Anda di halaman 1dari 39

LK 1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul 1 STRUKTUR ATOM DAN


SISTEM PERIODIK UNSUR
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Perkembangan Teori Atom
2. Atom, Molekul, Ion
3. Sitem Periodik Unsur
4. Sifat Keperiodikan Unsur

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah 1. Atom adalah partikel yang sangat
dan definisi) di modul ini kecil dan tidak bisa dibagi-bagi lagi.
2. Teori Atom adalah teori yang
menjelaskan tentang karakteristik
atom berdasarkan data percobaan.
3. Model Atom adalah gambaran
konkret tentang bentuk atom.
4. Partikel materi adalah bagian
terkecil dari suatu materi.
5. Elektron adalah partikel penyusun
atom bermuatan negatif
6. Proton adalah partikel penyusun
atom bermuatan positif
7. Neutron adalah partikel netral dan
merupakan bagian dari inti atom.
8. Orbital adalah daerah kebolehjadian
ditemukannya elektron.
9. Bilangan Kuantum adalah bilangan
yang menggambarkan posisi elektron
dalam suatu atom berdasarkan model
atom mekanika gelombang
10. Bilangan kuantum utama (n)
menunjukkan kulit
11. Bilangan kuantum azimut ini
menyatakan bentuk orbital.
12. Bilangan kuantum magnetik (ml)
menyatakan arah orientasi elektron
dalam ruang atau orbital dalam
sumbu x, y, dan z
13. Bilangan kuantum spin merupakan
bilangan kuantum yang terlepas dari
pengaruh momen sudut.
14. Konfigurasi elektron
menggambarkan sebaran/susunan
elektron dalam suatu atom
15. Partikel materi adalah bagian terkecil
dari suatu materi.
16. Elektron adalah partikel bermuatan
negatif
17. Proton adalah partikel bermuatan
positif
18. Neutron adalah partikel yang tidak
bermuatan
19. Nomor atom adalah Jumlah proton
dalam inti setiap atom suatu unsur
20. Massa atom merupakan massa dari
seluruh partikel penyusun atom.
21. Molekul adalah suatu agregat
(kumpulan) yang terdiri dari
sedikitnya dua atom dalam susunan
tertentu yang terkait bersama oleh
gaya-gaya kimia
22. molekul diatomik adalah molekul
tersebut mengandung hanya dua
atom.
23. molekul poliatomik adalah Molekul
yang mangandung lebih dari dua
atom
24. Rumus molekul adalah jumlah
eksak atom-atom dari setiap unsur
didalam unit terkecil suatu zat.
25. Rumus empiris adalah rumus
kimia yang paling sederhana;
26. Ion adalah sebuah atom atau
sekelompok atom yang mempunyai
muatan total positif atau negatif.
27. kation adalah ion dengan muatan
total positif.
28. anion adalah ion yang muatan
totalnya negatif akibat adanya
kenaikan jumlah elektron.
29. ion monatomik adalah ion-ion ini
hanya mengandung satu atom.
30. Ion poliatomik adalah ion-ion yang
mengandung lebih daripada satu
atom
31. Isotop adalah Atom-atom yang
mempunyai nomor atom yang sama
tetapi berbeda nomor massanya
32. Isobar adalah atom dari unsur yang
berbeda mempunyai nomor massa
sama tetapi nomor atom berbeda
33. Triade doberainer adalah tiga
unsur yang disusun berdasarkan
kenaikan massa atom relatif (Ar)-
nya, sehingga Ar unsur kedua kira-
kira sama dengan rata-rata Ar
unsur pertama dan ketiga
34. Hukum Oktaf Newlens Jika unsur
disusun berdasarkan kenaikan
massa atom relatifnya, maka pada
unsur kedelapan sifatnya mirip
dengan unsur yang pertama, dan
unsur yang kesembilan dengan
unsur yang kedua, dan seterusnya
35. Dimitri Mendeleev meyusun tabel
berdasarkan selisih kenaikan
massa atom, suifat fisiks, kimia dan
memperbaiki tabel newlens
36. Eka adalah istilah Sansekerta yang
artinya “pertama” jadi eka-
aluminium adalah unsur pertama di
bawah aluminium dalam golongan
yang sama
37. Keunggulan Mendeleev yaitu sifat
kimia, sifat fisika, Valensi sama
dengan golongan, elektropositif dan
negatif.
38. Keterbatasan Mendeleev yaitu
periode tidak teratur, massa atom
tidak teratur, unsur lantanida
masuk dalam saru golongan, besar
valensi sukar diramal
39. Konfigurasi modern disusun
berdasarkan konfigurasi elektron
yaitu susunan elektron pada tiap
tiap kulit.
40. Unsur dikolom yang lebih panjang
adalah Golongan A dan unsur
transisi berada ditengah adalah
golongan B.
41. Sistem periodik sudah
menerapkan lantanida, aktinida,
Alkali, Alkali tanah, chalcogen,
Halogen, Gas Mulia.
42. Konfigurasi elektron harus
mengikuti aturan Auf bau,
Larangan Pauli dan aturan Hund.
43. Konfigurasi elektron modern
terdapat periode, golongan, logam,
metaloid dan nonlogam
44. Sifat – Sifat Keperiodikan Unsur
merupakan sifat unsur yang
berhubungan dengan letak unsur
dalam tabel periodik.
45. Konfigurasi Elektron adalah
penataan elektron
46. Jari – Jari Atom adalah jarak yang
memisahkan inti ketika dua atom
terikat satu sama lain.
47. Energi Ionisasi adalah energi
minimum yang diperlukan untuk
melepaskan satu elektron terlemah
dari suatu atom.
48. Afinitas Elektron adalah energi
yang dilepaskan saat masuknya
elektron ke dalam atom.
49. Keelektronegatifan adalah daya tarik
atom terhadap pasangan elektron
yang bersama dalam ikatan kovalen.
50. Muatan Inti Efektif adalah muatan
positif bersih yang dialami oleh
sebuah elektron dalam atom
polielektronik.
51. Muatan Nuklir Efektif adalah
muatan positif bersih yang dialami
oleh sebuah elektron dalam atom
polielektronik.
52. Unsur yang mudah terionisasi
adalah unsur yang mudah
melepaskan elektron valensinya dan
mudah membentuk ion positif.
53. Energi Ionisasi Pertama adalah
energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron pertama dari
kulit valensi atom berwujud gas.
54. Energi Ionisasi Kedua energi yang
diperlukan untuk melepaskan
elektron kedua dari kulit valensi
atom berwujud gas.
55. Elektronegativitas menjelaskan
kemampuan sebuah atom untuk
menarik elektron menuju intinya
sendiri pada ikatan kovalen

2 Daftar materi yang sulit 1. Teori Kuantum Planck (teori


dipahami di modul ini mekanika kuantum)
2. Sifat keperiodikan unsur
3. Pemahaman tentang penyusunan
konfigurasi electron berdasarkan
aturan auf bau, larangan pauli, dan
aturan hund.
4. Pemahaman tentang aturan hund
dalam pengisian elektron
3 Daftar materi yang sering 1. Model Atom Thomson
mengalami miskonsepsi 2. Bentuk Orbital
3. Lambang tanda panah elektron dalam
orbital
4. Aturan Hund
5. Sifat keperiodikan unsur
LK 1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul 2 IKATAN KIMIA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ikatan Ion
2. Ikatan Kovalen
3. Gaya Antar molekul
4. Pengaruh Struktur Molekul
Terhadap Sifat Zat

