Anda di halaman 1dari 12

MENGHIDUPKAN

NURANI DENGAN
BERFIKIR KRITIS
Kelompok 5
Pengertian Berfikir Kritis
Menurut Mertes
“ Berpikir Kritis adalah sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan
untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah
sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan “.
Menurut Al-Qur’an
Berpikir Kritis itu (menurut Al-Quran) adalah mengingat allah dalam keadaan
apapun sambil memikirkan tentang apa-apa yang diciptakan-Nya sebagai tanda
akan kekuasaan Allah .
Ciri – ciri orang yang Berpikir Kritis
1. Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan
2. Mencari alasan atas semua yang dilakukan
3. Berusaha mencari informasi dengan baik
4. Mencari sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya
5. Memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan
6. Berusaha tetap relevan dengan ide utama
7. Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar
8. Mencari alternatif solusi
9. Bersikap dan berpikir terbuka
10. Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu.
Cara berfikir kritis menurut umum
Ø Selalu berfikir dengan kepala dingin
Ø Tidak mendahulukan emosi dibandingkan logika
Ø Selalu berfikir tentang segala kemungkinan yang terjadi
Ø Selalu siap dengan apa yang harus dihadapi dan menanggung resikonya
Ø Mengambil keputusan berdasarkan data yang faktual atau bersifat nyata
Cara berfikir kritis menurut islam
1. Pengamatan : Dengan mengamati segala sesuatu yang ada di sekitar kita
sebelum melakukan suatu tindakan.
2. Dzikir : Mengaitkan segala sesuatu yang kita hadapi dengan cara selalu
mengingat Allah Swt.
3. Pikir : Tindakan untuk membedakan perkara yang baik dan yang buruk
4. Tasbih dan doa : Menyerahkan segala sesuatu yang kita hadapi kepada
Allah Swt
5. Simpulan : Suatu keputusan tentang tindakan apa yang harus kita lakukan
kedepannya.
Kajian Ayat Tentang Berfikir Kritis
Q.S. Ali-Imran/3:190-191

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang,
terdapat tanda-tanda (Kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang
yang senantiasa mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan
memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami tidaklah
Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Mah Suci Engkau, lindungilah kami dari siksa
api neraka”.
Asbabun Nuzul Q.S Ali-Imran ayat 190-191
At-Tabrani dan Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abas r.a.,bahwa orang-orang
Quraisy mendatangi kaum Yahudi dan bertanya,”Bukti-bukti kebenaran apakah yang
dibawa Musa kepadamu?”Dijawab,”Tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar
bagi yang memandangnya”.
Kemudian mereka mendatangi kaum Nasrani dan menanyakan,”Bagaimana hal nya
dengan Isa?” Dijawab,” Isa menyembuhkan mata yang buta sejak lahir dan penyakit
sopak serta menghidupkan orang yang sudah mati.” Selanjutnya mereka mendatangi
Rasulullah saw. dan berkata.”Mintalah dari Tuhanmu agar bukit safa itu jadi emas untuk
kami.” Maka Nabi berdoa, dan turunlah ayat ini mengajak mereka memikirkan langit
dan bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan didalamnya, seperti bintang-
bintang,bulan,dan matahari serta peredarannya, laut, gunung-gunung, pohon-pohon,
buah-buahan,binatang-binatang,dan sebagainya.
Sikap yang mencermikan Q.S Ali-Imran ayat
190-191
1. Berusaha memahami Al-Qur’an dan hadits dengan baik dan benar serta kritis dan
objektif dalam menghadapi problematika yang ada melalui berbagai sumber atau
rujukan yang terpercaya.
2. Berusaha bersikap kritis dalam memahami semua fenomena alam, sehingga
mampu menemukan manfaat dari tanda-tanda kebesaran Allah Swt yang ada di
alam raya.
3. Mengedepankan pikiran yang kritis terhadap problematika yang muncul,
sehingga tidak menimbulkan keburukan bagi orang lain.
Penerapan perilaku mulia terkait dengan
berfikir kritis
ü Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt atas segala anugerah akal sehat.
ü Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt atas segala anugerah alam semesta bagi
manusia
ü Melakukan kajian-kajian terhadap ayat-ayat Al-Qur’an secara lebih mendalam
bersama para pakar dibidang masing-masing.
ü Menjadikan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai inspirasi dalam melakukan penelitian-
penelitian ilmiah untuk mengungkap misteri penciptaan alam.
ü Menjadikan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) sebagai inspirasi dalam
mengembangkan IPTEK.
ü Dan lain sebaginya.
Manfaat Berpikir Kritis
1. Dapat menangkap makna dan hikmah dibalik semua ciptaan Allah Swt.
2. Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia
3. Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah Swt dalam mengembangkan
IPTEK
4. Mengantisipasi terjadinya bahaya, dengan memahami gejala dan fenomena alam
5. Semakin bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah akal dan fasilitas lain, baik
yang berada di dalam tubuh kita maupun yang ada di alam semesta.
6. Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan, dan lain
sebagainya.
Hikmah Berpikir Kritis
q Dapat memahami makna-makna yang tersembunyi dibalik penciptaan alam
semesta dan fenomenanya yang terjadi
q Dapat memanfaatkan alam untuk kepentingan umat manusia secara optimal
q Semakin bersyukur kepada Allah Swt, atas anugerah berupa akal sehat,
bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan, dan bersemangat untuk
beramal shalih sebagai bekal di akhirat kelak.
q Semakin tertantang untuk melakukan penelitian terhadap fenomena alam yang
terjadi sehingga mampu mengungkap lebih banyak makna, faedah, dan manfaat
yang terkandung dibalik penciptaan alam semesta dan problematika yang mumcul.

Anda mungkin juga menyukai