran, merupakan kompetensi yang di-
dapatkan setelah mempelajari materi.

a
mPeta Konsep
Pengukuran dalam
Kerja Ilmiah

ar
melibatkan
Kerja Ilmiah Kegiatan pengukuran sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Salah satu pemanfaatan pengukuran adalah
penggunaan teknologi Global Positioning System (GPS). Teknologi ini sudah tidak asing lagi dengan kalian, bukan?
meliputi Teknologi ini sangat membantu kalian dalam penavigasian. Adanya GPS banyak membantu kalian untuk menuju suatu
tempat meskipun kalian belum mengetahui posisi tempat tersebut. Selain itu, GPS juga erat kaitannya dengan angkutan
Pengukuran Besaran
Bu
online. Pengemudi angkutan online dapat mengetahui jarak, posisi, dan waktu tempuh terhadap calon penumpang, dan
Fisika sebaliknya. Teknologi ini membutuhkan akurasi waktu yang sangat tinggi hingga dalam skala sepersekian detik. Tahukah
kalian bagaimana menentukan waktu 1 detik? Apakah definisi waktu 1 detik? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
terjawab setelah kalian mempelajari bab ini.

menggunakan terdiri atas dilakukan dengan cara memiliki

Tujuan Pembelajaran

ks
Setelah mempelajari materi pada bab ini, kalian diharapkan mampu:
1. menerapkan prinsip-prinsip pengu­kuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi
ilmiah;
Instrumen atau Besaran Pokok Besaran Turunan Pengukuran Pengukuran Satuan 2. menyajikan hasil pengukuran besar­an fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang
Alat ukur Tunggal Berulang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah.

contohnya contohnya contohnya

memiliki
https://bit.ly/3q42AZH
memiliki
it

Mistar Panjang Gaya

iA
Jangka Sorong Massa Energi Ketidakpastian dan Konversi
Mikrometer Waktu Kecepatan Aturan Angka Penting
­Sekrup Temperatur Percepatan
Stopwacth Kuat Arus Tekanan
rb

Neraca O’haus Intensitas Cahaya


Jumlah Zat
Tokoh
Galileo Galilei
(1564-1642)
memiliki

Ia dilahirkan di Kota Pisa pada 1564. Ia adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan
um
Italia yang pernah mengeyam pendidikan tinggi dengan belajar di Universitas Pisa, tetapi
Dimensi Satuan
ne

dikeluarkan karena masalah keuangan keluarganya. Namun, semangat belajarnya tidak


pernah padam sehingga beberapa tahun kemudian, ia bergabung dengan sebuah fakultas
di Universitas Padua, dan menetap di sana hingga tahun 1610.
Ia telah banyak memberikan kontribusi pada dunia sains. Salah satu temuannya yang
paling terkenal adalah di bidang astronomi, yaitu dalam memecahkan hipotesis Copernicus. Sumber: https://bit.ly/3vaRtP2
Dalam proses menemukan suatu konsep, Galileo bersikap empiris ketika melakukan
penelitian ilmiah. Menurutnya penelitian harus dilakukan atas dasar pengalaman dengan melakukan
berbagai percobaan langsung. Ia menolak metode-metode penelitian yang berdasar pada otoritas gereja ataupun penilaian
filsuf-filsuf sebelumnya ketika memecahkan berbagai persoalan ilmiah. Ia juga sangat menolak kesimpulan yang tidak
didasarkan pada fondasi eksperimen yang sesuai proses ilmiah. Cara pandang Galileo terhadap keilmuan yang ilmiah
tidak berdasar pada hal yang mistis, atau tidak masuk akal. Oleh karena sikapnya itu, kemudian Galileo dijuluki sebagai
“Bapak Penelitian Ilmiah Modern”.
tB

:: Peta Konsep, memberikan alur pemikiran yang Tokoh, memperlihatkan bagaimana para ilmuwan
sistematis tentang hubung­an antarmateri pokok, terdahulu menghasilkan temuan baru dalam bidang
sehingga memudahkan mencari hubung­an dalam IPA, yang dapat menjadi motivasi untuk memperdalam
tiap bab dan mempermudah mempelajarinya. IPA.

iA
:: Kata Kunci, untuk mengetahui kata yang menjadi
Aktivitas Sains, berupa percobaan seder­hana,
bi

pokok pembahasan.
disajikan untuk mempermudah pemahaman
terhadap prinsip dasar IPA dan dilakukan
Tugas 1.2 secara berkelompok di bawah bimbingan guru.
Tugas, berupa soal dan tugas yang
er

Kegiatan ini akan meningkatkan komunikasi


Kerjakan hal berikut secara dapat diselesaikan sendiri atau berke-
berkelompok!
1. Carilah berbagai jenis alat
lompok. Di sini diminta kemampuan suatu masalah.
m
dan kerja sama tim dalam menyelesaikan

ukur yang ada di sekitar ka- analisis yang tinggi dan komunikasi
lian! yang baik.
n

2. Jelaskan besaran yang diukur,


Bu
cara penggunaannya, dan Aktivitas Sains 1.1
satu­annya! Kerjakan kegiatan berikut secara berkelompok!
Pe

3. Sajikan hasil pekerjaan kalian 1. Amatilah Gambar 1.3!


dalam bentuk tabel dengan
informatif dan menarik!
4. Presentasikanlah di depan
kelas! Bandingkan dengan
kelompok lain!
5. Buatlah kesimpulan dari hasil
it

(a) (b) (c) (d)


diskusi bersama!
Sumber: https://bit.ly/3azKaXu; https://bit.ly/3n636mT; https://bit.ly/3BBDeVW; https://bit.ly/3vb49Ft
Gambar 1.3
Beberapa jenis kegiatan pengukuran
rb

2. Berdasarkan Gambar 1.3, lengkapi Tabel 1.1.

ix
ne

Kelengkapan Buku
a
ar
Smart Learning
Smart Learning, merupakan informasi berupa
link dalam bentuk QR-Code yang di dalamnya Pindai QR Code berikut!

ks
terdapat situs video, situs berita, atau kegiatan
praktikum virtual untuk menambah wawasan
pada suatu materi.
Soal Tantangan

iA
Kerjakan soal-soal berikut secara perorangan!
1. Jelaskanlah perbedaan antara neraca analog dan neraca digital!
2. Suatu hari Adi diminta ayahnya untuk mengukur panjang sebuah meja dan diameter bola Tenis yang ada di atasnya. Sumber: https://bit.ly/3uCofue
Adi memiliki penggaris, pita meter, mikrometer sekrup, dan jangka sorong untuk mengukur panjang. Manakah yang
tepat digunakan Adi untuk mengukur panjang meja dan diameter bola tadi? Berikan alasannya!
Catatlah hal-hal penting apa
3. Mengapa pada termometer badan (termometer klinis) hanya memiliki skala antara 35 °C sampai dengan 42 °C?
saja yang kalian dapat dan
Bagaimana cara menggunakannya? buatlah kesimpulan!

a
m

ar
Soal Tantangan, berisi soal-soal pada akhir subbab dengan tingkat
kesulitan yang cukup tinggi. Di sini dibutuhkan analisis dan pema-
Bu
haman pengetahuan yang kompleks, baik terhadap materi yang se-
dang dibahas maupun materi yang pernah dipelajari.
Fakta Sains

ks
Fakta Sains, memperlihatkan bagaimana masalah IPA banyak
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Di sini dijelaskan Supercritical carbon dioxide adalah karbon
dioksida (CO2) yang berada dalam fase cair
konsep IPA dalam kehidupan. Diharapkan dengan membaca (liquid phase), yang berada di atas ataupun
bagian ini akan menambah wawasan terhadap perkembangan pada temperatur dan tekanan kritis, yaitu
it

ilmu penge­ta­huan dan teknologi terutama IPA. pada temperatur 31,1 oC ke atas dan tekanan

iA
73,3 atm. Zat ini banyak dimanfaatkan
sebagai pelarut dalam industri karenakan
rb

Rangkuman zat ini memiliki kandungan racun yang


rendah dan tidak memiliki dampak terhadap
lingkungan yang berarti. Selain itu, rendahnya
1. Pengukuran ialah kegiatan membandingkan a. Kesalahan sistematik, bersumber pada alat,
temperatur dari proses dan stabilitas CO2
suatu besaran yang diukur dengan alat ukur pengamat, respons waktu alat ukur, dan
um
memungkinkan senyawa tersebut berfungsi
ne

yang digunakan sebagai satuannya. kondisi fisis pengamat. sebagai pelarut layaknya aqua distilata.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengu­ b. Kesalahan acak, bersumber pada kondisi Sumber: https://www.masterflex.com/tech-article/
supercritical-co2-extraction-method, dengan pengubahan
kuran agar hasil yang diperoleh teliti adalah lingkungan, gangguan, dan fluktuasi
akurasi (ketepatan), presisi (ketelitian), dan tegangan listrik.
sensitivitas (kepekaan). 4. Jenis-jenis instrumen pengukuran besaran
3. Sumber-sumber kesalahan atau ralat dapat antara lain sebagai berikut.
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu a. Instrumen pengukuran panjang di antara­
tB

sebagai berikut. nya mistar, jangka sorong, dan mikrometer


sekrup.

Rangkuman, merupakan pokok materi yang dianggap penting dalam setiap bab.

iA
Sebelum membaca rangkuman, sebaiknya buat rangkuman sendiri terlebih dahulu,
bi

sehingga pemahaman terhadap materi lebih baik.

Refleksi Diri
er

Berilah tanda centang () pada kotak yang kalian anggap sesuai! Setelah mempelajari dan mengerjakan tugas-
A. 
tugas pada bab ini, bagaimanakah penguasaan kalian terhadap materi-materi berikut!
m
Refleksi Diri, berupa pernyataan untuk meni-
lai diri sendiri tentang pemahaman terhadap
Penguasaan Materi
materi yang telah dipelajari dan pemahaman
No. Materi Tidak Sangat
Menguasai pemanfaatan materi dalam kehidupan sehari-
n

Menguasai Menguasai
Bu
1 Pengukuran dan Macam-Macam Instrumen Pengukuran hari.
2 Besaran, Satuan, dan Dimensi Besaran
Pe

3 Aturan Angka Penting dan Notasi Ilmiah


4 Nilai Ketidakpastian pada Pengukuran Berulang
5 Kerja Ilmiah

B. Dari materi-materi dalam bab ini bagian mana yang paling kalian pahami? Jelaskan alasan kalian?
C. Apa yang kalian lakukan jika tidak menguasai, kurang menguasai, atau menguasai materi?
D. Setelah mempelajari dan mengerjakan tugas-tugas pada bab ini, profil pelajar Pancasila apa saja yang dapat kalian
it

kembangkan? Jelaskan alasan kalian!


rb

x
ne

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


a
ar
Uji Kompetensi

ks
A. Pilihlah jawaban yang benar! Uji Kompetensi, berupa soal-soal yang
1. Manakah di antara gambar berikut ini yang standar yang akan digunakan sebagai acuan
dikerjakan secara individu untuk meli-
menunjukkan presisi, tetapi tidak akurat? menggunakan mikrometer sekrup seperti pada hat sejauh mana kemampuan dan pe­
gambar berikut. nguasaan terhadap materi yang sudah

iA
dibahas. Latihan terdapat pada akhir
Penilaian Akhir Semester
45
0
40 bab dan latihan ulangan semester ter-
(1)
Pilihlah (2) yang benar!
jawaban (3) (4)
35 dapat pada akhir semester.
30
A. (1) D. (4)
B. 1. (2)
Besaran yang dapat
E. diukur secara langsung adalah
benar semua
A. 5 mL
Berapakah
D. 25 mL
C. (3).... B. 10ketebalan
mL kartu E.
standar yang diukur
50 mL
Widya?

a
m A. panjang dan daya
2. Pada percobaan
menggelinding
berikut,
B. massa dan
C. waktu pada
waktuSurya melepaskan bola
lintasan
dan massa jenislengkung seperti
C. 15 mL
A. 4,88 mm
5. 4,38
B. Sebuah
mm pipa berbentuk silinder berongga dengan
gambarD. berikut. diameter
C. 4,35 mm luar 2,9 mm. Alat yang tepat untuk
luas dan waktu

ar
mengukur
D. 2,88 mm diameter dalam pipa tersebut adalah ....
E. massa jenis dan volume
A. mistar
Bu
2. Selisih nilai pada saat dilakukan pengulangan B. altimeter
pengukuran disebut .... C. mikrometer sekrup
A. akurasi D. jangka sorong
B. kesalahan acak E. amperemeter

ks
C. presisi
D. ketidakpastian
E. kesalahan paralaks
it

iA
Proyek
Proyek, merupakan tugas yang lebih komplek yang di-
rb

Kerjakan proyek berikut secara berkelompok!


lakukan secara berkelompok, berupa melakukan, mem-
Rancanglah suatu kegiatan pengamatan terhadap salah satu ekosistem berikut!
buat, atau analisis. Tugas ini dilakukan dalam waktu yang a. Ekosistem sawah
lebih lama dan dinilai oleh guru secara bertahap. b. Ekosistem kolam ikan
c. Ekosistem pantai
um
d. Ekosistem laut
ne

e. Ekosistem hutan tepi sungai


Pada salah satu ekosistem yang kalian pilih, lakukan observasi terhadap interaksi antara berbagai komponen
ekosistemnya. Analisis juga aliran energi dan daur biogekimia yang terjadi di dalamnya. Presentasikan
hasilnya di depan kelas!
tB

Glosarium Glosarium, berisi definisi istilah-istilah penting dari


semua bab dalam buku, terdapat pada akhir buku.

abiotik besaran turunan


istilah yang biasanya digunakan untuk besaran yang dibangun dari besaran pokok

iA
menyebut sesuatu yang tidak hidup biomassa
bahan yang berasal dari makhluk hidup,
bi

afinitas elektron
energi yang menyertai penerimaan satu termasuk tanaman, hewan, dan mikroba
elektron oleh atom atau ion dalam fasa biotik
gas menghasilkan anion. Energi tersebut komponen lingkungan yang terdiri atas
dapat bersifat eksoterm atau endoterm. makhluk hidup.
akurasi carbon nanotube
ketepatan; tingkat kedekatan hasil pengu­ suatu rantai atom karbon yang berikatan
er

kuran terhadap hasil sebenarnya secara heksagonal berbentuk silinder tabung


berdiameter 1–2 nanometer
angka penting
angka hasil pengukuran yang terdiri dari
angka pasti (eksak) dan angka taksiran
daya
ke c e p a t a n m e l a k u k a n u s a h a a t a u
kemampuan untuk melakukan usaha tiap
m
anion
satu satuan waktu
ion yang bermuatan negatif.
antibodi
deforestasi
Daftar Pustaka
n

ke g i a t a n p e n e b a n g a n h u t a n a t a u
protein berukuran besar berbentuk huruf
tegakan pohon sehingga lahannya dapat
Bu
Daftar Pustaka, daftar yang mencantumkan judul buku,
Y yang digunakan oleh sistem imun untuk
mengidentifikasi dan menetralkan benda
dialihgunakan untuk penggunaan nir-hutan,
yakni pertanian, peternakan atau kawasan
namaatmosfer
pengarang, penerbit, dan tahun terbit, yang
asing seperti bakteri dan virus patogen
perkotaan
Pe

Alvin, H. 1988. 3000 Solved Problem in Physics. New York: McGraw-Hill.


disusun menurut
lapisan abjad.
gas yang Buku-buku
melingkupi bumi, dari tersebut merupakan
derivatisasi
proses kimiawi untuk mengubah suatu Applications. 10th Ed. Pearson Education.
permukaannya sampai jauh di luar angkasa
rujukan
atom dalam pembahasan materi buku ini.
senyawa menjadi senyawa lain yang
mempunyai sifat-sifat yang sesuai
Briggs, J. G. R. 2009. Level Course in Chemistry. 9th Ed. Pearson Longman.
Brown, T.L, Lemay H.E, and Bruce B.E. 2012. Chemistry; The Central Science. 12th Ed. Pearson Education Prentice Hall.
partikel penyusun materi yang mengandung
dimensi Chang, R and Kenneth Goldsby. 2012. Chemistry. 11th Ed. McGraw-Hill Education
partikel subatomik.
teknik untuk mengetahui suatu besaran Chang, Raymond. 2008. General Chemistry: The Essentials Consepts. 8th Ed. McGraw-Hill Education.
bakteriofag
tersusun dari besaran pokok Cogill, A and Derek Denby. 2009. Salters Advanced Chemistry: Chemical Storylines. 3rd Ed. Pearson Education.
virus yang menyerang bakteri. Bakteriofag
efek rumah kaca
tersusun dari protein yang menyelubungi Giambatista, A., etc. 2004. College Physics. New York: McGrawHill.
stilah yang digunakan untuk menggambarkan
it

genom DNA atau RNA, dan mereka Jhonson, Keith. 2001. Physics for You. London: Stanley Thornes.
bumi memiliki efek seperti rumah kaca
memiliki struktur yang sederhana ataupun Jones, M. 2013. Biology Coursebook. Third Edition. United Kingdom: Cambridge University Press.
diatas dimana panas matahari terperangkap
rumit Jones, M., R. Fosbery, J. Gregory, & D. Taylor. 2013. Cambridge International AS and A Level Biology Coursebook.
oleh atmosfer bumi
besaran pokok Cambridge, UK: Cambridge University Press.
ekologi
rb

besaran yang satuannya telah ditetapkan


cabang ilmu biologi yang mempelajari Kimball, J.W. 1993. Biologi. Jilid 1,2. S.S. Tjitrosomo, N. Sugiri, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan
terlebih dahulu untuk menetapkan satuan
interaksi antara makhluk hidup dengan dari: Biology, Fifth Edition.
besaran-besaran yang lain
Mader, S. S. 2015. Biology. 12th Edition. New York: McGrow-Hill Education.
Oxtoby, D.W, H.P. Gillis, and Norman H.N. 2011. Principles of Modern Chemistry. 7th Ed. Soundres College
Publishing. New York.
Petrucci, R. H, F. Geoffrey Herring, and Jeffry D. Madura. 2011. General Chemistry: Principles and Modern

xi
Prescott, C.N. 2005. Chemistry: A Course for ’O’ Level. 3rd Ed. Marshal Cavendish Education. Singapore.
ne