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah 1. Ikatan Kimia didefenisikan sebagai
dan definisi) di modul ini gaya yang menyebabkan sekumpulan
atom yang sama atau berbeda menjadi
satu kesatuan dengan perilaku yang
sama, memiliki tingkat energi lebih
rendah dan lebih stabil dibandingkan
dengan atom-atomnya.
2. Ikatan Ion yaitu gaya elektrostatik
yang menyatukan ion dalam senyawa
ionik
3. Elektron Valensi yaitu elektron yang
terdapat pada kulit terluar atom
4. Duplet yaitu atom yang memiliki 1
pasang atau 2 elektron valensi
5. Oktet yaitu unsur gas mulia lainnya
mempunyai 4 pasang atau 8 elektron
6. Konfigurasi Elektron adalah
susunan elektron berdasarkan kulit
atau orbital dari suatu atom.
7. Kation adalah ion yang bermuatan
positif karena kehilangan elektron
8. Anion adalah ion yang bermuatan
negatif karena mendapatkan elektron.
9. Energi Kisi didefinisikan sebagai
energi yang dilepaskan ketika 1 mol
senyawa ion terbentuk dari ion
ionnya dalam keadaan fasa gas.
10. Energi Ionisasi adalah Energi yang
diperlukan untuk melepaskan
elektron dari kulit valensi atom
berwujud gas
11. Afinitas Elektron yaitu Energi yang
dilepaskan atau diperlukan bila satu
elektron masuk ke orbital terluar
suatu atom
12. Endotermis yaitu reaksi kimia yang
menyerap energi.
13. Eksotermis adalah reaksi kimia
yang melepaskan energi
14. Siklus Born – Haber merupakan
aplikasi dari Hukum Hess yang
dapat menentukan energi kisi secara
tidak langsung (sulit diukur secara
ekperimental) , dengan cara
mengasumsikan formasi dari
senyawa ion yang terjadi dalam
serangkaian langkah.
15. Ikatan Kovalen adalah ikatan kimia
yang mengikat atom satu sama lain
dalam molekul tersebut timbul
dengan cara berbagi elektron antar
atom yang berinteraksi secara kimia
16. Teori Lewis adalah teori ikatan yang
memprediksi kombinasi unsur apa
yang akan membentuk senyawa
stabil dan juga bisa digunakan
untuk memprediksi sifat-sifat
senyawa tersebut.
17. Elektron non ikatan atau
pasangan elektron bebas (lone pairs)
adalah pasangan elektron valensi
yang tidak terlibat dalam
pembentukan ikatan kovalen
18. Pasangan elektron ikatan (bond
pairs) adalah pasangan elektron
yang digunakan bersama dalam
ikatan
19. Bond order adalah jumlah pasangan
elektron yang dibagikan oleh
pasangan elektron terikat
20. Ikatan tunggal atau orde ikatan 1
adalah dua atom yang berikatan
melalui sepasang elektron
21. Ikatan rangkap yaitu ikatan yang
terbentuk jika dua atom
menggunakan dua atau lebih
pasangan elektron secara bersama-
sama
22. Ikatan rangkap dua (orde ikatan 2)
adalah ikatan antara dua atom yang
mengunakan bersama dua pasang
elektron disebut
23. Ikatan rangkap tiga (orde ikatan 3)
adalah ikatan antara dua atom yang
mengunakan bersama tiga pasang
elektron disebut
24. Energi ikatan (entalpi ikatan atau
kekuatan ikatan) adalah energi
yang dibutuhkan untuk mengatasi
tarikan dan didefinisikan sebagai
perubahan entalpi standar untuk
memutuskan ikatan dalam 1 mol
molekul gas
25. Panjang ikatan didefinisikan
sebagai jarak antar inti dari dua
atom yang berikatan secara kovalen
dalam suatu molekul
26. Elektronegativitas adalah ukuran
kemampuan atom untuk menarik
elektron dalam ikatan kimia
27. Ikatan kovalen polar yaitu
kemampuan atom untuk menarik
elektron ke arahnya dalam ikatan
kimia dan kedua atom memepunyai
elektronegatifitas berbeda
28. Ikatan kovalen non polar terjadi
ketika kedua atom memepunyai
elektronegatifitas yang sama
29. Muatan formal suatu atom adalah
jumlah elektron valensi dalam atom
bebas dikurangi jumlah elektron
yang dimiliki oleh atom tersebut
didalam struktur Lewis
30. Resonansi adalah dua atau lebih
struktur Lewis yang tidak bisa
digambarkan dengan satu jenis
struktur saja.
31. Ikatan kovalen koordinat adalah
jenis ikatan kovalen yang pasangan
elektronnya berasal dari salah satu
dari dua atom yang terikat.
32. Model Valency Shell Electron Pairs
Repulsion, atau VSEPR adalah
model yang didasarkan pada
gagasan pasangan elektron (atau
kelompok pasangan elektron) di
kulit valensi masing-masing atom
menolak atom lain dan akan
memposisikan diri mereka
sedemikian rupa sehingga mereka
terpisah sejauh mungkin untuk
meminimalkan tolakan
33. Hibridisasi (hybridization) adalah
istilah yang digunakan untuk
pencampuran orbital-orbital atom
(atom pusat) untuk menghasilkan
sekumpulan orbital hibrida.
34. Gaya antarmolekul
(intermolecular forces) adalah gaya
tarik diantara molekul-molekul
memengaruhi sifat fisika zat
tersebut
35. Gaya intramolekul (intramolecular
forces) adalah gaya yang mengikat
atom-atom dalam molekul
36. Gaya dipol-dipol adalah gaya yang
bekerja antara molekul-molekul
polar yaitu antara molekul-molekul
yang memiliki momen dipol
37. Gaya ion-dipol adalah hasil
interaksi elektrostatik antara ion
(kation atau anion) dan muatan
parsial pada suatu molekul polar
38. Gaya dispersi atau gaya London
adalah gaya tarik menarik
sementara yang dihasilkan ketika
elektron dua atom yang berdekatan
menempati posisi yang membuat
atom membentuk dipol sementara
39. Dipol instan atau dipol sesaat
adalah pemisahan muatan sekilas
40. Dipol terinduksi adalah dipol yang
dihasilkan dalam atom atau molekul
41. Keterpolaran adalah kemudahan
terganggunya distribusi elektron
dalam suatu atom atau molekul
42. Interaksi ion-dipol terinduksi
adalah interaksi tarik -menarik
antara ion dan dipol terinduksi
43. Interaksi dipol-dipol terinduksi
adalah interaksi tarik-menarik
antara molekul polar dan dipol
terinduksi
44. Ikatan hidrogen adalah gaya tarik
antar molekul yang terjadi antara
atom hidrogen yang terikat dengan
atom sangat elektronegatif (N, O
atau F)
45. Cairan mempunyai kepadatan yang
tinggi dan mengambil bentuk
wadahnya karena atom atau
molekul yang menyusunnya bebas
mengalir
46. Padatan memiliki bentuk yang pasti
karena, berbeda dengan cairan atau
gas, molekul atau atom yang
menyusun padatan tetap pada
tempatnya
47. Kristal, dalam hal ini atom-atom
atau molekul-molekul yang
menyusunnya menyusun diri secara
teratur, dalam ruang tiga dimensi
48. Amorf, dalam hal ini atom atau
molekul yang menyusunnya tidak
memiliki susunan jangka panjang
49. Kompresibilitas adalah ukuran
kemampuannya untuk dipaksa
menjadi volume yang lebih kecil
50. Tegangan permukaan adalah
ukuran gaya elastis di permukaan
cairan
51. Kapilaritas atau aksi kapiler adalah
munculnya cairan melalui ruang
sempit melawan tarikan gravitasi
52. Viskositas adalah hambatan cairan
mengalir
53. dan sifat spesifik dari air.
54. kohesi merupakan tarikan antar
molekul sejenis
55. adhesi adalah daya tarik antara
molekul yang berbeda
56. Kristal ionik adalah padatan yang
unit kompositnya satuan formula,
senyawa disusun berdasarkan
kation dan anion netral elektrik
terkecil.
57. Kristal Kovalen adalah atom
disatukan dalam jaringan tiga
dimensi yang luas seluruhnya oleh
ikatan kovalen. Contohnya adalah
dua alotrop karbon: diamond dan
grafit
58. Kristal Molekul atau padatan
molekuler adalah padatan yang
unit kompositnya adalah molekul
59. Kristal logam adalah yang paling
sederhana karena setiap titik kisi
dalam kristal ditempati oleh atom
dari logam yang sama.

