rb
Pe it
Bu
n er m
bi iA
tB ks
um ar
er iA a
bi
tB ks
um ar
i a
a
ar
ks
iA
a
m
ar
Bu
ks
it
iA
rb
um
ne
Q Smart Quiz
Fisika Biologi
Bab I Bab II Bab I Bab II Bab III
tB
iA
bi
Kimia
Bab I Bab II Bab III
er
m
n
Bu
Pe
it
rb
ne
a
ar
BA. 01.37.4056
ks
ILMU PENGETAHUAN ALAM
iA
SMA/MA Kelas X
a
m
ar
Bu
ks
Penulis : Muhamad Abdulkadir Martoprawiro
Indri Ganarsih
Sri Lestari
it
iA
Dhany Ardyansyah
rb
Enik Suyahni
Desain kover : Irfan Hoerudin
Layouter : Supriyanto
um
Sumber gambar kover: https://bit.ly/3BDuUWw
ne
iA
bi
Bu
ISBN 978-623-328-246-8 22.02.01
Pe
it
rb
ne
a
ar
Prakata
ks
iA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah menciptakan alam semesta ini. Dari
ciptaan-Nya manusia dapat mengembangkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu
dibutuhkan kemampuan untuk belajar dan berpikir. Dengan mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), kalian
dapat mempelajari alam semesta ini dan mengembangkan teknologi untuk meningkatkan kemajuan bangsa.
a
m
Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMA/MA kelas X untuk mempelajari dan
memperdalam materi IPA. IPA mempelajari segala sesuatu tentang alam yang di dalamnya termasuk ilmu fisika,
ar
biologi, dan kimia. Selain itu buku ini ditulis secara umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa
Bu
Indonesia menjelang era globalisasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Buku ini disusun
berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
ks
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
Kalian dapat mempelajari buku ini sebelum dan sesudah dibahas oleh guru dan dapat mendiskusikannya
it
iA
dengan teman agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan
Tujuan Pembelajaran, Peta Konsep, Kata Kunci, Tugas, Tokoh, Aktivitas Sains, Smart Learning, Soal Tantangan,
rb
Fakta Sains, Rangkuman, Refleksi Diri, Uji Kompetensi, dan Proyek. Soal latihan diberikan beberapa jenis, setelah
akhir bab dan setiap akhir semester. Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas dan mudah ka-
um
lian pahami, dari pembahasan secara umum ke pembahasan secara khusus. Sebelum membaca rangkuman
ne
materi, diharapkan kalian membuat rangkuman sendiri terlebih dahulu, yang nantinya dibandingkan dengan
rangkuman dalam buku, sehingga kalian dapat membandingkan pokok materi apa saja yang dianggap penting
untuk dirangkum dan meningkatkan pemahaman kalian. Pada akhir buku juga dilengkapi dengan Glosarium,
Daftar Pustaka, dan Indeks.
tB
Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi teman sekaligus menjadi bacaan yang menyenang-
kan bagi kalian untuk mempelajari konsep-konsep IPA dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
untuk diri sendiri dan lingkungan, serta mendorong kalian untuk mempelajari IPA secara lebih mendalam.
iA
bi
Penulis
er
m
n
Bu
Pe
it
rb
iii
ne
Prakata
a
ar
Capaian Pembelajaran
ks
iA
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Fisika Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan keteram
a
pilan proses dalam pengukuran, perubahan iklim dan pemanasan global,
m
pencemaran lingkungan, energi alternatif, dan pemanfaatannya.
ar
Keterampilan Proses 1. Mengamati
Bu
Peserta didik mampu mengoptimalkan potensi menggunakan ragam alat
bantu untuk melakukan pengukuran dan pengamatan.
ks
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Peserta didik mampu mempertanyakan dan memprediksi berdasarkan
hasil observasi, mampu merumuskan permasalahan yang ada dan mampu
it
iA
mengajukan pertanyaan kunci untuk menyelesaikan masalah.
rb
iA
bi
hasil penelitian.
5. Mencipta
m
Peserta didik mampu menggunakan hasil analisis data dan informasi untuk
n
Bu
menciptakan ide solusi ataupun rancang bangun untuk menyelesaikan
suatu permasalahan.
Pe
terhadap lingkungan.
rb
iv
ne
ks
Keterampilan Proses Peserta didik mengajukan argumentasi ilmiah dan kritis berani mengusulkan
perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggung jawab terhadap usulannya
Peserta didik bersikap jujur terhadap temuan data/fakta.
iA
7. Mengomunikasikan hasil
Peserta didik menyusun laporan tertulis hasil penelitian serta mengomu-
nikasikan hasil penelitian, prosedur perolehan data, cara mengolah dan
cara menganalisis data serta mengomunikasikan kesimpulan yang sesuai
a
m untuk menjawab masalah penelitian/penyelidikan secara lisan atau tulisan
Peserta didik menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk tabel, grafik,
ar
diagram alur/flowchart dan/atau peta konsep, menyajikan data dengan
Bu
simbol dan standar internasional dengan benar, dan menggunakan media
yang sesuai dalam penyajian hasil pengolahan data.
ks
Peserta didik mendeskripsikan kecenderungan hubungan, pola, dan keter-
kaitan variabel dan menggunakan bahasa, simbol dan peristilahan yang
sesuai untuk bidang fisika.
it
iA
Pemahaman Biologi Peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-
permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman
rb
iA
bi
m
Peserta didik merencanakan penyilidikan ilmiah dan melakukan lang
kah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk
menjawab pertanyaan. Peserta didik melakukan pengukuran atau
n
Bu
membandingkan variabel terikat dengan menggunakan alat yang sesuai
serta memperhatikan kaidah ilmiah.
Pe
v
ne
Capaian Pembelajaran
a
ar
Elemen Capaian Pembelajaran
ks
5. Mengevaluasi dan refleksi
Peserta didik mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori
yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan
iA
dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi
dan mengusulkan saran perbaikan untuk proses penyelidikan selanjutnya
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh termasuk di dalamnya
a
m pertimbangan keamanan, lingkungan, dan etika yang ditunjang dengan
argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan.
ar
Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.
Bu
Pemahaman Kimia Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan menjelaskan fenomena
sesuai kaidah kerja ilmiah dalam menjelaskan konsep kimia dalam kehidup
ks
an sehari-hari; menerapkan konsep kimia dalam pengelolaan lingkungan
termasuk menjelaskan fenomena pemanasan global; menuliskan reaksi kimia
dan menerapkan hukum-hukum dasar kimia; memahami struktur atom dan
it
iA
aplikasinya dalam nanoteknologi.
rb
iA
langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab
bi
bertanggung jawab.
Bu
Peserta didik menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat,
Pe
vi
ne
ks
Peserta didik menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan
dan efeknya pada data.
Peserta didik menunjukkan permasalahan pada metodologi dan mengu-
iA
sulkan saran perbaikan untuk proses penyelidikan selanjutnya.
6. Mengomunikasikan hasil
Peserta didik mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh termasuk
di dalamnya pertimbangan keamanan, lingkungan, dan etika yang ditun-
a
m jang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks
penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang
ar
ditentukan.
Bu
ks
it
iA
rb
um
ne
tB
iA
bi
er
m
n
Bu
Pe
it
rb
vii
ne
Capaian Pembelajaran
a
ar
Profil Pelajar Pancasila
ks
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
iA
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha
Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman
tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
1. Akhlak beragama 4. Akhlak kepada alam
a
m 2. Akhlak pribadi 5.
3. Akhlak kepada manusia
Akhlak bernegara
ar
Bu
Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya,
dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya
ks
dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya
luhur bangsa.
iA
2. Kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama
3. Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
rb
Bergotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan
untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar
um
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah, dan ringan.
ne
Pancasila
tB
Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung
jawab atas proses dan hasil belajarnya.
iA
2. Situasi yang dihadapi serta regulasi diri
bi
Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi
er
Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak.
it
viii
ne
ks
Bab Pengukuran dalam
Pada awal bab terdapat:
I
iA
:: Gambar dengan deskripsinya, yang mencerminkan isi bab. Kerja Ilmiah
:: Tujuan Pembelajaran, merupakan kompetensi yang di-
dapatkan setelah mempelajari materi.
a
mPeta Konsep
Pengukuran dalam
Kerja Ilmiah
ar
melibatkan
Kerja Ilmiah Kegiatan pengukuran sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Salah satu pemanfaatan pengukuran adalah
penggunaan teknologi Global Positioning System (GPS). Teknologi ini sudah tidak asing lagi dengan kalian, bukan?
meliputi Teknologi ini sangat membantu kalian dalam penavigasian. Adanya GPS banyak membantu kalian untuk menuju suatu
tempat meskipun kalian belum mengetahui posisi tempat tersebut. Selain itu, GPS juga erat kaitannya dengan angkutan
Pengukuran Besaran
Bu
online. Pengemudi angkutan online dapat mengetahui jarak, posisi, dan waktu tempuh terhadap calon penumpang, dan
Fisika sebaliknya. Teknologi ini membutuhkan akurasi waktu yang sangat tinggi hingga dalam skala sepersekian detik. Tahukah
kalian bagaimana menentukan waktu 1 detik? Apakah definisi waktu 1 detik? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
terjawab setelah kalian mempelajari bab ini.
Tujuan Pembelajaran
ks
Setelah mempelajari materi pada bab ini, kalian diharapkan mampu:
1. menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi
ilmiah;
Instrumen atau Besaran Pokok Besaran Turunan Pengukuran Pengukuran Satuan 2. menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang
Alat ukur Tunggal Berulang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah.
memiliki
https://bit.ly/3q42AZH
memiliki
it
iA
Jangka Sorong Massa Energi Ketidakpastian dan Konversi
Mikrometer Waktu Kecepatan Aturan Angka Penting
Sekrup Temperatur Percepatan
Stopwacth Kuat Arus Tekanan
rb
Ia dilahirkan di Kota Pisa pada 1564. Ia adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan
um
Italia yang pernah mengeyam pendidikan tinggi dengan belajar di Universitas Pisa, tetapi
Dimensi Satuan
ne
:: Peta Konsep, memberikan alur pemikiran yang Tokoh, memperlihatkan bagaimana para ilmuwan
sistematis tentang hubungan antarmateri pokok, terdahulu menghasilkan temuan baru dalam bidang
sehingga memudahkan mencari hubungan dalam IPA, yang dapat menjadi motivasi untuk memperdalam
tiap bab dan mempermudah mempelajarinya. IPA.
iA
:: Kata Kunci, untuk mengetahui kata yang menjadi
Aktivitas Sains, berupa percobaan sederhana,
bi
pokok pembahasan.
disajikan untuk mempermudah pemahaman
terhadap prinsip dasar IPA dan dilakukan
Tugas 1.2 secara berkelompok di bawah bimbingan guru.
Tugas, berupa soal dan tugas yang
er
ukur yang ada di sekitar ka- analisis yang tinggi dan komunikasi
lian! yang baik.
n
ix
ne
Kelengkapan Buku
a
ar
Smart Learning
Smart Learning, merupakan informasi berupa
link dalam bentuk QR-Code yang di dalamnya Pindai QR Code berikut!
ks
terdapat situs video, situs berita, atau kegiatan
praktikum virtual untuk menambah wawasan
pada suatu materi.
Soal Tantangan
iA
Kerjakan soal-soal berikut secara perorangan!
1. Jelaskanlah perbedaan antara neraca analog dan neraca digital!
2. Suatu hari Adi diminta ayahnya untuk mengukur panjang sebuah meja dan diameter bola Tenis yang ada di atasnya. Sumber: https://bit.ly/3uCofue
Adi memiliki penggaris, pita meter, mikrometer sekrup, dan jangka sorong untuk mengukur panjang. Manakah yang
tepat digunakan Adi untuk mengukur panjang meja dan diameter bola tadi? Berikan alasannya!
Catatlah hal-hal penting apa
3. Mengapa pada termometer badan (termometer klinis) hanya memiliki skala antara 35 °C sampai dengan 42 °C?
saja yang kalian dapat dan
Bagaimana cara menggunakannya? buatlah kesimpulan!
a
m
ar
Soal Tantangan, berisi soal-soal pada akhir subbab dengan tingkat
kesulitan yang cukup tinggi. Di sini dibutuhkan analisis dan pema-
Bu
haman pengetahuan yang kompleks, baik terhadap materi yang se-
dang dibahas maupun materi yang pernah dipelajari.