Kelengkapan Buku
Pudjaatmaka, A.H. 2002. Kamus Kimia. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.
Ratcliff, Briand, et al. 2009. As Level and A Level: Chemistry. 9th Printing. Cambridge University Press.
Reece, J. B., Taylor, M. R., Simon, E. J., & Dickey, J. L. (2012). Campbell biology: concepts & connections (p. 779). San
Francisco, CA: Benjamin Cummings.
Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., & Jackson, R. B. (2014). Campbell
biology (No. s 1309). Boston: Pearson.
Resnick, etc. 2013. Physics, 9th edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Silberberg, M. S. 2007. Principles of General Chemistry. 4th Ed. McGraw-Hill Higher Education.
a
ar
ks
Indeks Indeks, merupakan daftar kata dan istilah penting
yang terdapat dalam buku, tersusun menurut abjad,
yang memberikan informasi mengenai halaman
A ekologi 123, 131, 147 hujan asam 73, 74 kata atau istilah itu ditemukan, terdapat pada akhir

iA
abiotik 124, 125 147, 153, ekosistem 122, 124, 147
el Niño 176
hukum
Avogadro 263
buku.
AIDS 45, 106
akurasi 5, 6 elektron 23, 66, 96, 291 kekekalan energi 62
angka elektron valensi 301 kekekalan massa 238
pasti 20 energi perbandingan berganda
penting 3, 20 alternatif 65, 72 251
taksiran 20 bunyi 60 perbandingan volume
Animalia 137, 178, 146 kalor 59 253
antibodi 105, 109, 111 kimia 60 hutan 121, 125, 173, 178

a
m atom 206, 219, 279
atmosfer 65, 176, 178



kinetik 55
nuklir 61
potensial 56
I
ilmu kimia 202, 203
potensial elastisitas 57 Influenza 106
B
potensial gravitasi 58

ar
bakteriofag 100, 101 In-situ 133
potensial listrik 58 isobar 134
besaran
tak terbarukan 71 isoton 245
Bu
pokok 15, 16
terbarukan 64 isotop 245
turunan 15
ex-situ 134
bilangan Avogadro 259
fenetik 139
biogeokimia 147, 153, 155 J
filogenetik 139
biomassa 65, 69, 70 jangka sorong 10, 11

ks
biotik 124, 147, 155 jumlah partikel 256, 259
CFC 179, 187 G
Corona 95, 111 garis wallace 127, 128
garis weber 127, 128 K
daya 17, 51
golongan, kapsid 96, 97
deforestasi 121 122, 177
transisi 310 karbon dioksida 65, 72, 156, 173
dimensi 3, 15, 16
utama 308 keanekaragaman hayati 122
DNA 97, 101, 143
kerja ilmiah 3, 32
it

green chemistry 199

iA
kesalahan sistematik 7
E ketidakpastian 26
Efek rumah kaca 73, 173 H ketidakpastian relatif 26
efisiensi energi 67, 218 HIV 95, 106 kladistik 239
rb

um
ne

tB

iA
bi
er

m
n

Bu
Pe

it
rb

xii
ne

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


a
ar
Daftar Isi

ks
iA
Kata Pengantar iii
Capaian Pembelajaran iv
Profil Pelajar Pancasila viii
Kelengkapan Buku vi

a
m
Fisika

ar
Bu
Bab I Pengukuran dalam Kerja Ilmiah 1 Bab II Energi dan Sumber Energi Terbarukan
A. Pengukuran dan Macam-Macam Ins­ 49

ks
trumen Pengukuran 4 A. Pengertian Energi, Usaha, dan Daya
B. Besaran, Satuan, dan Dimensi Besaran 51
15 B. Bentuk-Bentuk Energi 54
it

C. Aturan Angka Penting dan Notasi C. Hukum Kekekalan Energi dan Konversi

iA
Ilmiah 20 Energi 61
rb

D. Nilai Ketidakpastian pada Pengukuran D. Sumber Energi Terbarukan dan


Berulang 23 Sumber Energi Tak Terbarukan 64
E. Kerja Ilmiah 32 E. Permasalahan tentang Isu Kebutuhan
um
ne

Rangkuman 36 Energi 72
Uji Kompetensi 38 F. Dampak Eksploitasi dan Penggunaan
Energi 73
Penilaian Akhir Semester I 43
G. Upaya Pemenuhan Kebutuhan Energi
75
tB

Rangkuman 76
Uji Kompetensi 77
Penilaian Akhir Semester II 85

iA
bi

Biologi
er

BAB I Virus 93 B. Klasifikasi Makhluk Hidup 135


A. Apa itu Virus? 96
m
C. Makhluk Hidup dalam Ekosistem 147
B. Bagaimana Virus Bereproduksi? 100 Rangkuman 157
C. Peranan Virus 103 Uji Kompetensi 159
n

Bu
D. Cara Mencegah Penyebaran Virus 110 Penilaian Akhir Semester I 165
Pe

Rangkuman 112
Uji Kompetensi 114 BAB III Pemanasan Global: Konsep dan
Solusi 171
BAB II Keanekaragaman Makhluk Hidup, A. Fakta-Fakta Perubahan Lingkungan
Interaksi, dan Peranannya di Alam 119 174
it

A. Keanekaragaman Hayati 122


rb

xiii
ne

Daftar Isi
a
ar
B. Peningkatan Kadar CO2 Atmosfer di D. Solusi Mengatasi Pemanasan Global 187
Balik Peningkatan Suhu Bumi 178 Rangkuman 189

ks
C. Aktivitas Manusia Menyebabkan Per­ Uji Kompetensi 190
ubahan Lingkungan 181 Penilaian Akhir Semester II 195

iA
Kimia

BAB I Kimia Hijau (Green Chemistry) 199 D. Hukum Dasar Kimia dalam Kehidupan

a
m
A. Pengertian dan Konsep Kimia Hijau Sehari-hari 273
202 Rangkuman 274

ar
B. Proses Kimia yang Sesuai dan Tidak Uji Kompetensi 275
Bu
Sesuai dengan Konsep Kimia Hijau
203 Penilaian Akhir Semester I 281

ks
C. Prinsip-Prinsip Kimia Hijau 205
D. Penerapan Prinsip-Prinsip Kimia BAB III Struktur Atom dan Tabel Periodik
Hijau dalam Kehidupan 209 Unsur 287
E. Kegiatan yang Mendukung dan Tidak A. Struktur Atom 290
it

iA
Mendukung Prinsip Kimia Hijau 211 B. Tabel Periodik Unsur 304
F. Peran Kimia Hijau dalam Pem­
rb

C. Nanoteknologi 319
bangunan Berkelanjutan 217 Rangkuman 326
Rangkuman 221 Uji Kompetensi 327
um
Uji Kompetensi 223
ne

Penilaian Akhir Semester II 335


BAB II Reaksi Kimia dan Hukum Dasar Kimia Glosarium 341
229 Daftar Pustaka 345
A. Reaksi Kimia 232
Indeks 347
tB

B. Hukum Dasar Kimia 238


C. Bilangan Avogadro dan Konsep Mol
259

iA
bi
er

m
n

Bu
Pe

it
rb

xiv
ne

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


a
Fisika

ar
ks
Bab Pengukuran dalam

iA I
Kerja Ilmiah

a
m

ar
Bu

ks
it

iA
rb

um
ne

tB

Kegiatan pengukuran sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Salah satu pemanfaatan pengukuran adalah
penggunaan teknologi Global Positioning System (GPS). Teknologi ini sudah tidak asing lagi dengan kalian, bukan?
Teknologi ini sangat membantu kalian dalam penavigasian. Adanya GPS banyak membantu kalian untuk menuju suatu
tempat meskipun kalian belum mengetahui posisi tempat tersebut. Selain itu, GPS juga erat kaitannya dengan angkutan
online. Pengemudi angkutan online dapat mengetahui jarak, posisi, dan waktu tempuh terhadap calon penumpang, dan

iA
bi

sebaliknya. Teknologi ini membutuhkan akurasi waktu yang sangat tinggi hingga dalam skala sepersekian detik. Tahukah
kalian bagaimana menentukan waktu 1 detik? Apakah definisi waktu 1 detik? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
terjawab setelah kalian mempelajari bab ini.
er

m
Tujuan Pembelajaran
n

Bu
Setelah mempelajari materi pada bab ini, kalian diharapkan mampu:
1. menerapkan prinsip-prinsip pengu­kuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi
Pe

ilmiah;
2. menyajikan hasil pengukuran besar­an fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang
tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah.
it
rb

https://bit.ly/3q42AZH

1
ne
a
ar
Peta Konsep

ks
iA
Pengukuran dalam
melibatkan Kerja Ilmiah
Kerja Ilmiah
meliputi

Pengukuran Besaran

a
m Fisika

ar
Bu
menggunakan terdiri atas dilakukan dengan cara memiliki

ks
Instrumen atau Besaran Pokok Besaran Turunan Pengukuran Pengukuran Satuan
Alat Ukur
it

Tunggal Berulang

iA
rb

contohnya contohnya contohnya

memiliki
um
memiliki
ne

Mistar Panjang Gaya


Jangka Sorong Massa Energi Ketidakpastian dan Konversi
Mikrometer Waktu Kecepatan Aturan Angka Penting
­Sekrup Temperatur Percepatan
Stopwacth Kuat Arus Tekanan
tB

Neraca O’haus Intensitas Cahaya


Jumlah Zat

iA
bi

memiliki
er

Dimensi Satuan
m
n

Bu
Pe

Kata Kunci
Alat ukur Dimensi Pengukuran
Angka penting Ketidakpastian Satuan
Besaran Notasi ilmiah
it
rb

2 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling
sempurna dibanding makhluk lainnya. Manusia memiliki kemampuan

ks
cipta, rasa, dan karsa. Manusia memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi
terhadap berbagai hal. Keingintahuan yang tinggi tersebut melahirkan
proses pengamatan dan pengujian. Pada akhirnya, kedua proses tersebut
menciptakan beragam ilmu salah satunya sains atau IPA (Ilmu Pengetahuan

iA
Alam). Tentu pelajaran IPA bukan merupakan hal baru lagi bagi kalian,
bukan? Kalian sudah mulai mempelajari IPA dari SD. Oleh karena itu,
coba kalian jelaskan apa itu sains atau IPA?
Sebagaimana telah kalian ketahui bahwa pada hakikatnya, IPA

a
m
mencakup mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi yang mempelajari
permasalahan kehidupan yang berkaitan dengan materi beserta gerak

ar
(a)
dan perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu serta gaya dan energi,
Bu
makhluk hidup dan segala bioproses yang terjadi, susunan, struktur,
sifat, serta perubahan materi. Dengan mempelajari IPA, kalian dilatih

ks
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Di SMP, kalian belajar IPA yang mencakupi konsep dasar IPA (fisika,
kimia, dan biologi). Adapun di SMA, kalian mempelajari konsep IPA
it

iA
yang lebih luas dan aplikatif seperti kalian belajar mengenai pengukuran
(b)
rb

dalam kerja ilmiah.


Sumber: https://bit.ly/2YHfQb0; https://bit.
Kalian tentu sudah mengenal istilah pengukuran dan alat ukur yang ly/2YIboZo
telah dipelajari di SMP? Akan tetapi, apakah kalian mengetahui istilah-
um
Gambar 1.1
ne

istilah yang berkaitan dengan pengukuran seperti dimensi, angka penting, Manusia memiliki kemampuan cipta
sehingga dapat membuat: (a) robot Delta
notasi ilmiah, dan ketidakpastian pengukuran? Apakah kalian mengetahui buatan Indonesia yang dapat membantu
penentuan suatu besaran yang diakui secara internasional? Apakah kalian warga yang kena Covid seperti menyemprot
desinfektan, dan (b) mobil listrik buatan
mengetahui cara penggunaan alat ukur dan prinsip kerjanya? Apakah Indonesia
kalian juga bisa menyajikan hasil pengukuran berdasarkan kaidah ilmiah?
tB

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab setelah kalian mempelajari


bab ini.
Namun, sebelum kalian mempelajari bab ini, coba kalian lakukan

iA
kegiatan berikut ini.
bi

Tugas 1.1
er

Kerjakan tugas berikut secara berkelompok!


m
Pernahkah kalian membaca artikel tentang anjungan lepas pantai
n

atau pelantaran lepas pantai? Anjungan lepas pantai adalah struktur


Bu
atau bangunan yang dibangun di lepas pantai untuk mendukung
proses eksploitasi bahan tambang pada kedalaman tertentu. Pada
Pe

anjungan lepas pantai memiliki rig pengeboran yang berfungsi untuk


membuat lubang yang memungkinkan melakukan pengeboran. Coba
kalian jelaskan cara mengetahui kedalaman laut untuk menentukan Sumber: https://bit.ly/3BBTUwx
posisi rig pengeboran! Alat apa yang digunakan? Diskusikan dengan Gambar 1.2
Pelantaran lepas pantai
it

teman-teman sekelompok kalian!


rb

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


3
ne
a
ar
A. Pengukuran dan Macam-Macam Instrumen Pengukuran

ks
Dalam suatu penelitian sains (IPA), tentu sering dilakukan pengukuran
yang menggunakan berbagai alat ukur. Tahukah kalian apa yang dimaksud
dengan pengukuran? Apa saja macam-macam alat ukur? Di SMP, kalian
sudah mempelajari sekilas tentang pengukuran. Mungkin ada di antara

iA
kalian yang masih mengingat definisi pengukuran dan macam-macam
alat ukur. Oleh karena itu, coba kalian lakukan kegiatan berikut.

Aktivitas Sains 1.1

a
m

ar
Kerjakan kegiatan berikut secara berkelompok!
Bu
1. Amatilah Gambar 1.3!

ks
it

iA
rb

(a) (b) (c) (d)


um
Sumber: https://bit.ly/3azKaXu; https://bit.ly/3n636mT; https://bit.ly/3BBDeVW; https://bit.ly/3vb49Ft
ne

Gambar 1.3
Beberapa jenis kegiatan pengukuran

2. Berdasarkan Gambar 1.3, lengkapi Tabel 1.1.


tB

Tabel 1.1 Lembar Pengamatan

Gambar Jenis Pengukuran yang Dilakukan Alat Ukur yang Digunakan

Gambar (a)

iA
bi

Gambar (b)

Gambar (c)
er

Gambar (d)
m
n

Apa yang dapat kalian simpulkan?


Bu
Diskusikan dengan teman-teman sekelompok!
Pe

Setelah kalian melakukan kegiatan di atas, dapatkah kalian menjelaskan


definisi pengukuran? Dapat pulakah kalian menjelaskan macam-macam
alat ukur? Uraian berikut akan menjawab pertanyaan-pernyataan tersebut.
it
rb

4 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
1. Definisi Pengukuran
Pada dasarnya, sains (IPA) khususnya fisika identik dengan pengukuran.

ks
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang di­
ukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuannya. Ilmu mengenai
pengukuran dan penerapannya dikenal dengan metrologi. Pengukuran

iA
menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis alat ukur yang dapat kalian
temui di lingkungan sekitar. Coba kalian sebutkan!
Apakah satu jenis alat ukur dapat digunakan untuk mengukur ber-

a
m
bagai besaran? Mengapa demikian? Pengukuran suatu besaran harus
memperhatikan beberapa hal. Tidak semua alat ukur mampu mengukur Sumber: https://bit.ly/3bc19Qf

ar
besaran suatu objek yang kalian inginkan, meskipun alat tersebut Gambar 1.4
Bu
sesuai dengan kelompoknya. Sebagai contoh, kalian tidak Kegiatan pengukuran panjang baju

dapat meng­ukur berat sebuah batu besar dengan

ks
menggunakan timbangan pegas dengan kapasitas
maksimum 2 kg. Timbangan yang tepat untuk kalian
gunakan adalah timbangan yang memenuhi kapasitas
10 kg 0,5 kg
batu tersebut. Dengan demikian, beberapa hal yang
it

iA
perlu kalian pahami sebelum mengukur adalah
rb

sebagai berikut.
a. Mengenali jenis besaran yang hendak di­
ukur.
um
ne

b. Ketelitian yang diharapkan.


c. Ukuran benda yang hendak diukur. Sumber: https://bit.ly/3CEJQ6r
Gambar 1.5
d. Bentuk benda yang hendak diukur. Penggunaan alat ukur massa (timbangan) disesuaikan dengan
kapasitasnya
e. Wujud benda yang hendak diukur.
tB

2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengukuran


Apakah kalian mengetahui tujuan dari pengukuran? Salah satu tujuan Tugas 1.2
kegiatan pengukuran untuk memperoleh hasil yang akurat. Lalu,

iA
Kerjakan tugas berikut secara
bagaimana memperoleh hasil yang akurat? Hasil yang akurat diperoleh
bi

berkelompok!
dengan memperhatikan tiga hal, yaitu presisi, akurasi, dan sensitivitas.
1. Carilah berbagai jenis alat
ukur yang ada di sekitar ka-
a. Presisi (Ketelitian)
er

lian!
Presisi (ketelitian) menunjukkan tingkat keseragaman hasil yang diperoleh
m
2. Jelaskan besaran yang diukur,
dari pengukuran berulang. cara penggunaannya, dan
satu­annya!
n

Contoh:
Bu
3. Sajikan hasil pekerjaan kalian
Andi dan Loli melakukan pengukuran panjang sebuah papan sebanyak dalam bentuk tabel dengan
Pe

lima kali perulangan, dengan hasil pengukurannya seperti disajikan pada informatif dan menarik!
Tabel 1.2. 4. Presentasikanlah di depan
Tabel 1.2 Hasil Pengukuran Andi dan Loli kelas! Bandingkan dengan
Pengukuran ke- 1 2 3 4 4 kelompok lain!
it

5. Buatlah kesimpulan dari hasil


Hasil pengukuran (cm) Andi 5,3 5,5 5,4 5,2 5,1 diskusi bersama!
rb

Hasil pengukuran (cm) Loli 5,3 5,4 5,3 5,3 5,4

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


5
ne
a
ar
Coba kalian bandingkan hasil pengukuran dari Andi dan Loli!
Ternyata, hasil pengukuran Loli lebih presisi (teliti) dibandingkan hasil

ks
pengukuran Andi. Mengapa demikian?

b. Akurasi (Ketepatan)
Akurasi (ketepatan) adalah tingkat kedekatan hasil pengukuran terhadap

iA
hasil sebenarnya.
Contoh:
Sesuai dengan teori, massa jenis air tawar bernilai 1.000 kg/m3. Andi

a
dan Loli menguji ulang nilai massa jenis air melalui percobaan. Andi
m
memperoleh nilai massa jenis air sebesar 995 kg/m3, sedangkan Loli

ar
memperoleh nilai massa jenis air sebesar 1.000,5 kg/m3. Dalam kasus
Bu
ini, hasil pengukuran Loli lebih akurat dibandingkan hasil pengukuran
Andi. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan Loli memperoleh hasil
pengukuran yang hampir mendekati hasil sebenarnya dibandingkan hasil

ks
pengukuran Andi.

c. Kepekaan (Sensitivitas)
it

iA
Kepekaan (sensitivitas) adalah kemampuan alat ukur dalam memberikan
tanggapan terhadap perubahan nilai pengukuran yang terjadi. Untuk
rb

menjamin sensitivitas alat ukur, kalian harus selalu meng­gunakannya


sesuai dengan batas ukur maksimum dan pembacaan skalanya.
um
Contoh:
ne

Sumber: https://bit.ly/3GIBzk5
Gambar 1.6
Sebuah koin ditimbang dengan timbangan
Pada Gambar 1.6 menunjukkan timbangan digital lebih peka dibandingkan
digital menggunakan timbangan tiga lengan saat menimbang sebuah koin logam.
Hal ini dikarenakan tingkat keterbacaan timbangan digital lebih tinggi
dibandingkan timbangan tiga lengan.
tB

Pemahaman mengenai presisi dan akurasi dapat diilustrasi dalam


bentuk anak panah yang ditembakkan pada papan target seperti tampak
pada Gambar 1.7.