2 Daftar materi yang sulit 1. Energi Kisi Senyawa Ion


dipahami di modul ini 2. Kecendrungan energi kisi dalam tabel
periodik unsur
3. Resonansi
4. Teori Ikatan Valensi dan Hibridisasi
5. Gaya antar molekul pada tiap jenis
padatan
3 Daftar materi yang sering 1. Energi kisi dan rumus senyawa ion
mengalami miskonsepsi 2. Muatan Formal
3. Hibridisasi
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul 3 STOIKIOMETRI
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Metode Ilmiah dan Faktor
Konversi
2. Materi Dan Hukum Dasar
Kimia
3. Massa atom, Massa molar,
dan Rumus senyawa
4. Persamaan Reaksi

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah 1. Zat adalah materi.
dan definisi) di modul ini 2. Teori adalah penjelasan yang teruji
dari tingkah laku dari alam Hukum
3. Kesimpulan adalah merupakan
interprestasi dari data yang diamati
4. Hipotesis adalah membentuk
penjelasan
sementara
5. Makroskopis :Atom bergabung dalam
berbagai cara untuk membentuk
semua bahan kompleks yang kita
temukan di dunia
6. faktor konversi merupakan
hubungan yang tepat antara dua
kuantitas yang dinyatakan sebagai
pecahan
7. hukum perbandingan volume dapat
disimpulkan bahwa pada temperatur
dan tekanan tetap, perbandingan
volume gas-gas yang terlibat dalam
suatu reaksi sesuai dengan koefisien
reaksi masing-masing gas tersebut
8. Tetapan Avogadro dapat didefenisikan
sebagai jumlah partikel dalam 1mol
zat
9. Ar suatu unsur adalah perbandingan
antara massa 1 atom unsur itu
dengan 1/12 massa atom C-12.
10. Kimia adalah ilmu yang
mempelajari komposisi, struktur
dan sifat materi serta perubahan
yang menyertai materi tersebut.
11. Materi adalah segala sesuatu yang
menempati ruang dan mempunyai
massa.
12. Dekomposisi adalah jenis reaksi
kimia dimana suatu zat diubah
menjadi dua atau lebih zat lainnya
13. Unsur adalah zat yang tidak dapat
diuraikan menjadi zat yang lebih
sederhana melalui reaksi kimia
biasa
14. Senyawa adalah zat yang terbentuk
dari dua atau lebih unsur yang
berbeda di mana unsur tersebut
selalu bergabung dan bereaksi
dalam perbandingan massa unsur
yang tetap.
15. Campuran adalah suatu materi
yang terdiri dari dua zat atau lebih
yang masih memiliki sifat asalnya
16. Campuran homogen adalah
campuran yang terjadi jika seluruh
penyusun campuran tidak dapat
dibedakan lagi antara satu dengan
yang lainnya.
17. Campuran heterogen adalah
campuran yang membentuk dua
fase atau lebih dan terdapat batas
yang jelas diantara fase-fase
tersebut.
18. Perubahan Fisika adalah
perubahan materi yang tidak
disertai dengan pembentukan zat
baru
19. Perubahan Kimia adalah
perubahan materi yang
menghasilkan jenis dan sifat materi
yang berbeda (baru) dari zat semula.
20. Hukum kekekalan massa adalah
hukum yang menyatakan dalam
sistem tertutup massa dari suatu
zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama.
21. Hukum perbandingan tetap adalah
hukum yang menyatakan
perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa adalah selalu
tetap.
22. Hukum perbandingan berganda
adalah hukum yang menyatakan
bahwa jika dua unsur membentuk
lebih dari dua senyawa, dimana
massa salah satu unsur pembentuk
tersebut konstan maka massa
unsur pembentuk yang lainnya
akan berupa bilangan bulat
sederhana.
23. Penyaringan adalah proses
pemisahan partikel zat padat dari
fluida dengan melewatkan fluida
melalui suatu medium penyaring,
dimana zat padat tersebut akan
tertahan.
24. Destilasi adalah proses pemisahan
campuran yang berdasarkan
perbedaan titik didih komponen
penyusun campuran tersebut.
25. Kromatografi adalah proses
pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan pola pergerakan antara
fase gerak dan fase diam untuk
memisahkan komponen yang
berada pada larutan.
26. Massa Atom adalah massa dari
satu atom dalam satuan amu
27. Amu (atomic mass unit) adalah
satuan massa atom
28. Massa atom realtif (Ar) adalah
Massa atom yang dibandingkan
dengan 1/12 massa isoto C-12
29. Bilangan avogadro adalah besaran
tanpa dimensi dan memiliki nilai
numerik konstanta Avogadro ( 6,02
x 10 23)
30. Massa Molar adalah massa 1 mol
unsur atau 1 mol senyawa
31. Massa molekul adalah jumlah
massa atom pada molekul tersebut.
32. Rumus molekul adalah rumus yang
memberi tahu kita jumlah dan jenis
atom yang sesungguhnya terikat
pada suatu molekul
33. Rumus empiris adalah rumus yang
menunjukkan jumlah dan tipe atom
dalam senyawa dengan
perbandingan terendah dan bilangn
bulat
34. Rumus senyawa ion adalah rumus
paling sederhana yang dikenal
dengan rumus empiris
35. Persen komposisi adalah persen
massa dari setiap unsur pada
senyawa tersebut
36. Molar molekul adalah massa 1mol
molekul tersebut.
37. Mikroskopik yaitu jumlah atom, ion,
atau molekul yang membentuk zat
yang terlibat pada reaksi.
38. Reaksi kimia / persamaan reaksi
adalah suatu proses di mana suatu
zat diubah menjadi satu atau lebih
zat baru.
39. reaksi yang sering ditemui yaitu
reaksi kombinasi, reaksi
dekomposisi (penguraian) dan
reaksi pembakaran
40. Reaksi kombinasi : dua atu lebih zat
bereaksi untuk membentuk satu
produk.
41. reaksi dekomposisi satu senyawa
terurai menghasilkan dua atau lebih
senyawa lain.
42. Reaksi pembakaran adalah reaksi
yang cepat menghasilkan nyala.
43. Reaktan adalah di kiri tanda panah
44. Produk adalah dikanan tanda
panah
45. Koefisien reaksi adalah angka di
depan rumus kimia
46. Pada persamaan reaksi setara,
jumlah mol satu senyawa adalah
ekuivalen (setara, sebanding)
dengan jumlah mol dari senyawa
lainnya pada persamaan reaksi
tersebut.
47. Pereaksi Pembatas adalah reaktan
habis bereaksi
48. Hasil teoritis adalah Perhitungan
jumlah produk yang terbentuk
ketika semua reaktan pembatas
habis bereaksi
49. Hasil sesungguhnya adalah jumlah
produk
sesungguhnya
50. Persen hasil (percent yield) : hasil
bagi dari hasil sesungguhnya dan
hasil teoritis dikali 100.
2 Daftar materi yang sulit 1. menggunakan konsep mol pada
dipahami di modul ini perhitungan rumus senyawa
2. menentukan kadar suatu unsur
dalam suatu senyawa
3. Zat murni dan campuran secara
submikroskopik

3 Daftar materi yang sering 1. menentukan kadar suatu unsur


mengalami miskonsepsi dalam suatu senyawa
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul 4 Kinetika, Energetika, Redoks,
Dan Elektrokimia
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Laju Reaksi
2. Kesetimbangan kimia
3. Energetika kimia
4. Redoks dan Elektrokimia

