Āli ‘Imrān/3:
190–191 dan Hadis tentang
Berpikir Kritis
Q.S. Āli ‘Imrān/3: 190–191 tentang Berpikir Kritis
ِل ْيَّلا ِف اَل ِت ْخ ا َو ِض ْرَاْلا َو ِت ٰو ٰم َّسال ْل َخ ِف َّن ِا
ْي ِق
ْل
َو الَّنَه اِر ٰاَلٰي ٍت ُاِّلوىِل اَاْل َباِۙب ()١٩٠
ىٰل ُق
ا ِذ ْيَن َي ُرْو َن َهّٰللا ِق َي اًم ا َّو ُع ْو ًدا َّو َع ُجُنْو ِبِه ْم ُك ْذ َّل
َن
َرَّب ا َم ا ِۚض َاْل
َو َيَت ُرْو ْي ِق َّس ٰم ٰو َو ْر
ا ِت ال ْل َخ ِف َن َفَّك
ِر ا َّنال َب ا َذ َع ا َن ِق َف َك َن ٰح ْب ُس ۚاًل اِط َب ا َذ ٰه َت ْقَل َخ
Terjemah Ayat
Q.S. Āli ‘Imrān/3: 190–191
“(190) Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi
sertapergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (191) (yaitu) orang-
orang yang mengingatAllah sambil berdiri, duduk, atau dalam
keadaan berbaring, danmemikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata), “YaTuhan kami, tidaklah Engkau
menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau. Lindungilah
kami dari azab neraka.”
(Q.S. Āli ‘Imrān/3: 190–191)
Hukum tajwid dalam Q.S. Āli ‘Imrān/3:
190–191 di antaranya, ghunnah, mad
thabi'i, qalqalah sughra, alif lam
syamsiyah, alif lam qomariyah dan
idzhar syafawi.
Asbabun Nuzul
Q.S. Āli ‘Imrān/3: 190–191
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas R.A. bahwa orang-orang Quraisy
mendatangi kaum Yahudi & bertanya, “Bukti-bukti kebenaran apakah yg dibawa Nabi
Musa A.S. kepadamu?” Kaum Yahudi menjawab, “Tongkatnya & tangannya yg putih
bersinar bagi yg memandangnya.”
Mereka juga mendatangi kaum Nasrani & bertanya, “Bagaimana halnya dgn Nabi Isa A.S.?”
Kaum Nasrani menjawab, “Nabi Isa A.S. menyembuhkan mata yg buta sejak lahir &
menyembuhkan penyakit sopak kulit serta menghidupkan org yg sudah mati atas izin
Allah Swt.”
Kemudian orang-orang Quraisy juga mendatangi Rasulullah Saw. & berkata, “Mintalah
kpd Tuhanmu agar Bukit Shafa itu menjadi emas utk kami.” Maka Rasulullah Saw. berdoa
& turunlah ayat ini (Q.S. Āli Imrān/3: 190–191).
َل
ُهَّللا َع ْي ِه ىَّل َق َق َذ َأ
اَل َرُس ْو ُل ِهَّللا َص: َع ْن ِبي ٍر َرِض َي ُهللا َع ْن ُه اَل
َتَفَّكُرْو ا ِفي َخْلِق ِهَّللا َو اَل َتَفَّكُروا ِفي َداِت ِهَّللا َف َت ْه ِلُكوا: َوَس َّلَم
)(رواه ابو الشيخ
Dari Abi Dzar r.a. Nabi Saw. bersabda: “Pikirkanlah
mengenai segala sesuatu (yang diciptakan Allah), tetapi
janganlah kalian memikirkan tentang Dzat Allah, karena
kalian akan rusak” (H.R. Abu Syeikh).
Isi dan Kandungan Hadis
Lulu Wulandari
Muhammad Dewa
Rhaya Ardelia
Terima
Kasih