iA
bi
er

m
n

Bu
Pe

(a) (b) (c) (d)

Sumber: Dokumen penerbit


Gambar 1.7 3. Kesalahan dalam Pengukuran
Ilustrasi presisi dan akurasi: (a) akurasi
it

rendah dan presisi tinggi, (b) akurasi dan Pernahkah kalian melakukan pengukuran berulang-ulang dan menghasilkan
presisi tinggi, (c) akurasi dan presisi rendah, hasil pengukuran yang berbeda-beda. Mengapa hal demikian dapat
rb

dan (d) akurasi tinggi dan presisi rendah

6 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
terjadi? Apakah di antara hasil pengukuran kalian tersebut terdapat nilai
sebenarnya?

ks
Dalam pengukuran, terdapat fakta bahwa tidak ada pengukuran
yang benar-benar tepat atau valid. Hasil pengukuran akan dipengaruhi
oleh berbagai faktor, sehingga kalian perlu mengenal sumber kesalahan
dalam pengukuran untuk meminimalisasi kesalahan hasil pengukuran.

iA
Sehingga, akan ada selisih antara hasil pengukuran yang kalian hasilkan
dan nilai sebenarnya yang disebut ralat. Jadi, suatu ralat tidak pernah
lepas dari hasil pengukuran.

a
m
Secara umum, sumber-sumber kesalahan atau ralat pengukuran
dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kesalahan sistematik

ar
dan kesalahan acak.
Bu
a. Kesalahan Sistematik (Systematic Error)
Kesalahan sistematik terjadi secara konsisten sehingga dapat diprediksi

ks
bahkan dapat dihilangkan. Dengan kata lain, kesalahan jenis ini memiliki
penyimpangan pengukuran dalam arah yang sama dengan hasil ukur akan
selalu lebih kecil atau selalu lebih besar saat dilakukan pengamatan. Cara
it

iA
untuk mengetahui adanya kesalahan sistematik atau tidak maka kalian
dapat melakukan pengukuran dan penggunaan alat ukur yang berbeda-
rb

beda kemudian dianalisis untuk memastikan kontribusi dari kesalahan


sistematik. Selanjutnya, dengan mengetahui sumber-sumber kesalahan,
um
kalian dapat memprediksi dan mengantisipasi sumber-sumber kesalahan
ne

tersebut dalam pengamatan untuk menghasilkan hasil pengukuran yang


baik mendekati dengan nilai yang sebenarnya.
Secara umum, terdapat beberapa sumber dari kesalahan sistematik,
di antaranya sebagai berikut.
tB

1) Alat
Kesalahan sistematik berkaitan dengan kalibrasi alat ukur yang
tidak benar saat dilakukan pengukuran. Misalnya, pada Gambar

iA
1.8 menunjukkan alat ukur arus (amperemeter) tidak menunjukkan
bi

nol sebelum digunakan. Selain itu, penyebab lain adalah alat yang
sudah lelah (fatigue).
er

m
n

Bu
Pe

Sumber: https://bit.ly/3e6BCZT
Gambar 1.8
Amperemeter tidak menunjukkan nol
sebelum dilakukan pengukuran
it

(a) (b)
rb

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


7
ne
a
ar
2) Pengamat
Saat pengukuran, seringkali terjadi tindakan kurang cermat dan

ks
tidak konsisten dalam melihat skala ukur. Misalnya, kalian membaca
alat ukur dengan posisi mata tidak tegak lurus terhadap skala ukur
atau posisi mata kalian terlalu ke atas atau ke bawah terhadap skala
ukur yang akan dibaca. Hal tersebut dapat memengaruhi nilai yang

iA
terbaca sehingga hasil pengukuran yang kalian dapatkan bergeser
dari nilai sebenarnya. Amati Gambar 1.9!

a
mPosisi mata terlalu tinggi
(terbaca 19,9 mL)

ar
Bu

ks
Posisi mata yang benar
(terbaca 20,0 mL)
it

iA
rb

Posisi mata terlalu rendah


um
(terbaca 20,1 mL)
ne

Sumber: https://bit.ly/3oWZDcF
Gambar 1.9
Posisi mata yang benar saat membaca 3) Respons Waktu Alat Ukur
hasil ukur
Respons waktu alat ukur artinya alat ukur yang digunakan harus
tB

memiliki respons yang baik. Dengan kata lain, waktu yang diperlukan
untuk merespons selaras dengan hasil baca alat ukur.
4) Kondisi Fisis Pengamatan

iA
Kondisi pengamatan harus sama dengan kondisi fisis saat peneraan
bi

karena akan memengaruhi hasil penunjukan alat.

b. Kesalahan Acak (Random Error)


er

Seperti namanya, kesalahan atau ralat acak terjadi secara acak pada hasil
m
ukur. Kesalahan acak dapat dikurangi pengaruhnya, tetapi tidak bisa
dihilangkan, yaitu dengan cara melakukan pengukuran berulang-ulang
n

Bu
sehingga didapat rata-rata hasil pengukuran.
Terdapat beberapa sumber atau penyebab terjadinya kesalahan acak,
Pe

di antaranya sebagai berikut.


Sumber: https://bit.ly/3pZ6sLl 1) Kondisi Lingkungan
Gambar 1.10
Kondisi lingkungan memengaruhi alat ukur
Kesalahan acak dapat terjadi karena kondisi lingkungan pengukur­
it

tekanan udara: (a) nilai tekanan udara an yang tidak mendukung. Misalnya, alat ukur tekanan udara yang
tinggi saat pintu ditutup, dan (b) nilai
sangat sensitif terhadap perubahan tekanan udara di sekitar maka
rb

tekanan udara turun saat pintu dibuka

8 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
dapat memunculkan jenis kesalahan ini karena menyebabkan nilai
baca bervariasi.

ks
2) Gangguan (Noise)
Adanya gangguan dalam rangkaian listrik seperti adanya medan
magnet yang kuat di sekitar alat-alat listrik (misalnya sinyal telepon

iA
genggam) sehingga dapat memengaruhi hasil baca detektor radiasi. (a)

3) Fluktuasi Tegangan Listrik


Tegangan listrik PLN atau sumber tegangan lain seperti aki dan
baterai selalu mengalami perubahan kecil yang tidak teratur dan

a
mcepat sehingga menghasilkan data pengukuran besaran listrik yang
tidak konsisten.

ar
(b)
Bu
4. Jenis-Jenis Instrumen Pengukuran Besaran Sumber: https://bit.ly/3jWqVwq
Zaman dahulu, seorang pedagang kain menggunakan jengkal tangan untuk Gambar 1.11

ks
mengukur. Kondisi ini tentu merugikan bagi pedagang yang memiliki Hasil baca Geiger counter, detektor radiasi:
(a) tanpa ada gangguan, dan (b) ada
jengkal tangan yang lebar. Selain itu, orang terdahulu menggunakan posisi gangguan rangkaian listrik
matahari sebagai penanda waktu. Hal ini tentu merepotkan karena harus
it

selalu melihat langit setiap ingin mengetahui posisi waktu. Bahkan saat

iA
cuaca buruk, tentu posisi matahari tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
rb

Cobalah kalian amati Gambar 1.12 yang menunjukkan gambar patung


Garuda Wisnu Kencana di Bali. Hal apa yang pertama kali kalian pikirkan
terhadap patung tersebut? Kalian mungkin akan bertanya berapa tinggi,
um
ne

lebar, massa, atau volume patung tersebut, bukan? Apakah kalian dapat
mengukur lebar patung tersebut? Tentu saja kalian dapat mengukur lebar
patung dengan beberapa benda yang memungkinkan seperti mengukur
diameter patung dengan langkah kaki kalian. Misalkan setelah kalian
mengukur diameternya, diperoleh diameter patung adalah 30 langkah kaki.
tB

Apakah hasil pengukuran panjang yang kalian lakukan tersebut dapat


diterima oleh semua orang di dunia? Jawabannya, tentu saja tidak. Hal
ini dikarenakan ukuran langkah kaki setiap orang berbeda-beda. Dengan

iA
demikian, perlu adanya alat ukur besaran yang telah terstandarisasi secara
bi

internasional sehingga dapat diterima oleh semua orang di dunia. Apa


saja alat ukur besaran yang telah terstandarisasi atau diakui internasional?
Berikut ini adalah penjelasan beberapa alat ukur atau instrumen
er

pengukuran besaran. Namun, sebelum kalian mempelajarinya, lakukan


m
Sumber: https://bit.ly/3GLd9qc
Gambar 1.12
kegiatan berikut ini. Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK)
di Bali
n

Bu
Tugas 1.3
Pe

Kerjakan tugas berikut ini secara berkelompok!


1. Carilah informasi tentang prinsip kerja, cara penggunaan, dan cara pembacaan hasil pengukuran berbagai instrumen
alat ukur besaran dari berbagai sumber referensi!
it

2. Tulislah hasil temuan kalian dalam bentuk tabel!


3. Presentasikan di depan kelas dan bandingkan dengan kelompok lainnya!
rb

4. Buat kesimpulan bersama!

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


9
ne
a
ar
a. Instrumen Pengukuran Panjang
Besaran panjang memiliki instrumen pengukuran yang beragam. Beberapa

ks
instrumen pengukuran panjang yang akan kalian pelajari di antaranya
mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Bagaimana penggunaan
ketiga alat tersebut? Untuk lebih jelasnya, pelajari uraian berikut!

iA
1) Mistar
Mistar atau penggaris merupakan instrumen pengukuran panjang yang
paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Skala pada mistar
mencapai cm atau mm. Ketelitian yang diperoleh dari penggunaan

a
m mistar dalam pengukuran panjang adalah setengah nilai skala terkecil
pada mistar tersebut. Skala terkecil ialah jarak dua garis terdekat pada

ar
skala mistar tersebut. Adapun teknik penggunaan mistar sangatlah
Bu
mudah.

ks
it

iA
rb

um
ne

Sumber: https://bit.ly/3jUyUKj 2) Jangka Sorong


Gambar 1.13
Mistar atau penggaris Tidak semua besaran panjang suatu benda dapat diukur menggunakan
mistar. Misalnya untuk mengukur diameter koin, tentu kalian dapat
tB

mengukurnya dengan menggunakan mistar. Akan tetapi, hasil yang


kalian peroleh tidak akurat. Kalian memerlukan alat ukur yang
mampu memberikan ketelitian yang lebih tinggi. Alat ukur tersebut
adalah jangka sorong. Jangka sorong memiliki ketelitian mencapai

iA
bi

0,1 mm. Amati Gambar 1.14!


Rahang tetap atas Rahang sorong atas
Tombol kunci
er

Skala utama
m
n

Bu
Tungkai ukur
Skala nonius kedalaman
Pe

Rahang sorong
bawah
Rahang tetap
bawah Sumber: https://bit.ly/3Gmplhb
it

Benda yang diukur Gambar 1.14


Jangka sorong dan bagian-bagiannya
rb

10 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
Dari Gambar 1.14 tampak jangka sorong yang digunakan untuk
mengukur diameter sebuah koin dan bagian-bagian jangka sorong.

ks
Secara umum, sebuah jangka sorong terdiri atas dua bagian utama, yaitu
a) rahang tetap berskala (skala utama) yang memiliki skala utama;
dan

iA
b) rahang sorong yang dapat digeser-geser yang memiliki skala
vernier/nonius.
Pada rahang tetap memiliki 10 skala utama dengan
panjang 1 cm, sedangkan rahang sorong atau geser

a
m
memiliki 10 skala dengan panjang 0,09 cm. Sehingga,
selisih satu skala utama dengan skala nonius adalah

ar
0,1 – 0,09 = 0,01 cm atau 0,1 mm. Dengan demikian,
Bu
nilai skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm.
Ketidakpastian jangka sorong bernilai setengah skala

ks
terkecil. Artinya, ketidakpastian jangka sorong sebesar
0,05 mm. Sehingga, dengan nilai ketidakpastian tersebut,
kalian mampu mengukur diameter koin dengan hasil
it

yang lebih akurat dibandingkan menggunakan mistar.

iA
Skala utama
Lalu, bagaimana cara menggunakan dan membaca 2 3 4
rb

skala jangka sorong? Amati Gambar 1.15!


Dari Gambar 1.15, pembacaan alat ukur jangka 0 10
Skala nonius

sorong dapat dilakukan melalui tiga langkah, yaitu


um
21,0 + 0,1 = 21,3
ne

sebagai berikut. Terbentuk garis lurus

a) Membaca skala utama Sumber: https://bit.ly/3wwJBrK


Amati nilai skala bagian atas atau skala utamanya! Nilai skala Gambar 1.15
Cara membaca hasil pengukuran jangka
utama ditentukan pada skala yang berada paling dekat dengan sorong
tB

angka nol pada skala nonius (skala bagian bawah) 21 mm atau


2,1 cm (garis merah) merupakan angka yang paling dekat dengan
angka nol pada skala nonius. Dengan demikian, nilai skala utama Smart Learning
yang terukur adalah 21 mm atau 2,1 cm.

iA
bi

b) Membaca skala nonius Untuk menambah pemaham­


an kalian, pindailah QR Code
Amati nilai skala bagian bawah atau skala noniusnya! Nilai berikut!
skala nonius ditentukan pada garis yang berhimpit antara skala
er

utama dan skala nonius. Pada Gambar 1.15, angka 3 pada skala
m
nonius berimpit dengan skala utama. Dengan demikian, nilai
skala nonius yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.
n

Bu
c) Menjumlahkan nilai skala utama dan skala nonius
Hasil akhir pengukuran dengan menggunakan jangka sorong
Pe

diperoleh dengan menjumlahkan hasil pembacaan pada skala


utama dan skala nonius.
Skala utama : 21,0 mm
it

Skala nonius : 0,3 mm


+
rb

Hasil pengukuran : 21,3 mm

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


11
ne
a
ar
Jadi, hasil pengukuran diameter koin dengan menggunakan
jangka sorong pada Gambar 1.15 diperoleh sebesar 21,3 mm

ks
atau 2,13 cm.
3) Mikrometer Sekrup
Setelah kalian memahami cara mengukur ketebalan koin logam

iA
dengan jangka sorong, apakah kalian dapat mengukur ketebalan
koin tersebut? Ketebalan koin mungkin saja dapat diukur dengan
menggunakan jangka sorong. Namun, hasil yang diperoleh tentu
kurang akurat. Oleh karena itu, instrumen pengukuran panjang

a
m lainnya yang lebih akurat untuk mengukur ketebalan koin adalah
mikrometer sekrup. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian men­capai

ar
0,01 mm.
Bu
Skala utama
Amati Gambar 1.16 yang menunjukkan bagian-
Skala nonius Pemutar
Landasan
Poros (poros tetap) (poros geser) Roda bergigi bagian mikrometer sekrup. Pada dasarnya,
poros

ks
(ratchet) mikrometer sekrup juga memiliki dua
bagian, yaitu skala utama dan selubung luar
(selubung putar). Artinya, jangka sorong
memiliki dua skala, yaitu skala utama (sleeve)
it

iA
Kunci poros dan skala nonius (pada selubung luar atau
rb

putar). Jika selubung luar diputar penuh satu


kali, maka selubung geser bergerak maju atau mundur sejauh 0,5
mm. Pada selubung luar terdapat 50 skala, sehingga 1 skala pada
um
ne

selubung luar sama dengan jarak maju atau mundur rahang geser
Sumber: https://bit.ly/3jBLnT1 sejauh 0,5 mm : 50 = 0,01 mm. Dengan demikian, nilai skala
Gambar 1.16 terkecil mikrometer sekrup adalah 0,01 mm.
Mikrometer sekrup dan bagian-bagiannya
Ketidakpastian jangka sorong bernilai setengah skala terkecil. Artinya,
ketidakpastian mikrometer sekrup sebesar 0,005 mm. Dengan nilai
tB

ketidakpastian tersebut, kalian mampu mengukur ketebalan koin


Smart Learning dengan hasil yang lebih akurat.
Penggunaan mikrometer sekrup sedikit lebih rumit dibandingkan

iA
Untuk menambah pemaham­ jangka sorong. Sesuai dengan namanya, prinsip kerja mikrometer
bi

an kalian, pindailah QR Code sekrup berada pada penggunaan sekrup untuk mengatur jarak objek
berikut!
ukur secara langsung melalui putaran suatu sekrup lain yang lebih
besar dan dapat diamati skalanya.
er

m
Berikut ini langkah-langkah pengukuran dengan mikrometer sekrup
dan cara pembacaan skalanya.
n

a) Letakkan objek yang hendak diukur pada bagian poros tetap,


Bu
misalnya koin yang akan diukur ketebalannya.
Pe

b) Putarlah bagian skala nonius (thimble) hingga objek terapit oleh


poros tetap dan poros geser.
c) Putarlah roda bergigi (ratchet) untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang lebih presisi dengan menggerakkan poros
it

geser secara perlahan.


rb

12 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
d) Bacalah hasil pengukuran pada skala
utama dan skala nonius.

ks
Bagaimanakah cara penggunaan mikrometer
sekrup dan pembacaan skalanya? Amatilah
Gambar 1.17!

iA
Sama halnya dengan jangka sorong, pem­
bacaan hasil pengukuran pada mikrometer
sekrup (Gambar 1.17) melalui tiga langkah
yaitu sebagai berikut.

a
ma) Membaca skala utama
Pada Gambar 1.17, pada posisi poros geser (thimble), nilai skala 1,0 + 0,5 + 0,14 = 1,64 mm

ar
utama yang telah melewati angka 1 pada bagian atas. Pada bagian
Bu
Sumber: https://bit.ly/3vMB4R7
bawah, garis vertikal telah melewati 1 strip setelah angka 1 pada Gambar 1.17
bagian atas. Artinya, pada skala utama telah melewati 0,5 mm. Cara membaca hasil pengukuran mikro­

ks
meter sekrup
Dengan demikian, nilai skala utama yang terukur adalah 1,5 mm.
Cara lain:
Jumlahkan garis skala bagian atas dengan bawah lalu dikalikan
it

iA
dengan 0,5 mm. Poros tetap bagian atas terdapat 1 garis,
sedangkan bagian bawah terdapat 2 garis. Jadi, pada poros tetap
rb

terdapat 3 garis. Sehingga, diperoleh hasil pengukurannya adalah


3 × 0,5 mm = 1,5 mm.
um
b) Membaca skala nonius
ne

Pada poros geser (thimbel), nilai skala nonius ditentukan pada


garis yang berhimpit dengan garis pusat skala utama. Pada
Gambar 1.17, angka 14 adalah garis yang berhimpit. Artinya,
pada skala nonius didapatkan tambahan panjang 0,14 mm.
tB

c) Menjumlahkan nilai skala utama dan skala nonius


Hasil akhir pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup
diperoleh dengan menjumlahkan hasil pembacaan pada skala

iA
utama dan skala nonius. (a)
bi

Skala utama : 1,50 mm


Skala nonius : 0,14 mm
+
er

Hasil pengukuran : 1,64 mm


m
Jadi, hasil pengukuran tebal koin menggunakan mikrometer
sekrup pada Gambar 1.17 diperoleh sebesar 1,64 mm.
n

