SISTEM PERIODIK UNSUR Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Perkembangan Teori Atom 2. Atom, Molekul, Ion 3. Sitem Periodik Unsur 4. Sifat Keperiodikan Unsur
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah 1. Atom adalah partikel yang sangat dan definisi) di modul ini kecil dan tidak bisa dibagi-bagi lagi. 2. Teori Atom adalah teori yang menjelaskan tentang karakteristik atom berdasarkan data percobaan. 3. Model Atom adalah gambaran konkret tentang bentuk atom. 4. Partikel materi adalah bagian terkecil dari suatu materi. 5. Elektron adalah partikel penyusun atom bermuatan negatif 6. Proton adalah partikel penyusun atom bermuatan positif 7. Neutron adalah partikel netral dan merupakan bagian dari inti atom. 8. Orbital adalah daerah kebolehjadian ditemukannya elektron. 9. Bilangan Kuantum adalah bilangan yang menggambarkan posisi elektron dalam suatu atom berdasarkan model atom mekanika gelombang 10. Bilangan kuantum utama (n) menunjukkan kulit 11. Bilangan kuantum azimut ini menyatakan bentuk orbital. 12. Bilangan kuantum magnetik (ml) menyatakan arah orientasi elektron dalam ruang atau orbital dalam sumbu x, y, dan z 13. Bilangan kuantum spin merupakan bilangan kuantum yang terlepas dari pengaruh momen sudut. 14. Konfigurasi elektron menggambarkan sebaran/susunan elektron dalam suatu atom 15. Partikel materi adalah bagian terkecil dari suatu materi. 16. Elektron adalah partikel bermuatan negatif 17. Proton adalah partikel bermuatan positif 18. Neutron adalah partikel yang tidak bermuatan 19. Nomor atom adalah Jumlah proton dalam inti setiap atom suatu unsur 20. Massa atom merupakan massa dari seluruh partikel penyusun atom. 21. Molekul adalah suatu agregat (kumpulan) yang terdiri dari sedikitnya dua atom dalam susunan tertentu yang terkait bersama oleh gaya-gaya kimia 22. molekul diatomik adalah molekul tersebut mengandung hanya dua atom. 23. molekul poliatomik adalah Molekul yang mangandung lebih dari dua atom 24. Rumus molekul adalah jumlah eksak atom-atom dari setiap unsur didalam unit terkecil suatu zat. 25. Rumus empiris adalah rumus kimia yang paling sederhana; 26. Ion adalah sebuah atom atau sekelompok atom yang mempunyai muatan total positif atau negatif. 27. kation adalah ion dengan muatan total positif. 28. anion adalah ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah elektron. 29. ion monatomik adalah ion-ion ini hanya mengandung satu atom. 30. Ion poliatomik adalah ion-ion yang mengandung lebih daripada satu atom 31. Isotop adalah Atom-atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi berbeda nomor massanya 32. Isobar adalah atom dari unsur yang berbeda mempunyai nomor massa sama tetapi nomor atom berbeda 33. Triade doberainer adalah tiga unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatif (Ar)- nya, sehingga Ar unsur kedua kira- kira sama dengan rata-rata Ar unsur pertama dan ketiga 34. Hukum Oktaf Newlens Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, maka pada unsur kedelapan sifatnya mirip dengan unsur yang pertama, dan unsur yang kesembilan dengan unsur yang kedua, dan seterusnya 35. Dimitri Mendeleev meyusun tabel berdasarkan selisih kenaikan massa atom, suifat fisiks, kimia dan memperbaiki tabel newlens 36. Eka adalah istilah Sansekerta yang artinya “pertama” jadi eka- aluminium adalah unsur pertama di bawah aluminium dalam golongan yang sama 37. Keunggulan Mendeleev yaitu sifat kimia, sifat fisika, Valensi sama dengan golongan, elektropositif dan negatif. 38. Keterbatasan Mendeleev yaitu periode tidak teratur, massa atom tidak teratur, unsur lantanida masuk dalam saru golongan, besar valensi sukar diramal 39. Konfigurasi modern disusun berdasarkan konfigurasi elektron yaitu susunan elektron pada tiap tiap kulit. 40. Unsur dikolom yang lebih panjang adalah Golongan A dan unsur transisi berada ditengah adalah golongan B. 41. Sistem periodik sudah menerapkan lantanida, aktinida, Alkali, Alkali tanah, chalcogen, Halogen, Gas Mulia. 42. Konfigurasi elektron harus mengikuti aturan Auf bau, Larangan Pauli dan aturan Hund. 43. Konfigurasi elektron modern terdapat periode, golongan, logam, metaloid dan nonlogam 44. Sifat – Sifat Keperiodikan Unsur merupakan sifat unsur yang berhubungan dengan letak unsur dalam tabel periodik. 45. Konfigurasi Elektron adalah penataan elektron 46. Jari – Jari Atom adalah jarak yang memisahkan inti ketika dua atom terikat satu sama lain. 47. Energi Ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron terlemah dari suatu atom. 48. Afinitas Elektron adalah energi yang dilepaskan saat masuknya elektron ke dalam atom. 49. Keelektronegatifan adalah daya tarik atom terhadap pasangan elektron yang bersama dalam ikatan kovalen. 50. Muatan Inti Efektif adalah muatan positif bersih yang dialami oleh sebuah elektron dalam atom polielektronik. 51. Muatan Nuklir Efektif adalah muatan positif bersih yang dialami oleh sebuah elektron dalam atom polielektronik. 52. Unsur yang mudah terionisasi adalah unsur yang mudah melepaskan elektron valensinya dan mudah membentuk ion positif. 53. Energi Ionisasi Pertama adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron pertama dari kulit valensi atom berwujud gas. 54. Energi Ionisasi Kedua energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron kedua dari kulit valensi atom berwujud gas. 55. Elektronegativitas menjelaskan kemampuan sebuah atom untuk menarik elektron menuju intinya sendiri pada ikatan kovalen
2 Daftar materi yang sulit 1. Teori Kuantum Planck (teori
dipahami di modul ini mekanika kuantum) 2. Sifat keperiodikan unsur 3. Pemahaman tentang penyusunan konfigurasi electron berdasarkan aturan auf bau, larangan pauli, dan aturan hund. 4. Pemahaman tentang aturan hund dalam pengisian elektron 3 Daftar materi yang sering 1. Model Atom Thomson mengalami miskonsepsi 2. Bentuk Orbital 3. Lambang tanda panah elektron dalam orbital 4. Aturan Hund 5. Sifat keperiodikan unsur LK 1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri Judul Modul 2 IKATAN KIMIA Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ikatan Ion 2. Ikatan Kovalen 3. Gaya Antar molekul 4. Pengaruh Struktur Molekul Terhadap Sifat Zat