Fakta Sains
ks
Fakta Sains, memperlihatkan bagaimana masalah IPA banyak
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Di sini dijelaskan Supercritical carbon dioxide adalah karbon
dioksida (CO2) yang berada dalam fase cair
konsep IPA dalam kehidupan. Diharapkan dengan membaca (liquid phase), yang berada di atas ataupun
bagian ini akan menambah wawasan terhadap perkembangan pada temperatur dan tekanan kritis, yaitu
it
ilmu pengetahuan dan teknologi terutama IPA. pada temperatur 31,1 oC ke atas dan tekanan
iA
73,3 atm. Zat ini banyak dimanfaatkan
sebagai pelarut dalam industri karenakan
rb
yang digunakan sebagai satuannya. kondisi fisis pengamat. sebagai pelarut layaknya aqua distilata.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengu b. Kesalahan acak, bersumber pada kondisi Sumber: https://www.masterflex.com/tech-article/
supercritical-co2-extraction-method, dengan pengubahan
kuran agar hasil yang diperoleh teliti adalah lingkungan, gangguan, dan fluktuasi
akurasi (ketepatan), presisi (ketelitian), dan tegangan listrik.
sensitivitas (kepekaan). 4. Jenis-jenis instrumen pengukuran besaran
3. Sumber-sumber kesalahan atau ralat dapat antara lain sebagai berikut.
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu a. Instrumen pengukuran panjang di antara
tB
Rangkuman, merupakan pokok materi yang dianggap penting dalam setiap bab.
iA
Sebelum membaca rangkuman, sebaiknya buat rangkuman sendiri terlebih dahulu,
bi
Refleksi Diri
er
Berilah tanda centang () pada kotak yang kalian anggap sesuai! Setelah mempelajari dan mengerjakan tugas-
A.
tugas pada bab ini, bagaimanakah penguasaan kalian terhadap materi-materi berikut!
m
Refleksi Diri, berupa pernyataan untuk meni-
lai diri sendiri tentang pemahaman terhadap
Penguasaan Materi
materi yang telah dipelajari dan pemahaman
No. Materi Tidak Sangat
Menguasai pemanfaatan materi dalam kehidupan sehari-
n
Menguasai Menguasai
Bu
1 Pengukuran dan Macam-Macam Instrumen Pengukuran hari.
2 Besaran, Satuan, dan Dimensi Besaran
Pe
B. Dari materi-materi dalam bab ini bagian mana yang paling kalian pahami? Jelaskan alasan kalian?
C. Apa yang kalian lakukan jika tidak menguasai, kurang menguasai, atau menguasai materi?
D. Setelah mempelajari dan mengerjakan tugas-tugas pada bab ini, profil pelajar Pancasila apa saja yang dapat kalian
it
x
ne
ks
A. Pilihlah jawaban yang benar! Uji Kompetensi, berupa soal-soal yang
1. Manakah di antara gambar berikut ini yang standar yang akan digunakan sebagai acuan
dikerjakan secara individu untuk meli-
menunjukkan presisi, tetapi tidak akurat? menggunakan mikrometer sekrup seperti pada hat sejauh mana kemampuan dan pe
gambar berikut. nguasaan terhadap materi yang sudah
iA
dibahas. Latihan terdapat pada akhir
Penilaian Akhir Semester
45
0
40 bab dan latihan ulangan semester ter-
(1)
Pilihlah (2) yang benar!
jawaban (3) (4)
35 dapat pada akhir semester.
30
A. (1) D. (4)
B. 1. (2)
Besaran yang dapat
E. diukur secara langsung adalah
benar semua
A. 5 mL
Berapakah
D. 25 mL
C. (3).... B. 10ketebalan
mL kartu E.
standar yang diukur
50 mL
Widya?
a
m A. panjang dan daya
2. Pada percobaan
menggelinding
berikut,
B. massa dan
C. waktu pada
waktuSurya melepaskan bola
lintasan
dan massa jenislengkung seperti
C. 15 mL
A. 4,88 mm
5. 4,38
B. Sebuah
mm pipa berbentuk silinder berongga dengan
gambarD. berikut. diameter
C. 4,35 mm luar 2,9 mm. Alat yang tepat untuk
luas dan waktu
ar
mengukur
D. 2,88 mm diameter dalam pipa tersebut adalah ....
E. massa jenis dan volume
A. mistar
Bu
2. Selisih nilai pada saat dilakukan pengulangan B. altimeter
pengukuran disebut .... C. mikrometer sekrup
A. akurasi D. jangka sorong
B. kesalahan acak E. amperemeter
ks
C. presisi
D. ketidakpastian
E. kesalahan paralaks
it
iA
Proyek
Proyek, merupakan tugas yang lebih komplek yang di-
rb
iA
menyebut sesuatu yang tidak hidup biomassa
bahan yang berasal dari makhluk hidup,
bi
afinitas elektron
energi yang menyertai penerimaan satu termasuk tanaman, hewan, dan mikroba
elektron oleh atom atau ion dalam fasa biotik
gas menghasilkan anion. Energi tersebut komponen lingkungan yang terdiri atas
dapat bersifat eksoterm atau endoterm. makhluk hidup.
akurasi carbon nanotube
ketepatan; tingkat kedekatan hasil pengu suatu rantai atom karbon yang berikatan
er
ke g i a t a n p e n e b a n g a n h u t a n a t a u
protein berukuran besar berbentuk huruf
tegakan pohon sehingga lahannya dapat
Bu
Daftar Pustaka, daftar yang mencantumkan judul buku,
Y yang digunakan oleh sistem imun untuk
mengidentifikasi dan menetralkan benda
dialihgunakan untuk penggunaan nir-hutan,
yakni pertanian, peternakan atau kawasan
namaatmosfer
pengarang, penerbit, dan tahun terbit, yang
asing seperti bakteri dan virus patogen
perkotaan
Pe
genom DNA atau RNA, dan mereka Jhonson, Keith. 2001. Physics for You. London: Stanley Thornes.
bumi memiliki efek seperti rumah kaca
memiliki struktur yang sederhana ataupun Jones, M. 2013. Biology Coursebook. Third Edition. United Kingdom: Cambridge University Press.
diatas dimana panas matahari terperangkap
rumit Jones, M., R. Fosbery, J. Gregory, & D. Taylor. 2013. Cambridge International AS and A Level Biology Coursebook.
oleh atmosfer bumi
besaran pokok Cambridge, UK: Cambridge University Press.
ekologi
rb
xi
Prescott, C.N. 2005. Chemistry: A Course for ’O’ Level. 3rd Ed. Marshal Cavendish Education. Singapore.
ne
Kelengkapan Buku
Pudjaatmaka, A.H. 2002. Kamus Kimia. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.
Ratcliff, Briand, et al. 2009. As Level and A Level: Chemistry. 9th Printing. Cambridge University Press.
Reece, J. B., Taylor, M. R., Simon, E. J., & Dickey, J. L. (2012). Campbell biology: concepts & connections (p. 779). San
Francisco, CA: Benjamin Cummings.
Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., & Jackson, R. B. (2014). Campbell
biology (No. s 1309). Boston: Pearson.
Resnick, etc. 2013. Physics, 9th edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Silberberg, M. S. 2007. Principles of General Chemistry. 4th Ed. McGraw-Hill Higher Education.
a
ar
ks
Indeks Indeks, merupakan daftar kata dan istilah penting
yang terdapat dalam buku, tersusun menurut abjad,
yang memberikan informasi mengenai halaman
A ekologi 123, 131, 147 hujan asam 73, 74 kata atau istilah itu ditemukan, terdapat pada akhir
iA
abiotik 124, 125 147, 153, ekosistem 122, 124, 147
el Niño 176
hukum
Avogadro 263
buku.
AIDS 45, 106
akurasi 5, 6 elektron 23, 66, 96, 291 kekekalan energi 62
angka elektron valensi 301 kekekalan massa 238
pasti 20 energi perbandingan berganda
penting 3, 20 alternatif 65, 72 251
taksiran 20 bunyi 60 perbandingan volume
Animalia 137, 178, 146 kalor 59 253
antibodi 105, 109, 111 kimia 60 hutan 121, 125, 173, 178
a
m atom 206, 219, 279
atmosfer 65, 176, 178
kinetik 55
nuklir 61
potensial 56
I
ilmu kimia 202, 203
potensial elastisitas 57 Influenza 106
B
potensial gravitasi 58
ar
bakteriofag 100, 101 In-situ 133
potensial listrik 58 isobar 134
besaran
tak terbarukan 71 isoton 245
Bu
pokok 15, 16
terbarukan 64 isotop 245
turunan 15
ex-situ 134
bilangan Avogadro 259
fenetik 139
biogeokimia 147, 153, 155 J
filogenetik 139
biomassa 65, 69, 70 jangka sorong 10, 11
ks
biotik 124, 147, 155 jumlah partikel 256, 259
CFC 179, 187 G
Corona 95, 111 garis wallace 127, 128
garis weber 127, 128 K
daya 17, 51
golongan, kapsid 96, 97
deforestasi 121 122, 177
transisi 310 karbon dioksida 65, 72, 156, 173
dimensi 3, 15, 16
utama 308 keanekaragaman hayati 122
DNA 97, 101, 143
kerja ilmiah 3, 32
it
iA
kesalahan sistematik 7
E ketidakpastian 26
Efek rumah kaca 73, 173 H ketidakpastian relatif 26
efisiensi energi 67, 218 HIV 95, 106 kladistik 239
rb
um
ne
tB
iA
bi
er
m
n
Bu
Pe
it
rb
xii
ne
ks
iA
Kata Pengantar iii
Capaian Pembelajaran iv
Profil Pelajar Pancasila viii
Kelengkapan Buku vi
a
m
Fisika
ar
Bu
Bab I Pengukuran dalam Kerja Ilmiah 1 Bab II Energi dan Sumber Energi Terbarukan
A. Pengukuran dan Macam-Macam Ins 49
ks
trumen Pengukuran 4 A. Pengertian Energi, Usaha, dan Daya
B. Besaran, Satuan, dan Dimensi Besaran 51
15 B. Bentuk-Bentuk Energi 54
it
C. Aturan Angka Penting dan Notasi C. Hukum Kekekalan Energi dan Konversi
iA
Ilmiah 20 Energi 61
rb
Rangkuman 36 Energi 72
Uji Kompetensi 38 F. Dampak Eksploitasi dan Penggunaan
Energi 73
Penilaian Akhir Semester I 43
G. Upaya Pemenuhan Kebutuhan Energi
75
tB
Rangkuman 76
Uji Kompetensi 77
Penilaian Akhir Semester II 85
iA
bi
Biologi
er
Bu
D. Cara Mencegah Penyebaran Virus 110 Penilaian Akhir Semester I 165
Pe
Rangkuman 112
Uji Kompetensi 114 BAB III Pemanasan Global: Konsep dan
Solusi 171
BAB II Keanekaragaman Makhluk Hidup, A. Fakta-Fakta Perubahan Lingkungan
Interaksi, dan Peranannya di Alam 119 174
it
xiii
ne
Daftar Isi
a
ar
B. Peningkatan Kadar CO2 Atmosfer di D. Solusi Mengatasi Pemanasan Global 187
Balik Peningkatan Suhu Bumi 178 Rangkuman 189
ks
C. Aktivitas Manusia Menyebabkan Per Uji Kompetensi 190
ubahan Lingkungan 181 Penilaian Akhir Semester II 195
iA
Kimia
BAB I Kimia Hijau (Green Chemistry) 199 D. Hukum Dasar Kimia dalam Kehidupan
a
m
A. Pengertian dan Konsep Kimia Hijau Sehari-hari 273
202 Rangkuman 274
ar
B. Proses Kimia yang Sesuai dan Tidak Uji Kompetensi 275
Bu
Sesuai dengan Konsep Kimia Hijau
203 Penilaian Akhir Semester I 281
ks
C. Prinsip-Prinsip Kimia Hijau 205
D. Penerapan Prinsip-Prinsip Kimia BAB III Struktur Atom dan Tabel Periodik
Hijau dalam Kehidupan 209 Unsur 287
E. Kegiatan yang Mendukung dan Tidak A. Struktur Atom 290
it
iA
Mendukung Prinsip Kimia Hijau 211 B. Tabel Periodik Unsur 304
F. Peran Kimia Hijau dalam Pem
rb
C. Nanoteknologi 319
bangunan Berkelanjutan 217 Rangkuman 326
Rangkuman 221 Uji Kompetensi 327
um
Uji Kompetensi 223
ne
iA
bi
er
m
n
Bu
Pe
it
rb
xiv
ne
ar
ks
Bab Pengukuran dalam
iA I
Kerja Ilmiah
a
m
ar
Bu
ks
it
iA
rb
um
ne
tB
Kegiatan pengukuran sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Salah satu pemanfaatan pengukuran adalah
penggunaan teknologi Global Positioning System (GPS). Teknologi ini sudah tidak asing lagi dengan kalian, bukan?
Teknologi ini sangat membantu kalian dalam penavigasian. Adanya GPS banyak membantu kalian untuk menuju suatu
tempat meskipun kalian belum mengetahui posisi tempat tersebut. Selain itu, GPS juga erat kaitannya dengan angkutan
online. Pengemudi angkutan online dapat mengetahui jarak, posisi, dan waktu tempuh terhadap calon penumpang, dan
iA
bi
sebaliknya. Teknologi ini membutuhkan akurasi waktu yang sangat tinggi hingga dalam skala sepersekian detik. Tahukah
kalian bagaimana menentukan waktu 1 detik? Apakah definisi waktu 1 detik? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
terjawab setelah kalian mempelajari bab ini.
er
m
Tujuan Pembelajaran
n
Bu
Setelah mempelajari materi pada bab ini, kalian diharapkan mampu:
1. menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi
Pe
ilmiah;
2. menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik yang
tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk suatu penyelidikan ilmiah.
it
rb
https://bit.ly/3q42AZH
1
ne
a
ar
Peta Konsep
ks
iA
Pengukuran dalam
melibatkan Kerja Ilmiah
Kerja Ilmiah
meliputi
Pengukuran Besaran
a
m Fisika
ar
Bu
menggunakan terdiri atas dilakukan dengan cara memiliki
ks
Instrumen atau Besaran Pokok Besaran Turunan Pengukuran Pengukuran Satuan
Alat Ukur
it
Tunggal Berulang
iA
rb
memiliki
um
memiliki
ne
iA
bi
memiliki
er
Dimensi Satuan
m
n
Bu
Pe
Kata Kunci
Alat ukur Dimensi Pengukuran
Angka penting Ketidakpastian Satuan
Besaran Notasi ilmiah
it
rb
ks
cipta, rasa, dan karsa. Manusia memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi
terhadap berbagai hal. Keingintahuan yang tinggi tersebut melahirkan
proses pengamatan dan pengujian. Pada akhirnya, kedua proses tersebut
menciptakan beragam ilmu salah satunya sains atau IPA (Ilmu Pengetahuan
iA
Alam). Tentu pelajaran IPA bukan merupakan hal baru lagi bagi kalian,
bukan? Kalian sudah mulai mempelajari IPA dari SD. Oleh karena itu,
coba kalian jelaskan apa itu sains atau IPA?