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep (istilah 1. Kinetika kimia adalah bagian dari
dan definisi) di modul ini ilmu kimia yang mempelajari
dinamika reaksi yang meliputi laju
reaksi, orde reaksi yang diperoleh
dari hasil percobaan, hukum atau
persamaan laju, konstanta laju dan
mekanisme reaksi.
2. Laju reaksi rata-rata adalah
perubahan konsentrasi zat dalam
selang waktu tertentu, laju reaksi
rata-rata menggunakan Δt.
3. Laju reaksi sesaat adalah
perubahan konsentrasi zat pada
waktu tertentu, laju sesaat dari
suatu reaksi tidak dihitung, tetapi
diperoleh dari aluran perubahan
konsentrasi terhadap waktu
biasanya menggunakan diferensial.
4. Hukum laju merupakan persamaan
yang menghubungkan laju reaksi
dengan konstanta laju dan
konsentrasi reaktan.
5. Orde reaksi keseluruhan adalah
jumlah dari pangkat-pangkat
konsentrasi reaktan yang ada dalam
hukum laju.
6. Orde nol. Suatu reaksi dikatakan
orde nol, apabila konsentrasi dari
reaktan tidak mempengaruhi laju
reaksi.
7. Orde satu. Suatu reaksi dikatakan
berorde satu terhadap reaktan
apabila laju reaksinya berbanding
lurus dengan konsentrasi reaktan
itu dipangkatkan satu.
8. Orde dua. Suatu reaksi dikatakan
berorde dua terhadap reaktan
apabila laju reaksinya berbanding
lurus dengan konsentrasi reaktan
itu dipangkatkan dua.
9. Orde tiga. Suatu reaksi dikatakan
berorde tiga terhadap reaktan
apabila laju reaksinya berbanding
lurus dengan konsentrasi reaktan
itu dipangkatkan tiga.
10. Waktu paruh (t1/2) adalah waktu
yang dibutuhkan oleh reaktan
untuk bereaksi sehingga
konsentrasi pereaksi menjadi
setengah.
11. Waktu paro orde nol
12. Waktu paro orde satu
13. Waktu paro orde dua
14. Persamaan laju adalah persamaan
yang menghubungkan laju reaksi
dengan konsentrasi/tekanan spesi
yang terlibat dalam reaksi (pereaksi,
hasil reaksi, katalis, dll.).
15. Konstanta laju adalah suatu
konstanta pada laju reaksi, dimana
laju reaksi apabila semua
konsentrasi pereaksi 1 molar.
16. Metode penentuan laju
17. Metode Integral
18. Metode Grafik
19. Metode Laju Awal
20. Metode Waktu Fraksi
21. Reaksi elementer merupakan reaksi
yang tidak terdiri dari tahap-
tahapan reaksi.
22. Reaksi rumit merupakan reaksi
yang terdiri dari beberapa tahap
reaksi elementer.
23. Tahap penentu laju adalah tahap
reaksi yang paling lambat.
24. Kemolekulan reaksi merupakan
jumlah molekul pereaksi pada tahap
penentu laju. Pada tahap tersebut
kemolekulan reaksi sama dengan
orde reaksi.
25. Inisiasi adalah reaksi pembentukan
radikal bebas. (Pengawalan)
26. Propagasi adalah reaksi radikal
bebas dengan molekul
menghasilkan radikal bebas dan
molekul yang lain. (Perambatan)
27. Terminasi adalah pengakhiran
tahap propagasi, antara lain akibat
penggabungan radikal
menghasilkan molekul stabil.
(Pengakhiran).
28. Teori Tumbukan
29. Tumbukan efektif adalah
tumbukan yang menghasilkan
partikel-partikel produk reaksi.
30. Energi kinetik partikel (molekul)
31. Orientasi atau arah partikel
32. Energi pengaktifan
33. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Laju Reaksi
34. Keadaan Pereaksi/ Kereaktifan Zat
35. Pengaruh Konsentrasi
36. Pengaruh Luas permukaan
37. Pengaruh Suhu
38. Pengaruh Katalis
39. Katalisator didefinisikan sebagai
substansi yang dapat mengubah
laju suatu reaksi tanpa terdapat
sebagai produk pada akhir reaksi.
Atau zat yang dapat mempercepat
reaksi dengan cara menurunkan
energi aktivasi.
40. Kesetimbangan kimia merupakan
reaksi reversibel, dimana kecepatan
reaksi pembentukan produk sama
dengan kecepatan reaksi
pembentukan reaktan kembali.
41. Kesetimbangan dinamis
merupakan keadaan sistem yang
setimbang tetapi diadalamnya
terjadi perubahan yang terus
menerus
42. Question reaksi merupakan
perbandingan hasil kali konsentrasi
produk dipangkatkan koefisien
reaksi terhadap hasil kali
konsentrasi reaktan dipangkatkan
koefisien untuk reaksi yang belum
mencapai kesetimbangan
43. Konstanta kesetimbangan
merupakan perbandingan hasil kali
konsentrasi produk dipangkatkan
koefisien reaksi terhadap hasil kali
konsentrasi reaktan dipangkatkan
koefisien untuk reaksi yang telah
mencapai kesetimbangan.
44. Kesetimbangan fisika merupakan
kesetimbangan antara dua fasa zat
yang sama dan hanya terjadi pada
proses fisis
45. Kesetimbangan homogen adalah
kesetimbangan semua zat pereaksi
dan hasil reaksinya berfasa sama
yaitu gas (g)
46. Kesetimbangan heterogen adalah
kesetimbangan kimia yang fasa zat
zat yang terlibat diadalmnya tidak
sama yaitu solid (s) dan gas (g)
47. Molaritas adalah banyaknya jumlah
mol zat trelarut dalam tiap liter
larutan
48. Konstanta kesetimbangan (Kc)
merupakan hasil kali konsentrasi
pereaksi dibandingkan dengan hasil
kali konsentrasi reaktan pangkat
koefisien
49. Konstanta kesetimbangan
tekanan (Kp) merupakan
perbandingan antara tekanan
parsial produk dan reaktan pangkat
koefisien
50. Tekanan total sistem (P total)
merupakan jumlah dari tekanan
parsial
51. Kesetimbangan disosiasi
merupakan kesetimbangan reaksi
penguraian suatu molekul menjadi
dua atau lebih molekul sederhana
52. Derajat disosiasi adalah pereaksi
yang hanya sebagian saja
terdisosiasi (terurai)
53. Termodinamika kimia adalah
bagian dari ilmu kimia yang
mempelajari tentang perubahan
energi yang menyertai proses kimia
54. Sistem adalah Bagian dari alam
semesta yang menjadi pusat
perhatian atau yang akan kita
pelajari
55. Lingkungan adalah Suatu yang
berada diluar sistem
56. Sistem dapat dibagi atas tiga yaitu
sistem terbuka, tertutup dan
terisolasi
57. Reaksi eksoterm adalah rekasi
yang melepaskan kalor, ditandai
dengan perubahan entalpi bernilai
negatif
58. Reaksi endoterm adalah rekasi
yang membutuhkan kalor, ditandai
dengan perubahan entalpi bernilai
positif
59. Diatermal adalah Lapisan yang
dapat ditembus energi
60. Adiatermal adalah lapisan yang
tidak dapat ditembus energi
61. Kalor adalah bentuk energi yang
secara alamiah dapat berpindah dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah
62. Kompressi adalah Pemampatan gas
sehinnga tekannnanya lebih tinggi
dari tekanan semula
63. Kerja Ekspansi adalah kerja yang
menyebabkan volume sistem
bertambah
64. Kapasitas kalor adalah besaran
terukur yang menggamnbarkan
banyaknya kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu suatu zat
sebesar jumlah tertentu
65. Energi adalah kemampuan untuk
melakukan kerja
66. Energi potensial adalah energi yang
didasarkan pada posisi benda,
dipengaruhi oleh massa, tinggi dan
gaya gravitasi.
67. Energi kinetika adalah energi pada
benda yang bergerak. Energi kinetik
ini dipengaruhi oleh massa dan
kecepatan dari benda
68. Energi dalam adalah energi total
(energi potensial dan energi kinetik)
yang terkandung dalam suatu
materi.
69. Isotermal adalah proses perubahan
keadaan termodinamika yang terjadi
pada suhu kontnas atau tetap .
70. Isovolume proses perubahan
keadaan termodinamika yang terjadi
pada volum konstan atau tetap .
71. Isobarik Prosess termodinamika
dimana tekanannya konstan
72. Katalis adalah suatu zat yang
mempercepat laju reaksi
kimia pada suhu tertentu, tetapi
tidak mengalami perubahan dan
pengurangan jumlah
73. Reaksi redoks adalah reaksi
transfer elektron antar spesi yang
bereaksi dalam reaksi kimia
74. Reduktor adalah spesi yang
memberikan elektron akan
mengalami oksidasi
75. Oksidator adalah spesi yang
menerima elektron akan mengalami
reduksi
76. Reaksi disproporsionasi atau
reaksi autoredoks merupakan reaksi
oksidasi dan reduksi yang terjadi
simultan oleh suatu spesi
77. Ekivalen oksidator (zat
pengoksidasi) adalah sejumlah
oksidator yang dapat menerima satu
mol elektron
78. Ekivalen reduktor (zat pereduksi)
adalah sejumlah reduktor yang
dapat memberi satu mol elektron.
79. Massa satu ekivalen oksidator
sama dengan berat satu mol dibagi
dengan jumlah elektron yang
diterima
80. Massa satu ekivalen reduktor
sama dengan berat satu mol dibagi
dengan jumlah elektron yang
dilepaskan
81. Tiap elektron membawa muatan
listrik sebesar 1,6 x 10-19 Coulomb
82. Elektroda adalah penghantar listrik
dan reaksi berlangsung
dipermukaan elektroda
83. Anoda merupakan elektroda tempat
terjadinya reaksi oksidasi
84. Katoda merupakan elektroda
tempat terjadi reaksi reduksi
85. Elektrolit adalah larutan yang
menghantar listrik dan muatan
listrik diangkat oleh ion yang
bergerak
86. Potensial sel (Esel) adalah energi
listrik yang sebanding dengan
perbedaan potensial listrik antar
dua elektroda
87. Sel primer adalah sel yang
reaksinya satu arah, sel ini setelah
digunakan tidak dapat dipakai
kembali
88. Sel sekunder adalah sel yang yang
dapat dipakai kembali/diisi ulang
89. Korosi adalah Kerusakan logam
yang ditimbulkan oleh lingkungan
(tanah, air, dan udara) yang jelek
90. Sel volta merupakan sebuah sel
elektrokimia di mana energi kimia
dari reaksi redoks spontan diubah
kedalam energi listrik
91. Sel elektrolisis merupakan sel
elektrokimia dimana arus listrik
(dua arah) digunakan untuk
melangsungkan reaksi redoks tidak
spontan
92. Elektroda inert adalah elektroda
yang tidak terlibat dalam reaksi
93. Overvoltage ialah membutuhkan
voltase yang lebih tinggi
2 Daftar materi yang sulit 1. Laju reaksi kimia juga tergantung
dipahami di modul ini pada hasil kali frekuensi tumbukan
dengan fraksi molekul yang memiliki
energi sama atau melebihi energi
pengaktifan.
2. Karena fraksi molekul yang
teraktifkan biasanya sangat kecil,
maka laju reaksi jauh lebih kecil
daripada frekuensi tumbukannya
sendiri. Semakin tinggi nilai energi
pengaktifan, semakin kecil fraksi
molekul yang teraktifkan dan
semakin lambat reaksi
berlangsungKonsep stoikiometri
reaksi
3. Perhitungan mol zat dalam keadaan
setimbang
4. Proses haber-bosch dan proses
kontak
5. Aliran elektron pada elektroda yang
mengalir secara spontan
6. Pembuatan unsur melalui elektrolisis
7. Energi potensial elektron