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah 1. Ikatan Kimia didefenisikan sebagai dan definisi) di modul ini gaya yang menyebabkan sekumpulan atom yang sama atau berbeda menjadi satu kesatuan dengan perilaku yang sama, memiliki tingkat energi lebih rendah dan lebih stabil dibandingkan dengan atom-atomnya. 2. Ikatan Ion yaitu gaya elektrostatik yang menyatukan ion dalam senyawa ionik 3. Elektron Valensi yaitu elektron yang terdapat pada kulit terluar atom 4. Duplet yaitu atom yang memiliki 1 pasang atau 2 elektron valensi 5. Oktet yaitu unsur gas mulia lainnya mempunyai 4 pasang atau 8 elektron 6. Konfigurasi Elektron adalah susunan elektron berdasarkan kulit atau orbital dari suatu atom. 7. Kation adalah ion yang bermuatan positif karena kehilangan elektron 8. Anion adalah ion yang bermuatan negatif karena mendapatkan elektron. 9. Energi Kisi didefinisikan sebagai energi yang dilepaskan ketika 1 mol senyawa ion terbentuk dari ion ionnya dalam keadaan fasa gas. 10. Energi Ionisasi adalah Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari kulit valensi atom berwujud gas 11. Afinitas Elektron yaitu Energi yang dilepaskan atau diperlukan bila satu elektron masuk ke orbital terluar suatu atom 12. Endotermis yaitu reaksi kimia yang menyerap energi. 13. Eksotermis adalah reaksi kimia yang melepaskan energi 14. Siklus Born – Haber merupakan aplikasi dari Hukum Hess yang dapat menentukan energi kisi secara tidak langsung (sulit diukur secara ekperimental) , dengan cara mengasumsikan formasi dari senyawa ion yang terjadi dalam serangkaian langkah. 15. Ikatan Kovalen adalah ikatan kimia yang mengikat atom satu sama lain dalam molekul tersebut timbul dengan cara berbagi elektron antar atom yang berinteraksi secara kimia 16. Teori Lewis adalah teori ikatan yang memprediksi kombinasi unsur apa yang akan membentuk senyawa stabil dan juga bisa digunakan untuk memprediksi sifat-sifat senyawa tersebut. 17. Elektron non ikatan atau pasangan elektron bebas (lone pairs) adalah pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen 18. Pasangan elektron ikatan (bond pairs) adalah pasangan elektron yang digunakan bersama dalam ikatan 19. Bond order adalah jumlah pasangan elektron yang dibagikan oleh pasangan elektron terikat 20. Ikatan tunggal atau orde ikatan 1 adalah dua atom yang berikatan melalui sepasang elektron 21. Ikatan rangkap yaitu ikatan yang terbentuk jika dua atom menggunakan dua atau lebih pasangan elektron secara bersama- sama 22. Ikatan rangkap dua (orde ikatan 2) adalah ikatan antara dua atom yang mengunakan bersama dua pasang elektron disebut 23. Ikatan rangkap tiga (orde ikatan 3) adalah ikatan antara dua atom yang mengunakan bersama tiga pasang elektron disebut 24. Energi ikatan (entalpi ikatan atau kekuatan ikatan) adalah energi yang dibutuhkan untuk mengatasi tarikan dan didefinisikan sebagai perubahan entalpi standar untuk memutuskan ikatan dalam 1 mol molekul gas 25. Panjang ikatan didefinisikan sebagai jarak antar inti dari dua atom yang berikatan secara kovalen dalam suatu molekul 26. Elektronegativitas adalah ukuran kemampuan atom untuk menarik elektron dalam ikatan kimia 27. Ikatan kovalen polar yaitu kemampuan atom untuk menarik elektron ke arahnya dalam ikatan kimia dan kedua atom memepunyai elektronegatifitas berbeda 28. Ikatan kovalen non polar terjadi ketika kedua atom memepunyai elektronegatifitas yang sama 29. Muatan formal suatu atom adalah jumlah elektron valensi dalam atom bebas dikurangi jumlah elektron yang dimiliki oleh atom tersebut didalam struktur Lewis 30. Resonansi adalah dua atau lebih struktur Lewis yang tidak bisa digambarkan dengan satu jenis struktur saja. 31. Ikatan kovalen koordinat adalah jenis ikatan kovalen yang pasangan elektronnya berasal dari salah satu dari dua atom yang terikat. 32. Model Valency Shell Electron Pairs Repulsion, atau VSEPR adalah model yang didasarkan pada gagasan pasangan elektron (atau kelompok pasangan elektron) di kulit valensi masing-masing atom menolak atom lain dan akan memposisikan diri mereka sedemikian rupa sehingga mereka terpisah sejauh mungkin untuk meminimalkan tolakan 33. Hibridisasi (hybridization) adalah istilah yang digunakan untuk pencampuran orbital-orbital atom (atom pusat) untuk menghasilkan sekumpulan orbital hibrida. 34. Gaya antarmolekul (intermolecular forces) adalah gaya tarik diantara molekul-molekul memengaruhi sifat fisika zat tersebut 35. Gaya intramolekul (intramolecular forces) adalah gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul 36. Gaya dipol-dipol adalah gaya yang bekerja antara molekul-molekul polar yaitu antara molekul-molekul yang memiliki momen dipol 37. Gaya ion-dipol adalah hasil interaksi elektrostatik antara ion (kation atau anion) dan muatan parsial pada suatu molekul polar 38. Gaya dispersi atau gaya London adalah gaya tarik menarik sementara yang dihasilkan ketika elektron dua atom yang berdekatan menempati posisi yang membuat atom membentuk dipol sementara 39. Dipol instan atau dipol sesaat adalah pemisahan muatan sekilas 40. Dipol terinduksi adalah dipol yang dihasilkan dalam atom atau molekul 41. Keterpolaran adalah kemudahan terganggunya distribusi elektron dalam suatu atom atau molekul 42. Interaksi ion-dipol terinduksi adalah interaksi tarik -menarik antara ion dan dipol terinduksi 43. Interaksi dipol-dipol terinduksi adalah interaksi tarik-menarik antara molekul polar dan dipol terinduksi 44. Ikatan hidrogen adalah gaya tarik antar molekul yang terjadi antara atom hidrogen yang terikat dengan atom sangat elektronegatif (N, O atau F) 45. Cairan mempunyai kepadatan yang tinggi dan mengambil bentuk wadahnya karena atom atau molekul yang menyusunnya bebas mengalir 46. Padatan memiliki bentuk yang pasti karena, berbeda dengan cairan atau gas, molekul atau atom yang menyusun padatan tetap pada tempatnya 47. Kristal, dalam hal ini atom-atom atau molekul-molekul yang menyusunnya menyusun diri secara teratur, dalam ruang tiga dimensi 48. Amorf, dalam hal ini atom atau molekul yang menyusunnya tidak memiliki susunan jangka panjang 49. Kompresibilitas adalah ukuran kemampuannya untuk dipaksa menjadi volume yang lebih kecil 50. Tegangan permukaan adalah ukuran gaya elastis di permukaan cairan 51. Kapilaritas atau aksi kapiler adalah munculnya cairan melalui ruang sempit melawan tarikan gravitasi 52. Viskositas adalah hambatan cairan mengalir 53. dan sifat spesifik dari air. 54. kohesi merupakan tarikan antar molekul sejenis 55. adhesi adalah daya tarik antara molekul yang berbeda 56. Kristal ionik adalah padatan yang unit kompositnya satuan formula, senyawa disusun berdasarkan kation dan anion netral elektrik terkecil. 57. Kristal Kovalen adalah atom disatukan dalam jaringan tiga dimensi yang luas seluruhnya oleh ikatan kovalen. Contohnya adalah dua alotrop karbon: diamond dan grafit 58. Kristal Molekul atau padatan molekuler adalah padatan yang unit kompositnya adalah molekul 59. Kristal logam adalah yang paling sederhana karena setiap titik kisi dalam kristal ditempati oleh atom dari logam yang sama.
