"MUSYAWARAH"
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Musyawarah dan Mufakat sesuai dengan
perintah.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Musyawarah dan
Mufakakat ini dengan sebaik-baiknya. Semoga dapat diterima sesuai dengan
kebutuhan pembacanya.
Lamongan, 18 November 2015
Penyusun
Rasi Puti Arivia
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Mampu mengambil keputusan dengan baik adalah pembebasan diri yang
sangat tepat di dalam kehidupan ini, tidak dapat di pungkiri bahwa manusia hidup
tidak terhindar dari masalah dan mereka di tuntut untuk menyelesaikannya. Pada
sisi lain, adanya kesulitan dalam mengambil keputusan merupakan hal yang wajar
bahkan bisa menimbulkan kesukaran-kesukaran terhadap keputusan itu sendiri
yang menyangkut seluruh aspek kehidupan khususnya di bidang manajemen
karena dalam suatu lingkup manajemen tidak dapat terlepas dari suatu
permasalahan.
Merupakan sifat kodrati manusia jika seseorang tidak dapat hidup secara
individual karena manusia adalah zon politicon yaitu makhluk social yang saling
membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Dalam agama islam telah
diajarkan bahwa menyelesaikan permasalahan tidak harus dengan emosi atau atas
kehendak sendiri melainkan dengan jalan musyawarah. Begitupun dalam
manajemen seorang pemimpin harus mampu bertanggung jawab dalam
menyelasaikan persoalan di dalam perusahaannya, dengan bermusyawarah
manusia akan dapat bertukar fikiran dan saling berargumen untuk mencari solusi
yang tepat dan membawa maslahat bagi semua orang. Dalam makalah ini akan di
bahas bagaimana seharusnya menyelesaikan persoalan dengan jalan musyawarah,
dengan dalil dari ayat Al-Quran dan Hadist.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Musyawarah
2. Dalil/ayat-ayat lain yang berhubungan dengan Musyawarah
3. Pentingnya diadakan Musyawarah
4. Tujuan Musyawarah untuk mencapai mufakat
5. Ciri-ciri Musyawarah yang baik
6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan Musyawarah
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Musyawarah
Musyawarah berasal dari kata Syawara yaitu berasal dari Bahasa Arab
yang berarti berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan
sesuatu.
Istilah
lain
dalam
tata
Negara
Indonesia
dan
dalam
adalah
kebenaran,
b) Al-Adlu; dalam
musyawarah
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya. (QS. Ali Imran: 159)
Isi kandungan Al Quran Surah Ali Imran Ayat 159 adalah sebagai
berikut:
a. Surah Ali Imran Ayat 159 menyebutkan tiga hal secara berurutan untuk
dilakukan sebelum bermusyawarah yaitu sebagai berikut.
1) Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah harus
menghindari tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala. Jika
tidak, maka mitra musyawarah akan pergi menghindar.
2) Memberi maaf dan bersedia membuka diri.Kecerahan pikiran hanya
dapat hadir bersamaan dengan sirnanya kekerasan hati serta
kedengkian dan dendam.
3) Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad,
kemudian bertawakal kepada- Nya atas keputusan yang dicapai.
b. Yang diharapkan dari musyawarah adalah mufakat untuk kebenaran
karena Nabi Muhammad saw pernah bersabda, Umatku tidak akan
sepakat dalam kesesatan. Dengan demikian, bila dalam satu
musyawarah terjadi mufakat, maka hal itu merupakan tanda- tanda
kebenaran dalam mencari jalan keluar.
c. Di dalam bermusyawarah, kadang terjadi perselisihan pendapat atau
perbedaan. Berbeda pendapat merupakan sunatullah dan rahmat serta
diridhai Alloh SWT. Beda pendapat terjadi akibat perbedaan sudut
pandang, tetapi hendaknya masing- masing pihak tidak menyalahkan
dan mencari- cari kesalahan pihak lain. Semua orang harus mempunyai
niat yang sama untuk memperoleh nilai tambah dari kedua sudut
pandang yang berbeda tersebut, sedangkan berselisih pendapat biasanya
hanya diakhiri dengan pertikaian atau permusuhan karena salah satu
pihak menyalahkan dan mencari- cari kesalahan pihak lainnya. Hal itu
4.
akan dipecahkan.