Bu
b. Instrumen Pengukuran Massa
Pe

Instrumen pengukuran massa dikenal dengan nama neraca atau timbangan. (b)
Instrumen pengukuran massa memiliki banyak jenis tergantung pada Sumber: https://bit.ly/3aAy0xH, https://bit.
kebutuhan. Coba kalian amati berbagai jenis neraca di pasar, puskesmas, ly/3mOKEPu

toko buah, toko emas, dan laboratorium! Neraca yang digunakan Gambar 1.18
it

Beberapa alat ukur massa: (a) neraca


berbeda-beda, bukan? Khusus di laboratorium umumnya terdapat tiga empat lengan dan (b) neraca digital
rb

jenis neraca, yaitu neraca empat lengan, neraca tiga lengan, dan neraca

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


13
ne
a
ar
elektronik (digital). Apakah perbedaan ketiga jenis neraca tersebut? Neraca
empat lengan memiliki ketelitian lebih besar dibandingkan neraca tiga

ks
lengan. Ketidakpastian neraca untuk sekali pengukuran adalah setengah
skala terkecil.
Prinsip kerja neraca analog bersesuaian dengan prinsip kerja tuas
yang dibantu oleh pegas. Adapun neraca digital memanfaatkan perubahan

iA
hambatan dan tegangan yang dihasilkan oleh loadcell.

c. Instrumen Pengukuran Waktu


Kebanyakan orang mungkin mengira jam tangan merupakan satu-

a
m satunya instrumen pengukuran waktu. Namun, masih terdapat instrumen
pengukuran waktu lainnya yang umum digunakan yaitu stopwatch. Terdapat

ar
dua jenis stopwatch yaitu stopwatch digital dan analog. Apa perbedaan kedua
Bu
Sumber: https://bit.ly/3EgDJ8L jenis stopwatch tersebut? Bagaimana cara kerja stopwatch?
Gambar 1.19
Stopwatch analog memiliki skala terkecilnya adalah 0,1 sekon. Dengan

ks
Stopwatch
demikian, ketidakpastian stopwatch tersebut untuk sekali pengukuran adalah
setengah nilai skala terkecil yaitu 0,05 sekon. Prinsip kerja stopwatch
analog adalah penggunaan pegas, sedangkan prinsip kerja stopwatch digital
it

iA
adalah pemanfaatan arus dari tegangan baterai yang akan mengalir ke
komponen-komponen elektronik. Penggunaan stopwatch digital lebih
rb

mudah digunakan dibandingkan analog. Selain itu, saat ini aplikasi stopwatch
pada handphone sudah marak dan lebih mudah untuk digunakan.
um
ne

d. Instrumen Pengukuran Suhu


Di masa pandemi Corana Virus Disease-2019 (Covid-19), suhu seseorang
(b)
menjadi indikator utama kondisi seseorang dalam keadaan sehat atau
(a) tidak dari Covid-19. Instrumen untuk mengukur besaran suhu adalah
tB

Sumber: https://bit.ly/3nAU5m1; https://bit. termometer. Ada beberapa jenis termometer di antaranya termometer
ly/2XO37TL
raksa, termometer digital, dan termometer bimetal.
Gambar 1.20
(a) Termometer non kontak (thermo gun) Prinsip kerja termometer memanfaatkan sifat pemuaian zat cair.
dan (b) termometer raksa
Adapun termometer non kontak (thermo gun) memanfaatkan radiasi

iA
bi

infra­merah sehingga lebih banyak digunakan karena penggunaannya


yang mudah dan cepat.
er

e. Instrumen Pengukuran Arus Listrik


m
Instrumen pengukuran arus listrik dikenal dengan nama amperemeter
atau galvanometer. Namun, saat ini, instrumen pengukuran arus listrik
n

sudah dikemas menjadi satu alat dengan seluruh pengukur besaran listrik
Bu
lainnya seperti besaran tegangan dan hambatan listrik, yang disebut
Pe

multimeter.
Tahukah kalian prinsip kerja multimeter? Prinsip kerja multimeter
menggunakan prinsip hukum Lorentz yang berhubungan dengan gaya
Sumber: https://bit.ly/3Enniau magnetik yang dihasilkan dari interaksi antara medan magnet dan arus
it

Gambar 1.21 listrik.


Multimeter (a) analog dan (b) digital
rb

14 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
Soal Tantangan

ks
Kerjakan soal-soal berikut secara perorangan!
1. Jelaskanlah perbedaan antara neraca analog dan neraca digital!
2. Suatu hari Adi diminta ayahnya untuk mengukur panjang sebuah meja dan diameter bola Tenis yang ada di atasnya.
Adi memiliki penggaris, pita meter, mikrometer sekrup, dan jangka sorong untuk mengukur panjang. Manakah yang

iA
tepat digunakan Adi untuk mengukur panjang meja dan diameter bola tadi? Berikan alasannya!
3. Mengapa pada termometer badan (termometer klinis) hanya memiliki skala antara 35 °C sampai dengan 42 °C?
Bagaimana cara menggunakannya?

a
m
B. Besaran, Satuan, dan Dimensi Besaran

ar
Pada subbab A, kalian telah mempelajari tentang definisi pengukuran
Bu
dan jenis-jenis instrumen pengukuran. Pada subbab ini, kalian akan
mempelajari besaran, satuan, dan dimensi. Apakah yang dimaksud de­

ks
ngan besaran, satuan, dan dimensi? Apakah kaitan pengukuran dengan
besaran, satuan, dan dimensi?

1. Besaran dan Satuan


it

iA
Sesuatu dapat dikatakan sebagai besaran jika memenuhi dua syarat, yaitu
rb

dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka. Dalam fisika, besaran
dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a. Besaran pokok, yaitu besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih
um
ne

dahulu untuk menetapkan satuan besaran-besaran yang lain. Terdapat


tujuh besaran pokok yaitu panjang, massa, waktu, arus listrik, suhu,
intensitas cahaya, dan jumlah zat.
b. Besaran turunan, yaitu besaran yang dibangun dari besaran pokok.
Dengan kata lain, besaran turunan satuannya diturunkan atau
tB

dijabarkan dari satuan besaran pokok. Besaran turunan tidak hanya


dijabarkan dari satu besaran pokok saja.
Contoh:

iA
• Besaran gaya (F) dijabarkan dari tiga besaran pokok yaitu panjang,
bi

massa, dan waktu.


• Besaran kecepatan (v) dijabarkan dari dua besaran pokok yaitu
er

panjang dan waktu


Coba kalian sebutkan contoh besaran turunan lainnya!
m
Besaran sangat erat kaitannya dengan satuan. Suatu hasil pengukuran
n

besaran tidak akan berguna tanpa adanya satuan. Sebagai contoh, kalian
Bu
menulis hasil pengukuran suatu luas tanah sebesar 200. Hasil tersebut
Pe

tentu membingungkan banyak orang karena tidak adanya satuan di


belakangnya. Satuan ialah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan
hasil dari suatu pengukuran. Definisi lain menyatakan bahwa satuan
digunakan untuk membandingkan dari hasil pengukuran.
it

Dalam perkembangannya, satuan telah mengalami beberapa per­


ubahan. Sebelum kesepakatan internasional (SI), beberapa negara
rb

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


15
ne
a
ar
Tabel 1.3 Besaran, Lambang Besaran, Satuan, menggunakan satuan sistem metrik. Sistem satuan metrik
dan Lambang Satuan dari Besaran Pokok menitikberatkan pengelompokan satuan menjadi dua

ks
Besaran Lambang Lambang kelompok, yaitu MKS (Meter Kilogram Sekon) dan CGS
No. Satuan (Centimeter Gram Sekon). Sistem British menggunakan
Pokok Besaran Satuan
1 Panjang l Meter m satuan feet (ft), pound (lb), dan second (s) (atau dikenal (fps))
untuk besaran panjang, massa, dan waktu berturut-turut.

iA
2 Massa m Kilogram kg
3 Waktu t Sekon s
Pada tahun 1960, konverensi CGPM (Conperensi Generale
des Poids et Measures) menyepakati suatu sistem satuan
4 Arus listrik i Ampere A
internasional yang diturunkan dari sistem satuan metrik
5 Suhu T Kelvin K
dinamis (MKS). Pada tahun 1971, CGPM menetapkan

a
6
m Intensitas I Candela cd
satuan sistem internasional untuk tujuh besaran pokok.
cahaya
Perhatikan Tabel 1.3 yang menyajikan besaran, lambang

ar
7 Jumlah zat N Mol mol
besaran, satuan, dan lambang satuan dari besaran pokok.
Bu

2. Dimensi Besaran

ks
Salah satu cara mudah untuk mengenal besaran fisika adalah dari
dimensinya. Dimensi adalah teknik untuk mengetahui suatu besaran
tersusun dari besaran pokok. Kalian dapat mengetahui komposisi besaran
it

pokok dari suatu besaran menggunakan dimensi. Dimensi besaran pokok

iA
dinyatakan dengan lambang huruf tertentu. Tiap huruf biasanya diberi
rb

tanda kurung persegi ”[ ]”.


Secara umum, dimensi memiliki beberapa kegunaan, antara lain
um
sebagai berikut.
ne

a. Membuktikan kesetaraan dari dua besaran fisika.


b. Menurunkan satuan dari suatu besaran.
c. Membuktikan kebenaran suatu rumus atau persamaan.
d. Menderivasi atau menurunkan persamaan suatu besaran fisika jika
tB

besaran fisika sebanding yang lain diketahui.


Perhatikan Tabel 1.4 dan 1.5 menyajikan lambang dimensi dari
besar­an pokok dan turunan.

iA
bi

Tabel 1.4 Besaran, Satuan, dan Dimensi dari Besaran Pokok


Catatan
Lambang
No. Besaran Pokok Satuan Dimensi
Suatu konstanta tidak memiliki Satuan
er

dimensi. 1 Panjang Meter m [L]


2 Massa Kilogram
m kg [M]
3 Waktu Sekon s [T]
n

Bu
4 Arus listrik Ampere A [I]
5 Suhu Kelvin K [θ]
Pe

6 Intensitas cahaya Candela cd [J]


7 Jumlah zat Mol mol [N]
it
rb

16 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
Tabel 1.5 Besaran, Satuan, dan Dimensi dari Besaran Turunan
Besaran Lambang

ks
No. Satuan Dimensi
Turunan Satuan
1 Luas Meter2 m2 [L]2
2 Volume Meter3 m3 [L]3

iA
3 Kecepatan Meter/sekon m/s [L][T]–1
4 Percepatan Meter/sekon2 m/s2 [L][T]–2
5 Gaya Kilogram meter/sekon2 kg.m/s2 [M][L][T]–2

m2

a
6
m Usaha Kilogram meter2/sekon2 kg.
s2
[M][L]2[T]-2

ar
m2
7 Daya Kilogram meter2/sekon3 kg. [M][L]2[T]-3
Bu
s3

Dari Tabel 1.5, ternyata terdapat dua besaran yang serupa (identik)

ks
dan memiliki dimensi yang sama, yaitu usaha dan energi kinetik. Artinya,
besaran usaha setara dengan besaran energi kinetik.
it

3. Standarisasi Sistem Satuan

iA
Kalian telah mengetahui besaran pokok dan satuannya, misalnya panjang
rb

memiliki satuan meter (m), waktu memiliki satuan detik atau sekon (s),
dan massa memiliki satuan kilogram (kg). Tahukah kalian, bagaimana
penetapan 1 meter, 1 detik, dan 1 kilogram yang diakui dunia internasional
um
ne

(SI/Sistem Internasional)? Tabel 1.6 menyajikan definisi satuan-satuan


standar atau baku dalam satuan internasional (SI).
Tabel 1.6 Satuan-Satuan Standar (Baku) dalam Satuan Internasional (SI)
tB

No Besaran Pokok Satuan Definisi Satuan baku


1 Panjang

Satu meter adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh cahaya di

iA
Meter (m) 1
bi

dalam ruang vakum selama interval waktu detik.


2.999.792.458
er

2 Massa
m
n

Bu
Satu kilogram senilai dengan sebuah silinder berbahan platinium-
Kilogram (kg)
iridium dengan tinggi dan diameter 3,9 cm.
Pe

it
rb

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


17
ne
a
ar
No Besaran Pokok Satuan Definisi Satuan baku

ks
3 Waktu

Satu detik didefinisikan sebagai waktu tempuh oleh 9.192.631.770


Detik atau sekon osilasi cahaya (dengan panjang gelombang tertentu) yang

iA
(s) dipancarkan oleh atom Cesium-133.

a
m 4 Kuat arus
Satu ampere adalah suatu arus listrik yang mengalir pada dua kawat

ar
penghantar sejajar dengan panjang tak hingga dan penampang
Bu
Ampere (A) dapat diabaikan, dan ditempatkan secara terpisah dengan jarak satu
meter dalam vakum, menghasilkan gaya sebesar 2 × 107 N per meter.

ks
5 Suhu atau temperatur

Suhu standar didefinisikan sebagai suhu titik triple air sebesar


it

iA
Kelvin (K) 273,15 K.
rb

6 Intensitas cahaya
um
ne

Satu candela didefinisikan sebagai intensitas cahaya dalam arah


1
tegak lurus dari suatu benda hitam seluas ( )m2 yang
Candela (cd) 600.000
memijar pada suhu yang sama dengan suhu platina sedang memijar.
tB

7 Jumlah zat

iA
Satu mol didefinisikan jumlah atom karbon-12 yang memiliki
bi

Mol 6,02214076 × 1023 atom dan massa 12 gram Karbon-12 (C-12).


er

m
Sumber: https://bit.ly/3vbQdev; https://bit.ly/3az2tw3; https://bit.ly/3mQszQP; https://bit.ly/3FL8tA3; https://bit.ly/3vnyb9n; https://bit.ly/3lDxSnq
n

Bu

Fakta Sains
Pe

Thermo Gun (Termometer Tembak)


it

Suhu atau temperatur dapat diukur dengan menggunakan termometer. Ada beberapa jenis termometer, salah satu di
antaranya adalah thermo gun (termometer tembak). Adapun, berdasarkan penggunaannya, thermo gun juga dibedakan
menjadi dua macam, yaitu thermo gun untuk teknis dan thermo gun untuk medis. Thermo gun untuk keperluan teknis
rb

18 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
biasa dipakai di industri untuk mengukur suhu permukaan yang sulit dijangkau, baik karena
jauh atau suhunya sangat ekstrem. Sedangkan thermo gun medis digunakan untuk mengukur

ks
suhu tubuh manusia.
Thermo gun merupakan termometer non kontak yang memanfaatkan inframerah untuk
mengukur suhu tubuh atau benda. Cara kerja thermo gun berbeda dengan termometer raksa.
Thermo gun menggunakan inframerah untuk mengetahui suhu tubuh melalui rambatan panas

iA
melalui radiasi, sedangkan termometer raksa atau digital menggunakan prinsip rambatan panas
secara konduksi. Pada saat thermo gun ‘ditembakkan’ ke permukaan kulit atau benda, energi
radiasi dari permukaan tubuh atau benda tersebut kemudian ditangkap dan diubah menjadi energi
listrik, kemudian ditampilkan dalam angka digital pada thermo gun.
Sumber: https://bit.ly/3iZReBy

a
m
4. Konversi Satuan

ar
Misalkan kecepatan sebuah mobil 72 km/jam. Apakah kalian dapat
Bu
menyatakan besar kecepatan mobil tersebut dalam satuan m/s? Bagai­
manakah caranya?

ks
Suatu satuan dapat diubah ke bentuk satuan lain, dikenal dengan
istilah konversi satuan. Sebagaimana kalian ketahui bahwa suatu besaran
memiliki nilai dan satuan. Satuan suatu besaran dapat dinyatakan dalam
it

iA
berbagai bentuk dengan syarat masih dalam satu besaran. Untuk lebih
memahaminya, perhatikan contoh soal berikut.
rb

Sumber: https://bit.ly/3Cq0zdG
Contoh Soal
um
Gambar 1.22
ne

Mobil bergerak di jalan raya


Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Nyatakanlah
kecepatan tersebut dalam bentuk m/s!
Penyelesaian:
tB

km km 1.000 m 1 jam
72 = 72 × × = 20 m/s
jam jam 1 km 3.600 s

Jadi, 72 km/jam = 20 m/s.

iA
bi

Soal Tantangan
er

Kerjakan soal-soal berikut secara perorangan!


m
1. Jelaskan manfaat dimensi besaran!
n

2. Carilah beberapa contoh pasangan besaran fisika yang memiliki dimensi yang sama (identik)!
Bu
3. Konversikanlah nilai dan satuan berikut menggunakan teknik konversi bertahap!
Pe

a. 54,7 km : … mm f. 50 mil/jam : … m/s


b. 1 hari : … sekon g. 0,75 jam : … sekon
c. 120 km/jam : … mil/menit h. 135 km/jam : … km/sekon
d. 17 in : … cm i. 7 kaki/detik : … meter/jam
it

e. 420 hari : … minggu j. 2.589 gram : … lb


rb

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


19
ne
a
ar
C. Aturan Angka Penting dan Notasi Ilmiah

ks
Dalam pengukuran atau perhitungan, tentu kalian ingin memperoleh hasil
yang mendekati nilai yang sebenarnya atau sempurna. Dalam hal ini,
mungkin saja hasil yang kalian peroleh memiliki banyak angka sehingga
akan menyulitkan kalian dalam menuliskannya. Oleh karena itu, perlu

iA
adanya aturan penulisan jumlah angka yang diperbolehkan yang kemudian
dikenal adanya aturan angka penting dan notasi ilmiah sehingga akan
memudahkan kalian dalam proses maupun penulisan pengukuran dan
perhitungan.

a
m
1. Aturan Angka Penting

ar
Sumber: https://bit.ly/3BgD19x
Semua angka hasil pengukuran adalah angka penting. Namun, satu hal
Bu
Gambar 1.23
Menuliskan hasil pengukuran atau
perhitungan yang banyak angkanya
yang perlu diingat adalah menghindari keinginan untuk menulis lebih
banyak angka. Angka-angka penting terdiri dari angka-angka pasti dan

ks
satu angka taksiran yang sesuai dengan tingkat ketelitian alat ukur yang
digunakan. Semakin banyak angka penting, semakin teliti pengukuran itu.

a. Aturan Penulisan Angka Penting


it

iA
Dalam penulisan angka penting terdapat beberapa aturan yang harus diikuti,
rb

yaitu sebagai berikut.


1) Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
um
Contoh:
ne

354,7 m (memiliki 4 angka penting)


87,3 kg (memiliki 3 angka penting)
2) Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka
penting.
tB

Contoh:
215,06 m (memiliki 5 angka penting)
18,003 g (memiliki 5 angka penting)

iA
bi

3) Semua angka nol yang terletak di sebelah kanan tanda koma (desimal)
dan angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh:
er

0,000764 g (memiliki 3 angka penting)


m
24,70 g (memiliki 4 angka penting)
n

4) Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang
Bu
terletak di sebelah kiri maupun kanan koma (desimal), bukan angka
Pe

penting.
Contoh:
0,75 (memiliki 2 angka penting)
0,0009 (memiliki 1 angka penting)
it
rb

20 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
5) Angka nol di belakang angka bukan nol yang terakhir adalah angka
penting, kecuali jika angka sebelumnya diberi tanda garis bawah.

ks
Contoh:
65700 (memiliki 5 angka penting)
65700 (memiliki 4 angka penting)

iA
65700 (memiliki 3 angka penting)

b. Aturan Berhitung dengan Angka Penting


Setelah kalian melakukan pengukuran dan mencatat hasilnya sesuai

a
m
aturan angka penting, sering kali hasil tersebut dilibatkan dalam operasi
hitung seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

ar
Bagaimana aturan penulisan angka penting pada hasil operasi penjumlahan,
Bu
pengurangan, perkalian, dan pembagian? Pelajari uraian berikut.
1) Penjumlahan dan Pengurangan

ks
Penjumlahan dan pengurangan angka-angka penting hanya boleh
memiliki satu angka yang ditaksir. Perhatikan contoh berikut.
Contoh:
it

iA
a) 75,65 (5 adalah angka taksiran)
rb

11,2 (2 adalah angka taksiran)


+
86,85 (8 dan 7 adalah angka taksiran)
um
Dalam penjumlahan hanya boleh memiliki satu angka taksiran
ne

sehingga penulisan hasil penjumlahan di atas yang benar adalah 86,8.


b) 139,1 (1 adalah angka taksiran)
8,987 (7 adalah angka taksiran)

tB

148,087 (0, 8, dan 7 adalah angka taksiran)


Dalam pengurangan hanya boleh memiliki satu angka taksiran sehingga
penulisan hasil pengurangan di atas yang benar adalah 148,0.

iA
2) Perkalian dan Pembagian
bi

Penulisan hasil perkalian dan pembagian hanya boleh memiliki angka


penting sebanyak dengan bilangan yang memiliki angka penting
paling sedikit.
er

Contoh:
m
214,76 (5 angka penting)
n

12,1 (3 angka penting)


Bu
×
2.598,596 (3 angka penting)
Pe

Menurut aturan angka penting, hasil perkalian di atas hanya boleh


dituliskan 3 angka penting saja, sehingga hasilnya dibulatkan menjadi
2.600 dengan memberi tanda khusus pada angka ketiga. Jadi, penulisan
it

hasil perkalian di atas yang benar adalah 2.600.


rb

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


21
ne
a
ar
3) Perkalian atau Pembagian Angka Penting dengan Angka Eksak
Penulisan hasil perkalian atau pembagian dengan angka eksak maupun

ks
sebaliknya, memiliki banyak angka penting sebanyak bilangan yang
memiliki angka penting paling banyak.
Contoh:

iA
0,6532 : 46 = 0,0142

(4 angka penting) (2 angka penting) (4 angka penting)
Oleh karena angka penting terbanyak adalah 4 angka penting maka

a
m penulisan hasil pembagian tersebut yang benar adalah 0,01420.
4) Pemangkatan

ar
Penulisan hasil pemangkatan angka penting sesuai dengan angka
Bu
penting yang dipangkatkan.
Contoh:

ks
(4,63)2 = 21,4369 maka penulisannya adalah 21,4.
3 angka penting
it

iA
5) Pengakaran
Penulisan hasil pengakaran angka penting sesuai dengan angka
rb

penting yang diakarkan.


Contoh:
um
ne

0, 0625 = 0,250 maka penulisannya adalah 0,250 karena memiliki


3 angka penting.
Berdasarkan beberapa contoh di atas, kalian telah melakukan pem­
bulatan. Untuk dapat menerapkan pembulatan maka aturan pembulatan
angka ditetapkan sebagai berikut.
tB

a. Apabila angka di belakang batas pembulatan kurang dari 5 maka


bilangan dibulatkan ke bawah.
Contoh:

iA
bi

4,23 dapat dibulatkan menjadi 4,2


b. Apabila angka di belakang batas pembulatan lebih dari 5 maka
bilangan dibulatkan ke atas.
er

Contoh:
m
3,68 dapat dibulatkan menjadi 3,7
c. Jika angka di belakang batas pembulatan sama dengan 5 maka
n

Bu
bilangan tersebut dibulatkan ke atas. Jika bilangan di depannya ganjil
dan dibulatkan ke bawah maka bilangan di depannya genap.
Pe

Contoh:
• 3,35 dapat dibulatkan menjadi 3,4
• 3,65 dapat dibulatkan menajdi 3,6
it
rb

22 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
2. Notasi Ilmiah
Perhatikan hasil pengukuran dalam fisika berikut!

ks
a. Massa elektron adalah 0,0000000000000000000000000000009109 kg.
b. Massa bulan adalah 73.477.000.000.000.000.000.000 kg.
Kedua hasil pengukuran di atas memiliki angka yang sangat banyak,

iA
bukan? Agar lebih mudah dibaca dan ditulis dari hasil pengukuran
tersebut maka lebih baik dituliskan dengan notasi ilmiah. Bentuk umum
penulisan notasi ilmiah adalah

a
m
a × 10n .... (1.1) Keterangan:
a = bilangan yang harganya 1 ≤ a ≤ 10

ar
n = bilangan bulat (positif atau negatif)
Bu
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh berikut.
Contoh:

ks
a. 0,0000000000000000000000000000009109 kg jika ditulis dengan
notasi ilmiah adalah 9,109 × 10-31 kg.
it

b. 73.477.000.000.000.000.000.000 kg jika ditulis dengan notasi ilmiah

iA
adalah 7,3477× 1022 kg.
rb

Soal Tantangan
Kerjakan soal-soal berikut secara perorangan!
um
ne

1. Tentukan berapa banyak angka penting dari bilangan berikut ini!


a. 78,9 = 0,2 c. 0,00246
b. 3,788 × 109 d. 510000
2. Selesaikanlah operasi hitung berikut ini kemudian bulatkan hasilnya ke bilangan berdasarkan aturan angka penting
dan nyatakan dengan notasi ilmiah!
tB

a. (200,9) × (569,3) d. 28.401 + (5,78 × 104)


b. (6,2 × 10-9) × (2,17 × 105) e. 63,25 : (4,17 × 10–3)
c. 0,000000513 × (62,3 × 107)

iA
3. Beta menimbang satu lembar kertas dan massanya 2,34 gram. Jika beta mempunyai 1.765 lembar kertas, berapa
bi

massanya? Nyatakan hasilnya dengan aturan angka penting!


er

D. Nilai Ketidakpastian pada Pengukuran Berulang


m
Kalian telah mengetahui bahwa dalam pengukuran banyak terjadi
n

kesalahan baik karena keterbatasan alat ukur maupun karena kondisi


Bu
lingkungan yang menyebabkan hasil pengukuran tidak bisa dipastikan
Pe

sempurna. Selisih atau simpangan nilai pengukuran dengan nilai benar


yang sebenarnya disebut ketidakpastian. Istilah ketidakpastian juga disebut
sebagai error, ralat, atau kesalahan. Pengertian ketidakpastiaan bukan
berarti seseorang salah mengukur, tetapi lebih menggambarkan deviasi
it

hasil pengukuran terhadap nilai sebenarnya dari besaran yang diukur.


rb

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


23
ne
a
ar
Keterangan: Oleh karena itu, hasil pengukuran dinyatakan dalam bentuk interval
_ dengan penulisan sebagai berikut.
x =n  ilai rata-rata dari pengukuran

ks
yang dilakukan secara ber­
ulang. _
∆x = ketidakpastian hasil pengu­
x = (x ± ∆x) satuan .... (1.2)
kuran

iA
Dari Persamaan 1.2 tampak bahwa semakin kecil nilai ∆x maka
semakin tepat hasil pengukuran yang telah dilakukan. Misalkan, hasil
pengukuran panjang kaca jendela didapatkan (45,52 ± 0,03) cm. Artinya,
nilai benar dari pengukuran tersebut berada pada rentang (45,49 ≤ x ≤

a
m 45,55) cm.
Pada dasarnya, ada dua cara untuk menentukan ketidakpastian

ar
(ralat), yaitu ralat untuk pengukuran langsung dan ralat pengukuran tak
Bu
langsung.
Sumber: https://bit.ly/3H5Eoft

ks
Gambar 1.24
Pengukuran panjang kaca jendela 1. Ketidakpastian Pengukuran Langsung
Pengukuran besaran fisis dalam sains (IPA) khususnya fisika dapat
diukur secara langsung. Misalnya, pengukuran panjang, massa, dan arus
it

listrik. Untuk menentukan nilai ketidakpastian pengukuran tersebut dapat

iA
dilakukan dengan memperhatikan banyaknya pengulangan pengukuran
rb

sebagai berikut.

a. Pengukuran Tunggal
um
ne

Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan satu kali. Nilai


ketidakpastian mutlaknya berlaku:
Keterangan:
Δx = k etidakpastian mutlak pengu­ ∆x = ½ dari nilai skala terkecil suatu alat .... (1.3)
tB

kuran
Pengukuran tunggal biasanya dilakukan apabila kesempatan untuk
melakukan pengukuran hanya sekali saja. Pengukuran tunggal memiliki
kekurangan yaitu hasil pengukuran kurang teliti karena hanya dilakukan

iA
satu kali saja. Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh yang
bi

disajikan pada Tabel 1.7.


Tabel 1.7 Contoh Hasil Pengukuran Tunggal dan Ketidakpastiannya
er

Hasil
Nilai Skala
m
Ketidakpastiaan Cara Penulisan
No. Alat Ukur Terkecil
Pengukuran (x) (∆x) (x ± ∆x) Satuan
(nst)
n

Bu
1 Penggaris 12,60 cm 0,1 cm 0,05 cm (12,60 ± 0,05) cm
2 Jangka sorong 2,13 cm 0,01 cm 0,005 cm (2,130 ± 0,005) cm
Pe

b. Pengukuran Berulang Sebanyak Tiga Kali


Pada jenis pengukuran ini, nilai ketidakpastiannya dapat dicari dengan
cara menghitung nilai rata-rata dari hasil pengukuran. Misalkan x1, x2,
it

dan x3 maka perhitungan ketidakpastiannya (∆x) dapat ditentukan dengan:


rb

24 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
δx1 = |x1 – x|
δx2 = |x2 – x|

ks
δx3 = |x3 – x|
x + x2 + x3
dengan x = 1
3

iA
Jadi, x yang dipilih untuk pengukuran sebanyak 3 kali adalah

∆x = δmaks

a
m
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh soal berikut ini.

ar
Bu
Contoh Soal

ks
Rina melakukan pengukuran diameter sebuah meja kayu dan
diperoleh panjangnya adalah 65,6; 65,5; dan 65,6 cm. Berapa
hasil pengukuran Rina yang dilengkapi dengan ketidakpastiannya?
it

Penyelesaian:

iA
Untuk menuliskan hasil pengukuran Rina, terlebih dahulu dibuat
rb

tabel penolong seperti disajikan pada Tabel 1.8.


Tabel 1.8 Menghitung Hasil Pengukuran Diameter Meja
um
ne

Deviasi Sumber: https://bit.ly/3FMHQLm


No. Nilai Terukur (cm) Nilai Rata-rata, x–(cm)
(δx1 = |x1 – –x |) Gambar 1.25
Pengukuran panjang diameter meja
1 65,6 65,6 + 65,5 + 65,6 0,04
x=
2 65,5 3 0,06 (terbesar)
tB

3 65,6 x– = 65,56 0,04


Jadi, hasil pengukuran dapat dituliskan (65,56 ± 0,06) cm.

iA
bi

c. Pengukuran Lebih dari Tiga Kali


Ketidakpastian mutlak dari pengukuran yang dilakukan lebih dari tiga
er

kali ∆x dapat dihitung dengan menggunakan rumus standar deviasi


(simpangan baku) yaitu
m
Keterangan:
N = jumlah data pengukuran
Sx = s tandar deviasi atau simpangan
n

N ∑ x i 2 − ( ∑ x i ) .... (1.4)
Bu
2
baku
1
∆x = S x = xi = data pengukuran ke-i (i = 1,
Pe

N N −1 2, 3, ...)

Dari Persamaan 1.4 tampak bahwa semakin kecil nilai ketidakpastian


mutlaknya (∆x) maka hasil pengukuran mendekati kebenaran. Nilai
it

ketidakpastian tersebut juga menentukan banyaknya angka yang boleh


dituliskan pada hasil pengukuran. Cara menentukannya adalah dengan
rb

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


25
ne
a
ar
menghitung nilai ketidakpastian relatif (KR) dari pengukuran berulang
dengan menggunakan persamaan:

ks
∆x
KR = × 100% … (1.5)
x

iA
Selanjutnya, aturan angka yang dapat dituliskan dalam hasil
pengukuran berulang adalah sebagai berikut.
1. Ketidakpastian relatif 10% berhak atas 2 angka.
2. Ketidakpastian relatif 1% berhak atas 3 angka.

a
m
3. Ketidakpastian relatif 0,1% berhak atas 4 angka.

ar
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh soal berikut ini.
Bu

Contoh Soal

ks
Trisna melakukan pengukuran lebar dari sebuah ponsel atau telepon genggam secara berulang dan
menghasilkan data seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.9. Tentukanlah penulisan hasil pengukurannya
it

dan ketidakpastiannya!

iA
Tabel 1.9 Hasil Pengukuran Panjang Lebar Sebuah Ponsel
rb

Percobaan ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai Terukur, xi (cm) 7,53 7,48 7,52 7,51 7,50 7,52 7,49 7,53 7,51 7,52
um
ne

Penyelesaian:
Pengukuran yang dilakukan lebih dari tiga kali maka untuk menentukan hasil pengukuran dan
ketidakpastiannya, lakukan langkah-langkah sebagai berikut.
tB

1) Buatlah tabel seperti Tabel 1.10.


Tabel 1.10 Tabel Penolong untuk Menghitung Ketidakpastian
dari Hasil Pengukuran Lebar Ponsel

iA
bi

Percobaan ke- Nilai Terukur (xi) (xi)2

1 7,53 56,7009
er

2 7,48 55,9504
3 7,52 56,5504
m
4 7,51 56,4001
n

5 7,50 56,2500
Bu
6 7,52 56,5504
Pe

7 7,49 56,1001
8 7,53 56,7009
9 7,51 56,4001
it

10 7,52 56,5504

∑N = 10 ∑x = 75,11 ∑(x ) 2
= 564,1537
rb

i i

26 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
2) Tentukan nilai rata-rata dari xi. Berdasarkan Tabel 1.10 diperoleh nilai rata-rata pengukuran, yaitu
∑x

ks
i 75, 11
x= = = 7, 511 cm
N 10
3) Tentukan nilai ketidakpastiannya, yaitu

iA
N ∑ xi 2 − (∑ xi )
2
1 10 ( 564, 1537 ) − ( 75, 11)
2
1
∆x = S x = =
N N −1 10 10 − 1
1 0, 0249 1
= = ( 0, 0526 ) = 0, 00526

a
m 10 9 10

ar
4) Tentukan nilai ketidakpastian relatif (KR), yaitu
Bu
∆x 0, 00526
KR = × 100% = × 100% = 0, 01%
x 4, 511

ks
5) Penulisan hasil pengukuran. Oleh karena ketidakpastian relatif (KR) yang didapat adalah 0,01%
yang berarti KR < 0,1% maka penulisan hasil pengukuran berulang berhak atas 4 angka. Sehingga,
penulisan hasil pengukuran yang benar adalah lebar ponsel = (x– ± ∆x) = (7,511 ± 0,005) cm.
it

iA
Jadi, hasil pengukuran yang benar adalah (7,511 ± 0,005) cm.
rb

2. Ketidakpastian Pengukuran Tidak Langsung


Beberapa besaran fisika didapatkan dari pengukuran tidak langsung,
um
ne

misalnya volume sebuah akuarium berbentuk tabung diukur dari


hasil perkalian tinggi tabung, jari-jari tabung, dan konstanta π. Pada
pengukuran tinggi dan jari-jari tabung, masing-masing pengukurannya
memberikan kontribusi ketidakpastian atau ralat maka perhitungan volume
akan menghasilkan ketidakpastian hasil dari gabungan masing-masing
tB

ketidakpastian. Ketidakpastian tersebut dinamakan dengan ketidakpastian


perambatan. Tahukah kalian cara menentukan ketidakpastian perambatan?
Perhatikan uraian berikut ini.

iA
Misalkan suatu pengukuran secara langsung masing-masing variabel
bi

diukur x, y, dan z secara berulang dengan ketidakpastian masing-masing


∆x, ∆y, dan ∆z maka dapat dibentuk sebuah fungsi f = (x, y, z).
er

Sehingga, hasil pengukuran secara matematis dituliskan (f ± ∆f) dengan


nilai ketidakpastian dapat diperoleh sebagai berikut.
m
a. ∆x, ∆y, dan ∆z adalah ½ dari nilai skala terkecil maka nilai ketidak­
n

pastiannya (∆f ) adalah


Bu
Sumber: https://bit.ly/2ZqFb9V
Pe

Gambar 1.26
∂f ∂f ∂f
∆f = ∆x + ∆y + ∆z …. (1.6)
Akuarium berbentuk tabung
∂x ∂y ∂z

it

Keterangan:
∆f = ketidakpastian pengukuran
rb

∆x, ∆y, ∆z = ketidakpastian dari variabel diukur x, y, dan z

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


27
ne
a
ar
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh soal berikut ini.
Contoh Soal

ks
Surya telah melakukan pengukuran langsung untuk menentukan
luas permukaan meja yang berbentuk persegi panjang. Dari hasil

iA
pengukuran tunggal didapatkan hasil ukur panjang (120,10 ± 0,05)
cm dan lebar (80,50 ± 0,05) cm. Tentukanlah luas permukaan meja
dengan ketidakpastiannya!
Penyelesaian:

a
m
Diketahui: Sumber: https://bit.ly/3nqc7XK
Gambar 1.27
Panjang meja (p) = 120,10 cm

ar
Meja kayu berbentuk persegi panjang

Lebar meja (l) = 80,50 cm


Bu
Ketidakpastian panjang (∆p) = 0,05 cm

ks
Ketidakpastian lebar (∆l) = 0,05 cm
Ditanyakan:
Luas permukaan meja (L) = …?
it

iA
Ketidakpastian pengukuran (∆f ) = …?
Jawab:
rb

Untuk menentukan luas permukaan meja dengan ketidakpastiannya, kalian dapat melakukan langkah-
langkah sebagai berikut.
um
ne

1) Menentukan rumus besaran yang akan dicari.


Luas = p × l = 120,10 × 80,50 = 9.668,05 cm2
2) Menentukan ketidakpastian∂L ∂p
pengukuran ∂l(∆f ).
= l+ p=l
L = p × l maka ∂p ∂p ∂p
tB

∂L ∂p ∂l ∂L ∂p ∂l
= l+ p = l dan = l+ p= p
∂p ∂p ∂p ∂l ∂l ∂l
∂L ∂p diperoleh:
Sehingga, ∂l
= l+ p= p

iA
∂l ∂∂l L ∂l ∂L
bi

∆L = ∆p + ∆l = l ∆p + p ∆l = ( 80, 50 )( 0, 05 ) + (120, 50 )( 0, 05 ) = 4, 0255 + 6, 025 = 10, 05


∂p ∂l

er

3) Penulisan hasil pengukuran.