2 Daftar materi yang sulit 1. Energi Kisi Senyawa Ion
dipahami di modul ini 2. Kecendrungan energi kisi dalam tabel periodik unsur 3. Resonansi 4. Teori Ikatan Valensi dan Hibridisasi 5. Gaya antar molekul pada tiap jenis padatan 3 Daftar materi yang sering 1. Energi kisi dan rumus senyawa ion mengalami miskonsepsi 2. Muatan Formal 3. Hibridisasi LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Judul Modul 3 STOIKIOMETRI Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Metode Ilmiah dan Faktor Konversi 2. Materi Dan Hukum Dasar Kimia 3. Massa atom, Massa molar, dan Rumus senyawa 4. Persamaan Reaksi
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah 1. Zat adalah materi. dan definisi) di modul ini 2. Teori adalah penjelasan yang teruji dari tingkah laku dari alam Hukum 3. Kesimpulan adalah merupakan interprestasi dari data yang diamati 4. Hipotesis adalah membentuk penjelasan sementara 5. Makroskopis :Atom bergabung dalam berbagai cara untuk membentuk semua bahan kompleks yang kita temukan di dunia 6. faktor konversi merupakan hubungan yang tepat antara dua kuantitas yang dinyatakan sebagai pecahan 7. hukum perbandingan volume dapat disimpulkan bahwa pada temperatur dan tekanan tetap, perbandingan volume gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi sesuai dengan koefisien reaksi masing-masing gas tersebut 8. Tetapan Avogadro dapat didefenisikan sebagai jumlah partikel dalam 1mol zat 9. Ar suatu unsur adalah perbandingan antara massa 1 atom unsur itu dengan 1/12 massa atom C-12. 10. Kimia adalah ilmu yang mempelajari komposisi, struktur dan sifat materi serta perubahan yang menyertai materi tersebut. 11. Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. 12. Dekomposisi adalah jenis reaksi kimia dimana suatu zat diubah menjadi dua atau lebih zat lainnya 13. Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa 14. Senyawa adalah zat yang terbentuk dari dua atau lebih unsur yang berbeda di mana unsur tersebut selalu bergabung dan bereaksi dalam perbandingan massa unsur yang tetap. 15. Campuran adalah suatu materi yang terdiri dari dua zat atau lebih yang masih memiliki sifat asalnya 16. Campuran homogen adalah campuran yang terjadi jika seluruh penyusun campuran tidak dapat dibedakan lagi antara satu dengan yang lainnya. 17. Campuran heterogen adalah campuran yang membentuk dua fase atau lebih dan terdapat batas yang jelas diantara fase-fase tersebut. 18. Perubahan Fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai dengan pembentukan zat baru 19. Perubahan Kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan jenis dan sifat materi yang berbeda (baru) dari zat semula. 20. Hukum kekekalan massa adalah hukum yang menyatakan dalam sistem tertutup massa dari suatu zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. 21. Hukum perbandingan tetap adalah hukum yang menyatakan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah selalu tetap. 22. Hukum perbandingan berganda adalah hukum yang menyatakan bahwa jika dua unsur membentuk lebih dari dua senyawa, dimana massa salah satu unsur pembentuk tersebut konstan maka massa unsur pembentuk yang lainnya akan berupa bilangan bulat sederhana. 23. Penyaringan adalah proses pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan melewatkan fluida melalui suatu medium penyaring, dimana zat padat tersebut akan tertahan. 24. Destilasi adalah proses pemisahan campuran yang berdasarkan perbedaan titik didih komponen penyusun campuran tersebut. 25. Kromatografi adalah proses pemisahan campuran berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen yang berada pada larutan. 26. Massa Atom adalah massa dari satu atom dalam satuan amu 27. Amu (atomic mass unit) adalah satuan massa atom 28. Massa atom realtif (Ar) adalah Massa atom yang dibandingkan dengan 1/12 massa isoto C-12 29. Bilangan avogadro adalah besaran tanpa dimensi dan memiliki nilai numerik konstanta Avogadro ( 6,02 x 10 23) 30. Massa Molar adalah massa 1 mol unsur atau 1 mol senyawa 31. Massa molekul adalah jumlah massa atom pada molekul tersebut. 32. Rumus molekul adalah rumus yang memberi tahu kita jumlah dan jenis atom yang sesungguhnya terikat pada suatu molekul 33. Rumus empiris adalah rumus yang menunjukkan jumlah dan tipe atom dalam senyawa dengan perbandingan terendah dan bilangn bulat 34. Rumus senyawa ion adalah rumus paling sederhana yang dikenal dengan rumus empiris 35. Persen komposisi adalah persen massa dari setiap unsur pada senyawa tersebut 36. Molar molekul adalah massa 1mol molekul tersebut. 37. Mikroskopik yaitu jumlah atom, ion, atau molekul yang membentuk zat yang terlibat pada reaksi. 38. Reaksi kimia / persamaan reaksi adalah suatu proses di mana suatu zat diubah menjadi satu atau lebih zat baru. 39. reaksi yang sering ditemui yaitu reaksi kombinasi, reaksi dekomposisi (penguraian) dan reaksi pembakaran 40. Reaksi kombinasi : dua atu lebih zat bereaksi untuk membentuk satu produk. 41. reaksi dekomposisi satu senyawa terurai menghasilkan dua atau lebih senyawa lain. 42. Reaksi pembakaran adalah reaksi yang cepat menghasilkan nyala. 43. Reaktan adalah di kiri tanda panah 44. Produk adalah dikanan tanda panah 45. Koefisien reaksi adalah angka di depan rumus kimia 46. Pada persamaan reaksi setara, jumlah mol satu senyawa adalah ekuivalen (setara, sebanding) dengan jumlah mol dari senyawa lainnya pada persamaan reaksi tersebut. 47. Pereaksi Pembatas adalah reaktan habis bereaksi 48. Hasil teoritis adalah Perhitungan jumlah produk yang terbentuk ketika semua reaktan pembatas habis bereaksi 49. Hasil sesungguhnya adalah jumlah produk sesungguhnya 50. Persen hasil (percent yield) : hasil bagi dari hasil sesungguhnya dan hasil teoritis dikali 100. 2 Daftar materi yang sulit 1. menggunakan konsep mol pada dipahami di modul ini perhitungan rumus senyawa 2. menentukan kadar suatu unsur dalam suatu senyawa 3. Zat murni dan campuran secara submikroskopik
3 Daftar materi yang sering 1. menentukan kadar suatu unsur
mengalami miskonsepsi dalam suatu senyawa LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Judul Modul 4 Kinetika, Energetika, Redoks, Dan Elektrokimia Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Laju Reaksi 2. Kesetimbangan kimia 3. Energetika kimia 4. Redoks dan Elektrokimia