3 Daftar materi yang sering 1. Jumlah tumbukan yang orientasinya


mengalami miskonsepsi tidak memungkinkan terjadi reaksi
umumnya lebih banyak daripada
jumlah tumbukan yang
memungkinkan terjadinya reaksi. Hal
itu berarti peluang suatu tumbukan
tertentu untuk menghasilkan reaksi
umumnya kecil.
2. Katalisator hanya menurunkan
tenaga pengaktifan reaksi ke kanan
maupun ke kiri, sehingga katalisator
tidak mengganggu letak
kesetimbangan tetapi hanya
mempercepat tercapainya keadaan
kesetimbangan.
3. Laju reaksi dinotasikan dengan r
(rate) dan bukan V (Velocity)
4. Konsep kesetimbangan dinamis
5. Hubungan Kc dan Kp
6. Konsep penentuan reaksi yang yang
terjadi di katoda dan anoda pada sel
elektrolisis
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul 5 Larutan dan Sistem Koloid

Judul Kegiatan Belajar 1. Asam, Basa, pH dan Indikator


2. Reaksi Asam Basa dan Ksp
3. Sifat Koligatif larutan
4. Sistem Koloid
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep 1. Larutan merupakan campuran homogen
(istilah dan definisi) (membentuk satu fasa) antaradua zat tunggal
di modul ini (unsur dan senyawa) atau lebih
2. Fasa adalah sejumlah zat yang homogen baik
secara kimia maupun fisika
3. larutan tepat jenuh adalah larutan yang
mengandung sejumlah maksimum zat yang
dapat larut di dalam pelarut pada suhu tertentu
4. Larutan lewat jenuh adalah larutan yang
mengandung lebih banyak zat terlarut
dibandingkan larutan jenuh
5. Larutan belum jenuh adalah larutan yang
mengandung lebih sedikit zat terlarut
dibandingkan larutan jenuh.
6. Filtrat adalah zat hasil penyaringan
7. Konsentrasi larutan menyatakan jumlah zat
terlarut yang terdapat dalam setiap satuan
pelarut atau larutan
8. Molaritas (disingkat M) salah satu ukuran
konsentrasi larutan. Molaritas suatu larutan
menyatakan jumlah mol suatu zat per liter
larutan
9. Molalitas merupakan satuan dari konsentrasi
yang menyatakan jumlah mol zat yang terdapat
pada 1000 gram pelarut. Molalitas itu diberi
lambang dengan huruf (m).
10. Normalitas suatu larutanm menggambarkan
banyaknya ekuivalen zat terlarut (solute)
dalam 1 L Larutan
11. Asam monoprotik adalah Molekul asam yang
melepaskan satu proton (H+)
12. Asam diprotik adalah molekul asam yang
melepaskan dua proton (H+)
13. Asam triprotik adalah molekul asam yang
melepaskan tiga proton (H+)
14. Valensi basa adalah Jumlah ion OH- yang
dapat dilepaskan oleh satu molekul basa
15. Donor proton adalah memberikan pasangan
elektron
16. Akseptor proton adalah menerima pasangan
elektron
17. Ekuivalen dan miliekuivalen adalah satuan
yang menggambarkan banyaknya suatu
spesi kimia seperti halnya mol dan milimol
18. Ion adalah atom atau sekelompok atom
bermuatan listrik
19. Elektron adalah partikel subatom yang
bermuatan negatif dan umumnya ditulis
sebagai e-
20. Korosif (merusak logam, marmer dan bahan
lainnya )
21. Ionisasi adalah proses fisik mengubah atom
atau molekul menjadi ion dengan
menambahkan atau mengurangi partikel
bermuatan seperti elektron atau lainnya
22. Disosiasi elektrolit adalah reaksi ketika
suatu elektrolit terpecah (terdisosiasi)
menjadi ion-ion pembentuknya
23. Katalis adalah suatu zat yang mempercepat
laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tetapi
tidak mengalami perubahan dan
pengurangan jumlah
24. Indikator asam-basa adalah zat warna
yang mampu menunjukkan warna berbeda
dalam larutan asam dan basa
25. Kertas lakmus (yang terbuat dari lumut
kerak)
26. Trayek perubahan warna indikator adalah
batas pH dimana indikator mengalami
perubahan warna
27. Amfoter adalah kemampuan berperan
sebagai asam dan basa sekaligus
28. pH (pangkat ion hidrogen)
29. Titrasi adalah salah satu teknik analisis
kuantitatif untuk mengetahuikonsentrasi
suatu larutan berdasarkkan volume larutan
standar yang telah diketahui konsentrasinya
30. Titran adalah larutan standar yang telah
diketahui konsentrasinya (di tempatkan di
dalam buret).
31. Titik ekivalen adalah saat jumlah basa tepat
habis bereksi dengan sejumlah asam (asam
dan basa tepat habis bereaksi, tidak ada
asam maupun basa yang bersisa).
32. Titik akhir titrasi adalah saat berakhhirnya
titrasi, yaitu ditandai dengan perubahan
warna dari larutan yang dititrasi
33. sifat asam atau basa ditentukan oleh
kemampuan senyawa melepas atau menerima
proton(ion H+) menurut bronsted Lowry
34. Asam menurut bronsted Lowry adalah zat
yang dilarutkan dalam air akan melepaskan
ion H+
35. Basa menurut bronsted Lowry adalah zat
yang dilarutkan dalam air akan melepaskan
ion OH-
36. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan
basa lemah(garam asam) adalah terionisasi
sebagian di dalam air dengan tanda panah
dua arah pada persamaan reaksinya
(hidrolisis parsial)
37. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan
basa kuat(garam basa) adalah terionisasi
sebagian di dalam air dengan tanda panah
dua arah pada persamaan reaksinya
(hidrolisis parsial)
38. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan
basa Kuat(garam netral) adalah garam yang
tidak terhidrolisis
39. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan
basa lemah(garam asam) adalah garam yang
mengalami hidrolisis total.
40. Larutan merupakan campuran homogen
(membentuk satu fasa) antara dua zat atau
lebih
41. kelarutan digunakan untuk menyatakan
jumlah maksimum zat terlarut yang dapat
larut dalam sejumlah pelarut pada suhu
tertentu
42. kelarutan molar, yaitu jumlah mol zat
terlarut dalam 1 L larutan jenuh (dengan
satuan mol/liter)
43. Ksp merupakan hasil kali konsentrasi ion-ion
dipangkatkan dengan koefisien masingmasing