Luas = (L ± ∆L) = (9.668,05 ± 10,05) cm2
m
Jadi, luas permukaan meja tersebut adalah (9.668,05 ± 10,05) cm2
n

Bu
b. ∆x, ∆y, dan ∆z adalah standar deviasi dari hasil pengukuran berulang
Pe

maka nilai ketidakpastiannya (∆f ) adalah

2 2 2
∂f ∂f ∂f
it

∆f = ∆x 2 + ∆y 2 + ∆z 2
∂x ∂y ∂z …. (1.7)
rb

28 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh soal berikut.

ks
Contoh Soal
Audi akan menghitung jarak titik api (f ) dari lensa cembung.
Besaran yang didapatkan dari pengukuran langsung secara

iA
berulang adalah jarak benda ke lensa (s) dan jarak bayangan
ke lensa (s′). Hasil pengukuran langsung yang diperoleh s =
(15,1 ± 0,2) cm dan s′ = (7,6 ± 0,1) cm. Tentukanlah jarak
titik api dengan menggunakan ketidakpastian perambatan!

a
m
Penyelesaian: (a)

Diketahui:

ar
Bu
s = (15,1 ± 0,2) cm ⇒ ∆s = 0,2 cm
s′ = (7,6 ± 0,1) cm ⇒ ∆s′ = 0,1 cm F1 M1
Sumbu

ks
O
Ditanyakan: f = …? utama M2 F2

Jawab:
Kalian telah mengetahui hubungan antara f, s, dan s′, yaitu
it

s s′

iA
1 1 1 s .s ′
= + atau f = (b)
rb

f s s′ s + s′ Sumber: https://bit.ly/3pG708F
Gambar 1.28
maka diperoleh nilai f, yaitu (a) Lensa cembung dan (b) pembentukan bayangannya
(15, 1)( 7, 6 ) = 114, 76 = 5, 05
um
s .s ′
ne

f = =
s + s ′ 15, 1 + 7, 6 22, 7
Dengan diperolehnya nilai f maka standar deviasi dapat dihitung dengan penurunan parsial f terhadap
s dan s′, yaitu
tB

s .s ′ 
∂  
∂f s + s′  s '2 7, 62 57, 76
=  = 2 = 2 =
= 0, 1120
∂s ∂s ( s + s ′) (15, 1 + 7, 6 ) 515, 29
s .s ′ 
∂ 

iA

bi

∂f  s + s′  s2 15, 12 228, 01
= = = 2 = = 0, 4424
∂s ′ ∂s ′ ( s + s ′) 2
(15, 1 + 7, 6 ) 515, 29
maka standar deviasinya adalah
er

∂f
2
∂f
2
2 2
m
∆f = ∆s 2 + ∆s '2 = 0, 1120 ( 0, 2 )2 + 0, 4424 ( 0, 1)2 = 0, 00246 = 0, 05
∂s ∂s '
n

Bu
Sehingga, jarak titik api dapat dituliskan:
Pe

f = (f ± ∆f ) = (5,05 ± 0,05)
Jadi, jarak titik api adalah f = (5,05 ± 0,05) cm.

Setelah kalian mengetahui cara menuliskan hasil pengukuran dan


it

ketidakpastiannya baik untuk pengukuran langsung maupun tidak


rb

langsung, apakah kalian dapat mengolah dan menyajikan data dari hasil

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


29
ne
a
ar
pengukuran dalam bentuk grafik dan membuat kesimpulan dari data
yang diolah dan disajikan tersebut? Bagaimanakah caranya? Untuk lebih

ks
memahaminya, lakukan kegiatan berikut ini.

Aktivitas Sains 1.2

iA
Kerjakan kegiatan berikut secara berkelompok!

Pengolahan Data pada Percobaan Rangkaian Listrik Tertutup

a
m
Tujuan:

ar
1. Menginterpretasikan grafik hubungan antara tegangan dan kuat arus listrik
Bu
2. Mengolah data hasil percobaan dengan ketidakpastian (ralat).
3. Menyajikan hasil percobaan dengan prinsip pengukuran dan ketidakpastian
dalam pengukuran.

ks
Alat dan Bahan:
1. Resistor 250 Ω 4. Kabel penghantar
Sumber: https://bit.ly/3GqDJEX
2. Multimeter 5. Gawai yang terhubung internet
it

Gambar 1.29

iA
3. Baterai 1,5 Volt Alat dan bahan percobaan
rb

Coba Renungkan!
Dengan menggunakan alat-alat tersebut dan dirangkai seperti pada simulasi yang terdapat di PHET (https://phet.colorado.
edu/sims/html/ohms-law/latest/ohms-law_in.html ), tuliskan dugaan kalian jika hambatan dalam rangkaian tersebut
um
kalian buat tetap, sedangkan sumber tegangan yang kalian pasang nilainya diubah-ubah, maka apa yang akan terjadi
ne

pada kuat arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut? Tuliskan dugaan sementara (hipotesa) kalian!
Percobaan I:
Langkah Kerja:
Pastikan tampilan pada halaman (https://phet.colorado.edu/sims/html/ohms-law/latest/ohms-law_in.html) seperti
tB

tampak pada Gambar 1.36.

Sumber: https://bit.ly/3EwxqxY

iA
Gambar 1.30
bi

Desain percobaan

1. Lakukan simulasi pada halaman PHET dengan nilai hambatan (R) dibuat tetap, misalnya 250 Ω. Kemudian, catat
er

data hasil percobaan ke dalam Tabel 1.11.


Tabel 1.11 Lembar Pengamatan Simulasi
m
Nilai hambatan (R): … Ω
No Tegangan, (V) Kuat Arus Listrik (I)
n

Bu
1
Pe

2
3
4
5
it
rb

30 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
Percobaan II:
Langkah Kerja:

ks
1. Rangkai atau susunlah alat dan bahan sesuai dengan desain percobaan pada simulasi di atas (Gambar 1.36).
2. Lakukan simulasi pada halaman PHET dengan nilai hambatan (R) dibuat tetap, misalnya 250 Ω. Kemudian, catat
data hasil percobaan ke dalam Tabel 1.12.

iA
Tabel 1.12 Lembar Pengamatan Percobaan Pengukuran Tegangan Listrik
Nilai hambatan (R): … Ω
No Tegangan, (V) Kuat Arus Listrik (I)
1

a
m 2

ar
3
Bu
4
5

ks
Pertanyaan:
1. Berdasarkan data Percobaan I dan II, buatlah grafik hubungan antara kuat arus (I) dan tegangan (V)!
2. Tentukanlah nilai gradien dari masing-masing grafik tersebut!
it

iA
3. Tentukanlah pula nilai dari 1 ! Apakah nilai 1 mendekati nilai hambatan yang kalian pasang atau
gradien gradien
rb

tetapkan? Bandingkan nilai 1 dari grafik dari Percobaan I dan II! Jelaskan jawaban kalian!
gradien
um
ne

4. Tentukanlah data yang kalian peroleh dengan menggunakan alat pengukuran tidak langsung untuk menentukan
nilai hambatannya (R)!
5. Presentasikanlah di depan kelas! Kemudian, buatlah kesimpulan bersama!

Soal Tantangan
tB

Kerjakan soal-soal berikut secara perorangan!


1. Hasil pengukuran pada percobaan pengukuran suhu (dalam °C) diperolah data sebagai berikut: 34,5; 34,6; 34,4;
34,7; 34,3; 34,4; 34,5; 34,5; 34,8; 34,4; dan 34,5. Tentukanlah hasil pengukuran tersebut!

iA
bi

2. Perhatikan data pada tabel berikut ini yang menunjukkan hasil percobaan pengukuran periode ayunan bandul untuk
panjang bandul tertentu.
Percobaan ke- 1 2 3 4 5
er

Periode, T (sekon) 2,1 2,2 2,3 1,9 2,1


m
Tentukanlah hasil pengukuran tersebut!
3. Sekelompok anak mengadakan percobaan pengukuran selang waktu yang digunakan oleh kereta mainan untuk
n

Bu
meluncur dari tempat satu ke tempat lain yang dilakukan 5 kali dengan data sebagai berikut: 2,1; 2,2; 2,3; 2,9;
dan 2,1 sekon. Tentukanlah ketidakpastian hasil pengukuran tersebut!
Pe

4. Sebuah balok pejal dengan panjang, lebar, tinggi, dan massa sesuai data sebagai berikut.
Nama Besaran Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm) Massa (g)
Hasil Pengukuran 2,1 ± 0,1 3,2 ± 0,1 4,1 ± 0,1 156,8 ± 0,1
it

Dari data di atas, tentukanlah hasil pengukuran massa jenis logam X dengan ketidakpastiannya!
5. Selembar kertas berukuran A4 memiliki ukuran panjang x = (297 ± 1) mm dan lebar y = (209 ± 1) mm. Tentukanlah
rb

luas kertas dinyatakan lengkap dengan ketidakpastiannya!   

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


31
ne
a
ar
E. Kerja Ilmiah

ks
Kalian tentu telah mengetahui bahwa bidang sains telah melahirkan
banyak ilmuwan yang terkenal hingga saat ini seperti Gregor
Mendel, Charles Darwin, Albert Einstein, Isaac Newton, Galileo
Galilei, John Dalton, Amadeo Avogadro, dan sebagainya. Para

iA
ilmuwan sains tersebut menghasilkan berbagai temuan yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia melalui proses yang teratur,
terencana, dan sistematis.
Para ilmuwan memperoleh temuan didasari pada masalah di

a
m sekitarnya. Mereka menyelesaikan masalah dengan menggunakan
metode ilmiah. Metode ilmiah ialah suatu langkah sistematis yang

ar
dilakukan untuk menjawab permasalahan dalam suatu riset
Bu
(a) (b) (c)
(penelitian). Penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk
Sumber: https://bit.ly/3CizclB, https://bit.ly/3Cl4ok2, menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

ks
https://bit.ly/2ZxzPJU
pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmah.
Gambar 1.31
Beberapa ilmuawan sains: (a) Gregor Mendel, (b) Albert Penerapan langkah-langkah dalam metode ilmiah dinamakan
Einstein, dan (c) Amadeo Avogadro
kerja ilmiah. Kerja ilmiah mencakup dua hal yaitu kemampuan
it

iA
proses penelitian dan kemampuan memanipulasi. Kemampuan
proses penelitian berkaitan dengan kemampuan para ilmuwan
rb

mencari dan memecahkan suatu masalah dengan cara mereka


sendiri. Kemampuan memanipulasi adalah kemampuan psikomotor
um
untuk penyiasatan dalam penelitian.
ne

Kegiatan praktikum atau percobaan dalam rangka penerapan


metode ilmiah dalam sains (IPA) adalah sangat penting. Kegiatan
ini akan memudahkan kalian memahami suatu konsep sains.
Memori kalian akan lebih lama akan suatu konsep sains jika
tB

kalian terlibat langsung dalam pembangunan konsep tersebut.


Kalian bahkan akan lebih lama ingat jika membangun konsep itu
sendiri berdasarkan penerapan metode ilmiah dibandingkan hanya
membaca saja. Akan tetapi, keterbatasan waktu menyebabkan

iA
bi

kalian tidak mampu memahami seluruh konsep sains melalui


Sumber: https://bit.ly/3Gqt656
kegiatan ilmiah. Bahkan kalian dapat melakukan sintesis berbagai
hasil penelitian yang telah dilakukan dari beberapa sumber.
er

Gambar 1.32
Ilmuwan sedang mengadakan penelitian atau riset Selanjutnya, kalian menganalisis dan menyimpulkan hasil sintesis
penelitian-peneltian tersebut.
m
Secara umum, metode ilmiah memiliki langkah-langkah sebagai
n

Bu
berikut.
1. Rumusan masalah.
Pe

2. Mengumpulkan data atau keterangan.


3. Perumusan hipotesis.
4. Melakukan percobaan atau eksperimen.
it

5. Mengumpulkan dan menganalisis data.


6. Menarik kesimpulan.
rb

32 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
Berikut ini adalah penjelasan langkah-langkah metode ilmiah disertai
dengan contoh percobaan, misalnya percobaan yang akan kalian lakukan

ks
adalah pengaruh muai panjang terhadap laju panas (kalor).

1. Rumusan Masalah
Penelitian muncul karena adanya suatu permasalahan. Sesuatu menjadi

iA
masalah jika tidak sesuai dengan harapan. Seorang peneliti harus
mampu mengenali dan memahami masalah yang akan ia hadapi sebelum
melakukan perumusan masalah. Perumusan masalah berisikan pertanyaan-
pertanyaan yang jelas, spesifik, dan relevan yang hendak dijawab di dalam

a
m
pembahasan melalui pengumpulan dan analisis data.
Sebagai contoh, permasalahan di dapur yang terdapat dua buah panci

ar
(a)
dengan jenis bahan yang berbeda, yaitu panci dari kaca dan stainless steel
Bu
(campuran logam). Suatu hari, kalian mendapatkan tugas dari sekolah
untuk melakukan percobaan untuk memasak air dengan menggunakan

ks
panci dengan jenis bahan yang berbeda tersebut. Kemudian, kalian disuruh
menghitung waktu dan suhu yang diperlukan sampai air mendidih. Hasil
temuan kalian memperoleh hasil bahwa waktu mendidih air berbeda-
it

iA
beda, sedangkan volume air dan sumber api yang digunakan adalah sama.
Kalian menemukan fakta ini sebagai suatu permasalahan karena kalian
rb

menduga air akan mendidih pada kedua panci dengan waktu yang sama. (b)
Rumusan masalah yang dapat kalian sampaikan adalah sebagai berikut.
um
Sumber: https://bit.ly/3GnspJL, https://bit.
a. Apa saja faktor yang memengaruhi laju perpindahan panas?
ne

ly/2ZsTSbO
b. Bagaimana pengaruh koefisien muai panjang pada laju kalor? Gambar 1.33
Merebus air dengan dua wadah yang
c. Apa saja bahan yang cepat menghantarkan panas? berbeda: (a) kaca, dan (b) stainless steel

2. Mengumpulkan Data atau Keterangan


tB

Setelah kalian merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah


mengumpulkan data atau keterangan terkait dengan penelitian yang
hendak kalian lakukan. Kalian dapat melakukannya dengan pengamatan
dan membaca buku, jurnal, dan bacaan yang dapat dipercaya. Penggunaan

iA
bi

blog, wikipedia, atau tulisan non-ilmiah tidak dianjurkan menjadi sumber


rujukan bacaan.
Pada percobaan laju kalor (panas), kalian diminta mengumpulkan
er

data dan teori terkait suhu dan kalor dari berbagai sumber baik cetak
maupun noncetak.
m
3. Perumusan Hipotesis (Dugaan Sementara)
n

Bu
Hipotesis atau dugaan sementara adalah simpulan sementara dari Sumber: https://bit.ly/3BjVt19
Pe

penyebab suatu permasalahan. Karena bersifat sementara, hipotesis harus Gambar 1.34
Mengumpulkan data melalui membaca
diuji dengan menggunakan penelitian. Ada beberapa petunjuk dalam buku referensi
merumus­kan hipotesis, di antaranya sebagai berikut.
a. Hipotesis hendaknya menyatakan pertautan antara dua variabel atau
it

lebih.
rb

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


33
ne
a
ar
b. Hipotesis hendaknya dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.
c. Hipotesis hendaknya dinyatakan dengan kalimat yang singkat dan

ks
jelas.
d. Hipotesis hendaknya dapat diuji.
Pada permasalahan pengaruh muai panjang terhadap laju panas

iA
(kalor), kalian dapat menyusun hipotesis sebagai berikut.
H0 : terdapat pengaruh koefisien muai panjang bahan terhadap laku
panas (kalor)
Ha : tidak terdapat pengaruh koefisien muai panjang bahan terhadap

a
m laku panas (kalor).

ar
4. Melakukan Percobaan atau Eksperimen
Bu
Sebelum melaksanakan percobaan, kalian perlu memiliki persiapan
yang matang. Kalian perlu mendaftar alat dan bahan yang dibutuhkan.

ks
Kemudian, kalian perlu juga menyusun langkah kerja yang aman dan
sesuai berdasarkan tujuan dan informasi yang diperoleh. Kalian juga
telah menentukan variabel-variabel penelitian.
it

Di dalam penelitian terdapat tiga variabel yaitu sebagai berikut.

iA
a. Variabel bebas, yaitu variabel yang kalian duga menjadi penyebab
rb

adanya variabel terikat. Variabel bebas dalam percobaan kalian adalah


jenis bahan panci.
um
b. Variabel terikat, yaitu keluaran yang kalian harapkan. Dalam percobaan
ne

kalian variabel terikat adalah waktu mendidih air dan koefisien muai
panjang.
Sumber: https://bit.ly/3mfO5iN c. Variabel kontrol, yaitu variabel yang kalian netralkan (dijaga tetap)
Gambar 1.35 supaya tidak mengganggu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
tB

Melakukan percobaan laju perpindahan


kalor kontrol dalam percobaan kalian adalah volume air dan sumber kalor
(panas).
Setelah kalian merasa persiapan sudah matang, kalian dapat melakukan
percobaan dengan hati-hati dan teliti. Kalian harus mencatat setiap data

iA
bi

yang dibutuhkan. Data yang kalian butuhkan adalah waktu mendidih.

5. Mengumpulkan dan Menganalisis Data


er

Hasil dari percobaan atau eksperiman adalah data yang kalian harapkan.
m
Dalam hal ini, kalian hendaknya telah mendesain dan menyiapkan tabel
untuk menuliskan data percobaan secara teliti, efektif, dan efisien.
n

Penggunaan tabel sangat berguna karena setiap pengukuran besaran


Bu
dilakukan berulang-ulang. Selain itu, kalian juga akan lebih mudah dalam
Pe

membaca data saat analisis data.


Data percobaan dianalisis dan diolah untuk ditampilkan dalam
bentuk yang lebih mudah dibaca (diinterpretasikan). Jika terdapat
perhitungan, kalian hendaknya melakukannya dengan teliti dan hati-hati
it

untuk memperoleh variabel terikat melalui manipulasi hubungan antar


variabel.
rb

34 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
Pada percobaan kalian, variabel terikat kalian adalah waktu yang
diperlukan untuk mendidihkan air dengan panci beragam jenis bahan.

ks
6. Menarik Kesimpulan
Hasil analisis data yang kalian dapatkan kemudian digunakan untuk
menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Kesimpulan yang masuk

iA
akal dilakukan untuk menjawab setiap pertanyaan yang telah kalian
sajikan pada rumusan masalah. Pada percobaan kalian, tentu saja kalian
dapat menjawab tiga rumusan masalah yang telah disajikan sebelumnya.

a
m
7. Membuat Laporan Percobaan
Hasil penelitian atau percobaan dapat disajikan dalam berbagai bentuk

ar
seperti karya tulis, makalah, artikel, dan laporan ilmiah. Pada setiap
Bu
Sumber: https://bit.ly/3pJV99E
percobaan yang kalian lakukan di sekolah, akan diminta untuk menuliskan Gambar 1.36
laporan hasil percobaan dan dikumpulkan kepada guru. Berikut ini adalah Menuliskan data percobaan

ks
sistematika umum laporan ilmiah.