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah 1. Kinetika kimia adalah bagian dari dan definisi) di modul ini ilmu kimia yang mempelajari dinamika reaksi yang meliputi laju reaksi, orde reaksi yang diperoleh dari hasil percobaan, hukum atau persamaan laju, konstanta laju dan mekanisme reaksi. 2. Laju reaksi rata-rata adalah perubahan konsentrasi zat dalam selang waktu tertentu, laju reaksi rata-rata menggunakan Δt. 3. Laju reaksi sesaat adalah perubahan konsentrasi zat pada waktu tertentu, laju sesaat dari suatu reaksi tidak dihitung, tetapi diperoleh dari aluran perubahan konsentrasi terhadap waktu biasanya menggunakan diferensial. 4. Hukum laju merupakan persamaan yang menghubungkan laju reaksi dengan konstanta laju dan konsentrasi reaktan. 5. Orde reaksi keseluruhan adalah jumlah dari pangkat-pangkat konsentrasi reaktan yang ada dalam hukum laju. 6. Orde nol. Suatu reaksi dikatakan orde nol, apabila konsentrasi dari reaktan tidak mempengaruhi laju reaksi. 7. Orde satu. Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap reaktan apabila laju reaksinya berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan itu dipangkatkan satu. 8. Orde dua. Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap reaktan apabila laju reaksinya berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan itu dipangkatkan dua. 9. Orde tiga. Suatu reaksi dikatakan berorde tiga terhadap reaktan apabila laju reaksinya berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan itu dipangkatkan tiga. 10. Waktu paruh (t1/2) adalah waktu yang dibutuhkan oleh reaktan untuk bereaksi sehingga konsentrasi pereaksi menjadi setengah. 11. Waktu paro orde nol 12. Waktu paro orde satu 13. Waktu paro orde dua 14. Persamaan laju adalah persamaan yang menghubungkan laju reaksi dengan konsentrasi/tekanan spesi yang terlibat dalam reaksi (pereaksi, hasil reaksi, katalis, dll.). 15. Konstanta laju adalah suatu konstanta pada laju reaksi, dimana laju reaksi apabila semua konsentrasi pereaksi 1 molar. 16. Metode penentuan laju 17. Metode Integral 18. Metode Grafik 19. Metode Laju Awal 20. Metode Waktu Fraksi 21. Reaksi elementer merupakan reaksi yang tidak terdiri dari tahap- tahapan reaksi. 22. Reaksi rumit merupakan reaksi yang terdiri dari beberapa tahap reaksi elementer. 23. Tahap penentu laju adalah tahap reaksi yang paling lambat. 24. Kemolekulan reaksi merupakan jumlah molekul pereaksi pada tahap penentu laju. Pada tahap tersebut kemolekulan reaksi sama dengan orde reaksi. 25. Inisiasi adalah reaksi pembentukan radikal bebas. (Pengawalan) 26. Propagasi adalah reaksi radikal bebas dengan molekul menghasilkan radikal bebas dan molekul yang lain. (Perambatan) 27. Terminasi adalah pengakhiran tahap propagasi, antara lain akibat penggabungan radikal menghasilkan molekul stabil. (Pengakhiran). 28. Teori Tumbukan 29. Tumbukan efektif adalah tumbukan yang menghasilkan partikel-partikel produk reaksi. 30. Energi kinetik partikel (molekul) 31. Orientasi atau arah partikel 32. Energi pengaktifan 33. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 34. Keadaan Pereaksi/ Kereaktifan Zat 35. Pengaruh Konsentrasi 36. Pengaruh Luas permukaan 37. Pengaruh Suhu 38. Pengaruh Katalis 39. Katalisator didefinisikan sebagai substansi yang dapat mengubah laju suatu reaksi tanpa terdapat sebagai produk pada akhir reaksi. Atau zat yang dapat mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi. 40. Kesetimbangan kimia merupakan reaksi reversibel, dimana kecepatan reaksi pembentukan produk sama dengan kecepatan reaksi pembentukan reaktan kembali. 41. Kesetimbangan dinamis merupakan keadaan sistem yang setimbang tetapi diadalamnya terjadi perubahan yang terus menerus 42. Question reaksi merupakan perbandingan hasil kali konsentrasi produk dipangkatkan koefisien reaksi terhadap hasil kali konsentrasi reaktan dipangkatkan koefisien untuk reaksi yang belum mencapai kesetimbangan 43. Konstanta kesetimbangan merupakan perbandingan hasil kali konsentrasi produk dipangkatkan koefisien reaksi terhadap hasil kali konsentrasi reaktan dipangkatkan koefisien untuk reaksi yang telah mencapai kesetimbangan. 44. Kesetimbangan fisika merupakan kesetimbangan antara dua fasa zat yang sama dan hanya terjadi pada proses fisis 45. Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan semua zat pereaksi dan hasil reaksinya berfasa sama yaitu gas (g) 46. Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan kimia yang fasa zat zat yang terlibat diadalmnya tidak sama yaitu solid (s) dan gas (g) 47. Molaritas adalah banyaknya jumlah mol zat trelarut dalam tiap liter larutan 48. Konstanta kesetimbangan (Kc) merupakan hasil kali konsentrasi pereaksi dibandingkan dengan hasil kali konsentrasi reaktan pangkat koefisien 49. Konstanta kesetimbangan tekanan (Kp) merupakan perbandingan antara tekanan parsial produk dan reaktan pangkat koefisien 50. Tekanan total sistem (P total) merupakan jumlah dari tekanan parsial 51. Kesetimbangan disosiasi merupakan kesetimbangan reaksi penguraian suatu molekul menjadi dua atau lebih molekul sederhana 52. Derajat disosiasi adalah pereaksi yang hanya sebagian saja terdisosiasi (terurai) 53. Termodinamika kimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang perubahan energi yang menyertai proses kimia 54. Sistem adalah Bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian atau yang akan kita pelajari 55. Lingkungan adalah Suatu yang berada diluar sistem 56. Sistem dapat dibagi atas tiga yaitu sistem terbuka, tertutup dan terisolasi 57. Reaksi eksoterm adalah rekasi yang melepaskan kalor, ditandai dengan perubahan entalpi bernilai negatif 58. Reaksi endoterm adalah rekasi yang membutuhkan kalor, ditandai dengan perubahan entalpi bernilai positif 59. Diatermal adalah Lapisan yang dapat ditembus energi 60. Adiatermal adalah lapisan yang tidak dapat ditembus energi 61. Kalor adalah bentuk energi yang secara alamiah dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah 62. Kompressi adalah Pemampatan gas sehinnga tekannnanya lebih tinggi dari tekanan semula 63. Kerja Ekspansi adalah kerja yang menyebabkan volume sistem bertambah 64. Kapasitas kalor adalah besaran terukur yang menggamnbarkan banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar jumlah tertentu 65. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja 66. Energi potensial adalah energi yang didasarkan pada posisi benda, dipengaruhi oleh massa, tinggi dan gaya gravitasi. 