Anda di halaman 1dari 3

.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT


DINAS KESEHATAN
Jalan D.Abdul Hadi No. 7 Telepon (0561) 73674s Fax (0s61) 733600,
761505
E m a : s e k re.ta ri a td i n k_e=l[
iI
U]!A@gCIe!.Sgn0
PONTIANAK
Kode Pos78121

Pontianak, 01 Maret 2O1g

Kepada
Nomor:
!42 bfr* SDK-A ililt2o1s
Sifat : Segera
Yth. Bupati / Walikota Se Kalimantan
Barat
Lamp:1(satu)lembar
Hal : Surat Edaran Gubernur Di
tentang Pencegahan tempat
Resistensi Antibiotika

Dalam upaya pengendalian dan pencegahan resistensi


antibiotika di
Provinsi Kalimantan Barat maka bersama ini kami sampaikan
Surat Edaran
Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 442/24s /SDK-A/DINKES
tanggat 27
Februari 2019 tentang pencegahan Resistensi Antibiotika.
Demikian yang dapat disampaikan, atas kerjasamanya
diucapkan terima
kasih.

An R IGLIMANTAN BARAT
Kesehatan Provinsi
ntan

Tkt
NtP 196e 99803 1 008

Tembusan :
1. Kepala Barai Besar pengawas obat dan Makanan pontianak
? Ketua Pengurus Daerah lkatan Apoteker lndonesia
Gabungan pengusaha Farmasi Karimantan Kalimantan Barat
Melua Barat
! Ketua Pengurus Daerih Persatuan Ahli Farmasi
5. Arsip
lndonesia Kalimantan Barat
GUBERNUR KALII\IANTAN BARAT

Pontianak $F ebruari 201 9


Kepada
Yth Bupati / Walikota
Se Kalimantan Barat
di -
Tempat

SUFIAT IDARAN
NOMOR 442t.. e-1\- /SDK-A/DINKES
TENTANG
PENCEGAHAI{ R ESISTENSI ANTI BIOTI KA

Dalanr rangka pengendalian dan pencegahan resistensi antibiotika di Provinsi


Kalimantan Barat, dengan hormat disampaikair hal-hal sebagai berikut .

1. Berdasarkan laporan Hasil Pemeriksaarr Balai Besar Pengawas Ot'at dan Makanan
(BPOI\{) tahun 2017 dan 2018 pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian masih banyak
melayerni obat-obat yang masuk dalam daftar obat golongan keras termasuk
antibiotika dilakukan tanpa resep dokter.
2. Rencana Tindak Lanjut hasil pertemuan tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek: antara Drnas Kesehatan Kabupaterr Kota yang membidangi kefarmasian,
organisasi profesi kefarmasian dan organisasi pengusaha apotek se Kalbar tanggal
18 Oktober 2018 memutuskan berdasarkan kesepakatan bahwa perlu dibuat aturan
kepala daerah tentang pelayanan antibiotika di semua fasilitas pelayanan
kefarmasian di Kalbar tanpa tebang pilih, karena dampak paling membahayakan
kesehatan masyarakat dari penggunaan antibiotika secara bebas adalah terjadinya
resistensi antibiotika.
3. Sehubungan dengan hal diatas, dinrintakan agar Saudara melakukan langkah-
iangkah sebagai berikut :

a. Mr:ngeluarkan lnstruksi kepada seluruh Fasilitas Pelayanan Kefarmasian


(it',stalasi farmasi rumah sakiUinstalasi farmasi klinik/apotek/farmasi puskesmas)
melayani obat antibiotika hanya dengan resep dokter.

Jalan Ahrnad Yani Pontianak provinsi Kalimantan Barat


Telp (0561) 736541 Faks (056 1) 730062
t

b. Melakukah monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan antibiotika padar

Fasilitas Pelayanan Kefarmasian tersebut secara berkala.


c. [Vlelakukan pembinaan jika masih terjadi perryimpangan dalam pelayanan
antibiotika.
Demikian Surat Edaran ini dibuat untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab.

R KALIMANTAN BARAT,

7
DJl, S.H., M.Hum

Tembusan :

1. Menteri Kesehatan Republik lndonesia di Jakarta


2. Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Pontianak
3. Ketua Pengurus Daerah lkatan Apoteker lndonesia Prclvinsi Kalimantan Elarat
4. Ketua Pengurus Gabungan Pengusaha Farmasi Bidang Apotek Provinsi
Kalimantan Barat
5. Ketua Pengurus Daerah Persatuan Ahli Farmasi lndonesia Provinsi Kalimantan
Barat

Anda mungkin juga menyukai