Sistematika Laporan Ilmiah


it

iA
Smart Learning
rb

A. Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan mencakupi hal-hal berikut.
Pindailah QR Code berikut!
1. Latar Belakang, berisikan fakta-fakta dan solusi yang disampaikan. Kemudian baca wacana yang
um
ne

2. Rumusan Masalah. ditampilkan.


3. Tujuan Penulisan.
4. Manfaat Penulisan.
B. Tinjauan Pustaka
tB

Tinjauan pustaka berisikan teori-teori yang mendukung pembahasan


dan penelitian kalian.
C. Metode Penelitian atau Percobaan
Metode penelitian atau percobaan berisikan alat dan bahan yang Sumber: https://bit.ly/3suVAEr

iA
digunakan, langkah-langkah kerja, dan teknik analisis data.
Berdasarkan wacana tersebut,
bi

D. Analisis Data jawablah pertanyaan berikut!


Analisis data berisikan pengolahan data untuk memperoleh variabel 1. Mengapa definisi suatu sa­
terikat. tuan baku dapat berubah-
er

E. Pembahasan
m ubah?
2. Apa yang dapat kalian
Pembahasan berisikan sajian data dengan tampilan yang informatif dan
sim­­p ulkan dari wacana
mudah dipahami. Kalian juga menjelaskan hasil analisis data kepada
n

ter­sebut?
Bu
pembaca melalui tulisan kalian.
3. Diskusikan dengan teman-
F. Kesimpulan
Pe

teman sekelompok kalian!


Kesimpulan berisikan jawaban-jawaban dari hipotesis kalian.

G. Daftar Pustaka dan Lampiran


Daftar pustaka berisi referensi yang digunakan. Sedangkan lampiran
it

berisikan data-data yang kalian butuhkan untuk mempermudah pembaca


memahami laporan penelitian kalian.
rb

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


35
ne
a
ar
Tokoh

ks
Galileo Galilei
(1564–1642)

iA
Ia dilahirkan di Kota Pisa pada 1564. Ia adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan
Italia yang pernah mengeyam pendidikan tinggi dengan belajar di Universitas Pisa, tetapi
dikeluarkan karena masalah keuangan keluarganya. Namun, semangat belajarnya tidak
pernah padam sehingga beberapa tahun kemudian, ia bergabung dengan sebuah fakultas

a
m
di Universitas Padua, dan menetap di sana hingga tahun 1610.
Ia telah banyak memberikan kontribusi pada dunia sains. Salah satu temuannya yang

ar
paling terkenal adalah di bidang astronomi, yaitu dalam memecahkan hipotesis Copernicus. Sumber: https://bit.ly/3vaRtP2
Bu
Dalam proses menemukan suatu konsep, Galileo bersikap empiris ketika melakukan penelitian
ilmiah. Menurutnya penelitian harus dilakukan atas dasar pengalaman dengan melakukan berbagai percobaan langsung.

ks
Ia menolak metode-metode penelitian yang berdasar pada otoritas gereja ataupun penilaian filsuf-filsuf sebelumnya
ketika memecahkan berbagai persoalan ilmiah. Ia juga sangat menolak kesimpulan yang tidak didasarkan pada fondasi
eksperimen yang sesuai proses ilmiah. Cara pandang Galileo terhadap keilmuan yang ilmiah tidak berdasar pada hal
yang mistis, atau tidak masuk akal. Oleh karena sikapnya itu, kemudian Galileo dijuluki sebagai “Bapak Penelitian Ilmiah
it

Modern”.

iA
rb

Soal Tantangan
um
Kerjakan soal-soal berikut secara perorangan!
ne

1. Jelaskan langkah-langkah metode ilmiah!


2. Jelaskan cara-cara mengumpulkan data!
3. Sekelompok siswa sedang melakukan percobaan pengukuran periode getaran pegas. Untuk mempersingkat waktu,
kelompok tersebut mengambil data dari kelompok lain. Apakah sikap kelompok siswa tersebut bersifat ilmiah?
tB

Jelaskan jawaban kalian!

iA
Rangkuman
bi

1. Pengukuran ialah kegiatan membandingkan a. Kesalahan sistematik, bersumber pada alat,


er

suatu besaran yang diukur dengan alat ukur pengamat, respons waktu alat ukur, dan
yang digunakan sebagai satuannya. kondisi fisis pengamat.
m
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengu­ b. Kesalahan acak, bersumber pada kondisi
n

kuran agar hasil yang diperoleh teliti adalah lingkungan, gangguan, dan fluktuasi
Bu
akurasi (ketepatan), presisi (ketelitian), dan tegangan listrik.
Pe

sensitivitas (kepekaan). 4. Jenis-jenis instrumen pengukuran besaran


3. Sumber-sumber kesalahan atau ralat dapat antara lain sebagai berikut.
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu a. Instrumen pengukuran panjang di antara­
sebagai berikut. nya mistar, jangka sorong, dan mikrometer
it

sekrup.
rb

36 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
b. Instrumen pengukuran massa yaitu pengukuran yang terdiri dari angka-angka
neraca. pasti dan satu angka taksiran.

ks
c. Instrumen pengukuran waktu yaitu jam 10. Penulisan notasi ilmiah dirumuskan:
dan stopwatch. a × 10n, dengan a adalah bilangan yang harga­
d. Instrumen pengukuran suhu atau tem­ nya 1 ≤ a ≤ 10, dan n adalah bilangan bulat.

iA
peratur yaitu termometer. 11. Nilai ketidakpastian adalah selisih atau sim­
5. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur pangan nilai pengukuran dengan nilai benar
dan dapat dinyatakan dengan angka. Secara yang sebenarnya.
umum, besaran dapat dikelompokkan menjadi a. Ketidakpastian pengukuran tunggal ber­

a
m dua macam, yaitu sebagi berikut. laku:
a. Besaran pokok, yaitu besaran yang ∆x = ½ dari nilai skala terkecil suatu alat

ar
satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu
Bu
b. Ketidakpastiaan pada pengukuran
untuk menetapkan satuan besaran-besaran langsung secara berulang diperoleh dari
yang lain.

ks
N ∑ xi 2 − (∑ xi )
2
b. Besaran turunan, yaitu besaran yang 1
∆x = S x =
dibangun dari besaran pokok. N N −1
6. Satuan ialah sesuatu yang digunakan untuk
it

12. Metode ilmiah adalah suatu langkah sistematis

iA
menyatakan hasil dari suatu pengukuran. yang dilakukan untuk menjawab permasalahan
rb

7. Konversi satuan adalah perubahan suatu suatu riset atau penelitian.


satuan ke bentuk satuan lain. 13. Kerja ilmiah adalah penerapan langkah-
8. Dimensi adalah teknik untuk mengetahui suatu langkah dalam metode ilmiah.
um
ne

besaran tersusun dari besaran pokok.


9. Angka penting adalah semua angka hasil
tB

Refleksi Diri
A. 
Berilah tanda centang () pada kotak yang kalian anggap sesuai! Setelah mempelajari dan mengerjakan tugas-
tugas pada bab ini, bagaimanakah penguasaan kalian terhadap materi-materi berikut!

iA
bi

Penguasaan Materi
No. Materi Tidak Sangat
Menguasai
Menguasai Menguasai
er

1 Pengukuran dan Macam-Macam Instrumen Pengukuran


2 Besaran, Satuan, dan Dimensi Besaran
m
3 Aturan Angka Penting dan Notasi Ilmiah
n

Bu
4 Nilai Ketidakpastian pada Pengukuran Berulang
5 Kerja Ilmiah
Pe

B. Dari materi-materi dalam bab ini bagian mana yang paling kalian pahami? Jelaskan alasan kalian?
C. Apa yang kalian lakukan jika tidak menguasai, menguasai, atau kurang menguasai materi?
D. Setelah mempelajari dan mengerjakan tugas-tugas pada bab ini, profil pelajar Pancasila apa saja yang dapat kalian
it

kembangkan? Jelaskan alasan kalian!


rb

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


37
ne
a
ar
Uji Kompetensi

ks
A. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Manakah di antara gambar berikut ini yang 4. Widya bekerja di sebuah pabrik pembuatan
menunjukkan presisi, tetapi tidak akurat? kartu uang elektronik. Tugas Widya adalah

iA
memastikan ketebalan kartu yang diproduksi
adalah seragam. Sebagai perbandingan, Widya
mengukur kartu standar yang akan digunakan
sebagai acuan menggunakan mikrometer sekrup

a
m (1) (2) (3) (4) seperti pada gambar berikut.

ar
A. (1) D. (4) 45
Bu
B. (2) E. benar semua 0
40
C. (3) 35

ks
30
2. Pada percobaan berikut, Surya melepaskan bola
menggelinding pada lintasan lengkung seperti Berapakah ketebalan kartu standar yang diukur
gambar berikut. Widya?
it

iA
A. 4,88 mm
rb

B. 4,38 mm
C. 4,35 mm
D. 2,88 mm
um
ne

E. 2,38 mm

Alat ukur yang tepat digunakan untuk mengukur 5. Gambar berikut merupakan neraca yang
panjang lintasan yang dilalui bola tersebut adalah digunakan untuk menimbang sebuah gelang.
….
tB

A. meteran bangunan
B. mikrometer sekrup
C. jangka sorong

iA
D. meteran pita
bi

E. AVO meter Massa gelang tersebut adalah ....


A. 137,3 g D. 37,3 g
3. Gambar berikut menunjukkan hasil pengukuran
er

B. 307,3 g E. 317 g
kedalaman sebuah gelas ukur dengan jangka
sorong.
C. 373 g
m
6. Diketahui massa bumi 5,97 × 1024 kg dan massa
n

6 7
Bu
elektron 9,11 × 10-31 kg. Berapa banyak elektron
cm
yang harus dikumpulkan agar total massanya
Pe

0 mencapai 0,1% massa bumi yang dinyatakan


dalam notasi ilmiah?
Kedalaman gelas ukur adalah ….
A. 7 × 1050 kg D. 7 × 1053 kg
A. 6,50 cm D. 6,55 cm
B. 7 × 1051 kg E. 7 × 1054 kg
it

B. 7,00 cm E. 8,00 cm
C. 7 × 1052 kg
C. 7,45 cm
rb

38 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
7. Suatu hari terjadi tiga kali gempa yang meng- C. [L][T]–3 dan [L][T]–2
guncang kota Malang dalam waktu berdekatan. D. [L][T]–2 dan [L][T]–3

ks
Pada saat gempa pertama selesai, Ari mengambil E. [L][T]–4 dan [L][T]–2
stopwatch untuk mengukur durasi waktu jika ter-
jadi gempa susulan. Saat terjadi gempa kedua, 10. Suatu hari Anit melaporkan kepada Tedi bahwa
Ali mengukur durasi waktu gempa seperti yang jangka sorong digital miliknya sedikit bermasalah

iA
ditunjukkan pada gambar di bawah. Berapa lama dengan hasil pengukurannya. Karena penasaran,
durasi gempa kedua terjadi? Tedi kemudian mengukur panjang dompetnya
menggunakan jangka sorong digital yang menun-
jukkan nilai 10,35 cm. Setelah itu Tedi kembali

a
m mengukur panjang dompetnya menggunakan
jangka sorong analog yang menunjukkan nilai

ar
3,35 cm. Keadaan ini membuat Tedi untuk meng­
Bu
ukur beberapa objek lain menggunakan jangka
sorong digital dan membandingkannya dengan

ks
hasil pengu­kuran menggunakan jangka sorong
analog. Hasil pengukurannya selalu menunjukkan
selisih 8,00 cm antara jangka sorong digital dan
it

analog. Dari kasus ini Tedi dapat menyimpulkan

iA
bahwa nilai 8,00 cm pada jangka sorong digital
rb

merupakan ....
A. 132 detik D. 12,25 detik A. ketidakpastian relatif
B. ketidakpastian absolut
um
B. 183 detik E. 12,32 detik
ne

C. ketidakpastian sistematis
C. 10,2 detik
D. ketidakpastian umum
8. Diketahui persamaan y = mt + b, dengan dimensi E. ketidakpastian khusus
y adalah panjang dan dimensi t adalah waktu,
11. Misalkan timbangan di kamar Hendi menun­
dan m dan b adalah konstanta. Dimensi dari m
tB

jukkan massa Hendi sebesar 65 kg dengan


dan b adalah ...
ketidakpastian 3%. Berapa ketidakpastian massa
A. [LT]–1 dan [L]
Hendi (dalam kilogram)?
B. [L]2[T]–1 dan [L]–2
A. 1 kg D. 2,0 kg

iA
C. [L]–2[T] dan [L]
bi

B. 1,0 kg E. 3 kg
D. [L] dan [LT] C. 2 kg
E. [L]–1 dan [L]–1[T]2
er

12. Denyut nadi bayi diukur sebesar (130 ± 5)


9. Kecepatan merupakan suatu besaran fisika
m
denyut/menit. Besar persensate ketidakpastian
yang selalu ditemui dalam kehidupan sehari- relatif dalam pengukuran tersebut adalah ....
hari. Suatu hari Ahaye mengamati suatu benda
n

A. 8,35% D. 2,85%
Bu
yang sedang bergerak dan menyusun hipotesis
B. 2,58% E. 3,85%
persamaan gerak benda tersebut. Hipotesis
Pe

C. 3,58%
Ahaye menyatakan benda bergerak dengan
persamaan v = At 3 – Bt, dengan t adalah waktu. 13. Pada percobaan menentukan tekanan, sebuah
Dimensi yang tepat untuk A dan B agar dimensi gaya F dikerjakan pada sebuah keping persegi
persamaan tersebut konsisten adalah .... dengan panjang sisi L. Jika kesalahan relatif
it

A. [M][L][T] dan [L][T]–2 dalam menentukan L adalah 2% dan untuk F


rb

B. [M][L] dan [L][T]–1

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


39
ne
a
ar
adalah 4%. Kesalahan relatif dalam menentukan koefisien muai panjang α = 1,2 x 10-5 K-1. Pita
tekanan adalah …. tersebut memiliki panjang 50 m pada temperatur

ks
A. 10% D. 4% 20 oC. Pada siang hari dengan temperature 35,7
B. 8% E. 2%
o
C pekerja membaca pengukuran sebesar 35,794
C. 6% m. Panjang yang terukur sesungguhnya adalah
….

iA
14. Empat resistor dihubungkan secara seri nilai A. 35,0 m D. 35,6 m
masing-masing resistor berturut-turut adalah B. 35,8 m E. 35,5 m
(28,4 ± 0,1) Ω; (4,25± 0,01) Ω; (56,605 ± 0,001) C. 35,7 m
Ω; dan (90,75 ± 0,01) Ω.

a
m 18. Tekanan darah Rosi diukur menjadi (120 ± 2)
Besarnya hambatan total dan ketidakpastiannya
mm Hg. Jika diasumsikan persentase ketidakpas-

ar
adalah .... Ω
tian relatif yang sama maka berapa persentase
Bu
A. (180,0 ± 0,1)
ketidakpastian relatif dan ketidakpastian dalam
B. (180,0 ± 0,01) pengukuran tekanan darah 80 mm Hg adalah ....

ks
C. (180,0 ± 0,001) A. 1,70% dan 13,3 mmHg
D. (181,0 ± 0,1) B. 1,67% dan 1,33 mmHg
E. (181,0 ± 0,01) C. 1,67% dan 1,3 mmHg
it

D. 2% dan 1,3 mmHg

iA
15. Suatu benda dijatuhkan dari sebuah menara
E. 3% dan 1 mmHg
dengan selang waktu untuk tiba di tanah adalah
rb

t = (3,0 ± 0,1) s. Jika percepatan gravitasi g 19. Diketahui beberapa hasil pengukuran beberapa
diambil 10 m/s2, ketinggian menara di tanah benda sebagai berikut.
um
dilaporkan sebagai .... m (h = ½ gt2) (1) 0,0009
ne

A. (45,0 ± 0,1) (2) 15.450,0


B. (45,0 ± 0,3) (3) 6 × 103
C. (45,0 ± 0,5) (4) 87,990
D. (45 ± 1) (5) 30,42
tB

E. (45 ± 3) Jumlah angka penting dalam hasil pengukuran


tersebut berturut-turut adalah ....
16. Pada percobaan getaran pegas dengan meng­ A. (1), (6), (1), (5), dan (4)
1
B. (1), (4), (3), (5), dan (4)

iA
gunakan perumusan T = 2 π ( m k ) 2 . Pengu­kur­
bi

an pegas menghasilkan T = (0,0825 ± 0,0025) s C. (4), (6), (1), (4), dan (3)
dan pengukuran massa memberikan m = (15,02 D. (4), (4), (1), (5), dan (3)
± 0,05) kg. Besarnya konstanta pegas beserta E. (4), (6), (3), (5), dan (4)
er

ketidakpastiannya adalah ….
m
20. Diameter sebuah bola logam kecil yang diukur
A. (8,7 ± 0,006) × 104 N/m dengan jangka sorong memberikan hasil
n

B. (8,7 ± 0,06) × 104 N/m pengukuran (10,00 ± 0,05) mm. Jika nilai π =
Bu
C. (8,7 ± 0,6) × 104 N/m 3,14285 banyaknya angka penting yang dapat
Pe

D. (0,87 ± 0,6) × 104 N/m dituliskan pada volume bola tersebut adalah ....
E. (0,87 ± 0,06) × 104 N/m A. 2 angka penting
B. 3 angka penting
17. Pada sebuah proyek pembangunan gedung
C. 4 angka penting
it

serbaguna, seorang pekerja menggunakan


D. 5 angka penting
pita pengukur yang terbuat dari baja dengan
E. 6 angka penting
rb

40 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan benar!
1. Lesti memiliki jangka sorong yang telah berumur 10 tahun. Ia ingin memastikan jangka sorong

ks
miliknya masih berfungsi dengan baik sehingga ia melakukan kalibrasi dengan menggeser rahang
sorong sampai posisi ujung berhimpitan langsung dengan rahang tetap. Saat rahang sorong dan rahang
tetap telah berhimpit, terjadi kesalahan sehingga skala baca tidak menunjukkan angka nol. Jelaskan

iA
jenis kesalahan yang terjadi dan tentukan pada besar kesalahannya!
2. Gambar di samping menunjukkan sebuah mikrometer sekrup yang
digunakan untuk mengukur tebal sebuah pelat.
Jika mikrometer sekrup tersebut memiliki (zero error) sebesar 0,03 mm,

a
m
tentukan tebal plat!

ar
3. Diketahui hasil pengukuran panjang pensil dengan menggunakan mistar
Bu
disajikan dalam tabel berikut.

ks
Pengukuran ke- 1 2 3 4 5 6
Panjang Pensil (cm) 12,0 11,9 12,2 11,8 12,1 12,4

Tentukanlah hasil pengukuran pensil dan ketidakpastiannya!


it

iA
4. Sebutkan berapa angka penting dalam hasil perhitungan berikut ini!
rb

106, 7 × 98, 2
a. b. (18,7)2 c. (1,60 × 10-19) × (3.712)
46, 210 × 1, 01
um
ne

5. Hasil pengukuran kapasitas panas C suatu zat padat sebagai fungsi temperatur T dinyatakan oleh
persamaan  C  =  αT  +  βT3. Tentukanlah satuan untuk  α  dan  β  yang mungkin!