Musyawarah adalah upaya bersama dengan kerendahan hati untuk
memecahkan persoalan (mencari tahu) untuk membuat keputusan
bersama dalam penyelesaian atau solusi dari masalah yang berkaitan
5.
musyawarah.
walaupun
hanya
menyetujui
pendapat
sebelumnya..
3. Apabila pendapatnya diterima / dijadikan keputusan maka beristighfar di
dalem hati, karena : Pertama, Menyadari kalo pendapatnye tersebut tentu
saja banyak kelemahan / kekurangannye. Kedua, Sadar diri bahwa dia-lah
nyang paling bertanggung jawab di hadapan Alloh SWT tentang suksesgagal-nya pelaksanaan keputusan tersebut.
4. Apabila pendapatnye ditolak, maka segera ucapkanlah alhamdulillah di
dalem hati. Bersyukur karena : Pertama. Alloh SWT tidak ngebebanin
dia dengan tanggung jawab nyang belom mampu dipikulnye. Kedua,
sadar kalo pendapatnye kurang bermutu.
5. Selama musyawarah berlangsung, tidak pernak memotong / menyerobot
pembicaraan peserta laen.
6. Jika telah mufakat / terambil keputusan yang ditetapkan oleh pimpinan
musyawarah, maka segera bersholawat di dalem hati. "Allohumma sholli
'ala muhammad wa 'ala ali muhammad."
7. Berniat bulat dan keras, akan melaksanakan keputusan tersebut,
walaupun tidak cocok, tidak sesuai dengan pendapatnya...
8. ditutup do'a kaffarotul majlis : Subhanakallohumma Wabihamdika
6.
nurani.
Usul atau pendapat yang disampaikan mudah dipahami dan tidak
memberatkan.
Dalam proses musyawarah, pertimbangan moral lebih diutamakan dan
bersumber dari hati nurani yang luhur.
7.
harus tetap menerimanya dengan sabar dan ikhlas. Selain itu kita harus
mau melaksanakan putusan hasil mufakat tersebut dengan tanpa keraguan
meskipun bukan pendapat kita yang diterima.
8.
9.
Manfaat Musyawarah
a.
Melatih untuk menyuarakan pendapat (ide)
Setiap orang pasti memiliki ide atau gagasan yang dapat
diungkapkan dalam memecahkan suatu permasalahan yang sedang
dibahas. Dengan mengikuti musyawarah, seseorang bisa dilatih untuk
c.
d.
hasil
yang
diputuskan
tersebut
dapat
diterima
dan
f.
Adanya kebersamaan
Setiap anggota yang ada didalamnya bisa bersilaturahmi dan
mempererat hubungan tali persaudaraan antar sesama anggota.
g.
h.
i.
Menghindari celaan
Dengan mengadakan musyawarah, tentunya kita akan terhindar dari
berbagai macam anggapan dan celaan orang lain.
j.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan,bahwa Musyawarah sangatlah
penting. Me-musyawarahkan perbedaan-perbedaan pendapat atas sesuatu untuk
melahirkan kebaikan dan kebenaran yang ada di dalamnya. Nabi juga pernah
melaksanakan musyawarah pada saat akan perang uhud melawan kafir Quraisy,
beliau merundingkan bagaimana strategi untuk melawan kafir Quraisy.
Musyawarah mengandung banyak faedah antara lain :
amarah dan nafsu dalam menghadapi berbagai argument yang mungkin tidak
sependapat dengan argument yang kita keluarkan, seperti telah di jelaskan dalam
surat Ali imran bahwa kita harus saling memaafkan dalam musyawarah dan saling
menghargai pendapat orang lain.