Anda di halaman 1dari 11

BERPIKIR

KRITIS DAN
DEMOKRASI
Oleh : Andika Wibawa Putra
PENGERTIAN BERPIKIR DAN
MUSYAWARAH
 Berpikir adalah fungsi akal. Dengan berpikir, manusia memanfaatkan akalnya untuk
memahami hakikat segala sesuatu. Hakikat segala sesuatu adalah kebenaran, dan kebenaran
yang sejati adalah Allah Swt. Dengan berpikir, manusia mengenal Allah dan mendekatkan diri
kepada-Nya. Maka, berpikir adalah awal perjalanan ibadah yang tanpa-Nya ibadah menjadi
tak bernilai.

 Musyawarah merupakan nilai-nilai kearifan untuk menyelesaikan masalah maupun memecah


kebuntuan yang sudah dipraktikkan sejak zaman dulu. Dalam Islam musyawarah sudah
diajarkan semenjak masa hidup Rasulullah Saw. Dan diwariskan kepada penerusnya.
Begitupun ketika Islam masuk ke Indonesia, musyawarah telah diadopsi dalam
perbendaharaan perpolitikan Indonesia jauh-jauh hari sebelum orang Indonesia akrab dengan
kata demokrasi.
Q.S. Ali Imran/ 3: 190-191 Q.S. ALI
IMRAN/ 3: 190-
191
Artinya: “Sesungguhnya, pada penciptaan
langit dan bumi, dan pergantian malam
dan siang, terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang yang
berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk,
atau dalam keadaan berbaring, dan
mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata), “Ya
Tuhan kami, tidaklah Engkau
menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci
Engkau, lindungilah kami dari azab
neraka”. (QS. Ali Imran/3: 190-191)
TAFSIR Q.S. ALI IMRAN/ 3: 190-
191
 Pada Q.S. Ali Imran Ayat 190 dijelaskan  Pada Q.S. Ali Imran Ayat 191 memberikan
bahwa tatanan langit dan bumi serta dalam penjelasan pada orang-orang yang cerdas
bergantinya siang dan malam secara dan berpikir tajam (Ulul Albab), yaitu
teratur sepanjang tahun menunjukkan orang yang berakal, selalu menggunakan
keagungan Tuhan, kehebatan pengetahuan pikirannya, mengambil ibrah, hidayah, dan
dan kekuasaan-Nya. Langit dan bumi menggambarkan keagungan Allah. Ia
dijadikan oleh Allah bertingkat dengan selalu mengingat Allah (berdzikir) di
sangat tertib, bukan hanya semata dalam keadaan apapun, baik di waktu ia
dijadikan, tetapi setiap saat tampak hidup, berdiri, duduk atau berbaring. Ayat ini
semua bergerak menurut orbitnya. menjelaskan bahwa ulul albab ialah orang-
orang baik lelaki maupun perempuan yang
terus menerus mengingat Allah dengan
ucapan atau hati dalam seluruh situasi dan
kondisi.
Q.S. Ali Imran/ 3: 159
Q.S. ALI
IMRAN/ 3: 159
Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari
Allah-lah kamu berlaku lemah kembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian
apabila kamu telah membulatkan tekad,
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepadanya.” (Q.S Ali Imran :
159)
TAFSIR Q.S. ALI IMRAN/ 3: 159
Secara singkat Q.S. Ali Imran Ayat 159 menyebutkan secara berurutan
untuk dilakukan sebelum bermusyawarah, yaitu sebagai berikut :

 1. Bersikap lemah lembut. Orang yang  2. Memberi maaf dan bersedia membuka
melakukan musyawarah harus diri. Kecerahan pikiran hanya dapat hadir
menghindari tutur kata yang kasar serta bersamaan dengan sirnanya kekerasan hati
sikap keras kepala, supaya mitra serta kedengkian dan dendam.
musyawarah tidak pergi menghindar.
TAFSIR Q.S. ALI IMRAN/ 3: 159

 3. Memohon ampunan Allah Swt. sebagai  4. Dalam menghadapi semua masalah


pengiring dalam bertekad, kemudian orang yang bermusyawarah harus bersikap
bertawakal kepada-Nya atas keputusan lemah lembut, melalui jalur musyawarah
yang dicapai yang diharapkan dari untuk mufakat, tidak boleh dilakukan
musyawarah adalah mufakat untuk dengan hati yang kasar dan perilaku
kebenaran karena dalam bermusyawarah, kekerasan.
kadang terjadi perselisihan pendapat atau
perbedaan.
TAFSIR Q.S. ALI IMRAN/ 3: 159

 5. Mengutamakan musyawarah untuk  6. Apabila telah dicapai suatu kesepakatan,


mufakat dalam menyelesaikan setiap semua pihak harus menerima dan
urusan. bertawakal (menyerahkan diri dan segala
urusan) kepada Allah Swt. Dan Allah
mencintai hamba-hambanya yang
bertawakkal
DEMOKRASI DAN
MUSYAWARAH
 Konsep demokrasi pada hakekatnya sama hampir dengan konsep musyawarah dalam Islam.

demokrasi dan musyawarah memiliki tujuan yang sama yaitu menghasilkan keputusan yang
dapat diterima oleh setiap kalangan mayoritas dan kalangan minoritas. Musyawarah dan
demokrasi merupakan dua metoda penyelesaian masalah dalam kehidupan dunia yang
mengalami perbedaan bahkan sangat berlawanan. Musyawarah menghasilkan suatu keputusan
yang disebut mufakat. Sedangkan, demokrasi menghasilkan suatu keputusan yang disebut
penetapan pihak yang memenangkan atas dasar pemilihan.
MANFAAT BERPIKIR KRITIS DAN
BERDEMOKRASI
Manfaat Berpikir Kritis

 Pertama, berpikir kritis memiliki banyak  Keempat, dengan berpikir kritis akan lebih
solusi jawaban ide kreatif. mandiri. Mampu berpendapat secara
mandiri, artinya tidak harus selalu
 Kedua, dengan berpikir kritis mudah
mengistimewakan orang lain.
memahami pemikiran orang lain.
 Kelima, orang yang berpikir kritis sering
 Ketiga, dengan berpikir kritis dapat
menemukan peluang dan kesempatan baru
memperbanyak kawan dan rekan sejawat dalam segala hal, bisa dalam pendidikan,
yang baik. pekerjaan atau bisnis atau usaha.
MANFAAT BERPIKIR KRITIS
DAN BERDEMOKRASI
Manfaat Berdemokrasi secara Islami

 1. Kita tidak boleh berkeras hati dan bertindak  3. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus
kasar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, mengutamakan musyawarah untuk
tetapi harus bertindak dengan hati yang lemah mufakat dalam menyelesaikan setiap
lembut. persoalan.
 2. Kita harus berlapang dada, berperilaku lemah  4. Apabila telah tercapai mufakat, kita
lembut, bersikap pemaaf dan berharap ampunan harus menerima dan melaksanakan
Allah Swt. keputusan musyawarah.

Anda mungkin juga menyukai