Soal AKM
tB

Bacalah stimulus atau wacana berikut kemudian jawab pertanyaan di bawahnya!


Pengukuran Waktu

iA
bi

Alat yang biasa digunakan untuk mengukur waktu adalah arloji dan


stopwatch. Ketelitian sebuah arloji dan jam dinding umumnya satu detik,
sedangkan stopwatch biasa mencapai ketelitian 0,001 detik. 
er

Arloji umumnya memiliki tiga macam jarum, dengan jarum yang


m
paling pendek adalah jarum jam, yang lebih panjang adalah jarum menit,
dan yang paling panjang adalah jarum detik. Jarum menit bergeser satu
n

Bu
skala ketika jarum detik bergeser 60 skala. Jarum jam bergeser satu
Pe

skala ketika jarum menit bergeser 60 skala.


Stopwatch digunakan untuk mencatat lama waktu antara dua peristiwa.
Stopwatch memiliki beberapa tombol. Tombol reset digunakan untuk
menolkan tampilan. Tombol start digunakan untuk memulai pencatatan
it

waktu. Tombol stop digunakan untuk menghentikan pencacahan waktu. Sumber: https://bit.ly/3bzj9nx
rb

Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah


41
ne
a
ar
1. Berilah tanda centang () pada pernyataan berikut yang benar atau salah!

ks
Pernyataan Benar Salah
Arloji dan stopwatch mempunyai ketelitian sama.

iA
Pada arloji jarum menit bergeser satu skala ketika jarum detik bergeser 60 skala.
Stopwatch tombol reset yang digunakan untuk menghentikan pencacahan waktu.
Ketelitian sebuah stopwatch biasa mencapai ketelitian 0,001 detik.

a
m Jarum jam pada arloji bergeser satu skala ketika jarum menit bergeser 60 skala.

ar
2. Berapakah hasil pengukuran yang ditunjukkan pada stopwatch di atas? Jelaskan alasan kalian!
Bu
3. Suatu alat ukur akan lebih bagus dan akurat jika alat ukur tersebut memiliki tingkat ketelitian yang
lebih tinggi. Setujukah kalian dengan pendapat tersebut? Berilah tanda centang () pada pilihan

ks
kalian.
Setuju
Tidak setuju
it

iA
Jelaskan pendapat kalian!
rb

um
Proyek
ne

Q Smart Quiz
Buatlah portofolio berikut secara perorangan dengan ketentuan
Untuk menambah pemaham­
sebagai berikut! an kalian tentang materi bab
tB

ini, pindailah QR Code berikut!


Menentukan Hasil Pengukuran Suatu Besaran
a. Tujuan: menentukan nilai suatu besaran turunan.
b. Pilihlah salah satu tema berikut!

iA
bi

1. Menentukan volume suatu balok.


2. Menentukan massa jenis suatu benda.
3. Menentukan luas suatu benda, misalnya meja, kertas, dan
er

sebagainya.
m
4. Menentukan energi potensial.
5. Menentukan percepatan gravitasi bumi menggunakan bandul
n

Bu
matematis.
c. Buatlah prosedur percobaan dari tema yang telah kalian pilih.
Pe

d. Lakukan pengukuran dengan minimal 5 kali perulangan.


e. Buatlah laporan praktikum dengan format (judul, tujuan, teori, alat
dan bahan, langkah kerja, data percobaan, analisis data percobaan,
it

pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka).


f. Serahkan hasil percobaan kepada guru!
rb

42 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


ne
a
ar
Penilaian Akhir Semester I

ks
Pilihlah jawaban yang benar!

1. Besaran yang dapat diukur secara langsung A. 5 mL D. 25 mL

iA
adalah .... B. 10 mL E. 50 mL
A. panjang dan daya C. 15 mL
B. massa dan waktu
5. Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan
C. waktu dan massa jenis
diameter luar 2,9 mm. Alat yang tepat untuk

a
mD. luas dan waktu mengukur diameter dalam pipa tersebut adalah
E. massa jenis dan volume ....

ar
A. mistar
Bu
2. Selisih nilai pada saat dilakukan pengulangan
pengukuran disebut .... B. altimeter
C. mikrometer sekrup

ks
A. akurasi
B. kesalahan acak D. jangka sorong
C. presisi E. amperemeter
it

D. ketidakpastian

iA
6. Berikut ini yang bukan merupakan karakteristik
E. kesalahan paralaks jangka sorong adalah ....
rb

3. Pernyataan berikut ini adalah benar, kecuali .... A. untuk mengukur panjang, diameter luar,
A. mikrometer sekrup lebih teliti daripada dan diameter dalam
um
B. skala nonius berfungsi menambahkan
ne

jangka sorong
B. neraca O’Hauss tiga lengan adalah alat ukur tingkat akurasi
massa C. ketelitian 1 mm
C. ketidakpastian alat ukur adalah ¼ kali skala D. terdiri dari  rahang tetap dan rahang geser
terkecil dari alat tersebut E. terdiri dari skala utama dan skala nonius 
tB

D. stopwatch digunakan untuk mengukur waktu 7. Untuk mengukur diameter bagian dalam sebuah
E. mikrometer sekrup memiliki ketelitian cincin digunakan ....
0,01 mm A. mikrometer sekrup

iA
bi

4. Volume air diukur menggunakan gelas ukur B. mistar


menunjukkan angka 50 mL. Jika batu dimasuk­ C. meteran
kan ke dalamnya maka volume air dalam gelas D. stopwatch
er

ukur menunjukkan angka 100 mL. E. jangka sorong


m
8. Seorang siswa hendak mengukur kedalaman
150 150
n

100
suatu lubang menggunakan jangka sorong. Siswa
Bu
100

50 50
Batu
tersebut harus menggunakan bagian jangka
Pe

sorong berupa ....


A. stem
Keadaan 1 Keadaan 2 B. rahang dalam
C. rahang luar
it

Dengan menggunakan teori angka penting,


D. rahang penggeser
maka volume batu adalah ....
E. poros
rb

43
ne

Penilaian Akhir Semester I


a
ar
9. Berapakah nilai terkecil yang masih memung­ D. objek yang akan diukur diletakkan pada
kinkan untuk dibaca menggunakan jangka poros geser

ks
sorong (dalam satuan cm)? E. hasil pengukuran hanya ditunjukkan pada
A. 1 D. 0,001 skala utama 
B. 0,1 E. 0,0001
13. Skala pengukuran pada mikrometer sekrup

iA
C. 0,01 terletak pada bagian ....
10. Pembacaan skala utama pada jangka sorong A. rangka geser
diperoleh pada bagian .... B. poros utama
A. garis skala utama yang memiliki kesejajaran C. poros geser

a
m antara garis skala utama dan garis skala D. thimble
nonius E. sleeve

ar
B. skala utama yang berada di sebelah kiri
Bu
langsung dari nol pada skala nonius 14. Perhatikan gambar di bawah ini!
C. skala utama yang ada di tepi pada skala

ks
nonius
D. garis skala utama yang berada di sebelah
kanan langsung dari garis nol skala nonius
it

iA
E. skala utama yang berhimpit dengan skala
rb

nol pada skala nonius


11. Perhatikan gambar di bawah ini ! Gambar di atas menunjukkan skala mikrometer
um
sekrup yang digunakan untuk mengukur tebal
ne

8 9 10 11 kertas karton. Hasil pengukurannya adalah ....


A. 3,43 mm
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B. 3,45 mm

C. 4,50 mm
tB

Gambar tersebut menunjukkan skala jangka D. 4,82 mm


sorong yang digunakan untuk mengukur lebar E. 4,85 mm
sebuah kotak berbentuk balok. Jika diketahui
tinggi kotak tersebut adalah 5 cm dan volumenya 15. Perhatikan gambar di bawah ini!

iA
bi

656,25 cm3 maka panjang kotak tersebut adalah


....
A. 2, 25 cm D. 20,50 cm
er

B. 12,25 cm E. 22,25 cm
C. 16,07 cm
m
n

12. Pernyataan berikut yang sesuai dengan karak­


Bu
teristik mikrometer sekrup adalah ....
Gambar di atas menunjukkan skala mikrometer
Pe

A. tingkat kepresisian 0,01 mm 


B. untuk mengukur diameter atau ketebalan sekrup yang digunakan untuk mengukur tebal
suatu benda yang ukurannya besar kawat. Pada skala utama menunjukkan angka ....
C. terdiri dari kala utama, skala putar, dan A. 3,5 mm
it

skala geser B. 4,0 mm


rb

44
ne

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


a
ar
C. 4,5 mm B. menyusun besaran tersebut dari satuannya
D. 5,5 mm C. menyusun besaran tersebut menjadi besaran

ks
E. 12,0 mm pokok
D. membandingkan besaran tersebut dengan
16. Seorang siswa melakukan pengukuran diameter besaran pokok
sebuah tabung menggunakan mikrometer

iA
E. besaran yang disusun atas dasar besaran-
sekrup. Pada skala utama menunjukkan angka
besaran pokok
6,5 mm, sedangkan pada selubung luar menun­
jukkan skala pada angka 34. Hasil pengukuran 19. Perhatikan tabel berikut!
diameter tabung tersebut adalah ....

a
m A. 3,4 mm
No. Besaran Satuan Dimensi
1 Momentum kgm/s [M][L][T]-1
B. 6,5 mm

ar
2 Gaya kgm/s2 [M][L][T]-2
C. 6,84 mm
Bu
3 Daya kgm2/s3 [M][L]2 [T]-3
D. 9,80 mm
E. 40,5 mm Dari tabel di atas yang mempunyai satuan dan

ks
dimensi yang benar adalah nomor ....
17. Perhatikan gambar berikut!
A. 1 D. 2 dan 3
45
B. 1 dan 2 E. 1, 2, dan 3
it

iA
40 40
3 4 5 6 3 4 5 6
(1) 35 (4) 35 C. 1 dan 3
rb

30 30

25 25 20. Hasil pengukuran kapasitas panas suatu zat


50 padat sebagai fungsi temperatur T dinyatakan
um
40 45 oleh persamaan C = αT + βT 3. Satuan untuk
ne

3 4 5 6 3 4 5 6
(2) 35 (5) 40
α dan β yang mungkin adalah ....
30 35
25 30 A. JK–2 dan JK–4
B. JK–2 dan JK–3
45
C. JK–2 dan JK–2
tB

40
3 4 5 6
(3) 35 D. JK–1 dan JK–3
30
25
E. JK–1 dan JK–2
21. Periode getaran T dari tetesan kecil cairan akibat

iA
Selembar papan diukur ketebalannya meng­ tegangan permukaan cairan adalah bergantung
bi

gunakan mikrometer sekrup. Dari hasil pengu­ pada massa jenis ρ, jari-jari r, dan tegangan
kuran menggunakan mikrometer sekrup, permukaan s. Hubungan ini dapat dinyatakan
diperoleh hasil pengukuran 6,33 mm. Dari
er

dengan T = kρa rb sc , dengan k adalah konstanta


keempat gambar di atas, gambar manakah yang
m
tanpa dimensi, dan s adalah gaya per satuan
paling sesuai? panjang. Nilai a, b, dan c berturut-turut adalah
A. (1) D. (4)
n

....
Bu
B. (2) E. (5)
A. 1 , 3 , dan 1
Pe

C. (3) 2 2 2
18. Dimensi suatu besaran adalah .... B. − 1 , 3 , dan − 1
A. membandingkan besaran tersebut dengan 2 2 2
satuannya 1 3 1
C. − , , dan
it

2 2 2
rb

45
ne

Penilaian Akhir Semester I


a
ar
1 3 1 A. 44.0 D. 43,976
D. , − , dan −
2 2 2 B. 43,9 E. 43,9767

ks
C. 43,97
E. 1 , − 3 , dan − 1
2 2 2 27. Rendi akan menghitung keliling sebuah alas
berbentuk lingkaran. Jika diameter lingkaran

iA
22. Persamaan menentukan besar gaya gravitasi hasil pengukuran adalah 6,24 cm, maka keliling
m 1m 2 lingkaran tersebut adalah … cm.
adalah F = G 2 , dengan m adalah massa
r A. 19,5936 D. 19,60
dan r adalah jarak antara kedua massa. Dimensi B. 19,593 E. 19,6 cm

a
mdari G adalah .... C. 19,59
A. [M]-1[L]3[T]-2 D. [M]-1[L]3[T]2

ar
B. [M]-2[L]3[T]-2 E. [M][L]3[T]-2 28. Sebuah pelat tembaga memiliki panjang 369,12
Bu
C. [M]-1[L]-3[T]-2 cm dan lebar 6,27 cm. Luas dari pelat tembaga
tersebut adalah … cm2.

ks
23. Hasil perhitungan luas persegi adalah 0,087065
cm2. Jumlah angka penting dari luas persegi
tersebut adalah ... angka penting.
it

A. 7 D. 4

iA
B. 6 E. 3
rb

C. 5
24. Hasil penjumlahan dari 78,691 gram dan 1,23
um
gram adalah ....
ne

Sumber: https://bit.ly/3aSp9rb
A. 79,921 gram D. 79,9 gram
B. 79,92 gram E. 80 gram A. 2.314,257 D. 2.314
C. 79,90 gram B. 2.314,25 E. 2.314
C. 2.314,2
tB

25. Ira memiliki 0,457 kg gula pasir yang akan dibagi


menjadi tiga bagian yang sama lalu dimasukkan ke 29. Sebuah mobil yang memiliki massa 175 kg
dalam tiga wadah. Berapa banyak gula pasir yang melaju di jalan bebas hambatan. Jika energi
akan ditempatkan pada masing-masing wadah? kinetik dari mobil tersebut adalah 1.560 J maka

iA
besar kecepatan mobil tersebut adalah … m/s.
bi

A. 0,15233 kg D. 0,153 kg
(Ingat: Ek = ½ mv2)
B. 0,1523 kg E. 0,1520 kg
A. 0,31918 D. 0,31
C. 0,152 kg
er

B. 0,3191 E. 0,32
26. Sebuah ruangan akan dipasang karpet. Jika C. 0,319
m
panjang ruangan adalah 12,71 m dan lebar
30. Hasil penjumlahan dari 6,22 × 10-6 dan 0,175
n

ruangan adalah 3,46 m, maka luas karpet yang


Bu
dibutuhkan adalah … m2. × 10–5 yang dinyatakan dalam bentuk notasi
ilmiah adalah ....
Pe

A. 7,97 × 10–7 m
B. 7,970 × 10–6 m
C. 79,7 × 10–5 m
it

D. 7,97 µm
E. 7,9 µm
rb

Sumber: https://bit.ly/3D20uwX

46
ne

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X


a
ar
31. Hasil perkalian dari 0,149 m dengan 651 Åm 36. Diketahui tekanan darah Devi diukur menjadi
adalah .... (120 ± 2) mm Hg. Berapa ketidakpastian dalam

ks
A. 9,69 nm2 pengukuran tekanan darah 80 mm Hg?
B. 9,699 × 10-9 m2
C. 0,96 nm2

iA
D. 9,69 Åm2
E. 9,7 nm2
32. Dalam wadah tertutup terdapat 1,61 mol gas
Argon. Berapa banyaknya jumlah partikel yang

a
mada dalam wadah tersebut?
A. 9,6922 × 1023 molekul

ar
B. 9,692 × 1023 molekul
Bu
Sumber: https://bit.ly/3B93WVD
C. 9,69 × 1023 molekul
A. 0,2 mmHg D. 1,3 mmHg

ks
D. 9,69 × 1022 molekul
B. 1 mmHg E. 1,32 mmHg
E. 9,7 × 1022 molekul
C. 1,2 mmHg
33. Vina memiliki sebuah tim­
it

37. Sebuah mesin mobil menggerakkan piston

iA
bangan buah seperti tampak
dengan penampang melingkar berdiameter
pada gambar di samping.
rb

(7,500 ± 0,002) cm dengan jarak lengan (3,250


Jenis kesalahan apakah yang
± 0,001) cm untuk memampatkan gas di dalam
akan terjadi pada kondisi
silinder. Volume gas yang dihasilkan dalam
um
tim­bangan tersebut?
ne

ruang bakar (dalam cm3) dan ketidakpastiannya


A. kesalahan umum Sumber: https://bit.
ly/3B8hDE1 adalah ....
B. kesalahan sistematik A. 144 cm2 dan 0,2 cm3
C. kesalahan relatif B. 143,6 cm2 dan 0,2 cm3
D. kesalahan paralaks C. 140 cm2 dan 0,16 cm3
tB

E. kesalahan pengukuran D. 140 cm2 dan 0,2 cm3


34. Dalam sebuah pengukuran semakin banyak data E. 140 cm dan 0,1 cm3
yang diperoleh maka…

iA
38. Pengukuran panjang sebuah meja disajikan
bi

A. nilai ketidakpastiannya semakin kecil dalam tabel berikut.


B. nilai ketidakpastiannya semakin besar
Pengukuran ke- Panjang (cm)
C. tidak berpengaruh kepada nilai ketidakpastian
er

1 52,3
D. ketelitian alat akan semakin baik
2
m 52,1
E. ketelitian alat berkurang
3 52,2
n

35. Jika speedometer dari sebuah sepeda motor


Bu
Hasil pengukuran dan ketidakpastiannya adalah
memiliki ketidakpastian 2,0 km/jam dengan
....
Pe

kecepatan 90 km/jam, maka persentase ketidak­


pastiannya adalah .... A. (52,2 ± 0,1) cm
A. 2% D. 3,3% B. (52,20 ± 0,06) cm
B. 2,2% E. 4% C. (52,2 ± 0,0) cm
it

C. 3% D. (52,20 ± 0,05) cm
E. (52,200 ± 0,057) cm
rb

47
ne

Penilaian Akhir Semester I


a
ar
39. Hasil pengamatan periode sebuah bandul 40. Hasil pengukuran panjang batang A dan B
disajikan dalam tabel berikut. berturut-turut adalah (4,2 cm ± 0,1 cm) dan

ks
(5,5 cm ± 0,1 cm). Jika D = 3A – 2B, maka
Pengukuran ke- 1 2 3 4 besar D jika ditulis dalam bentuk ketidakpastian
Periode (s) 1,2 1,4 1,1 1,5 adalah ....
A. (1,6 ± 0,1) cm

iA
Nilai hasil ketidakpastiannya adalah ....
A. 0,05 s B. (1,6 ± 0,2) cm
B. 0,06 s C. (1,6 ± 0,5) cm
C. 0,07 s D. (23,6 ± 0,3) cm

a
m D. 0,08 s E. (23,6 ± 0,5) cm
E. 0,09 s

ar
Bu

ks
it

iA
rb

um
ne

tB

iA
bi
er

m
n

Bu
Pe

it
rb

48
ne

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X

Anda mungkin juga menyukai