Sebagaimana telah kalian ketahui bahwa pada hakikatnya, IPA
a
m
mencakup mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi yang mempelajari
permasalahan kehidupan yang berkaitan dengan materi beserta gerak
ar
(a)
dan perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu serta gaya dan energi,
Bu
makhluk hidup dan segala bioproses yang terjadi, susunan, struktur,
sifat, serta perubahan materi. Dengan mempelajari IPA, kalian dilatih
ks
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Di SMP, kalian belajar IPA yang mencakupi konsep dasar IPA (fisika,
kimia, dan biologi). Adapun di SMA, kalian mempelajari konsep IPA
it
iA
yang lebih luas dan aplikatif seperti kalian belajar mengenai pengukuran
(b)
rb
istilah yang berkaitan dengan pengukuran seperti dimensi, angka penting, Manusia memiliki kemampuan cipta
sehingga dapat membuat: (a) robot Delta
notasi ilmiah, dan ketidakpastian pengukuran? Apakah kalian mengetahui buatan Indonesia yang dapat membantu
penentuan suatu besaran yang diakui secara internasional? Apakah kalian warga yang kena Covid seperti menyemprot
desinfektan, dan (b) mobil listrik buatan
mengetahui cara penggunaan alat ukur dan prinsip kerjanya? Apakah Indonesia
kalian juga bisa menyajikan hasil pengukuran berdasarkan kaidah ilmiah?
tB
iA
kegiatan berikut ini.
bi
Tugas 1.1
er
ks
Dalam suatu penelitian sains (IPA), tentu sering dilakukan pengukuran
yang menggunakan berbagai alat ukur. Tahukah kalian apa yang dimaksud
dengan pengukuran? Apa saja macam-macam alat ukur? Di SMP, kalian
sudah mempelajari sekilas tentang pengukuran. Mungkin ada di antara
iA
kalian yang masih mengingat definisi pengukuran dan macam-macam
alat ukur. Oleh karena itu, coba kalian lakukan kegiatan berikut.
a
m
ar
Kerjakan kegiatan berikut secara berkelompok!
Bu
1. Amatilah Gambar 1.3!
ks
it
iA
rb
Gambar 1.3
Beberapa jenis kegiatan pengukuran
Gambar (a)
iA
bi
Gambar (b)
Gambar (c)
er
Gambar (d)
m
n
ks
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang di
ukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuannya. Ilmu mengenai
pengukuran dan penerapannya dikenal dengan metrologi. Pengukuran
iA
menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis alat ukur yang dapat kalian
temui di lingkungan sekitar. Coba kalian sebutkan!
Apakah satu jenis alat ukur dapat digunakan untuk mengukur ber-
a
m
bagai besaran? Mengapa demikian? Pengukuran suatu besaran harus
memperhatikan beberapa hal. Tidak semua alat ukur mampu mengukur Sumber: https://bit.ly/3bc19Qf
ar
besaran suatu objek yang kalian inginkan, meskipun alat tersebut Gambar 1.4
Bu
sesuai dengan kelompoknya. Sebagai contoh, kalian tidak Kegiatan pengukuran panjang baju
ks
menggunakan timbangan pegas dengan kapasitas
maksimum 2 kg. Timbangan yang tepat untuk kalian
gunakan adalah timbangan yang memenuhi kapasitas
10 kg 0,5 kg
batu tersebut. Dengan demikian, beberapa hal yang
it
iA
perlu kalian pahami sebelum mengukur adalah
rb
sebagai berikut.
a. Mengenali jenis besaran yang hendak di
ukur.
um
ne
iA
Kerjakan tugas berikut secara
bagaimana memperoleh hasil yang akurat? Hasil yang akurat diperoleh
bi
berkelompok!
dengan memperhatikan tiga hal, yaitu presisi, akurasi, dan sensitivitas.
1. Carilah berbagai jenis alat
ukur yang ada di sekitar ka-
a. Presisi (Ketelitian)
er
lian!
Presisi (ketelitian) menunjukkan tingkat keseragaman hasil yang diperoleh
m
2. Jelaskan besaran yang diukur,
dari pengukuran berulang. cara penggunaannya, dan
satuannya!
n
Contoh:
Bu
3. Sajikan hasil pekerjaan kalian
Andi dan Loli melakukan pengukuran panjang sebuah papan sebanyak dalam bentuk tabel dengan
Pe
lima kali perulangan, dengan hasil pengukurannya seperti disajikan pada informatif dan menarik!
Tabel 1.2. 4. Presentasikanlah di depan
Tabel 1.2 Hasil Pengukuran Andi dan Loli kelas! Bandingkan dengan
Pengukuran ke- 1 2 3 4 4 kelompok lain!
it
ks
pengukuran Andi. Mengapa demikian?
b. Akurasi (Ketepatan)
Akurasi (ketepatan) adalah tingkat kedekatan hasil pengukuran terhadap
iA
hasil sebenarnya.
Contoh:
Sesuai dengan teori, massa jenis air tawar bernilai 1.000 kg/m3. Andi
a
dan Loli menguji ulang nilai massa jenis air melalui percobaan. Andi
m
memperoleh nilai massa jenis air sebesar 995 kg/m3, sedangkan Loli
ar
memperoleh nilai massa jenis air sebesar 1.000,5 kg/m3. Dalam kasus
Bu
ini, hasil pengukuran Loli lebih akurat dibandingkan hasil pengukuran
Andi. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan Loli memperoleh hasil
pengukuran yang hampir mendekati hasil sebenarnya dibandingkan hasil
ks
pengukuran Andi.
c. Kepekaan (Sensitivitas)
it
iA
Kepekaan (sensitivitas) adalah kemampuan alat ukur dalam memberikan
tanggapan terhadap perubahan nilai pengukuran yang terjadi. Untuk
rb
Sumber: https://bit.ly/3GIBzk5
Gambar 1.6
Sebuah koin ditimbang dengan timbangan
Pada Gambar 1.6 menunjukkan timbangan digital lebih peka dibandingkan
digital menggunakan timbangan tiga lengan saat menimbang sebuah koin logam.
Hal ini dikarenakan tingkat keterbacaan timbangan digital lebih tinggi
dibandingkan timbangan tiga lengan.
tB
iA
bi
er
m
n
Bu
Pe
rendah dan presisi tinggi, (b) akurasi dan Pernahkah kalian melakukan pengukuran berulang-ulang dan menghasilkan
presisi tinggi, (c) akurasi dan presisi rendah, hasil pengukuran yang berbeda-beda. Mengapa hal demikian dapat
rb
ks
Dalam pengukuran, terdapat fakta bahwa tidak ada pengukuran
yang benar-benar tepat atau valid. Hasil pengukuran akan dipengaruhi
oleh berbagai faktor, sehingga kalian perlu mengenal sumber kesalahan
dalam pengukuran untuk meminimalisasi kesalahan hasil pengukuran.
iA
Sehingga, akan ada selisih antara hasil pengukuran yang kalian hasilkan
dan nilai sebenarnya yang disebut ralat. Jadi, suatu ralat tidak pernah
lepas dari hasil pengukuran.
a
m
Secara umum, sumber-sumber kesalahan atau ralat pengukuran
dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kesalahan sistematik
ar
dan kesalahan acak.
Bu
a. Kesalahan Sistematik (Systematic Error)
Kesalahan sistematik terjadi secara konsisten sehingga dapat diprediksi
ks
bahkan dapat dihilangkan. Dengan kata lain, kesalahan jenis ini memiliki
penyimpangan pengukuran dalam arah yang sama dengan hasil ukur akan
selalu lebih kecil atau selalu lebih besar saat dilakukan pengamatan. Cara
it
iA
untuk mengetahui adanya kesalahan sistematik atau tidak maka kalian
dapat melakukan pengukuran dan penggunaan alat ukur yang berbeda-
rb
1) Alat
Kesalahan sistematik berkaitan dengan kalibrasi alat ukur yang
tidak benar saat dilakukan pengukuran. Misalnya, pada Gambar
iA
1.8 menunjukkan alat ukur arus (amperemeter) tidak menunjukkan
bi
nol sebelum digunakan. Selain itu, penyebab lain adalah alat yang
sudah lelah (fatigue).
er
m
n
Bu
Pe
Sumber: https://bit.ly/3e6BCZT
Gambar 1.8
Amperemeter tidak menunjukkan nol
sebelum dilakukan pengukuran
it
(a) (b)
rb
ks
tidak konsisten dalam melihat skala ukur. Misalnya, kalian membaca
alat ukur dengan posisi mata tidak tegak lurus terhadap skala ukur
atau posisi mata kalian terlalu ke atas atau ke bawah terhadap skala
ukur yang akan dibaca. Hal tersebut dapat memengaruhi nilai yang
iA
terbaca sehingga hasil pengukuran yang kalian dapatkan bergeser
dari nilai sebenarnya. Amati Gambar 1.9!
a
mPosisi mata terlalu tinggi
(terbaca 19,9 mL)
ar
Bu
ks
Posisi mata yang benar
(terbaca 20,0 mL)
it
iA
rb
Sumber: https://bit.ly/3oWZDcF
Gambar 1.9
Posisi mata yang benar saat membaca 3) Respons Waktu Alat Ukur
hasil ukur
Respons waktu alat ukur artinya alat ukur yang digunakan harus
tB
memiliki respons yang baik. Dengan kata lain, waktu yang diperlukan
untuk merespons selaras dengan hasil baca alat ukur.
4) Kondisi Fisis Pengamatan
iA
Kondisi pengamatan harus sama dengan kondisi fisis saat peneraan
bi
Seperti namanya, kesalahan atau ralat acak terjadi secara acak pada hasil
m
ukur. Kesalahan acak dapat dikurangi pengaruhnya, tetapi tidak bisa
dihilangkan, yaitu dengan cara melakukan pengukuran berulang-ulang
n
Bu
sehingga didapat rata-rata hasil pengukuran.
Terdapat beberapa sumber atau penyebab terjadinya kesalahan acak,
Pe
tekanan udara: (a) nilai tekanan udara an yang tidak mendukung. Misalnya, alat ukur tekanan udara yang
tinggi saat pintu ditutup, dan (b) nilai
sangat sensitif terhadap perubahan tekanan udara di sekitar maka
rb
ks
2) Gangguan (Noise)
Adanya gangguan dalam rangkaian listrik seperti adanya medan
magnet yang kuat di sekitar alat-alat listrik (misalnya sinyal telepon
iA
genggam) sehingga dapat memengaruhi hasil baca detektor radiasi. (a)
a
mcepat sehingga menghasilkan data pengukuran besaran listrik yang
tidak konsisten.
ar
(b)
Bu
4. Jenis-Jenis Instrumen Pengukuran Besaran Sumber: https://bit.ly/3jWqVwq
Zaman dahulu, seorang pedagang kain menggunakan jengkal tangan untuk Gambar 1.11
ks
mengukur. Kondisi ini tentu merugikan bagi pedagang yang memiliki Hasil baca Geiger counter, detektor radiasi:
(a) tanpa ada gangguan, dan (b) ada
jengkal tangan yang lebar. Selain itu, orang terdahulu menggunakan posisi gangguan rangkaian listrik
matahari sebagai penanda waktu. Hal ini tentu merepotkan karena harus
it
selalu melihat langit setiap ingin mengetahui posisi waktu. Bahkan saat
iA
cuaca buruk, tentu posisi matahari tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
rb
lebar, massa, atau volume patung tersebut, bukan? Apakah kalian dapat
mengukur lebar patung tersebut? Tentu saja kalian dapat mengukur lebar
patung dengan beberapa benda yang memungkinkan seperti mengukur
diameter patung dengan langkah kaki kalian. Misalkan setelah kalian
mengukur diameternya, diperoleh diameter patung adalah 30 langkah kaki.
tB
iA
demikian, perlu adanya alat ukur besaran yang telah terstandarisasi secara
bi
Bu
Tugas 1.3
Pe
ks
instrumen pengukuran panjang yang akan kalian pelajari di antaranya
mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Bagaimana penggunaan
ketiga alat tersebut? Untuk lebih jelasnya, pelajari uraian berikut!
iA
1) Mistar
Mistar atau penggaris merupakan instrumen pengukuran panjang yang
paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Skala pada mistar
mencapai cm atau mm. Ketelitian yang diperoleh dari penggunaan
a
m mistar dalam pengukuran panjang adalah setengah nilai skala terkecil
pada mistar tersebut. Skala terkecil ialah jarak dua garis terdekat pada
ar
skala mistar tersebut. Adapun teknik penggunaan mistar sangatlah
Bu
mudah.
ks
it
iA
rb
um
ne
iA
bi
Skala utama
m
n
Bu
Tungkai ukur
Skala nonius kedalaman
Pe
Rahang sorong
bawah
Rahang tetap
bawah Sumber: https://bit.ly/3Gmplhb
it
ks
Secara umum, sebuah jangka sorong terdiri atas dua bagian utama, yaitu
a) rahang tetap berskala (skala utama) yang memiliki skala utama;
dan
iA
b) rahang sorong yang dapat digeser-geser yang memiliki skala
vernier/nonius.
