Anda di halaman 1dari 3

TUGAS AGAMA SEMESTER I

Berfikir Kritis, Musyawarah dan Demokratis !

Nama : MUHAMMAD FAIZUL ARDI

Kelas : XII TPTU

Tugas :

1. Sebutkan pokok-pokok pengertian yang terkandung dalam surah Ali Imran


pada ayat 190 !
2. Jelaskan apa yang dimaksud musyawarah dan demokrasi !
3. Sebutkan manfaat berfikir kritis dan demokrasi !
4. Bagaimana menerapkan prinsip berpikir kritis dan berdemokrasi dalam
islam !
5. Salin Q.S Ali Imran/3 : 159 beserta artinya !
6. Asbabun nuzul dan tafsir Q.S Ali Imran/3 : 159 !

Jawab :

1. Pokok-pokok yang terkandung pada firman allah didalam surah Ali Imran
ayat ke 190 antara lain sebagai berikut :
1. Pada penciptaan langit merupakan salah satu tanda kebesaran Allah
2. Pada penciptaan bumi merupakan salah satu tanda kebesaran Allah
3. Pada penciptaan siang merupakan salah satu tanda kebesaran Allah
4. Pada penciptaan malam merupakan salah satu tanda kebesaran Allah
5. Semua tanda-tanda kebesaran Allah tersebut hanya dapat diketahui
oleh orang yang berakal atau orang yang mau menggunakan akalnya
2. Musyawarah adalah Keputusan yang diambil berdasarkan kesepakatan dan
kesepahaman bersama walaupun pendapat berasal dari sekelompok tokoh
masyarakat.

Demokrasi adalah Pengambilan keputusan yang lebih menekankan pada


suara terbanyak.

1
3. Berikut ada 5 manfaat berfikir kritis dan demokrasi :
1) Dapat menangkap makna dan hikmah dibalik semua ciptaan Allah
SWT.
2) Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat
manusia.
3) Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah SWT dalam
mengembangkan iptek.
4) Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui
penelitian)
5) Mengantisipasi terjadinya bahaya, dengan memahami gejala dan
fenomena alam
4. Secara Islami berpikir kritis bukan berarti berpikir bebas yang tak terbatas
karena kemampuan akal pikiran manusia memiliki keterbatasan. Oleh
sebab itu hasil pemikiran sekaligus kebenaran berpikir yang dilakukan
manusia bersifat relatif. Sementara itu kebenaran yang mutlak dan pasti
hanyalah milik Allah Swt.

Oleh karena itu, ada kalimat yang masyhur di kalangan ulama fiqh,dan
hampir semua imam mazhab pernah mengatakan kalimat ini,
yaitu:“Pendapatku benar, tapi bisa saja salah. Pendapat selainku itu salah
tapi bisa jadi benar”

5. ۖ‫ك‬ َ ِ‫وا ِم ْن َح ْول‬۟ ُّ‫ب ٱَلنفَض‬ ِ ‫نت فَظًّا َغلِيظَ ْٱلقَ ْل‬ َ ِ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِّم َن ٱهَّلل ِ ل‬
َ ‫نت لَهُ ْم ۖ َولَ ْو ُك‬
َ ‫اورْ هُ ْم فِى ٱَأْل ْم ِر ۖ فَِإ َذا َع َز ْم‬
ۚ ِ ‫ت فَتَ َو َّكلْ َعلَى ٱهَّلل‬ ِ ‫ف َع ْنهُ ْم َوٱ ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم َو َش‬ُ ‫فَٱ ْع‬
َ ِ‫ِإ َّن ٱهَّلل َ ي ُِحبُّ ْٱل ُمتَ َو ِّكل‬
‫ين‬
Artinya :

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut


terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.

2
6. Asbabun Nuzul Q.S Ali Imran/3 : 159 :
Sebab–sebab turunnya ayat ini kepada Nabi Muhammad
saw adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. Ia
menjelaskan bahwasanya setelah terjadinya perang Badar, Rasulullah
mengadakan musyawarah dengan Abu Bakar r.a dan Umar bin
Khaththab r.a untuk meminta pendapat bahwa mereka tentang
para tawanan perang, Abu Bakar ra berpendapat, mereka sebaiknya
dikembalikan kepada keluarganya dan keluarga saya diminta untuk
membayar tebusan. Namun, Umar r.a berpendapat bahwa mereka
sebaiknya dibunuh. Yang diperintah membunuh adalah keluarganya.
Rasulullah tidak langsung mengambil keputusan, sehingga turunlah
ayat ini sebagai dukungan atas pendapat Abu Bakar r.a (HR. Kalabi)

Tafsir Q.S Ali Imran/3 : 159 :


Dalam Ayat itu bertemulah pujian yang tinggi dari Allah Swt.
terhadap Rasul-Nya, karena sikap Nabi Muhammad Saw. yang lemah
lembut, tidak lekas marah kepada umatnya yang tengah dituntun
dan dididik agar iman mereka lebih sempurna. Sekalipun sudah
sedemikian nyata kesalahan beberapa orang yang meninggalkan
tugasnya, karena terpesona akan harta itu, namun Rasulullah Saw.
tidaklah terus marah-marah. Dalam ayat ini Allah Swt menegaskan,
pujian-Nya kepada Rasul, bahwasanya sikap yang lemah lembut itu,
terwujud karena kepada Allah Swt.

Anda mungkin juga menyukai