ion tersebut
44. (Q) lebih kecil daripada Ksp
maka pengendapan
45. Larutan tepat jenuh adalah larutan yang
mengandung sejumlah maksimum zat yang
dapat larut di dalam pelarut pada suhu
tertentu
46. Larutan lewat jenuh adalah larutan yang
mengandung lebih banyak zat terlarut
dibandingkan larutan
jenuh
47. Larutan belum jenuh adalah larutan yang
mengandung lebih sedikit zat terlarut
dibandingkan larutan jenuh
48. Sifat Koligatif adalah sifat larutan yang
hanya bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut.
49. Uap jenuh adalah uap (gas) yang berada pada
permukaan zat cair dalam sistem tertutup,
dimana gas dan zat cair berada dalam
kesetimbangan dinamis
50. Tekanan uap jenuh adalah tekanan uap (gas)
pada permukaan zat cair yang disebabkan
oleh uap jenuh
51. Zat non volatile adalah zat terlarut yang
sukar menguap
52. Perubahan tekanan uap adalah selisih
tekanan uap yang lebih tinggi dengan tekanan
uap yang lebih rendah
53. Penurunan tekanan uap (ΔP) adalah
turunnya tekanan uap jenuh suatu larutan
(P) relatif terhadap tekanan uap pelarut
murninya (Po) karena adanya zat terlarut non
volatile.
54. Menguap adalah merenggangnya jarak antar
molekul zat cair
55. Molekul polar adalah molekul yang memiliki
ikatan kovalen polar
56. Titik didih normal adalah suhu yang
diperlukan untuk menghasilkan tekanan uap
jenuh suatu zat cair sama dengan tekanan
atmosfer 760 mmHg (1 atm)
57. Perubahan titik didih (ΔTb) adalah selisih
titik didih yang lebih tinggi dengan titik didih
yang lebih rendah
58. Kenaikan titik didih (ΔTb) adalah naiknya
titik didih larutan (Tb larutan) dibanding titik
didih pelarut murni (Tb pelarut) karena
terdapatnya sejumlah zat terlarut
59. Mendidih adalah merenggangnya semua
molekul penyusun cairan serta meningkatnya
energi kinetik semua partikel yang selalu
diikuti oleh penguapan
60. Membeku adalah perubahan wujud zat dari
cair (tidak teratur) ke padat (lebih teratur).
61. Penurunan titik beku (Δ Tf) larutan adalah
turunnya titik beku larutan (Tflarutan)
dibanding titik beku pelarut murni (Tf
pelarut)
karena terdapatnya sejumlah zat terlarut
62. Titik beku adalah suhu pada saat fasa padat
dan fasa cair berada dalam kesetimbangan
(dinamis)
63. Selaput semiparmiable adalah selaput yang
mempunyai pori-pori dengan ukuran khusus
yang hanya dilewati partikel kecil seperti
molekul air
64. Osmosis adalah proses merembes pelarut dari
larutan encer ke larutan pekat melalui
selaput semiparmiable.
65. Tekanan osmosis (p) adalah tekanan yang
diberikan untuk mencegah peristiwa osmosis
66. Unsur adalah materi yang tidak dapat
diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana
lagi melalui reaksi kimia
67. Senyawa adalah materi yang terbentuk dari
dua unsur atau lebih dengan perbandingan /
komposisi tertentu dan dapat diurai kembali
menjadi unsur pembentuknya atau zat lain
yang lebih sederhana dengan reaksi kimia
68. Campuran adalah dua jenis zat murni atau
lebih dicampurkan dengan komposisi
sembarang
69. Larutan adalah campuran yang homogen
antara dua zat atau lebih
70. Koloid adalah keadaan diantara suatu
larutan dan suspensi
71. Suspensi adalah zat terdispersi secara
heterogen dalam medium pendispersinya
72. Sol adalah koloid dengan fase terdispersi zat
padat dan medium pendispersi zat cair, zat
gas atau zat padat
73. Sol padat adalah koloid dengan fase
terdispersi zat padat dan medium
pendispersinya padat
74. Sol cair adalah koloid dengan fase terdispersi
zat padat dan medium pendispersinya cair
75. Sol gas adalah koloid dengan fase
terdispersinya zat padat dan medium
pendispersinya gas
76. Emulsi adalah koloid dengan fase terdispersi
cair dengan medium pendispersi berupa
padat, cair dan gas
77. Emulsi padat adalah dispersi koloid zat cair
dengan medium pendispersinya zat padat
78. Emulsi cair adalah dispersi koloid zat cair
dengan medium pendispersinya cair
79. Emulsi gas adalah dispersi koloid zat cair
dengan medium pendispersinya gas
80. Emulgator adalah zat yang ditambahkan
agar emulsi stabil
81. Buih adalah koloid dengan fase terdispersi
gas dengan medium pendispersi berupa
padat dan cair
82. Buih padat adalah koloid dengan fase
terdispersi gas dengan medium pendispersi
padat
83. Koloid liofob adalah koloid yang tidak suka
dengan medium pendispersi( gaya tarik
menarik antara fasa terdispersi dan medium
pendispersi sangat lemah sekali, sehingga
cenderung memisah, akibat tidak stabil) bila
mediumnya air disebut koloid hidrofob
84. Koloid liofil adalah koloid yang suka dengan
medium pendispersinya
85. Koloid reversibel adalah koloid yang jika
dibiarkan akan berubah menjadi tidak koloid,
namun bisa berubah kembali menjadi koloid
86. Koloid irreversibel adalah koloid yang jika
dibiarkan akan berubah menjadi bukan
koloid, dan tidak bisa kembali berubah
menjadi koloid
87. Efek Tyndall adalah penghamburan berkas
sinar oleh partikel koloid
88. Gerak Brown adalah gerakan koloid yang
bergerak lurus tetapi arahnya tidak menentu
(gerak zig zag)
89. Adsorbsi adalah melekatnya zat pada
permukaan padatan atau cairan
90. Elektroforesis adalah pergerakan koloid
dalam medan listrik
91. Kondensasi adalah pembuatan koloid yang
dilakukan dengan mengelompokkan partikel
larutan menjadi partikel yang lebih besar/
berukuran koloid
92. Dispersi adalah pembuatan koloid dengan
menghaluskan partikel kasar menjadi
partikel kecil yang berukuran koloid
93. Koagulasi adalah penggumpalan partikel
koloid
94. Dialisis adalah proses untuk menghilangkan
pengotor yang menggangu kestabilan koloid,
pengotor tersebut bisa berupa ion-ion
ataupun molekul lain