Pada rahang tetap memiliki 10 skala utama dengan
panjang 1 cm, sedangkan rahang sorong atau geser
a
m
memiliki 10 skala dengan panjang 0,09 cm. Sehingga,
selisih satu skala utama dengan skala nonius adalah
ar
0,1 – 0,09 = 0,01 cm atau 0,1 mm. Dengan demikian,
Bu
nilai skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm.
Ketidakpastian jangka sorong bernilai setengah skala
ks
terkecil. Artinya, ketidakpastian jangka sorong sebesar
0,05 mm. Sehingga, dengan nilai ketidakpastian tersebut,
kalian mampu mengukur diameter koin dengan hasil
it
iA
Skala utama
Lalu, bagaimana cara menggunakan dan membaca 2 3 4
rb
iA
bi
utama dan skala nonius. Pada Gambar 1.15, angka 3 pada skala
m
nonius berimpit dengan skala utama. Dengan demikian, nilai
skala nonius yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.
n
Bu
c) Menjumlahkan nilai skala utama dan skala nonius
Hasil akhir pengukuran dengan menggunakan jangka sorong
Pe
ks
atau 2,13 cm.
3) Mikrometer Sekrup
Setelah kalian memahami cara mengukur ketebalan koin logam
iA
dengan jangka sorong, apakah kalian dapat mengukur ketebalan
koin tersebut? Ketebalan koin mungkin saja dapat diukur dengan
menggunakan jangka sorong. Namun, hasil yang diperoleh tentu
kurang akurat. Oleh karena itu, instrumen pengukuran panjang
a
m lainnya yang lebih akurat untuk mengukur ketebalan koin adalah
mikrometer sekrup. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian mencapai
ar
0,01 mm.
Bu
Skala utama
Amati Gambar 1.16 yang menunjukkan bagian-
Skala nonius Pemutar
Landasan
Poros (poros tetap) (poros geser) Roda bergigi bagian mikrometer sekrup. Pada dasarnya,
poros
ks
(ratchet) mikrometer sekrup juga memiliki dua
bagian, yaitu skala utama dan selubung luar
(selubung putar). Artinya, jangka sorong
memiliki dua skala, yaitu skala utama (sleeve)
it
iA
Kunci poros dan skala nonius (pada selubung luar atau
rb
selubung luar sama dengan jarak maju atau mundur rahang geser
Sumber: https://bit.ly/3jBLnT1 sejauh 0,5 mm : 50 = 0,01 mm. Dengan demikian, nilai skala
Gambar 1.16 terkecil mikrometer sekrup adalah 0,01 mm.
Mikrometer sekrup dan bagian-bagiannya
Ketidakpastian jangka sorong bernilai setengah skala terkecil. Artinya,
ketidakpastian mikrometer sekrup sebesar 0,005 mm. Dengan nilai
tB
iA
Untuk menambah pemaham jangka sorong. Sesuai dengan namanya, prinsip kerja mikrometer
bi
an kalian, pindailah QR Code sekrup berada pada penggunaan sekrup untuk mengatur jarak objek
berikut!
ukur secara langsung melalui putaran suatu sekrup lain yang lebih
besar dan dapat diamati skalanya.
er
m
Berikut ini langkah-langkah pengukuran dengan mikrometer sekrup
dan cara pembacaan skalanya.
n
ks
Bagaimanakah cara penggunaan mikrometer
sekrup dan pembacaan skalanya? Amatilah
Gambar 1.17!
iA
Sama halnya dengan jangka sorong, pem
bacaan hasil pengukuran pada mikrometer
sekrup (Gambar 1.17) melalui tiga langkah
yaitu sebagai berikut.
a
ma) Membaca skala utama
Pada Gambar 1.17, pada posisi poros geser (thimble), nilai skala 1,0 + 0,5 + 0,14 = 1,64 mm
ar
utama yang telah melewati angka 1 pada bagian atas. Pada bagian
Bu
Sumber: https://bit.ly/3vMB4R7
bawah, garis vertikal telah melewati 1 strip setelah angka 1 pada Gambar 1.17
bagian atas. Artinya, pada skala utama telah melewati 0,5 mm. Cara membaca hasil pengukuran mikro
ks
meter sekrup
Dengan demikian, nilai skala utama yang terukur adalah 1,5 mm.
Cara lain:
Jumlahkan garis skala bagian atas dengan bawah lalu dikalikan
it
iA
dengan 0,5 mm. Poros tetap bagian atas terdapat 1 garis,
sedangkan bagian bawah terdapat 2 garis. Jadi, pada poros tetap
rb
iA
utama dan skala nonius. (a)
bi
Bu
b. Instrumen Pengukuran Massa
Pe
Instrumen pengukuran massa dikenal dengan nama neraca atau timbangan. (b)
Instrumen pengukuran massa memiliki banyak jenis tergantung pada Sumber: https://bit.ly/3aAy0xH, https://bit.
kebutuhan. Coba kalian amati berbagai jenis neraca di pasar, puskesmas, ly/3mOKEPu
toko buah, toko emas, dan laboratorium! Neraca yang digunakan Gambar 1.18
it
jenis neraca, yaitu neraca empat lengan, neraca tiga lengan, dan neraca
ks
lengan. Ketidakpastian neraca untuk sekali pengukuran adalah setengah
skala terkecil.
Prinsip kerja neraca analog bersesuaian dengan prinsip kerja tuas
yang dibantu oleh pegas. Adapun neraca digital memanfaatkan perubahan
iA
hambatan dan tegangan yang dihasilkan oleh loadcell.
a
m satunya instrumen pengukuran waktu. Namun, masih terdapat instrumen
pengukuran waktu lainnya yang umum digunakan yaitu stopwatch. Terdapat
ar
dua jenis stopwatch yaitu stopwatch digital dan analog. Apa perbedaan kedua
Bu
Sumber: https://bit.ly/3EgDJ8L jenis stopwatch tersebut? Bagaimana cara kerja stopwatch?
Gambar 1.19
Stopwatch analog memiliki skala terkecilnya adalah 0,1 sekon. Dengan
ks
Stopwatch
demikian, ketidakpastian stopwatch tersebut untuk sekali pengukuran adalah
setengah nilai skala terkecil yaitu 0,05 sekon. Prinsip kerja stopwatch
analog adalah penggunaan pegas, sedangkan prinsip kerja stopwatch digital
it
iA
adalah pemanfaatan arus dari tegangan baterai yang akan mengalir ke
komponen-komponen elektronik. Penggunaan stopwatch digital lebih
rb
mudah digunakan dibandingkan analog. Selain itu, saat ini aplikasi stopwatch
pada handphone sudah marak dan lebih mudah untuk digunakan.
um
ne
Sumber: https://bit.ly/3nAU5m1; https://bit. termometer. Ada beberapa jenis termometer di antaranya termometer
ly/2XO37TL
raksa, termometer digital, dan termometer bimetal.
Gambar 1.20
(a) Termometer non kontak (thermo gun) Prinsip kerja termometer memanfaatkan sifat pemuaian zat cair.
dan (b) termometer raksa
Adapun termometer non kontak (thermo gun) memanfaatkan radiasi
iA
bi
sudah dikemas menjadi satu alat dengan seluruh pengukur besaran listrik
Bu
lainnya seperti besaran tegangan dan hambatan listrik, yang disebut
Pe
multimeter.
Tahukah kalian prinsip kerja multimeter? Prinsip kerja multimeter
menggunakan prinsip hukum Lorentz yang berhubungan dengan gaya
Sumber: https://bit.ly/3Enniau magnetik yang dihasilkan dari interaksi antara medan magnet dan arus
it
ks
Kerjakan soal-soal berikut secara perorangan!
1. Jelaskanlah perbedaan antara neraca analog dan neraca digital!
2. Suatu hari Adi diminta ayahnya untuk mengukur panjang sebuah meja dan diameter bola Tenis yang ada di atasnya.
Adi memiliki penggaris, pita meter, mikrometer sekrup, dan jangka sorong untuk mengukur panjang. Manakah yang
iA
tepat digunakan Adi untuk mengukur panjang meja dan diameter bola tadi? Berikan alasannya!
3. Mengapa pada termometer badan (termometer klinis) hanya memiliki skala antara 35 °C sampai dengan 42 °C?
Bagaimana cara menggunakannya?
a
m
B. Besaran, Satuan, dan Dimensi Besaran
ar
Pada subbab A, kalian telah mempelajari tentang definisi pengukuran
Bu
dan jenis-jenis instrumen pengukuran. Pada subbab ini, kalian akan
mempelajari besaran, satuan, dan dimensi. Apakah yang dimaksud de
ks
ngan besaran, satuan, dan dimensi? Apakah kaitan pengukuran dengan
besaran, satuan, dan dimensi?
iA
Sesuatu dapat dikatakan sebagai besaran jika memenuhi dua syarat, yaitu
rb
dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka. Dalam fisika, besaran
dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a. Besaran pokok, yaitu besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih
um
ne
iA
• Besaran gaya (F) dijabarkan dari tiga besaran pokok yaitu panjang,
bi
besaran tidak akan berguna tanpa adanya satuan. Sebagai contoh, kalian
Bu
menulis hasil pengukuran suatu luas tanah sebesar 200. Hasil tersebut
Pe
ks
Besaran Lambang Lambang kelompok, yaitu MKS (Meter Kilogram Sekon) dan CGS
No. Satuan (Centimeter Gram Sekon). Sistem British menggunakan
Pokok Besaran Satuan
1 Panjang l Meter m satuan feet (ft), pound (lb), dan second (s) (atau dikenal (fps))
untuk besaran panjang, massa, dan waktu berturut-turut.
iA
2 Massa m Kilogram kg
3 Waktu t Sekon s
Pada tahun 1960, konverensi CGPM (Conperensi Generale
des Poids et Measures) menyepakati suatu sistem satuan
4 Arus listrik i Ampere A
internasional yang diturunkan dari sistem satuan metrik
5 Suhu T Kelvin K
dinamis (MKS). Pada tahun 1971, CGPM menetapkan
a
6
m Intensitas I Candela cd
satuan sistem internasional untuk tujuh besaran pokok.
cahaya
Perhatikan Tabel 1.3 yang menyajikan besaran, lambang
ar
7 Jumlah zat N Mol mol
besaran, satuan, dan lambang satuan dari besaran pokok.
Bu
2. Dimensi Besaran
ks
Salah satu cara mudah untuk mengenal besaran fisika adalah dari
dimensinya. Dimensi adalah teknik untuk mengetahui suatu besaran
tersusun dari besaran pokok. Kalian dapat mengetahui komposisi besaran
it
iA
dinyatakan dengan lambang huruf tertentu. Tiap huruf biasanya diberi
rb
iA
bi
Bu
4 Arus listrik Ampere A [I]
5 Suhu Kelvin K [θ]
Pe
ks
No. Satuan Dimensi
Turunan Satuan
1 Luas Meter2 m2 [L]2
2 Volume Meter3 m3 [L]3
iA
3 Kecepatan Meter/sekon m/s [L][T]–1
4 Percepatan Meter/sekon2 m/s2 [L][T]–2
5 Gaya Kilogram meter/sekon2 kg.m/s2 [M][L][T]–2
m2
a
6
m Usaha Kilogram meter2/sekon2 kg.
s2
[M][L]2[T]-2
ar
m2
7 Daya Kilogram meter2/sekon3 kg. [M][L]2[T]-3
Bu
s3
Dari Tabel 1.5, ternyata terdapat dua besaran yang serupa (identik)
ks
dan memiliki dimensi yang sama, yaitu usaha dan energi kinetik. Artinya,
besaran usaha setara dengan besaran energi kinetik.
it
iA
Kalian telah mengetahui besaran pokok dan satuannya, misalnya panjang
rb
memiliki satuan meter (m), waktu memiliki satuan detik atau sekon (s),
dan massa memiliki satuan kilogram (kg). Tahukah kalian, bagaimana
penetapan 1 meter, 1 detik, dan 1 kilogram yang diakui dunia internasional
um
ne
iA
Meter (m) 1
bi
2 Massa
m
n
Bu
Satu kilogram senilai dengan sebuah silinder berbahan platinium-
Kilogram (kg)
iridium dengan tinggi dan diameter 3,9 cm.
Pe
it
rb
ks
3 Waktu
iA
(s) dipancarkan oleh atom Cesium-133.
a
m 4 Kuat arus
Satu ampere adalah suatu arus listrik yang mengalir pada dua kawat
ar
penghantar sejajar dengan panjang tak hingga dan penampang
Bu
Ampere (A) dapat diabaikan, dan ditempatkan secara terpisah dengan jarak satu
meter dalam vakum, menghasilkan gaya sebesar 2 × 107 N per meter.
ks
5 Suhu atau temperatur
iA
Kelvin (K) 273,15 K.
rb
6 Intensitas cahaya
um
ne
7 Jumlah zat
iA
Satu mol didefinisikan jumlah atom karbon-12 yang memiliki
bi
m
Sumber: https://bit.ly/3vbQdev; https://bit.ly/3az2tw3; https://bit.ly/3mQszQP; https://bit.ly/3FL8tA3; https://bit.ly/3vnyb9n; https://bit.ly/3lDxSnq
n
Bu
Fakta Sains
Pe
Suhu atau temperatur dapat diukur dengan menggunakan termometer. Ada beberapa jenis termometer, salah satu di
antaranya adalah thermo gun (termometer tembak). Adapun, berdasarkan penggunaannya, thermo gun juga dibedakan
menjadi dua macam, yaitu thermo gun untuk teknis dan thermo gun untuk medis. Thermo gun untuk keperluan teknis
rb
ks
suhu tubuh manusia.