67. Energi kinetika adalah energi pada benda yang bergerak. Energi kinetik ini dipengaruhi oleh massa dan kecepatan dari benda 68. Energi dalam adalah energi total (energi potensial dan energi kinetik) yang terkandung dalam suatu materi. 69. Isotermal adalah proses perubahan keadaan termodinamika yang terjadi pada suhu kontnas atau tetap . 70. Isovolume proses perubahan keadaan termodinamika yang terjadi pada volum konstan atau tetap . 71. Isobarik Prosess termodinamika dimana tekanannya konstan 72. Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tetapi tidak mengalami perubahan dan pengurangan jumlah 73. Reaksi redoks adalah reaksi transfer elektron antar spesi yang bereaksi dalam reaksi kimia 74. Reduktor adalah spesi yang memberikan elektron akan mengalami oksidasi 75. Oksidator adalah spesi yang menerima elektron akan mengalami reduksi 76. Reaksi disproporsionasi atau reaksi autoredoks merupakan reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi simultan oleh suatu spesi 77. Ekivalen oksidator (zat pengoksidasi) adalah sejumlah oksidator yang dapat menerima satu mol elektron 78. Ekivalen reduktor (zat pereduksi) adalah sejumlah reduktor yang dapat memberi satu mol elektron. 79. Massa satu ekivalen oksidator sama dengan berat satu mol dibagi dengan jumlah elektron yang diterima 80. Massa satu ekivalen reduktor sama dengan berat satu mol dibagi dengan jumlah elektron yang dilepaskan 81. Tiap elektron membawa muatan listrik sebesar 1,6 x 10-19 Coulomb 82. Elektroda adalah penghantar listrik dan reaksi berlangsung dipermukaan elektroda 83. Anoda merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi 84. Katoda merupakan elektroda tempat terjadi reaksi reduksi 85. Elektrolit adalah larutan yang menghantar listrik dan muatan listrik diangkat oleh ion yang bergerak 86. Potensial sel (Esel) adalah energi listrik yang sebanding dengan perbedaan potensial listrik antar dua elektroda 87. Sel primer adalah sel yang reaksinya satu arah, sel ini setelah digunakan tidak dapat dipakai kembali 88. Sel sekunder adalah sel yang yang dapat dipakai kembali/diisi ulang 89. Korosi adalah Kerusakan logam yang ditimbulkan oleh lingkungan (tanah, air, dan udara) yang jelek 90. Sel volta merupakan sebuah sel elektrokimia di mana energi kimia dari reaksi redoks spontan diubah kedalam energi listrik 91. Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia dimana arus listrik (dua arah) digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tidak spontan 92. Elektroda inert adalah elektroda yang tidak terlibat dalam reaksi 93. Overvoltage ialah membutuhkan voltase yang lebih tinggi 2 Daftar materi yang sulit 1. Laju reaksi kimia juga tergantung dipahami di modul ini pada hasil kali frekuensi tumbukan dengan fraksi molekul yang memiliki energi sama atau melebihi energi pengaktifan. 2. Karena fraksi molekul yang teraktifkan biasanya sangat kecil, maka laju reaksi jauh lebih kecil daripada frekuensi tumbukannya sendiri. Semakin tinggi nilai energi pengaktifan, semakin kecil fraksi molekul yang teraktifkan dan semakin lambat reaksi berlangsungKonsep stoikiometri reaksi 3. Perhitungan mol zat dalam keadaan setimbang 4. Proses haber-bosch dan proses kontak 5. Aliran elektron pada elektroda yang mengalir secara spontan 6. Pembuatan unsur melalui elektrolisis 7. Energi potensial elektron
3 Daftar materi yang sering 1. Jumlah tumbukan yang orientasinya
mengalami miskonsepsi tidak memungkinkan terjadi reaksi umumnya lebih banyak daripada jumlah tumbukan yang memungkinkan terjadinya reaksi. Hal itu berarti peluang suatu tumbukan tertentu untuk menghasilkan reaksi umumnya kecil. 2. Katalisator hanya menurunkan tenaga pengaktifan reaksi ke kanan maupun ke kiri, sehingga katalisator tidak mengganggu letak kesetimbangan tetapi hanya mempercepat tercapainya keadaan kesetimbangan. 3. Laju reaksi dinotasikan dengan r (rate) dan bukan V (Velocity) 4. Konsep kesetimbangan dinamis 5. Hubungan Kc dan Kp 6. Konsep penentuan reaksi yang yang terjadi di katoda dan anoda pada sel elektrolisis LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Judul Modul 5 Larutan dan Sistem Koloid
Judul Kegiatan Belajar 1. Asam, Basa, pH dan Indikator
2. Reaksi Asam Basa dan Ksp 3. Sifat Koligatif larutan 4. Sistem Koloid No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Daftar peta konsep 1. Larutan merupakan campuran homogen (istilah dan definisi) (membentuk satu fasa) antaradua zat tunggal di modul ini (unsur dan senyawa) atau lebih 2. Fasa adalah sejumlah zat yang homogen baik secara kimia maupun fisika 3. larutan tepat jenuh adalah larutan yang mengandung sejumlah maksimum zat yang dapat larut di dalam pelarut pada suhu tertentu 4. Larutan lewat jenuh adalah larutan yang mengandung lebih banyak zat terlarut dibandingkan larutan jenuh 5. Larutan belum jenuh adalah larutan yang mengandung lebih sedikit zat terlarut dibandingkan larutan jenuh. 6. Filtrat adalah zat hasil penyaringan 7. Konsentrasi larutan menyatakan jumlah zat terlarut yang terdapat dalam setiap satuan pelarut atau larutan 8. Molaritas (disingkat M) salah satu ukuran konsentrasi larutan. Molaritas suatu larutan menyatakan jumlah mol suatu zat per liter larutan 9. Molalitas merupakan satuan dari konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat yang terdapat pada 1000 gram pelarut. Molalitas itu diberi lambang dengan huruf (m). 10. Normalitas suatu larutanm menggambarkan banyaknya ekuivalen zat terlarut (solute) dalam 1 L Larutan 11. Asam monoprotik adalah Molekul asam yang melepaskan satu proton (H+) 12. Asam diprotik adalah molekul asam yang melepaskan dua proton (H+) 13. Asam triprotik adalah molekul asam yang melepaskan tiga proton (H+) 14. Valensi basa adalah Jumlah ion OH- yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa 15. Donor proton adalah memberikan pasangan elektron 16. Akseptor proton adalah menerima pasangan elektron 17. Ekuivalen dan miliekuivalen adalah satuan yang menggambarkan banyaknya suatu spesi kimia seperti halnya mol dan milimol 18. Ion adalah atom atau sekelompok atom bermuatan listrik 19. Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e- 20. Korosif (merusak logam, marmer dan bahan lainnya ) 21. Ionisasi adalah proses fisik mengubah atom atau molekul menjadi ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan seperti elektron atau lainnya 22. Disosiasi elektrolit adalah reaksi ketika suatu elektrolit terpecah (terdisosiasi) menjadi ion-ion pembentuknya 23. Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tetapi tidak mengalami perubahan dan pengurangan jumlah 24. Indikator asam-basa adalah zat warna yang mampu menunjukkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa 25. Kertas lakmus (yang terbuat dari lumut kerak) 26. Trayek perubahan warna indikator adalah batas pH dimana indikator mengalami perubahan warna 27. Amfoter adalah kemampuan berperan sebagai asam dan basa sekaligus 28. pH (pangkat ion hidrogen) 29. Titrasi adalah salah satu teknik analisis kuantitatif untuk mengetahuikonsentrasi suatu larutan berdasarkkan volume larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya 30. Titran adalah larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya (di tempatkan di dalam buret). 31. Titik ekivalen adalah saat jumlah basa tepat habis bereksi dengan sejumlah asam (asam dan basa tepat habis bereaksi, tidak ada asam maupun basa yang bersisa). 32. Titik akhir titrasi adalah saat berakhhirnya titrasi, yaitu ditandai dengan perubahan warna dari larutan yang dititrasi 33. sifat asam atau basa ditentukan oleh kemampuan senyawa melepas atau menerima proton(ion H+) menurut bronsted Lowry 34. Asam menurut bronsted Lowry adalah zat yang dilarutkan dalam air akan melepaskan ion H+ 35. Basa menurut bronsted Lowry adalah zat yang dilarutkan dalam air akan melepaskan ion OH- 36. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah(garam asam) adalah terionisasi sebagian di dalam air dengan tanda panah dua arah pada persamaan reaksinya (hidrolisis parsial) 37. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat(garam basa) adalah terionisasi sebagian di dalam air dengan tanda panah dua arah pada persamaan reaksinya (hidrolisis parsial) 38. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa Kuat(garam netral) adalah garam yang tidak terhidrolisis 39. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah(garam asam) adalah garam yang mengalami hidrolisis total. 40. Larutan merupakan campuran homogen (membentuk satu fasa) antara dua zat atau lebih 41. kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu 42. kelarutan molar, yaitu jumlah mol zat terlarut dalam 1 L larutan jenuh (dengan satuan mol/liter) 43. Ksp merupakan hasil kali konsentrasi ion-ion dipangkatkan dengan koefisien masingmasing ion tersebut 44. (Q) lebih kecil daripada Ksp maka pengendapan 45. Larutan tepat jenuh adalah larutan yang mengandung sejumlah maksimum zat yang dapat larut di dalam pelarut pada suhu tertentu 46. Larutan lewat jenuh adalah larutan yang mengandung lebih banyak zat terlarut dibandingkan larutan jenuh 47. Larutan belum jenuh adalah larutan yang mengandung lebih sedikit zat terlarut dibandingkan larutan jenuh 48. Sifat Koligatif adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut. 49. Uap jenuh adalah uap (gas) yang berada pada permukaan zat cair dalam sistem tertutup, dimana gas dan zat cair berada dalam kesetimbangan dinamis 50. Tekanan uap jenuh adalah tekanan uap (gas) pada permukaan zat cair yang disebabkan oleh uap jenuh 51. Zat non volatile adalah zat terlarut yang sukar menguap 52. Perubahan tekanan uap adalah selisih tekanan uap yang lebih tinggi dengan tekanan uap yang lebih rendah 53. Penurunan tekanan uap (ΔP) adalah turunnya tekanan uap jenuh suatu larutan (P) relatif terhadap tekanan uap pelarut murninya (Po) karena adanya zat terlarut non volatile. 54. Menguap adalah merenggangnya jarak antar molekul zat cair 55. Molekul polar adalah molekul yang memiliki ikatan kovalen polar 56. Titik didih normal adalah suhu yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan uap jenuh suatu zat cair sama dengan tekanan atmosfer 760 mmHg (1 atm) 57. Perubahan titik didih (ΔTb) adalah selisih titik didih yang lebih tinggi dengan titik didih yang lebih rendah 58. Kenaikan titik didih (ΔTb) adalah naiknya titik didih larutan (Tb larutan) dibanding titik didih pelarut murni (Tb pelarut) karena terdapatnya sejumlah zat terlarut 59. Mendidih adalah merenggangnya semua molekul penyusun cairan serta meningkatnya energi kinetik semua partikel yang selalu diikuti oleh penguapan 60. Membeku adalah perubahan wujud zat dari cair (tidak teratur) ke padat (lebih teratur). 61. Penurunan titik beku (Δ Tf) larutan adalah turunnya titik beku larutan (Tflarutan) dibanding titik beku pelarut murni (Tf pelarut) karena terdapatnya sejumlah zat terlarut 62. Titik beku adalah suhu pada saat fasa padat dan fasa cair berada dalam kesetimbangan (dinamis) 63. Selaput semiparmiable adalah selaput yang mempunyai pori-pori dengan ukuran khusus yang hanya dilewati partikel kecil seperti molekul air 64. Osmosis adalah proses merembes pelarut dari larutan encer ke larutan pekat melalui selaput semiparmiable. 65. Tekanan osmosis (p) adalah tekanan yang diberikan untuk mencegah peristiwa osmosis 66. Unsur adalah materi yang tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana lagi melalui reaksi kimia 67. Senyawa adalah materi yang terbentuk dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan / komposisi tertentu dan dapat diurai kembali menjadi unsur pembentuknya atau zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia 68. Campuran adalah dua jenis zat murni atau lebih dicampurkan dengan komposisi sembarang 69. Larutan adalah campuran yang homogen antara dua zat atau lebih 70. Koloid adalah keadaan diantara suatu larutan dan suspensi 71. Suspensi adalah zat terdispersi secara heterogen dalam medium pendispersinya 72. Sol adalah koloid dengan fase terdispersi zat padat dan medium pendispersi zat cair, zat gas atau zat padat 73. Sol padat adalah koloid dengan fase terdispersi zat padat dan medium pendispersinya padat 74. Sol cair adalah koloid dengan fase terdispersi zat padat dan medium pendispersinya cair 75. Sol gas adalah koloid dengan fase terdispersinya zat padat dan medium pendispersinya gas 76. Emulsi adalah koloid dengan fase terdispersi cair dengan medium pendispersi berupa padat, cair dan gas 77. Emulsi padat adalah dispersi koloid zat cair dengan medium pendispersinya zat padat 78. Emulsi cair adalah dispersi koloid zat cair dengan medium pendispersinya cair 79. Emulsi gas adalah dispersi koloid zat cair dengan medium pendispersinya gas 80. Emulgator adalah zat yang ditambahkan agar emulsi stabil 81. Buih adalah koloid dengan fase terdispersi gas dengan medium pendispersi berupa padat dan cair 82. Buih padat adalah koloid dengan fase terdispersi gas dengan medium pendispersi padat 