2 Daftar materi yang 1. Kesetimbangan Asam Basa dari air


sulit dipahami di 2. Menghitung Qc
modul ini 3. Menganalisis diagram P-T untuk menafsirkan
sifat koligatif larutan
4. Cara pembuatan sistem koloid secara dispersi
5. Cara pembuatan sistem koloid secara
kondensasi.
6. Dialisis

3 Daftar materi yang 1. Asam menurut Arrhenius, Bronsted Lowry


sering mengalami dan Lewis
miskonsepsi 2. Kesetimbangan Asam Basa dari air
3. Faktor Van’t Hoff
4. Cara pembuatan sistem koloid secara dispersi
5. Cara pembuatan sistem koloid secara
kondensasi
6. Dialisis
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul 6 Kimia Organik dan Polimer
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hidrokarbon
2. Reaksi senyawa organik
3. Biomolekul dan polimer
4. Penerapan kimia dalam
industri dan lingkungan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah 1. Senyawa Organik merupakan
dan definisi) di modul ini senyawa yang berasal dari makluk
hidup dan senyawa-senyawa
anorganik merupakan senyawa yang
berasal dari mineral atau tidak
berasal dari makhluk hidup.
2. Struktur Kekule digambarkan
dengan sebuah garis di antara dua
atom yang menunjukkan dua
elektron berikatan kovalen. Atom-
atom dengan satu, dua, atau tiga
elektron valensi atau lebih
membentuk ikatan sebanyak yang
diperlukan untuk memenuhi aturan
oktet.
3. Orbital diartikan sebagai
kemungkinan atau kebolehjadian
ditemukannya elektron suatu atom.
4. Hibridisasi adalah orbital karbon
yang memiliki energi yang sama
bercampur
5. Ikatan sigma merupakan ikatan
yang selalu ada ketika dua atom
berikatan akibat adanya proses
tumpang tindih orbital kedua atom.
Ikatan sigma merupakan ikatan
kovalen yang paling kuat
6. Ikatan Phi merupakan orbital p
yang tidak digunakan
berhibridisasi, sehingga orbital p
tersebut membentuk ikatan baru
7. Sistem terkonjugasi atau
terdelokalisasi adalah Ketika
senyawa organik yang atom-
atomnya berikatan kovalen tunggal
dan berikatan rangkap dua secara
bergantian (C=C-C=C-C) maka akan
terbentuk namanya sistem
terkonjugasi atau terdelokalisasi
8. Senyawa golongan alkana atau
sikloalkana merupakan senyawa-
senyawa karbon berantai panjang
dan bercabang berikatan tunggal
atau dengan kata lain memiliki
atom karbon sp3
9. Alkana dan sikloalkana dikenal
sebagai hidrokarbon jenuh dan
tidak memiliki gugus fungsional
10. Sistem tatanama IUPAC
didasarkan pada gagasan bahwa
struktur sebuah senyawa organik
dapat digunakan untuk
menentukan namanya dan
sebaliknya
11. Perbedaan dari tetangga dekatnya
hanya oleh suatu gugus metilena
(CH2), pengelompokkan senyawa
seperti di atas disebut dengan deret
homolog.
12. Rantai induk adalah rantai yang
memiliki jumlah karbon paling
banyak, bisa merupakan rantai
lurus maupun bercabang.
13. Hidrokarbon berikatan rangkap dua
dikenal sebagai senyawa-senyawa
kelompok alkena dan hidrokarbon
berikatan rangkap tiga dikenal
sebagai senyawa-senyawa kelompok
alkuna.
14. Gugus fungsional adalah bagian
dari molekul senyawa organik yang
merupakan pusat kereaktifan dan
sifat molekul.
15. Keisomeran adalah dua senyawa
atau lebih yang memiliki rumus
molekul sama, tetapi rumus
strukturnya berbeda.
16. Isomer rangka adalah dua senyawa
dengan rumus molekul sama, tetapi
rangka berbeda.
17. Isomer posisi adalah dua senyawa
dengan rumus molekul sama dan
gugus fungsi yang sama, tetapi letak
atau posisi gugus fungsinya yang
berbeda.
18. Isomer fungsional adalah dua
senyawa dengan rumus molekul
sama dan jenis gugus fungsinya
berbeda.
19. Isomer geometri adalah dua
senyawa dengan rumus molekul,
gugus fungsional dan posisi gugus
fungsional sama, namun bentuk
geometri (struktur ruang) berbeda.
20. Gugus fungsi yang terletak pada
bidang yang sama atau sepihak
disebut dengan kedudukan cis,
sedangkan gugus-gugus yang
berada berseberangan (berbeda
ruang), disebut dengan kedudukan
trans.
21. Isomer optik terdapat pada
senyawa organik yang mempunyai
atom C kiral atau atom C asimetri.
22. Rectus, yang berarti kanan.
23. (S) adalah sinister, yang berarti
kiri.
24. Senyawa bahan alam adalah segala
sesuatu yang dihasilkan oleh
kehidupan, dan termasuk bahan
biotik (misalnya kayu, sutra), bahan
berbasis bio (misalnya bioplastik,
tepung jagung), cairan tubuh
(misalnya susu, eksudat tanaman),
dan bahan alami lainnya.
25. Metabolit primer adalah molekul
organik yang memiliki fungsi
intrinsik yang penting untuk
kelangsungan hidup organisme.
26. Metabolit sekunder adalah molekul
organik yang biasanya memiliki
fungsi ekstrinsik yang terutama
memengaruhi organisme lain di luar
produsen.
27. Reaksi substitusi merupakan
reaksi yang ditandai dengan adanya
penggantian gugus atau bagian
tertentu pada suatu senyawa
sebelum dan setelah reaksi
28. Reaksi substitusi nukleofilik
adalah reaksi ketika
suatu nukleofil secara selektif
menyerang suatu molekul
bermuatan positif atau parsial
positif.
29. inversi konfigurasi atau inversi
Walden adalah inversi pusat kiral
dalam molekul dalam suatu reaksi
kimia
30. alkil halida tersier adalah Tiga
karbon terikat pada karbon C-X.
31. Reaksi substitusi elektrofilik
merupakan suatu reaksi yang
ditandai dengan adanya pergantian
satu atau lebih atom hidrogen pada
cincin senyawa aromatis (benzena)
dengan satu atau lebih substituen
32. Katalis adalah suatu zat yang dapat
mempercepat terjadinya reaksi
kimia tanpa dikonsumsi oleh reaksi
tersebut
33. Reaksi alkilasi merupakan
penambahan jumlah atom dalam
molekul menjadi molekul yang lebih
panjang dan bercabang
34. Reaksi asilasi adalah roses adisi
gugus asil ke sebuah senyawa.
35. Reaksi eliminasi adalah reaksi
penghilangan dua substituen dari
suatu molekul
36. reaksi adisi adalah reaksi yang
menghasilkan produk dengan suatu
tambahan gugus atau substituen
37. Ikatan polar adalah ikatan yang
pasangan elektron ikatannya