Thermo gun merupakan termometer non kontak yang memanfaatkan inframerah untuk
mengukur suhu tubuh atau benda. Cara kerja thermo gun berbeda dengan termometer raksa.
Thermo gun menggunakan inframerah untuk mengetahui suhu tubuh melalui rambatan panas
iA
melalui radiasi, sedangkan termometer raksa atau digital menggunakan prinsip rambatan panas
secara konduksi. Pada saat thermo gun ‘ditembakkan’ ke permukaan kulit atau benda, energi
radiasi dari permukaan tubuh atau benda tersebut kemudian ditangkap dan diubah menjadi energi
listrik, kemudian ditampilkan dalam angka digital pada thermo gun.
Sumber: https://bit.ly/3iZReBy
a
m
4. Konversi Satuan
ar
Misalkan kecepatan sebuah mobil 72 km/jam. Apakah kalian dapat
Bu
menyatakan besar kecepatan mobil tersebut dalam satuan m/s? Bagai
manakah caranya?
ks
Suatu satuan dapat diubah ke bentuk satuan lain, dikenal dengan
istilah konversi satuan. Sebagaimana kalian ketahui bahwa suatu besaran
memiliki nilai dan satuan. Satuan suatu besaran dapat dinyatakan dalam
it
iA
berbagai bentuk dengan syarat masih dalam satu besaran. Untuk lebih
memahaminya, perhatikan contoh soal berikut.
rb
Sumber: https://bit.ly/3Cq0zdG
Contoh Soal
um
Gambar 1.22
ne
km km 1.000 m 1 jam
72 = 72 × × = 20 m/s
jam jam 1 km 3.600 s
iA
bi
Soal Tantangan
er
2. Carilah beberapa contoh pasangan besaran fisika yang memiliki dimensi yang sama (identik)!
Bu
3. Konversikanlah nilai dan satuan berikut menggunakan teknik konversi bertahap!
Pe
ks
Dalam pengukuran atau perhitungan, tentu kalian ingin memperoleh hasil
yang mendekati nilai yang sebenarnya atau sempurna. Dalam hal ini,
mungkin saja hasil yang kalian peroleh memiliki banyak angka sehingga
akan menyulitkan kalian dalam menuliskannya. Oleh karena itu, perlu
iA
adanya aturan penulisan jumlah angka yang diperbolehkan yang kemudian
dikenal adanya aturan angka penting dan notasi ilmiah sehingga akan
memudahkan kalian dalam proses maupun penulisan pengukuran dan
perhitungan.
a
m
1. Aturan Angka Penting
ar
Sumber: https://bit.ly/3BgD19x
Semua angka hasil pengukuran adalah angka penting. Namun, satu hal
Bu
Gambar 1.23
Menuliskan hasil pengukuran atau
perhitungan yang banyak angkanya
yang perlu diingat adalah menghindari keinginan untuk menulis lebih
banyak angka. Angka-angka penting terdiri dari angka-angka pasti dan
ks
satu angka taksiran yang sesuai dengan tingkat ketelitian alat ukur yang
digunakan. Semakin banyak angka penting, semakin teliti pengukuran itu.
iA
Dalam penulisan angka penting terdapat beberapa aturan yang harus diikuti,
rb
Contoh:
215,06 m (memiliki 5 angka penting)
18,003 g (memiliki 5 angka penting)
iA
bi
3) Semua angka nol yang terletak di sebelah kanan tanda koma (desimal)
dan angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh:
er
4) Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang
Bu
terletak di sebelah kiri maupun kanan koma (desimal), bukan angka
Pe
penting.
Contoh:
0,75 (memiliki 2 angka penting)
0,0009 (memiliki 1 angka penting)
it
rb
ks
Contoh:
65700 (memiliki 5 angka penting)
65700 (memiliki 4 angka penting)
iA
65700 (memiliki 3 angka penting)
a
m
aturan angka penting, sering kali hasil tersebut dilibatkan dalam operasi
hitung seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
ar
Bagaimana aturan penulisan angka penting pada hasil operasi penjumlahan,
Bu
pengurangan, perkalian, dan pembagian? Pelajari uraian berikut.
1) Penjumlahan dan Pengurangan
ks
Penjumlahan dan pengurangan angka-angka penting hanya boleh
memiliki satu angka yang ditaksir. Perhatikan contoh berikut.
Contoh:
it
iA
a) 75,65 (5 adalah angka taksiran)
rb
iA
2) Perkalian dan Pembagian
bi
Contoh:
m
214,76 (5 angka penting)
n
ks
sebaliknya, memiliki banyak angka penting sebanyak bilangan yang
memiliki angka penting paling banyak.
Contoh:
iA
0,6532 : 46 = 0,0142
(4 angka penting) (2 angka penting) (4 angka penting)
Oleh karena angka penting terbanyak adalah 4 angka penting maka
a
m penulisan hasil pembagian tersebut yang benar adalah 0,01420.
4) Pemangkatan
ar
Penulisan hasil pemangkatan angka penting sesuai dengan angka
Bu
penting yang dipangkatkan.
Contoh:
ks
(4,63)2 = 21,4369 maka penulisannya adalah 21,4.
3 angka penting
it
iA
5) Pengakaran
Penulisan hasil pengakaran angka penting sesuai dengan angka
rb
iA
bi
Contoh:
m
3,68 dapat dibulatkan menjadi 3,7
c. Jika angka di belakang batas pembulatan sama dengan 5 maka
n
Bu
bilangan tersebut dibulatkan ke atas. Jika bilangan di depannya ganjil
dan dibulatkan ke bawah maka bilangan di depannya genap.
Pe
Contoh:
• 3,35 dapat dibulatkan menjadi 3,4
• 3,65 dapat dibulatkan menajdi 3,6
it
rb
ks
a. Massa elektron adalah 0,0000000000000000000000000000009109 kg.
b. Massa bulan adalah 73.477.000.000.000.000.000.000 kg.
Kedua hasil pengukuran di atas memiliki angka yang sangat banyak,
iA
bukan? Agar lebih mudah dibaca dan ditulis dari hasil pengukuran
tersebut maka lebih baik dituliskan dengan notasi ilmiah. Bentuk umum
penulisan notasi ilmiah adalah
a
m
a × 10n .... (1.1) Keterangan:
a = bilangan yang harganya 1 ≤ a ≤ 10
ar
n = bilangan bulat (positif atau negatif)
Bu
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh berikut.
Contoh:
ks
a. 0,0000000000000000000000000000009109 kg jika ditulis dengan
notasi ilmiah adalah 9,109 × 10-31 kg.
it
iA
adalah 7,3477× 1022 kg.
rb
Soal Tantangan
Kerjakan soal-soal berikut secara perorangan!
um
ne
iA
3. Beta menimbang satu lembar kertas dan massanya 2,34 gram. Jika beta mempunyai 1.765 lembar kertas, berapa
bi
ks
yang dilakukan secara ber
ulang. _
∆x = ketidakpastian hasil pengu
x = (x ± ∆x) satuan .... (1.2)
kuran
iA
Dari Persamaan 1.2 tampak bahwa semakin kecil nilai ∆x maka
semakin tepat hasil pengukuran yang telah dilakukan. Misalkan, hasil
pengukuran panjang kaca jendela didapatkan (45,52 ± 0,03) cm. Artinya,
nilai benar dari pengukuran tersebut berada pada rentang (45,49 ≤ x ≤
a
m 45,55) cm.
Pada dasarnya, ada dua cara untuk menentukan ketidakpastian
ar
(ralat), yaitu ralat untuk pengukuran langsung dan ralat pengukuran tak
Bu
langsung.
Sumber: https://bit.ly/3H5Eoft
ks
Gambar 1.24
Pengukuran panjang kaca jendela 1. Ketidakpastian Pengukuran Langsung
Pengukuran besaran fisis dalam sains (IPA) khususnya fisika dapat
diukur secara langsung. Misalnya, pengukuran panjang, massa, dan arus
it
iA
dilakukan dengan memperhatikan banyaknya pengulangan pengukuran
rb
sebagai berikut.
a. Pengukuran Tunggal
um
ne
kuran
Pengukuran tunggal biasanya dilakukan apabila kesempatan untuk
melakukan pengukuran hanya sekali saja. Pengukuran tunggal memiliki
kekurangan yaitu hasil pengukuran kurang teliti karena hanya dilakukan
iA
satu kali saja. Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh yang
bi
Hasil
Nilai Skala
m
Ketidakpastiaan Cara Penulisan
No. Alat Ukur Terkecil
Pengukuran (x) (∆x) (x ± ∆x) Satuan
(nst)
n
Bu
1 Penggaris 12,60 cm 0,1 cm 0,05 cm (12,60 ± 0,05) cm
2 Jangka sorong 2,13 cm 0,01 cm 0,005 cm (2,130 ± 0,005) cm
Pe
ks
δx3 = |x3 – x|
x + x2 + x3
dengan x = 1
3
iA
Jadi, x yang dipilih untuk pengukuran sebanyak 3 kali adalah
∆x = δmaks
a
m
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh soal berikut ini.
ar
Bu
Contoh Soal
ks
Rina melakukan pengukuran diameter sebuah meja kayu dan
diperoleh panjangnya adalah 65,6; 65,5; dan 65,6 cm. Berapa
hasil pengukuran Rina yang dilengkapi dengan ketidakpastiannya?
it
Penyelesaian:
iA
Untuk menuliskan hasil pengukuran Rina, terlebih dahulu dibuat
rb
iA
bi
N ∑ x i 2 − ( ∑ x i ) .... (1.4)
Bu
2
baku
1
∆x = S x = xi = data pengukuran ke-i (i = 1,
Pe
N N −1 2, 3, ...)
ks
∆x
KR = × 100% … (1.5)
x
iA
Selanjutnya, aturan angka yang dapat dituliskan dalam hasil
pengukuran berulang adalah sebagai berikut.
1. Ketidakpastian relatif 10% berhak atas 2 angka.
2. Ketidakpastian relatif 1% berhak atas 3 angka.
a
m
3. Ketidakpastian relatif 0,1% berhak atas 4 angka.
ar
Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh soal berikut ini.
Bu
Contoh Soal
ks
Trisna melakukan pengukuran lebar dari sebuah ponsel atau telepon genggam secara berulang dan
menghasilkan data seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.9. Tentukanlah penulisan hasil pengukurannya
it
dan ketidakpastiannya!
iA
Tabel 1.9 Hasil Pengukuran Panjang Lebar Sebuah Ponsel
rb
Percobaan ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai Terukur, xi (cm) 7,53 7,48 7,52 7,51 7,50 7,52 7,49 7,53 7,51 7,52
um
ne
Penyelesaian:
Pengukuran yang dilakukan lebih dari tiga kali maka untuk menentukan hasil pengukuran dan
ketidakpastiannya, lakukan langkah-langkah sebagai berikut.
tB
iA
bi
1 7,53 56,7009
er
2 7,48 55,9504
3 7,52 56,5504
m
4 7,51 56,4001
n
5 7,50 56,2500
Bu
6 7,52 56,5504
Pe
7 7,49 56,1001
8 7,53 56,7009
9 7,51 56,4001
it
10 7,52 56,5504
∑N = 10 ∑x = 75,11 ∑(x ) 2
= 564,1537
rb
i i
ks
i 75, 11
x= = = 7, 511 cm
N 10
3) Tentukan nilai ketidakpastiannya, yaitu
iA
N ∑ xi 2 − (∑ xi )
2
1 10 ( 564, 1537 ) − ( 75, 11)
2
1
∆x = S x = =
N N −1 10 10 − 1
1 0, 0249 1
= = ( 0, 0526 ) = 0, 00526
a
m 10 9 10
ar
4) Tentukan nilai ketidakpastian relatif (KR), yaitu
Bu
∆x 0, 00526
KR = × 100% = × 100% = 0, 01%
x 4, 511
ks
5) Penulisan hasil pengukuran. Oleh karena ketidakpastian relatif (KR) yang didapat adalah 0,01%
yang berarti KR < 0,1% maka penulisan hasil pengukuran berulang berhak atas 4 angka. Sehingga,
penulisan hasil pengukuran yang benar adalah lebar ponsel = (x– ± ∆x) = (7,511 ± 0,005) cm.
it
iA
Jadi, hasil pengukuran yang benar adalah (7,511 ± 0,005) cm.
rb
iA
Misalkan suatu pengukuran secara langsung masing-masing variabel
bi
Gambar 1.26
∂f ∂f ∂f
∆f = ∆x + ∆y + ∆z …. (1.6)
Akuarium berbentuk tabung
∂x ∂y ∂z
it
Keterangan:
∆f = ketidakpastian pengukuran
rb
ks
Surya telah melakukan pengukuran langsung untuk menentukan
luas permukaan meja yang berbentuk persegi panjang. Dari hasil
iA
pengukuran tunggal didapatkan hasil ukur panjang (120,10 ± 0,05)
cm dan lebar (80,50 ± 0,05) cm. Tentukanlah luas permukaan meja
dengan ketidakpastiannya!