83. Koloid liofob adalah koloid yang tidak suka dengan medium pendispersi( gaya tarik menarik antara fasa terdispersi dan medium pendispersi sangat lemah sekali, sehingga cenderung memisah, akibat tidak stabil) bila mediumnya air disebut koloid hidrofob 84. Koloid liofil adalah koloid yang suka dengan medium pendispersinya 85. Koloid reversibel adalah koloid yang jika dibiarkan akan berubah menjadi tidak koloid, namun bisa berubah kembali menjadi koloid 86. Koloid irreversibel adalah koloid yang jika dibiarkan akan berubah menjadi bukan koloid, dan tidak bisa kembali berubah menjadi koloid 87. Efek Tyndall adalah penghamburan berkas sinar oleh partikel koloid 88. Gerak Brown adalah gerakan koloid yang bergerak lurus tetapi arahnya tidak menentu (gerak zig zag) 89. Adsorbsi adalah melekatnya zat pada permukaan padatan atau cairan 90. Elektroforesis adalah pergerakan koloid dalam medan listrik 91. Kondensasi adalah pembuatan koloid yang dilakukan dengan mengelompokkan partikel larutan menjadi partikel yang lebih besar/ berukuran koloid 92. Dispersi adalah pembuatan koloid dengan menghaluskan partikel kasar menjadi partikel kecil yang berukuran koloid 93. Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid 94. Dialisis adalah proses untuk menghilangkan pengotor yang menggangu kestabilan koloid, pengotor tersebut bisa berupa ion-ion ataupun molekul lain
2 Daftar materi yang 1. Kesetimbangan Asam Basa dari air
sulit dipahami di 2. Menghitung Qc modul ini 3. Menganalisis diagram P-T untuk menafsirkan sifat koligatif larutan 4. Cara pembuatan sistem koloid secara dispersi 5. Cara pembuatan sistem koloid secara kondensasi. 6. Dialisis
3 Daftar materi yang 1. Asam menurut Arrhenius, Bronsted Lowry
sering mengalami dan Lewis miskonsepsi 2. Kesetimbangan Asam Basa dari air 3. Faktor Van’t Hoff 4. Cara pembuatan sistem koloid secara dispersi 5. Cara pembuatan sistem koloid secara kondensasi 6. Dialisis LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Judul Modul 6 Kimia Organik dan Polimer Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hidrokarbon 2. Reaksi senyawa organik 3. Biomolekul dan polimer 4. Penerapan kimia dalam industri dan lingkungan No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Daftar peta konsep (istilah 1. Senyawa Organik merupakan dan definisi) di modul ini senyawa yang berasal dari makluk hidup dan senyawa-senyawa anorganik merupakan senyawa yang berasal dari mineral atau tidak berasal dari makhluk hidup. 2. Struktur Kekule digambarkan dengan sebuah garis di antara dua atom yang menunjukkan dua elektron berikatan kovalen. Atom- atom dengan satu, dua, atau tiga elektron valensi atau lebih membentuk ikatan sebanyak yang diperlukan untuk memenuhi aturan oktet. 3. Orbital diartikan sebagai kemungkinan atau kebolehjadian ditemukannya elektron suatu atom. 4. Hibridisasi adalah orbital karbon yang memiliki energi yang sama bercampur 5. Ikatan sigma merupakan ikatan yang selalu ada ketika dua atom berikatan akibat adanya proses tumpang tindih orbital kedua atom. Ikatan sigma merupakan ikatan kovalen yang paling kuat 6. Ikatan Phi merupakan orbital p yang tidak digunakan berhibridisasi, sehingga orbital p tersebut membentuk ikatan baru 7. Sistem terkonjugasi atau terdelokalisasi adalah Ketika senyawa organik yang atom- atomnya berikatan kovalen tunggal dan berikatan rangkap dua secara bergantian (C=C-C=C-C) maka akan terbentuk namanya sistem terkonjugasi atau terdelokalisasi 8. Senyawa golongan alkana atau sikloalkana merupakan senyawa- senyawa karbon berantai panjang dan bercabang berikatan tunggal atau dengan kata lain memiliki atom karbon sp3 9. Alkana dan sikloalkana dikenal sebagai hidrokarbon jenuh dan tidak memiliki gugus fungsional 10. Sistem tatanama IUPAC didasarkan pada gagasan bahwa struktur sebuah senyawa organik dapat digunakan untuk menentukan namanya dan sebaliknya 11. Perbedaan dari tetangga dekatnya hanya oleh suatu gugus metilena (CH2), pengelompokkan senyawa seperti di atas disebut dengan deret homolog. 12. Rantai induk adalah rantai yang memiliki jumlah karbon paling banyak, bisa merupakan rantai lurus maupun bercabang. 13. Hidrokarbon berikatan rangkap dua dikenal sebagai senyawa-senyawa kelompok alkena dan hidrokarbon berikatan rangkap tiga dikenal sebagai senyawa-senyawa kelompok alkuna. 14. Gugus fungsional adalah bagian dari molekul senyawa organik yang merupakan pusat kereaktifan dan sifat molekul. 15. Keisomeran adalah dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda. 16. Isomer rangka adalah dua senyawa dengan rumus molekul sama, tetapi rangka berbeda. 17. Isomer posisi adalah dua senyawa dengan rumus molekul sama dan gugus fungsi yang sama, tetapi letak atau posisi gugus fungsinya yang berbeda. 18. Isomer fungsional adalah dua senyawa dengan rumus molekul sama dan jenis gugus fungsinya berbeda. 19. Isomer geometri adalah dua senyawa dengan rumus molekul, gugus fungsional dan posisi gugus fungsional sama, namun bentuk geometri (struktur ruang) berbeda. 20. Gugus fungsi yang terletak pada bidang yang sama atau sepihak disebut dengan kedudukan cis, sedangkan gugus-gugus yang berada berseberangan (berbeda ruang), disebut dengan kedudukan trans. 21. Isomer optik terdapat pada senyawa organik yang mempunyai atom C kiral atau atom C asimetri. 22. Rectus, yang berarti kanan. 23. (S) adalah sinister, yang berarti kiri. 24. Senyawa bahan alam adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kehidupan, dan termasuk bahan biotik (misalnya kayu, sutra), bahan berbasis bio (misalnya bioplastik, tepung jagung), cairan tubuh (misalnya susu, eksudat tanaman), dan bahan alami lainnya. 25. Metabolit primer adalah molekul organik yang memiliki fungsi intrinsik yang penting untuk kelangsungan hidup organisme. 26. Metabolit sekunder adalah molekul organik yang biasanya memiliki fungsi ekstrinsik yang terutama memengaruhi organisme lain di luar produsen. 27. Reaksi substitusi merupakan reaksi yang ditandai dengan adanya penggantian gugus atau bagian tertentu pada suatu senyawa sebelum dan setelah reaksi 28. Reaksi substitusi nukleofilik adalah reaksi ketika suatu nukleofil secara selektif menyerang suatu molekul bermuatan positif atau parsial positif. 29. inversi konfigurasi atau inversi Walden adalah inversi pusat kiral dalam molekul dalam suatu reaksi kimia 30. alkil halida tersier adalah Tiga karbon terikat pada karbon C-X. 31. Reaksi substitusi elektrofilik merupakan suatu reaksi yang ditandai dengan adanya pergantian satu atau lebih atom hidrogen pada cincin senyawa aromatis (benzena) dengan satu atau lebih substituen 32. Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat terjadinya reaksi kimia tanpa dikonsumsi oleh reaksi tersebut 33. Reaksi alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang 34. Reaksi asilasi adalah roses adisi gugus asil ke sebuah senyawa. 35. Reaksi eliminasi adalah reaksi penghilangan dua substituen dari suatu molekul 36. reaksi adisi adalah reaksi yang menghasilkan produk dengan suatu tambahan gugus atau substituen 37. Ikatan polar adalah ikatan yang pasangan elektron ikatannya cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan 38. aturan Markovnikov 39. Reaksi oksidasi didefinisikan sebagai reaksi yang disertai dengan adanya pelepasan elektron oleh suatu atom, 40. Reaksi reduksi diidentifikasi dengan adanya penerimaan elektron pada suatu atom 41. Senyawa epoksida adalah senya wa et e r s ikl ik den gan cicin yan g me mi liki tigaanggota. Struktur dasar dari sebuah epoksida berisi sebuah atom oksigen yangdiikat pada dua atom karbon berdekatan yang berasal dari hidrokarbon. Tegangandari cincin dengan tiga anggota ini membuat senyawa epoksida menjadi lebihreaktif 42. Reaksi hidrogenasi katalitik merupakan suatu reaksi reduksi terhadap senyawa berikatan π. 43. alkohol primer adalah alkohol yang posisi gugus hidroksinya terletak pada C primer 44. Aldehid adalah salah satu turunan alkana yang dapat mengganti 1 atom H dengan gugus formil. 45. Asam karboksilat Adalah sebuah senyawa organik turunan dari alkana yang memiliki gugus fungsi: - COOH dan rumus umum CnH2nO2. 46. Monosakarida merupakan senyawa pembentuk disakarida (seperti sukrosa) dan polisakarida (seperti selulosa dan amilum). 47. Polisakarida adalah senyawa dari beberapa gula sederhana yang dihubungkan dalam ikatan glikosida.. 48. Aldosa adalah Monosakarida yang memiliki gugus fungsional aldehid 49. Ketosa adalah Monosakarida yang memiliki gugus fungsional keton. 50. Glikogen adalah bentuk glukosa yang disimpan dan memberi tubuh sumber energi yang tersedia jika kadar glukosa darah menurun. 51. Piranosa : struktur cincin terdiri dari 6 atom yang terbentuk dari reaksi gugus hidroksil pada atom C- 5 dengan atom C-1 aldehid 52. Furanosa : struktur cincin terdiri dari 5 atom yang terbentuk dari reaksi gugus hidroksil pada atom C- 5 dengan atom C-2 karbonil 53. Oligosakarida : gabungan monosakarida 2-8 monosakarida 54. Polisakarida struktural berfungsi menyokong dnding sel tanaman 55. Polisakarida nutrient berfungsi sebagai sumber makanan 56. Homopolisakarida : polisakarida yang tersusun dari monomer yang sama 57. Heteropolisakarida : polisakarida yang tersusun dari monomer yang berbeda 58. Reaksi glikogenesis : sintesis glikogen dari glukosa 59. Stereoisomer : rumus molekul sama namun berbeda penataan ruang. 60. Asam amino polar ditandai gugus R tidak bermuatan dan bersifat hidrofilik 61. Asam amino aromatik ditandai gugus R aromatik yang relatif nonpolar (hidrofobik) 62. Asam amino gugus R terionisasi bersifat basa 63. Asam amno alifatis ditandai gugus R mengutup dan tidak bermuatan 64. Asam amino non standar (modifikasi) 65. Reaksi ninhidrin berwarna biru pada asam amino dan peptida gugus ala amino bebas, khusus asam amino prolin dan hidroksi prolin menghasilkan warna kuning 66. Reaksi kimia asam amino (ninhidrin, sanger,dansil klorida, edmanbasa schiff, dan reaksi dengan gugus R) 67. Protein globular dan protein serat 68. salting out : protein menyerap air jika ditambahkan garam 69. Denaturasi : pemecahan struktur protein tersier pada bagian yang melipat, akibat terputusnya interaksi yang mempertahankan struktur 70. struktur protein primer karena ikatann kovalen residu asam amino membentuk ikatan peptida 71. struktur protein sekunder karena ikatan hidrogen atom O dari gugus karbonil dan atom H dari amino dalam rantai polipeptida 72. struktur helix : konformasi spiral 73. Struktur protein tersier terjadi karena adanya pelipatan (folding) rantai alfa heliks 74. Struktur protein kuartener karena adanya ikatan hidrogen, jembatan garam, dan ikatan disulfida 75. Protomer : rantai polipeptida 76. Uji biuret, xantoprotein, ninhidrin,millon nasse, dan belerang. 77. Polimer, monomer, Kopolimer, homopolimer 78. Kopolimer acak, bergantian, balok, dan tempel 79. Polimer alami dan buatan 80. Polimerisasi adisi tidak manghasilkan produk sampingan, monomernya harus tidak jenuh 81. Mekanisme polimerisasi adisi : radikal bebas, ionik, dan koordinasi 82. Inisiator, radikal bebas 83. Polimerisasi kondensasi monomernya mempunyai gugus fungsional. Umumnya molekul kecil yang dilepaskan adalah air 84. Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari bahan-bahan organik dengan kelebihan menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca dan memiliki kemurnian yang cukup tinggi seperti bahan bakar petroleum 85. Bio-etanol adalah etanol yang diproduksi dari tumbuhan 86. Biodiesel/Biosolar adalah senyawa organik yang dapat digunakan sebagai bahan bakar diesel, yang dihasilkan dari minyak nabati, lemak, hewani atau minyak bekas. 87. Biogas adalah campuran gas yang dapat dibakar yang terbentuk dari dekomposisi senyawa organik oleh bakteri anaerob 88. Hidrolisis artinya molekul berantai panjang seperti protein, karbohidrat, dan lemak dipotong menjadi unit yang lebih pendek bahkan menjadi monomernya 89. Safonifikasi merupakan proses pembuatan sabun dengan mereaksikan asam lemak dengan alkali 90. Fermentasi alkohol merupakan proses pembuatan alkohol dari glukosa 91. Nata adalah selulosa bakteri yang dihasilkan oleh Acetobacter xylinum 92. Metalurgi merupakan ilmu dan teknologi mengekstrak logam-logam dari bijihnya atau senyawa amalgamnya serta persiapan untuk aspek kegunaannya 93. Kalsinasi adalah pemanasan bijih pada suhu tinggi sehingga bijih terdekomposisi dengan melepaskan produk gas. 94. Hidrometalurgi artinya Logam diekstraksi dari bijihnya dengan menggunakan reaksi air 2 Daftar materi yang sulit 1. Proyeksi fischer dan haworth dipahami di modul ini 2. Reaksi substitusi Nukleofilik dan elektrofilik 3. Menganalisis struktur senyawa organik 4. Reaksi kimia dalam pengolahan logam
3 Daftar materi yang sering 1. Proyeksi fischer dan haworth
mengalami miskonsepsi 2. Reaksi substitusi, adisi dan eliminasi 3. Pengelompokan monosakarida