cenderung tertarik ke salah satu
atom yang berikatan
38. aturan Markovnikov
39. Reaksi oksidasi didefinisikan
sebagai reaksi yang disertai dengan
adanya pelepasan elektron oleh
suatu atom,
40. Reaksi reduksi diidentifikasi
dengan adanya penerimaan elektron
pada suatu atom
41. Senyawa epoksida adalah
senya wa et e r s ikl ik den
gan cicin yan g me mi liki
tigaanggota. Struktur dasar dari
sebuah epoksida berisi sebuah
atom oksigen yangdiikat pada dua
atom karbon berdekatan yang
berasal dari hidrokarbon.
Tegangandari cincin dengan tiga
anggota ini membuat senyawa
epoksida menjadi lebihreaktif
42. Reaksi hidrogenasi katalitik
merupakan suatu reaksi reduksi
terhadap senyawa berikatan π.
43. alkohol primer adalah alkohol yang
posisi gugus hidroksinya terletak
pada C primer
44. Aldehid adalah salah satu turunan
alkana yang dapat mengganti 1 atom
H dengan gugus formil.
45. Asam karboksilat Adalah sebuah
senyawa organik turunan dari
alkana yang memiliki gugus fungsi: -
COOH dan rumus umum CnH2nO2.
46. Monosakarida merupakan senyawa
pembentuk disakarida (seperti
sukrosa) dan polisakarida (seperti
selulosa dan amilum).
47. Polisakarida adalah senyawa dari
beberapa gula sederhana yang
dihubungkan dalam ikatan
glikosida..
48. Aldosa adalah Monosakarida yang
memiliki gugus fungsional aldehid
49. Ketosa adalah Monosakarida yang
memiliki gugus fungsional keton.
50. Glikogen adalah bentuk glukosa
yang disimpan dan memberi tubuh
sumber energi yang tersedia jika
kadar glukosa darah menurun.
51. Piranosa : struktur cincin terdiri
dari 6 atom yang terbentuk dari
reaksi gugus hidroksil pada atom C-
5 dengan atom C-1 aldehid
52. Furanosa : struktur cincin terdiri
dari 5 atom yang terbentuk dari
reaksi gugus hidroksil pada atom C-
5 dengan atom C-2 karbonil
53. Oligosakarida : gabungan
monosakarida 2-8 monosakarida
54. Polisakarida struktural berfungsi
menyokong dnding sel tanaman
55. Polisakarida nutrient berfungsi
sebagai sumber makanan
56. Homopolisakarida : polisakarida
yang tersusun dari monomer yang
sama
57. Heteropolisakarida : polisakarida
yang tersusun dari monomer yang
berbeda
58. Reaksi glikogenesis : sintesis
glikogen dari glukosa
59. Stereoisomer : rumus molekul
sama namun berbeda penataan
ruang.
60. Asam amino polar ditandai gugus R
tidak bermuatan dan bersifat
hidrofilik
61. Asam amino aromatik ditandai
gugus R aromatik yang relatif
nonpolar (hidrofobik)
62. Asam amino gugus R terionisasi
bersifat basa
63. Asam amno alifatis ditandai gugus R
mengutup dan tidak bermuatan
64. Asam amino non standar
(modifikasi)
65. Reaksi ninhidrin berwarna biru
pada asam amino dan peptida
gugus ala amino bebas, khusus
asam amino prolin dan hidroksi
prolin menghasilkan warna kuning
66. Reaksi kimia asam amino
(ninhidrin, sanger,dansil klorida,
edmanbasa schiff, dan reaksi
dengan gugus R)
67. Protein globular dan protein serat
68. salting out : protein menyerap air
jika ditambahkan garam
69. Denaturasi : pemecahan struktur
protein tersier pada bagian yang
melipat, akibat terputusnya
interaksi yang mempertahankan
struktur
70. struktur protein primer karena
ikatann kovalen residu asam amino
membentuk ikatan peptida
71. struktur protein sekunder karena
ikatan hidrogen atom O dari gugus
karbonil dan atom H dari amino
dalam rantai polipeptida
72. struktur helix : konformasi spiral
73. Struktur protein tersier terjadi
karena adanya pelipatan (folding)
rantai alfa heliks
74. Struktur protein kuartener karena
adanya ikatan hidrogen, jembatan
garam, dan ikatan disulfida
75. Protomer : rantai polipeptida
76. Uji biuret, xantoprotein,
ninhidrin,millon nasse, dan
belerang.
77. Polimer, monomer, Kopolimer,
homopolimer
78. Kopolimer acak, bergantian, balok,
dan tempel
79. Polimer alami dan buatan
80. Polimerisasi adisi tidak
manghasilkan produk sampingan,
monomernya harus tidak jenuh
81. Mekanisme polimerisasi adisi :
radikal bebas, ionik, dan koordinasi
82. Inisiator, radikal bebas
83. Polimerisasi kondensasi
monomernya mempunyai gugus
fungsional. Umumnya molekul kecil
yang dilepaskan adalah air
84. Biofuel adalah bahan bakar yang
berasal dari bahan-bahan organik
dengan kelebihan menghasilkan
lebih sedikit gas rumah kaca dan
memiliki kemurnian yang cukup
tinggi seperti bahan bakar
petroleum
85. Bio-etanol adalah etanol yang
diproduksi dari tumbuhan
86. Biodiesel/Biosolar adalah senyawa
organik yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar diesel, yang
dihasilkan dari minyak nabati,
lemak, hewani atau minyak bekas.
87. Biogas adalah campuran gas yang
dapat dibakar yang terbentuk dari
dekomposisi senyawa organik oleh
bakteri anaerob
88. Hidrolisis artinya molekul berantai
panjang seperti protein,
karbohidrat, dan lemak dipotong
menjadi unit yang lebih pendek
bahkan menjadi monomernya
89. Safonifikasi merupakan proses
pembuatan sabun dengan
mereaksikan asam lemak dengan
alkali
90. Fermentasi alkohol merupakan
proses pembuatan alkohol dari
glukosa
91. Nata adalah selulosa bakteri yang
dihasilkan oleh Acetobacter xylinum
92. Metalurgi merupakan ilmu dan
teknologi mengekstrak logam-logam
dari bijihnya atau senyawa
amalgamnya serta persiapan untuk
aspek kegunaannya
93. Kalsinasi adalah pemanasan bijih
pada suhu tinggi sehingga bijih
terdekomposisi dengan melepaskan
produk gas.
94. Hidrometalurgi artinya Logam
diekstraksi dari bijihnya dengan
menggunakan reaksi air
2 Daftar materi yang sulit 1. Proyeksi fischer dan haworth
dipahami di modul ini 2. Reaksi substitusi Nukleofilik dan
elektrofilik
3. Menganalisis struktur senyawa
organik
4. Reaksi kimia dalam pengolahan
logam

3 Daftar materi yang sering 1. Proyeksi fischer dan haworth


mengalami miskonsepsi 2. Reaksi substitusi, adisi dan eliminasi
3. Pengelompokan monosakarida

Anda mungkin juga menyukai