Penyelesaian:
a
m
Diketahui: Sumber: https://bit.ly/3nqc7XK
Gambar 1.27
Panjang meja (p) = 120,10 cm
ar
Meja kayu berbentuk persegi panjang
ks
Ketidakpastian lebar (∆l) = 0,05 cm
Ditanyakan:
Luas permukaan meja (L) = …?
it
iA
Ketidakpastian pengukuran (∆f ) = …?
Jawab:
rb
Untuk menentukan luas permukaan meja dengan ketidakpastiannya, kalian dapat melakukan langkah-
langkah sebagai berikut.
um
ne
∂L ∂p ∂l ∂L ∂p ∂l
= l+ p = l dan = l+ p= p
∂p ∂p ∂p ∂l ∂l ∂l
∂L ∂p diperoleh:
Sehingga, ∂l
= l+ p= p
iA
∂l ∂∂l L ∂l ∂L
bi
Bu
b. ∆x, ∆y, dan ∆z adalah standar deviasi dari hasil pengukuran berulang
Pe
2 2 2
∂f ∂f ∂f
it
∆f = ∆x 2 + ∆y 2 + ∆z 2
∂x ∂y ∂z …. (1.7)
rb
ks
Contoh Soal
Audi akan menghitung jarak titik api (f ) dari lensa cembung.
Besaran yang didapatkan dari pengukuran langsung secara
iA
berulang adalah jarak benda ke lensa (s) dan jarak bayangan
ke lensa (s′). Hasil pengukuran langsung yang diperoleh s =
(15,1 ± 0,2) cm dan s′ = (7,6 ± 0,1) cm. Tentukanlah jarak
titik api dengan menggunakan ketidakpastian perambatan!
a
m
Penyelesaian: (a)
Diketahui:
ar
Bu
s = (15,1 ± 0,2) cm ⇒ ∆s = 0,2 cm
s′ = (7,6 ± 0,1) cm ⇒ ∆s′ = 0,1 cm F1 M1
Sumbu
ks
O
Ditanyakan: f = …? utama M2 F2
Jawab:
Kalian telah mengetahui hubungan antara f, s, dan s′, yaitu
it
s s′
iA
1 1 1 s .s ′
= + atau f = (b)
rb
f s s′ s + s′ Sumber: https://bit.ly/3pG708F
Gambar 1.28
maka diperoleh nilai f, yaitu (a) Lensa cembung dan (b) pembentukan bayangannya
(15, 1)( 7, 6 ) = 114, 76 = 5, 05
um
s .s ′
ne
f = =
s + s ′ 15, 1 + 7, 6 22, 7
Dengan diperolehnya nilai f maka standar deviasi dapat dihitung dengan penurunan parsial f terhadap
s dan s′, yaitu
tB
s .s ′
∂
∂f s + s′ s '2 7, 62 57, 76
= = 2 = 2 =
= 0, 1120
∂s ∂s ( s + s ′) (15, 1 + 7, 6 ) 515, 29
s .s ′
∂
iA
bi
∂f s + s′ s2 15, 12 228, 01
= = = 2 = = 0, 4424
∂s ′ ∂s ′ ( s + s ′) 2
(15, 1 + 7, 6 ) 515, 29
maka standar deviasinya adalah
er
∂f
2
∂f
2
2 2
m
∆f = ∆s 2 + ∆s '2 = 0, 1120 ( 0, 2 )2 + 0, 4424 ( 0, 1)2 = 0, 00246 = 0, 05
∂s ∂s '
n
Bu
Sehingga, jarak titik api dapat dituliskan:
Pe
f = (f ± ∆f ) = (5,05 ± 0,05)
Jadi, jarak titik api adalah f = (5,05 ± 0,05) cm.
langsung, apakah kalian dapat mengolah dan menyajikan data dari hasil
ks
memahaminya, lakukan kegiatan berikut ini.
iA
Kerjakan kegiatan berikut secara berkelompok!
a
m
Tujuan:
ar
1. Menginterpretasikan grafik hubungan antara tegangan dan kuat arus listrik
Bu
2. Mengolah data hasil percobaan dengan ketidakpastian (ralat).
3. Menyajikan hasil percobaan dengan prinsip pengukuran dan ketidakpastian
dalam pengukuran.
ks
Alat dan Bahan:
1. Resistor 250 Ω 4. Kabel penghantar
Sumber: https://bit.ly/3GqDJEX
2. Multimeter 5. Gawai yang terhubung internet
it
Gambar 1.29
iA
3. Baterai 1,5 Volt Alat dan bahan percobaan
rb
Coba Renungkan!
Dengan menggunakan alat-alat tersebut dan dirangkai seperti pada simulasi yang terdapat di PHET (https://phet.colorado.
edu/sims/html/ohms-law/latest/ohms-law_in.html ), tuliskan dugaan kalian jika hambatan dalam rangkaian tersebut
um
kalian buat tetap, sedangkan sumber tegangan yang kalian pasang nilainya diubah-ubah, maka apa yang akan terjadi
ne
pada kuat arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut? Tuliskan dugaan sementara (hipotesa) kalian!
Percobaan I:
Langkah Kerja:
Pastikan tampilan pada halaman (https://phet.colorado.edu/sims/html/ohms-law/latest/ohms-law_in.html) seperti
tB
Sumber: https://bit.ly/3EwxqxY
iA
Gambar 1.30
bi
Desain percobaan
1. Lakukan simulasi pada halaman PHET dengan nilai hambatan (R) dibuat tetap, misalnya 250 Ω. Kemudian, catat
er
Bu
1
Pe
2
3
4
5
it
rb
ks
1. Rangkai atau susunlah alat dan bahan sesuai dengan desain percobaan pada simulasi di atas (Gambar 1.36).
2. Lakukan simulasi pada halaman PHET dengan nilai hambatan (R) dibuat tetap, misalnya 250 Ω. Kemudian, catat
data hasil percobaan ke dalam Tabel 1.12.
iA
Tabel 1.12 Lembar Pengamatan Percobaan Pengukuran Tegangan Listrik
Nilai hambatan (R): … Ω
No Tegangan, (V) Kuat Arus Listrik (I)
1
a
m 2
ar
3
Bu
4
5
ks
Pertanyaan:
1. Berdasarkan data Percobaan I dan II, buatlah grafik hubungan antara kuat arus (I) dan tegangan (V)!
2. Tentukanlah nilai gradien dari masing-masing grafik tersebut!
it
iA
3. Tentukanlah pula nilai dari 1 ! Apakah nilai 1 mendekati nilai hambatan yang kalian pasang atau
gradien gradien
rb
tetapkan? Bandingkan nilai 1 dari grafik dari Percobaan I dan II! Jelaskan jawaban kalian!
gradien
um
ne
4. Tentukanlah data yang kalian peroleh dengan menggunakan alat pengukuran tidak langsung untuk menentukan
nilai hambatannya (R)!
5. Presentasikanlah di depan kelas! Kemudian, buatlah kesimpulan bersama!
Soal Tantangan
tB
iA
bi
2. Perhatikan data pada tabel berikut ini yang menunjukkan hasil percobaan pengukuran periode ayunan bandul untuk
panjang bandul tertentu.
Percobaan ke- 1 2 3 4 5
er
Bu
meluncur dari tempat satu ke tempat lain yang dilakukan 5 kali dengan data sebagai berikut: 2,1; 2,2; 2,3; 2,9;
dan 2,1 sekon. Tentukanlah ketidakpastian hasil pengukuran tersebut!
Pe
4. Sebuah balok pejal dengan panjang, lebar, tinggi, dan massa sesuai data sebagai berikut.
Nama Besaran Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm) Massa (g)
Hasil Pengukuran 2,1 ± 0,1 3,2 ± 0,1 4,1 ± 0,1 156,8 ± 0,1
it
Dari data di atas, tentukanlah hasil pengukuran massa jenis logam X dengan ketidakpastiannya!
5. Selembar kertas berukuran A4 memiliki ukuran panjang x = (297 ± 1) mm dan lebar y = (209 ± 1) mm. Tentukanlah
rb
ks
Kalian tentu telah mengetahui bahwa bidang sains telah melahirkan
banyak ilmuwan yang terkenal hingga saat ini seperti Gregor
Mendel, Charles Darwin, Albert Einstein, Isaac Newton, Galileo
Galilei, John Dalton, Amadeo Avogadro, dan sebagainya. Para
iA
ilmuwan sains tersebut menghasilkan berbagai temuan yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia melalui proses yang teratur,
terencana, dan sistematis.
Para ilmuwan memperoleh temuan didasari pada masalah di
a
m sekitarnya. Mereka menyelesaikan masalah dengan menggunakan
metode ilmiah. Metode ilmiah ialah suatu langkah sistematis yang
ar
dilakukan untuk menjawab permasalahan dalam suatu riset
Bu
(a) (b) (c)
(penelitian). Penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk
Sumber: https://bit.ly/3CizclB, https://bit.ly/3Cl4ok2, menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
ks
https://bit.ly/2ZxzPJU
pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmah.
Gambar 1.31
Beberapa ilmuawan sains: (a) Gregor Mendel, (b) Albert Penerapan langkah-langkah dalam metode ilmiah dinamakan
Einstein, dan (c) Amadeo Avogadro
kerja ilmiah. Kerja ilmiah mencakup dua hal yaitu kemampuan
it
iA
proses penelitian dan kemampuan memanipulasi. Kemampuan
proses penelitian berkaitan dengan kemampuan para ilmuwan
rb
iA
bi
Gambar 1.32
Ilmuwan sedang mengadakan penelitian atau riset Selanjutnya, kalian menganalisis dan menyimpulkan hasil sintesis
penelitian-peneltian tersebut.
m
Secara umum, metode ilmiah memiliki langkah-langkah sebagai
n
Bu
berikut.
1. Rumusan masalah.
Pe
ks
adalah pengaruh muai panjang terhadap laju panas (kalor).
1. Rumusan Masalah
Penelitian muncul karena adanya suatu permasalahan. Sesuatu menjadi
iA
masalah jika tidak sesuai dengan harapan. Seorang peneliti harus
mampu mengenali dan memahami masalah yang akan ia hadapi sebelum
melakukan perumusan masalah. Perumusan masalah berisikan pertanyaan-
pertanyaan yang jelas, spesifik, dan relevan yang hendak dijawab di dalam
a
m
pembahasan melalui pengumpulan dan analisis data.
Sebagai contoh, permasalahan di dapur yang terdapat dua buah panci
ar
(a)
dengan jenis bahan yang berbeda, yaitu panci dari kaca dan stainless steel
Bu
(campuran logam). Suatu hari, kalian mendapatkan tugas dari sekolah
untuk melakukan percobaan untuk memasak air dengan menggunakan
ks
panci dengan jenis bahan yang berbeda tersebut. Kemudian, kalian disuruh
menghitung waktu dan suhu yang diperlukan sampai air mendidih. Hasil
temuan kalian memperoleh hasil bahwa waktu mendidih air berbeda-
it
iA
beda, sedangkan volume air dan sumber api yang digunakan adalah sama.
Kalian menemukan fakta ini sebagai suatu permasalahan karena kalian
rb
menduga air akan mendidih pada kedua panci dengan waktu yang sama. (b)
Rumusan masalah yang dapat kalian sampaikan adalah sebagai berikut.
um
Sumber: https://bit.ly/3GnspJL, https://bit.
a. Apa saja faktor yang memengaruhi laju perpindahan panas?
ne
ly/2ZsTSbO
b. Bagaimana pengaruh koefisien muai panjang pada laju kalor? Gambar 1.33
Merebus air dengan dua wadah yang
c. Apa saja bahan yang cepat menghantarkan panas? berbeda: (a) kaca, dan (b) stainless steel
iA
bi
data dan teori terkait suhu dan kalor dari berbagai sumber baik cetak
maupun noncetak.
m
3. Perumusan Hipotesis (Dugaan Sementara)
n
Bu
Hipotesis atau dugaan sementara adalah simpulan sementara dari Sumber: https://bit.ly/3BjVt19
Pe
penyebab suatu permasalahan. Karena bersifat sementara, hipotesis harus Gambar 1.34
Mengumpulkan data melalui membaca
diuji dengan menggunakan penelitian. Ada beberapa petunjuk dalam buku referensi
merumuskan hipotesis, di antaranya sebagai berikut.
a. Hipotesis hendaknya menyatakan pertautan antara dua variabel atau
it
lebih.
rb
ks
jelas.
d. Hipotesis hendaknya dapat diuji.
Pada permasalahan pengaruh muai panjang terhadap laju panas
iA
(kalor), kalian dapat menyusun hipotesis sebagai berikut.
H0 : terdapat pengaruh koefisien muai panjang bahan terhadap laku
panas (kalor)
Ha : tidak terdapat pengaruh koefisien muai panjang bahan terhadap
a
m laku panas (kalor).
ar
4. Melakukan Percobaan atau Eksperimen
Bu
Sebelum melaksanakan percobaan, kalian perlu memiliki persiapan
yang matang. Kalian perlu mendaftar alat dan bahan yang dibutuhkan.
ks
Kemudian, kalian perlu juga menyusun langkah kerja yang aman dan
sesuai berdasarkan tujuan dan informasi yang diperoleh. Kalian juga
telah menentukan variabel-variabel penelitian.
it
iA
a. Variabel bebas, yaitu variabel yang kalian duga menjadi penyebab
rb
kalian variabel terikat adalah waktu mendidih air dan koefisien muai
panjang.
Sumber: https://bit.ly/3mfO5iN c. Variabel kontrol, yaitu variabel yang kalian netralkan (dijaga tetap)
Gambar 1.35 supaya tidak mengganggu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
tB
iA
bi
Hasil dari percobaan atau eksperiman adalah data yang kalian harapkan.
m
Dalam hal ini, kalian hendaknya telah mendesain dan menyiapkan tabel
untuk menuliskan data percobaan secara teliti, efektif, dan efisien.
n
ks
6. Menarik Kesimpulan
Hasil analisis data yang kalian dapatkan kemudian digunakan untuk
menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Kesimpulan yang masuk
iA
akal dilakukan untuk menjawab setiap pertanyaan yang telah kalian
sajikan pada rumusan masalah. Pada percobaan kalian, tentu saja kalian
dapat menjawab tiga rumusan masalah yang telah disajikan sebelumnya.
a
m
7. Membuat Laporan Percobaan
Hasil penelitian atau percobaan dapat disajikan dalam berbagai bentuk
ar
seperti karya tulis, makalah, artikel, dan laporan ilmiah. Pada setiap
Bu
Sumber: https://bit.ly/3pJV99E
percobaan yang kalian lakukan di sekolah, akan diminta untuk menuliskan Gambar 1.36
laporan hasil percobaan dan dikumpulkan kepada guru. Berikut ini adalah Menuliskan data percobaan
ks
sistematika umum laporan ilmiah.
iA
Smart Learning
rb
A. Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan mencakupi hal-hal berikut.
Pindailah QR Code berikut!
1. Latar Belakang, berisikan fakta-fakta dan solusi yang disampaikan. Kemudian baca wacana yang
um
ne
iA
digunakan, langkah-langkah kerja, dan teknik analisis data.
Berdasarkan wacana tersebut,
bi
E. Pembahasan
m ubah?
2. Apa yang dapat kalian
Pembahasan berisikan sajian data dengan tampilan yang informatif dan
simp ulkan dari wacana
mudah dipahami. Kalian juga menjelaskan hasil analisis data kepada
n
tersebut?
Bu
pembaca melalui tulisan kalian.
3. Diskusikan dengan teman-
F. Kesimpulan
Pe
ks
Galileo Galilei
(1564–1642)
iA
Ia dilahirkan di Kota Pisa pada 1564. Ia adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan
Italia yang pernah mengeyam pendidikan tinggi dengan belajar di Universitas Pisa, tetapi
dikeluarkan karena masalah keuangan keluarganya. Namun, semangat belajarnya tidak
pernah padam sehingga beberapa tahun kemudian, ia bergabung dengan sebuah fakultas
a
m
di Universitas Padua, dan menetap di sana hingga tahun 1610.
Ia telah banyak memberikan kontribusi pada dunia sains. Salah satu temuannya yang
ar
paling terkenal adalah di bidang astronomi, yaitu dalam memecahkan hipotesis Copernicus. Sumber: https://bit.ly/3vaRtP2
Bu
Dalam proses menemukan suatu konsep, Galileo bersikap empiris ketika melakukan penelitian
ilmiah. Menurutnya penelitian harus dilakukan atas dasar pengalaman dengan melakukan berbagai percobaan langsung.
ks
Ia menolak metode-metode penelitian yang berdasar pada otoritas gereja ataupun penilaian filsuf-filsuf sebelumnya
ketika memecahkan berbagai persoalan ilmiah. Ia juga sangat menolak kesimpulan yang tidak didasarkan pada fondasi
eksperimen yang sesuai proses ilmiah. Cara pandang Galileo terhadap keilmuan yang ilmiah tidak berdasar pada hal
yang mistis, atau tidak masuk akal. Oleh karena sikapnya itu, kemudian Galileo dijuluki sebagai “Bapak Penelitian Ilmiah
it
Modern”.
iA
rb
Soal Tantangan
um
Kerjakan soal-soal berikut secara perorangan!
ne
iA
Rangkuman
bi
suatu besaran yang diukur dengan alat ukur pengamat, respons waktu alat ukur, dan
yang digunakan sebagai satuannya. kondisi fisis pengamat.
m
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengu b. Kesalahan acak, bersumber pada kondisi
n
kuran agar hasil yang diperoleh teliti adalah lingkungan, gangguan, dan fluktuasi
Bu
akurasi (ketepatan), presisi (ketelitian), dan tegangan listrik.
Pe
sekrup.
rb
ks
c. Instrumen pengukuran waktu yaitu jam 10. Penulisan notasi ilmiah dirumuskan:
dan stopwatch. a × 10n, dengan a adalah bilangan yang harga
d. Instrumen pengukuran suhu atau tem nya 1 ≤ a ≤ 10, dan n adalah bilangan bulat.
iA
peratur yaitu termometer. 11. Nilai ketidakpastian adalah selisih atau sim
5. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur pangan nilai pengukuran dengan nilai benar
dan dapat dinyatakan dengan angka. Secara yang sebenarnya.
umum, besaran dapat dikelompokkan menjadi a. Ketidakpastian pengukuran tunggal ber
a
m dua macam, yaitu sebagi berikut. laku:
a. Besaran pokok, yaitu besaran yang ∆x = ½ dari nilai skala terkecil suatu alat
ar
satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu
Bu
b. Ketidakpastiaan pada pengukuran
untuk menetapkan satuan besaran-besaran langsung secara berulang diperoleh dari
yang lain.
ks
N ∑ xi 2 − (∑ xi )
2
b. Besaran turunan, yaitu besaran yang 1
∆x = S x =
dibangun dari besaran pokok. N N −1
6. Satuan ialah sesuatu yang digunakan untuk
it
iA
menyatakan hasil dari suatu pengukuran. yang dilakukan untuk menjawab permasalahan
rb
Refleksi Diri
A.
Berilah tanda centang () pada kotak yang kalian anggap sesuai! Setelah mempelajari dan mengerjakan tugas-
tugas pada bab ini, bagaimanakah penguasaan kalian terhadap materi-materi berikut!
iA
bi
Penguasaan Materi
No. Materi Tidak Sangat
Menguasai
Menguasai Menguasai
er
Bu
4 Nilai Ketidakpastian pada Pengukuran Berulang
5 Kerja Ilmiah
Pe
B. Dari materi-materi dalam bab ini bagian mana yang paling kalian pahami? Jelaskan alasan kalian?
C. Apa yang kalian lakukan jika tidak menguasai, menguasai, atau kurang menguasai materi?
D. Setelah mempelajari dan mengerjakan tugas-tugas pada bab ini, profil pelajar Pancasila apa saja yang dapat kalian
it
ks
A. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Manakah di antara gambar berikut ini yang 4. Widya bekerja di sebuah pabrik pembuatan
menunjukkan presisi, tetapi tidak akurat? kartu uang elektronik. Tugas Widya adalah
iA
memastikan ketebalan kartu yang diproduksi
adalah seragam. Sebagai perbandingan, Widya
mengukur kartu standar yang akan digunakan
sebagai acuan menggunakan mikrometer sekrup
a
m (1) (2) (3) (4) seperti pada gambar berikut.
ar
A. (1) D. (4) 45
Bu
B. (2) E. benar semua 0
40
C. (3) 35
ks
30
2. Pada percobaan berikut, Surya melepaskan bola
menggelinding pada lintasan lengkung seperti Berapakah ketebalan kartu standar yang diukur
gambar berikut. Widya?
it
iA
A. 4,88 mm
rb
B. 4,38 mm
C. 4,35 mm
D. 2,88 mm
um
ne
E. 2,38 mm
Alat ukur yang tepat digunakan untuk mengukur 5. Gambar berikut merupakan neraca yang
panjang lintasan yang dilalui bola tersebut adalah digunakan untuk menimbang sebuah gelang.
….
tB
A. meteran bangunan
B. mikrometer sekrup
C. jangka sorong
iA
D. meteran pita
bi
B. 307,3 g E. 317 g
kedalaman sebuah gelas ukur dengan jangka
sorong.
C. 373 g
m
6. Diketahui massa bumi 5,97 × 1024 kg dan massa
n
6 7
Bu
elektron 9,11 × 10-31 kg. Berapa banyak elektron
cm
yang harus dikumpulkan agar total massanya
Pe
B. 7,00 cm E. 8,00 cm
C. 7 × 1052 kg
C. 7,45 cm
rb
ks
Pada saat gempa pertama selesai, Ari mengambil E. [L][T]–4 dan [L][T]–2
stopwatch untuk mengukur durasi waktu jika ter-
jadi gempa susulan. Saat terjadi gempa kedua, 10. Suatu hari Anit melaporkan kepada Tedi bahwa
Ali mengukur durasi waktu gempa seperti yang jangka sorong digital miliknya sedikit bermasalah
iA
ditunjukkan pada gambar di bawah. Berapa lama dengan hasil pengukurannya. Karena penasaran,
durasi gempa kedua terjadi? Tedi kemudian mengukur panjang dompetnya
menggunakan jangka sorong digital yang menun-
jukkan nilai 10,35 cm. Setelah itu Tedi kembali
a
m mengukur panjang dompetnya menggunakan
jangka sorong analog yang menunjukkan nilai
ar
3,35 cm. Keadaan ini membuat Tedi untuk meng
Bu
ukur beberapa objek lain menggunakan jangka
sorong digital dan membandingkannya dengan
ks
hasil pengukuran menggunakan jangka sorong
analog. Hasil pengukurannya selalu menunjukkan
selisih 8,00 cm antara jangka sorong digital dan
it
iA
bahwa nilai 8,00 cm pada jangka sorong digital
rb
merupakan ....
A. 132 detik D. 12,25 detik A. ketidakpastian relatif
B. ketidakpastian absolut
um
B. 183 detik E. 12,32 detik
ne
C. ketidakpastian sistematis
C. 10,2 detik
D. ketidakpastian umum
8. Diketahui persamaan y = mt + b, dengan dimensi E. ketidakpastian khusus
y adalah panjang dan dimensi t adalah waktu,
11. Misalkan timbangan di kamar Hendi menun
dan m dan b adalah konstanta. Dimensi dari m
tB
iA
C. [L]–2[T] dan [L]
bi
B. 1,0 kg E. 3 kg
D. [L] dan [LT] C. 2 kg
E. [L]–1 dan [L]–1[T]2
er
A. 8,35% D. 2,85%
Bu
yang sedang bergerak dan menyusun hipotesis
B. 2,58% E. 3,85%
persamaan gerak benda tersebut. Hipotesis
Pe
C. 3,58%
Ahaye menyatakan benda bergerak dengan
persamaan v = At 3 – Bt, dengan t adalah waktu. 13. Pada percobaan menentukan tekanan, sebuah
Dimensi yang tepat untuk A dan B agar dimensi gaya F dikerjakan pada sebuah keping persegi
persamaan tersebut konsisten adalah .... dengan panjang sisi L. Jika kesalahan relatif
it
ks
A. 10% D. 4% 20 oC. Pada siang hari dengan temperature 35,7
B. 8% E. 2%
o
C pekerja membaca pengukuran sebesar 35,794
C. 6% m. Panjang yang terukur sesungguhnya adalah
….
iA
14. Empat resistor dihubungkan secara seri nilai A. 35,0 m D. 35,6 m
masing-masing resistor berturut-turut adalah B. 35,8 m E. 35,5 m
(28,4 ± 0,1) Ω; (4,25± 0,01) Ω; (56,605 ± 0,001) C. 35,7 m
Ω; dan (90,75 ± 0,01) Ω.
a
m 18. Tekanan darah Rosi diukur menjadi (120 ± 2)
Besarnya hambatan total dan ketidakpastiannya
mm Hg. Jika diasumsikan persentase ketidakpas-
ar
adalah .... Ω
tian relatif yang sama maka berapa persentase
Bu
A. (180,0 ± 0,1)
ketidakpastian relatif dan ketidakpastian dalam
B. (180,0 ± 0,01) pengukuran tekanan darah 80 mm Hg adalah ....
ks
C. (180,0 ± 0,001) A. 1,70% dan 13,3 mmHg
D. (181,0 ± 0,1) B. 1,67% dan 1,33 mmHg
E. (181,0 ± 0,01) C. 1,67% dan 1,3 mmHg
it
iA
15. Suatu benda dijatuhkan dari sebuah menara
E. 3% dan 1 mmHg
dengan selang waktu untuk tiba di tanah adalah
rb
t = (3,0 ± 0,1) s. Jika percepatan gravitasi g 19. Diketahui beberapa hasil pengukuran beberapa
diambil 10 m/s2, ketinggian menara di tanah benda sebagai berikut.
um
dilaporkan sebagai .... m (h = ½ gt2) (1) 0,0009
ne
iA
gunakan perumusan T = 2 π ( m k ) 2 . Pengukur
bi
an pegas menghasilkan T = (0,0825 ± 0,0025) s C. (4), (6), (1), (4), dan (3)
dan pengukuran massa memberikan m = (15,02 D. (4), (4), (1), (5), dan (3)
± 0,05) kg. Besarnya konstanta pegas beserta E. (4), (6), (3), (5), dan (4)
er
ketidakpastiannya adalah ….
m
20. Diameter sebuah bola logam kecil yang diukur
A. (8,7 ± 0,006) × 104 N/m dengan jangka sorong memberikan hasil
n
B. (8,7 ± 0,06) × 104 N/m pengukuran (10,00 ± 0,05) mm. Jika nilai π =
Bu
C. (8,7 ± 0,6) × 104 N/m 3,14285 banyaknya angka penting yang dapat
Pe
D. (0,87 ± 0,6) × 104 N/m dituliskan pada volume bola tersebut adalah ....
E. (0,87 ± 0,06) × 104 N/m A. 2 angka penting
B. 3 angka penting
17. Pada sebuah proyek pembangunan gedung
C. 4 angka penting
it
ks
miliknya masih berfungsi dengan baik sehingga ia melakukan kalibrasi dengan menggeser rahang
sorong sampai posisi ujung berhimpitan langsung dengan rahang tetap. Saat rahang sorong dan rahang
tetap telah berhimpit, terjadi kesalahan sehingga skala baca tidak menunjukkan angka nol. Jelaskan
iA
jenis kesalahan yang terjadi dan tentukan pada besar kesalahannya!
2. Gambar di samping menunjukkan sebuah mikrometer sekrup yang
digunakan untuk mengukur tebal sebuah pelat.
Jika mikrometer sekrup tersebut memiliki (zero error) sebesar 0,03 mm,
a
m
tentukan tebal plat!
ar
3. Diketahui hasil pengukuran panjang pensil dengan menggunakan mistar
Bu
disajikan dalam tabel berikut.
ks
Pengukuran ke- 1 2 3 4 5 6
Panjang Pensil (cm) 12,0 11,9 12,2 11,8 12,1 12,4
iA
4. Sebutkan berapa angka penting dalam hasil perhitungan berikut ini!
rb
106, 7 × 98, 2
a. b. (18,7)2 c. (1,60 × 10-19) × (3.712)
46, 210 × 1, 01
um
ne
5. Hasil pengukuran kapasitas panas C suatu zat padat sebagai fungsi temperatur T dinyatakan oleh
persamaan C = αT + βT3. Tentukanlah satuan untuk α dan β yang mungkin!
Soal AKM
tB
iA
bi
Bu
skala ketika jarum detik bergeser 60 skala. Jarum jam bergeser satu
Pe
waktu. Tombol stop digunakan untuk menghentikan pencacahan waktu. Sumber: https://bit.ly/3bzj9nx
rb
ks
Pernyataan Benar Salah
Arloji dan stopwatch mempunyai ketelitian sama.
iA
Pada arloji jarum menit bergeser satu skala ketika jarum detik bergeser 60 skala.
Stopwatch tombol reset yang digunakan untuk menghentikan pencacahan waktu.
Ketelitian sebuah stopwatch biasa mencapai ketelitian 0,001 detik.
a
m Jarum jam pada arloji bergeser satu skala ketika jarum menit bergeser 60 skala.
ar
2. Berapakah hasil pengukuran yang ditunjukkan pada stopwatch di atas? Jelaskan alasan kalian!
Bu
3. Suatu alat ukur akan lebih bagus dan akurat jika alat ukur tersebut memiliki tingkat ketelitian yang
lebih tinggi. Setujukah kalian dengan pendapat tersebut? Berilah tanda centang () pada pilihan
ks
kalian.
Setuju
Tidak setuju
it
iA
Jelaskan pendapat kalian!
rb
um
Proyek
ne
Q Smart Quiz
Buatlah portofolio berikut secara perorangan dengan ketentuan
Untuk menambah pemaham
sebagai berikut! an kalian tentang materi bab
tB
iA
bi
sebagainya.
m
4. Menentukan energi potensial.
5. Menentukan percepatan gravitasi bumi menggunakan bandul
n
Bu
matematis.
c. Buatlah prosedur percobaan dari tema yang telah kalian pilih.
Pe
ks
Pilihlah jawaban yang benar!
iA
adalah .... B. 10 mL E. 50 mL
A. panjang dan daya C. 15 mL
B. massa dan waktu
5. Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan
C. waktu dan massa jenis
diameter luar 2,9 mm. Alat yang tepat untuk
a
mD. luas dan waktu mengukur diameter dalam pipa tersebut adalah
E. massa jenis dan volume ....
ar
A. mistar
Bu
2. Selisih nilai pada saat dilakukan pengulangan
pengukuran disebut .... B. altimeter
C. mikrometer sekrup
ks
A. akurasi
B. kesalahan acak D. jangka sorong
C. presisi E. amperemeter
it
D. ketidakpastian
iA
6. Berikut ini yang bukan merupakan karakteristik
E. kesalahan paralaks jangka sorong adalah ....
rb
3. Pernyataan berikut ini adalah benar, kecuali .... A. untuk mengukur panjang, diameter luar,
A. mikrometer sekrup lebih teliti daripada dan diameter dalam
um
B. skala nonius berfungsi menambahkan
ne
jangka sorong
B. neraca O’Hauss tiga lengan adalah alat ukur tingkat akurasi
massa C. ketelitian 1 mm
C. ketidakpastian alat ukur adalah ¼ kali skala D. terdiri dari rahang tetap dan rahang geser
terkecil dari alat tersebut E. terdiri dari skala utama dan skala nonius
tB
D. stopwatch digunakan untuk mengukur waktu 7. Untuk mengukur diameter bagian dalam sebuah
E. mikrometer sekrup memiliki ketelitian cincin digunakan ....
0,01 mm A. mikrometer sekrup
iA
bi
100
suatu lubang menggunakan jangka sorong. Siswa
Bu
100
50 50
Batu
tersebut harus menggunakan bagian jangka
Pe
43
ne
ks
sorong (dalam satuan cm)? E. hasil pengukuran hanya ditunjukkan pada
A. 1 D. 0,001 skala utama
B. 0,1 E. 0,0001
13. Skala pengukuran pada mikrometer sekrup
iA
C. 0,01 terletak pada bagian ....
10. Pembacaan skala utama pada jangka sorong A. rangka geser
diperoleh pada bagian .... B. poros utama
A. garis skala utama yang memiliki kesejajaran C. poros geser
a
m antara garis skala utama dan garis skala D. thimble
nonius E. sleeve
ar
B. skala utama yang berada di sebelah kiri
Bu
langsung dari nol pada skala nonius 14. Perhatikan gambar di bawah ini!
C. skala utama yang ada di tepi pada skala
ks
nonius
D. garis skala utama yang berada di sebelah
kanan langsung dari garis nol skala nonius
it
iA
E. skala utama yang berhimpit dengan skala
rb
iA
bi
B. 12,25 cm E. 22,25 cm
C. 16,07 cm
m
n
44
ne
ks
E. 12,0 mm pokok
D. membandingkan besaran tersebut dengan
16. Seorang siswa melakukan pengukuran diameter besaran pokok
sebuah tabung menggunakan mikrometer
iA
E. besaran yang disusun atas dasar besaran-
sekrup. Pada skala utama menunjukkan angka
besaran pokok
6,5 mm, sedangkan pada selubung luar menun
jukkan skala pada angka 34. Hasil pengukuran 19. Perhatikan tabel berikut!
diameter tabung tersebut adalah ....
a
m A. 3,4 mm
No. Besaran Satuan Dimensi
1 Momentum kgm/s [M][L][T]-1
B. 6,5 mm
ar
2 Gaya kgm/s2 [M][L][T]-2
C. 6,84 mm
Bu
3 Daya kgm2/s3 [M][L]2 [T]-3
D. 9,80 mm
E. 40,5 mm Dari tabel di atas yang mempunyai satuan dan
ks
dimensi yang benar adalah nomor ....
17. Perhatikan gambar berikut!
A. 1 D. 2 dan 3
45
B. 1 dan 2 E. 1, 2, dan 3
it
iA
40 40
3 4 5 6 3 4 5 6
(1) 35 (4) 35 C. 1 dan 3
rb
30 30
3 4 5 6 3 4 5 6
(2) 35 (5) 40
α dan β yang mungkin adalah ....
30 35
25 30 A. JK–2 dan JK–4
B. JK–2 dan JK–3
45
C. JK–2 dan JK–2
tB
40
3 4 5 6
(3) 35 D. JK–1 dan JK–3
30
25
E. JK–1 dan JK–2
21. Periode getaran T dari tetesan kecil cairan akibat
iA
Selembar papan diukur ketebalannya meng tegangan permukaan cairan adalah bergantung
bi
gunakan mikrometer sekrup. Dari hasil pengu pada massa jenis ρ, jari-jari r, dan tegangan
kuran menggunakan mikrometer sekrup, permukaan s. Hubungan ini dapat dinyatakan
diperoleh hasil pengukuran 6,33 mm. Dari
er
....
Bu
B. (2) E. (5)
A. 1 , 3 , dan 1
Pe
C. (3) 2 2 2
18. Dimensi suatu besaran adalah .... B. − 1 , 3 , dan − 1
A. membandingkan besaran tersebut dengan 2 2 2
satuannya 1 3 1
C. − , , dan
it
2 2 2
rb
45
ne
ks
C. 43,97
E. 1 , − 3 , dan − 1
2 2 2 27. Rendi akan menghitung keliling sebuah alas
berbentuk lingkaran. Jika diameter lingkaran
iA
22. Persamaan menentukan besar gaya gravitasi hasil pengukuran adalah 6,24 cm, maka keliling
m 1m 2 lingkaran tersebut adalah … cm.
adalah F = G 2 , dengan m adalah massa
r A. 19,5936 D. 19,60
dan r adalah jarak antara kedua massa. Dimensi B. 19,593 E. 19,6 cm
a
mdari G adalah .... C. 19,59
A. [M]-1[L]3[T]-2 D. [M]-1[L]3[T]2
ar
B. [M]-2[L]3[T]-2 E. [M][L]3[T]-2 28. Sebuah pelat tembaga memiliki panjang 369,12
Bu
C. [M]-1[L]-3[T]-2 cm dan lebar 6,27 cm. Luas dari pelat tembaga
tersebut adalah … cm2.
ks
23. Hasil perhitungan luas persegi adalah 0,087065
cm2. Jumlah angka penting dari luas persegi
tersebut adalah ... angka penting.
it
A. 7 D. 4
iA
B. 6 E. 3
rb
C. 5
24. Hasil penjumlahan dari 78,691 gram dan 1,23
um
gram adalah ....
ne
Sumber: https://bit.ly/3aSp9rb
A. 79,921 gram D. 79,9 gram
B. 79,92 gram E. 80 gram A. 2.314,257 D. 2.314
C. 79,90 gram B. 2.314,25 E. 2.314
C. 2.314,2
tB
iA
besar kecepatan mobil tersebut adalah … m/s.
bi
A. 0,15233 kg D. 0,153 kg
(Ingat: Ek = ½ mv2)
B. 0,1523 kg E. 0,1520 kg
A. 0,31918 D. 0,31
C. 0,152 kg
er
B. 0,3191 E. 0,32
26. Sebuah ruangan akan dipasang karpet. Jika C. 0,319
m
panjang ruangan adalah 12,71 m dan lebar
30. Hasil penjumlahan dari 6,22 × 10-6 dan 0,175
n
A. 7,97 × 10–7 m
B. 7,970 × 10–6 m
C. 79,7 × 10–5 m
it
D. 7,97 µm
E. 7,9 µm
rb
Sumber: https://bit.ly/3D20uwX
46
ne
ks
A. 9,69 nm2 pengukuran tekanan darah 80 mm Hg?
B. 9,699 × 10-9 m2
C. 0,96 nm2
iA
D. 9,69 Åm2
E. 9,7 nm2
32. Dalam wadah tertutup terdapat 1,61 mol gas
Argon. Berapa banyaknya jumlah partikel yang
a
mada dalam wadah tersebut?
A. 9,6922 × 1023 molekul
ar
B. 9,692 × 1023 molekul
Bu
Sumber: https://bit.ly/3B93WVD
C. 9,69 × 1023 molekul
A. 0,2 mmHg D. 1,3 mmHg
ks
D. 9,69 × 1022 molekul
B. 1 mmHg E. 1,32 mmHg
E. 9,7 × 1022 molekul
C. 1,2 mmHg
33. Vina memiliki sebuah tim
it
iA
bangan buah seperti tampak
dengan penampang melingkar berdiameter
pada gambar di samping.
rb
iA
38. Pengukuran panjang sebuah meja disajikan
bi
1 52,3
D. ketelitian alat akan semakin baik
2
m 52,1
E. ketelitian alat berkurang
3 52,2
n
C. 3% D. (52,20 ± 0,05) cm
E. (52,200 ± 0,057) cm
rb
47
ne
ks
(5,5 cm ± 0,1 cm). Jika D = 3A – 2B, maka
Pengukuran ke- 1 2 3 4 besar D jika ditulis dalam bentuk ketidakpastian
Periode (s) 1,2 1,4 1,1 1,5 adalah ....
A. (1,6 ± 0,1) cm
iA
Nilai hasil ketidakpastiannya adalah ....
A. 0,05 s B. (1,6 ± 0,2) cm
B. 0,06 s C. (1,6 ± 0,5) cm
C. 0,07 s D. (23,6 ± 0,3) cm
a
m D. 0,08 s E. (23,6 ± 0,5) cm
E. 0,09 s
ar
Bu
ks
it
iA
rb
um
ne
tB
iA
bi
er
m
n
Bu
Pe
it
rb
48
ne